Anda di halaman 1dari 59

FARMASI KLINIS I:

ANALISA MASALAH TERKAIT OBAT (SOAP dan PCNE);


SUMBER INFORMASI KLINIS UNTUK MENGANALISA
MASALAH TERKAIT OBAT

SEMESTER GENAP 2017 – 2018


FAKULTAS FARMASI – UNIVERSITAS SURABAYA

STUDENT-CENTERED LEARNING

MODUL 1
Untuk pertemuan di Minggu ke-4

Oleh:
Eko Setiawan, S.Farm., M.Sc in Pharm (Clinical Pharmacy)., Apt
Drs. Adji Prayitno, M.S., Apt

Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK) – Fakultas Farmasi


Universitas Surabaya, 2018
2 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

TUJUAN
PEMBELAJARAN

Modul ini dibuat sebagai instrumen yang membantu pembentukan pola berpikir
peserta didik terkait dengan cara mengidentifikasi masalah terkait obat (MTO)
dan bagaimana mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi
MTO. Teori dasar yang dipaparkan dalam modul ini merupakan gambaran umum
terkait peran apoteker dalam melakukan identifikasi MTO dan menggali informasi
penting untuk identifikasi MTO. Apabila diperlukan kajian yang lebih dalam, peserta
didik dapat menggunakan pustaka yang direkomendasikan dalam modul ini.

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik dapat:


1. Mengenali pendekatan sistematis dalam melakukan analisa MTO
2. Mengenali jenis MTO khususnya dengan menggunakan pendekatan PCNE
(Pharmaceutical Care Network Europe)
3. Melakukan analisis MTO pada kasus (C ?? – MUST KNOW)

Modul ini akan diselesaikan dalam 3 kali tatap muka.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 2


3 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

MOHON DIPERHATIKAN
SEBELUM MEMBACA
LEBIH LANJUT MODUL
INI.....

Modul ini didedikasikan untuk membantu peserta didik dalam


proses belajar mengajar. PERKULIAHAN TIDAK DILAKU-
KAN DENGAN METODE CERAMAH, TETAPI LEBIH BER-
SIFAT DISKUSI ANTARA FASILITATOR DAN PESERTA
DIDIK. Metode ini dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap
prinsip pembelajaran yang efektif, yaitu: student-centered
learning.
Oleh karena itu, peserta didik WAJIB mengerjakan MODUL INI
SEBELUM DIMULAI PERKULIAHAN.
Peserta didik DIHARAPKAN DAPAT TERLIBAT secara AKTIF
pada saat perkuliahan berlangsung.
Time line pada saat pertemuan : Senin, 6 Maret 2017; Selasa, 7 Maret 2017;
Rabu, 8 Maret 2017; Kamis, 9 Maret 2017

Pendahuluan : 10 menit
Pembahasan homework : 25 menit
Checking konsep : 30 menit
Emphasized konsep : 45 menit

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 3


4 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Ceritakan permasalahan yang Anda temui pada kasus-kasus


berikut DENGAN BAHASA ANDA SENDIRI dan coba
identifikasi kemungkinan penyebab permasalahan dari setiap
kasus berikut:

1. Ibu YIW, usia 70 tahun, memiliki riwayat Diabetes Mellitus selama lebih kurang 7
tahun. Selama 3 tahun pertama, Ibu YIW menggunakan metformin tunggal dengan
pengaturan dosis 3x500mg, yang kemudian dikombinasikan dengan glibenklamid
1x5mg selama 3 tahun berikutnya. Satu tahun terakhir dokter meresepkan
pemberian kombinasi antara insulin dan obat oral antidiabetes (OAD). Pada tanggal
14 Februari 2015, Ibu YIW menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit pemerintah
dengan keluhan lemas. Hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan: gula darah 2
jam-pp = 400mg/dL, HbA1c = 10,00%. Rekomendasi dari induk profesi dokter
penyakit dalam khusus untuk HT dan DM (American Diabetes Association, 2015)
menyatakan bahwa target gula darah 2 jam-pp <180mg/dL, dan HbA1c <7,00%.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 4


5 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Coba INGAT KEMBALI PELAJARAN yang sudah Anda


dapatkan pada semester sebelumnya dan JAWAB pertanyaan-
pertanyaan berikut

Mekanisme Kerja Metformin :

Bagaimana Pengaturan Dosis Metformin:

Apakah Anda dapat menjawab PERTANYAAN TERKAIT PENGATURAN


DOSIS Metformin? Ya / Tidak

Sumber Pustaka apa YANG ANDA GUNAKAN sebagai RUJUKAN:


...................................................................................................................................

Efek samping yang SERING TERJADI akibat penggunaan Metformin?


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Mekanisme Kerja Glibenklamid:

Apa PERBEDAAN antara GLIBENKLAMID dan GLICLAZID:

Apakah Anda dapat menjawab PERTANYAAN TERKAIT PERBEDAAN tersebut?


Ya / Tidak

Sumber Pustaka apa YANG ANDA GUNAKAN sebagai RUJUKAN:


...................................................................................................................................

Efek samping yang SERING TERJADI akibat penggunaan Glibenklamid?


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 5


6 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Mekanisme Kerja Insulin:

Sebutkan KLASIFIKASI INSULIN berdasarkan onset of action dan duration of


action nya:

Apakah Anda dapat menjawab PERTANYAAN TERKAIT KLASIFIKASI


tersebut? Ya / Tidak

Sumber Pustaka apa YANG ANDA GUNAKAN sebagai RUJUKAN:


...................................................................................................................................

Efek samping yang SERING TERJADI akibat penggunaan Insulin?


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Apakah permasalahan yang Anda temui pada kasus di atas?

CERITAKAN langkah-langkah Anda untuk mendapatkan permasalahan tersebut?

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 6


7 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apa saja KEMUNGKINAN PENYEBAB PERMASALAHAN yang Anda temui


pada kasus di atas?

2. Lanjutan kasus Ibu YIW.


Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium selain hasil pemeriksaan gula darah
Ibu YIW selama mendapat perawatan di rumah sakit:
Pemeriksaan Satuan Nilai 14/02 15/02
normal di UGD
WBC/Leuko X 10 9 /L 7,5 ± 3,5 8,0

HGB/Hb 14,0 g% 15,5 ± 14


2,5
HCT/PCV % 37,0 - 44.2
50,0
PLT/Thrombo X 10 9 /L 150 – 250
400
Creatinine mg/dL 0,5-1,2 0,9

Uric acid mg/dL 3,4-7,0 5.0

Triglyceride mg/dL 200

HDL-Cholesterol mg/dL 55

LDL-Cholesterol mg/dL <100 250

Berikut adalah hasil pemeriksaan fisik Ibu YIW selama mendapat perawatan di
rumah sakit:
Pemeriksaan Satuan Nilai 14/02 15/02 16/02 17/02 18/02
normal Di UGD
Tekanan darah mmHg 120/80 150/90 155/90 155/90 150/90 155/95
Nadi x/min 75-80 80 75 78 78 80
0
Temperature C <37 37 37 37 37 37
Pernafasan x/min ±20 20 20 20 20 20

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 7


8 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apakah permasalahan yang Anda temui pada lanjutan kasus Ibu YIW?

CERITAKAN langkah-langkah Anda untuk mendapatkan permasalahan tersebut?

Apa saja KEMUNGKINAN PENYEBAB PERMASALAHAN yang Anda temui


pada kasus di atas?

Coba INGAT KEMBALI PELAJARAN yang sudah Anda


dapatkan pada semester sebelumnya dan JAWAB pertanyaan-
pertanyaan berikut

Apa saja GOLONGAN OBAT yang MENURUT ANDA dapat digunakan untuk
mengatasi masalah Ibu YIW?

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 8


9 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

3. Bapak BE, berusia 56 tahun, menderita batuk yang menghasilkan dahak selama
lebih kurang 2 bulan terakhir. Karena tidak kunjung sembuh, Bapak FRN
memeriksakan diri ke dokter. Dokter merekomendasikan agar Bapak FRN
melakukan pemeriksaan dahak agar mengetahui ada atau tidaknya infeksi bakteri.
Hasil pemeriksaan BTA pada sepsimen dahak Bapak BE menunjukkan: positif
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bapak BE memiliki riwayat merokok
sebanyak 1 pak per-hari sejak beliau muda. Dokter memberikan beberapa obat
untuk mengatasi batuk Bapak BE, tetapi beliau memutuskan untuk tidak
menggunakannya. Saat ini beliau menggunakan obat INH, rifampisin, pira-sinamid,
dan etambutol, karena obat-obat tersebut berhasil menyembuhkan rekannya yang
pernah mengalami keluhan yang sama dengannya.
Setelah 2 minggu menggunakan obat tersebut, batuk Bapak BE tidak kunjung
sembuh. Beliau memeriksakan diri kembali ke dokter. Dokter menyarankan
pemeriksaan laboratorium lengkap dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan Satuan Nilai normal 16/02

WBC/Leuko X 10 9 /L 7,5 ± 3,5 10,0


HGB/Hb 14,0 g% 15,5 ± 2,5 14
HCT/PCV % 37,0 -50,0 44.2
PLT/Thrombo X 10 9 /L 150 – 400 250
SGOT U/L <38 80
SGPT U/L <41 98
Creatinine mg/dL 0,5-1,2 0,9
Uric acid mg/dL 3,4-7,0 5.0
Triglyceride mg/dL
HDL-Cholesterol mg/dL
LDL-Cholesterol mg/dL <100

Coba INGAT KEMBALI PELAJARAN yang sudah Anda


dapatkan pada semester sebelumnya dan JAWAB pertanyaan-
pertanyaan berikut

Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan Bakteri Tahan Asam? Bagaimana


pemeriksaan tersebut dilakukan?

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 9


10 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apakah indikasi pemberian INH, rifampisin, pirasinamid, dan etambutol?

Bagaimana mekanisme kerja dari:

INH :

Rifampisin :

Pirasinamid :

Etambutol :

Apakah efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan:

INH :

Rifampisin :

Pirasinamid :

Etambutol :

Sumber Pustaka apa YANG ANDA GUNAKAN sebagai RUJUKAN:


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 10


11 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apakah permasalahan yang Anda temui pada kasus Bapak BE?

CERITAKAN langkah-langkah Anda untuk mendapatkan permasalahan tersebut?

4. Ibu DI, seorang penjual sayur keliling berusia 60 tahun, masuk ke sebuah rumah
sakit sejak tanggal 08 Maret 2014 dengan keluhan batuk selama lebih kurang 1
minggu dan demam selama lebih kurang 3 hari, tidak mengalami pilek, tidak mual,
nafsu makan turun. Diagnosis dokter pada saat masuk rumah sakit adalah: Infeksi
Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium
Ibu SYL:

Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Tanggal


Laboratorium 08 09 10 11
Maret Maret Maret Maret
WBC/Leuko X 10 9 /L 7,5 ± 3,5 14,0 14,0 13,9 14,0
HGB/Hb 14,0 g% 15,5 ± 2,5 14
HCT/PCV % 37,0 -50,0 44.2
PLT/Thrombo X 10 9 /L 150 – 400 250
LED mm/jam <6; <10 10
CRP mg/dL <5 5

Berikut adalah hasil pemeriksaan fisik pasien selama di rumah sakit adalah:

Pemeriksaan Satuan Nilai 08 Maret 09 Maret 10 Maret 11 Maret


normal
Tekanan darah mmHg 120/80 120/80 120/80 120/80 120/80
Nadi x/min 75-80 80 75 78 78
0
Temperature C <37 39,5 39,5 39,0 39,0
Pernafasan x/min ±20 18 19 19 19
PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 11
12 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Hasil pemeriksaan foto rontgen menunjukkan infiltrasi bilateral pada paru-paru.


Setelah melihat hasil pemeriksaan laboratorium dan fisik tersebut, diagnosis yang
ditegakkan untuk Ibu DI adalah pneumonia.

Pengobatan yang diterima oleh Ibu DI selama di rumah sakit adalah:

Nama obat Frekwensi Rute Waktu 08/03 09/03 10/03 11/03


Amoxicillin 500mg 3x Oral P Given Given Given
per hari Si Given Given Given
So Given Given Given
M Given
Paracetamol 500mg 3x Oral P Given Given Given Given
OGB DEXA per hari Si Given Given Given
So Given Given Given
M

Pedoman terapi (guidelines) dari induk profesi dokter penyakit infeksi terkemuka,
yaitu: Infectious Diseases Society of America (IDSA, 2007) merekomendasikan
pemberian Levofloxacin sebagai terapi lini pertama pengobatan pneumonia.

Coba INGAT KEMBALI PELAJARAN yang sudah Anda


dapatkan pada semester sebelumnya dan JAWAB pertanyaan-
pertanyaan berikut

Sebutkan PERBEDAAN antara pneumonia dan ISPA dan pneumonia?

Pustaka apa yang Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut:


..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 12


13 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Sebutkan PERBEDAAN antara amoxicillin dan levofloxacin terkait:

• Golongan obat:

• Mekanisme kerja obat:

Sebutkan JENIS OBAT LAIN yang berada satu golongan dengan amoxicillin dan
levofloxacin terkait:

• Obat lain yang berada 1 golongan dengan amoxicillin:

• Obat lain yang berada 1 golongan dengan levofloxacin:

Apakah permasalahan yang Anda temui pada kasus Ibu DI?

CERITAKAN langkah-langkah Anda untuk mendapatkan permasalahan tersebut?

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 13


14 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apakah Anda memiliki kesulitan ketika mengerjakan 4 buah


kasus tersebut diatas? Ya / Tidak

Jika Anda memiliki kesulitan, sebutkan kesulitan yang Anda


hadapi:

1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
6. ..........................................
7. ..........................................

Apa yang SEHARUSNYA ANDA


LAKUKAN untuk mengatasi KESULITAN
TERSEBUT ??

1. ........................................................
2. ........................................................
3. ........................................................
4. ........................................................
5. ........................................................
6. ........................................................
7. ........................................................
8. ........................................................
9. .......................................................

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 14


15 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Kasus 1

Berikut merupakan salah satu bentuk narasi yang didapatkan dari seorang pasien
yang menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit. Perlu menjadi catatan, bentuk
narasi seperti contoh kasus 1 berikut bukan hanya dijumpai pada setting rumah
sakit tetapi juga di komunitas. Informasi berikut didapatkan dengan melakukan
penelaahan beberapa sumber informasi baik secara tertulis maupun lisan.
Sumber informasi tertulis untuk setting rumah sakit maupun komunitas adalah
REKAM MEDIS pasien (patient medical record).

Kasus 1
Seorang pasien, Tn AK, usia 42 tahun, masuk rumah sakit (di UGD) pada tanggal 19
Okt 2012 pkl 05.30. Beliau dibawa ke rumah sakit oleh teman kerjanya karena
mengalami mual sejak 1 minggu terakhir tetapi tidak muntah, badan terasa capek-capek
dan lemas, nafsu makan menurun, demam selama 3-4 hati terakhir. Sebelum dokter
memeriksa kondisi Tn AK, suster melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan Tn AK, dan hasilnya adalah: 80 kg dan 169 cm. Diagnosa masuk dari
dokter untuk Tn AK, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada saat di UGD,
adalah: Diabetes Mellitus (DM) dan investigasi infeksi. Tn AK menderita DM sudah 6
bulan. Pertama kali didiagnosa DM oleh dokter di puskesmas, tepatnya pada tanggal 19
April 2012. Profil gula darah Tn AK pada saat pertama kali didiagnosa DM adalah: gula
darah puasa 250mg/dL dan 2-h-pp 300mg/dL. Tn AK tinggal seorang diri di sebuah
rumah kontrakan di Jl Medokan Elek Gang Buntu RT 10/RW 05, Karang Karang,
Pedalaman Kalimantan. Beliau adalah seorang seorang dosen agama di sebuah
PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 15
16 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

universitas swasta yang terletak di pedalaman Kalimantan. Gaji yang didapat dari
mengajar inilah yang dipergunakan untuk membiayai hidup dirinya dan kedua orang
tuanya yang tidak mampu bekerja lagi. Ayah dan Ibu dari Tn AK tinggal di sebuah desa
di pulau Jawa. Ayah Tn AK menderita diabetes mellitus selama lebih kurang 10 tahun.
Setelah dipotong untuk pembiayaan hidup orang tuanya, rata-rata pendapatan Tn AK
adalah 40rb/hari. Walaupun telah mengetahui dirinya menderita diabetes mellitus, Tn
AK tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. Beliau merokok lebih kurang 1
bungkus per-hari. Saat didiagnosa diabetes mellitus, dokter meresepkan metformin
500mg 1x per hari diminum pada pagi hari. Tn AK termasuk patuh pada pengobatan
yang diberikan oleh dokter. Sampai saat ini pun, Tn AK tetap menggunakan metformin
500mg 1x per hari. Sejak menggunakan metformin, Tn AK tidak pernah mengeluhkan
gejala apapun.

Setelah hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 20 Oktober 2012 keluar, dokter
memberikan diagnosa kerja: DM tipe 2, demam tifoid, dan dislipidemia.

Physical Examination:

Pemeriksaan Satuan Nilai 19/10 20/10 21/10 22/10


normal Di UGD
pada saat
MRS
Tekanan mmHg 120/80 120/80 120/80 120/80 120/80
darah
Nadi x/min 75-80 80 75 78 78
0
Temperature C <37 39,5 39,5 39,0 39,0
Pernafasan x/min ±20 18 19 19 19

Laboratory and diagnostic test result:

Pemeriksaan Satuan Nilai normal 19/10 20/10 21/10 22/10


di UGD
WBC/Leuko X 10 9 /L 7,5 ± 3,5 14,0 14,0 13,9 14,0
HGB/Hb 14,0 g% 15,5 ± 2,5 14
HCT/PCV % 37,0 -50,0 44.2

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 16


17 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

PLT/Thrombo X 10 9 /L 150 – 400 250


LED mm/jam <6; <10 10
CRP mg/dL <5 5
Natrium mMol/L 134-145 138 140 140 140
Kalium mMol/L 3,6-5,0 4.1 4,0 4,1 4,2
SGOT U/L <38 34 34 30 32
SGPT U/L <41 39 40 40 39
Creatinine mg/dL 0,5-1,2 0,9
Uric acid mg/dL 3,4-7,0 5.0
Triglyceride mg/dL 200
HDL-Cholest mg/dL 55
LDL-Cholesterol mg/dL <100 200
Gula puasa mg/dL 200 200 195 195
2 jam PP mg/dL 280 275 275 275
HbA1c %
IgM anti Positive
Salmonella

Hasil kultur darah: positif Salmonella thypi


Hasil peta kuman di RS sepanjang tahun 2010-2011:
Salmonella thypi pada rumah sakit tempat Tn AK dirawat sudah resisten terhadap
kloramfenikol, ampisilin, amoksisilin. Antibiotika yang masih sensitif adalah:
siprofloksasin.
Current prescription medication regimen

Nama obat Frekwen Rute Waktu 19/10 20/10 21/10 22/10


-si
Metformin 500mg 1x Oral P Given Given Given Given
HCL OGB per hari Si
DEXA So
M
Paracetamol 500mg 3x Oral P Given Given Given Given
OGB DEXA per hari Si Given Given Given
So Given Given Given
M
Chloramex 500mg 4x IV P Given Given Given Given
per hari Si Given Given Given
So Given Given Given
M Given Given Given

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 17


18 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lipitor 10mg 1x Oral P


per hari Si
pada So
malam M Given Given Given
hari

Catatan perawat:
19 -21 Oktober 2012:
• Pkl 06.00 pasien makan 1/2 porsi bubur; pasien masih mengeluhkan mual
• Pkl 12.00 pasien hanya makan beberapa suap; pasien masih mengeluhkan mual
• Pkl 16.00 pasien mengeluhkan mual

22 Oktober 2012
• Pkl 06.00 pasien makan beberapa suap bubur; pasien masih mengeluhkan mual
(tidak ada perbaikan jika dibandingkan dengan saat pertama kali MRS)

Review dilakukan oleh seorang farmasis klinis tanggal 22 Oktober 2012 pukul 10.00

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 18


Nama :
19 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat NRP :
Kelas :

LEMBAR INI DIKUMPULKAN !!


Jika mendapat kasus seperti diatas, LANGKAH
KONKRIT APA YANG SUDAH ANDA LAKUKAN ??

Lang-
kah 1

Lang-
kah 2

Lang-
kah 3

Lang-
kah 4

Lang-
kah 5

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 19


20 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Pengetahuan bidang apa yang Anda perlukan untuk dapat menyelesaikan kasus
klinis tersebut?
1. ...........................................................................................
2. ...........................................................................................
3. ...........................................................................................
4. ...........................................................................................
5. ...........................................................................................
6. ...........................................................................................

Menurut Anda, apakah Anda sudah menguasai pengetahuan bidang ilmu tersebut
diatas dengan BAIK?

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 20


21 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Teori dasar

Sebagai tenaga kesehatan profesional, keberadaan apoteker memiliki peran


yang penting dalam optimalisasi outcomes pasien dengan cara memberikan layanan
kefarmasian (pharmaceutical care) yang baik dan berkualitas.3-6 Peran apoteker di
tatanan layanan kesehatan nasional diperkuat secara legal melalui UU No 36 tahun
2009. Definisi dari pharmaceutical care adalah “direct, responsible provision of
medication-related care for the purpose of achieving definite outcomes that improve
patient’s quality of life”.7 Tujuan dari pharmaceutical care adalah 1) identifikasi
masalah terkait obat (MTO) baik yang sudah terjadi (aktual) maupun berpotensi terjadi
(potensial), 2) menyelesaikan MTO yang aktual, 3) mencegah MTO yang berpotensi
terjadi. Masalah terkait obat dapat diklasifikasikan menjadi beberapa domain. Terdapat
beberapa sistem klasifikasi MTO, 2 dari antaranya yang paling sering dirujuk adalah:
Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) dan American Society of Hospital
Pharmacists (ASHP). Klasifikasi MTO berdasarkan PCNE dan ASHP dapat dilihat
pada lampiran 1 (hal 39) dan lampiran 2 (hal 44), secara berturut-turut. Mahasiswa
yang ingin melihat versi bahasa Inggris dapat melihat di kumpulan artikel pada bagian
akhir modul.

Langkah-langkah untuk dapat melakukan identifikasi MTO, yaitu: 1)


mengumpulkan dan menginterpretasikan semua informasi yang relevan, 2) membuat
daftar dan memprioritaskan masalah, 3) menetapkan target outcome, 4) melakukan
determinasi, implementasi, dan dokumentasi intervensi untuk mencapai target, 5)
melakukan pemantauan hasil dari intervensi. Data yang dapat digunakan untuk
melakukan identifikasi MTO antara lain:

1. data demografi pasien (meliputi: nama, usia, berat dan tinggi badan, tempat
tinggal, pendidikan, pekerjaan),

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 21


22 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

2. keluhan utama (chief complaints; CC): alasan yang membuat pasien mencari
pertolongan tenaga kesehatan.
a. Pada kasus-kasus tertentu, CC dapat langsung menjadi data
SUBJECTIVE yang diperlukan pada pendekatan analisis SOAP
(Subjective, Objective, Assessment, Plan). Pada kasus di rumah sakit,
dimana pasien umumnya tinggal selama beberapa hari, keluhan selama
dirawat di rumah sakit SANGAT BESAR KEMUNGKINANNYA
berbeda dengan keluhan pada saat pertama kali masuk rumah sakit
(MRS). Penjelasan tentang SOAP dapat ditemukan pada bagian
berikutnya.
b. Riwayat keluhan (history of presenting complaint; HPC): perjalanan
yang menggambarkan masalah medis yang dialami oleh pasien,
termasuk: keluhan khusus, bagaimana keluhan kondisi medis pertama
kali muncul dan dikenali, lama mengalami keluhan, hasil pemeriksaan
terkait, tindakan yang telah diambil untuk meringankan keluhan,
pengalaman sebelumnya terkait dengan masalah tersebut.

c. Contoh:
i. Pasien datang ke dokter dengan nyeri di bagian dada  CC
ii. Nyeri yang dialami oleh pasien tersebut muncul pada saat pasien
melakukan aktivitas yang berat dan hilang setelah istirahat
beberapa saat  HPC

3. Riwayat kondisi medis/riwayat penyakit (past medical history; PMH)


a. Termasuk dalam domain ini adalah kondisi medis yang saat ini AKTUAL
terjadi maupun PERNAH terjadi yang TIDAK BERKAITAN dengan
PENYAKIT yang SAAT INI MENJADI MASALAH UTAMA yang
MENYEBABKAN MENCARI PERTOLONGAN KESEHATAN.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 22


23 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

b. Informasi terkait dengan waktu pertama kali identifikasi kondisi medis;


informasi terkait tindakan medis (misalnya operasi, bronkoskopi, biopsi)
dimasukkan dalam domain ini.
c. Contoh:
i. pasien berusia 50 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan mual,
demam, dan penurunan nafsu makan  CC.
ii. Diagnosis yang diberikan dokter adalah demam tifoid.
iii. Pasien memiliki DM selama 15 tahun, hipertensi 5 tahun PMH

4. Riwayat pengobatan, baik untuk obat dengan resep dan non-resep (medication
history either for prescription and non-prescription drugs)
a. Data yang perlu diketahui terkait dengan riwayat pengobatan pasien,
antara lain: nama dan bentuk sediaan, dosis, waktu pemberian, indikasi,
tanggal awal pemberian obat, tanggal akhir pemberian obat, alasan
menghentikan pengobatan, hasil dari pengobatan.

5. Obat yang digunakan saat ini, baik untuk obat dengan resep dan non-resep
(current medications either for prescription and non-prescription drugs)
a. Data yang perlu diketahui terkait dengan obat yang digunakan oleh
pasien saat ini, antara lain: nama dan bentuk sediaan, dosis, waktu
pemberian, indikasi, tanggal awal pemberian obat, hasil dari penggunaan
obat.

6. Makanan dan dietary supplements


a. Data yang perlu diketahui terkait dengan makanan adalah larangan
makanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan penggunaan dietary
supplements. Pada beberapa kasus, munculnya masalah kesehatan
disebabkan oleh penggunaan dietary supplements. Sebagai contoh:
peningkatan kadar kalium yang melebihi batas normal dan menimbulkan

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 23


24 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

gejala akibat penggunaan satu atau beberapa produk supplements yang


mengandung kalium.

7. Riwayat sosial: Termasuk didalamnya kebiasaan merokok dan penyalahgunaan


penggunaan alkohol, pekerjaan, tempat tinggal, dan hal lain yang menyangkut
status sosial pasien (termasuk status menikah).

8. Riwayat keluarga: Data yang perlu diketahui terkait dengan riwayat keluarga
adalah: 1) riwayat kondisi medis dari kerabat turunan pertama, misal: orang tua,
anak, kembaran, khususnya untuk anggota keluarga yang masih hidup, 2) usia
dan penyebab kematian anggota keluarga turunan pertama.

9. Riwayat alergi: Data yang perlu dicari adalah: nama obat dan bentuk sediaan
yang menyebabkan alergi, rejimen dosis pemberian obat, waktu pemberian,
deskripsi alergi yang dirasakan, tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi
alergi tersebut.

10. Riwayat ROTD


a. Data yang perlu dicari adalah: nama obat dan bentuk sediaan yang
menyebabkan ROTD, rejimen dosis pemberian obat, waktu pemberian,
deskripsi ROTD yang dirasakan, tindakan yang sudah dilakukan untuk
mengatasi ROTD tersebut.

11. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium


Untuk membantu mengumpulkan informasi-informasi tersebut, peserta didik dapat
melihat lampiran 3 (hal 45), dan dapat mengubah atau memodifikasinya jika
diperlukan.
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui:

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 24


25 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lingkungan sekitar tempat pasien dirawat: bangsal, tim tenaga kesehatan


profesional
Pasien: wawancara atau penampakan fisik pasien
Lembar pemberian obat
Lembar pemantauan pasien: lembar kontrol nyeri, lembar catatan stool
Rekam medis: catatan dokter, catatan perawat
Komunikasi dengan tenaga kesehatan profesional lain
Untuk mendapatkan informasi dari pasien, tim tenaga kesehatan lain, atau keluarga
pasien, apoteker membutuhkan proses komunikasi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat melakukan komunikasi dapat dilihat pada lampiran 4 (hal
47).

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 25


26 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Mari berlatih...........
Menurut Anda termasuk dalam data
apakah pernyataan berikut ini:

1. Pendapatan pasien setiap hari Rp 35.000,- yang digunakan untuk


membiayai kebutuhan hidup keluarganya: _____________________
2. Pasien menggunakan rebusan daun salam untuk mengendalikan kadar
gula darahnya: _____________________________________
3. Pada tahun 2012, pasien pernah mengalami bypass jantung di
Singapura: _____________________________________________
4. Pasien menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter hanya ketika
merasa kondisi badannya tidak enak saja: ____________________
5. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi alkohol setiap pesta keluarga:
_______________________________________________________
6. Pasien didiagnosis TBC sekitar 3 tahun lalu, dan saat ini mengalami
kekambuhan infeksi tersebut: ______________________________
7. Pasien mengeluhkan diare setelah menggunakan antibiotik dari
dokter: ________________________________________________
8. Pasien merokok 2 bungkus per-hari: _________________________
9. Setelah menggunakan amoksisilin, pasien mengalami reaksi
kemerahan pada kulit tangannya: __________________________
10. Bapak X MRS karena hiperglikemia, ketika diwawancara Bapak X
mengaku selama ini menggunakan obat Y jika merasa kurang enak
badan: ________________________________________________
PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 26
27 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

MARI MENGINGAT KEMBALI


LANGKAH-LANGKAH YANG
SEBAIKNYA DILAKUKAN DALAM
MENGERJAKAN KASUS KLINIS

JADI LANGKAH AWAL UNTUK MENGERJAKAN KASUS KLINIS


ADALAH:

Langkah

APA YANG HARUS ANDA


LAKUKAN SELANJUTNYA?
(Ini adalah langkah 1 dari 5 langkah
yang disebutkan pada bagian awal
modul)

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 27


28 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Membuat DAFTAR dan


PRIORITAS MASALAH
(Ini adalah langkah 2 dari 5 langkah yang
disebutkan pada bagian awal modul)

Selain masalah terkait obat, masalah yang dapat ditemui pada saat Anda praktek di
kemudian hari adalah: masalah terkait peresepan dan masalah terkait pemberian
obat (administrasi obat).
Yang termasuk masalah terkait peresepan, antara lain: peresepan ganda, peresepan
dengan detil pasien yang tidak lengkap, peresepan dengan detil obat yang tidak lengkap,
legibilitas, legalitas, ketersediaan.
Yang termasuk masalah terkait pemberian obat, antara lain: ketidaksesuaian rute
pemberian dengan kondisi pasien, dosis pemberian yang dilewatkan, ketidak-setaraan
secara bioekivalensi, ketidaksesuaian waktu pemberian, frekuensi pemberian yang tidak
tepat (terkait profil farmakokinetik), kecepatan pemberian yang tidak tepat (untuk
sediaan intravena).
Pada mata kuliah Farmasi Klinis 1 akan difokuskan pada analisis masalah terkait obat
(MTO).

Jadi PERMASALAHAN yang dapat dijumpai dalam


praktek dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Masalah terkait obat (MTO)


2. Masalah terkait peresepan
3. Masalah terkait pemberian obat (administrasi
obat)

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 28


29 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apa yang dimaksud dengan membuat daftar dan prioritas masalah..??


Mari lihat contoh berikut:
Saat ini Anda memiliki informasi sebagai berikut:

Nausea
Dizziness, polyuria,

Diabetes for 5 years


Fever, pain when urinate

FPG: 150mg/dL
Glibenclamide 1x5mg CRP: 60

2-hpp 200mg/dL
antacids
Heartburn since childhood

uncompliance
Diagnosis: ISK
Father RIP at 50 y.o caused by HA

Informasi-informasi tersebut dapat Anda “kelompok”-kan menjadi beberapa


“masalah”, yaitu:
1. .............................
2. .............................
3. .............................
4. .............................
Menurut Anda, apakah masalah-masalah tersebut HARUS DISELESAIKAN
BERSAMAAN ?? Jelaskan pendapat Saudara !

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 29


30 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Pada langkah 2, Anda dituntut untuk dapat:


1. Melakukan identifikasi masalah yang aktual; sehingga dapat ditentukan
tindakan penanganan yang tepat
2. Melakukan identifikasi potensi masalah; sehingga dapat diberikan tindakan
pencegahan
3. Membuat urutan urgensi masalah

MARI MENGINGAT KEMBALI


LANGKAH-LANGKAH YANG
SEBAIKNYA DILAKUKAN DALAM
MENGERJAKAN KASUS KLINIS

Langkah

Langkah

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 30


31 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Setelah berhasil melakukan identifikasi masalah yang HARUS SEGERA

ditangani, langkah berikutnya adalah: MENETAPKAN TARGET


TERAPI....

Ini adalah langkah


ketiga dari 5 langkah
yang disebutkan pada
bagian awal modul

Dalam menetapkan target terapi, seorang apoteker HARUS BEKERJA SAMA


dengan tenaga kesehatan lain, khususnya DOKTER yang merupakan
“NAHKODA” dalam sebuah tim tenaga kesehatan profesional.

PENETAPAN TARGET
TERAPI BERSIFAT
INDIVIDUAL yang
disesuaikan dengan kondisi
klinis masing-masing
PASIEN

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 31


32 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Target terapi TELAH DISEPAKATI


BERSAMA, apa yang selanjutnya
dilakukan??

a) Menetapkan TINDAKAN MEDIS


yang tepat (pemberian obat atau
prosedur yang lain)
b) MELAKSANAKAN tindakan
medis tersebut
c) MENDOKUMENTASIKAN
tindakan medis tersebut

MARI MENGINGAT KEMBALI


LANGKAH-LANGKAH YANG
SEBAIKNYA DILAKUKAN DALAM
MENGERJAKAN KASUS KLINIS

Langkah

Langkah

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 32


33 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Langkah

Setelah target telah ditetapkan dan tindakan medis telah dilakukan... Langkah berikutnya
adalah melakukan proses PENDOKUMENTASIAN....

Mengapa proses pendokumentasian penting dilakukan?

DOKUMENTASI
MERUPAKAN
TAHAP PENTING
JADI JANGAN LUPA
MELAKUKANNYA

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 33


34 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Langkah

Langkah

Langkah

Langkah

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 34


35 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Tahap akhir:
Pemantauan HASIL INTERVENSI.....
Ini adalah langkah KELIMA dari 5 langkah yang disebutkan
pada bagian awal modul

PERHATIKAN: Laboratory test results,


Clinical conditions, Physical examination

Sebutkan 5 langkah yang perlu dilakukan


oleh seorang apoteker agar dapat melakukan
analisa masalah terkait obat (MTO):

Langkah

Langkah

Langkah

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 35


36 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Langkah

Langkah

Untuk membantu sistematika berpikir, terdapat 2 buah pendekatan sistematis yang


dapat digunakan, yaitu: SOAP (Subjective – Objective – Assessment – Plan) dan PAM
(Problem – Action – Monitoring). Pada mata kuliah Farmasi Klinis I, metode
pendekatan SOAP yang akan digunakan. Peserta didik dapat melihat metode SOAP
pada Lampiran 5.

1. Membaca LAMPIRAN 1
2. Mengerjakan tugas MTO-PCNE hal
38-40.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 36


37 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

SECOND
SESSION

Time line pada saat pertemuan : Senin, 6 Maret 2017; Selasa, 7 Maret 2017;
Rabu, 8 Maret 2017; Kamis, 9 Maret 2017

Pendahuluan : 10 menit
Pembahasan homework : 25 menit
Checking konsep : 30 menit
Emphasized konsep : 45 menit

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 37


38 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Kerjakan soal-soal berikut !!!!


Tuliskan JAWABAN Anda PADA
KOLOM JAWABAN yg terdapat
pada hal 41

Sebutkan KODE MASALAH dan


PENYEBAB dari masalah berikut
berdasarkan klasifikasi PCNE

TUGAS MTO-PCNE
1. Ibu SYL seorang penderita diabetes mellitus melakukan pemeriksaan kesehatan
ke dr YIW pada tanggal 31 Januari 2015. Hasil pemeriksaan gula darah 2-jam pp
dan puasa Ibu SYL pada saat tersebut adalah 250mg/dL dan 210mg/dL secara
berturut-turut. Ibu SYL mendapatkan resep sebagai berikut:

dr YIW, Sp.PD
Jalan XXXx
SIP 9090909090

Tanggal 31 Januari 2015

R/
Metformin 500mg No XC
S 3dd1 pc
_______________________ ndet

Pro: Ny SYL
Usia: 67 tahun

Pada tanggal 1 Februari 2015 Ibu SYL menebus resep tersebut. Pada tanggal 28
Februari 2015 ketika Anda melakukan home care kepada Ibu SYL, Anda
menjumpai masih terdapat 30 butir Metformin dan melihat hasil pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan Ibu SYL pagi tadi, sbb: gula darah 2 jam-pp

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 38


39 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

240mg/dL dan puasa 200mg/dL. Ibu SYL mengaku beberapa kali lupa minum
obat.

2. Ibu DI, usia 67 tahun, baru saja didiagnosis menderita hipertensi. Hasil
pengukuran tekanan darah (TD) pada saat pertama terdiagnosis HT adalah
160/90mmHg. Dokter memberikan Captopril 12,5mg 2 kali per-hari. Dua bulan
kemudian, Ibu DI memeriksakan diri ke dokter dan hasil pengukuranTD adalah
155/90mmHg. Ibu DI hanya menggunakan Captopril 12,5mg 1 kali per-hari.

3. Bapak IS, usia 52 tahun, memiliki keluhan pilek, batuk berdahak (dahak berwarna
hijau), demam. Keluhan tersebut sudah terjadi selama 1 minggu. Dokter
memberikan resep parasetamol 500mg prn, pseudoefedrin, dan amoxicillin 500mg
tiga kali per-hari. Diagnosis yang dokter berikan untuk Bapak IS adalah ISPA
(infeksi saluran pernafasan atas). Hasil pemeriksaan kultur spesimen dahak
penderita ISPA di rumah sakit tersebut selama periode tahun sebelumnya
menunjukkan patogen yang paling sering menyebabkan ISPA adalah rotavirus.
Pertanyaan pendukung
Sebutkan patogen penyebab ISPA: ___________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_______________________________________________________________

Pustaka yang Anda gunakan: _______________________________________


_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
________________________________________________________________

4. Bapak KE, usia 60 tahun, memiliki riwayat sakit jantung. Setelah menggunakan
obat-obat yang diberikan dokter, pasien mengalami mual dan muntah, pusing
berputar yang cukup berat, dan berkeringat dingin. Anak Bapak KE menceritakan
bahwa Bapak KE menggunakan obat yang diberikan oleh 2 dokter spesialis
jantung (1 dokter adalah dokter langganan di Indonesia dan 1 dokter adalah dokter
Singapore yang baru saja dikunjungi hasil rekomendasi rekan Bapak KE). Dokter
di Indonesia meresepkan ramipril ..mg (..kali per hari), atorvastatin 20mg (..kali
per hari), aspirin (80mg satu kali per-hari), dan digoxin (..kali per hari). Ketika
melakukan pemeriksaan kesehatan di Singapore, keluarga Bapak KE yang
mengantarkan tidak menceritakan riwayat penggunaan obat Bapak KE. Dokter

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 39


40 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

dari Singapore memberikan obat dengan nama dagang Z yang memiliki


kandungan digoxin.
Pertanyaan pendukung
Sebutkan tanda dan gejala overdosis digoxin: ____________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
________________________________________________________________

Pustaka yang Anda gunakan: _______________________________________


_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
________________________________________________________________

5. Ibu DI, usia 65 tahun, seorang penderita diabetes mellitus sudah 10 tahun terakhir.
Sejak 2 tahun terakhir, Ibu DI mendapatkan terapi insulin, yaitu: insulin aspart
yang disuntikkan setiap kali sehabis makan dengan dosis 10 unit dan insulin
glargin yang disuntikkan setiap sebelum tidur dengan dosis 10 unit. Karena
pembantu yang selama ini membantu Ibu DI menyuntikkan insulin pulang
kampung, Ibu DI terpaksa menginjeksikan insulin sendiri. Karena penglihatan
yang sudah tidak lagi baik, Ibu SYL menyuntikkan insulin aspart 18 unit. Setelah
menghabiskan makanan, 1 jam kemudian Ibu SYL merasa pening dan keluar
keringat dingin. Ibu SYL kemudian memanggil anaknya yang tinggal dekat
dengan Ibu SYL. Anak dari Ibu SYL segera memeriksa kadar gula darah dan
mendapatkan nilai kadar gula darah Ibu SYL saat itu 58mg/dL.
Pertanyaan pendukung:
Sebutkan cut-off point kadar gula darah untuk mengklasifikasikan hipoglikemia:
_________________________________________________________________
_______________________________________________________________

Pustaka yang Anda gunakan: _______________________________________


_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
________________________________________________________________

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 40


41 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

KOLOM JAWABAN

Kasus Kode untuk Kode untuk Penjelasan


Masalah (M) Penyebab
(P)
1

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 41


42 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Apakah Anda memiliki KESULITAN


MEMAHAMI KATEGORI MASALAH DAN
PENYEBAB MTO berdasarkan klasifikasi PCNE?

Ya / Tidak

Jika Anda memiliki kesulitan.... Sebutkan bagian dari kategori Masalah dan
Penyebab mana yang belum Anda pahami....

Kode Masalah (M) Kode Penyebab (P)

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 42


43 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Coba Anda lihat kembali 4 kasus pada awal


pembahasan...!!!

Sebutkan KODE MASALAH dan


PENYEBAB MASALAH masing-masing
KASUS berdasarkan PCNE

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 43


44 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Kasus Kode untuk Masalah (M) Kode untuk Penyebab


(P)
1
2
3
4
5

SAATNYA
BERLATIH ............
Tugas UNTUK PERTEMUAN
TANGGAL MINGGU KE-7

Identifikasi JENIS INFORMASI


yang terdapat pada KASUS 1 yang
terdapat pada bagian awal modul ini
DENGAN MENG-GUNAKAN
LAMPIRAN 3 dan kemudian
TEMUKAN MTO pada kasus
tersebut [kerjakan sesuai ke dalam
FORMAT SOAP....(lampiran 5)]

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 44


45 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Kepustakaan:
1. Tietze KJ. Clinical skills for pharmacists: a patient-focused approach. 3rd ed. Missouri;
Elsevier Mosby; 2012. Chapter 4, Physical assessment skills; p43-85.
2. Pagana KD, Pagana TJ. Diagnostic and laboratory test reference. 11th.
Missouri;Elsevier Mosby:2013.
3. Hunt JS, Siemienczuk J, Pape G, Rozenfeld Y, MacKav J, LeBlanc BH, et al. A
randomized controlled trial of team-based care: impact of physician-pharmacist
collaboration on uncontrolled hypertension. J Gen Intern Med Dec 2008;23(12):1966–
72.
4. Mino-Leon D, Reves-Morales H, Jasso L, Douvoba SV. Physicians and pharmacists:
collaboration to improve the quality of prescriptions in primary care in Mexico. Int J
Clin Pharm. 2012 Jun;34(3):475-80.
5. Roval S, Smeaton L, Hurwitz B, Sheikh A. Interventions in primary care to reduce
medication related adverse events and hospital admissions: a systematic review and
meta-analysis. Qual Saf Health Care 2006;15(1):23-31.
6. Holland R, Desborough J, Goodyer L, Hall S, Wright D, Loke YK. Does pharmacist-
led medication review help to reduce hospital admissions and death in older people? A
systematic review and meta-analysis. Br J Clin Pharmacol 2008;65(3):303-16.
7. American Society of Hospital Pharmacists. ASHP statements on pharmaceutical care.
Am J Hosp Pharm 1993;50:1720-3.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 45


46 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lampiran 1

Drug-related Problems (DRPs) Classification; Klasifikasi Masalah Terkait Obat (MTO)

(Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. The PCNE classification V 6.2.


Zuidlaren: Pharmaceutical Care Network Europe Foundation; 2010)

Klasifikasi domain utama MTO (PCNE v6.2)

Kode Domain Utama


Masalah M1 Efektivitas terapi
M2 Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
M3 Biaya pengobatan
M4 Lain-lain
Penyebab P1 Pemilihan obat
P2 Pemilihan bentuk sediaan
P3 Pemilihan dosis
P4 Penentuan lama pengobatan
P5 Proses penggunaan obat
P6 Logistik (Kefarmasian)
P7 Pasien
P8 Lain-lain
Intervensi I0 Tanpa intervensi
I1 Pada tataran penulis resep
I2 Pada tataran pasien
I3 Pada tataran obat
I4 Lainnya
Hasil Intervensi H0 Hasil intervensi tidak diketahui
H1 Masalah terselesaikan secara tuntas
H2 Masalah terselesaikan sebagian
H3 Masalah tidak terselesaikan

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 46


47 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Klasifikasi sub domain Masalah (PCNE v6.2)


Kode Domain Utama
Efektivitas terapi M1.1 Obat tidak efektif atau pengobatan gagal
MTO terkait efektivitas M1.2 Efek obat tidak optimal
terapi (terdapat masalah M1.3 Efek obat salah (idiosinkrasi)
atau potensi masalah M1.4 Ada indikasi yang tidak diterapi
akibat efek atau tidak
adanya efek
farmakoterapi)
Reaksi Obat yang Tidak M2.1 Pasien menderita ROTD bukan alergi
Dikehendaki (ROTD) M2.2 Pasien menderita ROTD alergi
M2.3 Pasien menderita efek toksik
MTO terkait reaksi obat
yang tidak dikehendaki
(pasien menderita atau
kemungkinan menderita
reaksi obat yang tidak
dikehendaki)
Biaya pengobatan M3.1 Biaya pengobatan lebih mahal dari yang diperlukan
M3.2 Obat tidak diperlukan
MTO terkait biaya terapi
(biaya terapi obat lebih
mahal daripada biaya yang
seharusnya dikeluarkan)

Lain-lain M4.1 Pasien tidak puas dengan terapi yang diterimanya


MTO terkait masalah meskipun terapi tersebut optimal baik dari segi efektivitas
selain yang disebutkan di maupun biaya
atas M4.2 Keluhan pasien/masalah tidak jelas, tidak termasuk ketiga
kategori masalah terkait obat di atas

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 47


48 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Klasifikasi sub domain Penyebab (PCNE v6.2)


Satu MTO dapat memiliki lebih dari satu penyebab
Kode Domain Utama
Pemilihan obat P1.1 Pemilihan obat tidak tepat (bukan untuk indikasi yang
Penyebab MTO berkaitan paling tepat) termasuk penggunaan obat yang
dengan pemilihan obat kontraindikasi
P1.2 Tidak ada indikasi penggunaan obat atau indikasi obat tidak
jelas
P1.3 Kombinasi obat-obat atau obat-makanan tidak tepat
termasuk kejadian interaksi obat
P1.4 Duplikasi kelompok terapi atau bahan aktif yang tidak tepat
P1.5 Ada indikasi tetapi obat tidak diresepkan
P1.6 Banyak obat (kelompok terapi atau bahan aktif yang
berbeda) diresepkan untuk indikasi yang sama
P1.7 Tersedia obat yang lebih hemat biaya
P1.8 Kebutuhan obat yang bersifat sinergis/preventif tidak
diresepkan
P1.9 Ada indikasi baru dan obat belum diresepkan
Pemilihan bentuk P2.1 Bentuk sediaan obat tidak tepat
sediaan

Penyebab MTO berkaitan


dengan pemilihan bentuk
sediaan obat

Pemilihan dosis P3.1 Dosis obat terlalu rendah


Penyebab MTO berkaitan P3.2 Dosis obat terlalu tinggi
dengan pemilihan P3.3 Pengaturan dosis kurang sering
penjadualan dosis P3.4 Pengaturan dosis terlalu sering
P3.5 Tidak dilakukan Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah
(PKOD)
P3.6 Masalah terkait farmakokinetika obat yang memerlukan
penyesuaian dosis
P3.7 Perburukan/perbaikan kondisi sakit yang memerlukan
penyesuaian dosis
Penentuan lama P4.1 Lama pengobatan terlalu pendek
pengobatan P4.2 Lama pengobatan terlalu panjang

Penyebab MTO berkaitan


dengan lama terapi obat

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 48


49 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Klasifikasi sub domain Penyebab (PCNE v6.2) lanjutan

Kode Domain Utama


Proses penggunaan obat P5.1 Waktu penggunaan obat atau interval pemberian dosis tidak
tepat
Penyebab MTO dapat P5.2 Menggunakan obat lebih sedikit dari pedoman pengobatan
berkaitan dengan cara (underused) atau pemberian obat lebih jarang dari aturan
pasien menggunakan obat penggunaan (under-administered)
atau cara pemberian obat Catatan: Obat kurang digunakan (under use) atau
kepada pasien, meskipun pemberian obat kurang (under administered) – (secara
petunjuk penggunaan obat sengaja)
pada label, kemasan atau P5.3 Menggunakan obat berlebih (overused) atau pemberian obat
leaflet sudah tepat melebihi aturan penggunaan (over-administered)
Catatan : obat terlalu banyak digunakan (over use) atau
pemberian obat terlalu banyak (over administered) –
(secara sengaja)
P5.4 Obat tidak diminum atau tidak diberikan
P5.5 Minum obat yang salah atau memberikan obat yang salah
Catatan : resep sudah tepat, tetapi obat yang diberikan atau
cara pemberiannya tidak tepat
P5.6 Penyalahgunaan obat (penggunaan obat tidak sesuai
peruntukan resmi)
P5.7 Pasien tidak dapat menggunakan obat atau bentuk sediaan
sesuai aturan
Logistik (Kefarmasian) P6.1 Obat yang diresepkan tidak tersedia
P6.2 Kesalahan peresepan (dalam hal menulis resep : ada
Penyebab MTO dapat informasi penting yang hilang atau tidak ditulis)
berkaitan dengan P6.3 Kesalahan peracikan obat (dispensing error : salah jenis
ketersediaan obat pada atau dosis obat yang disediakan)
proses peresepan atau
peracikan

Pasien P7.1 Pasien lupa minum obat


P7.2 Pasien mengunakan obat yang tidak diperlukan
Penyebab MTO dapat P7.3 Pasien makan makanan yang berinteraksi dengan obat
berkaitan dengan P7.4 Penyimpanan obat oleh pasien tidak tepat
kepribadian atau perilaku
pasien
Lain-lain P8.1 Lain-lain; sebutkan
P8.2 Penyebab tidak jelas

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 49


50 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Klasifikasi sub domain Intervensi (PCNE v6.2)

Kode Domain Utama


Tanpa I0 Tanpa intervensi
intervensi
Pada tataran I1.1 Pada tataran penulis resep
penulis resep I1.2 Hanya memberi informasi kepada penulis resep
I1.3 Menanyakan atau mengkonfirmasikan MTO kepada penulis
resep
I1.4 Intervensi diajukan, disetujui oleh penulis resep
I1.5 Intervensi diajukan, tidak disetujui oleh penulis resep
Pada tataran I2.1 Intervensi diajukan, hasil tidak diketahui
pasien I2.2 Konseling pengobatan pasien
I2.3 Pasien dirujuk ke penulis resep
I2.4 Dibicarakan dengan anggota keluarga/pemberi perawatan
Pada tataran I3.1 Mengubah jenis obat
obat I3.2 Mengubah dosis obat
I3.3 Mengubah formulasi obat
I3.4 Mengubah aturan penggunaan obat
I3.5 Obat dihentikan
I3.6 Obat baru mulai diberikan
Lainnya I4.1 Intervensi lainnya (Sebutkan)
I4.2 Efek samping dilaporkan kepada pihak yang berwenang

Klasifikasi sub domain Hasil Intervensi (PCNE v6.2)


Kode Domain Utama
Hasil intervensi H0.0 Hasil intervensi tidak diketahui
tidak diketahui
Masalah H1.0 Masalah terselesaikan tuntas
terselesaikan
secara tuntas
Masalah H2.0 Masalah terselesaikan sebagian
terselesaikan
sebagian
Masalah tidak H3.1 Masalah tidak terselesaikan, kerja sama dengan pasien
terselesaikan kurang
H3.2 Masalah tidak terselesaikan, kerja sama dengan penulis
resep kurang
H3.3 Masalah tidak terselesaikan, intervensi tidak efektif
H3.4 Tidak ada kebutuhan atau kemungkinan untuk
menyelesaikan masaah

The PCNE classification V 6.2. – available electronically in:


http://www.pcne.org/sig/drp/documents/drp/PCNE%20classification%20V6-2.pdf.
PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 50
51 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lampiran 2

Drug-related Problems (DRPs) Classification; Klasifikasi Masalah Terkait Obat (MTO)

Oleh: American Society of Hospital Pharmacists

Domain Utama Masalah Terkait Obat:

1. Indikasi yang belum mendapat terapi


2. Pemilihan obat yang tidak tepat
3. Pemberian dosis yang tidak mencapai rentang terapi (subtherapeutic)
4. Gagal menerima pengobatan
5. Pemberian dosis yang berlebihan (overdosage)
6. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
7. Interaksi obat
8. Pemberian obat yang tidak ditemukan adanya indikasi

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 51


52 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lampiran 3

Pharmaceutical Care Plan

THE PATIENT CASE PRESENTATION

1. Patient’s Database

Tanggal Review :

Nomor registrasi/tgl masuk rumah sakit :

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Tinggi badan :

Berat badan :

Chief Complaint

Past Medical History

Family History

Social History

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 52


53 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Allergic History

Adverse Drug Reaction History

Diet

Past Medication History

No. Nama Obat Indikasi Dosis Aturan Mulai Berakhir


Pakai

Current Medication History

No. Nama Obat Indikasi Dosis Aturan Mulai Berakhir


Pakai

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 53


54 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lampiran 4

Communication skills – INTERVIEW

What should we do:

1. Provide clear instructions regarding the structure of the interview and expectations
for the patient.

2. Use a balance of open-ended and close-ended questions.

3. Use vocabulary geared to the patient.

4. Use nonbiased questions

5. Give patient time to respond

6. Interrupt or redirect as necessary but do not interrupt when the patient is on track.

7. Listen to the patient do not cut off the patient

8. Discuss one topic at a time

9. More from general to specific topics

10. Pursue unclear questions until they are clarified.

11. Ask simple questions

12. Identify and recognize patient feelings. Verbally acknowledge appropriate or hostile
feelings.

13. Give feedback to the patient. Ask ‘is this what you mean?’

14. Obtain feedback from the patient.

15. Attend to patient cues (posture, tone of voice, affect).

16. Invite the patient to ask questions

17. Answer patient questions.

18. Use transitional statements and summarization.

19. Close interview.

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 54


55 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

HINDERING BEHAVIOURS (DON’T DO)

• Using technical language and medical jargon

• Frequently interrupting the patient

• Leading the patient on

• Allowing frequent external interruption (telephone calls, beepers)

• Expressing bias and personal prejudices

• Maintaining a closed posture

• Reading notes and charts during the interview

• Projecting a superior or threatening posture

• Avoiding eye contact with the patient

• Engaging in sarcasm

• Making derogatory statements about other healthcare professionals

• Speaking too quickly or too slowly or mumbling

• Asking multiple questions

• Asking rapid-fire questions

• Perpetuating cultural barriers.

• Ignoring emotion displayed by the patient

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 55


56 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Lampiran 5

SOAP Notes

Subjective
(termasuk chief complaint/presenting complaint, history of presenting complaint,
past medical history)

Objective
Physical Examination

Laboratory Test

No. Parameter Hasil Nilai normal

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 56


57 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Diagnosis Dokter

Past and current medication

Further Information Required (dan alasannya) (letak optional boleh sebelum


assessment atau sesudah plan)

Assessment

No. Medical Therapy Drug-related Problems


Problem (Past and current (DRP) dan cause
medication)

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 57


58 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Plan

No. Rekomendasi dan Monitoring Target


alasan

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 58


59 Modul 1 Monitoring Penggnaan Obat

Kumpulan artikel
pendukung modul 1

PIOLK-Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya 59

Anda mungkin juga menyukai