Interaksi Desa Dan Kota
Interaksi Desa Dan Kota
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Interaksi
Pengertian interaksi dalam wikipedia adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi
sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua
arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab
akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada
suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidangilmu, interaksi memiliki
makna yang berbeda.[1]
Dalam kamus KBBI interaksi diartikan sebagai hal saling melakukan aksi,
berhubungan, mem-pengaruhi, antarhubungan, hubungan sosial yg dinamis antara orang
perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara
kelompok dan kelompok.
· Interaksi Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian interaksi yang dikemukakan oleh para ahli:
· Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi)
yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
· Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran
adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan
tindakan orang lain.
· Kimball Young dan Raymond W. Mack: Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang
dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dengan kelompok maupun
antara kelompok dengan kelompok lainnya.
· Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan
yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta
menentukan sistem dan hubungan sosial.
Jadi, dari beberapa pengertian interaksi yang dikemukan oleh para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa interaksi adalah proses dimana orang-orang menjalin kontak dan
berkomunikasi dan saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran ataupun tindakan.
Berdasarkan pengertian ini pula, interaksi tidak lain adalah sebuah proses sosial.[2]
3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang
bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun
bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota,
dan adanya persamaan kepentingan.
· Timbal-Balik Interaksi Kota dan Desa
Kota selalu mempunyai hubungan erat dengan wilayah sekitarnya. Penduduk kota yang
terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, tukang-tukang, seniman, guru dan
sebagainya, hidup dari hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani di pedesaan.
Penduduk kota sangat tergantung secara ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian
pula sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan terhadap perkotaan terutama
menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi. Timbulnya pasar bias menjadi ajang
pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.
Menurut Daldjoeni, majunya komunikasi dan transportasi menjadikan pengaruh kota
terhadap wilayah sekitarnya semakin kuat.
Sosiolog Hoselitz mengemukakan bahwa kota besar melancarkan sifat-sifat
paresiternya terhadap pedesaan dengan perincian: menelaah habis investasi, menyedot tenaga
manusia, mendominasi pola manusiawi, mengganggu perkembangan kota-kota lain yang
lebih kecil dan cenderung memiliki konsumsi yang tinggi di bansing produksinya.
Paul Harrison menyatakan hubungana antara kota dan desa di dunia ketiga mirip sekali
dengan hubungan antara yang kay dan miskin. Pedesaan menghasilkan bahan-bahan yang
serba murah di banding dengan barang yang ada di kota. Pedesaan tidak memiliki system
organisasi dan koordinasi yyang mampu memaksa pihak kota untuk membayaar hasinya
dengan harga yang alebih tinggi. Selanjutnya kota merupakan perpaduan antara pihak
penguasa dan para pegawainya untuk memajukan kota.
Boeke seorang ekonom berpendapat bahwa hubungan antara desa dan kota bersifat
dualistic. Di satu pihak terdapat sector yang maju sedengakan pihak lainnya terbelakang
gambaran masyarakat dualistik dapat saja timbul sebagai akibat dari adanya pembangunan.
Pembangunan pedesaan di tinjukan untuk mencari suatu pemecahan masalah di
pedesaan terutama mesalah peningkatan pendapatan kerja serta pelayanan social. Oleh karena
itu strategi oembangunan pedesaan adalah untuk memberantas kemiskinan dan memperbaiki
kualitas hidup masyarakat pedesaan.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Interaksi adalah adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau
lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting
dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi
dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang
mengejutkan.
Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di
area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilahdesa adalah pembagian wilayah administratif di
Indonesia di bawahkecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan
kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat)
atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat).
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan
rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk
mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Pengertian "kota" sebagaimana yang
diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalambahasa Inggris. Selain
itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang merupakan satuan administrasi negara di
bawah provinsi.
Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan
dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota
dan desa.
3.2 Saran
Mengadakan suatu interaksi atau berhubungan dengan pihak lain tidak selamanya
merupakan suatu hal yang negatif, banyak yang bisa didapat dengan bergaul pada pihak lain
apalagi pada sesuatu yang beragam. Pasti akan menimbulkan sesuatu yang baru.
Namun meski demikian juga tidak selamanya interaksi berbuah indah, banyak hasil dari
interaksi merupakan suatu yang negatif seperti yang terdapat pada interaksi antara desa dan
kota. Namun hal tersebut tidak semestinya menjadi suatu ketakutan untuk bertindak,
mengingat segala sesuatu pasti memiliki resiko. Disini yang terpenting adalah bagaimana
caranya supaya resiko yang didapat seminimalisir mungkin supaya yang dapat dirasakan
adalah hal yang baik-baik.
Dari semua itu dibutuhkan pemahaman yang mendalam antar kedua belah pihak aktor
interaksi, serta sinergi yang saling memberikan hal positif bagi semuanya.