KOTA TANGERANG
Oleh
……………………………….
………………………..
KEMENTERIAN AGAMA
KOTA TANGERANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala MTsN 3 Kota Tangerang, Propinsi Banten, mengesahkan laporan Karya Tulis
Ilmiah yang disusun oleh……………….,, dengan judul:”Pelaksanaan Tugas
Pengelolaan Surat Masuk pada Kepala Urusan Tata usaha Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) 3 Kota Tangerang.”
Kepala MTsN 3
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabby, karena dengan nikmat sehat yang
telah Allah berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul:” Pelaksanaan Tugas Pengelolaan Surat Masuk pada Kepala Urusan Tata
usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Kota Tangerang.”
Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan motivasi
dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama
kepada:
Penulis
……………………….
………………………….
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR i
PENGESAHAN…………………………………………………………. ii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….
DAFTARA iii
ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar 1
Belakang…………………………………………… 2
B. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja…………………..
3
C. Identifikasi
Masalah……………………………………… 4
D. Rumusan Masalah………………………………………. 4
E. Pokok Masalah…………………………………………. 4
F. Kerangka Berpikir………………………………………. 5
G. Sistematika Penulisan……………………………………
B. Keadaan Yang
Diinginkan………………………………. 7
11
BAB II
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis………………………………………………….
B. Pemecahan Masalah…………………………………….
14
19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………
B. Saran…………………………………………………….. 22
23
C. Implikasi…………………………………………………
23
D. Daftar
Pustaka…………………………………………… 25
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Organisasi dan tata laksana Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Kota Tangerang
telah ditetapkan dalam keputusan Menteri Agama RI tentang organisasi dan tata cara
kerja. Baik itu yang berhubungan tenaga pendidik maupun berhubungan tenaga non
kependidikan, dalam hal ini adalah yang berhubungan dengan tenaga administrasi
antara lain tata persuratan.
Dalam keputusan Menteri Agama RI telah ditetapkan kedudukan, tugas pokok, dan
fungsi MTsN 3 Kota Tangerang sebagai lembaga pendidikan dilingkungan Kementerian
Agama yang dipimpin oleh kepala Madrasah yang bertanggung jawab kepada kepala
kementerian agama, dan kepala kementerian agama bertanggung jawab kepada kepala
kanwil kementerian agama dan selanjutnya kepala kanwil bertanggung jawab
kepada Menteri Agama.
Madrasah merupakan salah satu bentuk institusi atau lembaga yang bergerak dalam
bidang pendidikan, dimana dalam kegiatan sehari-hari maupun kegiatan secara historis
tidak akan terlepas dari aktifitas penciptaan arsip baik itu arsip dinamis aktif, arsip
dinamis in-aktif dan arsip statis. Karena itu keberadaan Unit Kearsipan sangat
diperlukan. Dengan adanya kegiatan di madrasah sebagai suatu organisasi akan
terekam memiliki multi fungsi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan
administrasi negara dan manajemen, arsip akan terus tumbuh dan berkembang secara
akumulatif sesuai dengan semakin kompleksnya fungsi dan tugas organisasi. Salah
satu komponen paling penting dalam managemen kearsipan adalah tata persuratan
dan pengurusan surat.
Surat dapat diartikan sebagai sumber informasi yang penting sehingga dapat dijadikan
bukti otentik. Pengurusan surat merupakan salah satu elemen dan fungsi arti program
manajemen kearsipan. Dengan melaksanakan pengelolaan surat secara efektif akan
mempercepat proses pelaksanaan kerja.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis ingin mengkaji dan meneliti
lebih dalam tentang “Pelaksanaan Tugas Pengelolaan Surat Masuk Pada Kepala
Urusan Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Kota Tangerang”.
1. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja
Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok:
1. Melakukan kegiatan pengelolaan surat sejak diterima, diarahkan, dicatat dan didistriusikan
ke unit pengeloh dan sejak surat ditandatangani dari unit pengolah kemudian dikirim ke
alamat yang dituju.
2. Melakukan pengelolaan informasi tertulis yang mencakup pengaturan jenis format,
penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
1. Identifikasi Masalah
2. Apakah pelaksanaan pengelolaan surat masuk di kepala urusan tata usaha MTsN 3 Kota
Tangerang berjalan dengan baik?
3. Bagaimana pengelolaan surat masuk di kepala urusan Tata usaha MTsN 3 Kota Tangerang?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan surat masuk?
5. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada?
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan dengan pertimbangan agar terarah pada
penyelesaian masalahnya, maka perlu dituliskan mengenai perumusan masalah.
Adapun perumusan masalah dalam rencana penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas pengelolaan surat masuk di kepala urusan tata usaha MTsN 3 Kota
Tangerang.
2. Factor-faktor yang mendukung peningkatan pelaksanaan tugas pengelolaan surat masuk di
kepala urusan tata usaha MTsN 3 kota Tangerang.
1. Pokok Masalah
Berkaitan dengan perumusan masalah diatas, maka pokok masalah dalam penulisan
laporanini adalah: bagaimana peningkatan pelaksanaan tugas pengelolaan surat masuk
di Kepala urusan Tata Usaha MTsN 3 Kota Tangerang.
1. Kerangka berpikir
MTsN 3 Kota Tangerang tampaknya belum mampu mengantisipasi banjir
kertas, indikasi tersebut dapat terlihat pada berbagai ruangan kantor yang penuh
dengan tumpukan arsip. Arsip sulit ditemukan kembali apabila diperlukan
segera,tersitanya ruang kerja dan ruangan perlengkapan karena dipergunakan untuk
menyimpan arsip. Pada kenyataannya tidak semua arsip yang disimpan masih bernilai
guna primer maupun sekunder.
Persoalan tersebut tidak seharusnya terjadi apabila instansi mampu mengelola arsip
secara benar menurut kaidah manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan pada tahap
proses didefinisikan sebagai suatu kegiatan pengelolaan seluruh daur hidup arsip, dari
proses penciptaan, penggunaan, pemeliharaan sampai dengan arsip tersebut
disusutkan.
PENGARAHAN
PENCATATAN
PENERIMAAN
Berikut ini adalah gambar dari kerangka pemikiran penelitian ini:
1. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang, Tugas pokok dan fungsi satuan kerja,
identifikasi masalah, Rumusan masalah, pokok masalah, dan kerangka berpikir serta
sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan, saran, implikasi dan daftar Isi.
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
1. Keadaan Sekarang
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian dengan cara berpikir dan bertindak
secara sistematis, oleh karena itu kajiannya perlu didukung oleh suatu landasan teori
atau dasar rujukan dalam menganalisis permasalahan serta memberikan kejelasan
arah dalam melakukan penelitian dan untuk mempermudah langkah-langkah penelitian
selanjutnya, maka akan diuraikan tentang kerangka teori yang berkaitan dengan aspek-
aspek dalam penulisan ini.
Membicarakan persuratan dan kearsipan yang memiliki daya dukung di MTsN 3 Kota
Tangerang adalah topik yang terkait dengan bagaimana mengelola arsip secara benar
dalam artian logis dan sistematis.Pada masing-masing komponen tidak bisa dibicarakan
secara parsial karena merupakan suatu totalitas yang utuh
dan berkelanjutan.Oleh karena itu pengelolaan arsip yang baik diawali semestinya
dimulai dari tahap awal.
1. Tata Persuratan
Surat merupakan sarana komunikasi dalam bentuk tulisan apapun medianya. Tata
persuratan merupakan tahap penciptaan dalam daur hidup arsip. Kegiatan tata
persuratan menyangkut materi yang lingkupnya esensial dalam komunikasi kedinasan
yang meliputi penentuan jenis surat, sifat, format surat yang menampung bentuk
redaksional serta penggunaan sarana pengamanan surat, serta kewenangan
penandatanganan.
Untuk menyikapi hal tersebut perlu diterbitkan pedoman tata persuratan dinas MTsN 3
kota Tangerang sebagai panduan dalam pelaksanaan proses penggunaan surat
dilingkungan MTsN 3 Kota Tangerang.
1. Pengorganisasian surat
Terkadang tidak diketahui unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan surat secara menyeluruh, tidak jarang keluar masuknya surat tidak melalui
satu pintu, sehingga menyulitkaqn pengendaliannya.
1. Tenaga
Secara kualitatif sumber daya manusia dibidang kearsipan belum memadai untuk
melaksanakan kegiatan pengelolaan surat. Pada umumnya tenaga yang tersedia tidak
memiliki bekal dibidang kearsipan, bahkan pengetahuan tentang tugas dan fungsi
organisasipun belum memadai.
1. Prosedur kerja
Pimpinan harus membaca terlebih dahulu semua surat sebelum disampaikan kepada
stafnya, hal ini berarti tidak efisien karena pimpinan juga melaksanakan tugas
pengarah.
Arsip dalam berbagai bentuk, jenis dan tingkat fungsionalnya, merupakan salah
satusumber data. Efektifitas arsip dalam peran dan fungsinya sangat tergantung dari
manajemenkearsipan yang diterapkan.Yang diharapkan dalam pengelolaan tata
persuratan di Kepala Urusan Tata usaha MTsN 3 Kota Tangerang adalah:
1. Dalam pengurusan surat, masuk-keluarnya surat harus melalui satu pintu apapun azas yang
digunakan dalam suatu organisasi.
2. Agar surat tepat sasaran dan lebih mudah dalam penyelesaiannya sebaiknya petugas yang
diberikan tugas menyampaikan surat harus staf yang mengetahui serta menguasai keadaan
ruang dan letak kantor yang akan dituju.
3. Tidak semua surat harus diketahui pimpinan, dalam hal ini berarti tidak semua surat naik
kepimpinan, hanya surat yang mengandung informasi strategis, kebijakan atau yang
menyangkut permasalahan pimpinan. Sedangkan surat yang berisi hal-hal yang
bersifatteknis langsung diarahkan dan didistribusikan ke unit teknis.
4. Arus informasi pada pimpinan dapat ditempuh melalui mekanisme pelaporan, rapat
pimpinan atau setidak-tidaknya alasan surat masuk yang mendasari tindak lanjut
disertakanpada waktu yang dimintakan tandatangan.
5. Setiap surat dikendalikan menggunakan buku agenda dan kartu kendali
6. Tidak menghapus arsip bermedia kertas walau berkembangnya teknologi informasi,
karenahal ini terkait dengan otentista dan kebuktian dari informasi yang terkandung didalam
arsip.
7. Secara berkala dilakukan penyusutan arsip sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
8. Secara berkala dan bergantian diadakan pelatihan kepada karyawan tentang pengelolaan tata
persuratan
9. .Sistem pemberkasan yang akan diterapkan harus menggambarkan secara jelas bentuk
berkas arsipnya, sehingga di dalam penemuan kembalinya dapat dilakukan secara cepat dan
tepat.
10. Membangun pusat penyimpanan arsip, sehingga dalam dilakukan seperti
pengolaan,penyimpanan, penyusutan, pemeliharaan dan jasa lanyanan referensi.
11. Buku pedoman tata persuratan dinasi sebaiknya menjadi acuan dalam pengelolaan tata
persuratan seluruh lingkungan MTsN 3 Kota Tangerang agarlebih meningkatkan tertip
administrasi dan pelayanan prima dalam rangka menunjang kelancaran tugas, serta
meningkatkan kinerja para pejabat atau petugas yang menagani pengurusan surat.
Terciptanya pengelolaan yang lebih baik harus didukung berbagai elemen dalam
organisasi. Selain itu juga harus didukung sumber daya manusia yang profesional,
anggaran yang memadai, saran dan prasarana yang standar, serta sistem yang baku,
aplikatif dan efesien.Selain itu perkembangan teknologi informasi merupakan tantang
yang harus diikuti oleh bidang kearsipan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Analisis
Model analisis yang dilakukan adalah dalam tahap penelitian ini adalah model saling
terjalin atau model interaktif yang dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan, aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interkatif
dengan proses pengumpulan data sebagai salah satu proses siklus,
1. Azas
Semua surat masuk di MTsN 3 Kota Tangerang dilakukan dengan azas satu pintu
melalui sub tata usaha bagian persuratan dengan tujuan sebagai berikut:
Memudahkan pengawasan
Menghemat biaya dan pemakaian alat-alat kantor yang diperlukan
Memperoleh data akurat dalam penyusunan statistic surat pada
akhir tahun.
1. Asas efesiensi
Pada pelaksanaan persuratan dinas atau tata naskah dinas perlu memperhatikan
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi maupun
penggunaan bahasa secara baik, benar, dan lugas.
1. Asas pembakuan
Surat dinas atau naskah dinas pada waktu diproses dan disusun menurut tatacara serta
bentuk yang sudah ditetapkan. Didalam petunjuk teknis yang diterbitkan oleh masing-
masing instansi perlu diadakan pembakuan untuk instasnti yang bersangkutan, dengan
memperhitungkan kegiatan yang bersifat khusus dank has bagi istansi yang
bersangkutan, agar diperoleh efisiensi dan efektifitas.
1. Asas pertanggungjawaban
Secara administrasi surat harus dipertanggungjawabkan baik dari segi format maupun
prosedurnya. Asas ini mendasari pemikiran seseuai dengan kaidah format tata
persuratan dinas, terkait dengan fungsi dan kewenangan pejabat yang menandatangani
surat berdasarkan ketentuan yang berlaku di instansi yang bersangkutan bobot
informasi surat dinas.
1. Asas keterkaitan
Pada umumnya tata persuratan mempunyai keterkaitan dengan administrasi kearsipan.
Oleh karena itu sebuah kegiatan sebagai bagian integral dari tata laksana perkantoran
dan tata laksana kearsipan instansi yang bersangkutan.
1. Asas keamanan
Surat diarsipkan sesuai dengan surat masuk dan surat masuk demi keamanan surat
tersebut, karena sewaktu-waktu surat tersebut diperlukan kembali.
Menerima surat-surat (surat dinas biasa/rahasia/surat pribadi) dari kantor pos, giro, maupun
kurir.
Memeriksa kebenaran surat dinas, pribadi, dan salah alamat
Menggolongkan surat rahasia/tertutup dan surat terbuka
Menyortir surat-surat sesuai dengan pengolahannnya.
Meneliti kembali surat apakah sudah sesuai dengan catatan yang tertera pada amplop
termasuk juga tentang kelengkapan surat antara lain lampiran-lampirannya.
Menyerahkan surat rahasia/tertutup kepada pendistribusian surat masuk dan menyerahkan
surat terbuka kepada pengarah surat.
1. Pengarah Surat
Pengarah surat melakukan kegiatan sebagai berikut:
Menerima surat dari petugas pencatat surat masuk (KK, LPSB, LPSR).
Mencocokan surat dengan lembar pengantar surat.
Mengantar surat disertai kartu kendali I, II, III, kesatuan unit pengolah.
Menyerahkan LPSB kepada piñata KK
Mengantar surat dinas rahasia kesatuan unit pengelola
Menyerahkan lembar 1 (wrna putih) kepada penata KK pada sub bagian kearsipan dan
pengurusan surat.
1. Pemecahan masalah
Berbicara tentang persuratan merupakan bagian dari pembicaraan
tentang kearsipan.Surat dalam segala bentuknya merupakan salah satu bentuk dari arsip.
Hal yang paling merisaukan adalah arsip belum mampu memainkan fungsi dan
perannya secara optimal sebagai bahan dasar manajemen baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.Tidak jarang tingkat keamanan arsip
yang memiliki informasi yang sangat penting bocor.Kebijakan pimpinan terhadap suatu
kasus kadang sudah diketahui oleh pihak yang tidak memiliki otoritas.Sisilain, yang
sering terjadi kesulitan dalam menemukan kembali arsip ketika dibutuhkan.
1. Pengelolaan pengurusan surat
Agar kegiatan pengurusan surat dapat berjalan efektif dan efesien, diperguruan tinggi
dalam hal ini di fakultas sebaiknya mengambil kebijakan
pengorganisasian pengurusan suratsecara sentralisasi. Pertimbangan asas ini
diambil dengan mempertimbangkan:
2. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pelaksanaan Pengelolaan Surat masuk Kepala urusan Tata
Usaha MTsN 3 Kota Tangerang
3. Adanya ruangan atau gedung yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Adanya sumber daya manusia yang professional dalam Tata Persuratan.
5. Adanya petugas yang menyelenggarakan dan melayani Tata Persuratan.
6. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan.e.
Adanya buku pedoman yang dapat dipergunakan untuk manajemen tata persuratan.
Untuk dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pengelolaan tata persuratan di kepala
urusan tata usaha MTsN 3 Kota Tangerang dilakukan pengelolalaan surat yang baik
dan benar, sehingga pelaksanaan tugas tersebut menjadi sebuah proses kegiatan
pengelolaan unsur-unsur yang ada dilingkungan MTsN 3 Kota Tangerang yang saling
terkait satu sama lain.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
saat ini informasi merupakan tolak ukur kemajuan peradaban suatu bangsa.
Ketersediaan informasi sangat menentukan kelancaran majemen, salah satu sumber
informasi penting adalah arsip, arsip memiliki berbagai bentuk yang secara prinsip
merupakan informasi terekam. Dalam rangka mengoptimalkan daya dukung terhadap
manajemen, khususnya dalam pengambilan keputusan, perlu pengelolaan arsip secara
sistematis yang dilakukan sejak tahap penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan dan
tahap penyimpanan dan tahap penyusutan. Arsip yang dikelola secara baik, benar dan
sistematis akan memungkinkan teredianya informasi yang lengkap dalam waktu cepat,
serta pengguna maupun informasi yang tepat.Terciptanya pengelolaan yang baik harus
didukung oleh berbagai elemen dalam suatu organisasi, selain itu juga harus didukung
oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan professional dalam bidang
kerjanya masing-masing, anggaran yang memadai,sarana dan prasana yang standar,
serta system yang baku, aplikatif dan efesien. Selain itu perkembangan teknologi
informasi merupakan tantangan yang harus diikuti oleh bidang kearsipan tanpa
meninggalkan aspek otentisitas dan keabsahan secara yuridis.
1. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka ada beberapa saran yang
diharapkan dapatmenjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan
manajemen tata persuratan, yaitu:
1. Implikasi
Berdasarkan dari hasil penelitian sebagaimana telah dikemukakan diatas, maka dapat
dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Pengelolaan tata persuratan yang baik terhadap unsur-unsur pelayanan dan daya dukung
kinerja pimpinan dengan melaksanakan manajemen tata persuratan yang baik ialah
membentuk satu kesatuan yang saling terkait dan dapat menghasillkan suatu pelayanan
yang baik sehinggamemberikan implikasi positif terhadap terciptanya suasana yang
kondusif.
2. Dengan adanya kelancaran yang tepat sasaran dan penyelesaian tata persuratan yang
baik,secepat dan tepat maka mempunyai implikasi yang positif terhadap peningkatan
pelaksanaan tugas dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Dengan adanya peningkatan pelaksanaan tugas mempunyai implikasi positif terhadap
perluasan wawasan lingkungan kerja sehingga melalui wawasan yang luas lingkungan
pekerjaan menjadi lebih aktif, kreatif inovatif sehingga meningkatkan kualitas
kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Tata Persuratan Dinas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2007
Peraturan Menteri Agama nomor 10 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem
Internet Burhanuddin dr. Peranan dan Fungsi Tata Persuratan dan Kearsipan dalam
mendukung Tugas-tugas Pimpinan. Diakses tanggal 29 Juni 2012
KARYA ILMIAH UPKP: Rencana Kerja Pelaksanaan Tugas Dalam menciptakan pemebelajaran
Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, Efisien dan Menyenangkan Pada MI Juragan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan sudah menjadi
keharusan untuk mendapat prioritas perhatian, karena sebagai peningkatan kualitas suatu bangsa
atau sumber daya manusia ( SDM ) keberhasilan suatu pendidikan itu bukan hanya dari peserta
didik itu sendiri, tetapi terdiri dari tiga komponen, yaitu orang tua/keluarga, guru/sekolah, dan
masyarakat. Konsep tentang peranan guru pada proses pendidikan ini, sudah banyak diakui
kalangan masyarakat, bahwa guru merupakan pemegang peranan yang sangat penting pada
proses pendidikan di sekolah.
Guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya, maka guru
harus selalu meningkatkan aktivitas, kreativitas, kualitas, dan profesionalismenya sehingga bisa
mencetak sunber daya manusia yang berkualitas. Dalam pelaksanaan belajar mengajar di kelas,
guru dituntut untuk menjadi ahli penyebar informasi yang baik karena tugas utamanya antara lain
menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru juga berperan sebagai perencana
(designer), pelaksana (implementer), dan penilai (evaluator) pembelajaran. Untuk itu diperlukan
peran baru dari para guru, mereka dituntut memiliki ketrampilan – ketrampilan teknis yang
memungkinkan untuk mengorganisasikan materi standar serta mengelolanya dalam pembelajaran
dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, guru berperan dalam mengembangkan
materi standar dan membentuk kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, guru harus
kreatif dalam memilah dan memilih, serta mengembangkan materi standar sebagai bahan untuk
membentuk kompetensi peserta didik.
Keberhasilan pada proses pendidikan akan tercapai apabila guru memiliki dan menguasai
metodologi pembelajaran secara baik. Metodologi pembelajaran merupakan suatu ilmu
pengetahuan tentang metode yang digunakan pada pekerjaan mendidik. Guru yang baik dan
profesional ialah guru yang mempunyai kompetensi yang baik atau kompetensi profesional
seperti menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam, serta kemampuan menerapkan
metode pembelajaran yang tepat. Dalam melakukan pembelajaran guru juga harus memiliki
sejumlah kiat untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga seberat apapun bidang studi yang
diajarkan akan diminati dan dianggap ringan oleh siswa. Guru sebagai pekerja profesional harus
memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan tentang
keguruan, selain harus menguasai substansi keilmuan yang ditekuninya.
Berdasarkan uraian di atas,maka penulis tertarik untuk menyusun karya ilmiah dengan
judul “ Rencana Kerja Pelaksanaan Tugas Dalam menciptakan pemebelajaran Aktif, Inovatif,
kreatif, Efektif, Efisien dan Menyenangkan Pada MI Juragan ”
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas timbul beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi. siswa kurang mendapatkan kesempatan
untuk mengaktualisasikan kreativitasnya sehingga kegiatan belajar menitikberatkan pada proses
pengajaran daripada pembelajaran.
2. Metode mengajar guru kurang bervariasi.
3. Sarana prasarana dan media pembelajaran yang kurang memadai.
D. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang yang sudah penulis sampaikan diatas dapat ditarik suatu
rumusan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
a. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kinerja guru di MI Juragan ?
b. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Juragan?
E. POKOK MASALAH
Pokok masalah pada penelitian ini yaitu : “ Rencana Kerja Peningkatan Tugas dan
Kinerja Guru Pada MI Juragan.
F. KERANGKA BERFIKIR
Pembelajaran merupakan perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang
relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan yang
hanya berlangsung sekejap dan kemudian kembali ke prilaku semula menunjukkan belum terjadi
peristiwa pembelajaran, walaupun mungkin terjadi pengajaran.Hal sangat mendasar adalah tugas
seorang guru membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara efektif.
Disinilah perlu perubahan paradigma pembelajaran tidak hanya sekedar memahami konsep dari
prinsip keilmuan,siswa juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan
menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dimiliki.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun pokok-pokok penulisan dalam karya tulis ini adalah :
A. Bagian awal yang terdiri atas :
a) Halaman Judul / cover
b) Kata pengantar
c) Daftar isi
B. Bagian Batang Tubuh, terdiri atas :
Bab I : PENDAHULUAN, terdiri atas :
a) Latar Belakang
b) Tugas pokok dan fungsi satuan kerja
c) Identifikasi Masalah
d) Rumusan Masalah
e) Pokok Masalah
f) Kerangka Berfikir
g) Sistematika Penulisan
Bab II : FAKTA DAN MASALAH, terdiri atas :
a) Keadaan Sekarang
b) Keadaan yang diinginkan
Bab III : PEMBAHASAN,terdiri atas :
a) Analisis
b) Pemecahan Masalah
Bab IV : PENUTUP, terdiri atas :
a) Kesimpulan
b) Saran
c) Implikasi
d) Daftar Pustaka
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
A. KEADAAN SEKARANG
Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari, guru-guru di MI Juragan dalam melaksanakan
tugas pembelajaran masih belum bisa menciptakan suasana belajar yang kreatif dan
menyenangkan sehingga siswa cenderung pasif dan kurang termotivasi dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan pola lama dimana guru paling
banyak berperan sehingga kreatifitas siswa tidak bisa berkembang baik yang pada akhirnya
menimbulkan kejenuhan dalam belajar.
Dalam hal ketrampilan bertanya guru-guru kurang memperhatikan cara-cara membuat
pertanyaan yang singkat , jelas, memberi acuan, memberi tuntunan dsb yang bisa
membangkitkan kreativitas dan semangat belajar peserta didik.
Dalam hal penguatan ( reinforcement) seharusnya memperhatikan prinsip kehangatan,
keantusiasan, kebermaknaan dan menghindari respon negative sehingga hubungan batin antara
guru dan siswa kurang terwujud.
Pelaksanaan belajar mengajar yang masih kelihatan kurang bervariasi baik dilihat dari gaya,
media, sumber belajar, dan pola interaksi.
Dalam membuka dan menutup pelajaran guru kurang memperhatikannya sehingga
mental siswa kurang siap dan pemusatan fikiran kurang optimal.
Dalam pengelolaan kelas juga masih banyak kekurangan,suasana kelas kadang- kadang
gaduh, tidak kondusif dan akhirnya gangguan-gangguan pembelajaran sulit diatasi.
Keadaan yang seperti diungkapkan diatas terjadi karena guru kurang memperhatikan
ketrampilan mengajar untuk mengatasi hal-hal seperti diatas. Jika keadaan tersebut berlarut-larut
dan tidak segera diatasi , maka hasil yang dicapai siswa dalam belajar akan menurun.
B. KEADAAN YANG DIINGINKAN
BAB III
PEMBAH ASAN
A. ANALISIS
Dari gambaran keadaan Madrasah pada bab sebelumnya, penulis dapat menganalisis
permasalahan- permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
1) Guru kurang menguasai cara- cara untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan
yang menyebabkan siswa merasa jenuh, bosan dan kurang termotifasi.
2) Perlu adanya pelatihan, loka karya, ataupun penataran, tentang ketrampilan mengjarkan yang
meliputi : ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi dalam pembelajaran,
menjelaskan materi pembelajaran, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi
kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan.
B. PEMECAHAN MASALAH
Dari analisis permasalahan di atas kiranya perlu adanya upaya dari Pihak madrasah dan
guru untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapi madrasah. Adapun upaya-upaya yang
harus dilakukan antara lain :
1) Melakukan perubahan dalam pembelajaran dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran secara
ko,prehensif melalui berbagai metode, media, dan penilaian yang sesuai dengan kompetensinya.
2) Kepala Sekolah atau madrasah mengadakan pelatihan bagi para guru sebagai reformasi
pendidikan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Dalam menghadapi berbagai tantangan dan meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan kualitas
guru yang mampu mewujudkan kinerja profesional , modern, dalam nuansa pendidikan dengan
dukungan kesejahteraan yang memadai.
2) Untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran mata pelajaran yang diampu, maka guru perlu
memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran merupakan cara yang dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran secara komprehensif melalui berbagai metode, media, dan
penilaian yang sesuai dengan kompetensinya.
B. SARAN
1) Bagi guru, hendaknya mampu memberikan pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan peserta didiknya. Karena hanya dengan suasana yang demikian, siswa akan
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
2) Bagi siswa, hendaknya selalu memotivasi diri sendiri untuk rajin belajar dan menuntut ilmu
tanpa membedakan disiplin ilmu apapun.
3) Bagi sekolah / lembaga pendidikan, hendaknya selalu mendukung dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk menggunakan model dan metode pembelajaran yang variatif pada proses
pembelajaran, sehingga akan tercipta pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari baik di rumah, masyarakat, dan di sekolah.
C. IMPLIKASI
Sebagai wujud syukur kepada Allah SWT, semua guru wajib meningkatkan tugas dan
kinerjanya dalam rangka mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional dengan cara mengoptimalkan
kinerja dan juga peran sosial di masyarakat sebagai teladan.
D. DAFTAR PUSTAKA