Ventricular Septal Defect (VSD) : Aporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)


DI RUANG HCU
DEPARTEMEN ANAK

Rumah Sakit Umum Saiful Anwar

Oleh:
MARYANTI
NIM: 170070301111036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
VSD (VENTRICULAR SEPTAL DEFECT)

1. DEFINISI
VSD (Ventricular Septal Defect) atau Defek Septum Ventrikel adalah suatu keadaan
abnormal jantung berupa adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita
&Suriadi, 2001).
VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel
kanan dan ventrikel kiri. (Heni et al, 2001; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA,
2014)
VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisah
antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Umumnya congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum
ditemukan (Junadi, 1982; Prema R, 2013; AHA, 2014)
2. ETIOLOGI

Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum terpisah, seiring perkembangan
fetus, sebuah dinding/sekat pemisah antara kedua ventrikel tersebut normalnya terbentuk. Akan
tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk sempurna maka timbullah suatu keadaan penyakit jantung
bawaan yang disebut defek septum ventrikel. Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan
belum dapat diketahui secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang diduga
mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan (PJB) yaitu :

1. Faktor prenatal (faktor eksogen):

Ø Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela

Ø Ibu alkoholisme

Ø Umur ibu lebih dari 40 tahun

Ø Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin

Ø Ibu meminum obat-obatan penenang

2. Faktor genetik (faktor endogen)

Ø Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB

Ø Ayah/ibu menderita PJB

Ø Kelainan kromosom misalnya sindrom down


Ø Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

Ø Kembar identik

(Prema R, 2013)

Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 30% dari seluruh kelainan
jantung (Kapita Selekta Kedokteran, 2000). Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak
tertutup sempurna. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma.
Kelainan VSD ini sering bersama-sama dengan kelainan lain misalnya trunkus arteriosus,
Tetralogi Fallot. Kelainan ini lebih banyak dijumpai pada usia anak-anak, namun pada orang
dewasa yang jarang terjadi merupakan komplikasi serius dari berbagai serangan jantung
(Prema R, 2013; AHA, 2014).

3. KLASIFIKASI
Klasifikasi VSD berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu:
- Perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang terletak di daerah pars
membranaceae septum interventricularis,
- Subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah septum infundibuler
dan sebagian dari batas defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan
katup pulmonal,
- M uskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis interventrikularis.
(PDPDI, 2009)
4. MANIFESTASI KLINIS
- Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising pada VSD tipe ini bukan
pansistolik,tapi biasanya berupa bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
- Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-
kadang penderita mengeluh lekas lelah., sering mendapat infeksi pada paru
sehingga sering menderita batuk.
- Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan,
penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat.
Kadang-kadang anak kelihatan sedikit sianosis
- Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas cepat, berkeringat banyak
dan tidak kuat menghisap susu. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan
terganggu dan sering menderita batuk disertai demam (Webb GD et al, 2011;
Prema R, 2013; AHA, 2014).
Menurut ukurannya, VSD dapat dibagi menjadi:

a. VSD kecil

Ø Biasanya asimptomatik

Ø Defek kecil 1-5 mm

Ø Tidak ada gangguan tumbuh kembang

Ø Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising peristaltic yang menjalar ke seluruh
tubuh pericardium dan berakhir pada waktu distolik karena terjadi penutupan VSD

Ø EKG dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan aktivitas ventrikel kiri

Ø Radiology: ukuran jantung normal, vaskularisasi paru normal atau sedikit meningkat

Ø Menutup secara spontan pada umur 3 tahun

Ø Tidak diperlukan kateterisasi

b. VSD sedang

Ø Sering terjadi symptom pada bayi

Ø Sesak napas pada waktu aktivitas terutama waktu minum, memerlukan waktu lebih
lama untuk makan dan minum, sering tidak mampu menghabiskan makanan dan
minumannya

Ø Defek 5- 10 mm

Ø BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu

Ø Mudah menderita infeksi biasanya memerlukan waktu lama untuk sembuh tetapi
umumnya responsive terhadap pengobatan

Ø Takipneu

Ø Retraksi bentuk dada normal

Ø EKG: terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun kanan, tetapi kiri lebih
meningkat. Radiology: terdapat pembesaran jantung derajat sedang, conus pulmonalis
menonjol, peningkatan vaskularisasi paru dan pemebsaran pembuluh darah di hilus.
c. VSD besar

Ø Sering timbul gejala pada masa neonatus

Ø Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri ke kanan dalam minggu
pertama setelah lahir

Ø Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal jantung biasanya baru
timbul setelah minggu ke 6 dan sering didahului infeksi saluran nafas bagian bawah

Ø Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak sianosis karena kekurangan
oksigen akibat gangguan pernafasan

Ø Gangguan tumbuh kembang

Ø EKG terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kanan dan kiri

Ø Radiology: pembesaran jantung nyata dengan conus pulmonalis yang tampak menonjol
pembuluh darah hilus membesar dan peningkatan vaskularisasi paru perifer

(PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013)

5. PATOFISIOLOGI
(Terlampir)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel
- EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri
- Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
- Uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial ( PTT ) yang
dilakukan sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; AHA,
2014)
7. PENATALAKSANAAN
- Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan.
Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
- Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu
sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil. Bila
terjadi gagal jantung diobati dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal, operasi
dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau sampai berat badannya 12 kg.
- Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen: biasanya pada
keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam pengobatannya menggunakan
digitalis. Bila ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan
terapi besi. Operasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila
ada gangguan dapat dilakukan setelah berumur 6 bulan.
- Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen: operasi paliatif atau
operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami
arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi beban yang berat
sekali dan akhirnya akan mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup,
kelebihan tekanan pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui
defek.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; AHA,
2014)
8. KOMPLIKASI
- Gagal jantung kronik
- Endokarditis infektif
- Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonar
- Penyakit vaskular paru progresif
- Kerusakan sistem konduksi ventrikel
(PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011)
DAFTAR PUSTAKA

AHA (2014). Ventricular septal defect (VSD).


https://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCong
enitalHeartDefects/Ventricular-Septal-Defect- Diakses pada 20 November 2017
19.00 WIB

Kapita Selekta Kedokteran (2000). Defek septum ventrikel, Bab VI Ilmu Kesehatan Anak Ed.
III Jilid 2 Editor: Arif Mansjoer, et al. Jakarta: Media Aesculapius FK UI hal.445-447

Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (2009). Ilmu Penyakit Dalam Ed. V Jilid 2
Editor: Aru W.S., et al. Jakarta: FKUI

Prema R (2013). Ventricular septal defect. http://emedicine.medscape.com/article/892980-


overview#aw2aab6b2b2 Diakses pada 20 November 2017 20.00 WIB

Webb GD, Smallhorn JF, Therrien J, Redington AN (2011). Congenital heart disease. In:
Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P, eds. Braunwald's Heart Disease: A
Textbook of Cardiovascular Medicine. 9th ed. Philadelphia, Pa: Saunders
Elsevier:chap 65.

Anda mungkin juga menyukai