LOYALITAS
MAKALAH INDIVIDU
O
L
E
H
SULAIMAN, S.EI
Mahasiswa Semester I
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
NIM. 131100410023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dewasa ini kemajuan teknologi sangat pesat, sehingga berbagai jenis
bersaing untuk merebut minat pelanggan dan pangsa pasar dengan cara yang lebih
bagi perusahaan.
mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu ditempuh berbagai cara demi
mencapai tujuan tersebut. Seperti yang diketahui, bahwa konsep dan strategi
teknologi agar dapat memperluas daerah pasar. Pemasaran sebagai suatu sistem
dan menentukan; produk, harga, saluran distribusi, dan promosi, berupa barang
ditimbulkan, sebagai akibat adanya dinamika pasar. Keunggulan suatu pasar juga
memuaskan pelanggan.
perusahaan yang malahan bingung untuk membuat pelanggannya loyal dan tidak
berpindah kepada produk atau jasa perusahaan lain. Kepuasan pelanggan yang di
berikan oleh perusahaan menjadi nilai tersendiri dari pelanggan maka sepatutnya
perusahaan harus tahu betul siapa pelanggan itu, dan harus tahu betul apa yang
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelanggan
Di dalam era perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan dituntut untuk
karena semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi
dalam bentuk pujian dan kebanggaan kepada pelanggan. Kata pelanggan adalah
istilah yang sangat akrab dengan dunia bisnis di Indonesia dimulai dari pedagang
kecil hingga pedagang besar, dari industri rumah tangga hingga industri berskala
perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat mengerti apa arti kata pelanggan
itu. Dimana pelanggan adalah pihak yang memakai nilai, mereka membentuk
pelanggan adalah : ”Seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama
orang yang paling penting dalam perusahaan.” Sedangkan Rangkuti (2006 : 318)
menyebutkan:
kepadanya. Pelanggan tidak pernah menganggu pekerjaan kita, sebab dia adalah
tujuan dari pekerjaan kita. Kita tidak melakukan yang baik dengan melayani dia,
tetapi justru pelangganlah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat
dengan pelanggan, sebab pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada
pemenuhan kebutuhannya. Oleh karena itu, adalah pekerjaan kita untuk dapat
perusahaan kita.
1. Pelanggan internal
Pelanggan internal atau konsumen internal adalah orang-orang yang terlibat
dalam proses penyediaan jasa atau proses produksi barang, sejak dari
Mereka itu antara lain adalah jajaran direksi, manajer, pimpinan bagian,
instansi pemerintah.
2. Pelanggan eksternal
Pelanggan eksternal atau konsumen eksternal adalah semua orang yang berada
ditinjau dari sisi kegiatan komersil dan non komersil, pelanggan eksternal
diperolehnya.
pelanggan bengkel, bisa merasa tidak puas kalau kebutuhan dan harapannya tidak
dipenuhi. Pelanggan akan sangat puas kalau apa yang dialami lebih baik dari yang
orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses produksi selesai, karena
pemasok.
Jadi dengan kata lain, pelanggan adalah seseorang yang secara kontinyu
dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan
keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan
konsumen terhadap produk tersebut. Secara formal konsep nilai adalah hubungan
antara manfaat yang dirasakan oleh konsumen dengan biaya untuk mendapatkan
sebagai berikut :
Nilai adalah bersifat subyektif (yaitu fungsi dari penafsiran konsumen) dan
relasi (yaitu manfaat dan biaya keduanya harus bernilai positif). Biaya yang
dirasakan termasuk pembayaran berupa uang dan pengorbanan bukan berupa uang
seperti konsumsi waktu, konsumsi energi, dan stres yang dialami oleh konsumen.
Pada gilirannya, nilai yang dirasakan merupakan dari hasil evaluasi manfaat relatif
persepsi pelanggan terhadap kualitas atau manfaat produk dan pengorbanan yang
dilakukan lewat harga yang di bayarkan. Anderson ,et al. menyatakan bahwa Nilai
manfaat ekonomis , teknis, layanan, dan sosial sebagai pertukaran atas harga yang
dari para pemasok yang tersedia (dalam Tjiptono 2006 : 296). Sedangkan menurut
Dengan demikian nilai juga dapat didefinisikan sebagai hubungan antara yang
marketing nilai dapat diukur menurut ukuran kwalitatif dan kwantitatif. Pada
ukuran kwalitatif, nilai adalah kombinasi dari emosional, mental, dan psikis
ditambah faktor sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan. Pada ukuran kwantitatif,
nilai diukur dari besarnya finansial, persentase, dan rupiah. Nilai dapat berubah
Gale & Wood (dalam Tjiptono 2006 : 297) merumuskan Nilai Pelanggan
sebagai kualitas yang di persepsikan pasar dan disesuaikan dengan harga relative
produk perusahaan. Butz & Goodstein menegaskan bahwa Nilai Pelanggan adalah
ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan
menggunakan produk atau jasa yang di hasilkan pemasok tersebut dan mendapati
C. Kepuasan Pelanggan
Menurut kotler (2003: 138) Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Jadi, kepuasan
merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja
berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi
harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka
sebagai berikut :
tingkatan dari manfaat yang dirasakan terhadap manfaat yang diharapkan oleh
satu jenis pelayanan yang didapatkannya. Schiffman dan Kanuk (2004: 14)
kinerja dari suatu produk atau jasa yang dibandingkan dengan harapannya. Kotler
seperti yang dikutip Rangkuti (2002: 23), menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi
dari definisi-definisi diatas artinya adalah jika perasaan seseorang tersebut
dikatakan puas.
konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan,
harga dan oleh faktor situasi dan faktor pribadi dari pelanggan. Kualitas pelayanan
Konsep kepuasan pelanggan dari zeithaml dan Bitner ini di gunakan dalam
pangsa pasar dan keuntungan. Schisffman dan Kanuk (2004: 14) menandaskan
suatu produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi dari definisi – definisi diatas
artinya adalah jika perasaan seseorang tersebut memenuhi atau bahkan melebihi
pelanggan yang lebih besar. Dalam jangka panjang, akan lebih menguntungkan
yang sangat puas akan menyebarkan cerita positif dari mulut ke mulut dan malah
akan menjadi iklan berjalan dan berbicara bagi suatu perusahaan, yang akan
menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru seperti yang terlihat pada
Jadi dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan salah satu manfaat dari
loyalitas pelanggan.
puas dan sangat puas. Pengukuran mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat
pelanggan, yaitu:
menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas
kepuasan dan loyalitas adalah saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan
tertinggi yang menimbulkan ikatan emosi yang kuatdan komitmen jangka panjang
konsumen-konsumen yang loyal. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan
dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit ketika dianalisis
maknanya.
banyak dia membeli, tapi dari berapa sering dia melakukan pembelian ulang,
dalam dua kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas toko
(store loyalty)”.
pembelian terhadap suatu satu merek produk, tidak ada lagi merek yang
produk itu tidak tersedia di toko yang ditujunya, dia terus berusaha mencari
produk itu sampai ke tempat yang jauh sekalipun. Bahkan ketika merek barang itu
tidak tersedia, dan petugas penjualan mengatakan merek produk yang dicarinya
akan datang beberapa hari kemudian, dia bersedia menunggunya. Jika ada
Seperti halnya brand loyalty, store loyalty juga ditunjukkan oleh perilaku
diinginkan. Oleh karena itu, sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Assael,
yaitu konsumen yang loyal terhadap merek akan juga loyal terhadap toko.
dengan cara exit (pelanggan menyatakan berhenti membeli merek atau produk)
perusahaan.
Karakteristik Loyalitas
menetapkan suka dan tidak suka, dan memutuskan apakah mereka ingin membeli
produk. Menurut Brown dalam Hurriyati (2005 : 131), dimensi sikap merupakan
niat dan preferensi pelanggan untuk membeli suatu jasa atau produk tertentu. Niat
untuk membeli atau niat untuk merekomendasi dan preferensi pada suatu
akan datang.
Semakin besar niat pelanggan untuk membeli ulang atau niat untuk
perusahaan jasa tersebut mempunyai bisnis yang cerah di masa depan. Sehingga
dimensi sikap ini merupakan indikasi yang baik untuk pengukuran loyalitas
pelanggan. Dengan kata lain, dimensi ini akan memberikan indikasi apakah
pelanggan akan tetap membeli lagi atau pindah pada perusahaan jasa lainnya.
Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini
berikut :
mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan tidak bisa tercipta begitu saja, tetapi
Pengalaman Pelanggan)
pelanggan)
Karyawan)
kepemimpinan.
Hasil)
a. Gunakan respon timbal balik pelanggan dan karyawan untuk memelihara
pelanggan
perusahaan.
1. Kualitas Produk
mengoperasikan dan memeliharanya serta atribut lain yang dinilai. Dari segi
mulanya berawal pada satu di antara empat tingkat kualitas, yaitu kualitas rendah,
kualitas rata-rata (sedang), kualitas baik (tinggi), dan kualitas sangat baik.
pengadaan produk pada kualitas tertentu. Kualitas yang tinggi biasanya diikuti
dengan pembebanan harga yang relatif tinggi kepada konsumen oleh perusahaan
produsen, tetapi tidak berarti bahwa biaya yang timbul dalam pembebanan harga
berlebih-lebihan. Hal ini karena kualitas yang sangat baik, bagaimanapun tidak
menambah banyak keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan pengadaan produk
dengan kualitas yang rendah tidaklah berarti total keuntungan yang diperoleh
kecil, walaupun per unit produk yang dihasilkan adalah kecil. Umumnya produk
dengan kualitas rendah dihasilkan dalam jumlah yang relatif besar untuk
sehingga dapat terjangkau oleh para konsumen tersebut. Dengan jumlah penjualan
yang relatif besar, diharapkan jumlah keuntungan yang diperoleh akan mencapai
penggunaannya, serta strategi dari para pesaing agar strategi kualitas dari produk
menghasilkan produk dengan kualtias yang tinggi, tetapi ternyata seluruh pesaing
memilih penyerahan produknya yang juga berkualitas tinggi, maka strategi yang
pesaing lainnya juga melakukan hal yang sama, maka strategi yang dijalankan
juga menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, kualitas harus dipilih dengan
2. Citra
Kadang kita tidak dapat membedakan secara jelas antara identitas dan
menurut Kotler (2008 : 259) : “Identitas adalah berbagai cara yang di arahkan
perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “brand image” atau citra merek
ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran
marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan
sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen. Faktor-
dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan suatu produk
asosiasi merek.
bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal
dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan
popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image.
3. Pengertian Iklan
banyak, melalui berbagai media iklan pada waktu yang sama. Karena itu
advertising ini merupakan bagian dari "Mass selling". Media yang dipakai
televisi dan bioskop adalah media yang banyak dipakai saat ini. Mungkin di
masa mendatang ditemukan lagi media lain yang dianggap lebih dari pada
jaringan televisi nasional), tetapi juga mungkin hanya menjangkau target yang
sempit dari sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui jaringan kabel
periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor yang telah diidentifikasikan.
1. Merupakan alat komunikasi pemasaran produk maupun jasa yang dibayar oleh
2. Rancangan pesan secara khusus dan disampaikan melalui sarana media (pers,
radio, televisi dan lai-lain) yang bertujuan untuk melakukan tindakan membeli
pembeli potensial terhadap perusahaan dan produknya. Hal ini dilakukan dengan
yang lebih tepat adalah bila tujuan periklanan diarahkan pada tahap-tahap
kesiapan pembeli untuk membeli produk, yaitu mengubah pelanggan dari tidak
tahu menjadi memahami, mengambil sikap, lalu membeli. Oleh karena itu
pemasar harus menentukan tahap mana yang perlu digarap lewat iklan.
proses yang mengeluarkan biaya, pada tingkat dan bentuk tertentu biayanya bisa
sangat besar ”.
(sponsor) yang bertindak melalui media iklan tersebut. Dalam hal ini pihak
periklanan ini adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara
penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara
yang efisien dan efektif, dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara
merupakan suatu bentuk komunikasi massa; radio, surat kabar, majalan, dan
sebagainya. Sehingga advertising mempunyai sifat non personal dan merupakan
suatu alat untuk mempromosikan produk atau jasa tanpa mengadakan kontak
langsung serta si pemasang iklan harus membayar dengan tarif tertentu yang
berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai Pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan
tambah.
Kepuasan Pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai
hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan
Loyalitas Pelanggan yaitu komitmen yang mendalan untuk membeli kembali atau
berlanggan kembali suatu produk atau jasa yang dipilih di masa mendatang,
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ajeng Utami Ikasari, dkk, 2013, Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Diponegoro Journal of Social
and Politic, http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/.
Guilitnan, Joseph, P, Paul, Gordon W and Madden, Thomas J., 1997, Marketing
Management, 6th edition, n.p: McGraw-Hill Companies.
Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, 11th Edition, New Jersey: Prentice
Hall Int’l.
Nazir, Moh., 2005, Metode Penelitian, Cet. VI, Bogor: Ghalia Indonesia.
Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo., 2003, Service Marketing, New York:
McGraw Hill Inc, Int’l.