Dokumen 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ria Risanni

NIM : 201451479
Mata Kuliah : Teknologi Farmasi
Dosen Pegampu : Hefriyan Handra, S.Si., M.Kes.,M.Sc., Apt

1. Prinsip Pembuatan Granul


Mesin ini juga dapat diaplikasikan pada granul basah dan granul kering, banyak
digunakan di industri dan laboratorium penelitian industri farmasi, makan, minuman dan
kimia. Metode granulasi adalah proses pengolahan produk dengan cara diayak menggunakan
mesin oscillating granulator. Yang digunakan dalam proses produksi tablet meliputi granulasi
basah, granulasi kering dan metode cetak langsung.
2. Cara Kerja
Cara kerjanya mesin Oscilating adalah produk dimasukan dari atas melalui hopper dan
bahan jatuh pada lades rotor atau blade kemudian product akan hancur dengan cara digerus
oleh lades putaran rotor bentuk silinder yang bersentuhan terhadap mesh dengan ukuran mesh
atau perforated plate dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Tepi pisau dipasang pada rotor,
pengecilan particel berlangsung dan melalui saringan material kemudian didorong dan
dikeluarkan melalui outlet product.
A. Metode Granulasi Basah
Pada metode granulasi basah diawali dengan membuat larutan pengikat. Proses pencampran
awal yaitu baha aktif, bahan pengisi, sebagai penghancur dan larutan pengikat dicampur
menggunakan Mesin V-mixer. Bahan yang sudah tercampur kemudian dikeringkan dalam
Dehumidifier. Dilakukan pemeriksaan LOD (Loss On Drying), jika memenuhi syarat
kemudian dilakukan pengayakan menggunakan Mesin Oscillating Granulator atau Pin Mill
agar distribusi partikelnya lebih seragam.
- V-mixer : mesin ini adaalah bahan yang sudah di dimasukan ke dalam Chamber akan
diaduk dengan cara diputar baik aitu satu araha atau bolak balik sampai produck benar
benar tercampur dengan rat.mesin ini dilengkapi dengan pagar auto.
- Pin Mill atau Grinding Tepung :rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar balde
pemukul disepanjang lintasannya hingga menghancurkan produk yang ada didalamnya.
Bahan masuk akan terpukul oleh balde yang berputar dan bertumbukan dengan dinding,
akibatnya terjadi pemecahan bahan yang hancur berkeping-keping. Proses ini
berlangsug terus menerus hingga mendapatkan bentuk bahan yang dapat lolos dari
mesh yang terdapat dibagian bawah.
Tahap akhir adalah pencampuran akhir dengan fase luar atau lubrikan, biasanya digunakan
magnesium stearat atau talk, menggunakan alat V-Mixer sehingga menjadi massa cetak.
Selanjutnya, massa cerak tersebut akan dikirim ke Karantine In Prosess (KIP) untuk dilakukan
pemeriksaan oleh bagian In Prosess Control (IPC).
B. GRANULASI KERING
Pada metode granulasi kering proses pencampuran awal dilakukan dengan mengayak semua
bahan, kemudian dilakukan pencampuran awal menggunakan V-mixer. Setelah itu digranulasi
dengan metode slugging menggunakan mesin cetak atau compacting menggunakan Roller
Campactor kemudian dilakukan pengayakan dengan menggunakan mesin Oscilating
Granulator sampai diperoleh granul yang siap untuk dicetak setelah granul terbentuk, kemudian
dilakukan proses pencampuran akhir dengan fase luar menggunakan V-mixer untuk
memperoleh massa cetak. Massa cetak yang dihasilkan dikirim ke KIP (Karantine In Prosess)
untuk dilakukan pemeriksaan oleh IPC (In Prosess Control).
3. Keuntungan
1) Granulasi Basah
o Memperoleh aliran yang baik
o Meningkatkan kompresibilitas
o Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
o Mengontrol pelepasan
o Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
o Distribusi keseragaman kandungan
o Meningkatkan kecepatan disolusi
2) Granulasi Kering
 Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
 Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
 Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
4. Kerugian Granulasi
1) Granulasi Basah
o Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
o Biaya cukup tinggi
o Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakandengan caraini.
Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air
2) Granulasi Kering
 Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
 Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
 Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinyakontaminasi
silang

5. Gambar
Mesin Oscillating Granulator
Mesin Pin mill

Mesin V-mixer

Anda mungkin juga menyukai