Anda di halaman 1dari 4

SISTEM URINARIA DAN SISTEM REPRODUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh


Dra. Amy Tenzer, M.Si. dan
Hendra Susanto M.Kes.,

Disusun oleh Kelompok 3 (Offering G 2017) :


Choiron Galoh M. (170342615553)
Fatchul Yusron N. (170342615528)
M. Surya Madani (170342615539)
Nur Fadillah H (170342615545)
Rotama Sarah L. S (170342615533)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
April 2018
DASAR TEORI

Reproduksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan jenis, merupakan salah
satu ciri makhluk hidup. Jenis reproduksi yang terjadi pada hewan hewan vertebrata adalah seksual.
Sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kalenjar kelamin (gonad), saluran reproduksi, serta
kalenjar seks asesori (kalenjar seks tambahan pada mamalia) (Tenzer, 2014). Fertilisasi merupakan
suatu proses penyatuan atau peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina sehingga membentuk
zigot. Zigot ini kemudian akan tumbuh menjadi embrio yang selanjutnya akan tumbuh dan
berkembang menjadi organisme baru (Surjono, 2001).

Organ reproduksi aves jantan adalah testis. Sedangkan sistem reproduksi pada aves jantan
terdiri dari duktus efferens, epididimis, dan duktus deferens, sperma kemuadian akan bermuara pada
kloaka. Aves betina mempunyai organ reproduksi berupa ovarium, dengan saluran reproduksi yang
terdiri dari oviduk dan uterus, dan vagina (Tenzer, 2014).

Kelas amphibi jantan mempunyai sistem reproduksi yang terdiri dari testis, kantung kemih,
serta kloaka, sedangkan amphibi betina mempunyai sistem reproduksi yang terdiri dari ovarium,
kantung kemih, serta kloaka. Telur katak mempunyai tipe telosital, yaitu telur yang mempunyai
banyak yolk dan terkonsentrasi di kutub vegetal, sehingga pigmen lebih banyak di kutub animal
(Lestari, 2013). Mamalia jantan mempunyai testis sebagai organ reproduksi, saluran reproduksinya
terdiri dari epididimis, vesikula seminalis, serta kandung kemih. Organ kapulatoris hewan kelas
mamalia adalah penis. Mamalia mempunyai kalenjar yang terletak pada prostat, yaitu kalenjar
cowper. Mamalia betina mempunyai sepasang ovarium sebagai organ reproduksi, mempunyai saluran
reproduksi yang terdiri dari oviduk, uterus, bladder, serta vagina (Treuting, 2012).

Berbagai reaksi kimia terjadi di dalam sel-sel tubuh kita untuk menjagakita tetap
hidup. Reaksi kimia tersebut menghasilkan beberapa zat sisa
yang bersifat racun dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagai contoh, pemexahan
glukosa dalam sistem pernafasan menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida. Karbon
dioksida bersifat racun bagi tubuh sehingga dikeluarkan daridalam darah melalui paru-paru
(Aryulina, 2007).Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme, seperti
pencernaan,respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya
akanmenghasilkan limbah yang tidak dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akanmenyebabkan
penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya,mulai dari gas, cair, sampai
padat. Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaranyang berbeda-beda pula. Proses
pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh disebut ekskresi. Kelebihan air, gas, garam-
garam dan material-material organik(termasuk sisa-sisa metabolisme) diekskresikan keluar
tetapi substan yangesensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan. Material-material yang
dikeluarkanini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu
prosesfilterisasi selektif. Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-
sama disebut sistem ekskresi. Manusia dan hewan memiliki sistemekskresi yang berbeda
(Aryulina, 2007).Karena setiap spesies tidak sama proses metabolisme dan
adaptasinyaterhadap lingkungan sehingga sistem eksresi tubuhnya pun berbeda.
TUJUAN
1. Untuk mendeskripsikan struktur anatomi testis ikan, katak, kadal, merpati dan mencit
2. Untuk mengetahui saluran reproduksi ikan, katak, kadal, merpati dan mencit
3. Untuk menegtahui organ kopulatoris pada hewan-hewan yang melakukan fertilisasi
internal
4. Untuk mendeskripsikan anatomi ovarium ikan, katak, kadal, merpati dan mencit
5. Untuk memahami skema lintasan sperma dari testis keluar tubuh
6. Untuk mendeskripsikan struktur anatomi ginjal ikan, katak, kadal, merpati dan mencit
7. Untuk memahami skema lintasan urin dari ginjal keluar tubuh pada ikan, katak, kadal,
merpati dan mencit

KESIMPULAN

Sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas kalenjar kelamin (gonad), saluran
reproduksi, serta kalenjar seks asesori (kalenjar seks tambahan pada mamalia). Semua hewan
vertebrata jantan mempunyai gonad, yaitu sepasang testis. Saluran reproduksi digunakan
untuk menyalurkan sperma, kelas aves jantan mempunyai saluran reproduksi yang terdiri dari
epididimis, duktus efferens, duktus deferen yang selanjutnya akan bermuara pada kloaka.
Amphibi jantan mempunyai saluran reproduksi yang terdiri dari epididimis, duktus efferen,
duktus deferen, duktus mesonefros, serta bermuara pada kloaka. Mamalia jantan mempunyai
saluran reproduksi yang terdiri dari epididimis, vas deferen, vas efferen, serta bladder. Gonad
pada hewan vertebrata betina adalah ovarium. Kelas aves betina mempunyai saluran
reproduksi yang terdiri dari oviduk, uterus, vagina serta akan bermuara pada kloaka. Amphibi
betina mempunyai saluran reproduksi yang terdiri dari oviduk, infundibulum, uterus (berupa
kantung telur) serta bermuara pada kloaka. Mamalia betina mempunyai saluran reproduksi
berupa oviduk, uterus, bladder, vulva serta vagina. Pada sistem reproduksi kelas mamalia
dapat ditemukan adanya kalenjar seks asesori. Mamalia jantan mempunyai kalenjar aksesori
vesikula seminalis, kalenjar koagulasi, kalenjar prostat, serta kalenjar bulbouretra. Sedangkan
mamalia betina mempunyai kalenjar koagulasi. Mamlia jantan mempunyai organ kapulatoris
berupa penis. Hewan yang mempunyai organ kapulatoris akan melakukan fertilisasi secara
internal, sedangkan hewan yang tidak mempunyai organ kapulatoris maka fertilisasinya
dilakukan secara eksternal.
Sistem ekskresi vertebrata terdiri atas sepasang ginjal beserta saluran
pembuangan,mempunyai fungsi osmoregulasi cairan tubuh dan ekskresi zat sisa
metabolisme.Sistem ekskresi pada kelas-kelas hewan vertebrata berbeda dalam hal letak,
ukuran dan bentuk ginjal, serta peranan saluran pembuangannya. Saluran pembuangan zat-zat
ekskresi dari ginjal berupa duktus mesonefros (pada anamniota) atau ureter (pada amniota).
Duktus mesonefros pada anamniota jantan juga berperan sebagai duktus deferens, yaitu
sebagai penyalur semen; hubungan antara testis dan duktus mesonefros terjadi melalui duktus
efferens yang merupakan modifikasi dari tubulus-tubulus mesonefros di bagian anterior.
Pada vertebrata selain aves, terdapat kantung urin untuk menampung urin sementara sebelum
dkeluarkan dari tubuh. Mamalia mempunyai retra untuk menyalurkan urin dari kantong urin.
Pada mamalia jantan uretra juga berfungsi untuk menyalurkna semen. Ginjal mamalia
berbentuk biji kacang buncis, ginjal mamalia mempunyai ciri khas yaitu adanya lengkung
henle yang terdapat diantara tubulu kontortus proksimal dan distal yang menyebabkan
dihasilkannya urin yang hipertonik. Darah masuk ke dalam ginjal melalui arteri renalis, dan
keluar melalui vena renalis.

DAFTAR RUJUKAN

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Tenzer, Amy., Lestari, Umie., dkk. 2014. Struktur Perkembanagna Hewan 1 Bagian 2. Malang
: Universitas Negeri Malang

Treuting, Piper M., Dintzis, Suzanne M. 2012. Comparative Anatomy and Histology A Mouse
and Human Atlas. USA : Academic Press

Surjono, Tien Wiati. 2001. Perkembangan Hewan (Embriologi). Jakarta : Universitas Terbuka

Lestari, Umie., Tenzer, Amy., dkk. 2013. Struktur dan Perkembangan Hewan II. Malang :
Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai