Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 3
NURAINI 20201660105
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tak lepas dari bantuan dan bimbingan
dari bebagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pembimbing
dan juga teman-teman semua yang telah ikut berperan serta dalam pembuatan makalah
ini.
Disini penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang-
orang yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini belum-lah sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan pada pembuatan makalah - makalah yang selanjutnya.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Definis Hipertiroid.....................................................................................................................3
2.2 Anatomi fisiologi Hipertiroid....................................................................................................3
2.3 Fisiologi Hormon Hipertiroid...................................................................................................4
2.4 Etiologi Hipertiroid...................................................................................................................5
2.5 Manifestasi Klinis Hipertiroid..................................................................................................6
2.6 Klasifikasi Hipertiroid...............................................................................................................7
2.7 Patofisiologi Hipertiroid............................................................................................................8
2.8 Pemeriksaan penunjang............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Sebutkan Manifestasi Klinis Hipertiroid!
6. Jelaskan tentang Klasifikasi Hipertiroid?
7. Jelaskan tentang Patofisiologi Penyebab Hipertiroid?
8. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dilakukan untuk penyakit Hipertiroid?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Agar kita mampu mengetahui seluk beluk dari penyakit Hipertiroid
2. Agar kita mampu melaksanakan asuhan keperawatan
3. Menjelaskan konsep dasar penyakit Hipertiroid agar pembaca mampu memahami
Tentang Penyakit Hipertiroid
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular.
Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai
vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia cervicalis dan
terdiri atas 2 lobus, lobus dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh isthmus. Beratnya kira
225 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada Wanita
terutama saat menstruasi dan hamil. Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya
menyimpang kelateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi
cartilago trachea 4-5.
Setiap lobus berukutan 5x3x2 cm. Isthmus menghubungkan bagian bawah kedua lobus,
walaupun terkadang pada beberapa orang tidak ada. Panjang dan lebarnya kira2 1,25 cm dan
biasanya anterior dari cartilgo trachea walaupun terkadang lebih tinggi atau rendah karena
kedudukan dan ukurannya berubah. Kelenjar ini tersusun dari bentukan bentukan bulat
dengan ukuran yang bervariasi yang disebut thyroidfollicle. Setiap thyroid follicle terdiri dari
sel-sel selapis kubis padatepinya yang disebut SEL FOLIKEL dan mengelilingi koloid di
dalamnya. Folikel ini dikelilingi jaringan ikat tipis yang kaya dengan pembuluh
darah.
Sel folikel yang mengelilingi thyroid folikel ini dapat berubah sesuai dengan aktivitas
kelenjar thyroid tersebut. Ada kelenjar thyroid yang hipoaktif, sel foikel menjadi kubis
rendah, bahkan dapat menjadi pipih. Tetapi bila aktivitas kelenjar ini tinggi, sel folikel dapat
berubah menjadi silindris, dengan warna koloid yang dapat berbeda pada setiap thyroid
folikel dan sering kaliter dapat Vacuola Resorbsi pada koloid tersebut
4
pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum,
tetapi kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit.
5
turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah
penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu
tyroid stimulating. Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase
antibodies (TPO) dan TSHreceptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah
stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap
sinar, terasa seperti ada pasir di mata,mata dapat menonjol keluar hingga double
vision.Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi
rendahnya hormon tiroid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan
rasa sakit, serta berkeringat banyak.
b. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji
padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji
itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
c. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena
periksa laboratorium dan kontrol kedokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus
minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan
menurunkan badan hingga timbul efek samping.
d. Produksi TSH yang Abnormal Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi
TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
e. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid) Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah
melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul
keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hipotiroid.
f. Konsumsi Yoidum Berlebihan Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan
hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah
ada kelainan kelenjar tiroid.
6
d. Penurunan berat badan, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
e. Peningkatan frekuensi buang air besar
f. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
g. Gangguan reproduksi
h. Tidak tahan panas
i. Cepat letih
j. Haid sedikit dan tidak tetap
k. Pembesaran kelenjar tiroid
l. Mata melotot (exoptalmus)
7
d.) Postpartum Thyroiditis Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama
setelah melahirkan danterjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali
normal secara perlahan-lahan
8
tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu
efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakanreaksi
inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot
ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar
9
3.) Persiapan tiroidektomi.
4.) Pasien hamil, usia lanjut.
5.) Krisis tiroid Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara
menunggu pasien menjadieutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid.
Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol
setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid, pemantauansetiap 3-6 bulan sekali:
memantau gejala dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs.Setelah
tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis
terkecilyang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian
pengobatandihentikan dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan remisi apabila
setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid,
walaupun kemidian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.
Surgicala.Radioaktif iodine. Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar
tiroid yang hiperaktif. Tiroidektomi Tindakan Pembedahan ini untuk
mengangkat kelenjar tiroid yang membesar.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertiroid adalah ketidak seimbangan metabolic yang merupakan akibat dari
produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn, 2000 hal 708)
Hpertiroidisme yaitu kuburan dan gondok nodular toksik. Penyakit graves adalah suatu
gangguan autoimun dimana terdapat suatu defek genatik dalam limfosit Ts dan sel Th
merangsang sel B untuk sintesis antibody terhadap antigen tiroid. (Dorland, 2005)
Sedangkan gondok nodular toksik yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat
Peningkatan kebutuhan akan hormone tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormone tiroid
terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolic yang tinggi misalnya
pubertas atau kehamilan. (Elizabeth J. Corwin, 2009)
11