Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BASIS DATA

RANCANGAN NORMALISASI DATABASE


SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS

DI SUSUN OLEH:

NUR LAILY HAMIDAH (16.01.071.075)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
SUMBAWA BESAR
2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menuntaskan makalah ini dengan
tepat pada waktunya.

Dalam Makalah Basis Data ini saya menjelaskan tentang “Rancangan Normalisasi Database untuk
Sistem Informasi Rekam Medis”. Saya sadar bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari
ambang batas kesempurnaan. Oleh karenanya, semua kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan isi makalah ini.

Sumbawa, 16 Januari 2018

Nur Laily Hamidah


NIM 16.01.071.075

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................................................2
1.4 Maksud dan Tujuan...................................................................................................................2
1.5 Luaran yang diharapkan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rekam Medis ............................................................................................................................3
2.2 Sistem Informasi .......................................................................................................................3
2.3 Database ....................................................................................................................................4
2.4 Normalisasi ...............................................................................................................................4
2.5 Rancangan Normalisasi Database untuk Sistem Informasi .....................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................10
3.2 Saran .......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan (tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter
gigi) dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien.

Pencatatan data dan riwayat rekam medis kesehatan pasien adalah hal yang penting dalam
dunia medis yang dikenal dengan istilah data rekam medis. Data rekam medis pasien tersebut dapat
dipakai sebagai acuan untuk pemeriksaan kesehatan pasien selanjutnya, sekaligus sebagai bukti
tercatat mengenai diagnosis penyakit pasien dan pelayanan medis yang diperoleh pasien.

Sistem pencatatan rekam medis yang dipakai selama ini masih memiliki kelemahan. Karena
data rekam medis pasien masih dilakukan secara manual. Banyaknya permasalahan yang sering terjadi
akibat pencatatan rekam medis yang dilakukan dengan cara mencatat secara manual pada kartu rekam
medis sehingga sering terjadi kesalahan seperti pencarian data rekam medis yang memakan waktu
lama dan pencatatan laporan penyakit yang terkadang kurang akurat. Selain itu pada data medis pasien,
penyakit seseorang yang di derita oleh pasien sangatlah bermacam-macam dan obat yang diberikan
kepada setiap pasien ada yang sama dan ada pula yang berbeda. Untuk mengetahui kadar tingkat suatu
obat terhadap masing-masing pasien dibuat suatu alat perancangan percobaan terhadap obat untuk
masing-masing pasien sehingga membantu dokter dalam mengambil keputusan terhadap pasiennya,
tindakan apa yang tepat (obat yang diberikan) kepada pasien tersebut.

Dibutuhkan suatu sistem untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan membuat suatu
sistem informasi untuk mempermudah dokter untuk memasukan data pasien, mencari data pasien, data
rekam medis, dan lain-lain dengan cepat. Sehingga sangat diharapkan dengan adanya sistem informasi
yang terkomputerisasi pencatatan rekam medis yang mempermudah proses pencatatan rekam medis,
mempercepat pelayanan, informasi lebih akurat, dan pencarian data lebih cepat.

Perancangan ini dimulai dengan dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu dokumen data pasien
dan data diagnosis pasien. Karena perancangan ini dimulai dengan dokumen yang dipakai dalam
sistem dan data yang dibutuhkan sangat banyak sehingga sering terjadi kesalahan seperti kerangkapan
data, kompleksitas data yang berlebihan dan sulit untuk memodifikasikan data maka penulis
menggunakan teknik normalisasi yaitu dengan mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi) sehingga lebih mempermudah sistem informasi
pada rekam medis

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan yang akan menjadi pembahasan
makalah ini adalah bagaimana membuat rancangan normalisasi database untuk sistem infomasi rekam
medis.

1
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah hanya mencakup rancangan normalisasi database sistem
informasi untuk rekam medis.

1.4. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara normalisasi
database untuk rekam medis agar dapat menghilangkan kerangkapan data,mengurangi kompleksitas
dan mempermudah pemodifikasian data pada sistem informasi rekam medis.

1.5. Luaran yang di harapkan


Luaran yang diharapkan dari makalah ini adalah dapat membantu memudahkan mengelompokkan
atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi) sehingga lebih
mempermudah sistem informasi pada rekam medis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Rekam medis

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang
identitas, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengolahan rekam medis
yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil.
Unit Rekam Medis merupakan satuan organisasi struktural dibawah Pimpinan Kepala
Sub. Bagian Perencanan dan Pelaporan.
Fungsi Unit rekam medis adalah membuat, memelihara, menyimpan dan mengelola
catatan medik pasien.
Kegiatan-kegiatan unit rekam medik antara lain:
a. Menerima dan mencatat pendaftaran pasien
b. Menyiapkan formulir catatan medik
c. Melaksanakan administrasi pasien rawat inap
d. Menyimpan dan memelihara catatan medik
e. Evaluasi dan laporan

2.2. Sistem Informasi


Sutabri(2004) menyatakan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Faisal (2008) semua sistem
informasi memiliki tiga kegiatan utama, yaitu :
 Menerima data sebagai masukan (input)
 Melakukan pemrosesan dengan mengerjakan perhitungan, penggolongan, unsur data, dan
pemutakhiran (updating)
 Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).

Input Data Pemrosesan Output Data

Gambar 2.3 Konsep Sistem Informasi (Faisal, 2008

3
2.3. Database
Menurut Andi (2011) bahwa database atau sering disebut basis data adalah
sekumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik dan merupakan
sumber informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer. Database
berfungsi untuk menyimpan informasi atau data.Sedangkan Whitehorn dan Marklyn
(2003) menyatakan bahwa database adalah sekumpulan data atau sistem yang
terkomputerisasi

Database terdiri dari tabel yang didalamnya terdapat field-field, dan sebuah database
bisa terdiri dari beberapa tabel. Dalam pembuatan database, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut sperti yang tertulis dalam buku Whitehorn dan
Marklyn (2003):

a. Tabel merupakan stuktur dasar tempat data disimpan didalam database.Bayangkanlah


tabel sebagai container dimana data berada dan ketiga komponen-komponen lainnya
sebagai piranti-piranti yang memanipulasi data yang ada dalam tabel tersebut.
b. Form merupakan piranti yang memungkinkan anda untuk melihat dan mengedit data
dalam tabel.
c. Query merupakan pertanyaan yang dapat anda lontarkan tentang data dalam sebua
tabel. Jika anda mencari semua karyawan anda yang lahir setelah tahun katakanlah,
1970 anda bisa menggunkan query. Query sering digunakan didalam database karena
tabel biasanya berisi data dalam jumlah yang sangat banyakpadahal yang sering kali
kita lihat dan proses hanya sebagian kecil.
d. Report digunakan untuk menghasilkan output cetak dari tabel. Jika anda
menginginkan sebuah daftar yang berisi nama dan lamat semua pelanggan anda. Anda
biasanya memperoleh daftar tersebut dari printer.

2.4. Normalisasi
2.4.1. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel, relasi atau file
untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data
yang mudah untuk di modifikasi, membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi) dan
ambiguity data mudah untuk dihilangkan.

Normalisasi biasa di sebut juga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu
relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.

Well Stuructured Relation adalah sebuah relasi yang kerangkapan datanya sedikit
(Minimum Amount Of Redudancy) serta memberikan kemungkinan bagi pemakai untuk
melakukan insert, Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut yang tidak
berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan oleh operasi-operasi yang
di berikan oleh pemakai.

4
2.4.2. Tujuan Normalisasi

Adapun tujuan dilakukan normalisasi yaitu :

1. Database akan mudah untuk diakses dan dikelola,


2. Akan menghemat space/ruang dalam komputer karena update data yang disimpan dalam
database dilakukan dengan operasi yang minimum dan menghindari reduncancy data, dan
ini juga berarti menghemat ‘cost’,
3. Menghindari problem-problem update anomalies terhadap data yang disimpan dalam
database sehingga terhindar dari inkonsistensi data.
4. Menghilangkan kerangkapan pada data/ redudansi.
5. Mengurangi kompleksitas
6. Mempermudah pemodifikasian data
7. Menghilangkan anomali data
2.4.3. Bentuk-bentuk Normalisasi
1. Normal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat
mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali data.
Pada bentuk ini ada beberapa ciri penting yaitu akan terjadi anomali dalam insert, update,
dan delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam SQL tidak dapat berjalan
dengan baik.
2. Normal Form (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah
database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini yaitu:
 Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
 Membuat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau
kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi.
3. Second normal form (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data sebelumnya telah
dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF yaitu :
 Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada
tabel terpisah.
 Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign
key.
 Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key
tabel tersebut.
4. Third Normal Form (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut
atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada
ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau
3NF adalah :
 Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
 Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.

5
2.5. Rancangan Normalisasi Database untuk Sistem Informasi Rekam Medik
Sistem Informasi rekam medis merupakan salah satu program baru dan sangatlah penting di
dalam bidang kesehatan. Seorang rekam medis memiliki data-data atau informasi penting yang
berhubungan dengan pasien, seperti KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien) sebagai nomor identitas
pasien dan data riwayat penyakit pasien. Data-data yang disimpan sehingga dapat terjaga
keamanannya dan jika sewaktu-waktu diperlukan dokumennya mudah diambil kembali, serta cara
pemusnahannya harus mengikuti tata cara yang benar.
Dengan adanya Sisterm Informasi rekam medis diharapkan mampu memberikan kemudahan-
kemudahan yang diinginkan. Seperti :
1. Keputusan yang diambil jadi lebih baik.
2. Data dan informasi lebih muda di cari, dianalisis dan di representasikan.
3. Penghematan data dan biaya.

Data yang di perlukan dalam sistem informasi rekam medis antara lain :
a. Nomor Rekam Medis (No. RM) adalah suatu sistem penomoran dimana setiap pasien yang
berkunjung ke puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan mendapatkan nomor sehingga
memudahkan dalam pencarian berkas atau dokumen rekam medis.
b. Nama Pasien adalah nama seseorang yang tercantum di KTP minimal 2 nama panggilan yang
berkunjung ke puskemas maupun sarana pelayanan kesehatan.
c. Tanggal Lahir pasien adalah tempat lahir seseorang sesuai yang tercantum di KTP yang
berkunjung ke puskemas maupun sarana pelayanan kesehatan.
d. Tempat lahir pasien adalah tempat lahir seseorang sesuai yang tercantum di KTP yang
berkunjung ke puskemas maupun sarana pelayanan kesehatan.
e. Jenis kelamin adalah jenis kelamin seseorang sesuai yang tercantum di KTP yang berkunjung
ke puskemas maupun sarana pelayanan kesehatan.
f. Umur adalah umur pasien yang berkunjung ke puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan.
g. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan pasien yang berkunjung ke puskesmas maupun sarana
pelayanan kesehatan.
h. Kode Pemeriksaan penetapan kode menggunakan huruf dan angka atau kombinasi huruf yang
mewakili komponen data agar memudahkan pelayanan data penyajian informasi pada pasien.
i. Alamat Pasien adalah alamat seseorang sesuai yang tercantum di KTP yang berkunjung ke
puskemas maupun sarana pelayanan kesehatan.
j. Tanggal Periksa adalah tanggal saat seseorang berkunjung ke puskemas maupun sarana
pelayanan kesehatan.
k. Kode dokter adalah penetapan kode menggunakan huruf dan angka atau kombinasi huruf yang
mewakili komponen data agar memudahkan penyajian informasi dokter yang memeriksa
pasien.
l. Nama Dokter adalah nama dokter yang memeriksa pasien.
m. Diagnosa adalah hasil dari evaluasi untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh
seseorang atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
n. Jenis Poli adalah jenis dari bagian rumah sakit yang dikhususkan untuk tempat pasien yang
memiliki penyakit umum.

6
o. Kode Obat adalah penetapan kode menggunakan huruf dan angka atau kombinasi huruf yang
mewakili komponen data agar memudahkan penyajian informasi untuk obat yang di berikan
kepada pasien.
p. Nama Obat nama obat yang di berikan kepada pasien.
q. Jenis Obat adalah jenis obat yang di berikan kepada pasien.
r. Jumlah Obat adalah banyaknya obat yang di berikan kepada pasien.
s. Aturan Pakai adalah aturan minum obat yang di berikan kepada pasien.
t. Banyaknya data pada sistem informasi rekam medis menyebabkan kerangkapan data dan
kompleksitas data. Oleh karena itu di lakukan normalisasi data yang bertujuan untuk
menghilangkan kerangkapan data, kompleksitas data dan mempermudah pemodifikasian data.

Rancangan Normalisasi database untuk Sistem Informasi Rekam Medis adalah sebagai berikut :

1. Normal Form

7
2. Normal Form (1NF)

3. Second normal form (2NF)

4. Third Normal Form (3NF)


1. Tabel Transaksi_Registrasi_Pasien
Tanggal No. RM Diagnosa
Periksa
1/9/2017 10001 Batuk

1/9/2017 10001 Demam

1/9/2017 10001 Sakit Kepala

2. Tabel Transaksi_Pemeriksaan
No. RM Tanggal Kode Obat Jumlah Aturan Pakai
Periksa
10001 1/9/2017 PAR01 120 3x Sehari
10001 1/9/2017 OBH01 1 3x Sehari
10001 1/9/2017 PAN01 15 2x Sehari

8
3. Tabel Pasien
No. RM Nama Alamat Tempat Tanggal Jenis Pekerjaan
Pasien Lahir Lahir Kelamin
10001 Aily Sumbawa Pancor 1/9/1997 P Mahasiswa
10001 Aily Sumbawa Pancor 1/9/1997 P Mahasiswa
10001 Aily Sumbawa Pancor 1/9/1997 P Mahasiswa

4. Tabel Dokter
Kode Dokter Nama Dokter
FAT01 FATHIN

5. Tabel Obat
Kode Obat Nama Obat Jenis Obat
PAR01 Paracetamol Tablet
OBH01 OBH Combi Sirup
PAN01 Panadol Tablet

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi rekam medis merupakan salah satu program baru dan sangatlah penting di
dalam bidang kesehatan. Seorang rekam medis memiliki data-data atau informasi penting yang
berhubungan dengan pasien, seperti KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien) sebagai nomor identitas
pasien dan data riwayat penyakit pasien.
2. Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel, relasi atau file untuk
menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah
untuk di modifikasi, membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi) dan ambiguity data
mudah untuk dihilangkan.
3. Banyaknya data pada sistem informasi rekam medis menyebabkan kerangkapan data dan
kompleksitas data. Oleh karena itu di lakukan normalisasi data yang bertujuan untuk
menghilangkan kerangkapan data, kompleksitas data dan mempermudah pemodifikasian data.
4. Bentuk-bentuk normalisasi adalah normal form, Normal Form (1NF), Second normal form (2NF),
Third Normal Form (3NF).

3.2. Saran

Dengan pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman untuk perancangan normalisasi
database sistem informasi rekam medis dalam upaya p mempermudah proses pencatatan rekam medis,
mempercepat pelayanan, informasi lebih akurat, dan pencarian data lebih cepat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Kadir. (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis data, Yogyakarta :Andi
Abdul, Kadir. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta : Andi
Al-bahra bin Ladjamuddin B. (2004). Konsep Sistem Basis Data, Yogyakarta : Graha Ilmu
Anwar, Moch. Idochi, (2009). Sistem Informasi di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Fathansyah. (2007). Basis Data, Bandung : Informatika
(2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta :
Andi Offset
Nugroho,adi. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek, Bandung : Informatika

11

Anda mungkin juga menyukai