Anda di halaman 1dari 2

MONITORING VAP (Ventillatory Assoiated Pneumonia)

Proses penegakan diagnosis VAP baru bisa dilakukan setelah monitoring selama minimal
6 hari dengan melakukan observasi Critical Pulmonary Infection Score (CPIS) secara berkala
sehingga dapat juga diketahui penyebab VAP. Hal ini dikarenakan bakteri memiliki onset lambat.
Critical Pulmonary Infection Score (CPIS) merupakan alat bantu untuk diagnosis VAP.
Penentuan CPIS berdasarkan pada 6 variabel, yaitu suhu tubuh pasien, jumlah leukosit dalam
darah, volume dan tingkat kekentalan sektret dalam trakea, indek oksigenasi, pemeriksaaan
radiologi paru dan kultur semi kuantitatif dari aspirasi trakea, jika diperoleh skor lebih dari 6, maka
diagnosis VAP dapat ditegakan (Luna, 2003).
Bila dari awal pasien masuk ICU sudah menunjukkan gejala klinis pneumonia maka
diagnosis VAP disingkirkan, namun jika gejala klinis dan biakan kuman didapatkan setelah 48 jam
dengan ventilasi mekanik serta nilai total CPIS > atau = 6, maka diagnosis VAP dapat
ditegakkan, jika nilai total CPIS <6 maka diagnosis VAP disingkirkan.(Luna ,2003). Penghitungan
CPIS sederhana tetapi sensitivitas dan spesifisitasnya bervariasi.(Fartoukh,2003 ; Torres, 2004;
Ioanas,2001).

Setelah penegakan diagnosis dan jika pasien dinyatakan positif VAP (ditandai dengan
score CPIS > 6) maka selanjutnya dilakukan treatment penyembuhan. Setelah dilakukan treatment
penyembuhan pasien harus tetap dilakukan monitoring sampai dinyatakan negatif VAP dan
dinyatakan sembuh dari VAP ditandai dengan skor CPIS < 6.
DAFTAR PUSTAKA
Fartoukh M, Maitre B, Honore S, Cerf C, ZaharJR, Buisson CB. (2003).Diagnosing
pneumonia duringMechanical ventilation. AmJ Respir Crit CareMed; 168:173-9.
Ioanas M, Ferrer R, Angrill J, Ferrer M, TorresA.( 2001) Microbial investigation in
ventilatorassociatedPneumonia. Eur Respir J;17:791-801.
Luna CM, Blanzaco D, Niederman MS, Matarucco W, Baredes NC, Desemery P,
et al. (2003).Resolution of ventilator-associated pneumonia: prospective evaluation of the
clinical pulmonary infection score as an early clinical predictor of outcome. Crit Care Med;
31:676-82. Diakses 13 juli 2016 dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-
dewisuprap-6104-2-babii.pdf
Torres A, Ewig S. (2004) Diagnosing ventilatorassociatedPneumonia. N Engl J
Med;350:433-5.

Anda mungkin juga menyukai