Anda di halaman 1dari 6

http://skwetiauw.wordpress.

com/categ
ory/tips-kesehatan/
Bahaya teh Celup
Jan 14

TERNYATA TEH CELUP BERBAHAYA

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya
lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung
chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker!
Untuk dapat lebih memahaminya, kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar
saja.

Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh
bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum
mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus
sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh
celup.

Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh
bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau
untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan
kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh
lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak
khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal mula teh celup

Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan,
banyak orang yang lebih memilih teh celup.

Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi
dari New York, dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya.
Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain
biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.

Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap
kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung
melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka
menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung.
Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko.
Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan
sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa
ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara
komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan
rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma
dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang
digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang
merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat
tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.

Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk.
Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke
loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan
bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di
dalam teko atau cangkir Anda.

Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas,
inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh celup masa sekarang

Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia
biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.

Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh
terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa
awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat
menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh
diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh
yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan
pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi
sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.
Bahaya Chlorine

Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini
berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan
kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya,
chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena
biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh
celup.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama
Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam
cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine
di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3
menit.

Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan,
pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue,
popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis
ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi
chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup

Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan
kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam
industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan
tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat
disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga.
Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan
kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali
ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II. (Penelitian)

Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula,
karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur
susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya
percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.

Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …


Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk
sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan
panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan
ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air
Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.

Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.

Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber
& plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.

Di Permenkes (no…), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai
batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam
Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi
kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.

Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan
dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan
fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM

Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di
samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua
kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis
rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!

Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya,
silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya
saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!

Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan
proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label
kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak
bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada
calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat
dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Jadi apa jalan keluarnya?

Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3
menit.
Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan
menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh
seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat
kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang
yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan
melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk
lain yang mengandung chlorine.

This entry was posted on January 14, 2013, in Tips Kesehatan.

Manfaat Klorin dan Bahaya Kaporit


Written By Iis Lestari on 11 November 2012 | 3:52 PM

Manfaat dan Bahaya Klorin bagi manusia. Klorin adalak unsur halogen yang
sangat reaktif. Meski kereaktifannya masih jauh di bawah fluorin tapi
dibandingkan unsur-unsur halogen yang lain klorin lebih reaktif. Klorin adalah
unsur kimia yang dapat kita temui sehari-hari dalam bentuk garam dapur. klorin
banyak sekali manfaatnya, namun begitu klorin juga sangat berbahaya dan
dapat merusak lingkungan. Karena itu dalam menggunakan klorin sebaiknya
dipertimbangkan dulu manfaat dan bahayanya bagikesehatan dan lingkungan.
Berikut ini beberapa manfaat dan bahaya penggunaan klorin.

MANFAAT KLORIN

Klorin dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai bidang


industri,kesehatan, pertanian dan lain-lain. Berikut ini beberapa contoh manfaat
klorin di berbagai bidang.

1. Manfaat klorin dalam bidang kesehatan

Klorin yang dikenal dengan kaporit atau dalam bentuk gas klor merupakan bahan
antiseptik atau disinfektan yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri.
Klorin adalah bahan utama yang di gunakan dalam proses klorinasi air minum

2. Manfaat klorin di bidang Industri

Dalam bidang industri tekstil, pulp dan kertas korin digunakan sebagai bahan
pemutih dan penghalus. Penggunaan klorin dalam kedua bidang industri diatas
dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Pada industri pembuatan
plastik klorin digunakan sebagai bahan baku PVC yang terkenal kuat dan tidak
mudah pecah.

3. Manfaat klorin di bidang Pertanian


Klorin digunakan sebagai bahan baku pestisida seperti DDT, Aldrin dan dieldrin.
Pestisida berbahan baku dari klorin merupakan jenis pestisida yang pertama kali
di buat manusia. namun kini sepertinya pestisida semacam ini sudah dilarang
pengunaannya oleh pemerintah karena dapat merusak lingkungan.

4. Manfaat klorin di bidang energi dan kelistrikan.

Padapembangkit-pembangkit listrik seperti PLTU dan PLTN, klorin digunakan


sebagai zat pendingin dan juga sebagai bioside.

BAHAYA KLORIN

Selain memiliki banyak manfaat, ternyata klorin juga sangat berbahaya


bagikesehatan dan kelestarian lingkungan. Hal ini disebabkan karena klorin
sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan segala jenis unsur untuk membentuk
senyawa baru. Senyawa baru yang terbentuk antara lain adalah organoklorin
yang bersifat toksik dan mempunyai efek karsinogenik.

Anda sedang membaca artikel Manfaat Klorin dan Bahaya Kaporit jika ingin
menautkan artikel ini permalinknya
adalahhttp://kamusq.blogspot.com/2012/11/manfaat-klorin-dan-bahaya-
kaporit.html

Anda mungkin juga menyukai