Anda di halaman 1dari 5

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PADA MASA KEPEMIMPINAN

PRESIDEN SOEHARTO, SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN JOKOWI

Disusun Oleh:
Putri Oliviana Denisa Rahman - 720112854

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023
Presiden memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Kepemimpinan presiden dapat mempengaruhi kebijakan dalam berbagai bidang,
seperti ekonomi, keuangan, pendidikan, keamanan, lingkungan, dan hubungan
internasional. Kepemimpinan yang baik akan mencerminkan kebijakan yang
sejalan dengan kepentingan masyarakat yang diwakili.
Berikut adalah analisis dari perbandingan kelebihan dan kelemahan yang
ada pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono dan
Jokowi :
1. Presiden Soeharto. Presiden Soeharto adalah seorang tokoh penting dalam
sejarah Indonesia yang menjabat sebagai presiden dari tahun 1967 hingga
1998. Selama masa pemerintahannya yang panjang, Soeharto memiliki
kelebihan dan kelemahan sebagai pemimpin. Berikut adalah beberapa
kelebihan dan kelemahan yang terkait dengan kepemimpinan Soeharto:

Kelebihan Soeharto:
1. Stabilitas Politik dan Ekonomi: Salah satu kelebihan terbesar Soeharto
adalah kemampuannya dalam mempertahankan stabilitas politik dan
ekonomi di Indonesia. Pemerintahannya berhasil menciptakan periode
stabilitas yang relatif lama, yang memungkinkan negara untuk
berkembang dalam berbagai sektor.
2. Pembangunan Infrastruktur: Soeharto aktif dalam membangun
infrastruktur di Indonesia. Dalam masa pemerintahannya, banyak jalan,
jembatan, bandara, dan proyek infrastruktur lainnya dibangun di seluruh
negeri. Hal ini membantu meningkatkan konektivitas dan memperluas
aksesibilitas bagi masyarakat.
3. Pengendalian Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Soeharto dikenal
karena berhasil mengendalikan inflasi dan mencapai pertumbuhan
ekonomi yang tinggi selama masa pemerintahannya. Kebijakan
ekonomi yang berfokus pada pertanian, industrialisasi, dan ekspor
berhasil memperkuat perekonomian Indonesia.
4. Kebijakan Luar Negeri yang Efektif: Soeharto berhasil menjaga
hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan mengambil
peran aktif dalam politik regional. Indonesia menjadi pemimpin di
ASEAN dan berperan dalam mengatasi konflik regional seperti konflik
di Kamboja.

Kelemahan Soeharto:
1. Salah satu kelemahan besar Soeharto adalah kurangnya ruang untuk
partisipasi politik dan keterbatasan kebebasan berpendapat di bawah
rezim otoriternya. Solusi yang dapat dilakukan adalah memperkuat
demokrasi di Indonesia dengan memastikan perlindungan hak asasi
manusia, kebebasan berbicara, dan partisipasi politik yang lebih luas.
Membangun institusi yang kuat, seperti lembaga-lembaga demokratis,
sistem pemilihan yang adil, dan jaminan kebebasan pers.
2. Soeharto juga dikenal karena kebijakan yang tidak transparan dan
kurangnya akuntabilitas dalam penggunaan kekuasaan. Solusi yang
tepat adalah memperkuat mekanisme pengawasan dan transparansi
pemerintahan. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat sistem hukum
dan termasuk penegakan hukum yang efektif.
3. Meskipun Soeharto berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang
signifikan selama masa pemerintahannya, pembangunan tersebut tidak
selalu menyeluruh dan menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi
yang besar. Solusi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keadilan
sosial dan memperkuat pemberdayaan ekonomi rakyat. Ini melibatkan
investasi dalam pendidikan, pembangunan infrastruktur yang merata,
dan kebijakan ekonomi yang berfokus pada pengurangan kesenjangan
dan kemiskinan.
4. Korupsi adalah masalah serius yang terjadi selama era Soeharto, dan
masih menjadi masalah di Indonesia saat ini. Solusi penting adalah
memperkuat sistem hukum untuk melawan korupsi dan memberantas
praktik korupsi di semua tingkatan pemerintahan. Ini melibatkan
penguatan lembaga anti-korupsi, seperti Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).

2. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menjabat sebagai Presiden


Indonesia selama dua periode, yakni dari tahun 2004 hingga 2014. Berikut
adalah beberapa kelebihan dan kelemahan yang terkait dengan
kepemimpinan SBY:

Kelebihan SBY:
1. Stabilitas Ekonomi: Selama masa pemerintahannya, Indonesia
mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dan tinggi. SBY
berhasil menjaga inflasi tetap rendah dan mengurangi tingkat
pengangguran.
2. Stabilitas Politik: Pada masa pemerintahannya, Indonesia mengalami
masa damai dan stabil secara politik. SBY berhasil mengonsolidasikan
demokrasi pasca-Reformasi dan menjaga ketertiban dalam negeri.
3. Kebijakan Lingkungan: SBY memperhatikan isu-isu lingkungan dengan
meluncurkan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada perlindungan
hutan, penurunan emisi, dan pembangunan berkelanjutan.
4. Hubungan Internasional: SBY memperkuat hubungan diplomatik
Indonesia dengan berbagai negara dan memainkan peran penting di
forum-forum internasional, meningkatkan citra dan posisi Indonesia di
mata dunia.
Kelemahan SBY:
1. Salah satu kritik yang sering ditujukan kepada SBY adalah kurangnya
komunikasi yang efektif dengan publik. Sebagai presiden, penting bagi
seorang pemimpin untuk dapat menjelaskan kebijakan dan tindakan
mereka dengan jelas kepada rakyat. Solusinya adalah mengembangkan
tim komunikasi yang kuat yang dapat membantu menyampaikan pesan-
pesan pemerintah secara efektif kepada masyarakat.
2. Beberapa kritik mencakup kurangnya transparansi dalam pemerintahan
SBY. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memastikan adanya
transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan
keuangan negara. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat lembaga
audit independen dan memastikan akses yang lebih luas terhadap
informasi publik.
3. Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan masa jabatan SBY
adalah kurangnya kemajuan dalam penanganan kasus korupsi. Untuk
mengatasi hal ini, perlu adanya penegakan hukum yang kuat dan
independen. Meningkatkan kinerja KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) dan memperkuat lembaga penegak hukum lainnya dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan penanganan kasus korupsi di
Indonesia.
4. Selama masa jabatan SBY, pemerintahan terlalu banyak fokus pada
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, sedangkan
masalah sosial dan kesenjangan masih belum teratasi. Oleh karena itu,
solusi yang dapat dilakukan adalah memastikan pembangunan
infrastruktur diimbangi dengan kebijakan yang berpihak pada
pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan, dan
perlindungan sosial.

3. Presiden Jokowi. Presiden Joko Widodo, juga dikenal dengan nama Jokowi,
adalah Presiden Republik Indonesia saat ini. Ia menjabat sebagai Presiden
sejak 20 Oktober 2014. Pada 2019, Jokowi terpilih kembali untuk periode
kedua dan masih menjabat hingga saat ini. Berikut adalah beberapa
kelebihan dan kelemahan yang terkait dengan kepemimpinan Presiden
Jokowi:

Kelebihan Presiden Jokowi:


1. Program Infrastruktur: Jokowi dikenal atas komitmennya terhadap
pembangunan infrastruktur. Ia telah meluncurkan proyek-proyek besar
seperti pembangunan jalan tol, jaringan kereta api, dan bandara baru
untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki perekonomian
Indonesia.
2. Kebijakan Ekonomi: Jokowi telah mengambil beberapa langkah untuk
meningkatkan iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Beberapa kebijakannya mencakup penyederhanaan perizinan usaha,
pemotongan birokrasi, dan reformasi sektor energi.
3. Penanggulangan Kemiskinan: Program-program pemerintah di bawah
kepemimpinan Jokowi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan
Kartu Indonesia Pintar (KIP), bertujuan untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang
kurang mampu.
4. Keterbukaan terhadap Investasi Asing: Jokowi memiliki sikap yang
terbuka terhadap investasi asing. Ia telah berusaha untuk
menyederhanakan regulasi dan meningkatkan iklim investasi untuk
menarik lebih banyak investasi asing ke Indonesia.

Kelemahan Presiden Jokowi:


1. Meskipun ada upaya untuk melakukan reformasi birokrasi, prosesnya
terkadang lambat dan terhambat oleh kepentingan politik dan
perlawanan dari internal sistem. Solusi yang dapat dilakukan yaitu
meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas dalam birokrasi,
mendorong transparansi dalam proses kebijakan, dan melibatkan
masyarakat sipil dalam pengawasan reformasi birokrasi.
2. Meskipun ada kemajuan dalam pembangunan infrastruktur di beberapa
wilayah, ketimpangan pembangunan regional masih menjadi masalah.
Solusinya adalah memperkuat alokasi anggaran untuk wilayah yang
tertinggal, menggalakkan investasi swasta di daerah-daerah tersebut,
dan memastikan bahwa program pembangunan regional terfokus pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.
3. Korupsi telah menjadi isu yang persisten di Indonesia, dan
penanganannya adalah salah satu tantangan utama bagi pemerintahan
Jokowi. Kelemahan ini dapat menghambat pembangunan, mengurangi
kepercayaan publik, dan mempengaruhi kinerja pemerintah secara
keseluruhan. Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti
penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi, peningkatan
transparansi dalam pengelolaan keuangan negara, penguatan lembaga
pemberantasan korupsi, dan pendidikan anti-korupsi yang lebih luas di
masyarakat.
4. Ada kekhawatiran tentang isu ligkungan pada masa pemerintahan
Presiden Jokowi. Misalnya, penebangan hutan yang tidak terkendali dan
konflik pemanfaatan lahan yang memunculkan kekhawatiran akan
dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan kehidupan
masyarakat. Solusi yang mungkin melibatkan penegakan hukum yang
lebih ketat terhadap pelanggaran lingkungan, serta pengembangan
kebijakan jangka panjang untuk melestarikan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai