Anda di halaman 1dari 2

ROLE PLAY

GANGGUAN KEPRIBADIAN EMOSI TAK STABIL

Dea (28 tahun), bekerja sebagai pegawai kantoran, status belum menikah.

Pasien datang ke Poli RSJ SH karena memukul teman sekantornya 1 hari


SMRS. Pasien memukul teman sekantornya 1 hari SMRS. Menurut keterangan pasien,
alasan pasien memukul temannya karena teman sekantornya menumpahkan kopi di
meja kerjanya. Pasien mengaku emosinya meledak-ledak dan tidak dapat menahan
emosinya jika ada orang lain yang berbuat kesalahan kecil dengannya. Pasien juga
sangat tidak suka dikritik dan selalu menganggap diri lebih benar. Pasien sempat 2 kali
pindah tempat kerja karena pekerjaan dan teman sekantornya selalu membuatnya kesal.
Menurut keterangan adiknya, ketika dirumah pasien sering melempar barang
disekitarnya jika keinginannya tidak dituruti atau ada hal kecil yang mengganggunya.
Pasien selalu berpikir bahwa orangtuanya lebih sayang dan perhatian kepada adiknya,
sehingga pasien sering menyalahkan adiknya. Pasien juga suk membantah perkataan
orangtuanya dan menjawab dengan kata kasar. Pasien tidak pernah mendengar bisikan
dan tidak pernah melihat bayangan yang tidak nyata. Pasien tidak mengalami masalah
pada tidurnya, masih mau makan dan minum, dan tidak pernah mengurung diri ataupun
mencoba bunuh diri. Pasien tidak memiliki riwayat kejang, trauma kepala.

Pasien sering merokok, 1 hari bisa menghabiskan 1 bungkus, terutama setelah


marah pasien selalu merokok, pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol
dan narkoba. Berdasarkan keterangan ayah pasien, semenjak kecil pasien memang
mudah marah kepada siapapun, terutama pada ibunya. Ibunya sering berbicara kasar
dan kadang memukul pasien jika pasien bandel dan tidak mau disuruh. Pasien merasa
tidak diperhatikan oleh orangtuanya terutama ibunya karena kedua orang tua pasien
sibuk bekerja. Saat masih sekolah hingga saat ini pasien sering bertengkar dengan
temannya, sehingga pasien hanya memiliki teman yang sedikit.
Semenjak bekerja, pasien memiliki sifat boros karena kebiasaan belanja
kapanpun dan selalu membeli barang yang tidak penting, sehingga pasien masih suka
meminta uang orangtua walaupun sudah bekerja karena hampir seluruh gajinya
dihabiskan untuk belanja. Pasien juga sering bertengkar dengan pengendara lain di
jalan, seperti ketika pasien disalip oleh pengendara lain, pasien langsung
menghampirinya dan menggedor-gedor kaca pengendara lain sambil marah-marah.

Anggota :

 Ayu Wulandari
 Darmawan Gama H
 Deaniza Cesarania
 Ramadhina Anggita
 Wisesa Nandiwardhana

Anda mungkin juga menyukai