Makala H
Makala H
HORMON TYROID
OLEH:
NAMA : AGNI NIHAYA
NPM : 17344033
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Fungsi
Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan
aktivitas metabolik seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu
umum dengan mempercepat proses metabolisme. Efeknya pada kecepatan
metabolisme sering ditimbulkan oleh peningkatan kadar enzim-enzim
spesifik yang turut berperan dalam konsumsi oksigen, dan oleh perubahan
sifat responsif jaringan terhadap hormon yang lain. Hormon tiroid
mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi perkembangan
otak.Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang kuat juga diperlukan untuk
pertumbuhan normal.Melalui efeknya yang luas terhadap metabolisme
seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem organ yang
penting.Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat
metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi
normal.Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel di
tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan
penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.
Gambar Tempat kerja berbagai obat yang mengganggu biosintesis hormon tiroid
Dua molekul DIT berikatan didalam molekul tiroglobulin untuk membentuk
L-tiroksin (T4). 1 molekul MIT dan 1 molekul DIT menyatu untuk membentuk T3.
Selain tiroglobulin, protein-protein lain didalam kelenjar mungkin mengalami
iodinasi, tetapi berbagai iodoprotein ini tidak memiliki aktifitas hormon. Tiroksin,
T3, MIT dan DIT dibebaskan dari tiroglobulin oleh proses eksositosis dan
proteolisis tiroglobulin dibatas koloid apikal. MIT dan DIT kemudian mengalami
deiodinasi didalam kelenjar, dan iodium dipakai kembali. Proses proteolisis ini
juga dihambat oleh iodida intratiroid kadar tinggi. Rasio T4 terhadap T3 didalam
tiroglobulin adalah sekitar 5:1, sehingga sebagian besar hormon yang dikeluarkan
adalah tiroksin. Sebagian besar dari T3 dalam darah berasal dari metabolisme
perifer tiroksin.
II.4.1Tiroksin (T4)
Hormon tiroksin (T4) mengandung empat atom iodium dalam
setiap molekulnya.Hormon ini disintesis dan disimpan dalam keadaan
terikat dengan protein di dalam sel-sel kelenjar tiriod; pelepasannya ke
dalam aliran darah terjadi ketika diperlukan. Kurang lebih 75%
hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein (TBG; thyroid-
binding globulin). Hormon tiroid yang lain berada dalam keadaan
terikat dengan albumin dan prealbumin pengikat tiroid. Bentuk T4
yang terdapat secara alami dan turunannya dengan atom karbon
asimetrik adalah isomer L. D-Tiroksin hanya memiliki sedikit
aktivitas bentuk L. Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma
terikat pada protein plasma, diantaranya:
1. Globulin pengikat tiroksin (TBG)
2. Prealbumin pengikat tiroksin (TBPA)
3. Albumin pengikat tiroksin (TBA).
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang
paling spesifik.Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih
besar terhadap protein pengikat ini di bandingkan dengan
triiodotironin. Secara normal 99,98% T4 dalam plasma terikat atau
sekitar 8 μg/dL (103 nmol/L); kadar T4 bebas hanya sekitar 2ng/dL
(Gambar 2). Hanya terdapat sedikit T4 dalam urin.Waktu paruh
biologiknya panjang (6-7 hari), dan volume distribusinya lebih kecil
jka dibandingkan dengan cairan ekstra seluler (CES) sebesar 10L, atau
sekitar 15% berat tubuh.
II.4.2 Triiodotironin (T3)
Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang
mengandung molekul iodium yang terikat pada asam amino ini hanya
mengandung tiga atom iodium saja dalam setiap molekulnya.Hormon
tiroksin juga di bentuk di jaringan perifer melalui deiodinasi
T4.Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada hormon tiroksin
(T4).T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan
kondensasi molekul-molekul tirosin yang terikat pada linkage peptida
dalam triglobulin.Kedua hormon ini tetap terikat pada triglobulin
sampai disekresikan.Sewaktu disekresi, koloid diambil oleh sel-sel
tiroid, ikatan peptida mengalami hidrolisis, dan T3 serta T4 bebas
dilepaskan ke dalam kapiler.
Triiodotironin mempunyai afinitas yang lebih kecil terhadap
protein pengikat TBG dibandingkan dengan tiroksin, menyebabkan
triiodotironin lebih mudah berpindah ke jaringan sasaran.Faktor ini
yang merupakan alasan mengapa aktivitas metabolik triiodotironin
lebih besar.T3 mugkin dibentuk melalui kondensasi monoidotirosin
(MIT) dengan diidotirosin (DIT).Dalam tiroid manusia normal,
distribusi rata-rata senyawa beriodium untuk T3 adalah 7%.Kelenjar
tiroid manusia mensekresi sekitar 4 μg (7 nmol) T3. Kadar T3 plasma
adalah sekitar 0,15 μg/dL (2,3 nmol/L), dari 0,15 μg/dL yang secara
normal terdapat dalam plasma, 0,2% (0,3 ng/dL) berada dalam
keadaan bebas. Sisa 99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG dan
sebagian besar sisanya pada albumin, dengan pengikatan transtiretin
sangat sedikit (Tabel 1).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Biondi B, Cooper DS. 2008. The Clinical Signifi Cance of Subclinical Thyroid
Dysfunction Endocrin
Kahaly GJ, Dillmann WH. 2006. Thyroid Hormone Action in the Heart Endocrin