Makalah Prinsip Kerja Lift
Makalah Prinsip Kerja Lift
Mesin pemindah Bahan merupakan suatu system peralatan yang digunakan untk
mengangkat/memindahkan muatan dari suatu tempat ke tempat lain, dimana jumlah, ukuran
dan jarak pemindahannya terbatas.
Mengingat perkembagan ilmu pengetahan dan teknologi dan kemajuan di bidang
industri maka diperlukan mesin pemindah bahan yang tepat yang akan meningkatkan efisiensi
dari aktivitas tersebut.
Cara Kerja :
- Apabila tombol naik (Up Button) ditekan maka arus akan mengalir kekumparan naik
(up Coil). Setelah kumparan berisi arus listrik, kumparan akan mengisi arus kepengatur
waktu otomatis naik (Up Times) dan semua semua swich naik (Up Relay) akan
menutup sehingga mengalirkan arus ke motor penggerak. Motor penggerak memutar
kekanan mengangkat sangkar lift pada selang waktu oleh pengatur waktu otomatis naik
(Up Times). Apabila pengatur waktu otomatis menyatakan selesai atau waktu untuk
langkah tersebut selesai maka arus akan terhenti dan sangkar lift berhenti pada lantai
yang diinginkan oleh pengatur waktu tersebut.
- Apabila tombol turun (down Button) ditekan maka arus akan mengalir pada kumparan
turun (down Coil). Setelah kumparan berisi arus, kumparan akan mengisi arus ke
pengatur waktu otomatis turun (down times) dan semua swich turun (down relay) akan
menutup sehingga akan mengalirkan arus kemotor penggerak. Motor penggerak
memutar ke kiri dan menurunkan sangkar lift pada selang waktu yang ditentukan oleh
pengatur waktu otomatis turun (down times) sampai pengatur waktu otomatis
menyatakan selesai dan sangkar lift terhenti pada lantai yang diinginkan oleh pengatur
waktu otomatis tersebut.
BAGIAN BAGIAN UTAMA LIFT
Bagian-bagian pada Luar atas sangkar (Phenthouse Mechine Rooms)
Sebagian besar peralatan lift type Phenthouse Mechine Rooms ditempatkan dibagian
atas sangkar lift. (dapat lihat gambar 2.4. di bawah ini)
1. Electro Motor
Penggerak utama lift adalah sebuah electromotor yang digerakkan oleh listrik PLN atau
generator listrik yang dilengkapi dengan pengatur medan (Field Control) yang dikontrol secara
numeric (Numerical Control).
Electro Motor dikopel ke rangkai Gear Box yang berfungsi untuk mereduksi putaran
electromotor dengan mesin lift (Elevator Driving Mechine), Pulli dan rem Listrik.
2. Mesin Lift
Mesin lift ada yang menggunakan model pulley dan drum. Pada desain dengan drum, tali
yang menahan sangkar diikatkan pada drum dan dililitkan pada permukaannya sedangkan pada
desain pada roda pully penggerak, penggerak tali melewati roda pulli yang digerakkan oleh
gaya gesek.
Mesin pengangkat dengan pulli penggerak memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1) Dapat digunakan untuk mengangkat pada segala macam ketinggian
2) Ukurannya lebih kompak
3) Lebih efektif karena gaya teraksi pada roda pulli penggerak akan hilang bila sangkar
yang sedang turun terbentuk hambatan. Dalam hal ini, kelonggaran pada bagian tali
yang keluar dari pulli akan menyebabkan tergelincirnya oleh pulli pada tali sehingga
tali akan mengencang kembali
4) Penggunaan mesin pengangkat jenis roda pulli ini telah mengurangi kecelakaan secara
drastris akibat putusnya tali.
Mesin Lift penggerak roda pulli untuk elevator penumpang ditunjukkan pada gambar 2.5.
dibawah ini :
Gambar 2.5 Mesin Lift dan Electro Motor
3. Rem Lift
Prinsip kerja rem lift sama dengan kontak NC dari suatu relay atau kontaktor, dimana rem
dalam keadaan menjepit poros mesin lift pada saat sangkar lift tidak bekerja, sebaliknya rem
akan melepaskan poros lift apabila coil rem listrik tersebut terenergi. Dengan demikian apabila
sumber arus dari panel utama putus pada saat lift bergerak, penumpang akan aman dari bahaya
benturan yang timbul apabila rem tidak menjepit poros mesin tersebut. Di bawah ini gambar
2.6. akan diperlihatkan konstruksi rem listrik untuk lift.
Gambar 2.6. Rem Lift
4. Lemari Panel
Lemari panel merupakan tempat sebagian besar peralatan listrik (komponen komponen
control) disambungkan seperti relay, transformator dan penyearah. Tiap unit lift memiliki
masing masing satu buah lemari panel.
5. Governor
Governor adalah merupakan pengaman kecepatan lebih (Over Speed). Prinsip kerjanya
adalah berdasarkan gaya sentrifugal. Tali (Rope) governor dihubungkan kebagian atas dan
bawah sangkar melalui dua buah pulli governor. Pulli governor ditempatkan diruang machine
atas dan yang lainnya ditempatkan pada bagian bawah (basement) instalasi lift, sehingga pulli
governor akan bergerak apabila sangkar lift bergerak.
2.5.2. Bagian-bagian pada Terowongan (Hoist Way)
Terowongan yang dimaksud pada system lift adalah terowongan vertical yang menjadi
jalan atau saluran tempat dimana sangkar lift dan beban pengimbang bergerak naik dan turun.
Pada terowongan terdapat beberapa peralatan seperti :
1. Saklar pembatas
2. Sangkar lift
3. Beban pengimbang
4. Tali
5. Rell penuntun
6. Alat pengaman lift
1. Saklar Pembatas
Saklar pembatas berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian dari
system listrik dari sumbernya tanpa campur tangan operator, akan tetapi diaktifkan oleh
sentuhan mekanik dari suatu material.
Pada pengoperasiannya ada beberapa pembatas sebagai saklar bantu untuk pengaturan
kerja rangkaian lift. Pada pengaman beban lebih sangkar lift, saklar pembatas lift ini akan
bekerja jika beban atau penumpang yang masuk ke dalam sangkar melampuai kapasistas (daya
angkut) lift tersebut. Saklar pembatas juga digunakan pada operasi membuka dan menutup
pintu lift serta juga terdapat pada setiap batas level lantai.
2. Sangkar Lift
Sangkar lift adalah suatu kerangka kendaraan yang mempunyai ruangan untuk tempat
penumpang atau barang yang akan dipindahkan. Sangkar ini harus tertutup dan lengkapi
dengan pintu.
Sangkar ini harus kokoh, ringan dan desainnya sederhana. Pada bagian dalam sangkar
lift terdapat tombol tombol pengatur arah tujuan dan indicator posisi lift, lampu penerangan,
push button, oper door, close door, ear phone, dan tombol stop hand/auto.
Berikut ini diperlihatkan gambar 2.7. Tata letak peralatan dan tombol operasi didalam
sangkar lift.
Gambar 2.7. Tata Letak peralatan dan tombol operasi didalam sangkar lift.
3. Beban Pengimbang
Beban Pengimbang adalah beban pemberat untuk mengimbangi berat sangkar lift.
Gerakan beban pengimbang berlawanan arah dengan sangkar lift. Dengan demikian secara
tidak langsung beban pengimbang akan mengurangi daya yang harus disediakan oleh hoisting
motor.
Beban pengimbang terdiri dari satu kerangka baja dengan design yang berlapis yang
akan memudahkan pengaturan bobot dan penyederhanaan perakitan. Penggunaan beban
pengimbang ini adalah untuk memberikan keuntungan konsumsi daya yang diperlukan lift.
4. Tali Baja
Tali digunakan sebagai penghubung sangkar lift dengan beban pengimbang melalui
pulli mesin lift, disamping itu juga digunakan untuk menghubungkan sangkar lift dengan
governor sebagai sensor kecepatan lebih (Over Speed) lihat gambar 2.8. dan gambar 2.9. di
bawah ini.
b. Penahan Gerak
Penahan gerak berfungsi untuk menghentikan lift secara otomatis, sebelum kecepatan
lebih (over speed). Gerak dari penahan lift dikontrol oleh governor. Penahan gerak akan
menghentikan sangkar bila satu buah tali atau semuanya putus secara bersamaan dan juga bila
kecepatan penurunan menjadi semakin besar.
Gambar 2.12 Lift dan penahan geraknya.
Tahap Perhitungan Kebutuhan Lift
• Menentukan Building Population
• Tentukan pHC (prosentase yang dihandel)
• Tentukan HC (Handling Capacity)
= pHC x Building Populatin
= .... orang
• Menetukan Spesifikasi Lift
• Menentukan RT (Round Trip)
• Waktu yang dibutuhkan setiap pengangkutan
• Tentukan Car Passenger Capacity (P), berapa orang
• Menetukan kapasitas yang akan diangkut dalam 1x pengangkutan
• Menentukan Jumlah Lift
• Menentukan maksimal interval
• Cek Interval
MATERIAL HANDLING
(LIFT)
MAKALAH
Oleh
Moh. Arisyabana 111910101067