MODUL ’S LAB
BLOK
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Blok XX II
Keperawatan Komunitas II
0
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Semoga bukuُ skill’sُ lab ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta
seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan Sarjana Keperawatan di Program
Studi Ilmu Keperawatan di Indonesia. Tak lupa juga penyusun sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan buku ini,
dan senantiasa mengharapkan segala perbaikan demi kebaikan.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
Hal
Daftar Pustaka
2
BAGIAN 1
PENGKAJIAN INDEKS KATZ
1. PENGERTIAN
Pengkajian Indeks Katz merupakan pengukuran kemampuan seseorang dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri untuk menentukan
hasil tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis.Indeks Katz
meliputi keadekuatan pelaksanaan dalam enam fungsi seperti mandi, berpakaian,
toileting, berpindah, kontinen, dan makan.
2. TUJUAN
Pengkajian Indeks Katz ini bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien serta menciptakan
pemilihan intervensi yang tepat dan
b. Menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung) dan
secara objektif mengukur efek tindakan yang diharapakan untuk memperbaiki
fungsi
3
4. PROSEDUR
NILAI
HAL – HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat (lembar pengkajian dan alat tulis)
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien dan
keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
INDEKS KATZ
STATUS FUNGSIONAL
FUNGSI MANDIRI TERGANTUNG
6. Mandi Bantuan hanya pada satu Bantuan lebih dari satu
bagian tubuh (seperti bagian tubuh, bantuan
punggung/ekstremitas yang diberikan saat masuk
tidak mampu)/mandi dan keluar dari kamar
sendiri sepenuhnya mandi, tidak mandi
sendiri
7. Berpakaia Mengambil baju dari kloset Tidak memakai baju
n dan laci (berpakaian, sendiri / sebagian
melepas pakaian), mengikat masih tidak
(mengatur pengikat, menggunakan pakaian
melepas ikatan sepatu)
8. Ke kamar Ke kamar kecil (masuk dan Menggunakan bedpan
kecil keluar dari kamar kecil), atau menerima bantuan
merpaikan baju, saat masuk dan
membersihkan organ menggunakan toilet
ekskresi (dapat mengatur
bedpan sendiri yang
digunakan hanya malam
hari dan dapat/tidak dapat
menggunakan dukungan
mekanis
9. Berpindah Berpindah ke dan dari Bantuan dalam
tempat tidur secara mandiri berpindah naik/turun
serta berpindah duduk dan dari tempat tidur
bangkit dari kursi secara dan/atau kursi (tidak
mandiri (dapat/tidak dapat melakukan satu atau
menggunakan dukungan lebih perpindahan
mekanis
10. Kontinen Berkemih dan defekasi Inkotinensia parsial
dikontrol sendiri atau total pada
perkemihan/defekasi
(control total atau
4
parsial dengan enema,
kateter, atau
penggunaan
urinal/bedpan teratur
11. Makan Mengambil makanan dari Bantuan dalam hal
piring/ketepatan makan, tidak makan
memasukkan ke mulut, sama sekali / makan
(memotong daging dan per parental
menyiapkan makanan,
seperti mengolesi roti
dengan mentega, tidak
dimasukkan dalam
evaluasi)
TAHAP TERMINASI
12. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
13. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
14. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
5
BAGIAN 2
PENGKAJIAN BARTHEL INDEKS
1. PENGERTIAN
Pengkajian Barthel Indeks merupakan pengukuran kemampuan seseorang dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri untuk menentukan
hasil tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis. Indeks Katz
meliputi keadekuatan pelaksanaan dalam enam fungsi seperti mandi, berpakaian,
toileting, berpindah, kontinen, dan makan.
2. TUJUAN
Pengkajian Barthel Indeks ini bertujuan untuk :
c. Mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien serta menciptakan
pemilihan intervensi yang tepat dan
d. Menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung) dan
secara objektif mengukur efek tindakan yang diharapakan untuk memperbaiki
fungsi
4. PROSEDUR
NILAI
HAL – HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat (lembar pengkajian dan alat tulis)
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien
dan keluarga
6
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
BARTHEL INDEKS
KRITERIA MANDIRI TERGANTUNG
6. Makan 10 5
7. Aktivitas toilet 10 5
8. Berpindah dari kursi roda 15 5-10
ketempat tidur dan
sebaliknya, termasuk
duduk ditempat tidur
9. Kebersihan diri mencuci 5 0
muka, menyisir rambut,
menggosok gigi
10. Mandi 5 0
11. Berjalan dipermukaan 15 10
datar
12. Naik turun tangga 10 5
13. Berpakaian 10 5
14. Mengontrol defekasi 10 5
15. Mengontrol berkemih 10 5
TAHAP TERMINASI
16. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
17. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
18. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
7
BAGIAN 3
PENGKAJIAN SHORT PORTABLE STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
1. PENGERTIAN
Pengkajian SPMSQ merupakan Pemeriksaan status mental yang digunakan untuk
mendeteksi gangguan kognitif sehingga fungsi intelektual dapat diuji melalui 10
pertanyaan yang berkenan dengan orientasi, riwayat pribadi, memori dalam
hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh, dan kemampuan
matematis atau perhitungan.
2. TUJUAN
Pengkajian SPMSQ ini bertujuan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan
intelektual.
4. PENILAIAN SPMSQ
a. Bila jawaban yang diberikan benar maka memperoleh nilai 0
b. Bila jawaban yang diberikan salah maka memperoleh nilai 1
Kriteria Penilaian :
Kesalahan 0 – 2 : Fungsi Intelektual Utuh
Kesalahan 3 – 4 : Kerusakan Intelektual Ringan
8
Kesalahan 5 – 7 : Kerusakan Intelektual Sedang
Kesalahan 8 – 10 : Kerusakan Intelektual Berat
Bisa dimaklumi jika terdapat lebih dari satu kesalahan, bila subjek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
Bisa dimaklumi jika terdapat kurang dari satu kesalahan, bila subjek mempunyai
pendidikan diatas sekolah menengah atas.
5. PROSEDUR
NILAI
HAL – HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat (lembar pengkajian dan alat tulis)
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien
dan keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
PERTANYAAN BENAR SALAH
6. Tanggal berapa hari ini?
7. Hari apa sekarang?
8. Apa nama tempat ini?
9. Berapa nomor telepon anda?
10. Dimana alamat anda
11. Berapa umur anda dan kapan anda lahir?
12. Siapa nama presiden Indonesia sekarang?
13. Siapa nama presiden Indonesia
sebelumnya?
14. Siapa nama ibu anda?
15. Kurangi 3 dari 20 dan terus kurangi 3 dari
masing-masing hasil angkanya sampai
habis.
TAHAP TERMINASI
16. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
17. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
18. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
9
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
10
BAGIAN 4
PENGKAJIAN MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
1. PENGERTIAN
Pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE) merupakan pemeriksaan status
mental untuk menguji aspek kognitif dari fungsi mental yaitu orientasi, registrasi,
perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali, dan Bahasa.
2. TUJUAN
Pemeriksaan MMSE ini bertujuan untuk melengkapi dan nilai, tetapi tidak dapat
digunakan untuk tujuan diagnostic.Pemeriksaan MMSE ini berguna untuk
mengkaji kemajuan klien.
11
Perintah 3 langkah : Berikan klien secarik kertas kosong dan ulangi perintah.
Nilai 1 poin untuk setiap bagian yang dikerjakan dengan benar
4. KRITERIA MMSE
a. Nilai 24-30 : Normal
b. Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
c. Nilai 0-16 : definitif gangguan kognitif
5. PROSEDUR
NILAI
HAL-HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat: lembar pemeriksaan, pensil.
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien dan
keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
ASPEK KRITERIA NILAI
KOGNITIF KLIEN
(NILAI)
6. Orientasi Menyebutkan dengan benar tahun, musim,
(5) tanggal, hari, bulan
7. Orientasi Dimana kita berada? (negara, propinsi,
(5) kabupaten)
8. Registrasi Sebutkan 3 nama objek (kursi, meja, kertas)
(3) kemudian minta klien untuk mengulanginya
9. Perhatian Meminta klien berhitung mulai dari 100,
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 tingkat
Kalkulasi (93,86,79,72,65)
(5)
10. Mengingat Meminta klien untuk menyebutkan kembali
(3) nama 3 objek pada poin registrasi
11. Bahasa (9) - Menanyakan kepada klien tentang benda
(sambal menunjuk benda tersebut)
- Meminta klien untuk mengulangi kata
berikutُ;ُ‘takُadُajika,ُdan,ُatau,ُtetapi”
- Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah:
ambil pensil ditangan anda, ambil kertas,
dan menulis saya mau tidur
- Perintahkan klien untuk menutup mata
- Perintahkan klien untuk menulis kalimat
12
TAHAP TERMINASI
12. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
13. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
14. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru, ………………….2016
Penguji
13
BAGIAN 5
SCREENING FAAL
FUNGTIONAL REACH (FR) TEST
1. PENGERTIAN
Salah satu test screening faal pada lansia untuk mengukur jarak maksimal lansia
mampu melampaui panjang lengan sambil mempertahankan posisi berdiri.
2. TUJUAN
Fungtional Reach (FR) ini berguna untuk mendeteksi resiko jatuh pada lansia dan
mkengajarkan lansia untuk mencapai jarak aman pada posisi berdiri tanpa jatuh
4. KRITERIA PASIEN
Kriteria pasien untuk pengujian yaitu pasien harus dapat mengikuti arah dan
berdiri tegak tanpa bantuan selama satu menit.
5. PROSEDUR
NILAI
HAL-HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat: lembar pemeriksaan, pena, alat pengukur
(meteran/penggaris inchi)
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien dan
keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
6. Minta pasien berdiri disisi tembok dengan tangan direntangkan
kedepan
7. Beri tanda letak tangan ke I
8. Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit
dengan tangan direntangkan kedepan
9. Beri tanda letak tangan ke II pada posisi condong
10. Ukur jarak antara tanda tangan I dan II
14
TAHAP TERMINASI
11. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
12. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
13. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
15
BAGIAN 6
SCREENING FAAL
THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST
1. PENGERTIAN
Salah satu screening faal untuk menguji kemampuan lansia dalam menjaga
keseimbangan dalam posisi duduk dan berdiri
2. TUJUAN
Tujuan The Timed Up and GO (TUG) Test ini adalah untuk medndeteksi resiko
jatuh pada lansia dan mealtih lansia untuk menjaga keseimbangan tubuh
4. PROSEDUR
NILAI
HAL-HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat: lembar pemeriksaan, pensil, jam tangan
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien dan
keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
6. Minta pasien untuk duduk dikursi terlebih dahulu
7. Minta pasien untuk berdiri dari kursi dan berjalan 10 langkah (3
meter), dan kembali lagi ke kursi
8. Ukur waktu dalam detik
TAHAP TERMINASI
9. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
10. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
11. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
16
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
17
BAGIAN 7
SENAM OTAK LANSIA
1. PENGERTIAN
Senam otak adalah latihan low impact yang memperhatikan aspek keseimbangan,
memori, dan koordinasi otak, termasuk fungsi gerak.
2. TUJUAN
Senam otak lansia bertujuan untuk memperbaiki fungsi memori dan kemampuan
Bahasa.
3. PROSEDUR
NILAI
HAL-HAL YANG HARUS DINILAI
0 1 2
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien serta riwayat
alergi
2. Siapkan alat-alat: lembar pemeriksaan, pensil, jam tangan
TAHAP INTERAKSI
3. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan kepada pasien dan
keluarga
5. Berikan kesempatan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
6. Berdiri dengan posisi tegak
7. Gerakan bergantian (Alternating)
a. Gerakkan tangan kanan keatas dan kesamping kanan dan kaki
kiri kesamping kiri
b. Kembali ke posisi normal
c. Gerakkan tangan kiri keatas dan samping kiri dan kaki kanan ke
samping kanan
8. Gerkan Bersilangan (Crossing the mid line)
a. Lutut kaki kiri diangkat menyentuh siku tangan kanan pada
posisi tengah tubuh
b. Lutut kaki kanan diangkat menyentuh siku tangan kiri pada
posisi tengah tubuh
9. Gerakan mata pelangi (eye movement rainbow)
a. Ibu jari kanan membuat gerakan setengah lingkaran sejajar
muka diikuti oleh pandangan mata ke ibu jari tanpa kepala ikut
bergerak
b. Ibu jari kiri membuat gerakan setengah lingkaran sejajar muka
diikuti oleh pandangan mata ke ibu jari tanpa kepala ikut
bergerak
10. Gerakan Stretching (Peregangan)
18
a. Meregangkan otot bahu badan dan lengan dengan tangan kanan
keatas dipegang tangan kiri dan digerakkan ke empat penjuru
(kanan-kiri-depan-belakang)
b. Meregangkan otot bahu badan dan lengan dengan tangan kiri
keatas dipegang tangan kanan dan digerakkan ke empat penjuru
(kanan-kiri-depan-belakang)
TAHAP TERMINASI
11. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
12. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
13. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
19
BAGIAN 8
PENGKAJIAN APGAR KELUARGA
1. PENGERTIAN
Apgar keluarga merupakan alata skrinning singkat untuk mengkaji fungsi sosial
lanjut usia
2. TUJUAN
Tujuan pengkajian apgar keluarga adalah untuk menghasilkan informasi tentang
jaringan pendukung dan untuk perawatan jangka panjang lansia
4. PROSEDUR
20
7. 2. PARTNERSHIP
Saya puas dengan
cara keluarga
(teman) saya
membicarakan
sesuatu dan
mengungkapkan
masalah dengan
saya
8. 3. GROWTH
Saya puas bahwa
keluarga (teman)
saya menerima
dan mendukung
keinginan saya
untuk melakukan
aktivitas
9. 4. AFEK
Saya puas dengan
cara keluarga
(teman) saya
mengekpresikan
afek dan
berespons
terhadap emosi
saya, seperti
marah, sedih,
atau mencintai
10. 5. RESOLVE
Saya puas dengan
cara teman saya
dan saya
menyediakan
waktu bersama-
sama
TAHAP TERMINASI
11. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
12. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
13. Dokumentasikan
Tanggal :
Jam :
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksa :
KETERANGAN :
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
21
NILAI KETERAMPILAN = Jumlah Nilai Yang Didapat x 100%
Jumlah Aspek Yang Dinilai
Pekanbaru,ُ………………….2016
Penguji
22
DAFTAR PUSTAKA
Duncanُ P.W.,ُ Weinerُ D.K.,ُ Chandlerُ J.,ُ Studenskiُ S.ُ (1990).ُ “Functionalُ Reach:ُ aُ
Newُ Clinicalُ Measureُ ofُ Balance.”ُ Journal of Gerontology: Medical
Sciences 45.6: M192-97
Mauk, K.L. (2010). Gerontological nursing: Competencies for care. 2th Ed. Sudbury :
Jones And Barlett Publisher
Meiner, S.E dan Lueckenotte, A.G. (2006). Gerontologic nursing. 3th Ed. Missouri :
Mosby Elsevier
Watson, R. (2003). Perawatan usia lanjut. Jakarta : EGC
23