Anda di halaman 1dari 8

Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

KEGAGALAN BANGUNAN
DARI SISI INDUSTRI KONSTRUKSI

Eddy Hermanto1, Frida Kistiyani2

ABSTRACT

There are plenty of buildings faliured in Indonesia until now. The process of collapse was
caused of redistribution of moment happened in its structure not like its structural design.
Building failured can be happened and caused by human activities, nature behavioral
characteristic and combination of them. Refer the structural aspect, structural system is the first
and prime element of building that supported building forever where man to live in.
There must have strong efforts to analyze structural system as a whole building to provide
safety factor, especially before construction have done. The point of view can be explained in
planning, architectural design, engineering, economics, and environment.
The last factor to avoid building failure consist of people or public participation and regulation of
inspection periodically must be involved in building development processed.
Keywords : building failure, redistribution of moment.

PENDAHULUAN berakibat pada produk menjadi mahal dan


sulit bersaing di pasar internasional.
Aktualita
Orijinalitas
Pada satu sisi, Industri konstruksi di
Indonesia mengalami tumbuh dan Dengan telah dibukanya era pasar bebas
berkembang secara pesat setelah Oil pada semua bidang dimana Indonesia ikut
Booming 1978 sampai dengan menjelang meratifikasinya, menuntut diadakannya
krisis 1997. Peningkatan proyek terjadi pada paradigma baru dalam sistem
sisi volume, teknologi, biaya, peraturan, pembangunan pada proyek proyek sisi
sumber daya dan manajemen. Pada masa industri konstruksi. Hal tersebut sejalan
setelah krisis mengalami kemunduran, dan dengan aspek keterpurukan akibat krisis
menjelang tahun 2003 mengalami recovery multi dimensi yang menerpa.
dengan lahirnya Keppres Nomor 80 tahun
2003. Urgensi
Pada sisi yang lain,terjadi pula kegagalan Diperlukan optimasi yang multi sisi
bangunan yang telah banyak diberitakan secara sistem yang terstruktur dalam
oleh media massa,misalnya bangunan organisasi dan aplikasi pada tataran
sekolah milik pemerintah, perumahan di kebijakan dan strategi serta pada tataran
kawasan real estate, PDAM dan lainnya.Juga teknis operasional di lapangan dengan
telah terdapat monopoli dan KKN yang pasti sasaran agar dapat minimal dikurangi sisi
sisi negatip yang selama ini terjadi.

1
Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur FT Undip.
2
Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT Undip.

48 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI 2006

PROSES INDUSTRI KONSTRUKSI (procurement, construction), dan tahap


pemeliharaan (start up, training,
Pada prinsipnya proses dalam tahapan maintenance). Dalam tahapan pemanfaatan
pembangunan proyek fisik dapat dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) tahap
digambarkan dalam 3 (tiga) tahapan pokok yaitu tahap pemanfaatan ( operation and
yang terdiri dari tahap perencanaan maintenance) dan dilanjutkan pada tahap
(planning dan design), tahap pelaksanaan pemusnahan (demolition). Lihat gambat 1.

HAND OVER

PLANNING DESIGN PROCUREMENT CONSTRUCTIO OPERATION & MAINTENANCE DEMOLITION


N

FEEDBACK

Sumber : Project management, diolah.

Gambar 1. Skema Proses Umum Industri Konstruksi

Adapun ketiga tahapan proses tersebut drawing atau erection drawing. Apabila
pada hakekatnya secara umum dapat telah selesai pekerjaan fisik kontraktor
dijelaskan sebagai berikut : sudah harus membuat as built drawing
1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini yang telah dirintisnya selama mengikuti
dilakukan aktivitas yaitu : pengumpulan kemajuan proses proyek. Proses
data dan kehendak dari pemilik, pelaksanaan fisik diawasi dan atau
pengumpulan data dari observasi data dikendalikan oleh konsultan pengawas /
fisik lapangan dan lingkungan proyek, konsultan manajemen konstruksi.
pengumpulan informasi hal ikhwal 3. Tahap pemeliharaan. Pada tahap ini
regulasi yang berlaku. Dilanjutkan kontraktor bangunan diberi kesempatan
dengan aktivitas desain arsitektur yang untuk penyempurnaan pekerjaan yang
apabila telah disetujui akan diteruskan telah dicatat dalam defect list agar
dengan desain enjiniringnya (struktur, pada penyerahan kedua sudah
mekanikal, elektrikal, lingkungan) sempurna. Demikian pula para
Akhirnya akan dihasilkan suatu karya pemasok dapat melaksanakan proses
desain yang aman (safe), nyaman dan uji coba dan pelatihan bagi para calon
ekonomis. Desain ini dikerjakan oleh operator. Dalam hal ini ada hal yang
konsultan perancang. penting berkait dengan legal aspect
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini yaitu misalnya, adanya surat keur
aktivitasnya meliputi dari procurement dengan hasil baik listrik oleh PLN,
oleh para pemasok, construction oleh penangkal petir oleh Depnaker.
kontraktor dan sub kontraktor yang
Jadi, pada satu sisi, secara sistem terdapat
bermuara pada pembangunan fisik oleh
6 (enam) pihak yang terlibat dalam suatu
kontraktor yang ditetapkan pemilik.
proyek pembangunan fisik, yaitu : pemilik,
Pada proses pelaksanaan fisik untuk hal
perencana, pengawas, kontraktor, pemasok,
hal tertentu kontraktor sebelum
dan penguji. Pada sisi yang lain, untuk
melaksanakan harus membuat shop

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 49


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

proyek fisik tertentu apabila sumberdana dan pelaksana berada dalam satu
proyek sebagian atau sepenuhnya berasal pihak/kepemilikan.
dari pihak pelaksana, dilakukan suatu
Bagi pengadaan barang dan jasa
proses yang dikenal sebagai design and
pemerintah (public sector) akan dapat
build dan atau turnkey, apabila perencana
dibuat skemanya sperti dibawah ini.

PENGAMANAN : ADMINISTRASI, HUKUM, FISIK

HAND OVER

PLANNING DESIGN PROCUREMENT CONSTRUCTION OPERATION & MAINTENANCE DEMOLITION

FEEDBACK

PEMANFAATAN : DISEWAKAN, PENGHAPUSAN : DIJUAL, DIMUSNAHKAN,


DIPINJAMKAN, DIHIBAHKAN, DIPERTUKARKAN, DIJADIKAN
BANGUN GUNA SERAH (BOT) PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

Sumber : Diolah dari Project Manajement dan KMK NO:470/KMK.01/1994 TGL 20-09-94 Tentang Tata Cara
Penghapusan Dan Pemanfaatan BM/KN.

Gambar 2. Skema Proses Industri Konstruksi Versi Indonesia

FUNGSI ORGANISASI manusia yang ditetapkan, haruslah memiliki


kemampuan teknis profesional dan
Dalam industri konstruksi, kegagalan atau kemauan etika profesi yang handal.
keberhasilan bangunan merupakan hal yang Terdapat kombinasi yaitu apabila project
berkait erat atau berbatasan dengan setebal manager memiliki kekurangan maka harus
membrane. Dari hal tersebut berarti bahwa dapat diisi oleh peran fungsi comprehensive
kegagalan pada hakekatnya mudah untuk planning and control. Demikian pula untuk
dieliminasi ataupun mudah untuk optimasi pelaksanaan totalitas, sebaiknya
dihadirkan. Kesemuanya tergantung pada dilakukan dengan proses pelelangan umum
para pelaku proyek yang secara internal untuk pengadaan barang dan jasanya
bermuara pada akan dikendalikan oleh misalnya konsultan, kontraktor yang pada
project manager. ujung ujungnya akan berperan dalam
langkah awal guna mencegah terjadinya
Dengan demikian fungsi organisasi project
kegagalan bangunan.
manager sebagai puncak dari sumber daya

50 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI 2006

PENGGUNA JASA /
PROJECT MANAGER/
OWNER

PLANNING AND PROJECT


CONTROLE ADMINISTRATION
FEASIBILITY STUDY

CONSTRUCTION
PROCUREMENT

MAINTENANCE

DEMOLITION
OPERATION
PLANNING

TRAINING
START UP
DESIGN

BID

Sumber : Project Management dan Keppres No.80/2003,diolah.

Skema 3. Fungsi Organisasi Dalam Industri Konstruksi.

Dari skema diatas terlihat jelas bahwa MACAM KEGAGALAN BANGUNAN


semua kegiatan dari suatu Sistem dalam
industri konstruksi sangat lebar rentang Pada dasarnya, kegagalan bangunan dari
kendalinya. Dari gambaran tersebut kiranya sisi sisi faktor penyebabnya dapatlah
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : dikelompokan menjadi : ulah manusia, alam
1. Seluruh kegiatan pada prinsipnya atau lingkungan, kombinasi ulah manusia
melalui pelelangan umum. dan lingkungan/alam. Oleh sebab itu
2. Jajaran Pengguna Jasa,Panitia tinjauannya akan meliputi : planning,desain
Pengadaan, Tim Teknis (planning and arsitektur, enjiniring, ekonomi, dan
controle) dan Keuangan (project lingkungan seperti skema dibawah ini.
administration) adalah selalu
dipergunakan.
3. Diperlukan jajaran pengguna jasa yang
berbobot dalam kemampuan
profesional dan etika profesi.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 51


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

PENYEBAB KEGAGALAN BANGUNAN

ULAH MANUSIA KOMBINASI : ALAM ATAU


ULAH MANUSIA LINGKUNGAN
DAN ALAM

1. SALAH DESAIN 1. SALAH LOKASI 1. GEMPA


2. SALAH PROSES 2. MENENTANG 2. LONGSOR
PELAKSANAAN PRINSIP ALAM 3. ANGIN TAUFAN
3. KELEBIHAN 3. KURANG 4. BANJIR
BEBAN MEMPERHATIKA 5. DISLOKASI
4. SABOTASE N LINGKUNGAN TANAH
5. KEBAKARAN

TINJAUAN
DESAIN TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN
ARSITEKTUR PLANNING EKONOMI ENJINIRING LINGKUNGAN

Gambar 4. Skema Penyebab dan Tinjauan Kegagalan Bangunan.

TINJAUAN PLANNING TINJAUAN DESAIN ARSITEKTUR

Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
planning pada mulanya adalah kesalahan desain arsitektur akandapat diuraikan
penempatan fungsi bangunan dari area kedalam sisi sisi sebagai berikut :
makro yang dikenal sebagai tataguna lahan. 1. Kesalahan dari sisi sistem struktur
Kesalahan dalam planning akan berakibat bangunan (super struktur).
pada buruknya fungsi pelayanan bangunan 2. Kesalahan pada tata ruang dalam
secara makro termasuk sistem sirkulasi luar. bangunan yang akan berakibat pada
sisi penyaluran beban dan desain
Pada sisi mikro bangunan, dapat dipastikan
struktur bangunan.
bahwa kegagalan bangunan disebabkan
3. Kesalahan pemilihan material / bahan
semata mata oleh tiadanya penelitian tanah
bangunan yang connect di strukturnya.
secara teliti sebelum suatu masterplan
4. Kesalahan desain eksterior dan interior
didibahas dan ditetapkan secara hukum.
yang menyebabkan bangunan tadi tidak
Apabila terjadi pemaksaan kehendak dari
laku di pasar umum serta terjadi
pemegang keputusan akan berakibat
masalah sosial yang dominan.
minimal pada mahalnya struktur konstruksi
bangunan yang harus ditanggung pemilik. Pada umumnya kegagalan bangunan yang
disebabkan oleh kesalahan desain arsitektur
terlebih dahulu merambat ke sisi struktur
bangunan dan akhirnya akan bermuara

52 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI 2006

pada sisi sistem makro termasuk misalnya TINJAUAN EKONOMI


vandalisme.
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
sisi ekonomi pada prinsipnya masih
TINJAUAN ENJINIRING
kontroversi pada sisi sisi tertentu. Pada
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh muaranya adalah pertanyaan : mau sejauh
enjiniring pada prinsipnya terfokus di sisi mana umur teknis bangunan hendak
struktur konstruksi. Penyebab dari sisi direncanakan ? Kondisi ini akan berposisi
mekanikal elektrikal menempati posisi pada platform : harus ada pertemuan
nomor dua. Penyebab kegagalan bangunan antara sisi ekonomi dan sisi teknis
dari sisi struktur dan konstruksi ini dapat bangunan.Hal tersebut dikenal sebagai
diuraikan kedalam : kajian dan telaah tekno-ekonomi.
1. Kesalahan pada data hasil penelitian Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
tanah. sisi ekonomi akan berakibat pada hal hal
2. Kesalahan pada sistem struktur sebagai berikut :
bangunan. 1. Bila harga material struktur dianggap
3. Kesalahan perhitungan struktur mahal akan berakibat pada umur
bangunan. bangunan menjadi lebih panjang/lama.
4. Kesalahan pelaksanaan struktur 2. Bila harga material struktur bangunan
bangunan. dianggap murah akan berakibat pada
5. Kesalahan materi/bahan struktur umur bangunan relatif pendek dari sisi
bangunan. beban statik, lebih pendek lagi bila
Dari kelima hal kesalahan tersebut terjadi beban dinamik terutama gempa.
pengendalian terakhir ada pada waktu 3. Bila harga material struktur dan
proses pelaksanaan fisik konstruksi di finishing arsitektur bangunan adalah
lapangan. Jadi momentum pelaksanaan murah maka perlu dicermati bila terjadi
adalah katup pengaman terakhir dan paling beban dinamik yang mendadak.
menentukan. Pada umumnya kegagalan bangunan yang
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh disebabkan oleh faktor ekonomi sangat
sisi mekanikal elektrikal pada sisi sisi beban jarang atau tidak pernah terjadi secara fatal.
dinamis dapat diuraikan menjadi :
1. Beban muatan terpusat dan dinamis TINJAUAN LINGKUNGAN
misalnya : genset, mesin AC sentral
serta parkir yang kurang Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
diperhitungkan. faktor lingkungan akan dapat diuraikan
2. Terjadinya kebakaran akibat hubungan sebagai berikut ;
arus pendek listrik. 1. Kesalahan tata lingkungan secara fisik
3. Beban servis atas bangunan dan akan berakibat pada sisi Kesehatan
helipad. Lingkungan, misalnya : sistem tata
air,sistem penghawaan, sistem
Pada umumnya kegagalan bangunan yang sirkulasi, sistem penghijauan, sistem
disebabkan oleh sisi mekanikal elektrikal pencahayaan.
hanya berakibat bagi bagian bangunan dan 2. Kesalahan tata lingkungan secara non
tidak sampai fatal. fisik akan berakibat langsung seperti
kesehatan penghuni bangunan menjadi
tidak memenuhi syarat.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 53


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

3. Karena nilai lingkungan dan land value dimusnahkan (demolized)  kegagalan


menjadi rendah maka akan menjadi bangunan total.
daerah hitam/kriminal yang subur.
Pada umumnya kesalahan perencanaan dan PENCEGAHAN KEGAGALAN
perancangan lingkungan tidak bisa lepas
dari kesalahan planning. Akibat yang terlihat Kegagalan bangunan baik sebagian ataupun
secara visual adalah bangunan yang ada seluruhnya sangat perlu dicegah sebab pada
tidak bisa berfungsi secara optimal, akhirnya owner dan atau user yang paling
harga/nilai lingkungan menjadi rendah. dirugikan beserta lingkungannya. Dari sisi
tahapan pembangunan maka yang perlu
dicermati untuk pencegahannya meliputi
JENJANG KEGAGALAN sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan, dapat dilakukan
Pada dasarnya jenjang/ tingkat atau hirarki
optimasi perencanaan.
kegagalan bangunan dapat berupa :
2. Tahap pelaksanaan, dilakukan
1. Kegagalan di tingkat sederhana,
pengawasan yang ketat dan kajian awal
bangunan masih berdiri tetapi tidak
desain serta pengendalian procurement
dapat berfungsi optimal, misalnya retak
dan construction di pelaksanaan per
akibat gempa, selalu terendam air.
bagiannya dengan landasan
2. Kegagalan di tingkat menengah,
profesionalisme dan etika profesi.
bangunan masih berdiri tetapi sangat
3. Tahap pemeliharaan, dilakukan check,
membahayakan bila dihuni, misalnya
recheck dan cross check, disertai uji
penurunan bangunan, miring, retak dan
coba dengan benar dan proses
atau sebagian struktur patah.
administrasi teknik diikut sertakan.
3. Kegagalan di tingkat tertinggi,
bangunan sudah tidak dapat
difungsikan sama sekali (collapse, KESIMPULAN DAN SARAN
failure).
Dari uraian tersebut diatas, kiranya akan
Dari sisi struktur konstruksi, pada kerangka dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
dasar strukturalnya dari sisi dapat atau tidak 1. Kegagalan bangunan disebabkan oleh
dapatnya struktur diperbaiki kembali dapat faktor manusia, alam, kombinasi
digolongkan menjadi : keduanya.
1. Kegagalan struktur konstruksi pada 2. Kegagalan bangunan dapat ditinjau dari
jenjang temporer, struktur dapat multi disiplin ilmu.
difungsi kan kembali dengan mudah
dan murah serta aman. Pada sisi ini Dari Kesimpulan diatas kiranya dapat
struktur konstruksi dapat dibuat lebih diajukan saran saran sebagai berikut :
rendah,sama atau bahkan lebih tinggi 1. Masyarakat umum perlu diikut sertakan
tingkat kehandalannya (kapasitasnya). secara aktif dalam proses perencanaan,
2. Kegagalan struktur konstruksi pada pengawasan dan pelaksanaan
jenjang menengah, bangunan dapat pembangunan bangunan.
difungsikan kembali dengan perbaikan 2. Diperlukan regulasi yang bermuatan
atau perubahan sistem strukturnya perlunya pemeriksaan berkala
sebagian, namun perlu waktu dan biaya bangunan dan utilitasnya, serta
yang cukup. diaktifkan adanya building inspectors.
3. Kegagalan struktur pada jenjang
tertinggi, struktur tidak dapat
diberdayakan kembali, jadi harus

54 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI 2006

DAFTAR PUSTAKA Vijay, Successfull Project management,


McGrawHill Newyork 2000.
Keppres No.80/2003 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah. Stanley Goldhaber, CONSTRUCTION
MANAGEMENT Principles and Practices,
Keputusan Menteri Keuangan John Wiley and Son Newyork 1977.
No.470/KMK.01/1994 Tentang Penghapusan
dan Pemanfaatan BM / KN. James Adrian, CM : The Construction
Management Process,Reston Virginia 1981

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 55

Anda mungkin juga menyukai