Anda di halaman 1dari 4

MANAGEMEN ELEKTROLIT: HIPOPOSPATEMIA 2010

DEFINISI: Meningkatkan keseimbangan pospat dan mencegah kompikasi akibat dari rendahnya kadar
pospat dari yang diharapkan.

AKTIFITAS:

Ambil bahan untuk pemeriksaan laboratorium untuk analisa pospat dan kadar elektrolit terkait (misal
ABG, kadar serum dan urine), jika sesuai

Monitor keseimbangan elektrolit berkaitan dengan hipopospatemia (misal hipokalemia,


hipomagnesemia, alkalosis respiratori, asidosis metabolik dan pospat serum dan urine, kadar kalsium
dan magnesium), jika sesuai

Monitor penurunan kadar pospat akibat dari menurunnya intake dan absorbsi (misal puasa,
hiperalimentasi tanpa pospat, vomitus, penyakit usus halus dan pankreas, diare dan asupan antasida
aluminum atau magnesium hydroxide)

Monitor penurunan kadar pospat akibat dari kerusakan ginjal (misal hipokalemia, hipomagnesemia,
keracunan logam berat, alkohol, hemodialisa dengan dialisat yang sedikit pospat, diuretika thiazide,
dan defisiensi vitamin D)

Monitor penurunan kadar pospat akibat dari perpindahan dari ekstrasel ke intrasel (misal pemberian
glukosa, pemberian insulin, alkalosis dan hiperalimentasi)

Berikan suplemen pospat sesuai dengan resep secara IV atau per oral, jika sesuai

Monitor koreksi hipopaspatemia berlebihan atau cepat (misal hiperpospatemia, hipokalsemia,


hipotensi, hiperkalemia, hipernatremia dan tetani)

Monitor fungsi ginjal selama pemberian pospat parental, jika sesuai

Hindari pengikat pospat dan pengobatan diuretik (misal Amphjel, kue Pho-Lo dan Basljet).

Anjurkan untuk meningkatkan intake pospat per oral (misal produk-produk susu, sereal gandum,
kacang-kacangan, buah kering, atau sayran dan daging), jika sesuai

Monitor neuromuskular terhadap gejala hipopaspatemia (misal kelemahan, lassitude, malaise, tremor,
paresthesia, ataxia, peningkatan kreatinine phosphokinasi, EMG abnormal, dan rhabdomyolysis).

Pertahankan kekuatan otot (misal bantu latihan ROM aktif atau pasif)
Monitor sistem syaraf pusat terhadap gejala hipopaspatemia (msial kehilangan memori, berkurangnya
rentang perhatian, konfusi, kejang, koma, EEG abnormal, menurunnya refleks, gangguan fungsi
sensori dan palsie syaraf kranial).

Monitor skeletal terhadap gejala hipopaspatemia (misal nyeri tulang aching, fraktur dan kekakuan
sendi)

Monitor kardiovaskular terhadap gejala hipopaspatemia (misal menurunnya kontraktilitas, menurunnya


cardiac output, heart failure, dan ectopy).

Monitor pulmonal terhadap gejala hipopaspatemia (misal pernapasan cepat dan dalam; berkurangnya
tidal volume dan berkurangnya ventilasi permenit)

Monitor GI terhadap gejala hipopaspatemia (misal nausea, vomitus, anorexia, gangguan fungsi hati
dan hipertensi portal)

Monitor hematologi terhadap gejala hipopaspatemia (misal anemia, meningkatnya afinitas Hb dengan
Oksigen bebas untuk meningkatkan SaO2, meningkatnya risiko infeksi akibat dari kerusakan fungsi
WBC, dan trombositopenia dan perdarahan akibat dari disfungsi platelet).

Instruksikan pasien dan/ atau keluarga tentang langkah-langakh pengobatan hipopaspatemia.

BACKGROUND READINGS :

Askanazi, J., Starker, P., & Wissman, C. (1986). Fluid and electrolyte management in critical care. Boston: Butterworths.

Baer, C.L. (1993). Fluid & electrolyte balance. M.R. Kinney, D.R. Packa, and S.B. Dunbar (eds.), AACN’s Clinical
Reference for critical-car nursing (pp.173-208). St. Louis: Mosby.

Chan, J., & Gill, J. (1990). Kidney electrolyte disorders. New York: Churchill Livingston.

Cullen, L.M. (1992). Inervention related to fluid and electrolyte balance. In G.M. Bulechek & J.C. McCloskey (Eds.),
Symposium on nursing intervention. Nursing clicics of North America, 27(2), 569-598.

Kokko, J., & Tannen, R. (1990). Fluids and electrolyte (2nd ed.). Philadelphia:W.B. Saunders.

Rice, V. (1983). Magnesium, calcium and phosphate imbalances: their clinical significance. Critical Care Nurse, Mau/ June,
90-112.
MANAGEMEN ELEKTROLIT: HIPERPOSPATEMIA 2005

DEFINISI : Peningkatan keseimbangan pospat dan pencegahan komplikasi akibat dari tingginya kadar
serum pospat lebih dari yang diinginkan.

AKTIFITAS:

Ambil bahan untuk analisa laboratorium terhadap kadar pospat dan elektrolit terkait (misal ABG, kadar
serum dan urine), jika sesuai

Monitor ketidakseimbangan elektrolit dihubungan dengan hiperpospatemia (misal hipomagnesemia,


hipocalsemia, asidosis respirasi, kadar serum dan pospat urine, kadar kalsium dan magndesium serum
dan urine), jika sesuai

Monitor gagal ginjal akibat peningkatan kadar serum pospat

Berikan pengikat pospat yang direspkan danpengobatan diuretika (misal Amphojel, Phos-Lo cookie,
dan Basaljet) dengan makanan untuk menurunkan absorbsi diet pospat, jika sesuai.

Cegah konstipasi akibat dari pengobatan pengikat pospat.

Berikan tindakan rasa nyaman bagi saluran pencernaan akibat hiperpospatemia

Berikan calsium dan suplemen vitamin D yang diresepkan untuk mengurangi kadar pospat, jika sesuai

Hindari makanan kaya pospat (misal produk-produk susu, sereal tepung beras, kacang-kacangan, buah
atau sayuran kering, dan daging), jika sesuai

Siapkan pasien untuk dialisa (misal bantu dengan pemasangan kateter untuk dialisa), jika sesuai

Lakukan tindakan pencegahan seizure

Instruksikan pasien dan/ atau keluarga langkah-langkah untuk pengobatan hiperpospatemia

BACKGROUND READINGS :

Askanazi, J., Starker, P., & Wissman, C. (1986). Fluid and electrolyte management in critical care. Boston: Butterworths.

Baer, C.L. (1993). Fluid & electrolyte balance. M.R. Kinney, D.R. Packa, and S.B. Dunbar (eds.), AACN’s Clinical
Reference for critical-car nursing (pp.173-208). St. Louis: Mosby.

Chan, J., & Gill, J. (1990). Kidney electrolyte disorders. New York: Churchill Livingston.

Cullen, L.M. (1992). Inervention related to fluid and electrolyte balance. In G.M. Bulechek & J.C. McCloskey (Eds.),
Symposium on nursing intervention. Nursing clicics of North America, 27(2), 569-598.

Kokko, J., & Tannen, R. (1990). Fluids and electrolyte (2nd ed.). Philadelphia:W.B. Saunders.
Rice, V. (1983). Magnesium, calcium and phosphate imbalances: their clinical significance. Critical Care Nurse, Mau/ June,
90-112.

Stark, J. (1991). The renal system. In J. Aspach (Ed.), American Association of Critical Care Nurse Core Curriculum for
Critical Care Nursing (4th ed.) (pp.472-608). Philadelphia:W.B. Saunders

Anda mungkin juga menyukai