399
Ind
p
PANDUAN
MANAJEMEN SUPLEMENTASI
VITAMIN A
Kerjasama:
dengan
2009
Dicetak oleh:
KATA PENGANTAR
Suplementasi kapsul Vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan ibu nifas
bertujuan tidak hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk
penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA). Penelitian di berbagai negara
menunjukkan bahwa pemberian suplementasi kapsul vitamin A sebanyak
2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan
yang berdaya ungkit tinggi bagi pencegahan kekurangan vitamin A dan
kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan kematian pada balita.
i
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................i
Daftar Isi .................................................................... iii
Daftar Istilah ..................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..........................................................1
B. Tujuan.....................................................................2
C. Sasaran pengguna pedoman ...........................................2
D. Definisi operasional .....................................................2
V. Evaluasi
1. Input ...................................................................21
2. Proses ............................................................... 21
3. Output ............................................................... 21
iii
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hubungan Permintaan dan Distribusi Kapsul
Vitamin A....................................................25
Lampiran 2. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Distribusi
Vitamin A....................................................27
Lampiran 3. Formulir Pemantauan kegiatan sosialisasi program
vitamin A tingkat Puskesmas .............................29
Lampiran 4. Formulir Pemantauan kegiatan sosialisasi program
vitamin A tingkat Puskesmas .............................31
Lampiran 5. Contoh Pelaporan di tingkat Puskesmas ...............33
Lampiran 6. Contoh Pelaporan di tingkat Puskesmas ...............35
Lampiran 7. Contoh Pelaporan di tingkat Kabupaten/Kota ............37
Lampiran 8. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ......39
Lampiran 9. Formulir Perencanaan Mikro ............................. 41
iv
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
DAFTAR ISTILAH
KN Kunjungan Neonatal
SI Satuan Internasional
v
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
B. Tujuan
Tersedianya panduan manajemen Suplementasi Vitamin A untuk
petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan cakupan distribusi
kapsul vitamin A
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman petugas tentang kegiatan suplementasi
vitamin A
2. Meningkatkan pemahaman petugas dalam perencanaan kebutuhan,
distribusi, penyimpanan, pemantauan dan evaluasi suplementasi
Vitamin A
3. Meningkatkan pemahaman petugas tentang tahapan sosialisasi
kapsul Vitamin A
D.Definisi operasional
KVA sebagai masalah Jika prevalensi xeropthalmia >0.5% dan prevalensi serum
kesehatan masyarakat retinol <20 µg/dl sebesar >15%. (IVACG 2002)
2
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB II
SUPLEMENTASI VITAMIN A DOSIS TINGGI
A.Suplementasi Vitamin A
3
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi
dan anak balita
Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll)
Kader terlatih
3. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu balita
apakah pernah menerima kapsul Vitamin A pada 1 (satu) bulan
terakhir.
Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita:
Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah
(200.000 SI) untuk balita
Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul
(dan tidak membuang sedikitpun isi kapsul)
Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung
satu kapsul untuk diminum
4. Tempat pemberian
Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas
pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai pengobatan,
praktek dokter/bidan swasta)
Posyandu
Sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD termasuk kelompok
bermain, tempat penitipan anak, dll
Catatan :
Pemberian kapsul vitamin A pada bulan Februari dan Agustus dapat
diintegrasikan dengan pelaksanaan program lain seperti kegiatan
Kampanye Campak (Measles Campaign), malaria, dll untuk
meningkatkan cakupan masing-masing program.
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu setelah
kelahiran bayi (0- 42 hari). Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin
A dosis tinggi karena:
Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk meningkatkan
kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari
Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup menambah
kandungan Vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mencegah infeksi pada ibu nifas
4
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
1. Waktu pemberian
Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas
sebanyak 2 kali yaitu :
1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat persalinan
1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah
pemberian kapsul pertama
Catatan :
Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin
A, maka kapsul Vitamin A dapat diberikan
pada kunjungan ibu nifas atau
pada KN 1 (6-48 jam) atau saat pemberian imunisasi hepatitis
B (HB0)
pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari) atau
pada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari)
3. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakah
setelah melahirkan sudah menerima kapsul Vitamin A, jika
belum :
Kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah melahirkan
dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul
Kemudian minum 1(satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian
kapsul pertama
4.Tempat pemberian
Sarana fasilitas kesehatan
(rumah sakit, puskesmas,
pustu, poskesdes/polindes,
balai pengobatan, praktek
dokter, bidan praktek swasta)
Posyandu
Memberikan ASI-Eksklusif
kepada bayi sampai
berumur 6 bulan
5
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
E. Suplementasi Vitamin A pada Situasi Khusus
1. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain,
maka suplementasi vitamin A diberikan pada :
Seluruh balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu)
kapsul Vitamin A dengan dosis sesuai umurnya.
Balita yang telah menerima kapsul Vitamin A dalam jangka
waktu kurang dari 30 hari (sebulan) pada saat KLB, maka
balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul.
Catatan :
Pemberian vitamin A pada anak balita dalam situasi KLB campak
dikoordinasikan dengan penanggung jawab surveilans di puskesmas.
Catatan :
Diharapkan pelaksanaannya terintegrasi dengan litas program
terkait baik dalam hal logistik, pelayanan dan pencatatan.
6
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB III
MANAJEMEN KEGIATAN SUPLEMENTASI VITAMIN A
7
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
b. Perhitungan kebutuhan
Untuk menghitung kebutuhan suplementasi vitamin A untuk bayi,
anak balita dan ibu nifas sebaiknya berdasarkan sasaran riil dari
data tahun lalu, tetapi jika tidak ada data dapat menggunakan
CBR dan untuk perlu menghitung jumlah sasaran terlebih dahulu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Catatan :
1. CBR diambil dari data BPS masing-masing propinsi
2. Untuk kabupaten/kota yang sudah mempunyai CBR dapat
digunakan untuk melakukan perhitungan sasaran diatas
Contoh:
8
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
b.2. Perhitungan sasaran dan kebutuhan kapsul vitamin A
untuk balita 12-59 bulan
Catatan :
1. CBR dan proporsi balita diambil dari data BPS masing-masing propinsi
2. Untuk kabupaten/kota yang sudah mempunyai CBR dan proporsi balita dapat
digunakan untuk perhitungan sasaran diatas
Contoh:
CBR 1,86 %
Jumlah balita 0-59 bulan 9,8% x 1.000.000 = 98.000 balita
Jumlah bayi 0-11 bulan 1,86% x 1.000.000 = 18.600 bayi
Jumlah anak balita 12-59 98.000 - 18.600 = 79.400 balita
bulan
9
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
b.3. Perhitungan kebutuhan suplementasi vitamin A untuk
Ibu nifas
Catatan :
1. CBR diambil dari data BPS masing-masing propinsi
2. Untuk kab/kota yang sudah mempunyai CBR dapat digunakan untuk perhitungan
sasaran diatas
Contoh:
CBR 1.86%
Catatan:
Propinsi/Kabupaten dapat juga menggunakan jumlah sasaran (tanpa
angka proporsi) yang diberikan oleh BPS setempat.
10
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
b.4. Total jumlah kapsul vitamin A yang dibutuhkan dalam 1 tahun untuk
kegiatan suplementasi vitamin A
a. Puskesmas
Kapsul Vitamin A harus sudah tersedia di puskesmas minimal
1 bulan sebelum pelaksanaan bulan vitamin A
Permintaan kapsul vitamin A menggunakan formulir khusus
(lampiran 6)
Petugas gizi puskesmas mengambil kapsul vitamin A ke
kabupaten/kota
b. Kabupaten/Kota
Pengadaan kapsul vitamin A di kabupaten/kota diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan 100% sasaran. Pengadaan kapsul
vitamin A dilakukan oleh Tim Pengadaan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (menggunakan Dana APBD)
Kapsul Vitamin A harus sudah tersedia di kabupaten/kota 2
bulan sebelum pelaksanaan bulan Vitamin A
Pengelola program gizi membuat rencana distribusi kapsul
Vitamin A untuk puskesmas dan disampaikan ke pengelola
Gudang Farmasi Kabupaten/kota atau Instalasi Farmasi
Kabupaten/kota (GFK/IFK).
11
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
c. Provinsi
Kapsul Vitamin A harus sudah tersedia di propinsi 4 bulan
sebelum pelaksanaan bulan Vitamin A.
Pengelola program gizi membuat rencana distribusi kapsul
Vitamin A untuk kabupaten/kota dan disampaikan ke pengelola
gudang farmasi provinsi atau Instalasi Farmasi provinsi.
Pengadaan kapsul vitamin A di provinsi dilaksanakan untuk
kebutuhan buffer stock
12
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
b. Petugas gudang farmasi dan petugas gizi harus mempunyai
data jumlah setiap sasaran per wilayah, yang akan digunakan
untuk klarifikasi bila permintaan kapsul melebihi jumlah
sasaran. Jika menerima dan mendistribusikan kapsul, hal
yang harus dilakukan adalah cek label kemasan untuk
memastikan dosis suplementasi, dan cek tanggal kadaluarsa
yang tertera dalam kemasan.
13
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Di Kabupaten menggunakan data proyeksi sasaran program
kesehatan dari data BPS;
Di Puskesmas jumlah sasaran menggunakan data sasaran
riil (hasil rekapitulasi sasaran per desa)
Laporan cakupan kapsul vitamin A anak balita mendapat 2 kapsul dalam 1 tahun dan pilih
cakupan pemberian kapsul vitamin A bulan Februari atau Agustus yang terendah.
14
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
III. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan
a. Posyandu
Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11
bulan dan anak balita umur 12-59 bulan, hasilnya dicatat
pada buku register yang ada seperti Register Penimbangan
Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP) .
Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS, buku
KIA dan direkapitulasi dalam buku bantu .
Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui
sweeping juga harus dicatat pada buku pencatatan kegiatan
yang ada.
Pencatatan di semua posyandu dan diluar posyandu seperti
di TK, PAUD dll direkapitulasi untuk memperoleh cakupan
tingkat desa;
Hasil rekapitulasi pemberian Vitamin A setiap desa dilaporkan
ke puskesmas.
b. Puskesmas
Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas dicatat di kohort ibu,
termasuk pemberian vitamin A yang dilakukan pada pelayanan
praktek swasta.
Pemberian kapsul vitamin A bayi dan anak balita yang
dilaksanakan di di klinik bidan/dokter, rumah sakit, dan lain-
lain harus dicatat dan dilaporkan oleh puskesmas.
Pemberian kapsul vitamin A yang dilaksanakan di posyandu
dan tempat lainnya seperti TK, Pos PAUD direkapitulasi di
tingkat desa dan dilaporkan menjadi laporan tingkat
puskesmas.
Hasil rekapitulasi tingkat puskesmas dilaporkan ke
kabupaten/kota oleh pengelola program gizi setelah
berkoordinasi dengan pengelola program KIA.
Catatan:
Laporan pelayanan kapsul vitamin A pada situasi khusus (KLB)
dan untuk pengobatan dilaporkan dalam laporan khusus
(mengikuti prosedur pelaporan yang ada).
15
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
c. Kabupaten/Kota
d. Provinsi
Laporan hasil pemberian kapsul vitamin A bayi dan anak balita
dari seluruh kabupaten /kota paling lambat diterima di propinsi
pada awal bulan April dan Oktober. Petugas gizi propinsi
mancatat hasil cakupan tiap kabupaten/kota dan
merekapitulasi untuk mendapatkan cakupan tingkat propinsi
Laporan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas yang dibuat
oleh pengelola program gizi harus berkoordinasi dengan
pengelola program KIA
Melakukan analisa data cakupan pada setiap periode (Februari
dan Agustus) dan melakukan umpan balik kesetiap kabupaten
Pencatatan laporan ini dilaporkan ke Pusat
16
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB IV
SOSIALISASI SUPLEMENTASI VITAMIN A
17
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Sasaran tidak langsung:
1. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2. Pemegang kebijakan (bupati/walikota, camat, kepala
desa/lurah) dan legislatif
3. Petugas kesehatan.
c. Kegiatan
Acara kemasyarakatan yang melibatkan beberapa atau banyak
orang misalnya perkumpulan keagamaan (pengajian, kebaktian
dll), arisan, rapat RW/RT, acara karang taruna dan kegiatan
lain. Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi
karang taruna berupa pembuatan Spanduk Vitamin A.
18
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
- Pertemuan dengan aparat pemerintahan pada tingkat desa
(dengan melibatkan beberapa unsur desa) untuk
membicarakan persiapan pelaksanaan bulan vitamin A.
- Penyebarluasan informasi diberbagai
kesempatan/acara/kegiatan baik formal dan informal.
- Pemberitahuan di tempat-tempat yang mendistribusikan
suplementasi vitamin A, misalnya pada sarana pelayanan
kesehatan (posyandu, pustu, polindes, balai pengobatan,
dan tempat lain), dan sarana lain (TK, dan Kelompok
Bermain).
19
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Sosialisasi mobilisasi pada hari H pemberian kapsul
Vitamin A
Contoh kegiatan :
- Memberdayakan peran serta aktif masyarakat terutama ibu-
ibu untuk saling mengingatkan dan mengajak tetangga
sekitar rumah yang memiliki balita untuk mendapatkan
suplementasi vitamin A.
- Pengumuman secara massal yang dapat menjangkau
masyarakat banyak misalnya mengumumkan dengan
menggunakan pengeras suara di masjid, gereja atau tempat
ibadah lainnya, mobil puskesmas keliling dan sarana lain.
20
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB V
EVALUASI
1. Input :
Logistik (jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap
tempat pelayanan dan formulir pencatatan-pelaporan)
SDM (Petugas kesehatan dan kader)
Dana operasional
Sarana dan prasarana
2. Proses
Jumlah sasaran yang datang dan menerima
Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
Ketepatan pencatatan
Ketepatan pelaporan
Ketepatan jadwal sosialisasi
Koordinasi dalam pencatatan, pelaporan, dan umpan balik (PWS
KIA-Gizi)
3. Output
Cakupan suplementasi kapsul Vitamin A sesuai sasaran pemberian
kapsul.
21
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
BAB VI
LAMPIRAN
23
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 1:
HUBUNGAN PERMINTAAN DAN DISTRIBUSI SUPLEMENTASI VITAMIN A
Pusat
- Ada Koordinasi antara Direktorat Bina Gizi Masyarakat
dan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes dalam hal
PUSAT
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
- Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes bertugas
melaksanakan pengadaan kapsul vitamin A dan
mendistribusikan ke daerah
- Pusat menerima surat permintaan dari Dinas
Kesehatan Propinsi
dan pusat hanya menyediakan buffer stock kapsul
- Pengiriman kapsul vitamin A melalui 1 pintu yaitu
Surat Permintaan dari
Propinsi ke Pusat Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes.
PROPINSI Propinsi
INSTALASI FARMASI - Ada koordinasi antara seksi gizi dengan farmasi
dalam hal perencaan alokasi dan distribusi
kebutuhan untuk masing-masing Kabupaten/Kota
- Propinsi diharapkan untuk menyediakan buffer
stock suplementasi vitamin A, dan mengusulkan
ke Pusat bila terdapat kekurangan.
Surat Permintaan dari
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
GUDANG FARMASI/GUDANG - Pengelolaan kapsul vitamin A melalui 1 pintu.
PERBEKES/KABUPATEN/KOTA - Penanngung jawab program gizi Dinkes kab/Kota
membuat perencanaan kebutuhan Vitamin A,
berkoordinasi dengan penanngung jawab pengadaan
obat .
- Usulan pengadaan kapsul vitamin A harus
Formulir Permintaan menggunakan memperhatikan stok yang ada
formulir obat yang lainnya dari - Pengiriman kapsul vitamin A ke puskesmas
puskesmas ke kabupaten/kota berdasarkan rencana distribusi yang dibuat oleh
penangung jawab gizi di Dinkes Kabupaten/Kota
PUSKESMAS - Tenaga Gizi Puskesmas berkoordinasi dengan
penanggung jawab KIA dalam membuat rencana
kebutuhan Vitamin A dan distribusi kapsul vitamin
KLINIK /
Preaktek Swasta A ke sasaran
DESA
Keterangan :
Permintaan
Pendistribusi
TK/Kelompok
POSYANDU Bermain
25
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 2:
Laporan Rekapitulasi
Penanggung jawab DINKES PROPINSI Suplementasi Vitamin A
Program Gizi Tingkat Propinsi
Laporan Rekapitulasi
Penanggung jawab DINKES Suplementasi Vitamin A
Program Gizi KABUPATEN/KOTA di Kabupaten
Laporan Rekapitulasi
BIDAN/PEMBINA DESA PEMBINA DESA Suplementasi Vitamin A
di Desa
Keterangan
LAPORAN SUPLEMENTASI VITAMIN A
(Format laporan sesuai dengan system R/R yang ada)
UMPAN BALIK LAPORAN SUPLEMENTASI VITAMIN A
27
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 3:
Berikut adalah contoh formulir bagaimana mengevaluasi kegiatan pemberian kapsul
Vitamin A.
Formulir
Pemantauan kegiatan pemberian kapsul vitamin A tingkat Puskesmas
29
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
No Aktivitas Capaian Catatan
30
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 4:
Berikut adalah contoh formulir bagaimana mengevaluasi kegiatan sosialisasi.
Formulir
Pemantauan kegiatan sosialisasi program vitamin A tingkat Puskesmas
(Sosialisasi dimulai satu bulan sebelum bulan pembagian kapsul vitamin A)
31
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
No Aktivitas Capaian Catatan
32
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 5. Contoh Pelaporan ditingkat Puskesmas
35
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Lampiran 7. Contoh Pelaporan di Tingkat Kabupaten Kota
41
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Penjelasan Formulir Perencanaan Mikro
16. Tanda tangan petugas gizi Petugas gizi puskesmas menandatangani formulir
yang telah terisi dari desa tsb
17. Tanda tangan penanggung jawab Penanggung jawab program vitamin A desa
kegiatan menanda tangani formulir yang telah di isi
42
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Daftar Pustaka
43
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A
Pelindung:
Dr. Ina Hernawati, MPH (Direktur Bina Gizi Masyarakat)
Tim Penyusun:
1. Rita Kemalawati, MCN (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
2. Drg Rosnani Verba Pangaribuan MPH, PhD (SEAMEO-TROPMED RCCN-UI)
3. Yulianti Wibowo, MSc (SEAMEO-TROPMED RCCN-UI)
4. Otte Santika, MSc (SEAMEO-TROPMED RCCN-UI)
5. Luh Ade Wiradnyani, MSc (SEAMEO-TROPMED RCCN-UI)
6. Andi Mariyasari Septiari, MSc (SEAMEO-TROPMED RCCN-UI)
7. Ir. Kresnawan, MSc (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
8. Iip Syaiful, SKM., M.Kes (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
9. Ir. Laksmi Palupi, MSc (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
10. Dhian Probhoyekti, SKM., MA (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
11. Ichwan Arbie, SKM (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
12. Kartini Herawati, SKM (Direktorat Sepim-Kesma)
13. Eli Zabet, SKM., M.Kes (Direktorat Bina Kesehatan Anak)
14. Dr. Bagus Satriya Budi, M.Kes (Direktorat Bina Kesehatan Anak)
15. Adriati Adnan, SKM (Direktorat Bina Kesehatan Ibu)
16. Dr. Sukmawati (Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung)
17. Evarini Ruslina, SKM (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
18. Sri Nurhayati, SKM (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
19. Witrianti, AMG (Direktorat Bina Gizi Masyarakat)
44
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A