Anda di halaman 1dari 4

 NAMA : MUHIBBUN AMIR SYAH NIM : 1403101010230

 NAMA : TEUKU CHAIRUNNUFUS NIM : 1503101010159

PERBUATAN MELAWAN HUKUM

A. Pasal 1365 KUHPerdata yang terkenal sebagai pasal yang mengatur tentang perbuatan
melawan hukum memegang peranan penting dalam hukum perdata. Pasal 1365 KUHPerdata
menyatakan “Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut”.

Jadi menurut pasal 1365 KUHPerdata, maka yang dimaksud dengan perbuatan melawan
hukum adalah suatu perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang karena
kesalahannya sehingga menimbulkan akibat yang merugikan pihak lain.

B. Unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum antara lain :

1. Adanya perbuatan yang melawan hukum, yaitu suatu perbuatan yang melanggar hak
subjektif orang lain atau yang bertentangan dengan kewajiban hukum dari si
pembuat sendiri yang telah diatur dalam undang-undang. Dengan perkataan lain
melawan hukum ditafsirkan sebagai melawan undang-undang.

2. Harus ada kesalahan, syarat kesalahan ini dapat diukur secara :

a. Objektif yaitu dengan dibuktikan bahwa dalam keadaan seperti itu manusia
yang normal dapat menduga kemungkinan timbulnya akibat dan
kemungkinan ini akan mencegah manusia yang baik untuk berbuat atau
tidak berbuat.

b. Subjektif yaitu dengan dibuktikan bahwa apakah si pembuat berdasarkan


keahlian yang ia miliki dapat menduga akan akibat dari perbuatannya.
3. Adanya kerugian bagi korban, yang dimaksud dengan kerugian terdiri dari :

a. Kerugian materiil, dimana kerugian materiil dapat terdiri dari kerugian yang
nyata-nyata diderita dan keuntungan yang seharunya diperoleh. Jadi pada
umumnya diterima bahwa si pembuat perbuatan melawan hukum harus
mengganti kerugian tidak hanya untuk kerugian yang nyata-nyata diderita,
juga keuntungan yang seharusnya diperoleh.

b. Kerugian idiil, dimana perbuatan melawan hukum pun dapat menimbulkan


kerugian yang bersifat idiil seperti ketakutan, sakit dan kehilangan
kesenangan hidup.

4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian. Hubungan kausal


merupakan salah satu ciri pokok dari adanya suatu perbuatan melawan hukum.
Perbuatan melawan hukum dalam hal ini harus dilihat secara materiil. Dikatakan
materiil karena sifat perbuatan melawan hukum dalam hal ini haru dilihat sebagai
suatu kesatuan tentang akibat yang ditimbulkan olehnya terhadap diri pihak korban.
Untuk hubungan sebab akibat ada2 (dua) macam teori :

a. Hubungan sebab akibat (causation in fact) hanyalah merupakan masalah


fakta atau apa yang secara faktual telah terjadi.

b. Sedangkan teori penyebab kira-kira adalah lebih menekankan pada apa


yang menyebabkan timbulnya kerugian terhadap korban, apakah perbuatan
pelaku atau perbuatan lain yang justru bukan dikarenakan bukan suatu
perbuatan melawan hukum.
C. Akibat Yang Timbul Dari Perbuatan Melawan Hukum

Perikatan yang timbul dari undang-undang terdapat dalam berbagai peraturan perundang-
undangan, baik dalam BW maupun perundang-undangan lainya. Ketentuan-ketentuan
tersebut terdapat dalam pasal 1352 dan 1353 BW. Pasal 1353 BW menetukan perikatan –
perikatan yang dilahirkan demi undang-undang, timbul dari undang-undang sebagai akibat
dari perbuatan orang. Sehubungan dengan hal ini, hendaknya diperhatikan bahwa dari
undang-undang saja tidak akan timbul perikatan. Untuk terjadinya perikatan berdasarkan
undang-undang harus selalu dikaitkan dengan peristiwa atau kenyataan tertentu. Dengan kata
lain, untuk timbulnya perikatan selalu diisyaratkan terdapatnya kenyataan hukum. Perbuatan
melawan hukum merupakan jenis sumber perikatan yang lahir dari undang-udang karena
perbuatan manusia. Perbuatan melawan hukum ini diatur didalam KUHPerdata Pasal 1365.

Dari pasal 1365 KUHPerdata tersebut, dapat dijelaskan bahwa perikatan terjadi karena
adanya perbuatan manusia yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau menimbulkan
wanprestasi terhadap orang lain, yang menyebabkan orang yang merugikan orang lain
tersebut harus mengganti kerugianya. Jadi, perbuatan melawan hukum tidak hanya diartikan
perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang saja, tetapi berbuat atau tidak berbuat
yang melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban orang yang berbuat atau
tidak berbuat, bertentangan dengan kesusilaan maupun sifat berhati-hati sebagaimana
patutnya didalam lalulintas masyarakat. dengan demikian, semua norma lalu lintas
masyarakat yang tidak termasuk dalam undang-undang. unsur kesalahan yang dimaksud
ditentukan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yaitu bahwa si pembuat pada umumnya harus ada
pertanggung jawabannya dengan mengganti rugi dan ia menyesali akibat dari perbuatanya.
KESIMPULAN

Di dalam KUHPer di bedakan beberapa perikatan, yaitu di antaranya adalah perikatan yang
timbul karena undang-undang saja dan perikatan yang timbul karena perbuatan melawan hukum.
perikatan yagn timbul karena perbuatan melawan hukum merupakan perluasan tanggung jawab
karena perbuatan tersebut bertentangan dengan kepatutan yang ada di dalam masyarakat, sehingga
perbuatan tesebut menimbukan suatu hubungan kausal yang merugikan pihak/atau subjek lain sebagai
yang di rugikan dan juga terdapat unsur kelalaian dalam perbuatan tersebut yang dapat di mintai
pertanggung jawaban sebagai kewajiban.

Di dalam KUHPerdata di sebutkan dalam pasal 1365.Bahwa Tiap perbuatan melanggar hukum
yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. dalam pasal tersebut secara eksplisit di jelaskan bahwa
setiap oprang yang melakukan perbutan melawan hukum memiliki hubungan kausal antara para
pihak, baik pihak yang di rugikan atau pihak yang berhak menerima ganti rugi dan juga di dalam
pasal tersebut setiap orang yang melakukan perbuatan melawan hukum akan memunculkan suatu
kewajiban yang dapat di paksakan artinya perbuatan tersebut dapat di gugat di pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai