Anda di halaman 1dari 1

GAMBARAN TN.

A
Klien bernama Tn.A, usia 47 tahun. Klien merupakan anak kedua dari ketiga bersaudara.
Klien tinggal bersama ibu dan adiknya.
Waktu sekolah ibu pasien selalu membanding-bandingkan pasien dengan kakaknya yang
selalu mendapat juara kelas. Ayah pasien meninggal karena sakit stroke. Pasien merasa
terpukul dan sedih sekali waktu ayah pasien meninggal dunia.
Sebelum mengalami gangguan jiwa klien pernah bekerja sebagai tukang kayu. Klien
memiliki sifat mudah tersinggung, kasar, dan sering mengumpat. Klien pernah menikah
dengan seorang wanita dan memiliki seorang anak perempuan. Akan tetapi, klien bercerai
dengan istrinya pada tahun 2015. Anak klien tinggal bersama mantan istrinya yang sudah
menikah lagi dengan laki-laki lain.
Kejadian masa kecil (masa lalu) klien yang masih diingat sering dipukul dan dimarahi ibu
klien, apabila klien merengek meminta sesuatu namun orangtua tidak membelikannya.
Keluarga klien mengatakan klien pernah dirawat di RSJ dr. Amino Semarang pada tahun
2020, selalu minum obat secara rutin. Biasanya yang mengambilkan obat pasien di
Puskesmas Pancur adalah adiknya. Klien biasanya mendapat terapi obat jiwa antara lain obat
THP, Haloperidol, dan CPZ. Obat diminum 1 hari 1 kali.
Keluarga mengatakan mengalami kesulitan dalam tingkat perekonomian, karena yang bekerja
untuk menafkahi kehidupan keluarga klien ialah adiknya, yang bekerja hanya serabutan.
Terkadang klien meminta sesuatu kepada keluarganya, namun keluarga tidak memiliki
kelebihan uang klien mudah mengamuk dan melempar barang.
Keluarga klien mengatakan klien sering mengamuk, mudah emosi, sering melempar barang
keluar rumah, serta pasien sering marah dengan orang lain jika ada yang membuat pasien
jengkel. Klien pernah melakukan pengobatan sebelumnya dan berhasil, namun 1 bulan
terakhir klien tidak patuh minum obat, sehingga penyakitnya kembali kambuh.
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa
seperti pasien.

Anda mungkin juga menyukai