Anda di halaman 1dari 4

22

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Prioritas Rumusan Masalah

Penentuan prioritas masalah adalah suatu proses untuk menentukan


kriteria atau urutan masalah yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu. Prioritas masalah dilakukan karena banyaknya
masalah yang dapat muncul akan tetapi terdapat juga keterbatasan sumber daya
dan teknologi untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Tabel 3.1 Rumusan Masalah

Komponen Hasil analisis


What Tingginya angka kejadian penyakit hipertensi
Who Penderita hipertensi
When Januari – Desember 2017
Where Wilayah kerja UPTD Puskesmas Susukan
How Hipertensi menempati peringkat pertama pada morbiditas
Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPTD Puskesmas
Susukan yang disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan
yang kurang.
Rumusan masalah dalam mini project ini adalah: Tingginya angka
kejadian penyakit hipertensi di UPTD Puskesmas Susukan periode Januari –
Desember 2017.

3.2. Identifikasi Penyebab Masalah


Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah
adalah dengan pendekatan teori HL Blum yaitu dengan menilai empat faktor
yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, yaitu faktor lingkungan
(20%), faktor genetik (20%), faktor perilaku (50%), faktor pelayanan
kesehatan (10%). Untuk identifikasi masalah maka dilakukan dengan
metode fishbone. Metode ini menganalisis faktor - faktor resiko yang
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit.
23

3.3. Menetapkan Cara Penetapan Masalah


Tabel 3.2 Menetapkan Cara Penetapan Masalah
PRIORITAS
PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
1. Gaya hidup tidak sehat, - Edukasi / konseling secara langsung
Merokok, budaya makan asin. pasien hipertensi.

2. Pengetahuan masyarakat - Meningkatkan penyuluhan


tentang penyakit hipertensi - Penyuluhan di masyarakat melalui
kurang posbindu dan penyuluhan dalam
- penyuluhan (-) gedung Puskesmas Susukan.

3. Ekonomi masyarakat rendah - Edukasi untuk dibuatkan kartu jaminan


dipengaruhi sebagian besar kesehatan seperti BPJS Kesehatan.
mata pencaharian sebagai
petani yang memiliki
pendapatan rendah karena
sesuai dengan musim panen,
sehingga hal tersebut
mempengaruhi kepatuhan
Tingginya berobat hipertensi.
angka
kejadian 4. Keterbatasan sarana & - Melengkapi sarana dan prasarana
hipertensi prasarana - Pembuatan leaftlet hipertensi
- Leaflet hipertensi (-) - Pembuatan penyuluhan dengan banyak
- Metode penyuluhan kurang gambar yang menarik dan disertai
menarik video kesehatan tentang hipertensi.

5. Masih tingginya tingkat - Pemerataan pemeriksaan kesehatan


mobilisasi penduduk pada masyarakat khususnya pembuatan
Posbindu di setiap Desa Kecamatan
Susukan.

6. Deteksi dini dan tatalaksana - Pemberian pelatihan dasar kepada


hipertensi pada petugas kurang petugas kesehatan mengenai penyakit
optimal hipertensi serta merujuk pasien dengan
hipertensi kronis khususnya dari
Posbindu ke Puskesmas Susukan.

7. Kerjasama lintas program & - Meningkatkan koordinasi pertemuan


lintas sektoral kurang optimal sosialisasi dan advokasi antar lintas
program dan lintas sektoral

8. Petugas kesehatan tidak ada - Melakukan kunjungan rumah pada


kunjungan rumah kasus penyakit hipertensi.
24

3.4.Pengumpulan Data
3.3.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Susukan Periode Bulan Januari


– Desember 2017.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder
berdasarkan data rekam medis saat kunjungan pelayanan pengobatan di
Poliklinik BP umum dan Poli Lansia Puskesmas Susukan Periode Januari –
Desember 2017.

3.3.3 Populasi dan Sampel Data


Populasi yang digunakan adalah seluruh pasien yang berkunjung
pengobatan dengan diagnosis hipertensi di Poliklinik BP Umum dan Poli
Lansia. Sedangkan teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu
seluruh pasien yang datang berkunjung pengobatan hipertensi di Poliklinik
BP umum dan Poli Lansia Puskesmas Susukan Periode Januari – Desember
2017 yaitu berjumlah 1.122 penderita baru hipertensi.

3.5. Analisis Data


Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dari hasil pelayanan
primer di poliklinik umum dan wawancara, dimana hubungan sebab-akibat
dianalisa berdasarkan tinjauan pustaka dan di deskripsikan secara naratif.

3.6. Diagnosis Komunitas dan Faktor Terkait


Pasien yang melakukan kunjungan di poliklinik umum dan Poli
Lansia akan dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis secara sistematis.
Diagnosis hipertensi ditegakkan dari pemeriksaan fisik tekanan darah
dimana didapakan tekanan darah sistol ≥140 mmHg dan atau tekanan darah
diastole ≥ 90 mmHg. Saat pasien telah didiagnosis maka perlu diberikan
pengetahuan mulai dari faktor risiko seperti umur, jenis kelamin, gangguan
organik serta penanganan baik non farmakologi maupun farmakologi.
25

3.7. Pelaksanaan Pemecahan Masalah


Bentuk intervensi yang dilakukan dalam mini-project ini berupa
melakukan pembuatan leaftlet hipertensi dan penyuluhan / edukasi langsung
kepada pasien yang berobat di poliklinik umum dan Poli Lansia. Isi
penyuluhan mencakup berbagai faktor yang dipandang penting sesuai
dengan pernyataan masalah, menekankan bahwa terapi farmakologi harus
dilakukan secara rutin, perubahan pola hidup sehat seperti diet rendah garam
dan olah raga yang teratur dan tujuan dari mini-project ini.

Anda mungkin juga menyukai