Anda di halaman 1dari 9

LANGKAH-LANGKAH PEMICUAN

1. CUCI TANGAN PAKAI SABUN

TAHAPAN KEGIATAN PROSES


PEMBUKAAN Perkenalan Tim Kenalkan nama anggota tim
Sampaikan tujuan Belajar bersama masyarakat/ anak-anak/adik-adik ttg
kedatangan kebiasaan cuci tangan sehari-hari

Bangun kesepakatan Kami tidak membawa sumbangan apapun untuk


kegiatan ini apakah bapak ibu/anak-anak/adik-adik
masih mau berdiskusi dengan kami ?
(jika masyarakat/anak sekolah setuju lanjutkan
kegiatan dengan bina suasana, jika tidak setuju
ucapkan terimaksih dan akhiri diskusi )
PEMICUAN Bina suasana Lakukan permainan atau menyanyi bersama untuk
mencairkan suasana :
Gali pengalaman cuci a. Bagaimana biasanya cara bapak/ibu, anak-
tangan yang biasa anak/adik-adik cuci tangan sehari-hari ? (minta 1
dilakukan oleh orang yang menceritakan)
peserta sehari b. Apakah semua begitu caranya ? (jika ada yang
berbeda minta yg cara cuci tanganya berbeda
untuk bercerita )
c. Kapan saja biasanya bapak ibu,/anak-anak/adik-
adik melakukan cuci tangan
(catat jawaban peserta pada kertas plano)
Demonstrasi sekarang kita akan lihat bersama bagaimana hasilnya
pemicuan jika kita cuci tangan tidak menggunakan sabun dan
cuci tangan yang menggunakan sabun
a. minta 2 orang peserta menjadi sukrelawan)
b. olesi tangan kanan kedua sukarelawan dengan
lem/adonan Kaji meliputi telapak tangan, jari-jari,
kuku, punggung tangan dan pergelangan tangan.
c. olesi tangan kanan yang telah diolesi dengan adonan
kanji dengan betadin
d. Para peserta diminta melihat dan memperhatikan
tangan kanan sukarelawan tersebut, akan berwarna
merah ke- ungu-unguan agak ke- hitaman.(Tangan
kanan yang berubah warna tersebut diasumsikan
tangan yang kotor penuh dengan partikel kotoran dan
penuh kuman.)
e. Selanjutnya minta sukarelawan pertama mencuci
tangan kanan yg telah di olesi lem dan betadin dengan
menggunakan air dalam mangkuk/kobokan tanpa
menggunakan sabun lalu lap tangannya
f. kemudian minta sukarelawan kedua mencuci
tangannya dengan sabun dan air yang mengalir dengan
urutan langkah sebagai berikut :
1. Basahi kedua tangan dengan air
2. Teteskan sabun cair secukupnya di atas telapak
tangan (kalau menggunakan sabun cair), atau
gosoklah kedua telapak tangan dan kedua
punggung tangan apabila menggunakan sabun
padat.
3. Gosoklah kedua telapak tangan secara
bergantian, sehingga kedua telapak tangan kena
sabun
4. Gosoklah kedua punggung tangan secara
bergantian, sehingga kedua punggung tangan
kena sabun
5. Gosoklah diantara jari-jemari tangan secara
bergantian sehingga kena sabun
6. Gosok-gosoklah ujung-ujung kuku pada telapak
tangan, sehingga busa sabun masuk kedalam
sela-sela kuku, secara bergantian di kedua
tangan.
7. Setelah selesai siramlah kedua tangan dengan
air yang mengalir, dengan kran air atau dengan
air mengalir menggunakan gayung. tampung air
bekas cuci tangan dengan wadah/kobokan
8. Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan
kain kering dan bersih.

Analisa a. Minta para peserta melihat dari dekat tangan kanan


masing-masing sukarelawan , minta pendapatnya
tentang hasil dari 2 cara cuci tangan dengan
pertanyaan :
 bagaimana hasilnya/kelihatannya tangan yang di
cuci dengan air dalam kobokan dan tidak
menggunakan sabun ?
 bagaimana hasilnya/kelihatannya tangan yang di
cuci dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun ?
(minta peserta 2-3 orang peserta menjelaskan)
b. Tanyakan pada peserta mana cara cuci tangan
yang lebih bersih dan lebih sehat
c. tanyakan kapan saja saat penting kita harus cuci
tangan pakai sabun ?
d. berikan penegasan tentang saat saat penting kita
harus cuci tangan pakai sabun
e. tanyakan juga “ mengapa kita harus cuci tangan
pakai sabun dan air yang mengalir ?
f. Berikkan penegasan/penjelasan kenapa kita harus
mencuci tangan dengan sabun
Bangun komitmen a. Siapa yang mulai hari ini akan selalu cuci tangan pakai
untuk perubahan sabun dengan air yang mengalir ?
Perilaku b. ajak peserta mensimulasikan cara cuci tangan Pakai
sabun di Air yang mengalir

Perencanan a. apa yang harus dilakukan agar cuci tangan dengan


perubahan sabun dan air yang mengalir selalu bisa kita lakukan di
perilaku sekolah ? (pemicuan CTPS di sekolah)
b. apa yang harus dilakukan agar cuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir selalu bisa kita lakukan ?
(pemicuan CTPS di masyarakat)

(tulis jawaban peserta di kertas Plano dengan Point (a)


kegiatan yang akan dilakukan (b) kapan akan dilakukan
(siapa penanggung jawabnya) .
Minta salah satu peserta untuk membacakan rencana
perubahan perilaku CTPS yang akan mereka lakuan

Penutup Sampaikan kesimpulan dan ingatkan mereka akan


rencana yang telah mereka susun untuk perubahan
perilaku bisa dengan Kalimat :
Baik bapak ibu/adik-adik kita tadi sama-sama tahu
bahwa cuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir lebih baik dan sehat jika dibandingkan cuci
tangan hanya di dengan air dalam kobokan tanpa
menggunakan sabun. kita juga sudah sama –sama
melakukan cuci tangan dengan sabun dan air yang
mengalir dengan benar . Kita juga telah sepakat
untuk melakukan perubahan perilaku cuci tangan
akan selalu memakai sabun dan air yang mengalir .
Kita juga telah menyusun rencana kegiatan bersama
untuk memastikan kita semua akan selalu cucitangan
pakai sabun di air yang mengalir. mari kita
laksanakan semua yang telah kita rencanakan agar
kita bisa hidup bersih dan sehat .
Mengakhiri kegiatan ini mari kita bernyayi bersama
lagu
“ Cuci tangan Pakai sabun”
(gunakan irama lagu tepuk tangan)
Kalau kau mau bersih cuci tangan
Kalau kau mau sehat cuci Tangan
Cuci Tangan Pakai sabun dengan air
mengalir
Cuci Tangan Pakai Sabun…!
B. PEMICUAN STOP BABS

TAHAPAN KEGIATAN PROSES


PEMBUKAAN Perkenalan Tim Kenalkan anggota tim (nama dan asal)
Sampaikan Kami datang untuk belajar bersama bapak ibu ttg kebiasaan
tujuan BAB sehari-hari di dusun/RT kita ini
kedatangan
Bangun Kami tidak membawa sumbangan apapun untuk kegiatan ini
kesepakatan apakah bapak ibu/ masih mau berdiskusi dengan kami ?
(jika masyarakat setuju lanjutkan kegiatan dengan bina
suasana, jika tidak setuju ucapkan terimaksih dan akhiri diskusi
PEMICUAN Bina suasana Lakukan permainan atau menyanyi bersama untuk mencairkan
suasana :
Pemetaan  Ajak peserta diskusi mengambarkan bentuk dusun/RT
mereka di tanah / lantai bisa dengan pernyataan :
“ Bapak Ibu mari kita gambarkan bentuk desa/dusun/RT
kita di halaman/ Lantai ini”
 Tempatkan sarana dan prasarana (Masjid, Posyandu, balai
desa, jalan , batas wilayah dusun/RT dll) yang ada dusun
kedalam peta
 sepakati dengan peserta untuk Istilah “BAB” dan “Tinja”
dalam bahasa Lokal (seperti Ta’i dalam bahasa mbojo, Nai
dalam bahasa sasak dll) bisa dengan pertanyaan :
“bapak ibu kalau “buang air besar” bahasa kita di sini di
sebut apa ? “ Kalau yang keluar saat kita buang air besar
di sebut apa dalam bahasa kita di sini
 sampaikan bahwa sepanjang diskusi ini kita akan
menggunakan kata Ta’i(istilah lokal untuk BAB) dan Kata
“Tai “(istilah lokal untuk tinja manusia).
 Tanyakan pada peserta “siapa yang hari ini sudah Ta’i ?
jika sudah mendapat jawaban tanyakan lagi “ dimana
biasanya mereka “Ta’i setiap harinya ?”
 Bagikan peserta potongan kertas berbeda warna ,warna
kertas menunjukan tempat mereka BAB, contoh : untuk
yang biasa BAB Di jamban di beri kertas berwarna hijau dan
yang masih BABS di beri kertas warna Merah
 minta setiap peserta untuk menuliskan nama pada kertas
masing-masing dan menuliskan jumlah anggota keluarga
dalam rumahnya.
 sampaikan pada peserta kertas tersebut sebagai simbol
rumah mereka, lalu minta semua peserta meletakan kertas
tersebut di dalam peta .
 ambil serbuk gergaji / dedak yang telah di siapkan,
sampaikan kepada peserta bahwa dedak/serbuk gergaji ini
sebagi simbul Tai kita lalu tanyakan “ seberapa banyak
biasanya tai kita ketika Ta’i ? “ sesuaikan banyak tai
dengan banyaknya dedak/serbuk gergaji
 lalu minta peserta yang masih biasa BABS untuk mengambil
serbuk gergaji/dedak sebanyak /sebesar tai yang biasa di
keluarkan saat BAB lalu meletakanya di lokasi biasanya dia
BABS . minta dia meletakan tumpukan serbuk gergaji/dedak
sebanyak jumlah anggota keluarga dalam rumahnya.
 setelah semua peserta meletakan simbol tainya , minta
semua peserta mundur 2 langkah dari peta, lalu tanyakan “
bapak ibu mari kita lingkungan kita ini , apa yang banyak
berserakan di lingkungan kita ini ? “
 tanyakan berulang –ulang sampai semua sepakat
menyadari bahwa dilingkungan mereka banyak tai yang
berserakan
 Jika ada yang BABS di sungai, tanyakan tanyakan kembali
air sungai ini mengalirnya kemana, melewati desa/dusun
apa saja ?
 biasanya air sungai/kali/sori ini dimanfaatkan untuk apa
saja oleh warga yang di lewati oleh sungai/kali/sori ini ?
 itu artinya kita sudah bagi-bagi apa ke wrga
dusun/kampung lain ?
 Tai dalam ajaran gama kita di sebut sebagai barang apa ?
 kalau kita bagi-bagi Najis biasanya kita dapat apa? dosa
atau Pahala ?
 sudah berapa lama kita melakukan kebiasaan ini ?
 biasanya umur harapan hidup orang indonesia berapa
tahun
 sekarang usia bapak ibu berapa tahun ? jadi jika kita
kaitkan dengan usia harapan hidup kita kira-kira lagi
berapa tahun lagi kita hidup ?
 apakah di sisa hidup kita ini kita masih akan tetap
membagi-membagikan tai kita pada orang lain ?
 (jika ada Tokoh agama di desa yang ikut dalam
diskusi minta beliau menyampaikan
pandangannya dari sisi agama jika kita Ta’i
Sembarangan dengan mengutip hadist yang ada
 Apa yang harus kita lakukan supaya tidak lagi makan tai
kita sendiri , tidak makan tai orang lain atau tidak
membagi-bagikan tai kita pada orang lain ?
 siapa yang mulai hari ini tidak lagi mau buang air besar di
sembarang tempat
Menghitung  Bapak ibu mari kita lihat berapa tai yang berserakan di
Tinja lingkungan kita ini !
 Tanyakan pada peserta “biasanya dalam 1 kali ta’i kira- kira
berapa beratnya ? jika sudah sepakat tanyakan kembali “
dalam sehari biasanya berapa kali BAB ?. (rata-ratanya) jika
sudah sepakat hitung berapa jumlah jiwa dalam peta
yang masih BAB sembarangan.
 Hitung bersama peserta diskusi jumlah tai yang masih
berserakan di lingkungan mereka dengan cara :
 Jumlah jiwa yg masih BABS X berat tai/1 kali tai X
intensitas BAB sehari
Misalnya :
Jumlah yg BABS : 100 orang
Rata-rata berat tai 1 org. 1 kali BAB : ¼ kg
Rata-rata BAB dalam 1 hari : 1 Kali
Maka = 5 jiwa X ¼ kg X 1 kali = 25 kg /hari
 lanjutkan hitungan untuk waktu 1 minggu, 1 bulan , 1 tahun
sampai selama berapa tahun mereka sudah berperilaku
BABS
 tanyakan kemana perginya tai yang banyak ini ?

Contamintion  sekarang kita diskusikan bagaiman tai bisa masuk kemulut


Route kita juga !
 Bagi peserta diskusi menjadi 2 atau 3 kelompok bagikan
gambar alur penulan penyakit spidol , isolasi dan kertas
plano . minta masing-masing kelompok mendiksusikan “
Bagaimana caranya/ prosesnya tai kita bisa masuk ke
mulut ?
 tuangkan hasil diskusi di kertas plano. Jika sudah selesai
minta masing-masing kelompok mepresentasikan di
hadapan semua peserta diskusi
 Selanjutnya tanyakan “ apakah kondisi ini terjadi
dikampung kita ini ? jika jawabannya “ya”, tanyakan
kembali “jadi selama ini kita sudah makan apa ? tanyakan
berulang sampai semua mengatakan bahwa mereka selama
ini ini sudah makan Tai
catatan : ingat kesimpulan bahwa kita sudah makan tai kita
sendiri harus muncul dari peserta. jangan pernah kesimpulan
itu muncul dari fasilitator!
 tanyakan ” bagaimana perasaan bapak ibu dengan
kondisi ini apakah besok dan seterusnya mau makan apa
tadi ?
 selain kita sendiri siapa lagi yang makan Tai kita ?
 itu artinya kita sudah bagi- bagi apa ke orang lain ?
 yang sudah selalu Ta’i di jamban apakah apakah akan
bebas dari makan tai jika orang di sekitarnya masih
banyak yang tai sembarangan ?
 Tai dalam ajaran gama kita di sebut sebagai barang apa ?
 kalau kita bagi-bagi Najis biasanya kita dapat apa? dosa
atau Pahala ?
 sudah berapa lama kita melakukan kebiasaan ini ?
 biasanya umur harapan hidup orang indonesia berapa
tahun ?
 sekarang usia bapak ibu berapa tahun ? jadi jika kita
kaitkan dengan usia harapan hidup kita kira-kira lagi
berapa tahun lagi kita hidup ?
 apakah di sisa hidup kita ini kita masih akan tetap
membagi-membagikan tai kita pada orang lain ?
 apakah di sisa hidup kita ini kita masih mau makan tai kita
sendrir dan tai orang lain ?
 apakah kita masih mau berbuat dosa karena sudah
membagi-bagikan tai kita ?
 “Apa yang harus kita lakukan supaya tidak lagi makan tai
kita sendiri , tidak makan tai orang lain atau tidak
membagi-bagikan tai kita pada orang lain ?
 siapa yang mulai hari ini tidak lagi mau buang aiar besar
di sembarang tempat ?
Transect walk  berdasarkan hasil pemetaan ajak peserta jalan ke lokasi
BABS yang paling sering di gunakan
 minta peserta menandai tai mereka dengan menggunan
bendera atau minta mereka berdiri di dekta tai mereka
 tanyakan bagaimana perasaaan mereka berada di tempat
tersebut, tanyakan kembali lokasi ini sering dilalui orang
apa tidak ?
 Kalau ada punya perasaan mual tanyakan pada mereka
kenapa mereka mual, lalu bagaimana dengan orang lain
yang lewat di lokasi ini ?
 kalau kita mencium bau ini biasanya kita akan berbuat
apa ?
 kalau kita membuat orang marah biasa kita mendapatkan
apa ? Pahala atau dosa ?
 Jika lokasi BAB di sungai, dan tainya sudah tidak tampak
tanyakan apakah bapak ibu yakin tai itu setelah masuk
sungai tidak tercerai berai / tetap utuh
 tanyakan kembali air sungai ini mengalirnya kemana,
melewati desa/dusun apa saja ?
 biasanya air sungai/kali/sori ini dimanfaatkan untuk apa
saja oleh warga yang di lewati oleh sungai/kali/sori ini ?
 itu artinya kita sudah bagi-bagi apa ke wrga
dusun/kampung lain ?
 Tai dalam ajaran gama kita di sebut sebagai barang apa ?
 kalau kita bagi-bagi Najis biasanya kita dapat apa? dosa
atau Pahala ?
 sudah berapa lama kita melakukan kebiasaan ini ?
 biasanya umur harapan hidup orang indonesia berapa
tahun ?
 sekarang usia bapak ibu berapa tahun ? jadi jika kita
kaitkan dengan usia harapan hidup kita kira-kira lagi
berapa tahun lagi kita hidup ?
 apakah di sisa hidup kita ini kita masih akan tetap
membagi-membagikan tai kita pada orang lain ?
 Apa yang harus kita lakukan supaya tidak lagi makan tai
kita sendiri , tidak makan tai orang lain atau tidak
membagi-bagikan tai kita pada orang lain ?
siapa yang mulai hari ini tidak lagi mau buang air besar di
sembarang tempat ?

Demo Air  siapkan sedikit tinja manusia yang didapat dari dari tarnsect
terkontaminasi walk dan 2 gelas air minum kemasan,
 tunjukan 1 gelas air minum kemasan yang masih tersegel ,
tanyakan pada peserta siapa yang minum air ini ? Minta
peserta tersebut segera meminumnya .
 sampaikan pada diskusi tadi kita sudah menngetahui bahwa
lalat adalah perantara sehinga tai bisa masuk ke mulut kita ,
tanyakan berapa jumlah kaki lalat ? seberapa besar kaki
lalat ? apakah ada sebesar rambut kita ? lalu minta
sehelai rambut dari salah seorang peserta selanjutnya
sampaikan
“kita ibaratkan sehelai rambut ini adalan kaki lalat lalu
oleskan rambut tersebut pada tinja yang sudah di siapkan .
lalu celupkan kedalam air minum kemasan
 tanyakan pada peserta , siapa yang mau minum air ini ?
kenapa tidak mau ? dalam kehidupan sehari-hari biasanya
kalau ada lalat yang masuk dalam airminum kita biasanya
apa yang kita lakukan ? (biasanya kita hanya
menyingkirkan lalatnya lalu airnya diminum )Jika demikian
artinya air yang kita minum sudah tercemar oleh Tai
 jika banyak warga yang BABS di sungai, pada saat transect
walk kita bisa menggunakan air sungai untuk demonya
dengan cara :
o Ambil air sungai tersebut menggunakan ember atau
baskom
o minta salah satu peserta untuk membasuh mukanya
dengan air sungai tersebut
o tanyakan jika Kita ta’i di sungai apakah tai kita tetap
utuh atau tercerai berai ?
o jika tercerai berai berarti air sungai yang kita
gunakan ini sudah terkontaminasi /tercemar oleh tai,
Apakah masih ada yang mau menggunakan air ini
untuk membasuh mukanya ?
o Jika tidak ada yang mau tanyakan alasannya ?
o tanyakan air di sungai ini digunakan untuk apa saja ?
o Jika digunakan untuk cuci pakaian tanyakan jika lihat
bahan pakaian kita pasti semuanya berserat, apakah
kita yakin tai itu masuk kedalam serat pakaian kita ?
kalau pakaian kita di bilasnya juga di air sungai yang
sudah tercemar maka meskipun sudah di bersihkan
pakai sabun tetap saja tai itu akan terserap ke pakaian
kita . Lalu jika kita sholat menggunakan pakaian /sarung
dll apakah sholat kita bisa sah jika kita
menggunakan pakaian tersebut ?
 (jika ada Tokoh agama di desa yang ikut dalam
diskusi minta beliau menyampaikan
pandangannya dari sisi agama terkait pakaian
yang kita gunakan agar shalat kita sah )

Beberapa pertanyaan pancingan lainya yang bisa di tanyakan


 Berikan kesempatan kepada warga yang biasa BAB di jamban untuk bercerita bagaimana perasaaanya
selalu BAB di jamban kemudian tanyakan pada peserta yang masih BABS bagaimana perasaanya ?
 jika pada malam hari tidak bisa menahan untuk tidak BAB biasanya bagaimana ?
 Jika BABS apakah yakin tidak di intip orang ?
 bagaimana perasaannya jika punya anak gadis/ istri auratnya di lihat oleh orang lain ?
 apalagi .........?
Perencanan  Kumpulkan warga yang berkomitmen mulai hari ini tidak lagi
perubahan akan Ta’i sembarangan untuk menyusun perencanaan bersama ,
perilaku Ucapkan terimakasih pada warga yang tidak berkomintmen
untuk berubah lalu beri pilihan mereka boleh meninggalkan
tempat pertemuan dan bisa juga mengikuti pertemuan
membahas perencanaan perubahan perilaku
 Catat nama Warga yang komitmen akan melakukan perubahan
perilaku pada format yang telah di siapkan pada kertas Plano
No Nama Alamat Kegiatan Waktu

 Jika sudah selesai tanyakan pada mereka “ apakah yang bisa


mereka lakukan agar semua warga di komunitas ini stop dari
perilaku BABS “ catat rencana ini dalam kertas plano . lalu
sepakati untuk membentuk tim (tim Stop BABS) yang akan
memantau pelaksanaan perubahan perilaku
 Minta salah satu peserta mempresentasikannya

Penutup Sampaikan kesimpulan dan ingatkan mereka akan rencana


yang telah mereka susun untuk perubahan perilaku bisa
dengan Kalimat :
Baik bapak ibu kita telah sepakat untuk melakukan perubahan
perilaku Stop BABS agar hidup kita masyarakat dan anak cucu
kita bisa menjadi lebih sehat dan sejahtera karena itu kita
menyusun rencana ini untuk bisa kita laksanakan .

Mengakhiri kegiatan dengan lagu


“ Tahu, Paham, Bisa ”

Aku Tahu
Aku Paham 2X
Aku Bisa
Dan melakukan

Aku tahu, paham, bisa


Bisa, paham, tahu
Aku tahu paham Bisa dan melakukan
Dan melakukan
 Sampaikan terimaksih atas kesempatan belajar bersama
ini dan ucapkan wasallamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai