EVERGARDEN
VOLUME 1
PDF by : Airjyp
email : valldyarco@gmail.com
Credits to :
https://animennewsvioletevergarden1.blogspot.co.id/
https://www.wattpad.com/story/126896809-violet-evergarden-written-by-akatsuki-kana
https://dennou-translations.tumblr.com/post/159331691639/violet-evergarden-novel-index
https://ilovemyways.wordpress.com/ln-violet-evergarden/
1
Table of Contents
VIOLET EVERGARDEN....................................................................................................................1
PROLOGUE....................................................................................................................................3
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 1 PART 2.........................................................................27
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 2.......................................................................................40
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 3.....................................................................................106
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 4.....................................................................................143
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 5.....................................................................................204
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 6.....................................................................................243
AFTERWORDS...........................................................................................................................365
2
PROLOGUE
Prologue
Auto Memories Doll pertama diciptakan oleh Dr. Orlando,ia adalah seseorang
yang berpengaruh terhadap dunia Automaton.Semuanya berawal dari istrinya
Molly,yang merupakan seorang novelist mengeluh karena penglihatannya
mulai buram.
Dr.Orlando tentunya tidak tahan akan kondisi istrinya tersebut dan ia pun mulai
merancang Auto Memories Doll.Itu adalah sebuah alat yang mampu merekam
segala perkataan orang lain dan berfungsi sebagai pena pinjaman.
Pada saat itu ciptaanya hanya untuk istrinya semata,namun rancangan ini
tersebar dengan luas dan segera melayani segudang orang lainnya.Sekarang
Auto Memories Doll dikenal luas,bahkan tersedia untuk disewa dengan harga
yang terjangkau.
3
Chapter 1 :
Seorang Novelis dan sebuah Boneka
Rumah liburan tersebar disepanjang kota dan membentuk barisan atap kayu
yang beraneka ragam,dari ukuran kecil ke besar.Harga tanah di Roswell
tidaklah murah.Memiliki rumah di roswell adalah bukti kemakmuran (kekayaan)
yang cukup.
4
Di jantung kota, banyak sekali toko menyusuri satu jalan utama yang melayani
turis tanpa henti.Selama liburan, koridor ini pasti penuh dengan pembeli, dan
orang-orang menciptakan hiruk pikuk yang sesuai dengan kehidupan
kota,masing-masing menenunkan hiruk pikuknya kebahagiaan ke dalam irama
jalanan kota itu.
Dengan keragaman itu tiada yang menjelek jelekan tempat tersebut meski
tempat tersebut merupakan pedesaan pinggiran yang sepi.Dan diantara
pakeragaman tersebut kebanyakan orang biasanya membangun vila di kota itu
demi kenyamanan, dan siapa pun yang membangunnya di tempat lain akan
dianggap aneh
Saat ini adalah musim gugur,awan yang berada di langit tampak tinggi.Jauh
dari kaki gunung, yang terletak di dekat danau yang tidak begitu dikenal
sebagai tempat wisata ada satu rumah.Rumah bergaya tradisional dengan ciri-
ciri yang luar biasa, seolah-olah mengungkapkannya bahwa pemilik nya
memiliki banyak keuntungan (banyak duit).
5
Tapi dilihat dari aspek lain rumah itu seolah-olah itu juga milik orang yang tidak
peduli, dalam kondisi buruk, dengan kesan ditinggalkan (rumah yang
terabaikan). Di luar gerbang berbentuk lengkung yang berwarna cat putih
dicuci bersih, sebuah taman yang dipenuhi rumput liar dan bunga tanpa nama
bisa ditemukan, begitu juga dinding bata merah rusak yang sepertinya tidak
akan diperbaiki. Ubin atap retak di sana-sini, terlihat seperti dulu sejajar di
masa lalu namun sekarang telah rusak dan terkupas secara buruk.
Di sebelah pintu masuk rumah itu ada ayunan yang terlilit oleh tumbuhan,dan
nampaknya tidak lagi bisa bergerak. Itu merupakan tanda bahwa dulu ada
anak-anak yang tinggal disini ,begitu pula isyarat bahwa anak tersebut tidak
lagi ada disini.
Pemilik rumah ini adalah seorang pria paruh baya bernama Oscar.Ia telah
mempertahankan karirnya di industri penulisan sebagai dramawan (pengarang
drama). Dia adalah seorang pria berambut merah yang memiliki kebiasaan
memakai kacamata berlensa tinggi yang memiliki frame berwarna hitam. Dia
berwajah kecil dan badannya sedikit membungkuk ke depan, yang
membuatnya terlihat lebih muda dari seharusnya dan selalu mengenakan
sweter, karena dia sensitif terhadap pilek. Orang yang benar benar normal
yang tidak menggambarkan bahwa dia bisa menjadi protagonis dalam suatu
cerita atau semacamnya.
6
Rumah ini bukan milik Oscar semata,rumah ini dibuat dengan keinginan
tulusnya untuk menghabiskan hidupnya bersama istrinya beserta anak
perempuannya yang masih muda.Rumah tersebut memiliki ruangan yang
cukup untuk ditempati mereka bertiga.namun (saat ini) hanya ada Oscar
disana,keduanya telah lama meninggal dunia.
7
Terus terang,namanya adalah pembekuan cepat pembuluh darah dan kematian
dengan menyumbat. Apalagi, itu turun temurun, dan istrinya mewarisinya dari
ayahnya. dia telah menjadi yatim piatu karena tingginya angka kematian di
keluarganya,Oscar mendapati kebenaran yang mengerikan mengenai istrinya,
yang selama ini kesepian dari banyaknya kehilangan kerabatnya , setelah
istrinya meninggal.
"Dia takut, jika Anda tahu, Anda mungkin tidak ingin menikahi wanita yang
sakit, jadi dia merahasiakannya.”
Terlihat jelas bahwa istri Oscar tidak menikahi dia demi mengincar
kekayaannya. Dia pertama kali bertemu dengannya sebelum menjadi
dramawan, dan pertemuan mereka berlangsung di perpustakaan yang sering
dia kunjungi, sementara orang yang pertama kali melihatnya – adalah mantan
pustakawan – yang tidak lain merupakan Oscar sendiri.
8
- Saya pikir dia ... orang yang cantik. Sudut buku baru yang dia tangani selalu
menarik. Selagi aku jatuh cinta dengan buku-buku itu, aku juga jatuh cinta
padanya.
"Kenapa?" Diulang beberapa ratus juta kali. Ada lagi yang hilang dari
pikirannya.
Teman terbaik istrinya adalah orang yang baik hati, dan saat dia kehilangan
hatinya dengan kematian istrinya, dia dengan penuh semangat merawatnya
dan anak perempuannya yang kecil. Dia akan menyiapkan makanan panas
untuk Oscar, yang akan lupa makan sepanjang hari jika dibiarkan sendiri, dan
mengepang rambut gadis kecil yang menangis dan meratapi tidak adanya ibu
yang biasa melakukannya.
Mungkin ada sedikit cinta sepihak yang terlibat. Suatu ketika, saat berada di
tempat tidur dengan demam tinggi, orang yang telah berulang kali
mengantarkan putrinya ke rumah sakit adalah dia. Orang yang pertama kali
mengetahui bahwa gadis itu memiliki penyakit yang sama dengan ibunya
bukanlah ayahnya, tapi teman terbaik ibunya.
Apa yang telah terjadi kemudian berkembang dengan perlahan, tapi di mata
Oscar, itu tidak mungkin lebih cepat(berlangsung dengan sangat cepat).
Mereka hanya mengandalkan dokter terkenal dan tak tertandingi, tidak seperti
saat istrinya mengalami kesulitan yang sama. Dari satu rumah sakit besar ke
rumah sakit yang lain, mereka menundukkan kepala ke banyak orang,
meminta bantuan dan mengumpulkan informasi untuk menguji obat baru.
9
Obat-obatan dan efek sampingnya adalah dua sisi dari mata uang yang sama.
Putrinya akan menangis setiap kali dia mengambilnya. Karena dia tidak dapat
melepaskan pandangannya dari penderitaan orang yang dicintainya, hari-hari
keperawatannya menggerogoti hatinya yang sudah terkorosi(berkarat) lebih
jauh lagi.
Apa pun jenis pengobatan baru yang mereka coba, situasi putrinya tidak
menjadi lebih baik. Pada akhirnya, dari sumber daya, petugas medis menyerah
dan menyatakan bahwa dia tidak dapat disembuhkan.
"Saya ingin tahu apakah istri saya merasa sedih setelah diberi isyarat ke dunia
bawah ..." dia bertanya-tanya tentang hal itu dan hal-hal bodoh yang serupa
berulang-ulang akhirnya. "Tolong jangan bawa dia bersamamu." Dia berdoa di
depan kuburannya, tapi orang mati tidak punya mulut untuk membalasnya.
Oscar kelelahan mental, tapi yang pertama kali patah semangat adalah teman
terbaik istrinya, yang telah mengikuti mereka melalui banyak rumah sakit
sampai sekarang. Ia dari waktu ke waktu semakin jarang mengunjungi rumah
sakit dengannya sampai akhirnya Oscar dan putrinya benar-benar sendirian.
Berkat rutinitas harian berisi banyak resep, pipi putrinya, yang sebelumnya
menyerupai kelopak mawar di atas susu putih, telah menjadi kuning dan
sangat mengerikan. Rambutnya yang dulu berbau harum dan terlihat seperti
madu dengan cepat merontok.
Dia ... tidak tahan melihatnya. Itu benar-benar sosok yang tidak bisa dia tahan
menatapnya.
10
Akhirnya, Oscar bertengkar dengan salah satu dokter, sehingga putrinya harus
tidak mengambil apa-apa selain obat penghilang rasa sakit. Dia tidak berharap
selama sisa hidupnya yang singkat untuk bahagia dengan penderitaan.
Sejak saat itu adalah sedikit kedamaian. Hari yang santai Melihat senyum
putrinya untuk pertama kalinya dalam beberapa saat. Sisa-sisa hari
keberuntungan mereka berlanjut setelah itu.
Cuaca indah pada hari dia meninggal - musim gugur yang membawa warna
dari segala sesuatu di sekitar. Langit sudah jelas. Pohon berwarna merah dan
kuning bisa dilihat dari jendela rumah sakit.
Di tempat rumah sakit, ada air mancur yang tampak seperti oasis, dan di
permukaan airnya, daun-daun yang jatuh dari sekitarnya perlahan melayang.
Saat jatuh, mereka hanyut dan berfuktuasi di atas air, berkumpul seolah-olah
ditarik oleh magnet. Putrinya mengatakan itu 'cantik'.
"Kuning daun yang bercampur dengan biru airnya sangat cantik. Hei, bisakah
aku berjalan di atas mereka tanpa jatuh? "
Ide kekanak kanakan. Sudah jelas bahwa daunnya akan segera hilang karena
gravitasi dan berat badannya dan tenggelam. Meski begitu, Oscar tidak
membantahnya.
"Jika kamu memiliki payung, kamu bisa menggunakan angin dan kemungkinan
kamu akan benar benar bisa melayang diatasnya" Dia dengan bercanda
menjawab, ingin memanjakan anak yang tidak bisa diselamatkan, meski hanya
sedikit.
11
Mendengar itu, putrinya sempat tertawa terbahak-bahak.
" Suatu hari aku akan menari untukmu. Di danau, di rumah kita.Saat daun
melayang melintasi air di musim gugur.."
Saat dia memeluk tubuhnya yang tak bernyawa, dia menyadari betapa
ringannya tubuhnya itu. Bahkan untuk mayat yang tidak lagi memiliki jiwa, itu
pun terlalu ringan. Seandainya apakah ia benar benar hidup? atau selama ini
semua itu hanyalah sebuah mimpi?, Oscar bertanya pada dirinya sendiri saat
dia meneteskan air mata.
Oscar memiliki kekuatan ekonomi yang cukup untuk hidup tanpa apapun yang
memengaruhinya, karena naskah yang dia tulis digunakan di mana-mana,
sehingga akumulasi tabungan dari pembayarannya membuat dia tidak
mungkin mati karena kelaparan.
12
industri ini dan keberadaannya sendiri terhapus darinya, permintaan dari
kelompok teater yang dikagumi oleh semua orang merupakan sebuah
kehormatan.
Hari malas, tidak bermoral, sedih. Manusia adalah makhluk yang mudah lelah
menjadi sedih atau bahagia, dan tidak bisa terus baik selamanya. Itulah sifat
mereka.
Keinginan untuk menulis, bagaimanapun, tetap ada di dadanya. Yang harus dia
lakukan hanyalah menemukan sarana untuk memasukkannya ke dalam kata-
kata.Ketika dia meminta saran dari rekan kerja lama yang telah mengajukan
permintaan kepadanya, ia mengatakan kepadanya, "Ada sesuatu yang bisa
membantumu.Anda harus mencoba menggunakan Boneka Kenangan Otomatis.
"
"Apa itu?"
"Ahh kamu begitu terputus dari dunia ... kawanku, lebih seperti tersingkir
darinya pada tingkat yang mengkhawatirkan. Mereka terkenal. Saat ini,kau bisa
13
menyewakannya dengan harga yang relatif rendah.Ah iya itu yang akan kita
lakukan,aku akan memesankan satu untukmu sebagai ujicoba"
Seorang wanita mendaki jalan gunung. Rambutnya yang lembut dan dikepang
dipegang oleh pita merah tua, sementara tubuhnya yang kurus terbungkus
gaun dasi pita putih salju.
Rok sutra lipitnya bergoyang rapi saat dia berjalan, bros zamrud di dadanya
berkilauan berkilau. Jaket yang dikenakannya di atas gaun itu berwarna biru
Prusia yang kontras.Dilengkapi dengan sepatu botnya yang panjang,yang
berwarna coklat kakao
14
Sambil memegang tas koper yang tampak berat, dia berjalan melewati
gerbang lengkung putih rumah Oscar. Tepat pada saat dia melangkah ke
halaman depan rumah, hembusan angin musim gugur bertiup dengan berisik.
Daun merah, kuning dan coklat membusuk menari-nari di sekelilingnya tempat
dia berdiri.
Mungkin karena tirai daun musim gugur, bidang penglihatan terhadapnya agak
kurang jelas. Wanita itu lalu mencengkeram bros di dadanya. Dia
menggumamkan sesuatu dengan suara rendah - lebih rendah dari suara hujan
daun yang mengepak, yang meleleh ke udara tanpa ada orang yang bisa
mendengarnya.
Saat angin nakal tenang, atmosfr hati wanita itu lenyap, dan tanpa ragu
sedikit pun, dia menempelkan bel telepon rumah dengan satu jari yang
bersarung tangan hitam. Bel yang mengerang bergema seperti jeritan dari
kedalaman neraka, dan tak lama kemudian, pintunya terbuka. Pemilik rumah,
15
si rambut merah Oscar, menunjukkan wajahnya. Dia mengenakan pakaian
berantakan di depan tamu, seolah baru terbangun atau tidak tidur sama sekali.
Saat Oscar menatap wanita itu, dia sedikit bingung. Apakah karena dia
memiliki penampilan yang aneh? Atau apakah karena dia terlalu memukau?
Apapun itu, dia harus menarik napas dalam-dalam.
"Tepat. Saya buru-buru mencari layanan untuk klien. Aku adalah Boneka
Kenangan Otomatis Violet Evergarden."
Wanita bernama Violet Evergarden itu sosok yang anggun dan menawan
seperti boneka biasa. Bola birunya yang sebagian ditutupi oleh kunci emas
bersinar seperti samudra, dengan pipi merah muda berwarna sakura di atas
kulit putih susu dan bibir mengkilap yang berkilau dan berkilau. Seorang wanita
dengan keadilan mirip dengan bulan purnama, tidak kekurangan apapun. Kalau
bukan karena dia berkedip, dia bisa dengan mudah menjadi artefak di
beberapa galeri.
Dia akan dikirim ke sana dalam beberapa hari." Itulah diberitahukan padanya
dan setelah dia menunggu, dia dikunjungi olehnya.
16
-Saya yakin saya akan saya terima dari tukang pos dengan sebuah kotak berisi
boneka kecil mirip robot. Untuk berpikir itu akan menjadi android yang sangat
mirip dengan manusia ... Seberapa banyak peradaban meningkat sejak saya
mengasingkan diri di sini?
Oscar hanya terus menjauhi dari berhubungan dengan dunia luar. Dia tidak
membaca koran atau majalah dan jarang bergaul dengan siapa pun. Selain
teman-temannya, satu-satunya orang yang dia hubungi adalah kasir di toko
mini market
dan tukang pos yang kadang-kadang memberinya paket.
Tanpa mencoba memahami pemikiran Oscar, Violet duduk di sofa ruang tamu
yang telah diperintahkan kepadanya.Saat ditawari teh hitam, dia meminum
semuanya dengan rapi, yang sepertinya menunjukkan bahwa mesin-mesin
saat ini telah berkembang dengan sangat baik.
17
Merasa dirinya ditanyai, Violet sedikit memiringkan kepalanya sedikit. "the ini
akhirnya akan habis dari tubuh saya ... dan kembali ke bumi?" Jawabnya. Itu
adalah jawaban yang sangat khas untuk sebuah robot.
"Jujur ... aku kaget. Hum, kamu sedikit berbeda ... dari apa yang saya
bayangkan. "
"Apakah ada hal tentang saya yang tidak sesuai dengan yang anda harapkan?"
"Jika Tuan tidak keberatan menunggu, saya bisa meminta Perusahaan untuk
mengirim boneka lain."
"Bukan itu yang saya maksud ... tidak, lupakan saja. Selama Anda bisa bekerja,
tidak masalah. Anda tidak tampak seperti tipe orang yang berisik. "
"Jika Anda mau, saya juga bisa bernapas dengan lebih tenang."
"Saya datang ke sini untuk menjadi asisten Master. Saya akan bekerja untuk
menyenangkan Anda sehingga saya tidak akan menodai nama Boneka
Kenangan Otomatis. Tidak masalah alat apapun yang saya pakai adalah pena
dan kertas atau mesin ketik. Tolong, gunakan aku seperti yang kau mau. "
18
Seperti yang dia katakan dengan mata birunya yang besar seperti gemerlap
menatapnya dengan intens, jantung Oscar berdegup kencang, dan dia
mengangguk dengan "oke".
Ruangan yang juga merupakan kamar tidur itu berisikan pakaian yang
sebelumnya dikenakan Oscar sebelumnya dan piring dengan sisa makanan
terakhirnya di atas lantai itu adalah pemandangan yang tidak mengenakkan
mata.Ruangan itu sangatlah sempit dan berantakan, bahkan akan sulit untuk
berjalan di ruangan tersebut.
"Maafkan saya…"
Sudah jelas bahwa itu bukan ruangan yang pantas bagi seseorang untuk
bekerja.Sejak ia menjadi sendirian, ia tidak menggunakan ruang tamu, yang
mengapa tempat itu masih bersih, tapi kamar tidur,dapur dan kamar mandi
rumah itu berada dalam keadaan mengerikan.
Oscar merasa sedikit lega karena Violet adalah boneka mekanik. Usia tubuhnya
sepertinya berasal dari seseorang berusia 10 sampai pertengahan 20-an; Dia
19
tidak ingin menunjukkan sesuatu yang begitu memalukan untuk dilihat seorang
gadis asli.
"Tuan, saya sekretaris, bukan pembantu." Dia berkata sambil menarik keluar
tasnya dengan celemek berenda putih, dengan rela melanjutkan untuk
membereskan semuanya.
Pada hari kedua, mereka berdua duduk di ruang kerja dan memulai pekerjaan
mereka. Oscar berbaring di tempat tidurnya sementara Violet duduk di kursi
dan menggunakan mesin ketik di atas meja.
"…."
20
Saat Oscar mendiktekan, sentuhan buta diam-diam menuliskan setiap huruf
dengan kecepatan luar biasa.Dia mengamatinya,dan benar-benar terkejut.
"Cukup ... cepat, ya."
Setelah dipuji, Violet melepaskan salah satu sarung tangan hitam yang masuk
ke lengan bajunya dan menunjukkan salah satu lengannya. Itu adalah logam.
Jari-jarinya terasa lebih kaku dan lebih mirip robot daripada bagian lain dari
tubuhnya.
21
"Apakah begitu ... Uh,ya…, kau tidak perlu menuliskan apa yang saya katakan
sekarang. Hanya kata-kata diperuntukkan naskah saja. "
Saat Oscar berbicara, dia menyadari bahwa Violet hebat sebagai pendengar
cerita dan sekretaris. Dia telah melepaskan kesan ketenangan sejak awal, dan
selama bekerja, hal itu terlihat semakin jelas. Meskipun dia tidak memintanya,
dia benar-benar tidak bisa mendengarnya bernapas,yang terdengar hanyalah
bunyi mesin ketik. Jika dia mengalihkan pandangannya, dia mendapat kesan
bahwa mesin ketik sedang mengetik sendiri. Kapan pun dia bertanya sampai
apa yang telah dia tulis, dia akan membacakannya kepadanya, suaranya yang
bertabiat (ramah) dan pembacaannya yang bagus adalah sesuatu yang
menyenangkan untuk didengarkan. Jika dia adalah narator,ceritanya akan
terdengar seperti khotbah yang khidmat.
22
Dari pengalamannya selama bertahun-tahun, Oscar memiliki metode untuk
mengatasi saat dia tidak bisa menulis.Yaitu,dengan menghindari penulisan. Dia
percaya bahwa tidak ada keuntungan dari memaksakan dirinya untuk menulis
dan lebih baik untuk tidak menulis,karena ia pikir idenya akan lebih baik untuk
disimpan di dalam dirinya sendiri.Dengan begitu idenya takkan berantakan dan
juga masih bisa dikembangkan.
Dia merasa tidak enak terhadap Violet, dia harus membuatnya menunggu.Agar
tidak membuatnya duduk santai, dia memintanya melakukan pembersihan,
cuci dan memasak. Tentu, dia dilengkapi dengan watak yang spontan seorang
pekerja keras.
Sudah lama sekali sejak dia makan makanan hangat yang dibuat oleh orang
lain. Dia biasanya melakukan pemesanan dari layanan delivery dan juga
sesekali makan di luar, tapi makanan semacam itu bila dibandingkan dengan
makanan sederhana yang disiapkan melalui kerja keras seseorang yang
bermaksud baik.
Dia memakan omelet yang tidak biasa yang setiap gigitannya meleleh di
mulutnya. Dia makan sepotong hamburger yang dicampur dengan tahu,
disajikan sebagai "resep eksotis yang dibawa jauh dari Timur." Dia memakan
pilafs nasi yang dicampur dengan saus tajam dan sayuran berwarna-warni. Dia
makan seafood au gratin, permata langka di tanah pegunungan ini. Violet mau
tidak mau menyeimbangkan makanan dengan beberapa jenis salad atau sup di
sampingnya. Oscar cukup kagum dengan semuanya.
Saat makan, dia menatapnya pelan dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
23
Bahkan saat dia mengundangnya untuk bergabung dengannya, dia dengan
sopan, namun tegas, menolak. "Terima kasih, tapi saya akan makan sendiri
sesudahnya." Dia telah melihat dia mengkonsumsi cairan pada hari pertama,
tapi dia belum pernah melihatnya makan makanan padat. Mungkin itu diluar
jangkauannya. Jika memang begitu, bagaimana jika dia minum minyak saat dia
tidak melihat? Saat dia mencoba membayangkannya,beberapa bayangan
nyata muncul di pikirannya.
Dia benar-benar berbeda dari istrinya, tapi ada sesuatu di balik punggungnya
saat dia memasak dan hal itu membawa perasaan yang familiar. Saat dia
mengamati dia, entah mengapa, dia diserang oleh kesedihan yang berlebihan
dan sudut matanya terasa panas. Dengan itu, dia mengerti betul bagaimana
rasanya membiarkan orang luar ke dalam rutinitasnya.
--Maksudku ... gaya hidup yang kumiliki selama ini benar-benar sepi.
Kegembiraan melihat Violet pulang dari tugas. Kelegaan mengetahui bahwa dia
tidak sendiri saat dia merasa tertidur di malam hari. Fakta bahwa dia akan
berada di sana saat dia membuka matanya lagi, bahkan tanpa melakukan
apapun. Semua itu membuat Oscar menyadari bahwa betapa penyendirinya ia.
Dia punya uang dan tidak ada masalah ekonomi dalam hidupnya. Namun, itu
tidak lebih dari perisai psikologis yang melindungi dirinya dan mencegah
hatinya untuk mengeras lebih jauh.Itu tidak dijamin bisa menyembuhkan luka
apapun.Namun sekarang seseorang berada disampingnya bahkan bila ia
24
bersama orang yang belum ia kenal dekat,orang tersebut bangun di pagi hari
di tempat yang sama dengannya
Hal ini menembus hati Oscar yang selalu tertutup, yang selama ini selalu
sendirian.
Violet yang masuk ke dalam hidupnya seperti riak air. Sebuah perubahan kecil
di danau yang masih ada. Satu-satunya hal yang tertangkap dalam arus seperti
itu adalah kerikil yang tidak penting, tapi untuk kehidupan yang tidak berasa
seperti itu, rasanya seperti perubahan besar bagi danau yang tenang.
25
Apakah itu perubahan yang baik atau buruk? Jika dia memutuskan, dia akan
mengatakan itu baik. Paling tidak, air mata yang meluap dari duka yang
dirasakannya saat berada di sekitarnya jauh lebih baik daripada yang telah dia
teteskan selama ini.
26
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 1 PART 2
Setelah tiga hari lagi dengan Violet berlalu, Oscar bangkit berdiri lagi. Dia
mendapatkan inspirasi karena telah melihat sebuah pemandangan yang
spesifk.
Kisah yang ditulis Oscar tentang Violet adalah tentang petualangan seorang
gadis sendirian. Gadis yang telah meninggalkan rumah, mengunjungi banyak
negeri, berhubungan dengan banyak orang dan menyaksikan banyak kejadian,
sehingga tumbuh dewasa.
"Aku cuma mau membuat gambarannya saja . Aku akan membuat gadis itu
dibantu suatu berkah melalui roh air yang ia dapat di tengah petualangannya. "
"Meski begitu, aku tidak setuju dengan ini.Gadis dari cerita ini periang dan
terlihat sangat tidak berdosa. Itu sama sekali tidak seperti diriku. " ujar Violet
27
Oscar menyuruh Violet mengenakan pakaian yang meniru karakter utamanya
dan bertanya apakah dia bisa bermain-main sedikit di tepi danau. Dia sudah
membuatnya melakukan pembersihan, cuci pakaian dan keperluan rumah
lainnya, dan yang terpenting, meminta bantuan seperti itu. Sepertinya dia
adalah pembantu.
Bahkan Violet yang merupakan seorang wanita profesional yang gigih, dia
tampak kesal dan berkata, "Orang yang merepotkan ..."
"Warna rambutmu ... agak berbeda, namun mirip seperti rambutnya, seperti
anak perempuanku. Jika kamu ubah sedikit, pasti ... "
"Saya-saya tahu itu. Saya tidak akan memiliki minat seperti itu pada gadis
sepertimu. Hanya saja ... penampilanmu ... jika putriku masih hidup, kurasa ...
dia pasti sudah tumbuh seperti orang seperti itu."
Selama beberapa hari ini, Oscar sudah mulai mengerti satu hal tentang dirinya.
Hal itu adalah, bagaimana Violet berpegang pada apa yang dianggap 'benar'
saat dia terbelah antara hal-hal baik atau buruk.
28
"Saya adalah boneka Kenangan-Otomatis ... Saya ingin mengabulkan
permintaan klien saya ... tapi yang ini melanggar peraturan kerja saya ..."
Dia bersikap seolah-olah sedang dalam gulat dengan dirinya sendiri, dan meski
Oscar merasa tidak enak untuk itu, dia mencoba untuk terakhir kalinya. "Jika
anda bisa membangun citra gadis itu sebagai orang dewasa, pulang ke rumah,
siap memenuhi janjinya, keinginan saya untuk menulis akan segera dihidupkan
kembali.Yah,jika anda menginginkan hadiah, saya bisa memberikan apapun.
Saya bisa membayar dua kali lipat harga asli Anda. Cerita ini sangat berharga
bagiku. Saya ingin menyelesaikan penulisannya, dan menjadikannya tonggak
hidup saya. kumohon."
Violet memikirkannya sedikit lebih lama dengan wajah cemberut setelah itu,ia
akhirnya memenuhi,mengalah pada ketekunan Oscar. Dia bisa menjadi tipe
yang menjadi lemah saat diberi paksaan.
"Khawatir atau tidak. Semuanya ... harus sesuai keinginan Master. "Setelah
meyakinkan bahwa dengan suara yang jelas, Violet melangkah lebar dan
melompat.
29
Meski dia jauh dari dia, sedetik pun, dia terbang melewati sorotan Oscar.
Kecepatan itu seperti angin itu sendiri.
Sebelum melangkah ke danau, Auto-Memories Doll itu dengan tegas
menendang bumi. Dampaknya cukup kuat untuk mengguncang tanah. Kaki
tangguhnya membuat kemungkinan melompat ketinggian yang menakutkan.
Sepertinya dia baru saja menaiki tangga ke surga. Mulut Oscar tampak terbuka
lebar pada saat melihat kekuatan supernya itu.
Sejak saat itu, segala sesuatu sepertinya terjadi dalam gerak lambat.
Menjelang titik kritisnya, Violet mengangkat payung yang diambilnya dan
membukanya dengan cepat. Rasanya seperti bunga mekar. Potongan payung
bergoyang indah, dan seolah memprediksi waktu yang tepat, angin mendorong
kakinya ke depan. Rok dan payungnya melotot lembut di udara, roknya
mencuat. Sepatu bot renda yang panjang dengan lembut melangkah ke daun
yang berguguran mengambang di permukaan air.
Itu adalah satu saat. Itu satu detik. Itu satu gambar. Adegan yang sejelas
fotograf terukir di dalam memori Oscar. Seorang gadis dengan payung
30
berayun dan rok mengepak, melangkah ke permukaan danau. Sama seperti
penyihir.
Kata-kata putrinya dari hari detak jantungnya berhenti kembali kepadanya.
'Suatu hari ...'
"Anda akan menunjukkannya kepada saya suatu hari nanti, bukan? Di danau
yang dekat dengan rumah kami, saat daun yang gugur di musim gugur
berkumpul di permukaan air.
Suatu hari nanti ... akan kutunjukkan padamu suatu hari nanti, ayah. "
Sebuah suara ... suara dari gadis yang akhirnya dia lupakan di dalam
pikirannya.
- Anda tidak tahu, bukan? Saya ingin terus dipanggil oleh Anda, seratus kali
lagi.
"Ayah," suara manis yang pelan terdengar. "Akan kutunjukkan padamu suatu
hari nanti,ayah."
--Ah, itu benar Anda, dengan suara itu, akan menghibur saya dengan polosnya.
Anda telah mengatakan itu, bukan? Kami punya janji. Aku sudah lupa Aku
sudah lupa semuanya. Untuk waktu yang lama, saya tidak bisa memaksa diri
untuk mengingatmu dengan benar, jadi aku senang kita bertemu lagi. Bahkan
sebagai ilusi, aku senang bisa bertemu denganmu. Wanita kecilku yang ramah.
Milikku Harta yang kubagi dengan orang yang paling berharga. Aku tahu ... itu
31
pasti tidak bisa terpenuhi. Namun kita tetap menjanjikannya. Janji itu,
kematianmu ... mereka menghancurkanku, sambil mendorongku untuk terus
hidup sampai sekarang. Dan sampai sekarang, aky terus menyeret diriku
melewati kehidupan. Aku hidup berantakan, mencari sisa-sisa dirimu. Aku telah
menyesalinya, tapi saat ini ... saat dimana seseorang yang bukan dirimu
menghubungkanku denganmu ... adalah sebuah saat, sebuah kesempatan,
sebuah pertemuan dan sebuah pelukan. Yang aku ingin melihatnya, berpikir itu
akan membuatku ingin hidup lagi dengan benar. yang namanya bahkan tidak
bisa kubisikkan dari kesedihanku ini. Aku ... ingin sekali lagi melihatmu yang
ramah sekali lagi, selama ini. Anggota keluarga terakhir yang kutinggalkan.
Selalu, selalu, aku selalu ingin bertemu denganmu. Aku mencintaimu
Dia sangat senang dia sebenarnya ingin tersenyum, namun ...
... isak tangisan saja yang keluar. Air mata yang mengalir seolah-olah mulai
membuat waktu Oscar yang terhenti dan memulai lagi
"Aah ....tidak...."
Dia bisa mendengar bunyi sebuah jam. Itu adalah suara detak jantungnya yang
sebelumnya dingin.
32
"... ingin kau ... tidak ... telah meninggal ..." wajahnya memudar saat dia
bergumam dengan suara menangis,
"aku ingin kau hidup ... hidup dan ... tumbuh ...lebih banyak ..."
- dan tunjukkan betapa cantiknya dirimu. Aku ingin melihatmu seperti itu. Dan
setelah bisa melihat Anda dalam bentuk itu, aku ingin mati sebelum dirimu.
Sebelum dirimu, setelah diurus oleh aku - aku ingin mati seperti ini. Tidak
mampu ... untuk merawat ...mu dan melihatmu tumbuh. Bukan seperti itu yang
kuinginkan.
33
--Ah, tidak apa-apa kalau aku mati sekarang juga. Tidak peduli berapa lama aku
menghabiskan waktuku untuk berduka, mereka tidak akan kembali. Jantungku,
napasku, tolong berhenti. Sejak istri dan anak perempuanku meninggal, aku
menjadi sama seperti orang mati. Itu sebabnya, sekarang ... saat ini, di detik ini
... aku ingin menjatuhkan diri ke tanah seolah-olah aku ditembak jatuh. Sama
seperti bunga, yang tidak bisa tetap bernafas jika kelopaknya jatuh.
Dia memohon, tapi kalaupun dia menginginkannya ratusan juta kali, tidak ada
yang akan berubah. Dia, yang sudah beberapa kali mengharap ratusan juta kali
ini, tahu betul.
- Biarkan aku mati, biarkan aku mati, biarkan aku mati Jika satu-satunya pilihan
lain hidup dalam kesepian, biarkan aku mati bersama mereka.
Meski dia memohon, tidak ada yang menjadi kenyataan. Tidak ada yang
menjadi kenyataan, betapapun ...
34
"Master!"
Di dunia yang terbengkalai, dia bisa mendengar suatu suara. Dengan napas
yang tidak beraturan, sumber suara itu menuju ke arahnya.
Dia masih hidup. Dan, sementara pada saat itu, dia berjuang untuk
menghilang, seperti orang-orang yang dicintainya. Itu bukan doa yang akan
dijawab dengan mengerahkan semuanya, dengan penglihatan yang diliputi
kegelapan, di mana tidak ada sinar matahari yang bisa menembus, dia segera
bertanya.
- Jika saya belum mati, paling tidak bolehkah anak perempuan saya bahagia
dalam cerita itu? Semoga putriku puas dengan itu. Dan di sisiku. Mungkinkah
dia ... di sisiku selamanya. Sekalipun hanya di dalam cerita. Bahkan sebagai
seorang gadis khayalan.
35
Di depan Oscar, yang menangis tanpa peduli usianya, Violet datang, basah
kuyup di air danau. Tetesan air menetes dari pakaiannya yang berantakan,
yang sekarang hancur. Namun, dia memiliki ekspresi yang paling
menyenangkan, yang bisa dianggap senyuman, yang pernah dia tunjukkan
sampai saat itu.
Tanpa mengungkapkan bahwa ia tidak dapat melihat melalui air mata, Oscar
menjawab sambil membersihkan wajahnya , "Hm, saya melihatnya. Terima
kasih, Violet Evergarden. "Dia mengucapkan terima kasih dan rasa hormat
pada kata-katanya.
Seperti yang dia bilang dia tidak berpikir ada Tuhan, tapi jika memang begitu,
pastinya dia, Violet hanya menjawab, "Saya adalah Boneka Kenalan Otomatis,
master." Tanpa menyangkal atau menegaskan keberadaan Tuhan.
Violet, yang benar-benar basah kuyup itu pun memanaskan bak mandi untuk
menghangatkan dan membersihkan tubuhnya.
Dia tidak muncul untuk makan, tapi dia memang biasa menggunakan kamar
mandi setiap hari dan seharusnya beristirahat di ruangan yang telah diberikan
kepadanya. Dia adalah boneka mekanik yang sangat mirip manusia.
36
- Sebenarnya, peradaban menakjubkan saat ini. Perkembangan sains sangat
luar biasa.
Seorang gadis robot mekanis ini dapat tahan basah (waterproof). Sebagai ganti
pakaian diperlukan, dia meletakkan mantel mandi di sekeliling tubuhnya dan
menuju kamar mandi. Sudah lama sejak ada orang selain Oscar yang secara
teratur menggunakannya, jadi dalam ingatannya, dia masuk tanpa mengetuk
dan akhirnya melihatnya saat dia belum ganti pakaian (telanjang)
"EEEH ?!"
Apa yang tercermin di mata Oscar adalah pemandangan yang lebih menyolok
cantik daripada wanita telanjang manapun. Rambut emas menetes. Bola biru
yang indah dari dimensi yang tidak akan melunak bahkan di dalam lukisan.
Bibir berbentuk halus tepat di bawah mereka. Tubuh dengan leher ramping,
tulang selangka yang luar biasa, payudara montok, dan kurva feminin.
Lengan buatannya terdiri dari cincin logam dari bahu hingga ujung jari. Tapi itu
hanya mereka. Meski banyak goresan, pada lengannya, selebihnya kulitnya
mengejutkan. Dengan tubuh yang halus itu, dia sama sekali tidak seperti
boneka mekanis, malahan mirip dengan manusia asli.
37
"Apakah Anda manusia, bagaimanapun juga ?!"
Orang-orang yang hidup dan bernafas-juga bekerja sebagai juru tulis, sama
seperti Boneka mekanik ini.Mereka dikenal dengan nama :
"Teknologi manusia belum terlalu maju, tapi memang ada beberapa yang
memang boneka mekanik.Tapi kupikir...dia itu cukup membantu untuk orang
38
sepertimu.Dia itu memang terlihat tertutup. Dia tidak banyak bicara, tapi dia
punya bakat untuk memperbaiki orang.Pekerjaan yang bagus denganmu,
bukan? "
"...Ya."
Dia diam, tapi iya. Dia adalah gadis yang sangat baik.
"Katakan apa aku harus mengirim juru tulis lain untuk membantu menulis
tulisan Anda untuk saat ini. Kali ini yang non-manusia, jangan mengharapkan
sesuatu yang setara dengan Violet Evergarden."
Dan, tak lama kemudian, sebuah paket kecil tiba di rumah tepi danau. Di
dalamnya ada boneka kecil, sama sekali tidak seperti Violet Evergarden.
39
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 2
Aku ingat.
Aku ingat.
Wajah orang itu ... dan wajah ibuku yang tersenyum dengan senang.
40
Amanuensis adalah profesi yang sudah ada sejak jaman dahulu kala.Pekerjaan
ini hampir dilupakan karena kepopuleran Boneka Kenangan Automatis, namun
profesi dengan sejarah lama dicintai dan dilindungi oleh banyak
orang.Kenaikan jumlah boneka mesin fotokopi itulah yang menyebabkan
penggemar nostalgik mengklaim bahwa profesi kuno lebih baik dalam
mempertahankan pesona mereka.
Ibu dari Ann Magnolia adalah salah satu dari orang-orang dengan selera kuno
yang menawan. Dengan rambut hitamnya yang bergelombang, bintik-bintik
dan tubuh ramping, ibu Ann hampir persis seperti dirinya dalam penampilan
dan berasal dari keluarga kaya. Dibesarkan sebagai wanita elit, dia sudah
menikah, dan, bahkan setelah penuaan, sesuatu tentang dia masih mirip
dengan 'wanita muda'. Senyuman lembut yang dikenakannya saat membiarkan
tawa bernada tinggi tak terlukiskan pada siapa pun yang melihatnya.Melihat
kembali bagaimana ibunya, bahkan sekarang, Ann memikirkan ibunya yang
seperti gadis kecil. Dia penuh dengan semangat dan sedikit ceroboh, dan
kapan pun dia dengan antusias akan menegaskan, "Saya ingin mencobanya!",
Ann akan menjawab, "Ehhh....lagi?". Dia sangat menyukai menaiki perahu dan
balapan anjing, sebagaimana rangkaian bunga oriental yang bisa ditemukan di
selimut.Dia adalah orang yang senang belajar dan memiliki banyak hobi, dan
jika dia pergi ke bioskop, pasti dia menonton drama romance.Ibunya sangat
tertarik pada tali dan pita, gaun dan busana satu bagian (one piece dress : cek
google) sebagian besar dari pakaiannya itu mirip dengan pakaian putri dalam
cerita dongeng. Dia juga memberlakukannya pada putrinya, agar pakaian
mereka berdua terlihat serasi. Ann kadang bertanya-tanya kenapa ibunya
memakai pita di usianya, tapi tidak pernah menanyakannya secara langsung.
41
Ann menghargai ibunya lebih dari siapapun di dunia ini - bahkan lebih dari
pada keberadaannya sendiri. Meski dia anak kecil, dia percaya bahwa dia
adalah satu-satunya yang bisa melindungi ibunya, yang bukan merupakan
orang kuat. Dia mencintai ibunya sepenuh hatinya.
Pada saat ibunya jatuh sakit dan tanggal kepergiannya mendekat, Ann
merasakan pengalaman pertamanya untuk bertemu dengan Boneka Kenangan
Otomatis. Meskipun dia memiliki kenangan yang tak terhitung jumlahnya
dengan ibunya, kenangan yang diingat Ann selalu tentang hari-hari ketika
mereka menyambut seorang pengunjung misterius.
Itu terjadi pada hari yang sangat biru. Jalan itu bermandikan sinar matahari
yang indah dari musim semi. Di sebelahnya, bunga-bunga yang mulai mekar
dari dalam tanah bergoyang-goyang ditiup angin yang lemah lembut. Dari
kebun rumahnya, Ann mengamati 'dia'
42
(kira kira begini rumahnye)
Ibu Ann tinggal di sebuah bangunan bergaya barat tua yang dia warisi dari
keluarganya. Dengan dinding putih dan atap birunya, yang dikelilingi pohon
birch besar, tempat itu seperti ilustrasi dari buku anak-anak. Tempat tinggalnya
itu berada di daerah pinggiran, dibangun di tempat terpencil dan cukup jauh
dari kota. Bahkan jika seseorang mencari ke segala arah, tidak ada rumah
tetangga yang bisa ditemukan. Karena itulah, bila ada tamu yang datang,
mereka dengan mudah bisa melihat melalui jendela.
"Apa itu?"
43
Berbalut baju yang memiliki kerah pita bergaris cyan besar, Ann terlihat agak
biasa namun cantik. Sepertinya mata cokelatnya yang gelap akan melompat
keluar dari kepalanya, melihat betapa terbuka lebar matanya itu.
"Bu!"
Setelah diberi ceramah, Ann dalam hati mengeluarkan "muh" dengan kesal,
tapi membungkuk dan minta maaf tanpa mempedulikan hal itu, kedua
tangannya digenggam di depan pinggiran roknya. Orang bisa merenungkan
apakah tindakan itu benar benar sikap seorang 'gadis kecil'.
44
Sebenarnya, Ann masih balita.Belum lebih dari tujuh tahun sejak dia lahir.
Tubuhnya dan wajahnya masih tampak lembut.
"Bagus.Jadi, ada apa? Apakah kau menemukan serangga aneh di luar lagi?
Jangan tunjukkan pada Ibu, oke? "
"Ini bukan serangga! Ini boneka berjalan! Nah, sejujurnya, ini sangat besar
untuk sebuah boneka, dan itu seperti boneka bisque dari koleksi foto yang kau
sukai, Bu!. "Dengan kosa katanya yang terbatas, Ann berbicara terbata bata.
"Ayo, Bu!"
45
"Kau adalah putri keluarga Magnolia, jadi kata-katamu seharusnya lebih
anggun. Ulangi perkataanmu. "
"Benarkah begitu?"
"Hanya mobil yang lewat rumah kita sepanjang waktu, kan? Jika dia berjalan
kaki, itu berarti dia turun di stasiun kereta api terdekat. Orang yang datang dari
terminal itu pasti akan menjadi pengunjung kita, bukan? "
"Itu benar."
46
"Maksud saya, tidak ada yang terjadi di sekitar sini! Ini berarti wanita itu akan
datang ke tempat ini! "Ann menambahkan," Aku ... merasa ini bukan hal yang
baik. "
"Jadi kita bermain detektif hari ini, ya?" Berbeda dengan Ann yang panik, sang
ibu menyimpulkan dengan santai.
"Aku tidak bermain-main! Ayo kita tutup setiap pintu dan jendela ... ayo kita
buat boneka ini ... boneka wanita muda ini ... tidak dapat masuk! Tidak apa-
apa, aku akan melindungi Ibu. "
Sang ibu memperhatikan Ann, yang terlihat tegang karena hal tersebut.Ibunya
pikir itu hanyalah permainan anak anak.Meski begitu, dia memutuskan untuk
mengikuti permainan setidaknya, bangun dengan cara yang lesu. Ujung
gaunnya yang berwarna peach menyeret disepanjang lantai, dia berdiri di
samping jendela. Di bawah cahaya alami, bayangan tubuhnya yang ramping
bisa terlihat di bawah kain.
47
"Oh, bukankah itu Boneka Kenangan Otomatis? Kalau dipikir-pikir, seharusnya
dia datang hari ini! "
Beberapa menit kemudian, sang ibu bersiap siap untuk kedatangan tamu itu.
Ann tidak mengganti bajunya, tapi ia memakai pita di rambutnya yang sesuai
dengan warna pakaiannya. Ibunya, di sisi lain, mengenakan gaun berwarna
gading (putih krem) dengan hiasan renda berlapis ganda, juga selendang
kuning muda di atas bahunya dan anting berbentuk mawar. Dia
menyemprotkan parfum yang terbuat dari tiga puluh jenis bunga di udara dan
berputar, membungkus keharuman di sekeliling dirinya sendiri.
48
"Bu, apakah kamu senang?"
Itu bukan lelucon. Pakaian yang dipilih ibunya adalah jenis yang hanya akan dia
pakai untuk acara-acara penting. Melihatnya dalam keadaan seperti itu
menyebabkan Ann gelisah. Kata gelisah itu tidak lepas dari kegembiraan
- Aku tidak suka ini ... pasti akan baik-baik saja jika tidak ada tamu yang datang
...
49
seseorang. Ann mencintai ibunya, tapi kemampuan manajemen keuangannya
yang buruk dan kurangnya kepekaan terhadap bahaya kadang menyulitkan.
Keputihan dari kulit pucat ibunya, yang biasanya hanya bergerak di dalam
rumah, dapat terlihat.Meski, Ann tidak bisa melihat dengan jelas wajah ibunya
karena kecerahan yang berlebihan, tapi kelihatannya wajah ibunya semakin
keriput. Ann kemudian memegang dadanya erat-erat.
50
Tidak ada yang bisa menghentikan kematian untuk mencapai seseorang yang
sakit.
Meski Ann masih anak kecil, dia adalah penerus satu-satunya keluarga
Magnolia itu setelah ibunya.Pemeriksaan medis sudah memperingatkan bahwa
kehidupan ibunya akan singkat. Dia juga telah diberitahu untuk
mempersiapkan diri. Tuhan tidak akan berbelas kasih, bahkan pada anak
berumur tujuh tahun.
51
Jika waktu ibunya hampir habis, Ann ingin menggunakannya sepenuhnya untuk
kepentingannya sendiri. Ke dunia gadis yang memiliki pola pikir seperti itu,
orang asing pun ikut campur.
"Maaf."
Sesuatu yang lebih bersinar muncul dari jalan hijau yang diterangi matahari.
Begitu Ann melihat 'dia', frasat buruknya dikonfrmasi.
--Aah, inilah salah satu orang yang akan merampok Ibu dariku.
Mengapa dia memiliki pemikiran seperti itu? Setelah melihat 'dia', dia bisa
mengatakan bahwa intuisinya berbicara.
"Itu adalah boneka yang sangat cantik. Rambut emas bersinar seolah 'dia'
telah lahir dari cahaya bulan. Bola biru yang bersinar seperti permata. Bibir
52
berwarna merah cerah begitu gemuk hingga terkesan ditekan. Jaket biru prusia
di bawah gaun putih salju pita yang memiliki bros zamrud yang tidak serasi.
Sepatu bot rajutan berwarna coklat yang melangkah dengan mantap ke tanah.
Dengan memasang payung berumbai, berliku putih dan cyan dan tas ke
rumput, 'dia' menampilkan etiket yang jauh lebih elegan daripada Ann di depan
keduanya. "Senang berkenalan denganmu. Aku pergi kemana pun yang
diinginkan pelanggan saya. Saya berasal dari layanan Boneka Kenangan
Otomatis, Violet Evergarden.
53
- Dan, seperti yang diharapkan, itu tidak baik.
Ann teringat akan tamunya yang cantik saat seseorang berniat mencuri ibunya
darinya.
"Aku ingin menulis surat kepada seseorang, tapi butuh waktu lama, jadi aku
ingin dia menggantikannya." Ibunya tertawa. Memang, akhir-akhir ini dia
mengandalkan pelayannya bahkan saat mandi. Menulis untuk jangka waktu
pasti akan terlalu ekstrem baginya.
54
"Dia cantik, bukan?"
"Tapi ..."
"Dia adalah selebriti di industri ini. Fakta bahwa dia begitu menarik dan mirip
boneka adalah salah satu alasan ketenarannya, katanya ia melakukan
pekerjaan yang bagus juga! Lagipula, dia itu seorang wanita.Dia akan menulis
surat untukku sementara kami berdua, dia akan harus membacakan isinya
untukku dengan keras ... kalau itu pria bukankah itu sedikit canggung?"
Ibunya menghargai yang cantik, dan Ann yakin itulah motif utama mengapa
wanita muda itu dipilih oleh ibunya.
55
"Kalau cuma huruf saja ... aku juga bisa menuliskannya."Mendengar perkataan
Ann, ibunya tertawa. "Ann tidak mungkin bisa menulis kata-kata sulit. Selain
itu, ini bukanlah surat yang bisa kubiarkan untukmu menuliskannya. "Dengan
kalimat terakhir, jelas siapa yang akan menulisnya.
Sepertinya dia telah menjadi pewaris keluarga dengan masa depan yang
menjanjikan di masa lalu. Tapi beberapa tahun setelah menikah, pihak
keluarganya menghadapi masalah komersial kecil dan hancur, dan
keuangannya menjadi bergantung pada Magnolias. Dari apa yang telah
56
didengar Ann, tampaknya alasan di balik isu komersil itu adalah ayahnya
sendiri.
Ann menelan semua keadaan dan membenci ayahnya. Bahkan jika dia pernah
runtuh dan mengalami kehancuran bisnisnya, bukankah dia setidaknya harus
melakukan yang terbaik dan melanjutkannya? Bukan saja dia tidak
melakukannya, tapi dia juga menutup mata terhadap penyakit dan kebutuhan
ibunya, terus-menerus kabur. Itulah sebabnya ekspresi Ann akan berubah
hanya dengan mendengar kata "ayah" keluar dari mulut ibunya.
"Wajahmu seperti ini lagi ... itu pemborosan atas tampangmu yang imut itu."
57
"Jangan berpikir keras tentang ayahmu. Hal buruk tidak berlangsung lama.
Inilah yang ingin dilakukannya saat ini. Dia telah menjalani seluruh hidupnya
dengan "serius. Itu adalah kebenaran. Meskipun jalan kita sedikit berbeda
sekarang, jika kita menunggu, dia akan kembali kepada kita suatu hari nanti. "
Ann sadar bahwa hari-hari seperti itu tidak akan datang. Bahkan jika mereka
melakukannya, dia tidak berniat menyambut mereka dengan hangat. Apa
mungkin segala sesuatunya berubah seperti yang diperkirakan ibunya?,fakta
bahwa dia tidak datang menemui istrinya bahkan saat dia sakit parah dan
berulang kali dirawat di rumah sakit bukanlah pelarian dari kenyataan, tapi
sebuah pelarian dari cintanya.
Kemungkinan besar dia tahu bahwa dia tidak punya banyak waktu lagi.
Seolah-olah dia belum pernah ada sejak awal. Bagi Ann, ibunya adalah satu-
satunya yang tergolong dalam kata "keluarga". Apalagi, mereka yang membuat
ibunya sedih adalah musuh-musuhnya, bahkan jika salah satu dari mereka
58
adalah ayahnya sendiri. Siapa pun yang akan mencuri waktunya bersama
ibunya juga. Dan itu berlaku untuk Boneka Kenangan Otomatis yang telah
datang sesuai permintaan ibunya, dia juga akan menjadi musuh.
Ann menandai sesuatu yang bisa menghancurkan dirinya dan dunia ibunya
sebagai musuh. Ibu dan Violet memulai proses menulis surat sambil duduk di
sebuah meja di sebuah bangku putih antik di bawah payung yang tertata di
kebun. Masa kontrak mereka satu minggu. Sepertinya ibu itu benar-benar
berniat membuat Violet menulis surat yang sangat panjang.
Mungkin mereka ditujukan kepada lebih dari satu orang. Kembali saat dia
sehat, sang ibu sering sering melontarkan pesta salon dan mengajak banyak
teman ke rumah. Namun, saat ini dia tidak memiliki kontak atau keterlibatan
dengan orang-orang itu lagi.
59
"Jadi tidak ada artinya menuliskannya ..."
"Ada kebutuhan untuk privasi bahkan antara orang tua dan anak"
Menyajikan teh dan makanan ringan bukanlah pekerjaan unruk Ann, melainkan
untuk pelayannya. Karena itu, dia tidak bisa menguping urusan dalam negeri
mereka. Yang bisa dia lakukan hanyalah menonton, sama seperti dia tidak
dapat melakukan apapun tentang penyakit ibunya.
60
"Aku bertanya-tanya mengapa hidup harus seperti ini ..." Meskipun dia
berusaha mengeluarkan bersikap dewasa, dia hanyalah gadis berusia tujuh
tahun.
Saat dia terus mengamati mereka dengan ekspresi lusuh, dia bisa
memperhatikan banyak hal. Keduanya bekerja sangat pelan, namun terkadang
mereka tampak sangat serius atau terlalu banyak bersenang-senang. Selama
saat-saat menyenangkan, ibunya akan tertawa terbahak-bahak sambil
memukul tangannya dengan paksa. Selama saat-saat yang menyedihkan, dia
akan menyeka air matanya dengan saputangan yang dipinjamkan Violet.
Ibunya adalah orang yang sentimentil. Meski begitu, pikir Ann, bukankah dia
terlalu sering membuka hatinya pada seseorang yang baru saja dia temui?
61
Ann telah belajar kekejaman, ketidakpedulian, pengkhianatan dan keserakahan
orang melalui ibunya. Dia sangat mengkhawatirkan apa yang terjadi terakhir
kali.Dia berharap ibunya bisa memikirkan untuk mulai mencurigai orang lain.
Namun, mungkin ibunya memang berniat mempercayakan bahwa Boneka
Kenangan Otomatis, Violet Evergarden, dengan misteri apa pun yang
tersembunyi di dalam hatinya.
Pada waktu makan, ibu telah mengundang wanita muda tersebut untuk
bergabung dengan mereka namun ditolak. Ketika Ann bertanya mengapa,
Violet dengan dingin menjawab, "Karena saya ingin makan sendiri, Nona
Muda."
Ann merasa aneh. Kapan pun ibunya dirawat di rumah sakit, tidak peduli
seberapa hangat makanan yang disiapkan oleh pelayan, ia tidak merasakan
apa-apa. Makanan yang harus dia makan sendiri sangat menjengkelkan. Itulah
makanan yang akan dirasakan Violet.
62
Untuk mengetahui musuh, dia pertama kali perlu berinteraksi dengannya.
Menunya adalah roti empuk, sup sayuran dengan ayam dan kacang-
kacangan,kentang goreng dan bawang yang dibumbi dengan garam, bawang
putih dan merica, daging panggang dengan saus dan 'pear sorbet' sebagai
makanan penutup. Begitulah biasanya di rumah Magnolia. Meski bisa dianggap
agak mewah, karena Ann telah tumbuh dalam lingkungan yang kaya, itu
semua terlihat biasa baginya.
"Ibu melupakan beberapa hal penting. Kita perlu menambah jumlah daging
untuk besok. Dan tanpa sorbets; harusnya kue.Bagaimanapun juga dia
merupakan seorang tamu."
Saat dia sampai di pintu kayu ek - salah satu ruang untuk tamu -, dia
menyapanya, saat tangannya ditempati nampan, "Heeey, ini waktunya makan
malam."
63
Suara gemerisik terdengar dari dalam, dan, setelah terdiam beberapa saat,
Violet membuka pintu dan menjulurkan kepalanya ke luar.
Saat dia melakukannya, Ann menggerutu, "Berat sekali. Cepat dan ambil! "
Dia segera menerima nampan itu sebagai permintaan maaf, tapi karena
ekspresinya terlalu dingin, di mata anak kecil, dia tampak menakutkan.
64
Dia melihat koper di tempat tidur. Itu adalah koper troli kulit yang penuh
dengan stiker bea cukai dari berbagai negara. Pintu itu terbuka, dengan sebuah
pistol kecil yang menonjol dari dalam.
--Ah…
Pada saat terbelah bahwa dia tenggelam dalam pikirannya, Violet kembali.
Sama seperti di pantomim show, keduanya terus bergerak dalam keadaan
sinkronis sempurna.
Akhirnya Violet berbicara "Nona Muda, apakah pistol itu biasa untukmu?"
"Ada apa dengan hal itu? Hei, apakah itu asli? "
65
Saat Ann bertanya dengan penuh semangat, Violet
Saat Violet sedikit menyipitkan matanya, tubuh Ann bergetar pada gerakan
bibirnya. Apakah dia sedikit lebih tua, gadis itu mungkin akan mengenali
reaksinya sebagai tanda pesonanya.
"Jadi kau ... menembak dengan itu?" Saat dia meniru bentuk pistol dengan
tangannya, lengannya segera diluruskan oleh Violet.
66
"Tolong lampirkan sisinya lagi. Jika tangan Anda kendur, Anda tidak akan tahan.
"
"Meski begitu, seharusnya cukup untuk melayani sebagai praktik saat Anda
mungkin membutuhkannya."
"Tidak masalah wanita atau laki-laki jika tentang senjata." jawab Violet tanpa
ragu, Ann berpikir dia sangat keren.
"Tempat berikutnya adalah area konfik ... tapi, saya tidak akan
menggunakannya di sini. "
67
Terhadap sikap Ann itu, Violet dengan enteng mengajukan pertanyaan karena
ingin tahu, "Apa tidak ada yang bersenjata di rumah ini?"
Violet menatapnya dengan bingung. "Lalu apa yang anda lakukan jika seorang
pencuri muncul ...?" Dengan perasaan ragu, dia memiringkan kepalanya. Saat
melakukannya, ciri khas bonekanya menonjol lebih jauh lagi.
"Jika seseorang seperti itu muncul, semua orang akan langsung tahu. Karena
ini pedesaan. Begitu juga saat anda datang. "
"Kamu ... agak ... aneh." Ann berkata dengan tegang, sambil menunjuk jari
telunjuknya pada Violet.Pada saat itu, sudut-sudut mulut Violet naik sedikit.
"Nona Muda, bukankah ini sudah saat nya untuk tidur? Terjaga di malam hari
tidak baik untuk wanita. "
68
Karena senyuman tak terduga itu, Ann terpesona sampai tingkat tertentu dan
tidak bisa mengatakan hal lain. Pipinya pun memerah, mencela hal tersebut
dibalik debaran jantungnya.
"A-aku akan tidur. Anda juga harus tidur, kalau tidak Ibu akan memarahi Anda.
"
"Baiklah."
"Jika kau tidak tidur, monster akan datang untuk memberi tahumu untuk tidur."
Ann tidak tahan tinggal di sana atau bahkan berdiri lagi, meninggalkan tempat
itu dengan terburu-buru. Namun, saat dia berjalan pergi, dia merasa
penasaran, ia pun melirik kebelakang pada detik berikutnya. Dia bisa melihat
Violet memegang pistol di balik pintu yang masih setengah terbuka.
Ekspresi Violet sangat datar, dan karena itu, sulit untuk mengetahui perubahan
mood-nya. Meski begitu, bahkan Ann yang terlalu muda pun bisa mengerti apa
yang tampaknya dirasakannya saat itu dengan hanya melihat-lihat saja.
69
Sedikit mirip serigala yang kesepian.
Tidak sesuai dengan penampilannya saat ini, dia memegang senjata yang
brutal dan ganas. Ann hampir tidak bisa membayangkan untuk mendekatinya,
namun dia mulai terbiasa dengan sarung tangan hitam yang menutupi tangan
Violet. Saat dia mencengkeram pistol dengan tangannya dan menempelkan
ujungnya ke keningnya, dia tampak seperti seorang peziarah yang sedang
berdoa. Sebelum dia berbalik dari sudut lorong, telinga Ann bisa mendengar
doa.
Dia tidak mengerti dengan baik mengapa jantungnya berdetak begitu cepat,
tapi itu karena dia sempat melihat sekilas sisi dewasa dari Violet.
--Aneh. Meskipun aku tidak menyukai orang itu, aku tertarik padanya.
70
Ketertarikan itu selangkah dibelakang cinta romantis.Ann belum paham bahwa
perasaan suka dan tidak suka dapat berubah dengan mudah karena hal seperti
itu.
Tampaknya kemajuan penulisan surat itu berjalan dengan baik, karena jumlah
amplop amplop yang akan dikirimkan telah meningkat. Violet akan melirik ke
arahnya sesekali dan sesekali, membuatnya bertanya-tanya apakah wanita itu
tahu dia mengintip lewat jendela. Pada saat-saat itu, hati Ann akan berdenyut-
denyut. Dia akhirnya mendapatkan kebiasaan memegang erat bajunya,
sampai-sampai pakaiannya kusut.
71
"Dimengerti."
Meski dia sedih karena ibunya dimonopoli, dia tidak bisa membuat dirinya
merasa marah.
"Ada apa dengan roti ini, begitu keras sehingga aku bahkan tidak bisa
menggigitnya?"
"Saya pikir itu akan melunak jika Anda mencelupkannya ke dalam sup, bukan
begitu?"
Selama ada jeda waktu di antara penulisan surat, Ann akan melengah dan
mengejar serta bergaul dengannya.
72
"Violet.Violet."
Violet sedikit kesusahan akan hal itu, tapi tetap tidak mengabaikannya.
73
--Orang itu aneh.Aku juga jadi agak aneh saat aku bersamanya.
Saat-saat damai tiba-tiba berakhir setelah itu. Ibu Ann menjadi sedikit lebih
sehat beberapa hari setelah kedatangan Violet, namun kondisi fsiknya yang
sudah buruk berangsur-angsur semakin memburuk. Mungkin adalah kesalahan
untuk mengekspos dirinya ke angin di luar. Dia demam, dan sampai pada titik
dimana seorang dokter harus dipanggil ke manor.
Bahkan dalam kondisi seperti itu, dia dan Violet tidak menghentikan pekerjaan
mereka. Ibu berbaring di tempat tidurnya sementara Violet kembali mengetik
huruf-hurufnya, duduk di sebelahnya. Karena tidak memikirkan kondisi ibunya,
Ann masuk ke dalam ruangan dengan sikap khawatir.
"Mengapa kau memaksakan diri begitu keras untuk menulis surat-surat ini?
Para dokter mengatakan itu tidak berguna ... "
74
"Jika aku tidak menuliskannya sekarang, mungkin aku tidak akan pernah bisa
melakukannya. Semuanya baik baik saja. Lihat, ini ... karena kepalaku tidak
berjalan dengan baik sehingga, saat aku sedang membaca, akhirnya aku
mengalami demam psikologis ini. Betapa tidak menyenangkan ... "
Saat ibunya tersenyum lemah, dia tidak bisa membalasnya. Senyum yang
menusuk jantung Ann. Saat-saat menyenangkan telah lenyap seolah-olah
mereka telah berbohong dan kenyataan pahit tiba-tiba kembali.
Meskipun ibunya baik-baik saja sepuluh detik sebelumnya, dia bisa berhenti
bernapas dalam hitungan tiga menit. Duka hidup dengan seseorang dalam
situasi seperti itu akhirnya muncul kembali.
75
"Tolong, jangan tulis surat ini lagi."
Jika melakukan hal itu akan memberinya demam ... jika melakukannya akan
mempersingkat hidupnya ...
"Ku mohon…"
... bahkan bila itu adalah sesuatu yang diinginkan ibunya, Ann tidak ingin dia
melakukannya.
"Hentikan saja!" Kecemasan dan depresi yang terakumulasi meledak pada saat
itu juga. Bahkan Ann sendiri terkejut dengan suaranya sendiri, yang telah
keluar lebih keras dari yang dia bayangkan. Hanya sekali itu, dia
menyemburkan keegoisan yang ia miliki, biasanya ia takkan membentak
seseorang, "Bu, kenapa kamu tidak pernah mendengarkanku? Apakah kau
lebih suka dengan Violet daripadaku? Kenapa kau tidak melihat kepadaku ?! "
76
Mungkin lebih baik baginya untuk mengatakannya dengan cara yang lebih
sopan. Namun, ia secara tidak sengaja membiarkan suara penderitaan nya
keluar.
"Bukan begitu. Tidak mungkin hal itu terjadi. Ada apa, Ann? "Dia panik dalam
usahanya menenangkan Ann.Ann menghindari tangan yang terulur untuk
77
menepuk kepalanya. Dia tidak ingin disentuh. "Kau sama sekali tidak
mendengarkan apa pun yang ku katakan."
"Pembohong!"
"Ini bukan bohong." Suara ibunya dalam hati yang penuh duka cita.
78
Namun, Ann tidak menghentikan sikapnya itu.
Kemarahannya dari bagaimana hal-hal yang tidak berjalan seperti yang dia
harapkan keluar darinya. "Pembohong! Kau selalu berbohong bohong selalu
saja...selalu saja begitu, itu hanya kebohongan! Ibu, kau belum pulih sedikit
pun! Meskipun kau bilang kau akan kembali sehat lagi! "
Setelah mengatakan satu hal yang dia tahu seharusnya tidak, Ann segera
menyesali hal itu. Begitulah jenis garis yang biasanya dikatakan dalam
perkelahian tanpa cinta antara orang tua dan anak. Tapi hari itu adalah
pengecualian. Ibunya, yang berwajah merah karena demam, terus tersenyum
tanpa suara.
"Bu ... hei ..." Ann memanggilnya dalam keadaan seperti itu. Pacu momentum
momentum yang penuh amarah itu tiba-tiba hilang. Saat dia mencoba
berbicara, mulutnya tertutup sebuah sentuhan.
79
"Ann, tolong, pergi sebentar." Air mata tumpah dari mata ibunya yang berbisik.
Tetesan besar tergerai dan akhirnya mengalir di pipinya. Ann terkejut bahwa
ibunya, yang selalu tersenyum meskipun rasa sakit yang harus ditanggungnya
dari penyakitnya,
Karena ibunya bukan tipe orang yang suka menangis, Ann percaya bahwa
orang dewasa adalah makhluk yang tidak pernah meneteskan air mata.
Setelah menyadari itu tidak terjadi, fakta bahwa dia telah melakukan sesuatu
yang mengerikan berdering dalam pikirannya.
80
Meskipun Ann tahu bahwa dia, lebih dari siapa pun, tidak seharusnya
menempatkan dirinya di hadapan ibunya, dan meskipun dia yakin bahwa tugas
untuk melindungi ibunya bergantung padanya, dia telah membuatnya
menangis.
"I-ibu ..." dia mencoba untuk meminta maaf, tapi diusir oleh Violet, yang
kemudian menyeretnya keluar dari ruangan seolah berurusan dengan anak
anjing. "Berhenti! lepaskan aku! "Seru Ann, tidak mampu menahan diri dan
ditinggalkan sendirian di koridor.
Isak tangis ibunya bisa terdengar dari balik pintu yang tertutup.
"Ibu ...ibu ..." Dia memeluknya, dengan putus asa. "Bu, hei ..."
81
"Bu! Ibu! "
- Aku hanya ingin kau merawat tubuhmu sendiri. Jadi ... Jadi ... aku bisa
bersamamu bahkan sedetik lagi, kalau memungkinkan.
"Bu ..."
- Ini semua...
"Bu, hei!"
82
- Apakah ini ... salahku?
Seorang ibu yang berada di ambang pintu kematian. Seorang anak perempuan
yang akan dibiarkan sendiri.
83
Seorang ibu yang terus menulis surat, karena dia mungkin tidak dapat
melakukannya di masa depan. Seorang anak perempuan yang membencinya.
Air mata yang hampir mengering meluap kembali. Ann menghela napas dalam-
dalam dan berteriak dalam satu napas, "Apakah ada orang lain yang lebih
penting daripada Ibu?" Saat teriakannya keluar, dia mulai menangis. Suaranya
teredam, tenggorokannya terasa retak.
"Bu, jangan menulis surat lagi dan habiskan waktu bersamaku!" Anak itu
memohon.
Meratapi diri ketika permintaan mereka tidak bisa dipenuhi adalah apa yang
dilakukan anak-anak.
"Tanpa Ibu, aku akan sendiri! Sendirian tanpamu! Berapa lama lagi aku bisa
bersamamu? Aku ingin bersama ibu selama yang kubisa. Jika aku akan sendiri
setelah ini, berhenti menulis surat-surat ini ... Untuk saat ini, tetaplah
bersamaku! dampingilah aku!"
84
"Tetaplah bersamaku ..."
Ann terlalu muda untuk bisa melakukan apapun,dia hanyalah anak Seseorang
yang, pada kenyataannya, selalu, selalu menangis atas takdir yang diberikan
kepadanya oleh Tuhan.
"Nona Muda."
Violet keluar dari ruangan. Dia menatap Ann yang wajahnya basah karena air
mata. Sama seperti gadis itu ia berpikir bahwa itu adalah perlakuan yang
kejam, sebuah tangan terulur ke bahu Ann. Kehangatan tindakan tersebut
merendahkan permusuhannya.
85
"Ada alasan bagi diriku untuk merampok waktumu bersama ibumu. Tolong
jangan membencinya. "
Violet berjongkok untuk memenuhi garis pandang Ann yang kecil. "Jelaslah
bahwa Nona Muda kuat. Bahkan dengan tubuh kecil seperti itu, Anda merawat
ibu Anda yang sakit. Anak-anak biasanya tidak akan mengeluh atau merawat
seseorang sebanyak itu. Anda adalah orang yang sangat terhormat, Nona
Muda Ann. "
"Bukan begitu. Bukan itu ... aku hanya ... ingin bersama ibu sebentar lagi ... "
"Madam merasakan hal yang sama." Kata-kata Violet terdengar seperti rasa
kasihan.
86
"Itu bohongan, bohong, bohong, bohong ... Maksudku ... dia khawatir dengan
surat-surat itu untuk seseorang yang tidak kuketahui dan bukan tentang aku.
Meskipun tidak ada orang lain di rumah ini yang sangat mengkhawatirkan ibu!
"
Cara matanya yang cokelat tua melihatnya, orang dewasa dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan mereka terbungkus didalamnya. Bahunya menggigil
saat air matanya menetes ke lantai. Tertutupi air mata, penglihatannya sama
kaburnya seperti dunia yang dirasakan olehnya.
87
Berapa banyak hal di dunia kecilnya itu yang bisa dianggap nyata?
"Walaupun demikian…"
Gadis muda itu percaya bahwa, terlepas dari berapa lama dia akan hidup
sesudahnya, jika dunia dipenuhi dengan begitu banyak kemunafkan dan
pengkhianatan sejak awal kehidupan seseorang, maka masa depan tidak perlu
ada.
"Walaupun demikian…"
Jumlah barang yang dianggap benar oleh Ann bisa dihitung dengan satu
tangan. Mereka bersinar tanpa henti dalam dunia yang begitu palsu. Dengan
mereka, dia bisa menoleransi rasa takut apa pun.
88
"Begitulah ... tapi meski begitu ..."
- Meskipun aku tidak membutuhkan hal lain selama Ibu bersamaku ...
"Jika ini tentang saya, Anda bisa marah sebanyak itu dan memuaskan diri
Anda. Memukul saya, menendang saya; Saya tidak akan keberatan dengan
apapun yang Anda inginkan. Namun ... tolong hentikan penggunaan kata-kata
yang akan membuat sedih ibu tercinta dan terhormat Anda, ini demi diri Anda
sendiri juga. "
89
Seperti yang diceritakan Ann dengan wajah yang suram, air mata mulai
terbentuk dengan cepat di matanya lagi. Teriakan yang telah ditahannya dan
ditelannya kembali itu terasa menyakitkan.
"Karena aku anak nakal, ibu jadi sakit, dan ... akan segera ..."
--…mati?
Violet menjawab pertanyaan Ann dengan berbisik dengan nada yang sedikit
tak berperasaan, tapi tidak mengancam, "Tidak."
90
Air mata mengalir dari mata Ann yang terlihat suram.
"Tidak, Nona Muda adalah orang yang sangat baik. Penyakit tidak berhubungan
dengan ini. Ini adalah ... sesuatu yang tidak ada yang bisa memprediksinya
atau melakukan sesuatu tentangnya. Sama seperti saya tidak bisa lagi memiliki
kulit yang lembut seperti lengan robot saya, ini adalah sesuatu yang tidak
dapat diubah. "
"Bahkan jika memang begitu ataupun bukan begitu ... kita hanya bisa
berkonsentrasi pada bagaimana kita harus menjalani kehidupan yang telah
diberikan kepada kita."
91
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Untuk saat ini, Nona Muda ... Anda bebas menangis." Violet membuka
lengannya, bagian-bagian mesinnya mengeluarkan suara kecil.
"Jika Anda tidak akan memukul saya, bolehkah saya meminjamkan tubuh saya
sebagai gantinya?"
Itu bisa ditafsirkan sebagai "Anda bisa melompat dan memeluk saya",
meskipun dia tidak tampak seperti tipe yang mengatakan hal seperti itu. Ann
bisa menangis dengan aman, jadi untuk berbicara. Tanpa ragu, dia memeluk
Violet.
Apakah dia memakai parfum? Dia mencium beberapa bunga yang berbeda.
92
"Violet, jangan mengambil ibu dariku." Dia berkata sambil menekan wajahnya
erat-erat di dada Violet, merendamnya dengan air mata. "Jangan mencuri
waktuku bersama ibu, Violet."
"Kalau begitu, paling tidak katakan pada Ibu bahwa tidak apa-apa kalau aku
tinggal di sisinya saat kau sedang menulis. Tidak apa-apa jika kalian berdua
mengabaikanku ; Aku hanya ingin dekat dengannya. Aku ingin berada di
sampingnya dan memegang tangannya erat-erat. "
"Saya minta maaf, tapi klien saya adalah Madam, bukan Nona Muda Ann. Tidak
ada yang bisa saya lakukan untuk mengubah ini. "
93
"Aku sungguh minta maaf, Nona Muda."
"Karena orang memiliki perasaan yang ingin mereka sampaikan kepada orang
lain."
Ann tahu dia bukan pusat dunia.Terlepas dari hal itu, fakta bahwa segala
sesuatunya tidak berjalan sebagaimana yang diinginkannya membuat lebih
banyak air mata mengalir keluar dari perasaan frustasi "Hal-hal seperti itu tidak
perlu disampaikan ..."
Violet terus memeluk Ann yang cemberut, yang menggigit bibirnya karena
ketidaksenangan. "Tidak ada yang namanya surat yang tidak perlu
disampaikan, Nona Muda."
94
Sepertinya kata-katanya diarahkan pada dirinya sendiri dan bukan pada gadis
itu. Ann merenungkan mengapa. Karena itu, ungkapan itu entah bagaimana
mencolok dan terukir dalam pikirannya.
95
"Apa kau tidak takut?"
"Saya akan ke mana pun yang klien inginkan.Inilah yang dilakukan Boneka
Kenangan Otomatis Violet Evergarden. "
"Bisakah aku menghubungimu jika aku bertemu seseorang yang ingin saya
tuliskan surat kepadanya suatu hari nanti?" Adalah apa yang Ann tidak dapat
ajukan untuk ditanyakan.
Beberapa bulan setelah wanita tersebut pergi, penyakit ibunya yang paling
parah terjadi. Dia segera meninggal dunia. Orang-orang yang merawatnya di
saat-saat terakhirnya adalah Ann dan pembantunya.Sampai dia memejamkan
mata, Ann terus berbisik, "Aku mencintaimu, Bu." Si ibu hanya mengangguk
perlahan, "Ya, ya." Di hari yang tenang pada musim semi, ibu tercintanya
meninggal. Sejak saat itu, Ann selalu sangat sibuk. Sehubungan dengan
96
warisan dari ibunya, setelah berdiskusi dengan pengacara, diputuskan untuk
membekukan beberapa rekening bank keluarga itu sampai dia cukup dewasa.
Dia juga menyewa seorang tutor pribadi untuk tinggal di manor dan belajar
dengan giat. Sewaktu dia ingin sekali menandai tanah itu dengan ingatan
ibunya, Ann bekerja untuk menjadi sarjana berkualitas dengan tingkat
pendidikan yang sama dengannya.
Dia tidak pernah lagi melihat ayahnya. Dia pernah menghadiri pemakaman,
tapi mereka hanya bertukar dua atau tiga kata. Setelah ibunya tiada, dia
berhenti mengunjungi rumah. Kecerobohannya dengan uang juga telah
berakhir. Ann tidak langsung bertanya alasan di balik perubahan pola pikirnya,
tapi percaya itu adalah hal yang bagus.
Ann membuka kantor konseling hukum di rumah setelah lulus.Dia juga berada
di tengah perselingkuhan kecil dengan seorang wirausahawan muda yang
sering datang untuk konseling.
Karena dia tidak menyerah pada kesedihan bahkan setelah kehilangan ibunya
pada usia tujuh tahun, orang orang pasti akan bertanya, "Kenapa Anda bisa
setahan itu?"
97
Ibunya, tentu saja, sudah meninggal. Tulang-tulangnya tinggal di sebuah
kuburan keluarga dimana keluarga mereka dikuburkan selama beberapa
generasi.
Ada alasan mengapa dia menegaskan hal itu sambil tersenyum. Itu terhubung
sampai ke waktu yang dia habiskan bersama Violet Evergarden.
Ulang tahun Ann yang kedelapan adalah yang pertama tanpa ibunya. Sebuah
paket telah tiba untuknya pada hari itu. Benda itu berisi boneka beruang besar
dengan pita merah. Nama pengirimnya adalah almarhum ibunya, dan kiriman
itu disertai sebuah surat.
98
"Selamat ulang tahun ke 8, Ann. Banyak hal menyedihkan mungkin terjadi.
Mungkin ada beberapa orang lain yang memlih bekerja keras. Tapi jangan
menyerah. Meski mungkin kau kesepian dan menangis dalam kesunyian,
jangan lupa: Ibu akan selalu mencintaimu, Ann."
Tak salah lagi ada sepucuk surat yang ditulis oleh ibunya. Pada saat itu, citra
Violet Evergarden muncul kembali di benaknya. Apakah layanan seperti itu
juga termasuk dalam pekerjaan menulis surat?
Di masa lalu, meskipun ibunya telah mengatakan bahwa dia akan menulis
surat, semuanya telah ditulis oleh Violet Evergarden. Mungkinkah Boneka
Kenangan Otomatis itu telah menulis semua itu meniru tulisan tangan ibunya?
Ketika Ann telah menanyai agen pos tentang pengiriman yang mengejutkan
tersebut, dia diberitahu bahwa mereka telah menandatangani kontrak jangka
panjang dengan ibunya dan seharusnya memberikan hadiah pada hari ulang
tahunnya setiap tahun. Dan memang benar Violet Evergarden yang telah
menulis surat itu. Semua yang lain telah disimpan dengan hati-hati.
Ann tidak diberi tahu berapa lama surat-surat itu akan terus berlanjut sebagai
bagian dari kerahasiaan kontrak, tapi mereka telah tiba setiap tahun
berikutnya. Bahkan saat ia berusia 14 tahun.
Kamu sudah menjadi wanita yang luar biasa sekarang. Aku bertanya-tanya
apakah kamu telah menemukan pria muda yang kamu sukai. Cara berbicara
dan bersikapmu sedikit, jadi hati-hati.
99
Aku tidak bisa memberi saran mengenai percintaan, tapi aku akan
melindungimu sehingga kau tidak terlibat dengan pria nakal. Ini tentangmu
Ann, yang selalu lebih kuat dariku. Bahkan jika aku tidak ada di sisimu, tentu
saja, jika kau yang memilihnya, itu pasti orang yang benar-benar hebat. Jangan
takut untuk jatuh cinta.
Sudahkah kamu naik mobil sekarang? Apakah Kamu akan terkejut jika Ibu
mengatakan bahwa ibu benar-benar bisa naik mobil juga? Dulu ibu sering
mengemudi di masa lalu. Tapi ibu akan dihentikan oleh orang-orang yang naik
bersama ibu. Mereka akan menjadi mual.
Hadiahku untuk ulang tahunmu adalah mobil dengan warna yang sesuai
denganmu. Cukup gunakan kunci yang tertutup. Tapi aku bertanya-tanya
apakah itu sekarang dianggap sebagai model klasik. Jangan anggap itu 'payah',
oke? Ibu menantikanmu untuk bisa melihat berbagai dunia yang berbeda.
Aku ingin tahu apakah kamu sudah menikah sekarang? Menjadi istri di usia
muda memang merepotkan dalam banyak hal. Tapi anakmu pasti akan imut,
tidak peduli apakah itu anak laki-laki atau perempuan. Ibu menjamin itu
100
yang kamu lakukan yang membuatku sedih ... Aku ingin kau membesarkan
anakmu dengan penuh perhatian. Semuanya baik baik saja. Terlepas dari
kelengahanmu, aku di sini. Aku akan berada di sisimu. Bahkan saat kau
menjadi seorang ibu, kau masih anakku, jadi boleh saja kadang-kadang untuk
mengeluh padaku.
Hari ini, besok, lusa; Kau akan selalu tetap cantik, Ann. Bahkan jika orang-
orang yang tidak menyenangkan membuatmu berkecil hati, aku akan
menegaskan ini ; Kau cantik dan merupakan wanita muda paling keren.
Ambillah kepercayaan dirimu dan melangkah maju dengan penuh tanggung
jawab terhadap masyarakat.
Kau telah berhasil hidup lama karena kau telah dijaga oleh banyak orang. Ini
berkat struktur komunitas tempatmu berada.Kau telah mendapat banyak
bantuan tanpa kau sadari.Mulai sekarang, untuk membayar kembali hal itu,
tolong bekerja untuk membalas hutangmu padaku juga.
101
Aku bercanda, maaf kau adalah pekerja keras, mengatakan hal seperti ini
terlalu berlebihan. Miliki kekuatan dan nikmati hidup, sayangku. Aku
mencintaimu.
Kembali di masa lalu, perasaan ibunya yang sakit semuanya telah dialamatkan
kepadanya. Masing-masing dari mereka adalah kartu ulang tahun masa depan
untuk putrinya tercinta.Ann telah cemburu pada dirinya sendiri.
"Tidak ada yang namanya surat yang tidak perlu disampaikan, Nona Muda."
Kata-kata Violet bergema di telinga Ann di luar batas waktu.
Surat-surat itu masih menemukan jalan mereka kepadanya, bahkan saat dia
sudah menikah dan memiliki anak sendiri. Dia - wanita dengan rambut hitam
panjang bergelombang, yang tinggal di rumah besar yang dimilikinya, yang
terletak jauh dari kota - akan memastikan untuk pergi keluar pada pagi hari
pada hari tertentu dalam bulan tertentu. Dia akan menunggu sambil melihat
pemandangan yang terbentang di hadapannya. Kapan pun telinganya
mendengar suara sepeda yang dikendarai tukang pos yang dilapisi mantel
hijau hijau, dia akan berdiri dengan matanya yang bersinar. Sosoknya saat dia
dengan cemas menunggu sambil berpikir, "Apakah sekarang? Apakah
sekarang? " Dengan sikap yang mirip dengan almarhum ibunya.
102
Tukang pos itu tiba di kediamannya, menyerahkan sebuah paket besar dengan
seringai. Dia, yang tahu tentang hadiah yang dikirimkan kepadanya setiap
tahun, juga menawarkan kata-kata hangatnya sendiri, "Selamat ulang tahun,
Madam."
Dia membalas dengan mata cokelat kecil yang agak basah, "Terima kasih."
Dan, akhirnya, dia bertanya hal yang sudah lama ingin ia tanyakan,
"Katakanlah, apakah kau mengenal Violet Evergarden?"
Kantor pos dan bisnis amanuensis memiliki hubungan dekat. Suatu ketika Ann
bertanya dengan jantungnya yang berdebar-debar "apa-jika" , tukang pos itu
membalas sambil menyeringai, "Ya, karena dia terkenal. Dia masih aktif.
Baiklah kalau begitu…"
Begitu tukang pos itu pergi, Ann memperhatikannya saat dia membelai hadiah
itu dengan senyuman. Air matanya mulai mengalir. Masih tersenyum, dia
merintih sedikit.
Wanita itu masih bekerja sebagai Boneka Kenangan Otomatis. Orang yang
telah dia bagikan sebagian waktunya bersamanya masih baik baik saja, masih
dalam pekerjaan yang sama.
103
Dari dalam mansion, dia bisa mendengar telepon. "Bu!"
Dia berpaling ke arah suaranya. Seseorang melambai dari jendela yang biasa
dia tempati saat mengamati ibunya dan Violet. Itu adalah seorang gadis
dengan rambut sedikit bergelombang yang sangat mirip dengan Ann sendiri.
Ann mengangguk pada putrinya yang tersenyum polos. "Ya, sudah tiba!"
Jawabnya dengan antusias, Ann pun melambaikan tangan kepadanya.
Di dalam rumah, anak perempuan dan suaminya akan memulai pesta ulang
tahunnya. Dia harus segera masuk ke rumah. Menangis lembut, dia berjalan
menuju mansion. Saat dia melakukannya, dia tenggelam dalam pikirannya
--Hai ibu. Kau bilang sebelumnya bahwa ingin aku memberi anakku semua
kebahagiaan yang pernah kau alami, bukan?
Kata-kata itu ... membuatku sangat bahagia. Mereka benar benar akrab
denganku, pikirku. Itu sebabnya aku akan melakukan apa yang kau lakukan. Ini
bukan alasan untuk melihat orang itu. Meski aku memang ingin bertemu
dengannya lagi. Aku juga ... memiliki perasaan yang ingin ku sampaikan
padanya.
104
indah, dia akan menulis tentang cintaku untuk putriku sendiri. Violet
Evergarden adalah wanita seperti itu - yang tidak mengecewakan. Dan juga ;
Dia adalah tipe Boneka Kenangan Otomatis yang ingin orang liat lagi pekerjaan
nya. Ketika aku melihatnya lagi, aku akan berterima kasih padanya dan
meminta maaf kepadanya tanpa ragu. Lagi pula, aku bukan lagi gadis yang
tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis.
Ann Magnolia tidak akan pernah melupakan wanita yang telah memeluknya
saat masih muda.
Aku ingat.
Aku ingat.
Wajah orang itu ... dan wajah ibuku yang tersenyum dengan senang.
105
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 3
Sejak kecil, Aiden Field mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia ingin
menjadi pemain bisbol. Dia langsing, anggota badannya terbungkus otot lentur.
Meski tidak tampan, wajah bocah dengan rambut pirang yang agak gelap itu
bisa dianggap lumayan bila dilihat dari dekat. Dia adalah tipe orang seperti itu.
Dia berbakat di olah raga cukup untuk mewujudkan ambisi terhadapnya, dan
setelah lulus, dia sudah memutuskan untuk bergabung dengan tim bisbol
bergengsi. Orang tuanya bangga dengan putra mereka. Meski ia dari kota kecil,
barangkali ia memang bisa menjadi pemain profesional. Baginya, masa depan
seperti itu sudah pasti.Namun, jalan itu tidak lagi terbuka.Seiring Aiden
tumbuh, alih-alih menjadi bintang bisbol, dia menemukan dirinya berada di
medan perang, di dalam hutan lebat di sebuah benua yang jauh dari tanah air
kesayangannya. Bangsa musuh yang diperjuangkan negaranya menahan
fasilitas pengeboran ladang minyak secara rahasia. Misi Angkatan Darat
Nasional ke-34, yang merupakan angkatan Aiden adalah untuk menyerbu ke
fasilitas tersebut dan mengendalikannya sepenuhnya.
Skuad tersebut terdiri dari seratus orang secara keseluruhan. Strategi mereka
membagi squad menjadi empat kelompok dan menyerang dari semua sisi. Itu
seharusnya bukanlah tugas yang sulit, namun orang-orang dari kelompok
tersebut saat ini berserakan dan melarikan diri.
"Lari, lari, lari!" Seseorang dari salah satu korps yang masih hidup berteriak.
Apakah seseorang dari pihak mereka mengungkapkan rencana mereka kepada
musuh, atau apakah negara lain selangkah lebih cepat dari mereka ? Itu
seharusnya menjadi serangan mendadak, tapi mereka malah diserang terlebih
106
dahulu. Serangan serentak dari keempat sisi itu dengan mudahnya
dihancurkan oleh hujan peluru yang muncul secara mendadak di tengah
tengah kegelapan.
Skuad mereka berasal dari para pemuda dengan tekad yang lemah. Mereka
berbeda dengan tentara bayaran yang dapat melaksanakan perintah dengan
sigap. Anggota squad itu adalah seorang pemuda yang hanya tahu bagaimana
mengoperasikan peralatan pertanian dengan benar, seorang anak laki-laki
yang berimpian untuk menjadi seorang novelis, seorang pria yang memiliki istri
yang berada di kehamilan keduanya - Fakta bahwa sebenarnya tidak satupun
dari mereka menginginkan untuk bertempur di tempat itu.Tidak mungkin
mereka menginginkan untuk berakhir disana.
107
"Tunggu!" Sebuah suara memanggil dari belakang, orang itu berlari
menghampirinya dengan pistol di tangan. Bayangan kecil bisa terlihat dalam
kegelapan. Itu adalah anggota termuda dari skuad, seorang anak yang masih
dalam masa mudanya.
"Ale ...!" Aiden meraih tangan anak laki-laki yang telah berhenti menggerakkan
kakinya dan kembali berlari.
"Aku sangat senang! Tolong, jangan tinggalkan aku! Jangan tinggalkan aku!
Jangan tinggalkan aku sendirian! " Ale memohon sambil menangis.
Dia berusia sepuluh tahun dan lahir di provinsi yang sama dengan Aiden, yang
belakangan ini baru dikenalnya. Karena dia adalah anggota skuad paling
lemah, dia tidak dihitung sebagai petarung dan dimasukkan hanya untuk
dijadikan pelengkap.
Berdasarkan keputusan nasional, setiap orang yang berusia di atas enam belas
tahun harus terdaftar tanpa syarat di militer, dan orang-orang yang belum
cukup umurnya diberi imbalan lebih jika mereka menjadi sukarelawan. Anak
laki-laki itu pernah berbicara dengan nada sedikit kasar tentang bagaimana dia
mendaftar untuk membayar biaya pengobatan ibunya, yang tubuhnya sudah
terlalu lemah.
108
Aiden lebih suka melihat anak itu bertahan daripada dirinya sendiri. Meskipun
dia seharusnya khawatir tentang dirinya sendiri namun, kakinya telah bergerak
tanpa ia sadari.
--Ah, berpikir untuk melupakan anak kecil ini dan melarikan diri sendiri ...
"Memangnya aku akan meninggalkanmu! Aku senang kau masih hidup! Ayo
bersembunyi di suatu tempat! "
"Aku tidak menginginkan ini ... Aku tidak ingin mati, Aku tidak ingin mati ..."
Bisikan Ale yang lembut kepada Tuhan dan jeritan ketakutan itu terasa sakit di
telinga Aiden.
--Aku tidak ... mau mati juga. Ada banyak orang yang ingin kulihat lagi, mereka
semua sedang menungguku, dan banyak hal yang ingin kulakukan.
"Tidak apa-apa, Ale. Tidak apa-apa, jalankan saja, larilah. " Dia ingin
menenangkan anak itu, tapi hanya bisa berkata seperti itu.Apakah Ale bisa
bersikap seperti salah satu perwira atasan?, apakah dia bisa tetap tenang saat
situasi seperti ini terjadi?.Bagaimanapun juga, dia hanyalah seorang bocah
biasa.Dia masih berumur 10 tahun, dia belum bisa dianggap cukup dewasa.
109
--Ah, seseorang akan menyelamatkan kita Aku tidak ingin mati di tempat
seperti ini. Aku tidak ingin mati. Tidak peduli apapun, aku tidak ingin mati.
Suara tembakan bergema lagi, lebih dekat dari sebelumnya. Dia bisa melihat
daun-daun jatuh dari pepohonan ke arah tertentu dan bisa mengatakan bahwa
ada musuh yang mendekat dari belakang. Dia ingin menghentikan napasnya
sendiri agar bisa mengistirahatkan jantungnya yang berdetak dengan cepat
Sementara memarahi mental Ale karena tidak bisa mengikuti, dia menegur
dirinya sendiri.
Namun, dia tidak berpikir untuk melepaskan tangan mungil itu. Dia tidak akan
pernah bisa melakukannya. Aiden mencengkeramnya lebih erat lagi.
"Ah ..."
110
Dalam beberapa detik, kesadarannya menjadi kabur. Namun matanya terbuka,
dan anggota badannya masih bisa bergerak. Itu adalah prestasi yang luar biasa
bahwa dia hidup.
"A ... Ale ..." Meski begitu, Aiden melirik ke sisi tubuhnya saat memperhatikan
tangan yang belum dilepaskannya. Dia menjadi kaku saat menyadari bahwa
anak laki-laki yang seharusnya berada di sana tidak ada.
- Dia tidak ada ... Ale ... tidak ada...
Tangannya masih hangat, berada di telapak tangannya. Tapi sisanya hilang.
Tidak ada kepala, tidak ada kaki. Dia tidak bisa melihat apa pun selain
setengah dari sebuah lengan, dengan tulang-tulangnya mencuat dari daging
yang robek.
--Tidak mungkin.
Hatinya sangat bising dan rasanya gendang telinganya akan meletus. Dia
berbalik mundur. Di tempat itu, dia melihat sebuah kepala kecil di antara
batang-batang yang jatuh.
"Ale!" Teriaknya, saat itu tubuhnya kejang dan dia hampir menangis, sebelum
dia melihat kepala itu tersentak sedikit dan mulutnya membentuk senyuman.
111
--Terima kasih, dia hidup.
"Tunggu aku ..."
- Ya... "Seseorang"
Satu-satunya orang di sekitarnya adalah Ale dan dirinya sendiri.
Dia tidak bangkit sampai suara tembakan hilang. Jantungnya berdegup
kencang.
Begitu hujan peluru itu berhenti , dia mengangkat lehernya dan menyadari
bahwa kepala kecil itu berhenti bergerak. "Ale ...?"
112
Mata yang menatapnya seolah-olah dia adalah satu-satunya yang bisa
andalkan sekarang, seakan hendak keluar. Mulut anak itu terbuka saat dia
mengucapkan kata-kata terakhirnya. Ale telah tewas saat menatap Aiden
dengan mata terbelalak.
"Ah ... ah ... aah ...! Aah! "Jeritan aneh berhasil lolos dari tenggorokan Aiden.
Dia keluar dari tempat itu secepat mungkin. Masih merasakan tatapan mata itu
di punggungnya, dia berlari dengan panik.
Hatinya memukul dadanya. Pikirannya menjadi gempar, seolah-olah ada
teriakan seratus orang. Apa mungkin itu karena tembakan tadi?. Atau apakah
karena Ale yang "menunggu aku"? Setiap bagian tubuhnya terasa menjijikkan
dan terlalu hangat. Rasanya seperti dipanggang dalam suhu tubuhnya sendiri.
- Sudah mati Ale sudah mati Ale kecil itu sudah mati.
"Ah ... aah ... aah ... aah ... ah ... ah ..." jeritan terus keluar dari tenggorokannya
mengingat perasaannya, yang bahkan tidak dia pahami dengan baik.
Meskipun dia bermaksud menjerit sekuat tenaga, suaranya terlalu samar, tidak
penting di lautan banyak orang. "Ah ... Aah ... Ah ... Ah ... Ah ...
AAAAAAAAAAAAAH!" Air mata menetes dari matanya.Hidungnya dipenuhi
ingus.Meski begitu, hanya kakinya yang bergerak, dan dia tidak berhenti
berlari.
113
Itulah sentimen yang paling jelas - naluri bertahan hidup,dari teror kematian.
- Sekali lagi ... aku ingin sekali bertemu dengan ibu dan ayah sekali lagi. aku
tidak ingin mati. Aku memiliki begitu banyak orang yang ingin ku temui lagi.
"Maria…"
- Jika aku tahu semuanya akan jadi seperti ini, aku pasti akan mencium dan
memeluknya meski dengan paksa.
Bahkan pada saat seperti itu, dia memikirkannya dengan penuh kasih sayang.
"Maria!"
114
Jika dia menahannya, dia merasa bisa mati kapan saja, bahkan tanpa
mengalami kerusakan fsik.
Dan semoga hal itu tidak terjadi,akan sangat menyedihkan bila dia tetap
mengingat Aiden bahkan setelah kematiannya.
- Tidak, aku tidak ingin mati! Tidak, aku tidak ingin mati! Tidak, aku tidak ingin
mati! Tidak, aku tidak ingin mati! Tidak, aku tidak ingin mati! Tidak aku tidak
ingin mati! Tidak aku tidak ingin mati! Tidak aku tidak ingin mati! Aku tidak
ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku
tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin
mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak
ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku
tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati.Aku tidak ingin mati.
Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin
mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak
ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku
tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin
115
mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak
ingin mati. Aku tidak ingin mati
Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin
mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati. Aku tidak
ingin mati. Aku tidak ingin mati.Aku tidak ingin mati.Aku tidak ingin mati
tempat yang dingin di bawah langit sepi sebuah negara yang bahkan tidak
kuketahui namanya. Aku masih tidak tahu apa-apa tentang sukacita sejati dan
kebahagiaan sejati. Aku hanya hidup selama delapan belas tahun. Aku memiliki
hak untuk hidup lebih lama. Apakah aku telah lahir untuk mati seperti anjing di
tempat seperti ini? Bukan untuk itu aku terlahir, aku terlahir untuk bahagia.
Bukan? Apakah aku dilahirkan untuk menderita? Bukankah aku lahir dari cinta
orang tuaku? ya ; Aku punya hak untuk bahagia. Begitulah seharusnya. Selain
itu, aku tidak ingin membunuh orang dari negara ini. Pemerintah memutuskan
sendiri bahwa kita berkewajiban untuk datang kesini. Aku tidak ingin menyakiti
siapa pun. Aku tidak ingin menyakiti siapa pun. Aku tidak ingin dibunuh oleh
siapapun. Aku tidak ingin membunuh siapapun. Kenapa di dunia ini ada orang
yang terlahir untuk membunuh orang lain? Bukankah itu tak berarti? Mengapa
kita harus berkelahi satu sama lain hanya karena kita hidup agak berbeda
antara satu sama lain? Apa yang tersisa setelah kita melakukannya dan
meninggal? Siapa yang memutuskan bahwa semuanya harus berakhir seperti
ini? Aku adalah manusia.Aku adalah manusia!.Aku adalah manusia dengan
orang tua yang menyayangiku.Aku punya rumah yang merupakan tempatku
untuk kembali.Aku punya orang yang menungguku.Meski begitu, mengapa
anak muda sepertiku harus ikut dalam peperangan? Siapa yang memulai
sesuatu seperti ini? Paling tidak, itu bukan aku. Paling tidak, itu bukan aku!.Aku
tidak pernah menginginkan sesuatu seperti ini terjadi. Aku tidak menginginkan
ini aku ingin pulang ke rumah.
116
Aku ingin kembali ke kampung halamanku. Aku ingin kembali ke kampung
halamanku!. Aah, aku ingin kembali. Saat ini, aku ingin meninggalkan tempat
ini dan kembali ke kota pedesaan yang indah.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga.
Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga. SEKARANG.
--Apa ini? Rasanya seperti ada lava yang mengalir dari tulang belakangku ...
Terlalu panas.
Karena tidak dapat menahan diri, Aiden berbaring, mengosongkan isi
perutnya.Ia bingung mengapa dia muntah meski belum makan apa-apa.
Namun, itu sebenarnya darah.
117
Setelah melihat bahwa Aiden masih bisa bergerak, orang-orang itu tertawa.
Jika mereka sedang berjudi, itu mungkin taruhan pada siapa yang bisa
membunuhnya dengan satu tembakan. Kemungkinan besar, Ale dan yang
lainnya telah ditangani dengan cara yang sama.
Mereka tampak seperti pemuda seusia dengan Aiden. Tubuh mereka berjemur
dalam kenikmatan dari menindas seseorang, mabuk dengan suasana perang.
Seandainya mereka dilahirkan di tempat lain dan bertemu dengan orang yang
berbeda, mereka mungkin tidak akan seperti itu.
Aiden secara acak telah membunuh banyak orang di garis depan, namun dia
baru saja memahami peperangan sebenarnya. Itu tentang membunuh orang,
murni dan sederhana. Dan orang-orang itu bersenang-senang dengannya.
Bahkan dengan alasan yang lebih besar digunakan sebagai pembenaran, inti
dari sebuah perang tidak berubah. Untuk menyadari hal seperti itu hanya saat
dia akan dibunuh, itu menggelikan.
118
"Ini tiga puluh poin jika kau menembak bagian belakang."
"Aku sudah menyuruhmu untuk mengincar kepala, bukan? dasar bodoh. Kita
akan kalah taruhan. "
"Sudah cukup. Mari cari target lain. Yang ini tidak bisa bergerak lagi. "
Begitu pembicaraan selesai, dia pasti akan dieksekusi. Bisa dengan cara yang
paling mengerikan, dengan pakaiannya direbut darinya dan tubuhnya terseret
di sepanjang tanah.
--Tidak…
Air mata menetes dari matanya lagi.
- Aku tidak ingin mati seperti Ale. Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak. Apa pun
kecuali kematian seperti ini.
--Seseorang ...tolong bantu. Tolong aku. Seseorang ... bantu aku...Seseorang ...
Ya Tuhan ... Tuhan ... Tuhan ... Tuhan ...!
"Hei, jangan lari." Seiring dengan suara dingin, suara tembakan bergema lagi.
119
Kakinya tertembak. Mungkin karena ditembak di tulang punggungnya tadi, dia
tidak merasakan sakit, hanya panasnya.Panik karena sudah mati rasa dan
kakinya tidak lagi bergerak, Aiden menangis.
Terdengar pelan sebuah gemerisik suara mengisi peluru. Aiden terlalu takut
pada saat itu, ia menutup matanya dan bersiap untuk mati.
Pada saat itulah sesuatu yang sangat besar jatuh dari langit seperti guntur.
Berputar-putar berulang, dan menusuk bumi. Apakah ini pertanda bahwa
eksistensi yang hebat akan datang untuk mengakhiri konfik bodoh itu? Untuk
sesaat, karena syoknya, itulah yang dipikirkan semua orang. Namun, apa yang
turun bukan dewa mitos melainkan kapak raksasa. Pisau peraknya dibasahi
oleh hujan darah merah. Pegangannya memiliki ujung runcing yang bentuknya
menyerupai kuncup bunga.
120
Kapak adalah perwakilan simbolis dari semua senjata - lebih brutal daripada
senjata api, lebih efsien daripada pedang. Bahkan jika itu adalah tengah
medan perang, kapak yang jatuh dari ketinggian tidaklah wajar. Dan semua
keanehan itu tidak berakhir begitu saja. Sebuah benda terbang dengan ribut
berjalan menuju mereka.
"Itu Nightjar!"
121
itu sebagian besar digunakan untuk pengawasan karena kecepatannya yang
luar biasa.
122
123
"Maafkan saya karena mengganggu pembicaraan Anda. Saya telah mengambil
kebebasan untuk mengganggu dari atas. "Suaranya bergema keras," Apakah
Tuan Aiden Field ada di sekitar sini? "
Aiden, yang telah sedikit lega karena orang-orang lain memusatkan perhatian
padanya, segera tercengang ketakutan lagi.
--Apa ini?
Kenapa wanita ini mencarinya?
Sambil bertanya-tanya tentang hal itu, Aiden mengalami dilema dan tidak
dapat memikirkan apapun untuk dilakukan selain menjawab secara tak
terduga. "I-itu aku....aku Aiden."
Saat bola mata tanpa emosi wanita itu berhenti dan menatapnya, yang masih
terbaring di tanah, dengan anggun dia menunduk. "Senang berkenalan. Aku
124
pergi kemana pun yang diinginkan pelanggan saya. Saya dari layanan Boneka
Kenangan Otomatis, Violet Evergarden. "
Pada saat tentara mulai sadar dan mengarahkan senjata ke arahnya, dia sudah
memegang senjatanya sendiri. Kapak itu lebih besar dari tinggi rata-rata
manusia, tapi dia mengangkatnya dengan kedua tangan seolah-olah tidak
berbobot, seperti binatang buas.Orang-orang itu pun menggigil karena
kengerian.
"Apa apaan wanita ini ?! Oy, bunuh saja dia! Bunuh dia!"
" Aku akan maju.....Mayor " Setelah berbisik pelan, wanita itu melompati Aiden,
yang bertujuan untuk menghabisi pria-pria itu. Meskipun dia tampak mungil
dan rapuh, setiap langkah kakinya bergema dengan jelas.
Karena Aiden berada dalam keadaan yang sulit, sulit baginya untuk memelintir
lehernya dan melihat ke belakang, namun dia sangat ingin melihat
pertarungan sampai-sampai entah bagaimana dia berhasil melihatnya dari
sudut matanya.
Sepertinya wanita itu sedang melakukan tarian rondo, sebenarnya, dia hanya
mengayunkan kapak ke arah lawan dengan berputar dan mengayunkan
kapaknya lebar lebar. Itu adalah teknik yang sangat aneh. Dia akan melindungi
dirinya dari serangan dengan menggunakan kapak itu sebagai pengganti
125
perisai, lalu dengan pegangannya yang tertancap di tanah dia mengangkatnya
secara tegak lurus, dan kembali berputar dengan tumitnya.
Orang-orang itu, yang tidak bisa membalas serangan dari tubuh yang lembut
itu, menyerah dan mulai menjerit. Meskipun gerakannya tampak ringan, hasil
yang didapat justru sebaliknya. Dia menguasai variasi seni bela diri klasik-
membunuh tertentu yang belum pernah disaksikan oleh Aiden sebelumnya.
Senapan-senapan itu hancur oleh ujung pegangan kapak seolah-olah remuk
seperti mainan anak-anak. Hanya dengan ditepuk pegangan kapak itu di bahu
mereka, orang-orang itu dapat berlutut.
"Dia ... monster!" Salah satu dari mereka berteriak, kabur tanpa dikejar.
Wanita itu hanya menyerang orang-orang yang menodongkan senjata
padanya, dengan cara yang mirip mesin. Jelas dia terbiasa dengan
pertempuran ekstrim ; kata "terbiasa" itu sendiri terdengar meremehkan.
Perbedaan kekuatan mereka sangat jauh. Jelas, meski seharusnya ada lebih
banyak tentara yang menentangnya, situasinya tidak akan berubah. Seolah-
olah kekuatan wanita itu tak tergoyahkan dengan kapak yang dipegangnya.
126
- Kenapa ... dia tidak menggunakan kapak itu? Aiden berpikir dengan bingung.
Dengan kapak ganas seperti itu, dia bisa dengan mudah mengakhiri semuanya
jika dia menggunakan kekuatan utamanya, tapi dia tidak melakukannya.
Setelah memutuskan untuk memegangnya sebagai senjata tumpul, dia tidak
memberikan serangan fatal.
"Terima kasih ... untuk menyelamatkanku. Hum ... bagaimana ... kamu kenal
saya? "
Saat Aiden berbicara dengan jejak darah yang keluar dari mulutnya, Violet
mengeluarkan perban dari tasnya dan mulai membalut luka-lukanya. "Tuan,
Anda memanggil saya. Anda menghubungi layanan Boneka Kenangan Otomatis
setelah melihat iklan kami, bukankah begitu? Biayanya sudah dibayarkan."
127
Mendengar itu, Aiden mencari-cari dalam ingatannya meski jejak pikirannya
yang menjadi kabur karena kehilangan darah. Kalau dipikir-pikir,ia telah
ditunjukkan sebuah pamfet tua oleh orang dari korpsnya saat minum di bar
kota di sebelah bekas medan perang. Papan buletin bar dipenuhi berbagai
layanan informasi, selebaran dan memo, dan orang tersebut telah menemukan
satu pamfet layanan itu diantaranya.
"Jadi memang benar ... bahwa 'Layanan Boneka Kenangan Otomatis akan pergi
kemana saja kapan saja'?" Dia tersenyum pada slogan promosinya itu. Pada
saat itu Aiden ingat bahwa dia memang telah menghubungi dinas tersebut
sebagai hukuman karena kalah dalam permainan kartu, dan itu merugikannya
dengan biaya yang tidak masuk akal.
"Boneka apa yang kamu inginkan? Kami menerima permintaan apapun. "
Setelah ditanyai oleh seorang pemuda melalui telepon, Aiden menjawab tanpa
banyak berpikir, "Saya ingin kecantikan indah yang bisa sampai ke garis depan.
Ah, yang wanita tolong. "
"Penawaran yang relatif murah adalah jika Anda menyewa satu untuk waktu
minimum satu hari."
"Kalau begitu aku akan memilih opsi itu. Hum, akun saya- "
128
Dia lupa untuk membatalkan pesanannya setelah itu, dan mungkin tidak bicara
dengan jelas di telepon karena dia mabuk saat itu. Di antara orang-orang yang
telah berpesta dengannya seperti orang idiot, tidak ada yang ingat apa yang
telah dilakukannya pada hari berikutnya karena pusing.
- Untuk berpikir bahwa dia ... benar-benar akan datang ... terlebih lagi, wanita
seperti ini sendirian di tengah zona tempur ... persis seperti yang kuminta.
Saat sosok Violet tercermin di bola Aiden, dia tampak seperti malaikat.
"Rahasia perusahaan. Aku tidak bisa menjawabnya. " Dia menolak dengan
tegas sehingga dia hanya bisa terdiam.
"Untuk saat ini, Tuan, mari pergi dari sini. Apakah tubuhmu sakit? Tolong
bertahanlah... "
"Tidak, tapi ... hanya terasa sangat panas. Ini ... mungkin ... sangat buruk kan?
"
Dengan pertanyaan yang disuarakan oleh Aiden, Violet menelan kembali apa
pun hal yang tampaknya hendak dikatakannya. Setelah diam sesaat, ia
menyimpan kapak di sarung kulit yang terpasang di sekeliling dirinya dan
mengangkat Aiden. "Saya harus memperlakukan Anda sebagai barang bawaan
sebentar saja. Saya mohon maaf. " Tubuhnya diselimuti kekuatan, dan dia
129
mengangkatnya. Terlepas dari pernyataan sebelumnya, ia terlihat seperti
membawanya bagaikan seorang putri.
Hal itu tentunya memalukan bahkan bila memang terpaksa, pada saat itu,
Aiden merasa seperti tertawa dibalik air matanya itu.
Dari situ, tindakan Violet menjadi cepat. Ia berlari melewati hutan meski
membawa seorang pria dewasa, dia khawatir terhadap langkah yang harus
diambilnya bila ada musuh, tapi sepertinya tidak ada satupun dari mereka.
Rupanya, Violet menerima instruksi dari seseorang. Sebuah suara kadang
terdengar dari anting-anting mutiara besar yang dikenakannya, dan dia akan
bergerak setelah membalasnya dengan nada rendah.
Segera setelah itu, keduanya tiba di sebuah pondok kosong dengan maksud
menggunakannya sebagai tempat persembunyian sementara.
- Apakah tempat ini benar-benar aman? Kita tak bisa sembunyi selamanya.
Pikir Aiden.
Dia agak mengerti akan kondisi tubuhnya yang tidak akan bertahan lebih lama
lagi. Violet telah memberinya 'petolongan pertama' namun bila itu memang
berhasil seharusnya pendarahan yang keluar dari tubuhnya sudah berhenti
sekarang.
Bagian dalam pondok itu dipenuhi jaring laba-laba dan debu. Membaringkan
Aiden di lantai, Violet mengaduk-aduk isi tasnya, mengeluarkan selimut.
130
Sudut bibir Violet sedikit terangkat karena pertanyaan Aiden. Sambil
meluruskan selimut itu, dia meletakkan Aiden di tengahnya dan menutupi
sekelilingnya.
"Benarkah?"
"Kurang lebih begitu. Saya telah diberitahu demikian. " Itu seperti kata-kata
seseorang yang telah melihat banyak orang meninggal dunia.
Aiden merasa lebih tertarik dengan Violet. Latar belakang seperti apa yang dia
miliki? Bagaimana dia begitu kuat? Banyak pertanyaan melayang di benaknya,
tapi apa yang keluar dari mulutnya adalah sesuatu yang sama sekali tak
berhubungan, "Bisakah kau ... menulis surat menggantikanku?"
Ekspresi Violet menjadi kaku setelah mendengar perkataan Aiden.
"Tidak, sayangnya."
"Kalau begitu, tolong ... tuliskan surat untukku.Kau telah datang ke sini ...
karena aku mempekerjakanmu , bukan? Tolong tuliskan mereka surat...Lagi
pula... sepertinya aku akan segera meninggal ... jadi aku ingin ... menulis surat.
" Tenggorokannya mulai menjadi kering dan dia terbatuk-batuk setelah
berbicara.
131
Sambil melihatnya batuk darah, Violet mengusap bahunya dan mengangguk.
"Dipahami, Tuan." Wajahnya tak ragu lagi. Dia mengambil kertas berkualitas
bagus dan sebuah pena dari tasnya, meletakkannya di pangkuannya dan
menyuruh Ahatiden untuk membaca surat-suratnya.
"Bu ... meskipun aku sudah memberitahumu ... bahwa aku akan menjadi
pemain bisbol ... untuk mendapatkan uang untuk mengembalikan rumah
kita ... maafkan aku.
"Ayah ... Ayah, aku ingin kau melihat lebih banyak pertandinganku.Aku sangat
senang ... ketika kau mengatakan kepadaku bahwa kau suka melihatku
memukul bola. Aku ...aku sebenarnya mulai main baseball karena ingin dipuji
olehmu.Aku merasa bahwa jika ada ... hal lain yang kau puji untukku ... itu akan
132
menjadi pilihanku juga. Tidak ada yang lebih beruntung ... daripada terlahir
sebagai anak kalian berdua.Aku penasaran mengapa. Aku sudah ... selalu ...
sangat bahagia ... dan, yah ... aku telah melewati banyak kesulitan ... tapi ...
aku tidak pernah mengira akan mati seperti ini. "
Meskipun dia tidak diajari oleh orang tuanya bagaimana cara membunuh ...
"Aku tidak berpikir ini akan terjadi. Biasanya, biasanya... orang membayangkan
diri mereka menjadi dewasa, menemukan kekasih, menikah, memiliki anak ...
aku ... aku...aku pikir aku akan bisa menjagamu. Aku tidak pernah berpikir ...
bahwa aku akan ditembak tanpa tahu mengapa... dan mati di negara yang jauh
dari kalian. Maafkan aku. Aku juga sedih ... tapi kalian berdua ... jelas ... akan
lebih sedih. Seharusnya aku ... kembali padamu dengan aman ... karena aku
anak tunggal. Aku ... seharusnya kembali. Tapi ... aku tidak bisa. Maafkan aku.
Maaf. " Dia sangat kesal karena tidak bisa melihat orang tuanya lagi dan
merasa sangat bersalah karena air matanya terus-menerus menghentikan
perkataannya.
"Jika ... kalian berdua akhirnya terlahir kembali ... dan menjadi pasangan
kembali...aku akan pergi menuju kalian berdua.Aku ingin kalian memberiku
kesempatan sekali lagi untuk menjadi anak kalian.Aku tidak bermaksud untuk
berakhir eperti ini. Aku ingin ... menjadi lebih bahagia ... Seharusnya aku ...
dapat menunjukkan diriku yang bahagia ... pada kalian.Itulah yang
sebenarnya. Jadi ... tolong. Ayah dan Ibu, aku harap kalian berdoa. Jadikan aku
anakmu lagi ... tolong. "
133
Violet menuliskan setiap kata yang dia katakan. "Saya bisa membuatnya lebih
akurat, tapi pada situasi seperti ini, saya merasa akan lebih baik jika surat
tersebut berisi kata katamu."
"Serius...? Apakah akan baik-baik saja ... bahkan tanpa kata-kata yang lebih
bagus? "
"Bila kau mengatakannya seperti itu, aku merasa seperti masuk ... ke
dalamnya ..." dia dengan paksa tertawa, terbatuk-batuk dan mengeluarkan
darah.
Karena dia ditanyai dengan sedikit mendesak, Aiden terdiam beberapa saat.
Penglihatannya kabur, meski air matanya tidak lagi keluar. Suara Violet juga
agak menghilang. Jika saat itu Violet terburu-buru, pasti kondisi tubuh Aiden
akan memburuk. Dia hampir mati.Dan pada saat itu senyuman seorang gadis
sederhana dengan rambut yang dikepang muncul di pikirannya.
"Untuk ... Maria." Saat dia membisikkan namanya, rasa cinta melanda hatinya
sampai membuatnya ingin menggigit sesuatu.
134
"Ya. Jika kau menyampaikan ini kepada orang tua saya, kau harus bisa
mengetahui siapa dia. Dia adalah teman masa kecil dari tempat tinggalku.
Kami telah bersama sejak kecil ... dan dia seperti adik perempuanku... tapi
setelah dia mengakui cintanya, aku menyadari bahwa aku mungkin ... juga
menyukainya. Tapi ... aku datang kesini ... tanpa melakukan apapun yang
biasanya dilakukan pasangan.Agak canggung untuk berpacaran dengan teman
masa kecil ... Haha, seharusnya kita ... setidaknya berciuman ... aku pasti
senang, jujur. Aku belum pernah ... melakukannya sebelumnya. "
"Saya harus menuliskan perasaan Anda ke dalam surat ini. Tuan, sedikit lagi
...surat ini selesai. Lakukanlah yang terbaik. " Seolah membuat permohonan,
Violet memegang tangan Aiden erat-erat.
- Alasan mengapa aku memulai surat ini dengan ucapan santai seperti itu ...
adalah karena aku tidak ingin kau terbebani akan kematianku.
"Aku ingin tahu ... apakah kau ... kesepian ... karena aku tidak di sana.Bakalan
gawat... kalau ternyata kau menangis setiap hari ... aku sudah ... melihat wajah
menangismu ... sejak kita masih kecil ... dan itu sangat menggemaskan, jadi
sebaiknya jangan ... menangis di depan laki-laki. "
Kenangan saat dia menghabiskan waktu dengan nya diputar satu demi satu.
135
"Aku ingin tahu apakah kau ingat ... ketika kau ... mengakui cintamu kepada ku.
Kau sudah ... menyuruhku untuk tidak mengingatnya ..., tapi ... kau tahu,
aku ... aku ... benar-benar ... sungguh ... sangat ... senang saat itu. "
"Mungkin itu ... puncak ... hidupku ... yang sebenarnya. Maksudku, aku tidak
bisa mengingat hal lain. Jauh lebih ... daripada saat aku ... memenangkan
turnamen bisbol ... atau ... dipuji oleh ayah ... hal yang membuatku ... paling
bahagia ... "
--Maria....
"... diberi tahu ... bahwa kau ... jatuh cinta padaku."
Diberitahu untuk pertama kalinya oleh orang lain selain orang tuanya bahwa
dia dicintai tanpa ragu sedikit pun.
"Sejujurnya ... aku dulu ... hanya melihatmu sebagai adik kecil ... tapi kau ...
terlalu menggemaskan, jadi ... aku segera ... jatuh cinta padamu ... kau akan ...
menjadi lebih cantik mulai sekarang, bukan? Aah, aku cemburu ... pada orang-
orang yang bisa melihatnya. Jika aku bisa ... aku ... ingin ... membuatmu
menjadi ... pengantin perempuanku ... membangun sebuah pondok kecil ... dan
tinggal ... di pedesaan itu, bersamamu. Aku ... mencintaimu....Maria....."
136
--Aah, Maria andaikan kau disini sekarang.
"Maria, aku tidak ingin mati ..."
--Aah ... kepalaku ... meleleh ...."Aku ingin ... kembali ... untuk ...bertemu ....
denganmu ..." Dia tidak bisa membuat matanya tetap terbuka. Tapi jika mereka
menutup, dia merasa kata-kata itu akan berhenti juga. "Maria ... tunggu ...
untukku ... biarpun ... hanya ... jiwaku ... aku akan kembali ... tapi ... tidak
apa ... aku bukan milikmu 'seorang'. Tunggu saja. Hanya saja... jangan
lupa. Jangan ... lupakan ... orang pertama ... yang kau ... cintai. Aku juga ...
tidak akan ... melupakanmu. Bahkan di... gerbang ... surga ... aku tidak akan ...
lupakan. Maria ... jangan ... lupakan aku. "
--Violet, apakah itu ... semua sudah tertulis?"Ah ... ini buruk ... aku ... mataku
tidak ... terbuka. Violet ... aku mempercayakan ... sur ... atku ... kepa...
damu... Terima ...kasih ... sudah ... menyelamatkanku ... Aku tidak
sendirian. Aku tidak sendirian…"
"Ah ... kau ... benar. Udaranya... mulai ... dingin... dingin…tubuhku...dingin"
137
"Aku akan menepuk tanganmu sedikit. Semua baik-baik saja. Hanya akan
dingin untuk sementara waktu.Kau akan menemukan tempat yang hangat. "
"Aku kesepian…"
"Semuanya baik baik saja, tidak apa-apa. " Suara Violet terdengar agak sakit.
Aiden semakin kehilangan jejak dari mana dia berada. Dimana tempat
itu? Mengapa kepalanya begitu tidak jelas saat ini?
--Hei ... ibu ... aku takut, entah kenapa ... aku tidak bisa melihat apapun ... itu
menakutkan ...
Akhirnya, kata-kata yang ingin tersisa keluar dari mulutnya, "Mari ... a ...
cium ... aku ..."- Aku ... ingin menciummu Tapi ... aku selalu terlalu malu ... jadi
aku bertanya-tanya apakah kita bisa berciuman.
Tak lama setelah dia berpikir begitu, dia bisa mendengar suara bibir yang
menyentuh.--Aah, akhirnya aku melakukan ciuman pertama dengan gadis yang
kusukai ... Maria, terima kasih. Terima kasih. Mari bertemu kembali.
"Selamat malam, tuan." Suara seseorang bergema dari jauh.Dia tidak yakin
138
siapa 'seseorang' itu, tapi untuk yang terakhir kalinya, Aiden mengucapkan
bisikan sering napas terakhirnya, "Terima... kasih ..."
Violet memeluk surat-surat pemuda yang telah meninggal di depannya saat dia
menangis, sebelum memasukkannya ke dalam tasnya dengan hati-
hati. Dengan berdiri tegak, dia berbicara kepada perangkat komunikasi, "Saat
ini, saya akan kembali. Tolong beritahukan saya dimana tempat perhentian unit
transportasi. Dan juga, ini sedikit egois, tapi ... saya akan membayar
semuanya, jadi tolong ... ijinkan saya untuk membawa ... satu mayat dengan
saya. "Tak ada tetesan air mata di wajahnya.
"Baiklah, meski ini kurang memuaskan, tidak ada pilihan lain. Saya
139
mengerti. Saya tidak ... selalu melakukan hal semacam ini, jadi ... ya,
tolong. Terima kasih banyak. "Dia berbicara tanpa perasaan, seolah sedang
berada di kantor. Namun, saat dia membawa mayat Aiden Field sekali lagi, dia
memeluknya jauh lebih ringan daripada pertama kalinya, sama sekali tidak
terganggu oleh noda darah yang berbekas pada baju putihnya. "Tuan, saya
akan mengantarmu pulang." Dia berkata pada anak laki-laki yang tersenyum
dengan mata terpejam itu. "Saya pasti akan ... mengantarmu pulang." Dalam
wajahnya yang tanpa ekspresi, bibirnya yang merah sedikit bergetar
sedikit. "Karena itu ... kau tidak akan sendirian lagi."
Merangkul pemuda itu, dia diam-diam meninggalkan pondok. Dari balik hutan,
tembakan dan jeritan masih bisa didengar, tapi Violet tidak
kembali.Perusahaan amaunensis dan perusahaan pos memiliki hubungan
dekat. Surat-surat salinan itu biasanya dikirimkan oleh tukang pos, tapi karena
yang satu itu berasal dari negara yang jauh dan sedang berperang, Boneka
Kenangan Otomatis menyampaikannya secara pribadi.
Di daerah pertanian yang indah dikelilingi sawah emas. Dia bisa paham bahwa
itu adalah kota pedesaan yang indah sesuai dugaan Aiden, ketika meratapi diri
dan berkata bahwa dia ingin kembali ke sana. Bahkan saat Violet, orang luar,
mengintip dari balik gerbong kereta, setiap orang yang lewat menyapanya.
140
mengucapkan sepatah kata pun. Tampaknya citra anak laki-laki itu tercetak di
hati mereka agar tidak pernah dilupakan.
Gadis itu, tersandung saat menerima surat Aiden. "Mengapa? Kenapa dia harus
mati? "Ia bertanya pada Violet.
Yang tetap diam, tanpa menjawab pertanyaan apa pun. Meskipun dia biasanya
tanpa ekspresi dan hanya akan mengatakan apa pun yang seharusnya dia
lakukan secara terus terang, dia kehilangan kata-kata saat dipeluk oleh wanita
yang menangis pada saat keberangkatannya.
"Terima kasih."
Seolah tidak terbiasa dipeluk oleh seseorang, tubuhnya kaku dan tersentak
dengan cara yang aneh.
"Terima kasih ... sudah membawa anak kami kembali."Saat merasakan
kehangatan seperti itu, matanya mengungkapkan kebingungan.
"Tidak…"
141
Lautan berubah menjadi tetesan cahaya tunggal dan menyusuri pipinya yang
putih.
"Saya minta maaf ... karena saya tidak dapat melindunginya." Itu bukan kata-
kata dari Kenangan Kenangan Otomatis Violet Evergarden, tapi dari seorang
gadis kecil. "Maafkan aku ... karena membiarkan dia mati."
Tidak ada yang menyalahkannya. Bahkan Maria, yang tadinya berkata "Kenapa
?!", tidak menganggap Violet bersalah. Semua orang disana saling berpelukan
dan berbagi kesedihan mereka.
"Saya minta maaf ..." Violet terus meminta maaf berulang kali dengan suara
pelan. "Saya minta maaf karena membiarkan dia meninggal."
"Terima kasih…"
Tidak ada yang menyalahkanmu, Violet Evergarden.
142
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 4
Boneka Kenangan Otomatis dan Sarjana
Bagi dirinya yang masih kecil, orang itu adalah seluruh dunianya.Tak terpikir
olehnya bahwa dia akan pergi suatu hari nanti.Apa lebih baik bila orang itu
tidak pernah ada sejak awal?, setidaknya, dia adalah wali langsungnya sejak
lahir sampai ia menjadi seperti sekarang.Dia akan menemukannya kapanpun
dia berlari untuk menangis dan memujinya untuk setiap hal baik yang
dilakukannya.Jika ia mengulurkan tangannya, maka ia akan memeluknya.Dia
adalah eksistensi yang agung,lebih baik darinya dalam segala hal.
143
Penjahat yang membohongi orang itu dan mencurinya dari kehidupan sehari
harinya adalah penjahat yang harus diadili – setan yang telah menghancurkan
dunia miliknya.Namun,memiliki niat untuk melakukan itu juga merupakan
dosa.
144
yang paling luar biasa adalah rumah dari lembaga penelitian astronomi
termuka didunia.Institut tersebut dibuat setelah seorang raja navigasi maritime
mendapatkan kekayaan selama masa hidupnya, Shahar.Observatorium yang
didirikan dibawah pengaruh almarhum Shahar itu masih berdiri sampai
sekarang, berkat rezeki terus menerus dari keluarganya.
Di ruang atrium, tangga spiral besi hitam yang membentang panjang dijadikan
jembatan antara masing masing lantai, dengan lampu gantung emas khusus
yang membentuk citra bintang turun dari atas langit.Tidak ada celah yang
terlihat diantara buku buku yang tersusun di rak.Banyak meja dan kursi
berserakan di tempat itu, ada lebih banyak sofa disana.
145
yang berada di ambang kepunahan.Seperti namanya, itu adalah departemen
untuk menuliskan buku dengan format tulis kedalam format ketik.Meski orang
orang dari departemen tersebut dengan jadwal yang padat terus menerus
mengerjakan manuskrip setiap harinya, saat ini mereka berada ditengah krisis
kecil.Penyebabnya adalah sejumlah besar buku astronomi telah dipilih dari
koleksi sastra yang sudah dibeli berasal dari gudang keluarga
berpengaruh.Jumlah Volumenya cukup banyak, namun masalahnya adalah
menjaganya tetap utuh.Teksnya hampir tak terbaca dan akan robek saat
halamannya dibalik.Satu satunya hal yang dapat dilakukan adalah
membukanya secara hati hati.Dan juga, jumlah orang di departemen itu adalah
80 orang.Dan meski tanpa istirahat sekalipun, mereka takkan bisa
menyelesaikan manuskrip buku buku itu.
146
tenang yang bermartabat,dengan kulit seputih susunya.Dia memgang sebuah
tas troli dan paying renda cyan bergaris putih, sambil mengayunkannya keatas
dan kebawah ia mengangkat wajahnya.
Mata almond yang tampak rewel bisa terlihat dibalik kacamata berbingkai
tipisnya.Wajahnya yang berkembang dan muda menunjukkan bahwa dirinya
berada di pertengahan usia remaja.Dan rambut panjangnya yang langka itu
berwarna hijau laut.
147
“Boneka Kenangan Otomatis,huh.Mereka wanita cantik yang menggunakan
kata kata indah untuk dituliskan pada klien mereka!,Bukankah itu patut
dipuji?.”
Leon menjawab dengan nada rendah kepada pria yang berusia sekitar lima
tahun
lebih tua darinya.”Mereka itu seperti pelacur bukan? Aku dengar tujuan
mereka hanyalah merayu dan menikahi orang kaya.”
“Siapa yang memberitahu hal seperti itu? Jangan katakan itu didepan
mereka.Kau ini selalu berkata buruk,wanita itu mengerikan saat marah…
terutama mereka yang bekerja.Mungkin ada yang seperti kau bilang tapi,tapi
mereka sudah sampai kesini untuk membantu warga biasa seperti
kita.Tunjukkan rasa hormatmu.”
“Shahar akan membayar mereka kan? Itu sudah tugas mereka, bukan alasan
untuk menunjukkan rasa hormat.Mereka sudah dibayar, kita juga tidak perlu
menyewa manusia boneka.Untuk apa kita membiarkan wanita wanita ini
masuk?.”
Meski Leon merasa jijik dengan perkataannya, dia mengerti dengan baik.
Kantor pos diseluruh dunia bervariasi menurut masing masing benua, namun
pengiriman barang pos di benua mereka tidak mengikuti pola, mereka dipimpin
148
oleh perusahaan swasta.Lembaga ini merupakan lembaga pos paling berbeda
dari yang ada di generasi saat ini, penggunanya harus memilih agen pos
berdasarkan batas potensial untuk distribusi dan biaya pengirimannya.Namun,
Boneka Kenangan Otomatis memiliki kemitraan sampingan dengan layanan
pos setempat.
Mereka memberi kesan penggunaan kelas atas yang bermutu tinggi, namun
rencana pembiayaan nya banyak.Selain itu, layanan sederhana dari wanita
yang dipilih dengan hati hati dan terlatih ini seringkali diminta lebih dari sekali
oleh pengguna yang sama.Kehadiran mereka di pasar tidaklah besar,namun
tidak kecil pula.
“Kita tak bisa memperpanjang jam kerja mereka, tapi harga mereka cukup
terjangkau, lebih baik kita menyewa boneka imut ini , keputusan ini sudah
tepat.Mereka juga bisa melakukan koreksi dalam teksnya.Lagipula, Leon….jika
yang datang laki laki, kau mungkin takkan mengeluh.”
Diam
149
Sepertinya hal itu adalah sesuatu yang biasa ia dengar.
“Tidak, itu tidak aneh.Hanya saja sedikit sia sia.Untuk apa kau hidup?”
“Aku tak perlu itu untuk hidup! aku mencintai pekerjaanku, dan aku suka
tempat ini.Itulah sebabnya aku direkrut berdasarkan keputusan Shahar.Apa kau
tidak mengerti? Kita akan mengekspos karya suci kita pada orang yang tidak
pantas.Membiarkan wanita masuk ke tempat yang penuh dengan pria itu
adalah hal yang buruk…!”
“Ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh siapapun.Kita ini terpilih untuk
berada disini.Teknik pengarsipan dokumen memerlukan pembelajaran segala
macam bahasa.Kita dari departemen manuskrip adalah orang dengan bakat
luar biasa.”
Leon terdiam sambil mengamati senyum temannya itu pada wanita wanita
yang akan datang.Dia mengenakan setelan kerja yang biasanya dia kenakan
dibalik kemejanya dan keluar dari ruangan itu.Meski dia mendengar namanya
dipanggil dari belakang, dia mengabaikannya.
Koridor diselimuti suasana pagi yang lembut.Dari jendela, sinar matahari pagi
bersinar terang sambil menuangkan cahaya yang samar, pada saat itu kicauan
burung bisa terdengar.Dia juga melihat anggota staf yang sedang menulis
150
kata kata “Selamat datang, Boneka Kenangan Otomatis” pada sebuah
spanduk.
Wajah orang orang yang ida lihat di asrama laki laki itu tampak agak
bodoh,Bahkan mereka yang biasanya tidak pernah mencukur janggut mereka
sekarang mencukurnya.
Dia melewati tempat itu tanpa menyapa rekan rekannya yang mengejek.
Berulang kali mendengar hal yang sama, dalam kesunyian pagi yang
menyenangkan, Leon menggigit lidahnya (tck!) dan menendang dinding
dengan sepatu kulitnya.”
Burung burung diluar langsung bereaksi terhadap suara keras itu; semua yang
berada di pohon terdekat terbang menjauh.Kakinya tampak saki karena
tendangannya, Leon mengerang (aww) untuk beberapa saat.
Aula masuk markas besar Shahar, di mana rasi bintang dan karakter mitos
tergambar di langit langit berbentuk kubahm adalah tempat Boneka Kenangan
Otomatis itu berkumpul, omongan mereka terus menerus bergema seperti riak
151
riak.Yang ada di depan mereka adalah sosok personel departemen manuskrip
Shahar, yang tampak mengenakan gaun hitam (baju akademis//baju wisuda)
yang tampak nyaman dan topi perguruan tinggi berbentuk persegi panjang
dengan rumbai diujungnya, seseorang menyuarakan batuk.
Atas isyarat dari tangannya, anggota lain dengan pakaian yang sama muncul
dari belakang secara berturut turut.Meski ada beberapa wanita,jumlah pria
tampak lebih banyak.Di antara mereka, Leon tampak paling muda.Hal itu
terlihat jelas diantara begitu banyak orang dewasa, yang tampil dengan
kepintaran kaku khas sekelompok spesialis yang datang dari Negara lain.
“Untuk Boneka Kenangan Otomatis yang telah hadir, kami mohon maaf karena
sudah membuat kalian menunggu.Saya manajer departemen manuskrip,
Rubelie.”
Kerumunan itu langsung hening saat pria itu berbicara.Seolah sinkron antara
satu sama lain, mereka membungkuk dengan elegan dalam berbagai cara, dan
suara mereka menjadi satu,
“Senang berkenalan, Tuan.”
Paduan suara itu ceria, tidak sesuai dengan aula yang sudah tua.Segera
setelahnya, para wanita saling melirik dan tertawa.Rupanya, sapaan
bersamaan adalah sesuatu yang belum pernah mereka lakukan
sebelumnya.Memang, semuany adalah saingan bisnis yang dikirim dari
organisasi amananuensis yang berbeda.Dan para wanita yang disewakan
sebagai Boneka Kenangan Otomatis diminta untuk menerima pelajaran
bermutu tinggi mengenai rincian profesi kuno mereka.Oleh karena itulah,
menanggapi lawan bicara mereka dengan anggun adalah peraturan yang
umum.
152
Meski tersanjung, Rubellie terbatuk lagi dan membuka mulutnya, “Masa
kontrak kalian adalah sebulan .Sementara itu, kami akan membuat salinan dari
ratusan karya sastra yang berharga.Jumlah anggota staf di bagian manuskrip
kami berjumlah 80 orang.80 Boneka Kenangan yang saya hormati , tujuan
transkripsi manuskrip dalam satu bulan ini adalah 80%.Jika boleh jujur, saya
harap kalian bisa menetap lebih lama disini, tapi ketersediaan maksimum
untuk mempekerjakan wanita yang sangat sibuk seperti kalian hanya 30
hari.Alasan lainnya adalah karena sebagian besar dari kalian adalah mereka
yang seringkali dipanggil oleh departemen militer.Kami dari departemen
manuskrip menyambut kalian dari lubuk hati kami yang terdalam, mohon
kerjasama dari kalian semua.
153
Anggota staf departemen manuskrip menahan napas pada wanita yang
berjalan melewati mereka yang belum dipanggil.Dia memiliki ciri ciri tubuh dan
wajah seperti boneka, dan auranya mengisyaratkan bahwa daya tariknya
bukanlah satu satunya pesona miliknya.
“Saya berasal dari agen pos yang sama dengannya.Dia dijadwalkan untuk dua
pekerjaan pada saat yang sama karena sebuah kesalahan, jadi saya telah
dikirim untuk yang satu ini.Dia akan absen untuk seminggu, dan setelahnya,
Boneka Kenangan Otomatis yang awalnya dipekerjakan,Cattleya, akan
datang.Namun, permintaan maaf dari presiden kami seharusnya sudah
disampaikan…”
Sorang wanita muda yang sepertinya menjadi sekretaris melangkah disamping
Rubellie yang kebingungan.
154
“Saya minta maaf.Kalau dipikir pikir,kami memang menerima telepon tiga hari
yang lalu.Karena satu satunya perubahan yang harus dilakukan adalah nama
registrasi, saya pikir itu bisa dilakukan nanti dan hmm…”
Dengan semua perhatian ruangan pada dirinya, Leon tetap diam, tidak
mengucapkan sepatah katapun.
“Leon…?” Rubellie mengintip wajahnya dari samping.
Bahkan untuk penonton, waktu seola olah telah berhenti.Dia bahkan lupa
berkedip dan bernafas.Kelainan yang belum pernah ia rasakan muncuk di
dadanya.
“Leon.Hei,Leon?”
155
Violet memiringkan kepalanya sedikit kepada tatapannya – yang begitu berapi
api sehingga hampir bisa membuat orang meleleh – saat Leon terdiam
kaku,Violet berkata, “Tuan?”
Sama sekali tidak terintimidasi oleh alat yang tak ia kenal, Violet mulai
menyentuh mesin ketik itu.Mata Leon terus tertarik pada penampilannya yang
menakjubkan.
156
--Ini aneh…sepertinya, aku tidak sehat.
“Wajahnya…memerah”
“Jadi dia memang menaruh minat pada wanita.Aku begitu yakin itu…”
“Kurasa itu sudah pasti, karena kita belum pernah melihatnya berkencan
dengan siapapun.”
157
Penonton yang penasaran itu mengukir lubang ke punggung Leon, tapi meski
tau, ia memutuskan untuk tidak mengatakan apapun, sebagai gantinya ia
menatap mereka dengan mata setajam pedang. Mereka yang ditatap olehnya
hanya tertawa pelan dan melanjutkan tugas mereka.
Tangannya masih menempel pada mesin ketik yang sudah disiapkan, Violet
mengangguk sedikit dan kembali menatap Leon. "Tidak ada masalah dengan
metode operasinya.Silahkan bacakan. "
"Yang pertama kita lakukan adalah deskripsi yang ditulis di Lingua Franca
tentang sebuah komet dari dua ratus tahun yang lalu bernama Alley. Aku
ingatkan : aku cepat dalam menerjemahkan. Biasanya, ketika kita membentuk
pasangan di departemen manuskrip, satu orang menerjemahkan dan satu lagi
menulisnya. Jika kau tidak bisa mengikuti, maka kau akan jadi tak berguna. "
"Saya siap."
Jawaban singkatnya mengejutkan Leon sebagai tanda sikap terlalu percaya diri.
Keinginan untuk mematahkan kebanggaan semacam itu menggelegak di dalam
dirinya.
"Kalau begitu, mari kita lihat keahlianmu." Dia dengan hati-hati membalik
halaman salah satu buku yang hampir lepas dari pinset nya. "'Panah Cahaya
yang menembus langit gelap menua memenggal leher Saint Barbarossa
dengan ekor panjangnya. Menurut kutipan almarhum astrolog Ariadne, Panah
Cahaya adalah pertanda buruk. Setelah kilatan cahaya itu pudar, malapetaka
muncul, dan kerajaan tersebut bergema akan kematian raja mereka.Dikatakan
bahwa Saint Barbarossa terkena Panah Cahaya itu juga, dan membuat jiwa dan
tubuhnya hancur.Dari apa yang diungkapkan Ardiane, ada beberapa
158
penampakan dari panah cahaya pada masa lampau.Alasan keberadaan Panah
Cahaya adalah untuk menculik pengantin Raja Reinhardt dari Negeri Peri. Pada
saat itu, seorang bangsawan meninggal. Namun, fakta bahwa wanita itu
berubah menjadi istri Reinhardt sementara mantan mempelai pria dijadikan
sebagai korban dalam perjamuan yang penuh berkah itu bukanlah sebuah
tragedi. Dia kembali dengan tubuh baru di Negeri Peri, berada di celah antara
hidup dan mati, dengan jiwanya dipertahankan untuk selamanya. " Leon
membacakan dengan lancar tanpa berhenti sekali pun, tidak sedikit pun melirik
pada Violet yang sedang menulis. Dia bisa mendengar suara mengetik saat dia
berbicara, bertanya-tanya seberapa jauh dia menulisnya. Begitu dia berhenti
untuk memeriksa ...
"Tolong lanjutkan."
... Violet baru saja selesai menyalin bacaannya. Dia tercengang sejenak.
159
menyaksikan segala sesuatu dibakar oleh perwujudan bola api yang berjalan di
sepanjang langit, orang-orang tak berdaya dan hanya bisa menatapnya. Hal-
hal besar selalu dimulai dan berakhir di tempat yang tidak bisa kita capai. Jika
sebuah akhir yang sebenarnya datang, pasti akan ada sesuatu yang secerah
itu. " Dia bahkan tidak berhenti untuk menarik napas, mengembuskan napas
berat setelah berbicara dan dengan terburu-buru melihat Violet.
"Jangan sombong!"
"Maafkan saya."
"Sialan ... aku akan menang tidak peduli apapun ... Tidak! Jangan tulis ini! "
Setelah beberapa jam mengulangi proses yang sama, keduanya jauh di depan
duo lainnya dengan hasil pekerjaan mereka. Sambil memeriksa dokumen yang
160
disalin, Violet melirik ke samping ke Leon, yang memegangi tenggorokannya
yang terlalu banyak membaca.
"Pekerjaan ini setara dengan hasil kerja tiga hari. Tuan, Anda patut dihargai. "
"Ah, apakah begitu ...?" Disusul dengan rasa kekalahan, Leon tidak bersukacita.
Kecepatan pengetikannya adalah kemampuan yang sangat nyata bahkan di
bagian manuskrip. Terlepas dari menjadi spesialis, dia telah kalah dari orang
luar, yang dibencinya.
"Saya berasumsi kita dua kali lebih cepat seperti rekan lainnya.Bukankah ini
artinya, jika kita terus melanjutkannya, kita akan bisa menyelesaikan semua
dokumen dalam setengah periode kontrak? "
"Itu ... tidak mungkin." Kata Leon sambil mengamati tabel perkembangan kerja
yang diletakkan di salah satu dinding ruang kerja. Nama masing-masing
pasangan, tujuan dan pencapaian harian terdaftar di dalamnya, dan setiap
pasangan mempresentasikan angka yang jauh lebih maju daripada yang
direncanakan.
Baru saat itulah Leon menyadari sesuatu tentang Boneka Kenangan Otomatis
selain Violet. Meskipun itu adalah waktu istirahat pertama mereka setelah
bekerja selama delapan jam, mereka semua tersenyum, saling mengobrol
dengan damai. Sebaliknya, seperti Leon itu sendiri, para pria di departemen
manuskrip benar-benar kelelahan.Agak berlebihan untuk menggambarkan
mereka sebagai tumpukan mayat, tapi bukan hanya satu atau dua dari mereka
yang telah roboh ke meja di dekatnya.
161
" 'energik'? apa maksud Anda ...?"
"Siapa pun akan merasa lelah setelah melakukan pencatatan sebanyak itu ..."
Violet berkedip berulang kali beberapa kali. "Tulisan cepat pasti membutuhkan
konsentrasi dan stamina, tapi itu tidak menyebabkan banyak kelelahan
dibandingkan dengan bepergian."
" 'Bepergian', kau bilang ... maksudmu pergi ke tempat klien kalian berada?"
"Itu benar. Tapi apakah semua orang memiliki kekuatan fsik dan pertahanan
diri minimal? Karena saya berasal dari Pelayanan Pos CH, saya ditugaskan ke
daerah konfik juga. Dalam kasus ini, saya membawa senjata api dengan saya,
yang menambah berat bawaan saya. Jadi, mengetik selama beberapa jam... "
162
Tampaknya dia ingin mengatakan "bukanlah masalah". Perasaan jengkel
muncul di dadanya Leon. Tapi pada saat bersamaan, pandangannya teerhadap
Boneka Kenangan Otomatis sedikit berubah. Dari sudut pandang orang biasa,
Boneka Kenangan Otomatis adalah jasa profesional khusus yang layanannya
hanya bisa disewa oleh masyarakat kalangan atas.
--Ini bukan hal yang bisa dilakukan seseorang yang hanya ingin merayu pria
kaya.
Violet menjawab dengan lembut, "Ini adalah peran yang diberikan pada saya."
"Oleh perusahaanmu?"
"Itu ... juga. Tapi saya tidak pernah berpikir semua itu sulit. Saya percaya
bahwa ... pergi ke klien saya dan menggambarkan perasaan mereka, seolah-
olah saya menerima pemikiran seseorang yang memiliki kisah lama yang
tertulis dalam diri mereka dan memberi bentuk kepada pikiran itu, rasanya
sangat ... unik ... dan luar biasa. "
163
Kata-katanya langsung meniup keletihan dari tubuh Leon.
"Kau benar…"
Setelah dipuji oleh Leon untuk pertama kalinya, Violet membiarkan sudut
bibirnya melengkung sedikit saat dia tidak melihat.
Sikap wanita terdidik yang memikat dan cara mereka berperilaku tidak hanya
menarik perhatian pria, mereka juga dipuji oleh wanita lain. Di antara mereka,
164
yang paling menonjol adalah mitra Leon, Violet Evergarden. Pesona
berkelasnya adalah salah satu alasannya, tapi yang juga menarik perhatian
para pria adalah perilaku dinginnya. Tanpa sadar, dia mulai mendapatkan fans.
"Sayang sekali partnermu itu Leon. Dia memiliki kepribadian buruk. "
"Benar. Meskipun dia anak yatim piatu ia tidak akan bisa menjalani kehidupan
yang layak jika bukan karena Shahar yang membawanya masuk ... "
165
"Bunga langka sepertimu akan terbuang sia-sia bila bersamanya .Jika kau
bosan dengannya, pergilah ke bagian referensi. Apa kau suka membicarakan
bintang? Kita lebih ahli tentang itu dibanding Departemen Manuskrip ini. "
- Menyebalkan
Leon menggigit lidahnya. Meskipun dia mudah marah, dia telah berkali-kali
menerima perlakuan sedemikian rupa sehingga dia terbiasa dengan hal itu.
Alih-alih marah, apa yang muncul dalam pikirannya dirinya adalah kata yang
penuh dengan rasa menggelikan, "Ini lagi?" Dia lebih dari sekadar sadar akan
asal usulnya sendiri, karakternya yang jahat, kenyataan bahwa dia lebih muda
dari pada orang lain dan hanya sedikit orang yang menyukainya. Mungkin
karena tampil tidak bersahabat saat berhadapan dengan orang-orang dari
departemen lain. Reputasinya di antara mereka tidak begitu positif. Dia bahkan
mungkin takkan dipekerjakan di departemen manuskrip karena sikapnya
terhadap atasannya, Rubellie. Namun, Leon memiliki sebuah gaya hidup di
mana dia tidak mencari kasih sayang orang lain, dan karena itu dia tidak
pernah marah terhadap penghinaan semacam itu. Dia sama sekali tidak
tersinggung.
"Aku juga anak yatim piatu." Kata-kata yang diucapkan Violet merobek
kesunyian perpustakaan.
166
"Aku tidak memiliki kehidupan memuaskan, seperti apa yang kau maksudkan."
Kalimat yang penuh ketidaksabaran itu bergema.
--Dia ... berbohong kan?, adalah apa yang dipikirkan Leon, tapi dia bisa melihat
sikapnya yang tenang dan jujur dari ruang di antara punggung pria itu.
Meskipun hatinya tidak terluka oleh apapun tentang dirinya sendiri, dia
diserang rasa sakit karena pengakuan Violet.
"Dan, maaf... bila aku mengembalikan perkataanmu tadi, tapi ... paling tidak,
orang-orang dari departemen naskah lebih menyenangkan dan lebih ahli dariku
dalam hal percakapan." Violet, yang masih cantik seperti biasa, dengan
bersahaja mengungkap dirinya. "Jika apa yang ingin kau bicarakan adalah
tentang tempat lahir atau masa kecil ... apakah kau keberatan untuk
memasukkan aku kedalamnya?"
"Tidak ada yang salah. Dibandingkan dengan Tuan Leon, aku kehilangan lebih
banyak hal ... dan aku bisa menegaskannya bahkan tanpa konfrmasi darimu. "
"Aku bahkan tidak mengenal wajah orang tuaku. Selain itu, aku juga seorang
pengembara. Aku adalah Boneka Kenangan Otomatis. Jika kau bermaksud
untuk membelaku, ucapanmu tidak sesuai. "
167
"Kau... mengatakan ini untuk menutupi Leon karena dia pasanganmu, bukan?"
Violet berpaling ke arah pria yang tadi berkata begitu dengan wajahnya yang
berwarna merah. "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya ... meskipun ... itu
mungkin benar ..." alis emasnya bergetar saat bibirnya yang membeku
menunggu pikirannya untuk terbentuk.
Violet Evergarden kemungkinan besar bukan tipe orang yang akan berkecil
hati, tidak peduli apapun yang mendesaknya.
"Kontrak saya mungkin sudah disegel oleh manajemen Shahar, tapi tuan saya
saat ini adalah Leon Stephanotis sendiri. Jika kau mencoba menyakitinya, aku
akan melindunginya dengan semua yang kumiliki. Ini mungkin merupakan
penyimpangan dari tugasku ... tapi itu sudah merupakan sifatku sebagai
boneka. "
"Ayo pergi, percuma melanjutkan ini." Dengan satu pernyataan itu, akhirnya,
ketiganya menjauh dari Violet.
168
yang tidak menguntungkan, tapi ada banyak yang tidak menyadari bagian
yang menyedihkan dari dunianya itu.
Seseorang yang melihat hal itu bertanya dengan nada rendah tentang apa
yang telah terjadi dan berbisik tentang Violet.
"Ada apa dengannya? Berbicara besar hanya karena dia cantik ... memangnya
dia siapa? "
Bergosip tanpa rasa bersalah. Orang-orang mulai mengobrol cukup keras dan
hanya mereka yang telinganya rusak tidak akan mendengarnya. Meski begitu,
Violet duduk dengan sikap sopan dan terus menunggu Leon. Dia menunggunya
kembali, tidak lebih.
--Sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih bersih dan tak tergantikan.
Sesuatu yang…
Dia tampak seperti orang yang mempesona sekarang. Itu membuat dadanya
sakit.
169
Leon menggigit lidahnya lagi dan berjalan pelan, dan mendekati Violet.
"Ada disini."
"Itu bagus."
"Tidak...!"
"Apa maksudmu?"
"Hah? Tentu saja ... ada banyak sekali buku tentang rasi bintang. Apa ada yang
ingin kau baca? "
170
"Iya. Bagi seseorang yang sering bepergian, sangat berguna untuk
mengumpulkan pengetahuan. " Violet bertindak seolah-olah gangguan
sebelumnya tidak sedikit pun mempengaruhinya.
Apa yang menarik perhatian Violet adalah setumpuk buku di dekatnya. Bahkan
kehangatan tangan Leon tidak mempengaruhinya. Meskipun Leon ingin pergi
secepatnya, dia berhenti seketika.
"Kalau begitu mulailah memilih sekarang juga. Kau butuh kartu untuk
meminjam buku. Akan sulit bila kau yang meminjamnya, jadi ayo bertindak
seolah-olah saya yang meminjamnya. "
Leon sekali lagi merasa tidak enak karena menahan Violet. "Kita hanya
meminjam beberapa buku, bukan? Selain itu, aku sudah membuatmu
menunggu, anggap saja ini ganti rugi.Kau itu cukup aneh dalam berbagai
hal.Meskipun kau selalu mengatakan apapun yang kau inginkan ... "
"Maafkan saya."
171
Dengan bibirnya yang meruncing seolah sedang merajuk, Violet sedikit
menyipitkan matanya. "Orang bilang wajah saya datar.Begitulah wajah yang
saya miliki. " Dia mengatakan dengan cara yang mirip dengan nya. "Kami
sedikit mirip."
"Lalu aku berkata, 'ini menakutkan, ya'. Dan apa yang menurutnya dia katakan
kembali? 'Kamu menggemaskan'! Kuuuuuh! Aku tidak tahan dengannya! Dia
menggemaskan bukan? Hei, apa kau mendengarkan, Leon? "
Tiga hari telah berlalu sejak pekerjaan kolaboratif dimulai. Seperti biasa, teman
sekamarnya mengoceh tanpa henti.Bukannya mengganti baju tidurnya Ia
malah berbicara tentang Boneka Kenangan Otomatis sejak dini hari, tapi Leon
berhenti mendengarkan di tengah percakapan.Selagi dia mengikat dasinya,
ada suatu hal yang ada dalam pikirannya.
"Tidak. Ceritamu itu tidak penting.Aku tidak bisa memikirkan hal lain selain
pengamatan Komet Alley yang akan terjadi dalam empat hari. "
"Sudah kuduga, kau tidak mendengarkanku ... Komet Alley memiliki siklus 200
tahun bukan?, jika kita melewatkannya, kita tidak akan hidup cukup lama untuk
melihatnya lagi."
172
"Ekor cahaya yang tercipta saat komet itu lewat tepat seperti fantasi seperti
pada lukisannya.Aku juga ingin melihat itu. Dan aku berpikir untuk
mengundang pasanganku.Kalau dipikir-pikir, bukankah pasanganmu yang
super cantik itu hanya akan tinggal empat hari lagi?"
"Kenapa kau tidak mencoba mengundang gadis cantik itu, Violet?.Dan hei, apa
yang kau katakan tadi? Bukankah kita berbicara tentang komet? "
Pengamatan Komet Alley adalah acara besar bagi staf Shahar. Hanya orang-
orang yang lahir dalam periode kunjungan komet-komet siklus panjang yang
dapat melihatnya. Itu adalah kesempatan ajaib. Namun, meski komet itu
memenuhi pikiran Leon, begitu pula Violet.
Sejak dia datang, setelah setiap hari bekerja, dia akan menghitung jam-jam
yang tersisa yang bisa dia pakai bersamanya. Saat fajar menyingsing, dia akan
mendapati dirinya terus memikirkan hal-hal seperti apa yang harus dikatakan
saat mendekati dia, atau mengapa dia akan selalu hilang saat makan siang.
Melakukannya mengurangi rasa sakit yang menyengat di dadanya.
"Kembali ke topik ... tidak ada gunanya, tidak peduli seberapapun kau
menyukainya. Dia adalah Boneka Kenangan Otomatis. Dia akan segera
menghilang entah kemana. Yah, wanita memang biasanya seperti itu. Tepat
saat kau memikirkan semuanya berjalan baik, sebelum kau menyadarinya,
mereka mengajukan surat cerai dan semuanya berakhir. Lalu mereka menjadi
173
gila seperti, 'Aku sudah menahannya selama ini' dan pergi. Ini hanya masalah
untuk tidak memendam sesuatu dan membicarakannya. "
--Aku tidak ingin ... dekat dengannya seperti itu. Aku tidak mau. Aku tidak mau.
--Dimana dia?
174
Burung-burung itu terbang begitu Leon membuka pintu.
"'Musuh'... ? Meski kau adalah wanita yang sering bepergian sendiri, apa
mungkin hal berbahaya seperti itu benar-benar terjadi?"
"Hah? Kau?"
"'Hanya'…?"
175
Selama bekerja, dia datang untuk mengetahui bahwa lengannya itu
prostetik.Dia mengira itu semua akibat kecelakaan, tapi setelah mengetahui
bahwa dia tentara, dia mengerti semuanya.Di Benua ini, veteran perang yang
cacat tidaklah jarang. Terjadi perang antara negara-negara besar - yaitu,
Perang Kontinental - sampai beberapa tahun sebelumnya.Tapi bahkan setelah
mendengar hal itu, Leon, yang tidak tahu apa-apa tentang masa lalu Violet,
hanya bisa melihat dirinya saat ini."Kau ... itu wanita ..."Baginya, yang pertama
'wanita'.Sekali lagi, Violet memiliki ekspresi serius sesaat. "Tuan, kau itu
unik.""Eh, maksudnya?""Ke mana pun saya pergi, biasanya orang bilang bahwa
saya aneh.""Bukan begitu karena pakaianmu? kelihatannya sulit untuk
bergerak dengan itu.""Bukankah baju akademis milikmu itu lebih sulit lagi
untuk dipakai?""Yah itu benar. Ada orang yang bahkan tidak memakai dalaman
apapun selama musim panas.Karena,baju mereka akan berbau apek. ""Akan
sangat mengerikan jika angin bertiup saat mereka berpakaian seperti itu."Saat
dia berkomentar serius, Leon akhirnya tersenyum."Omong-omong, Tuan, apa
ada yang perlu dibicarakan?""Y-Yeah ... tidak banyak. Pada hari terakhirmu di
sini, Alley's Comet akan datang. Dan, hum ... ini akan menjadi acara yang
sangat besar, jadi aku datang untuk memberitahumu tentang hal itu ...
""Komet Alley adalah ... yang disebutkan dalam manuskrip itu,
bukan?""Betul. Ada siklus 200 tahun, jadi kita tidak akan bisa melihatnya lagi
dalam masa ini. Nah, mau melihatnya? "Sambil bertanya, Leon secara internal
berdoa semoga dia mengatakan ya."Ya, saya ingin melihatnya." Violet
mengangguk.
176
"A-aku mengajakmu!. Pengamatannya sebelum fajar, jadi kita akan mulai
bersiap-siap pada pukul dua.Kau mungkin akan mengantuk pada saat akan
pergi; Apakah itu tidak apa apa?"
"Tidak masalah. Tidur dua jam saja sudah cukup untukku. "
"Tidurlah dengan cukup..... Kau hanya perlu menunggu hari yang akan
datang. Kamilah yang akan mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin
dibutuhkan. Sampai jumpa. Maaf karena mengganggu. "Bangkit dari tempat
duduknya itu, Leon melangkah pergi.
"Fu ... fuha ... fuhaha ..." bagus kalau tidak ada orang di sekitar saat dia
tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba kembali ke dirinya sendiri setelah beberapa
detik. Dia tergesa-gesa, meluruskan bajunya dan menyeka keringatnya. "Aku ...
ini aneh ... Apa ini ...?" Tanpa tahu nama penyakitnya yang aneh, Leon
mengeluarkan suara yang menyedihkan dan menutupi wajahnya dengan kedua
tangannya.
Violet, yang ditinggalkannya, melihat apa yang terjadi pada baguette yang ia
tinggalkan.
177
Observatorium Eustitia dilengkapi dengan teleskop astronomi yang besar, yang
dianggap sebagai yang terbesar di dunia. Selain itu, Observatorium memiliki
teleskop kecil yang tak terhitung jumlahnya yang bisa dipinjam dan
dipasang. Karena tempat itu adalah tempat observasi benda angkasa terbaik di
Eustitia, orang bisa melihat langit dari tempat yang mereka sukai, karena tidak
ada bedanya asalkan memiliki alat yang tepat.
Di tengah malam, masih terlalu gelap untuk melihat dengan benar, Leon
bertemu dengan Violet setelah mengumpulkan potongan-potongan teleskop,
bersama dengan selimut untuk dua orang dan beberapa barang lainnya.
"Tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa!"
Violet berjalan di belakang Leon, jauh dari pemandangan kota yang terbuat
dari batu. Meski musimnya hangat, di sebuah kota yang berada di
pegunungan, dinginnya masih cukup untuk menusuk kulit seseorang pada
malam hari. Selain itu, mereka berdua menuju lebih jauh ke atas menuju
gunung. Begitu sampai di tempat yang diinginkan, tubuh mereka benar-benar
merasa kedinginan.
"Ini, tutupi dirimu dengan ini. Dan minum supnya. Aku akan memasang
teleskop. "
178
Pengamat lain bisa dilihat di sana-sini di daerah yang dipilih Leon. Sekilas, itu
tampak seperti lapangan terbuka yang luas, tapi sedikit ke depan adalah
tebing terjal. Namun, tidak ada hambatan dalam pandangan siapa pun, dan
pepohonan besar di sekitarnya menciptakan perlawanan yang baik terhadap
angin. Itu adalah hari terbaik bagi sebuah bintang untuk kembali setelah 200
tahun.
"Tuan, apakah itu Komet Alley?" Tanya Violet saat melihat segumpal cahaya
kecil di langit.
"Itu akan terlihat lebih cantik lagi. Semakin dekat komet itu ke Matahari,
semakin menguap dari panasnya, dan itulah yang menciptakan ekornya dan
membuatnya berbentuk seperti apa yang orang sebut 'bintang jatuh'. Saat-
saat ketika itu terlihat adalah saat Matahari terbenam di barat atau di kanan
sebelum terbit di timur. Ini akan memakan waktu tapi layak ditunggu. Ini,
duduklah. "
179
Violet berangsur-angsur dikepung oleh barang-barang yang dibawa Leon - tikar
yang sudah mulai rusak karena sering dipakai, bantal yang dapat digunakan
sebagai alas untuk duduk berjam-jam, selimut lembut yang hangat dan sup
lezat yang menghangatkan tubuh.
"Kau masih kedinginan? Wanita mudah kedinginan dan sakit. Butuh satu
lapisan lagi? Ini, pakailah."
Meski dia sering berbicara kasar, dia adalah orang yang pengertian.
"Tuan... kau sangat baik." Bisik Violet bersamaan saat dia berbicara.
"J-Jangan bilang begitu. Aku tidak baik. Terutama terhadap wanita. Aku
memperlakukan mereka dengan jijik. "
"Jujur saja, aku benci wanita ..." Setelah mengucapkannya, dia akhirnya
melihat reaksi Violet.
"Aku-tidak ... membenci mereka semua ... Hanya saja ini seperti kutukan ...
Setiap aku dekat wanita, semuanya berakhir dengan buruk. Aku tahu ... ada
beberapa wanita yang baik.. "
180
"Apakah ada wanita yang pernah ... melakukan sesuatu yang jahat padamu?"
Jawaban atas pertanyaan Violet adalah bekas luka di hati Leon yang belum
pernah dia bagikan kepada rekan-rekannya.
Terlepas dari apapun yang aku katakan, kita tidak akan pernah bertemu lagi
sesudahnya. Jadi mungkin tidak apa-apa ... untuk jujur di depan seseorang
sekali ini saja bukan? Pikir Leon sambil menatap mata wanita cantik itu.
Untungnya, dia adalah orang yang pendiam. Dia pastinya tidak akan bergosip
tentang masa lalu seorang pemuda yang dia temui di pegunungan. Bahkan jika
dia melakukannya, kerusakan yang bisa ia sebabkan sangat minim.
"Bisakah kau berjanji kepadaku... untuk tidak akan mengatakan hal ini kepada
siapapun?" Leon, yang tidak dapat membuka diri tanpa tindakan pencegahan
semacam itu, melepaskan teleskop yang baru saja selesai ia persiapkan dan
memegangi kedua tangannya dengan kuat.
"Sesuai keinginanmu."
Tangannya, yang terasa membeku karena angin malam, kini terasa tegang dan
berkeringat di puncak kegugupannya.
"Aku ... aku lahir dan dibesarkan di kota ini. Kau ... mendengar banyak tentang
hal itu di perpustakaan, bukan? "
181
"Yah, aku mendengarnya. Seperti yang mereka katakan. Ibuku adalah seorang
pengembara; seorang gipsi Apa kau tahu apa itu gipsi? Mereka adalah orang-
orang yang mengunjungi banyak tempat dan melakukan pertunjukan, seperti
menari, bernyanyi, dan kerajinan tangan, mereka mempromosikan karya
mereka sendiri ... Mereka mirip denganmu, Boneka Kenangan Otomatis. "Saat
berbicara, Leon mulai mengenang orang tuanya yang telah tiada."Kebanyakan
gipsi adalah wanita berjiwa bebas. Ada yang berhubungan dengan pria
kemanapun mereka pergi, dan ada mereka yang hanya mengejar satu orang.
Mereka biasanya salah satu dari dua tipe ini. Ibuku tidak terkecuali, dia jatuh
cinta dengan seorang pria dari kota ini, melahirkan seorang anak. Itu aku. "
Ibu Leon telah memberitahunya tentang warna hijau yang sangat langka. Itu
adalah mutasi yang lahir dari campuran genetika beberapa ras. Itulah
sebabnya dia begitu istimewa dan berharga, dia biasa mengatakan - itu karena
dia adalah hasil cinta antara begitu banyak orang.
Ibunya memiliki rambut kuning muda yang selalu berbau harum. Karena dia
telah hidup tanpa mewarnainya, kata-katanya terasa berat.Meski orang lain
menganggap itu aneh.Dia tak pernah berhenti untuk menganggapnya sebagai
sebuah berkah."Ibu melamar ayahku untuk menikahinya dengan bertanya
langsung kepadanya." Kata-katanya terdengar aneh, tapi memang benar.
Dia tidak mengerti mengapa ibunya yang menakjubkan telah jatuh cinta pada
pria pendiam yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengamati
bintang-bintang di langit.Dia juga tidak mengerti mengapa ayahnya
menerimanya. Hanya saja, keduanya selalu bergaul dengan baik. Kapan pun
ayahnya mendengar ibunya dengan riang bernyanyi saat membaca korannya
di sofa, dia akan mengajaknya berdansa dengannya,dan memaksa dirinya
182
untuk berdiri dan melakukan berdansa dengan buruk, tanpa pernah
memperlakukannya dengan kasar. Anak mereka akan membaca buku
bergambar bintang di dekatnya, mendengarkan tawa mereka dari belakang
punggungnya. Begitulah hidup mereka.
Dikatakan bahwa hubungan antara pasangan suami istri sering dituding karena
masalah dengan anak mereka, tapi di rumah mereka, tidak ada yang seperti
itu. Bagaimanapun, kasih sayang ibunya adalah pada ayahnya, dan dia tidak
lebih dari hasil akan hal itu. Oleh karenanya, jelas bahwa ibunya akan pergi
untuk mengejar ayahnya ketika ia tidak kembali dari pencarian koleksi
sastra.Setelah menghubungi departemen pengumpulan literatur, dia diberitahu
bahwa dia telah pergi ke reruntuhan yang dulunya merupakan pusat dari
kerajaan kuno. Kekaisaran bawah tanah telah runtuh karena kelaparan setelah
bencana alam berturut-turut telah menghancurkan hutan megah di atasnya.
Sebagai tempat telah berubah menjadi sebuah kuburan ditinggalkan, itu
ditempati oleh binatang buas dan pencuri.
Dikabarkan bahwa siapa pun yang memasuki tempat itu dikutuk agar tidak
pernah kembali hidup-hidup, namun tugas untuk menemukan kebenaran di
balik enam peneliti yang telah lenyap bahkan tanpa mayat mereka yang
tertinggal terlalu penting untuk diabaikan. Namun, pada akhirnya, orang-orang
yang telah pergi dengan tujuan seperti itu kembali tanpa petunjuk tentang
keberadaan kelompok pertama.Staf departemen pengumpulan literatur adalah
penjelajah, dan tewas ditengah perjalanan mereka adalah hal yang tak dapat
dihindari. Ibu Leon telah bersiap untuk hal itu terjadi saat menikahi ayahnya,
namun menerimanya dan mampu menanggungnya adalah dua hal yang
berbeda. Anak laki-lakinya atau suami tercintanya - menempatkan keduanya
183
dalam sebuah timbangan, dan dia akhirnya memilih yang mana yang paling dia
cintai.
Hal yamg terakhir dia lihat adalah punggungnya saat membuka pintu rumah
mereka dengan penuh cahaya yang menyilaukan dan dengan niat untuk
menjelajahi dunia lain ia pergi. Sebelum melakukannya, dia dengan diam-diam
mengemasi barang bawaannya, memberi cukup uang kepada Leon selama
beberapa bulan, memasak cukup makanan selama beberapa minggu, dan
menceritakan kepadanya tentang orang dewasa yang bisa diandalkan jika
terjadi sesuatu, membuang perannya sebagai ibu setelah mengelus kepalanya
untuk terakhir kalinya. Pada saat ibunya pergi mencari ayahnya, dia hanyalah
seorang wanita yang mengejar suaminya.Bayangan miliknya adalah bayangan
seseorang yang telah dibaptis oleh orang-orang yang penuh dengan rasa cinta.
Saat itu, tentu saja, dia sedih karena ditinggalkan ibunya. Bagian yang paling
sulit dilupakannya adalah saat setelah dia memanggilnya dengan suara rendah
dan menangis, seolah memohon padanya. Meski ibunya sempat
mendengarnya, dia sudah membuka pintu tanpa ragu.
--Tentunya, waktu kita bertiga bersama juga tidak akan pernah kembali.
Apakah dia berencana untuk meninggalkan anaknya dan lari ke suatu tempat?
Atau mungkin - ini adalah kesimpulan bahwa - dia, yang telah hidup untuk
cinta, bisa saja mati untuk itu. Leon membenci dirinya sendiri karena masih
ingin kembali ke pintu itu sampai sekarang.
184
--Wanita itu egois ... mereka segera terobsesi dengan asmara dan cinta tanpa
memikirkan masalah yang mereka timbulkan pada orang lain di sekitar
mereka. Selama semuanya berjalan baik untuk mereka, mereka tidak peduli
dengan hal lain. Cinta itulah yang membuat orang bodoh seperti mereka
dipandang rendah oleh orang-orang. Apakah boleh orang tua melakukan hal
seperti itu?
Kemana perasaan bocah kecil itu seharusnya pergi? Apa yang benar dan apa
yang salah? Saat itu englihatan dari ingatannya terus berputar-putar di
kepalanya, begitu juga pertanyaan "mengapa?" Dan "bagaimana?", Beberapa
ratus juta kali. Bagaimana luka dari 'kehilangan orang itu dan mengulurkan
tangan untuk menggapainya' di masa lalu sembuh?
Bagi dirinya yang masih kecil, orang itu adalah seluruh dunianya.Tak terpikir
olehnya bahwa dia akan pergi suatu hari nanti.Apa lebih baik bila orang itu
tidak pernah ada sejak awal?, setidaknya, dia adalah wali langsungnya sejak
lahir sampai ia menjadi seperti sekarang.Dia akan menemukannya kapanpun
dia berlari untuk menangis dan memujinya untuk setiap hal baik yang
dilakukannya.Jika ia mengulurkan tangannya, maka ia akan memeluknya.Dia
adalah eksistensi yang agung,lebih baik darinya dalam segala hal.
185
--Itu yang dulu aku pikirkan.
Dia memiliki masa kecil yang tidak memuaskan, tapi rasanya dia tidak pernah
beruntung.Shahar telah mengurusnya anak yatim piatu itu setelah diberi tahu
bahwa dia telah ditinggalkan dan keluarganya telah tiada, tanpa sadar dia
telah menjadi warga negara Eustitia yang independen. Dia kemudian berhasil
menyelesaikan pekerjaan impiannya. Dia benar-benar sadar bahwa menaruh
dendam abadi pada ibunya karena meninggalkannya tidak masuk akal.
Walaupun demikian…
Bibir merah yang telah diam dengan tenang itu tiba-tiba terbuka, "Tuan ... ibu
Anda sangat penting bagi Anda,bukan?" Dia berbicara dengan cara yang
sangat santai, tapi cara dia mengucapkan 'penting' terdengar seolah-olah
186
dipinjam dari suatu tempat. Kata-katanya tampaknya tidak memiliki perasaan
yang seharusnya tercetak di dalamnya.
"Saya tidak punya keluarga. Saya sudah berada di militer sejak kecil, dan...
keluarga yang anda tanyakan... Saya merasa akhirnya saya memiliki gagasan
samar-samar tentang hal itu sekarang. Hanya ... ada seseorang yang
bersamaku saat aku masih kecil. " Violet berpaling untuk melihat Leon, yang
tidak pernah meninggalkan pegunungan, dengan mata biru lautnya.
Tatapannya saat menatap rambut hijaunya, yang konon merupakan hasil cinta
yang luar biasa, terlihat serius untuk beberapa alasan.
187
Dia mungkin takkan percaya kata-kata itu bila dikatakan oleh orang lain.
Namun, ada rasa kejujuran saat wanita yang misterius itu bicara. Seolah-olah
Boneka Kenangan Otomatis cantik itu memiliki tubuh dan pikiran yang
dikendalikan oleh sebuah benang yang mengikatnya. Meski begitu, Leon
mengukir rasa heran di Di kegelapan malam, Violet tampak lebih kecil dari
pada siang hari. Meski dia tampak seperti boneka, dia sebenarnya orang biasa.
Dia adalah manusia ; Seorang gadis yang terbungkus dalam selimut.
"Kau ... mendedikasikan diri untuk pekerjaanmu terlalu jauh.Bahkan jika kau
menyebut dirimu sebagai Boneka Kenangan Otomatis, kau adalah wanita
normal yang telah melalui banyak hal. Bukan boneka.Kau... seharusnya merasa
kesepian. Bahkan ada saat bagiku untuk merasa kesepian. Meski jarang.
Pernahkah... sesekali kau memikirkan orang itu? "
"Saya tahu."
188
"Apa hatimu sakit saat menghabiskan hari harimu tanpa dia?"
"Memang begitu."
Atas reaksinya yang sangat mirip dengan anak kecil, Leon tertawa terbahak-
bahak, "Haha, kau ... apa sebenarnya kau hanya bermental seperti anak anak?
Begitulah rasanya saat kau bicara. "
"Apa benar begitu? Apakah semua ini... karena saya terlalu kekanak-kanakan?
"
189
"Siapa tahu? Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dikenali oleh frasat. Dan
tentang orang itu ... bagaimana kabarnya? "
Itu adalah jawaban yang tersirat. Cara Violet berbicara tentangnya membuat
Leon membayangkan seorang tua sebagai wali sahnya. Dia pasti orang yang
ketat untuk membesarkan wanita seperti dia.
"Jika... Anda mendengar orang ini berada dalam situasi berbahaya di sisi lain
dunia ... saat masih berada dalam masa kontrak dengan saya, apa yang akan
Anda lakukan? Anda tidak akan tahu apakah Anda bisa menyelamatkannya
bahkan jika Anda pergi ke tempat dia berada.Bahkan anda bisa mati.Dalam
situasi seperti ini, maukah Anda meninggalkan pekerjaan dan datang
kepadanya? "
Interogasi itu mungkin sedikit kasar. Jelas bahwa dia akan menyelamatkan
seseorang yang seperti orang tua baginya, namun Leon telah menciptakan
harapan yang lemah.Violet hanya berkedip dalam keheningan.
"Maaf. Aku menanyakan sesuatu yang aneh. Ini merepotkan untuk dijawab,
kan? "
190
menyelamatkan orang itu. Saya akan menyetujui segala bentuk ftnah dan
hukuman setelahnya. Bagi saya, orang itu adalah dunia itu sendiri ... jika dia
meninggal dunia, saya lebih suka mati."
"Tuan?"
"Ah, bukan apa-apa ... hanya ... saja kau tidak terlihat seperti orang yang
mengatakan hal semacam itu ... ini mengejutkanku."
"Apakah begitu? Saya tidak mengerti diri saya dengan baik. "
"Tuan, maafkan aku karena menyela. Komet itu ... aku merasa ekornya menjadi
sangat besar. "
Bisa dilihat dengan hanya sekilas bahwa semua yang ada disana takut akan
keberadaan komet itu, untuk semua orang, sama seperti saat jatuh cinta,
mereka lupa berkedip atau bernafas. Hantu Pencuri itu merampas segalanya,
bahkan emosi dan waktu - begitulah pesona tubuh yang berada di luar langit.
191
Saat Leon bergegas mengintip ke teleskop, dia bisa memastikan bahwa itu
adalah perwujudan dari apa yang mereka tunggu tunggu.
"Violet! lihat ini. " Melupakan apa yang baru saja mereka bahas, Leon merasa
terkagum oleh kehebatan komet tersebut.
"Itu bukan bintang! Itu komet! Apa kau melihat dengan benar? Ini adalah
kejadian sekali dalam 200 tahun! Kita tidak akan pernah melihatnya lagi! Ini
kesempatan satu satunya! "
"Ya, saya bisa melihatnya. Ini luar biasa ... mengetahui hal-hal yang indah
seperti ini ada. "
Suara tawa dan botol anggur yang dibuka bisa terdengar di sekitarnya. Bahkan
anggota staf yang tidak mereka kenal merayakan komet itu bersama-sama.
Violet melepaskan teleskop, mengamati langit dan angkasa yang saat ini
ditemukannya. Di bawah langit tepat sebelum matahari terbit, di atas
pegunungan tertutup yang sunyi, orang-orang menikmati momentum itu satu
sama lain sesuai dengan kepuasan hati mereka. Boneka Kenangan Otomatis itu
menyipitkan matanya dengan lembut di tempat kejadian.
192
Sambil berlama-lama melihat komet, tanpa benar-benar menjawab pertanyaan
itu, Violet menjawab dengan suara baru yang terasa hidup, "Tuan, pengamatan
astronomi benar-benar indah, bukan?"
Malam yang datang sekali dalam 200 tahun itu berjalan dengan menakjubkan
dan anggun.
'Ropeway' itu perlahan naik dari bawah. Begitu sampai, dia pasti tidak akan
pernah melihatnya lagi. Namun Leon tidak melakukan apapun selain
memegang dadanya dengan erat. Hal itu terasa sangat menyiksa dalam
dirinya. Rasa sakit akan perpisahan tampak menembusnya.
"Tuan, terima kasih banyak atas bantuannya. Aku bisa membawanya sendiri
dari sini. "
Bahkan saat Violet berkata demikian, dia mendapati dirinya tidak mampu
menyerahkan tas troli itu. Dia memiringkan kepalanya ke arahnya.
"Hei, kau ... kau ..." Leon memanggilnya dengan suara serak.Dan dia tau
wajahnya semakin memerah.
193
Dia bahkan tidak tahu apa sebenarnya yang ingin dia katakan. Bila dia seorang
pria dan mereka berdua membangun persahabatan dari waktu ke waktu, dia
dapat dengan mudah mengatakan kepadanya untuk datang mengunjunginya
lagi. Namun, dia adalah wanita yang seharusnya dia benci dan dengan putus
asa dia sudah terikat dengannya.
Wanita bernama Violet berbeda dari yang lain yang pernah dia temui. Perasaan
yang dimilikinya untuknya juga berbeda dari awal. Dia tidak pernah belajar
cara mengucapkan selamat tinggal kepada orang seperti dia.
--Jika Ibu ... masih ada, apa aku harus meniru diriku saat berbicara dengannya?
Kebiasaan buruk Leon untuk mengaitkan hilangnya ibunya itu dengan segala
hal yang ada didekatnya.Meski belum membuka mulutnya, ropeway sudah
tiba.
"Ah, tidak ..." Dia sangat ragu untuk mengatakan apa yang sebenarnya
penting. Berbagai perasaan berputar-putar dalam pikiran Leon. Kesedihan,
frustrasi, dendam, dan sedikit kelegaan, bukan kemarahan.
Saat dia memberikan tas troli itu padanya, Violet membungkuk dengan sopan
dan rasa syukur. Dia kemudian berbalik dan berjalan menjauh darinya.
194
Lipatan putih roknya berayun,begitu juga pitanya, dan sepatunya itu membuat
suara pelan.
Mata biru laut di matanya, bibir merah dan rambut emas itu adalah hal hal
yang hanya bisa ia lihat di buku.
Kekosongan masa lalunya yang ditinggalkan dibalik suara pintu yang tertutup
itu menyerang tubuhnya bahkan sampai sekarang.
Ketika Leon menyadari hal itu, dia meraih bahu Violet tepat sebelum dia pergi
dan memaksakan diri untuk menghadapinya.
"Tuan?" Bola mata permata itu mencerminkan sosoknya yang tenggelam dalam
kepahitan.
Wanita pertama yang diterima oleh hatinya adalah Boneka Kenangan Otomatis,
mantan tentara, dan seseorang dengan kecantikan yang mutlak. Mungkin dia
tidak cocok untuknya. Namun, justru karena dia bersikap seperti dirinya
sendirinya lah, dia mencintainya.
195
--Aku tidak bisa mengatakannya ...
"Violet, aku tahu ini akan merepotkanmu untuk mengatakan sesuatu seperti
ini, tapi ... aku ingin mengatakannya sekarang juga."
Penyesalan perlahan mulai membakar seluruh tubuh Leon dari kaki sampai
kepalanya. Dia bermasalah. Itu sudah jelas.
--Jika memungkinkan ... aku ingin mengucapkan selamat tinggal ... tanpa
dibenci.
Dengan itu, apakah dia akan menjadi satu dari banyak pria yang
menyatakannya padanya?
"Tuan ..." Waktu Violet sepertinya bergerak lebih lambat karena serangan
mendadak. "Tuan ... saya ..." meski umumnya memiliki sikap yang tenang,
suaranya menjadi macet dan tidak seperti biasanya.
196
--Apa yang salah? Buang saja aku
Dia harus berurusan dengan rayuan dari begitu banyak pria selama dia tinggal.
Mungkin sama saja kemana pun dia pergi. Akan baik-baik saja jika dia hanya
menggunakan sikap menyendiri dan bertingkah seperti biasanya.
"Saya…"
Wanita bernama Violet Evergarden itu adalah boneka anorganik, sebuah bunga
yang tak terjangkau.
Dia, wanita yang mengatakan bahwa dia tidak begitu mengerti tentang
perasaan, menghilang entah ke mana.
"Namun…"
Terlepas dari itu semua, pada kenyataannya, hal itu tidak sesuai
197
"Saya tidak merasa ingin bersamamu dengan cara ini. Seperti yang anda
gambarkan, saya adalah seorang anak anak ...yang tidak berpengalaman
sebagai manusia ... saya tak tau apakah saya akan pernah jatuh cinta. Saya
adalah wanita seperti itu. Meski begitu, jika kita bertemu lagi, saya ingin
meluangkan waktu dengan Anda seperti ini sekali lagi. Cara saya
melakukannya mungkin tidak sesuai dengan yang anda inginkan, tapi itulah
yang saya pikirkan. " Violet menegaskan dengan yakin," Begitulah
kebenarannya "
Itu adalah penolakan yang jauh lebih baik daripada yang dia bayangkan. Dia
bisa tetap tidak menangis karena tingkat harga dirinya yang tinggi.
"Maafkan saya…"
"Tidak"
"Tidak, bukan seperti itu. Aku ... saat ini, aku yakin... "
198
Menganggapnya begitu, Leon memaksa matanya, meruncing tipis di antara air
mata untuk menatapnya. Sebelum penglihatannya yang kabur itu adalah cinta
pertamanya.
Berdiri di sini
199
--Apa, jadi kau selama ini punya perasaan?
Dia merasa seperti tertawa, tapi air matanya akan mengalir bila dia
melakukannya.Dia yang tak menunjukkan banyak emosi dari awal sampai akhir
tersenyum seperti itu kepadanya.Namun, bukankah itu bagus? sekarang
hatinya dapat berdiri kembali.
"Violet?"
200
"Ya?"
"Aku... aku ... aku adalah bagian dari departemen manuskrip sekarang, tapi ...
sebenarnya aku ingin masuk dalam departemen literatur, seperti ayahku."
201
"Saya akan menantikannya."
Dia tidak lagi merasakan kesedihan.
--apa ... jadi waktu itu juga ...
Meskipun fakta bahwa mereka harus mengucapkan selamat tinggal satu sama
lain tidak dapat diubah, seharusnya dia membuat orang itu berbalik, bahkan
jika secara paksa. Dia sangat menyayangkan kurangnya inisiatif dalam dirinya
untuk waktu yang lama.
Leon menjauh dari Violet. Tepat sebelum pintu itu tertutup, dia berbisik dengan
suara yang memiliki cincin manis untuknya, "Tuan, saya bekerja untuk Layanan
Pos CH.Saya pegi kemana pun yang diinginkan klien saya. Namun, di malam
hari, saat semua orang tertidur, saya seperti yang Anda katakan, hanya
seorang wanita. Hanya Violet Evergarden. Jika Anda pernah melihat saya suatu
hari nanti di bawah langit berbintang, tolong panggil saya. Sampai saat itu tiba,
saya akan mencoba menghafal nama-nama beberapa bintang. "
Begitu pintu itu menutup dengan suara melengking, 'ropeway' itu mulai turun.
Tangan yang memegangi dadanya bergerak-gerak di udara saat dia
melambaikan tangan dengan canggung. Violet membalasnya dengan ringan.
Ketika sosoknya tidak lebih dari sebuah titik di kejauhan, Leon pergi dari
tempat itu dan menuju tempat kerjanya. Saat dia melakukannya, dia
tenggelam dalam pikirannya.Boneka Kenangan Otomatis lainnya yang akan
menggantikan Violet akan tiba siang itu. Mereka memiliki setumpuk pekerjaan
yang harus dilakukan.
Permintaan transferensinya tidak akan terjawab dalam waktu dekat. Sebagai
permulaan, begitu dia memberanikan diri berada di dunia luar, dia dan Violet
bertemu di suatu tempat seperti yang dia gambarkan dan yang dia inginkan
adalah kesempatan yang sidereal, sama jarangnya dengan sebuah komet yang
dilalui setiap 200 tahun sekali. Meski begitu, ia merasa tidak takut, ia merasa
gembira. Dia pasti tidak akan lagi membenci siapapun karena menutup pintu
dan pergi meninggalkannya.
202
Begitulah hasil janji dengan wanita itu.
Pada suatu malam tertentu beberapa waktu setelah hari itu, di bawah langit
berbintang di tanah sepi yang ia bahkan tidak tahu namanya, seorang sarjana
yang sedang berjalan jalan melihat seorang gadis dengan rambut keemasan
yang berkilauan di bawah sinar rembulan. Saat dia dengan ragu-ragu
memanggilnya, dia berbalik dan bergumam dengan suara yang manis, "Sudah
lama sekali."
Dia telah memimpikan hari itu, selalu memikirkan apa yang harus dikatakan
jika mereka memang akan bertemu lagi. Jika mereka bertemu di bawah langit
malam yang tidak berawan, mereka bisa membicarakan keindahannya. Jika
pada hari hujan, mereka bisa membicarakan mitos yang berkaitan dengan
bintang. Jika hari itu seperti hari dimana komet 200 tahun datang, mereka bisa
membicarakan masa lalu di mana mereka menyaksikannya bersama. Meski
begitu, tidak peduli seberapa jauh ke depan, kesempatan semacam itu
mungkin muncul atau berapa banyak dirinya berubah sampai saat itu, dia
sadar bahwa perasaan yang dia miliki terhadap orang itu tidak akan
bergeming."Apakah kau sudah mengingat nama nama bintang?"Apa yang
keluar dari mulutnya adalah kata yang berbeda dari yang dia rencanakan
sebelumnya, tapi orang itu mengangguk, seolah sangat bahagia. Reaksi
spontan dan alami itu berasal dari seseorang yang pernah mengaku tidak
mengerti perasaan. Itu adalah tindakan yang sederhana, namun menyebabkan
bagian dalam dadanya meluap dengan jumlah kasih sayang yang tak
tertahankan, dan juga rasa sakit yang menyebalkan."Violet, kau ..."Leon
menunjuk jari telunjuknya ke arah langit. Di langit malam sepi, kecemerlangan
serupa dengan permata bersinar menyilaukan, sangat pas pada hari reuni.--
Mari lupakan fakta bahwa aku masih mencintaimu. Untuk saat ini, hanya ..."...
jika kau punya waktu luang, maukah kau menghabiskan waktumu bersamaku?"
Dia bertanya pada wanita muda dan langit berbintang itu.
203
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 5
Boneka Kenangan Otomatis dan Narapidana
Mengapa ada 4 musim? Tidak ada jawaban untuk pertanyaan semacam itu,
namun tidak dapat disangkal bahwa keberadaan nya diperlukan,mereka
berulang kali mengatur hidup dan mati dan membantu siklus dunia agar waktu
teratur dengan baik.Di tengah sebuah medan perang, seorang gadis
mengamati langit. Saat zat dingin putih itu perlahan turun, gadis itu bertanya
kepada orang di sampingnya, "Apa itu?"
"Itu salju, Violet." Sambil melepaskan sarung tangannya yang berbau asap
mesiu, Orang itu memegangnya dengan tangan terbuka. Serpihan turun ke
atasnya dan segera mencair.
Gadis itu mengeluarkan embusan pada keanehan itu. Untuk pertama kalinya,
dia mencoba mengatakan nama zat yang mencair di tangan Tuannya,
"Salju ..." Dengan intonasi seperti anak kecil yang baru saja mulai belajar kata-
kata.
"Benar, 'salju'."
"Apakah salju ... ada yang meleleh ... dan ada yang tidak?"
204
Gadis itu berpaling ke arah mayat yang terbaring sambil memegang senjata.
Salju menumpuk di atasnya seperti sebungkus gula bubuk.
Tidak hanya ada satu jenazah. Di sekitar daerah tempat mereka berdua
berada, tubuh tentara yang tak terhitung jumlahnya tersebar di atas
permukaan bumi yang dingin, seakan-akan kuburan sudah penuh dan tiada lagi
tempat untuk mereka.
"Yang di tangan Mayor meleleh. Yang ada di mayat itu ... tidak. "Dia menunjuk
mereka dengan kapak tempur di tangannya.
Gadis itu melakukan persis seperti yang dikatakannya. Saat orang itu
melepaskan sarung tangan Violet, yang berwarna sama dengan miliknya,
tangan pucatnya itu pun tertampakkan. Salju jatuh ke kulit porselennya, dan
berubah menjadi air. Sejenak, gadis yang wajahnya bagai boneka tanpa
perasaan itu, melebarkan matanya.
"Meleleh ..." Dia mengembuskan napas lagi dengan sebuah, "Hooh ..."
205
"Itulah yang akan terjadi."
"Benarkah begitu? Kupikir ... itu mungkin tidak meleleh di tanganku. "
Utusan es yang mengalir dari langit terus menyentuh tangan mereka, meleleh
diatas dua telapak dengan ukuran yang berbeda.
"Jadi aku juga hangat." Gadis itu menyatakan dengan nada seseorang yang
baru saja menyaksikan keajaiban.
"Tapi ... orang sering bilang bahwa ... saya terbuat dari es."
"Siapa?"
"Yah ... mungkin mereka ada diantara orang-orang yang ada disana ..."
Sekilas saja, dapat dicatat bahwa, di antara tumpukan mayat yang tergeletak
di padang rumput, beberapa mengenakan seragam yang sama seperti gadis
itu dan tuannya.Gadis itu tidak menunjukkan tanda-tanda kesedihan atau
kesakitan pada fakta itu. Angin musim dingin bertiup kencang di antara
keduanya dengan suara seperti siulan.
206
menatap wajahnya dengan cara yang sama seperti saat melihat salju mencair.
Setelah melihat beberapa di antaranya menumpuk di bahunya, dia
merentangkan tangannya untuk membersihkannya.
Penjara Altair adalah sebuah fasilitas yang dibangun di atas sebidang tanah
besar, dikelilingi oleh pagar yang sangat tinggi dan diselimuti oleh langit yang
kelabu. Jumlah tahanan saat ini sekitar 2.200 orang. Sekitar 400 anggota staf
tinggal di dalamnya, memantau dan membimbing mereka menuju perbaikan.
Penjara itu diklaim sebagai penjara terbesar di benua ini, namun juga dipuji
karena dikelola dengan sangat ketat sehingga tidak ada satupun pelarian
semenjak tempat itu dibangun.
Penjara tersebut berada di wilayah yang bernama Cornwell di bagian utara
benua tersebut. Wilayah itu sangat dingin, diselimuti salju sepanjang tahun.
Jarak antar kota sangat penting - bahkan jika seseorang dapat meninggalkan
207
fasilitas tersebut, butuh waktu setengah hari dengan mobil untuk mencapai
kota terdekat. Oleh karena itu, jika seorang narapidana mengambil langkah
keluar, mereka akan mati karena hipotermia. Terlepas dari berapa banyak
orang yang ingin melarikan diri, hal itu tidak akan pernah bisa dilakukan
dengan mudah, karena itulah tempat itu adalah tempat yang paling bagus
untuk membangun penjara.
Semua pekerjaan itu hanya berlaku untuk bagian pertama, yang menampung
orang-orang yang melakukan kejahatan tingkat rendah. Pada tahap kedua,
ketiga dan keempat, sistem kontrol terhadap narapidana semakin parah sesuai
dengan tuntutan dan kekejaman yang mereka lakukan, tanpa diberi pekerjaan
apapun ; mereka hanya diawasi.Mereka yang tinggal di bagian tersebut
dianggap terlalu berbahaya untuk diberi tugas apa pun, apa pun itu.
208
Mereka adalah individu yang akan menyebabkan dampak yang sangat besar
pada masyarakat jika salah satunya, entah bagaimana,berhasil melarikan diri.
Jadi, mereka disembunyikan dari dunia luar.
Tidak peduli siapa yang datang dari pintu masuk atau apa yang mereka
kenakan, mereka harus menunggu dipanggil, orang-orang yang duduk di
bangku ruang tunggu tidak akan lama menunggu prosedur wawancara dimulai.
Data wawancara itu ditulis secara mendetail tentang yang mereka lihat, tujuan
kunjungan mereka, bahkan catatan rawat inap mereka dan ada tidaknya
riwayat medis yang tercantum dalam daftar, secara wajib mendaftarkan segala
hal tentang setiap pengunjung tanpa menghilangkan satu fakta pun.
Sementara itu, identitas mereka akan terkonfrmasi dengan menunjukkan kartu
identitas mereka.
Jika tidak ada masalah yang ditemukan selama wawancara, pertemuan akan
diizinkan kemudian di sebuah ruangan yang dibatasi dinding tipis, yang bisa
menampung banyak orang. Membawa makanan juga bisa ditolerir asalkan
melewati pemeriksaan.Namun, pie tidak diperbolehkan karena makanan itu
akan langsung diperebutkan.Setelah berbagai inspeksi tersebut pengunjung
akan diperbolehkan untuk masuk.
209
Boneka Kenangan Otomatis yang dikirim ke penjara itu berdiri tegak dengan
tenang di dunia salju perak yang tangguh. Menerima perlakuan khusus sebagai
tamu, wanita itu sedang bersiap di sebuah kamar pribadi. Itu adalah ruangan
bagi orang-orang penting yang diizinkan melewati masa pemeriksaan.
Penampilan wanita muda itu tidak cocok untuk sebuah penjara. Irisan biru yang
menyerupai safr bintang itu memiliki pesona misterius. Pita merah gelap yang
membalut rambut emasnya yang dikepang sepertinya terbungkus dalam kilau
rasi bintang dan bros hijau zamrud yang diamankan di bagian tengah jaket biru
Prusia-nya, yang tak lebih dari aksesori, adalah ciri khas miliknya. Di dalam
sepatu bot rajutan kakao cokelatnya, kakinya miring secara diagonal dengan
cara yang indah saat dia tetap duduk di kursi. Dia adalah kecantikan yang
biasanya tidak ditemukan di dalam sebuah penjara, secara konsisten ia
mencuri tatapan setiap anggota staf di ruang sunyi saat melakukan
pengawasan dan pengawalannya.
Wanita muda yang tidak membuat gerakan terlihat, seperti boneka, matanya
melihat pada jam yang diletakkan di salah satu dinding ruangan. Sepertinya
waktu untuk menemui orang yang ia kunjungi ini membutuhkan waktu dan
kemauan keras. Dia tidak menunjukkan sedikit pun rasa frustrasi terhadap hal
itu, tapi baru beberapa saat sebelumnya, udara di sekitarnya sepertinya
mengungkapkan keresahan. Ketukan lalu bergema di ruangan tanpa suara
selain jarum jam dan kekaguman pada daya tarik wanita itu.
210
Saat orang bernama Violet berdiri dengan cepat saat meraih tas travel dan
payung bergaris yang tertinggal di lantai, salah satu anggota staf wanita
lainnya melebarkan matanya dengan ekspresi yang agak terheran-heran. Hal
itu kemudian menjadi sebuah perasaan iri pada gadis dengan tubuh ramping
dan ftur wajah menakjubkan. Anggota staf itu melirik Violet dengan tatapan
bejat, sebelum akhirnya memberikan tatapan tajam kepada orang yang
mengawal dia. Yang melanjutkan untuk memandu Violet melalui jalur
penggunaan eksklusif yang terbatas pada petugas yang berwenang.
"Saya Chaser. Hanya sebentar saja, tapi saya akan menunjukkannya kepada
Anda. "Suara rimbun Chaser bergema melalui koridor yang sepi dan sepoi-
sepoi miliknya dan sol sepatu Violet.
Di luar jendela koridor, yang bisa dilihat adalah salju yang tumbuh menumpuk
dan dunia putih tertutup di dalamnya.
"Jadi ... kau terkenal di bisnis amanuensis, Violet Evergarden? Saya kaget
dengan hal ini, tapi protagonis 'Ice Rose Princess' didasarkan dari Anda, bukan?
Anda tahu,panggung drama yang dibuat ... oleh penulis naskah Oscar. Rekan
saya benar-benar cemburu pada saya sekarang karena saya akan menjadi
orang yang menemani Anda hari ini. Kisah itu sangat populer di kalangan
penggemar Oscar. Saya belum menonton drama tersebut, tapi dia memuji
cerita ini karena sangat bagus." Chaser berbicara sambil mengintip wajah
Violet sesekali.
--Ada apa dengannya.Begitu sok. Selain itu ... dia mungkin cantik, tapi terlalu
cantik sampai terasa menjijikkan.
211
Chaser berpaling dengan mengklik lidahnya. Tampaknya penampilan Violet
yang terstruktur dengan baik, bisa dianggap sebagai kecantikan yang dingin,
adalah salah satu alasan mengapa sifatnya itu membuat orang benci
kepadanya. Orang lain tidak akan pernah bisa menebak alasan di balik
penggunaan kata-katanya yang langka.
"Di bawah sana ... haah ... penuh penjahat dengan kejahatan serius dan
gangguan psikotik ... haah, haah ... jadi, untuk mengurangi jumlah rute
pelarian dalam kemungkinan kecil bahwa akan ada yang kabur, hanya ada
tangga saja. Cukup melelahkan ... untuk anggota staf ... sepertiku, sekalipun ...
"
"Oeh ... Ueh ..." sambil tersedak, Chaser merasa sangat ketakutan saat
memastikan bahwa lehernya diangkat. "T-t-t-t-turunkan aku!"
212
"Maafku. Maafkan saya untuk perlakuan kasarnya, Nyonya Muda. "
Wajah Chaser dicat merah dengan suara manisnya. "Bukan 'Nona muda'! Aku
sudah punya suami dan anak-anak! "
Chaser tercengang. Jika itu tentang kesalahan Violet,maka dia sudah pasti
mengungkapkan betapa dia tersinggung dengan wajahnya itu. Namun, Violet
sendiri tidak memiliki perubahan sikap. Alih-alih bersikap dingin, Chaser sadar
akan kesalahannya,dia menjadi impersonal.
"Bukan begitu ... aku hanya ingin mengatakan bahwa aku yang salah. Apa kau
mengerti? Aku berteriak padamu meskipun sudah dibantu, dan juga aku ...
berat ... terima kasih, "kata Chaser dengan bibir sedikit mengerucut.
213
Violet menggelengkan kepalanya. "Satu atau dua orang wanita tidaklah begitu
berat. Dibandingkan dengan tank, Anda seperti bulu. "
"Perbandingan macam apa itu? Anda bisa mengangkat saya cukup mudah
dengan tubuh mungil itu... kau kuat juga (kerad juga kamu :v). Kau cukup
aneh. Dan juga ... apakah kau bersikap seperti itu kepada semua orang? "
"Saya selalu ... lebih kuat dari orang normal. Hal ini sebagian besar berkaitan
dengan prostetik saya. Mereka dibuat oleh Estark Inc., sehingga tingkat
ketahanannya cukup tinggi.Dan dapat menggunakan kekuatan dan gerakan
yang biasanya tidak dapat dicapai oleh tubuh manusia, jadi hal itu tidak begitu
sulit. Tapi dengan 'bersikap seperti itu', apa maksudnya ...? "
Saat Violet melepas salah satu sarung tangannya yang hitam tanpa ragu,
Chaser sedikit skeptis, namun meyakinkan dirinya sendiri bahwa pasti ada
alasan tertentu mengenai lengannya dan menjawab tanpa menguraikannya
lebih jauh, "Seperti, yang kau tahu ... berbicara dengan orang seolah-olah
mereka kaum bangsawan. Yah, sepertinya pekerjaanmu cenderung dimintai
oleh banyak klien kaya, jadi itu pasti standar operasimu ... "
"Saya memang selalu berbicara formal terhadap semua orang. Namun, jika
kata-kata saya membuat Anda tidak nyaman, saya mohon maaf. "
"Apakah begitu?"
214
Pada saat itu, untuk pertama kalinya, Chaser melihat sedikit manifestasi pada
wajah Violet. Itu adalah kemiripan samar dengan apa yang bisa disebut
senyuman.
"Seseorang ... mengajari saya cara berbicara dengan sopan seperti yang saya
lakukan sekarang. Dipuji karena itu adalah sebuah kehormatan ... karena saya
mempertimbangkan hal-hal yang telah saya pelajari bagai harta karun. "
Setelah melihat sekilas sisi Violet yang manusiawi, Chaser bisa merasakan
kegusarannya sedikit mereda.
"Ayo bergerak perlahan. Akan sangat mengerikan jika Madam tergelincir lagi. "
"Kau tak perlu menggunakan formalitas seperti itu padaku. Panggil saja aku
'Chaser'. "
"Nona Chaser."
"'Chaser'!"
Setelah dikoreksi dengan nada yang mencela, Violet berkedip beberapa kali
dan menguji namanya di lidahnya, "Chaser ... kalau begitu, tolong panggil aku
Violet juga."
--Dipanggil tanpa sebuah formalitas oleh wanita ini ... memberikan perasaan
istimewa yang tak terduga.
215
Dengan perutnya sedikit menggelitik, Chaser menjawab, "Itu lebih baik."
Butuh beberapa saat untuk turun ke seluruh tangga. Begitu mereka sampai
pada akhirnya, keduanya mendapati diri mereka berada di koridor lain. Tempat
itu cukup luas untuk sekitar dua kereta kuda lewat sekaligus. Dindingnya penuh
dengan pintu kamar yang memiliki jendela kecil untuk diintip. Setiap kamar
dilengkapi perabotan yang sama, satu-satunya perbedaan di antara mereka
adalah orang-orang di dalamnya. Ada orang tua, gadis muda, dan bahkan anak
kecil sekalipun.Semua orang memakai jumpsuit putih-dan-hitam yang sama -
seragam seorang tahanan.Sangatlah tidak mungkin untuk benar-benar percaya
bahwa mereka semua pernah melakukan kejahatan berat, karena mereka
menjalani gaya hidup yang tenang.
216
Chaser tak mendengar apa yang dikatakan Violet, karena mereka berdua baru
saja berhenti di depan ruangan terakhir.
"Di sini. Ini adalah sel klienmu. Ruangan yang ditempati oleh raja kejahatan di
'hotel' kami. "
"Dari sini, kau tidak diperbolehkan membawa apapun. Ada kemungkinan dia
bisa mencuri sesuatu dan mencoba menggunakannya sebagai senjata. Tentu
saja, kami akan menahannya, tapi kami tidak boleh membiarkannya mendapat
sebuah celah. Atau, kau mungkin akan terpengaruh oleh bujukannya. Kami
biasanya tidak mengizinkan orang membawa pena, tapi ... itu akan membuat
pekerjaanmu tidak mungkin. Tolong tinggalkan apa saja yang tajam atau
semua yang berpotensial untuk menjadi senjata ... selain alat kerjamu. "
"Segala sesuatu?"
"Ya, semuanya."
217
"Hei, apa yang dilakukan inspektur saat pemeriksaan?" Salah seorang penjaga
menggerutu.
Saat dia juga melepas jaket biru Prusia dan membalikkannya, dia
mengeluarkan pistol dari lengan baju yang bengkak itu. Selanjutnya, dia
menggulung roknya sedikit.Apa yang ia kenakan dibaliknya adalah 'garter belt'
yang dilengkapi peluru cadangan, dan saat menggapai kakinya, dia
mengeluarkan sarung kulit dengan pisau balistik didalamnya. Terakhir, dia
mengangkat tangannya ke rambut emas rumitnya yang dikepang dengan rapi.
Rambut yang dikepang seperti roti dengan pita merah tua yang menghiasinya,
dan dari tempat itu Violet dengan cepat mengeluarkan tiga benda emas tipis
yang menyerupai jarum.
"Apa ... apa gunanya ini?" Chaser bertanya, dengan rasa takut terhadap
senjata tersembunyi Violet.
"Apa...yang kau?"
218
"Benarkah ... tidak ada lagi senjata?"
Itu bisa jadi lelucon. Namun, setelah melihat senjata tersembunyi yang ia
bawa, tak ada yang tertawa.
Kunci pintu itu telah dilepas dan pintu yang kokoh itu terbuka dengan suara
kusam.
Di dalamnya jauh lebih luas dari apa yang bisa dibayangkan dari luar. Itu dua
kali lebih besar dari sel-sel penghuni lain yang ia lihat saat berjalan tadi.
Dengan ruangan yang begitu besar, perabotan yang tak biasa itu menonjol -
tempat tidurnya yang tampak empuk, wastafel tanpa cermin, dan meskipun
ada toilet dan bak mandi, keduanya hanya dipisahkan oleh gorden tipis yang
transparan. Selain itu, banyak buku terbentang di sekitar lantai dan sebuah
meja dengan dua kursi diletakkan di tengah ruangan. Perabotan dan
wallpapernya serba putih. Rasanya seperti interior rumah boneka. Mirip dengan
kuil atau tempat suci, kosong dan sepi.
219
Seorang pria duduk di salah satu kursi. Dengan belenggu besi menahan leher,
pergelangan tangan dan pergelangan kakinya. Suara khasnya meluap karena
kemilau seorang pria. Rambutnya yang abu-abu dingin tersisir rapi, kulit seperti
lilin yang mungkin dikarenakan kekurangan sinar matahari. Kulit pucat lebih
menonjol lagi karena dia memakai jumpsuit yang ia pakai, dan tahi lalat di
bawah salah satu mata cokelatnya yang licin adalah sifatnya yang paling luar
biasa. Tidak ada petunjuk tentang kekejaman yang bisa dirasakan dalam
senyumnya yang baik, sampai-sampai seseorang tidak akan percaya bahwa dia
adalah tahanan yang paling diamankan oleh Altair.
220
Saat Violet membungkuk dengan anggun, pria itu menunjuk ke kursi kosong.
Borgol itu membuat suara yang mengganggu saat dia memberi isyarat.
"Baiklah, duduklah."
"Kau mengenalku?"
"Saya tahu dari apa yang saya baca di dokumen dari perusahaan yang
mengirim saya."
Pria itu memberi Violet tepuk tangan. "Kau telah mempelajariku dengan baik.
Aku senang, Violet. Kau tidak perlu menyebut saya sebagai 'Tuan', panggil saja
saya dengan nama saya, " katanya, sangat ringan sehingga orang bisa
menganggap daftar tuduhan terhadapnya tidak nyata. Namun, petunjuk aneh
tentang kegilaan terus-menerus terlihat saat dia melakukannya. Lagi pula, dia
221
senang mendengarkan orang lain membicarakan dosanya yang tak terhitung
jumlahnya.
Violet mematuhinya tanpa ragu. "Sir Edward Jones." Nama berbisik itu tumpah
dari bibirnya. "Kalau begitu, Edward, ini sedikit tak sopan karena kita baru
bertemu, tapi saya ingin mulai bekerja sesegera mungkin.Kepada siapa surat
ini Anda tuliskan? "
"Aku ... ingin kau menulis surat, tapi itu hanya satu kalimat, jadi akan segera
berakhir. Lalu Violet akan pergi, kan? Jadi mari kita mengobrol sampai menit
terakhir. "
"Waktu yang diberikan oleh orang-orang yang lebih tinggi adalah tiga belas
menit."
"Mereka cukup pelit. Itu karena kau mahal. Kau seperti pelacur kelas atas,
bukan? Kau akan melakukan apapun yang dikatakan tuanmu setelah dibayar. "
"Ah, ekspresi ini.Kau benar-benar tidak ingat aku. Aku juga mantan tentara.
Meskipun kami tidak pernah berbicara, kami adalah bagian dari strategi yang
sama ... lihat, kembali pada pertempuran Gate Ghost saat kau berada pada
susunan sementara dengan negara lain. Kau sering terpilih berada di Pasukan
Khusus, kan? Kau selalu berpegangan pada salah satu atasan, jadi tidak pernah
222
terasa ada kesempatan untuk mengenalmu. Waktu itu, bahkan orang-orang di
korps ku akan berkomentar tanpa henti tentang betapa cantiknya dirimu.
Sebenarnya ada satu yang pergi untuk mendekatimu, tapi dia tidak kembali
sebelum strategi dimulai ... hei, apakah kau melakukan sesuatu padanya? "
Violet tidak menjawab Edward, yang mengembang seperti air mengalir. Seakan
ingin mengatakan sesuatu, dia berdiri kaku dengan mulutnya ternganga.
"Atau mungkin perwira yang lebih tinggi yang mengurusnya? Apakah itu berarti
kau ada hubungannya dengan itu? Bagaimanapun juga..., kalian berdua tidak
terasa begitu pada saat itu,kalian lebih seperti anjing gila dan pemiliknya. Apa
kau dibesarkan di malam hari? Aku sangat penasaran dengan itu ... aah, jangan
buat wajah itu, itu menakutkan. Wanita menjadi lebih kuat saat mereka marah
dan itu membuat saya gugup. Tapi, Violet, saya adalah Tuanmu sekarang, jadi
kau tidak bisa menggigit wku. "
223
banyak hal tentangmu, jadi aku bertanya-tanya apakah ini cinta. " Tatapan
Edward melayang dari wajah Violet ke dadanya. Dia mengamati wanita yang
selalu bersikap patuh seolah ingin menjilatnya.
"Sir Edward, bukankah Anda tidak mempekerjakan saya untuk menulis surat?"
Tanya Violet, tanpa kehilangan suaranya ketika ditatap seperti itu.
"Sir Edward."
"Sir Edward."
"Sir Edwa-"
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ... "
224
Edward tiba-tiba melolong, bagaikan serigala. Suara itu bergema di seluruh
ruangan.
Pintu itu segera terbentur dari luar. Saat Violet berbalik ke belakang, dia bisa
melihat para penjaga mengintip dari balik jendela pintu untuk memeriksa
situasi dengan waspada. Namun, mereka menahan diri untuk tidak masuk saat
Violet mengangkat tangan dengan "tidak apa-apa".
"Aku heran ... mengapa tidak ada yang mendengarkan apa yang aku katakan."
Edward memutarkan lehernya. Dia kemudian melotot seolah ada seseorang
selain Violet di dekatnya. "Ini sangat merepotkan ... Hei, Violet ... bagus,
bukan? Meskipun kami melakukan hal yang sama, kau diperlakukan dengan
hormat.Kebanyakan orang mendengarkan apa yang kau katakan,
bukan? Begitu kau dianggap bermanfaat, semuanya selesai. " Dia sedikit
gemetar saat dia dengan kuat mengepalkan tinjunya. "Benarkan? Maksudku,
apa perbedaan diantara kita? Jika jumlah orang yang kita bunuh, kaulah yang
memiliki jumlah yang lebih besar, bukan? aku tak tau kenapa ... tapi aku
dianggap penjahat perang. Penjahat perang.Apakah kau tahu apa
itu? Seseorang yang melakukan kejahatan selama perang.Negaraku kalah pada
Perang Besar terakhir, dan perang yang menang - dengan kata lain, negara-
negara sekutu yang dipimpin oleh negaramu - memutuskan bahwa aku adalah
'pembunuh massal yang membunuh begitu banyak orang'. Ketika tiba waktu
untuk kembali ke negaraku yang seharusnya memujiku atas usaha yang
kulakukan ... tugas kami diberhentikan dan aku dijadikan pengorbanan. Itu
aneh. Ini benar-benar aneh. Itu membuat aku kesal.Aku banyak membunuh
karena negaraku memereintahkan itu semua ... jadi kau pikir aku bisa
memaafkan mereka karena menyalahkanku?.Aku tidak bisa memaafkan itu ...
aku hanya makan seperti yang diperintahkan. Jika apa yang mereka berikan
225
kepadaku untuk itu busuk, yang harus disalahkan seharusnya bukan aku, tapi
yang lebih tinggi, bukan? Meski begitu, orang-orang itu ... mencoba
menghakimi aku sebelum melarikan diri. Aku hanya mencoba untuk membuat
sebuah tempat untuk diriku sendiri di negara itu dan menjalani hidup yang
menyenangkan ... tapi kemanapun aku pergi, aku akan dihukum. Aku tidak
suka hukuman, ini menakutkan ... Hei,apakah ada negara dimana kau bisa
melakukan apapun yang kau mau tanpa dihukum atas kejahatanmu? "
226
Namun, ada kalanya hal itu menjadi tindakan yang tepat dan tindakan yang
tidak tepat.
"Aah, aku tidak bisa ... aku tak tahan lagi ... banyak hal ... yang menjijikan ya?"
"Mengapa orang ... tidak mendengarkan apa yang saya katakan, seolah-olah
mereka mayat?"
Seakan tak peduli, Violet hanya melihatnya dengan bola mata birunya, dengan
ekspresi boneka tak bernyawa.
"Hei, hei, Violet ... aku bukannya membunuh tanpa berpikir. Aku punya banyak
alasan ... apakah kau punya waktu untuk mendengarkan masing-masing
darinya? Ini tentang rumah saya ... ah, tentang kultus agama itu. Para
pengikutku meninggal mengatakan bahwa mereka akan menggunakan nyawa
mereka untuk memberiku kekuatan. Mereka ingin menjadi bagian dari diriku
daripada binasa; sesuatu seperti itu. Aku tergerak oleh hasrat mereka dan
akhirnya mengatakan, 'maka buktikanlah'. Apa yang buruk tentang itu? Lagi
pula, ini hakku untuk bermain-main dengan mayat orang-orang yang menjadi
bagian diriku, bukan? Masalah apa yang akan aku sebabkan jika aku bermain-
main dan memotong pergelangan tanganku? Lantai ini akan kotor karenanya.
Tapi aku bisa membersihkan sendiri. Ini urusanku. Ya, itu urusan kita. Apapun
hubunganku dengan mereka, kenyataan bahwa sekarat adalah tindakan
altruisme terbaik mereka dan aku sangat senang dengan hal itu ... adalah
urusan kami. Bentuk cinta ini juga ada. Meski begitu, setiap kali saya diadili,
saya selalu diberitahu bahwa saya bersalah ... Aku ingin orang-orang
mendengarkanku dengan baik. Aah, aku sangat iri padamu, Violet. Kau tetap
227
cantik terlepas dari berlalunya waktu. Cantik, cantik ... dan tidak diperlakukan
seperti kotoran atau dicap sebagai orang tercela sepertiku, bukan? Tapi itu
semua karena ... kecantikanmu itu ... Violet ... aku ingin menghancurkanmu.
Aku ingin menjatuhkanmu, merobek pakaianmu, memegang wajah
menangismu dengan tanganku, membuat lubang di tubuhmu dan bermain
dengan itu. Hei, Violet Evergarden ... "
"Dia dan aku ... apa perbedaan ... diantara kita?" Dia menggumamkan sebuah
pertanyaan, kepada pihak ketiga, sambil beralih ke arah yang berlawanan dari
Violet.
228
"Tidak masalah."
"Aku agak ... tidak mengerti ... kau baik-baik saja? Hei, kau bisa tahu hanya
dengan melihat borgol ini kan? ,mana mungkin aku membersihkannya
sendiri,bersihkan untukku. "
"Sudah lama sejak terakhir kali seorang gadis menyentuhku." Suara Edward
dengan suara serak membeku dari bibirnya.
Atas pertanyaan Edward yang sunyi, Violet memejamkan mata, bulu mata
emasnya bersinar. Dia terdiam sejenak, seolah tak bisa mengatur gagasannya.
229
Bahkan tindakan itu sungguh indah. Seperti yang dikomentari Edward, segala
sesuatu tentang dirinya menarik bagi orang lain.
"Saya…"
"Saya…"
"Saya…"
"... semacam ... sisa." Violet mendefnisikan dirinya sebagai wanita maupun
pria, atau bahkan sebagai pribadi.
"'Sisa'…?"
"Iya.Saya bukanlah apa yang disebut ... seorang 'wanita'. Seperti yang
dikatakan olehmu, saya membunuh banyak orang sebagai seorang tentara.
Saya seorang pembunuh.Penghargaan yang diberikan kepadaku ... bukanlah
hal yang pantas. Itu semua.Pada kenyataannya, saya adalah salah satu orang
yang seharusnya berada di sini. Satu-satunya perbedaan ... adalah
bagaimana ... orang memanggil kita. "
230
Edward berkedip beberapa kali, seolah takjub. "Kau mengakui bahwa kau
seorang pembunuh?"
"Ini yang sebenarnya. Bukannya seolah-olah ... aku sudah lupa akan hal ini.
Dan juga tidak seolah-olah saya tidak mengakuinya. Saya masih punya
senjata ... di dalam tas saya, meski perang sudah usai. "
"Itu mengejutkan ..., jadi begitulah menurutmu? Aku terkesan ... melihatmu
hidup dengan menciptakan kembali dirimu sebagai sesuatu yang indah dan
berpura-pura masa lalu yang kau miliki tidak pernah terjadi. Maksudku kau…"
Mata kosong Edward menangkap Violet. Sosok tunggal tercermin pada mata itu
- rambut keemasan, iris warna biru yang lebih bening dari warna
lautan,bibirnya yang merah itu.Bagaimanapun orang melihatnya, dia terlahir
dengan kasih sayang para dewa.
"Kau cantik."
Pada saat itu, Violet tersenyum tipis padanya untuk pertama kalinya. Senyum
tegang yang hampir bisa membuat suara saat menyebar. "Orang kebanyakan
melihat ... apa yang ada di depan mata mereka. Meskipun monster tidak selalu
memiliki tanduk. "
Tangan Violet terasa hangat saat mereka memegangi Edward, tapi kata-kata
yang masuk ke telinganya dilapisi es. Keheningan yang berat terjadi di antara
keduanya.
"Akan lebih baik jika tanganku yang mati rasa ini bisa dipindahkan padamu ..."
231
Karena Edward memgang tangannya dengan erat, lebih banyak darah menodai
saputangan itu.
"Hei," tatapan yang dia tunjukkan pada Violet menyala dengan panas, "apa
pendapatmu tentang membunuh?"
"Tidak."
"Tidak."
232
"Tapi medan perang adalah tempat bagimu, kan?"
"Jika dia menginginkannya, saya bisa kembali. Saya sekarang bekerja disini
karena saya diperintahkan olehnya. "
"'Diperintahkan'?"
"Iya."
"Iya."
"Apakah begitu? Sayang sekali. Hei, apa yang paling menyiksa bagimu sampai
sekarang? "
233
"Apakah kau memiliki seseorang yang kau benci?"
"Karena saya telah lahir, semua yang tersisa untuk saya lakukan adalah hidup
sampai saya mati."
"Tidak."
"Hei, apa yang akan kau lakukan jika aku menyuruhmu untuk tidak pernah lagi
memegang senjata seumur hidupmu?"
234
"Kemungkinan besar.... ya"
"Karena saya dan Anda ... sama, Anda hanya mengidentifkasi saya dan
mengingat perasaan yang akrab."
"Kita tidak sama. Aku mencari kenikmatan dalam membunuh, tapi bukankah
kau berbeda? Kau tahu, kau ... seperti mesin. Bukankah nama Boneka
Kenangan Otomatis itu nama yang sempurna untukmu? Boneka paling rusak di
dunia. Tapi aku... adalah mantan pembunuh yang membantai orang dengan
kondisi pikiran yang jelas. Bukan seseorang yang luar biasa sepertimu. "
"Tapi saya ..." Dia melanjutkan sambil mengisap napas, "tidak akan ragu untuk
membunuh jika saya diperintahkan." Kata-katanya tidak terdengar palsu atau
dibuat-buat. "Saya tidak akan ragu jika 'Tuan' saya memerintahkan saya. Saya
235
percaya kita sama seperti biasanya. Itu sebabnya ... Anda ... memanggilku,
bukan? Saya mirip dengan Anda, jadi Anda ingin melihat versi lain dari diri
Anda berjalan melalui jalan yang berbeda dari Anda, bukan? Edward ... saya
pikir itu ... Anda melakukan sesuatu yang patut disesalkan ... dengan
menggunakan saya untuk memenuhi keinginan Anda. "
"Apakah begitu?"
"Ya itu benar.Sir Edward, nampaknya waktu kita hampir habis. Untuk siapa kau
akan menuliskan surat ini? Mari kita gunakan kata-kata yang mungkin. Izinkan
saya untuk memenuhi peran saya. Saya di sini ... karena Anda
menginginkannya. "
236
Itu tidak membangkitkan antusiasme Edward. Dia hanya melihat Violet
memegang pena dan kertas itu dengan tatapan kesal "Hei, bisakah aku
menyentuh bahu lenganmu?"
"Aku tidak ingin ada orang lain yang mendengar alamatnya jadi aku akan
membisikkannya. Aku hanya akan mengirim ini kepada ...satu orang.
Seseorang benar benar ingin aku bunuh, tapi tak pernah bisa kulakukan.
237
Setelah mendengar begitu, Violet tidak mengatakan bahwa surat tidak dapat
dikirim ke tempat seperti itu. Dia melihat ke arah Edward yang menunjuk
keatas dan mengedipkan mata seolah ada hal yang menyilaukan didepannya.
Saat dia melakukannya, Edward mendekatkan diri kepadanya, wajahnya
berada di sebelah telinganya.
"... tuliskan itu kepadanya." Hanya Violet yang mendengar kata-kata yang dia
keluarkan. Setelah berbisik kepadanya, dia menaruh ciuman di pelipisnya.
"Selamat tinggal. Sampai jumpa, Violet. "
Seolah-olah waktunya telah diukur dengan tepat, bel yang menandai akhir
periode kunjungan berdering. Violet keluar dari kamar dengan surat tertutup di
tangan. Dia menundukkan kepala ke anggota staf yang menanyakan apakah
semuanya baik-baik saja. Chaser berpikir bahwa tidak adanya perubahan
dalam ekspresinya sejak saat dia masuk dan keluar cukup mengkhawatirkan.
Mungkin karena salju turun, jejak yang Violet sebelumnya tinggalkan di tanah
sudah tidak terlihat lagi, dan jalan putih baru yang bersih menjadi milik
mereka. Salju benar-benar menyembunyikan semuanya. Bau, suara, dan
segala sesuatu di jalan.
"Violet."
238
Pada saat ia akan memasuki kereta yang disiapkan oleh direktur penjara, Violet
berbalik saat dipanggil oleh Chaser.
"Saya akan kembali ke rumah saya untuk sementara...ke kantor pusat. "
"Begitukah ...?" Bukan itu yang sebenarnya ingin dia tanyakan. "Hei, siapa
yang akan mengantarkan surat psikopat itu?"
Kata-kata yang dilontarkan Violet bersamaan dengan napas putih itu terdengar
pahit, "Saya tidak dapat berbicara tentang pertukaran saya dengan klien."
"Tidak." Violet menggelengkan kepalanya. "Dia juga seseorang yang akan saya
temui suatu hari nanti."
Cara Violet mencengkeram pegangan tas yang merupakan tempat surat itu
dimasukkan, entah kenapa terasa menusuk pada dada Chaser.
--Untuk beberapa alasan ... untuk beberapa alasan, saya ingin berbicara
dengan wanita ini. Dia ... berbeda dariku. Dia sangat cantik dan misterius.
Pastinya, dia juga memiliki sisi yang sangat menakutkan. Tapi tetap saja…
239
"Dewa yang akan kau temui berbeda dengannya."
"Apakah begitu?"
"Ya itu benar. Itulah ... yang kupikirkan Aku tidak tahu apa-apa tentangmu, tapi
kau ... adalah wanita yang telah menolongku agar tidak tergelincir di tangga
saat turun bersamaku. Karena aku ... tipe orang yang menganggap semuanya
baik-baik saja asalkan orang-orang yang kusayangi baik-baik saja ... saat
bagiku untuk bertemu dengannya pasti akan datang terlebih dahulu darimu...
saat itu terjadi.Bila tidak apa-apa bagiku untuk mengeluh tentang banyak hal
ketika itu terjadi ... aku akan mengatakannya dengan benar kepadanya ...
bahwa kau telah menolongku. Bahwa kau orang yang baik, jadi Dia takkan
pernah melupakanmu." Chaser berkata dengan ceria, sambil membusungkan
dadanya yang lebar.
Apakah Violet akan tersenyum atau mengangguk diam saat itu?, ternyata tidak
keduanya.
"Chaser ..." itu hanya terjadi dalam hitungan detik, tapi dia menunjukkan
ekspresi yang mirip dengan tawa seorang bayi yang baru saja menemukan
ibunya. "Terima kasih." Suaranya terdengar muda.
"Violet…"
240
Setelah mengangkat roknya dengan anggun dan membungkuk saat
menghadap ke bawah, Violet berbalik badan. Dia menaiki kereta itu dan
menutup pintu.
Kereta itu tampak mengecil, dan lama kelamaan bergabung dengan serpihan
salju yang jatuh.
"Violet! Saya akan memintamu menuliskan surat untukku suatu hari nanti! Hei,
lanjutkan pekerjaanmu sampai saat itu! "
Chaser tidak meninggalkan tempat itu bahkan setelah kereta itu tidak terlihat.
Bahkan hati yang tidak tahu harus berkata apa itu terkubur dalam warna putih
salju. Dunia tempat dimana Chaser melihat kereta itu menghilang terlihat
indah.
Di dalam kereta itu, Violet menghapus salju yang jatuh di atas kepalanya. Salju
itu meleleh saat menyentuh tangannya.
"Mayor ..." dia meminta penghargaan dari orang yang paling tak
tergantikannya, "Mayor ..."
"Aku ingin melihatmu. Di mana kamu sekarang? "Dia tidak berbisik hal seperti
itu.
"Tolong beri saya perintah." Itulah yang dia idamkan lebih dari hal lainnya.
241
Boneka itu berhenti mengamati pemandangan di luar jendela, tenggelam
dalam pikiran saat dia memejamkan mata. Dia mendapat kesan mendengar
suara medan perang yang jauh dan nostalgia.
242
VIOLET EVERGARDEN CHAPTER 6
Sang Mayor dan Boneka Pembunuh Automatis
Negara tersebut berada di sebelah selatan dari benua. Itu adalah sebuah
negara maritim dengan kota-kota yang berada di sepanjang
pantai.Temperaturnya hampir hangat sepanjang tahun dan hujan salju tidak
umum di musim dingin. Mata pencaharian nasional utama adalah produk
kelautan dan sumber daya alam yang mengelilingi laut, serta pemanfaatannya
dalam perdagangan luar negeri. Leiden, kota yang berfungsi sebagai pintu
gerbang utama untuk mendarat dari benua lain, dikenal sebagai pelabuhan
dagang.
Ada juga banyak negara yang perekonomiannya tidak akan bertahan jika
perdagangan mereka tidak mencapai Leidenschaftlich. Itulah sebabnya ada
243
banyak ancaman dari bangsa asing yang menargetkan tanah airnya. Jika
seseorang mempelajari sejarah negara itu, mereka akan melihat berbagai
rekaman pertempuran melawan penjajah. Banyak tentara negara musuh yang
datang dari laut ataupun dari perbatasan antara benua lain telah tewas di
depan bentengnya. Ada juga saat dimana negeri itu juga berhasil dijajah oleh
bangsa asing.
Dalam saat-saat seperti itu, setiap warga negara terbangun untuk mengusir
penyusup dan mendapatkan kembali negara mereka. Itu bisa dianggap sebagai
kualitas dan semangat utama masyarakat yang tinggal di negara yang disebut
Leidenschaftlich. Karena banyak konfik terus menerus, mempertajam
pertahanan mereka menjadi sebuah kebutuhan. Mereka secara feksibel
menggabungkan budaya dan senjata negara lain yang didapat dari
perdagangan dan memanfaatkannya sambil terus-menerus meningkatkan
kemampuan senjata itu. Pengalaman tersebut mengubah Leidenschaftlich
menjadi negara militer yang terkenal di seluruh benua.
244
ke-26 memerintah rumah tangga. Cerita ini dimulai dengan sebuah titik balik
dalam kehidupan Gilbert Bougainvillea, kepala keluarga generasi ke-26.
Mereka yang memiliki darah Bougainvillea akan terlahir dengan rambut hitam
pekat, mata hijau zamrud, tungkai panjang, pinggang tipis dan bahu lebar.
Dietfriet menumbuhkan rambutnya dengan panjang seperti wanita dan
mengikatnya dengan pita, dengan mengenakan kerah seragam angkatan laut
putihnya yang terbuka lebar, menampilkan kalung emas di lehernya.
"Hei, Gil. Apa kabarmu? Seperti biasa, kau memiliki wajah yang sangat serius.
Seperti ayah. "
Di sisi lain, meski memiliki garis keturunan yang sama, Gilbert berlawanan dari
kakak laki-lakinya, dia memiliki kesejukan dalam dirinya, dalam
penampilannya. Rambutnya yang licin disisir dengan hati-hati dari dahinya ke
bagian belakang kepalanya dan irisnya lebih lembut dari pada warna hijau
kakaknya, bersinar seperti batu permata zamrud sejati. Berbeda dengan
ekspresi saudara laki-lakinya yang santai, dia terlihat jantan. Dia menyerupai
patung marmer, bulu matanya begitu panjang sehingga tampak bayangan di
matanya yang setengah tertutup. Mungkin penilaian orang-orang tepat untuk
melihatnya sebagai pria tampan dengan wajah yang murung.
245
bahu yang mirip akordeon - bajunya terkancing dengan rapi. Warna dari baju
itu selaras dengan pesona yang dimiliki Gilbert.
Di lantai paling atas dari sebuah gedung tinggi, di sebuah ruang yang mana
penginapan untuk satu malam bernilai satu bulan gaji orang biasa, kedua
bersaudara tersebut memeluk erat dan duduk di sofa terdekat. Ada orang yang
hadir di samping mereka. Mereka adalah rekan seperjuangan Dietfriet yang
dibawanya selagi dia menemui adik laki-lakinya saat mampir ke Leiden. Mereka
semua minum dan merokok di bar counter yang dipasang di bagian luar setiap
apartemen. Asap putih berputar mengelilingi ruangan itu.
"Saudaraku ... kau masih sama ya." Gilbert berkomentar, menatap sosok kakak
laki-lakinya yang serampangan, begitu juga rekan-rekan yang dipimpin
olehnya, yang memakai pakaian serupa. Dia adalah kehadiran yang sangat tak
sesuai ditengah tengah orang itu.
"Ini liburan, kau tahu? Berbeda dengan angkatan darat, angkatan laut kami
menjadi sangat bebas setiap kali kami kembali ke daratan. "
"Saudaraku ... kau selalu berpakaian seperti itu tidak peduli kau di laut atau di
darat, bukan? Rambut itu ... jika ayah melihat ini, dia pasti tidak akan
membiarkannya. Mungkin dia akan memotongnya dengan pedangnya. "
246
Mungkin karena lemah terhadap tatapan seperti itu, Dietfriet menghela
napas. "Aah ... maafkan aku Dia mungkin saja pria tua yang baik untukmu, tapi
bagiku, dia yang terburuk. Itu saja."
"Ini lebih cocok denganmu, bukan? Rumah tangga itu tidak pernah cocok
bagiku, dan aku tidak cocok menjadi kepala keluarga. Alih-alih membiarkan
kehormatan garis keturunan brilian kita tercemar oleh keterampilan burukku,
lebih baik memiliki pria yang berbudi dan cocok untuk melakukan pekerjaan
itu. Untuk kepentingan keturunan masa depan. Hei, Gil. Bukankah itu sudah
lama berlalu? Lupakan saja itu.Aku tidak ingin merasa bersalah terhadap reuni
kita ini. Aku mungkin sudah berpisah dari rumah Bougainvillea, tapi aku ingin
tetap menjadi saudaramu. Mari kita bicara tentang sesuatu yang
menyenangkan. "
247
dengannya, tapi juga dengan mantap mengukir jalur karir untuk dirinya sendiri
di dalamnya. Itu semua karena kepercayaan dirinya dalam mencetak prestasi
dengan usaha dan talenta sendiri, bahkan tanpa memanfaatkan kemuliaan
orang tuanya.Gilbert mengakui itu, karena itulah dia tidak dapat menahan diri
untuk berpikir bahwa saudaranya adalah orang yang seharusnya berhasil.
"Karena kau sekarang disini ... bagaimana kalau kau mengunjungi Ibu? Tolong
menjadi mediator diantara kami berdua. "
Bila saja saudaranya tidak buruk dalam menerima kenyataan, keadaan tidak
akan menjadi begitu rumit.
"Keluarga kita besar, jadi kalau aku pergi menemui Ibu, aku harus menyapa
saudara perempuan kita, Nenek dan semua anggota yang lebih tua juga,
bukan? Ini akan merepotkan. Aku dapat dengan jelas melihat diriku berteriak
pada mereka dan pergi setelah mendengar omongan mereka. "
"Memang karena kita keluarga, aku ingin menjaga jarak ... tapi kau ... aku tak
masalah denganmu. Berbeda dengan yang lain. Gilbert, aku
bersyukur. Ekspektasi orang tua kita berpindah kepadamu karena aku
bergabung dengan angkatan laut, dan kau telah meresponsnya dengan
baik. Bahkan aku ... mengerti bahwa aku tidak sering diberitahu untuk pulang
ke rumah karena kau telah menjadi pengganti yang baik untuk diriku. Itu
sebabnya ... aku segera merayakan kenaikan pangkatmu... karena kita
248
bersaudara. " Bahkan dari sudut pandang adiknya, Dietfriet sangat karismatik
saat dia tersenyum dengan senang sambil memejamkan matanya.
"Benar, aku membawa sesuatu yang hebat untuk pesta ini." Dietfriet dengan
santai memberi isyarat dengan tangannya ke salah satu temannya di
dekatnya.
Saat melakukannya, pria itu membawa pelukan karung rami yang diambil dari
ruangan yang berbeda.
"Ini adalah senjata yang telah aku gunakan akhir-akhir ini tapi aku akan
memberikannya kepada kau. Dengan ini, pastinya kau akan terus
mendapatkan promosi yang lebih tinggi lagi. "
Karung itu secara tak bertanggung jawab ditempatkan di meja oval di antara
keduanya. Dietfriet menyeringai kaku saat Gilbert melihat ada sesuatu yang
bergerak dari dalam kantong dan langsung bangkit dari sofa, mencengkeram
gagang pisau yang ada di sabuknya dengan erat.
"Tidak masalah. Tidak apa-apa, Gil. Tenang. Tidak ada yang aneh. Tidak,
mungkin itu sedikit gila. Ha ha. Mungkin agak sulit ditangani dan berbahaya,
tapi itu berperilaku dengan baik saat kau tak memerintahkannya. Tapi jangan
249
berpikir untuk melakukan sesuatu yang aneh ... karena tampilannya tidak
buruk. Sejauh yang aku tahu, delapan orang mencoba menyelinap ke tempat
tidurnya dan leher mereka robek. Sifat kasarnya itu menyulitkan. Dia bukanlah
penghibur yang baik. "
'Itu' adalah seorang gadis. Pakaiannya yang berwarna penuh abu hitam itu
terbuat dari kulit dan bulu yang buruk. Sebuah tali yang agak berbau darah
diikatkan di lehernya. Bau yang terasa seperti campuran hujan, binatang liar
dan darah tercium dari tubuhnya. Segala sesuatu yang menyelimuti dirinya
kotor. Namun, dia bukan sekedar anak kotor yang perlu dibersihkan ...
--Tidak terpikirkan ... bahwa dia berasal dari dunia ini.... dia terlalu cantik
250
Napas Gilbert terhenti pada sosok gadis itu. Rambut yang sepanjang pinggang
nya itu bersinar lebih terang daripada perhiasan emas lainnya. Di wajahnya
terlalu banyak luka gores dan lecet. Matanya yang biru bisa dilihat di balik
celah rambut panjangnya yang berantakan.Bola mata yang tidak seperti warna
langit atau lautan menatap Gilbert. Keduanya saling menatap sejenak. Tidak
bergerak, seolah-olah waktu telah membeku.
"Hei, beri salammu." Dietfriet dengan agresif meraih kepala gadis itu dan
memaksanya untuk membungkuk.
Saat melihat itu, Gilbert cepat menarik tangan kakaknya dan memeluk gadis
itu dengan kedua tangannya. Dia gemetar dalam pelukannya."Jangan kasar
pada anak kecil! Apakah kau memperdagangkan orang !? "Sambil memeluknya
seolah melindunginya, tidak peduli bagaimana orang memandangnya, Gilbert
sangat marah. Wajah kemarahannya yang murni dengan urat nadi yang
menonjol di dahinya membungkam percakapan orang-orang lain di ruangan
itu.
"Lalu siapa gadis ini ?! Apa maksudmu memberiku anak kecil ini? "
"Seperti yang kubilang ... ini bukan anak kecil. Ini adalah 'senjata'. Aku baru
saja memberitahumu, bukan? kau ini tampaknya tak percaya perkataanku. "
251
Gilbert mengamati gadis itu. Rupanya, usianya sekitar sepuluh
tahun. Wajahnya yang berhias halus memberi kesan seperti orang dewasa, tapi
masa mudanya diliputi oleh bahu dan tangannya yang mungil. Apa sebenarnya
dia senjata? Dia hanyalah anak kecil yang bisa dengan mudah masuk ke dalam
pelukan seseorang.Kemarahan Gilbert mereda, sedikit demi sedikit tergantikan
oleh kesedihan. Tidak melepaskan gadis itu, dia memelototi kakaknya dan
bangkit dari tempat duduknya.
"Aku membawanya bersamaku. Memanggil gadis ... kecil ini senjata ... aku ...
tidak mau melihatmu lagi."
Sejak awal, hanya Gilbert yang berbeda di antara mereka. Sesuatu yang sesat
seperti itu, minoritas yang menentang akan dianggap salah jika melihat
Mayoritas yang ada. Mayoritas orang itu semakin merambah normalitas
minoritas.
252
yang baik dan baik hati. Kau tidak akan mengerti sekilas bahwa ini adalah
senjata. Itu sebabnya ... aku akan menunjukkannya kepadamu dengan cara
praktis yang mudah untuk dilakukan. Kau juga ikut. "Dietfriet memberi tahu
gadis itu.
Tanpa penundaan, dia dengan lancar melepaskan diri dari tangan Gilbert dan
mengikuti Dietfriet. Namun, dia bertanya tanya pada sosok Gilbert untuk
sesaat. Kapan pun dia bergerak, matanya yang biru, yang sepertinya
memancarkan sedikit cahaya, mengundang orang-orang untuk melihatnya
sekilas.
Gilbert bergegas bangkit lagi. Apa yang dipandunya adalah kamar sebelah,
tempat gadis itu sebelumnya diletakkan - sebuah kamar tidur mewah.Memang
wajar kalau ada lebih dari satu barang dagang ; Masalahnya adalah bagaimana
cara yang lainnya digunakan. Tempat tidur menempel di sisi dinding,
meninggalkan ruang terbuka lebar di tengahnya. Yang ada di dalamnya adalah
lima karung rami lagi. Ukuran mereka cukup besar untuk pria dewasa agar
sesuai. Tidak seperti gadis itu, mereka terus-menerus mengamuk. Suara samar
terdengar seperti tangisan ternak, yang digabung dengan kata-kata yang tidak
bisa dibedakan, keluar dari karung itu. Kemungkinan besar, siapa pun yang
berada di dalam telah diikat dan disumpal.
253
"Ah, aku harus mengenalkan orang-orang ini dulu kan? Mereka kotoran yang
menyusup ke kapal kami saat kami mampir ke pelabuhan. " Dietfriet dengan
lembut menendang salah satu karung dengan sepatu kulit yang dipoles.
"Orang-orang ini ... membunuh juru masak terbaik kami, termasuk chef
kami. Betapa baiknya menurutmu, mereka datang dari luar negeri untuk
memasak di kapal setelah menerima permohonan kami? Kau tidak bisa
membayar mereka dengan jumlah yang sama dengan membeli seorang wanita
untuk satu malam. Kami, angkatan laut, berurusan dengan hal-hal yang terjadi
pada kapal kami masing masing sesuai dengan hukum kita sendiri. Nah, kita
berada di darat sekarang, tapi ... itu terjadi di kapal, jadi itu masih
berlaku. Sekarang, aku akan menunjukkan sesuatu yang menarik ... hei,
keluarkan mereka. Juga, beri mereka senjata. "
Atas perintah Dietfriet, pria yang juga datang ke kamar tersebut melepaskan
karung rami itu satu demi satu dan membiarkan para pencuri keluar. Saat
orang-orang melepaskan tali sambil mengarahkan senjata mereka ke pencuri
itu, mereka memberi pisau ke masing-masing darinya. Bibir lima orang itu
meringkuk dalam ekspresi takut sambil bertanya, "Apa apaan ini?"
254
dunia. Tuan tuan ... yah,meski tidak ada wanita. Kalian, para bajingan! Apa
yang akan aku tunjukkan pada kalian adalah anak nakal liar yang kutemukan di
benua Timur. " Setelah ditunjuk, gadis itu menatap ujung jarinya dengan wajah
yang sepertinya tidak memiliki emosi.
Dia melanjutkan, "Aku bertemu dengannya sekitar sebulan yang lalu ketika
kami membantai armada bersenjata yang berencana untuk menghancurkan
salah satu pelabuhan perdagangan maritim Leidenschaftlich. Pada suatu
malam tertentu, di tengah pertempuran, kami dilanda badai besar. Itu adalah
malapetaka serius dimana kedua sekutu dan musuh kita tenggelam ke laut
pesisir. Itulah yang diberitakan. Aku tidak mengetahuinya karena saat itu aku
hanyut. "Gilbert ragu ragu karena tidak pernah diberitahu bahwa saudaranya
telah menghindari kematian, namun tidak memiliki kesempatan untuk
mendiskusikan topik ini dalam alur ceritanya.
"Kapal itu terdampar, aku dan beberapa rekanku tiba di sebuah pulau sepi
yang tidak ditandai di peta manapun dengan menggunakan sekoci kecil. Aku
menemukan ini di pulau itu.Dia sendirian, melihat dari kejauhan di puncak
sebuah pohon besar. Apakah orang tuanya meninggal? Apakah itu mengalami
kecelakaan di laut seperti kami? Kami masih belum menemukan identitasnya.
".
"Penampilannya tidak begitu buruk kan? Dalam sepuluh tahun atau lebih,
mungkin ia bisa mempesona satu negara, tapi ia tetap anak nakal. Aku tidak
tertarik pada anak nakal. Aku tidak ... tapi ada orang di dunia ini yang
menyukai itu. Beberapa bawahanku menyukai hal-hal semacam itu. Mereka
dengan senang hati mendekatinya dan berusaha menganiaya dia di tempat.
Kami baru saja terdampar beberapa saat sebelumnya, namun mereka begitu
semangat.Itu konyol sekali. Aku sangat kesal, dan hendak memberitahu
255
mereka agar tidak membuatku jengkel,saat aku berusaha menghentikan orang-
orang bodoh itu..."
Dietfriet meraih pundak gadis itu dan membawanya tepat di depan para
pencuri, matanya yang biru menyita perhatian mereka. "... sebelum aku bisa
melakukannya, benda ini membunuh bawahanku." Dia mencengkeram dengan
lengannya yang pucat dari belakang dan menghempaskannya ke udara.
Makhluk ini adalah binatang buas yang akan menyerang mangsa."
Para pencuri tertawa kering pada gadis yang diperlakukan sebagai boneka dan
lawakan Dietfriet. Itu adalah reaksi yang cukup wajar.Apa yang mungkin
dilakukan anak kecil?
"Dengan tongkat yang telah terbaring di samping kakinya, dia menikam salah
satu dari mereka di leher dari samping, lalu mencuri pistol dari sarung
pinggangnya dan menembak jantungnya."
Gilbert bisa melihat dari ekspresi kakaknya bahwa dia tidak menceritakan
lelucon.
"Kami semua melarikan diri. Ada banyak penduduk asli (suku pedalaman) di
dunia ini. Berpikir bahwa kita adalah satu-satunya yang kuat adalah sebuah
kesalahan. Jika satu orang kerdil bisa melakukan ini, seberapa kuat orang
dewasa? Tapi tidak peduli seberapa jauh kami berlari, hal ini memburu kita.
Tidak terlalu dekat, maupun terlalu jauh untuk kami kehilangannya dari
pandangan. Kami pergi ke seluruh pulau. Urat kami berdenyut . Aku lelah dan
memutuskan untuk melakukan sesuatu, jadi aku perintahkan rekanku untuk
mengambil senjatanya dan berteriak, 'Semuanya, bunuh!'. Aku ... kami semua
berusaha membunuhnya. Tapi ... "Dietfriet melanjutkan dengan wajah
256
dingin," ... pada saat berikutnya, benda ini membantai semua orang di tempat
itu kecuali aku. " Cara berbicaranya tampak seperti seseorang yang jelas
menaruh dendam. Dietfriet menatap gadis itu dengan tatapan memprovokasi.
"Setelah itu, aku bersama iblis pembunuh ini. Ia mengikutiku tanpa
meninggalkan sisiku. Ia bisa membunuhku dengan mudah, tapi tidak
melakukannya.Ia tak mengerti kata kata.Sementara aku tidak tahu bagaimana
cara berbicara dengannya, aku perlahan menyadari bahwa ia adalah satu-
satunya penghuni pulau itu. Apakah kau tahu betapa menakutkannya memiliki
iblis pembunuh yang menempel didekatmu? Ketika kewarasanku akhirnya
hilang, aku berkata, 'bunuh saja aku',lalu benda itu membunuh binatang yang
tersembunyi di rumput. Saat itulah aku mengerti ... bahwa ia telah membunuh
karena aku telah memerintahkannya. Setelah aku memperhitungkan hal ini,
aku melakukan percobaan berulang kali. Misalnya, jika aku menunjuk binatang
atau serangga dan berkata 'bunuh', dia akan segera melakukannya seperti
boneka mekanis. Jelas, dia juga akan memusnahkan orang jika disuruh. Aku
tidak tahu mengapa ia memilihku. Mungkin ia menerima perintah dari
siapapun, atau mungkin mematuhi perintah orang yang dianggapnya paling
berpengaruh dari grup yang ia ditemui. Ia tak memiliki kecerdasan. Ia tidak
berbicara bahasa apapun, tapi bisa mengerti perintah pembantaian. Bagaikan
tidak tahu hal lain. Terlepas dari kekhawatiranku, aku membiarkan ini berada
disampingku saat aku bertahan dan menunggu untuk diselamatkan. Aku
membawanya pulang bersamaku. "
Sementara itu, orang-orang yang berdiri di dekat pintu keluar dan tengah
ruangan telah menjauh. Dietfriet mendorong gadis itu ke arah para pencuri
setelah memberinya pisau.Yang terlihat terlalu besar untuk tangannya.
257
"Kakak." Sambil berpikir bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, Gilbert menegur,
"Saudaraku, jangan lakukan hal bodoh." Melihat saudaranya tak
mempedulikannya ia merentangkan tangan untuk menghentikan hal tersebut.
Dietfriet hanya tersenyum dengan bibirnya, lalu menunjuk para pencuri itu
sambil mengangguk pada gadis itu."Bunuh."
Gilbert hendak meraih jari mungil gadis itu, tapi sedetik, tangannya
hilang.Perintah itu ia laksanakan dengan segera. Gadis itu melompat seperti
seekor kucing ke orang terdekat dengan pisau ditangannya, menebas
tenggorokannya seperti memotong buah dari pohon. Dari lehernya, sejumlah
besar darah keluar, dan kepalanya, bergoyang tanpa henti.
Gadis itu kemudian mengambil senjata yang tidak terpakai dari mayat kedua
dan berbalik menghadap tiga orang yang tersisa. Para pencuri, yang akhirnya
menyadari betapa gawatnya keadaan mereka, menjerit dan menyerang gadis
itu. Tapi dia lebih cepat. Dengan menggunakan tubuhnya yang kecil, dia
menyelinap melewati kaki mereka dan saling menusuk satu demi satu dari
belakang.
258
Dia tampak seperti tidak memiliki berat badan atau pusat gravitasi. Setiap kali
dia bergerak, darah segar terciprat.
"Tolong berhenti ... ber ... berhenti ..." pria terakhir yang terpojok itu memohon
untuk hidupnya. Dia benar-benar kehilangan keinginan untuk melawan,
memohon sepenuh hati dengan bibir gemetaran dan suara yang terlapisi
ketakutan, "Aku tidak akan pernah melakukannya lagi ... aku akan menebus
kejahatanku ... jadi tolong jangan bunuh aku."
Kemungkinan besar, dia mengenang apa yang para koki katakan kepadanya
saat mereka dalam situasi yang sama, meludahkan apa yang bisa dia ingat.
Dia kemudian menjatuhkan senjatanya untuk menunjukkan bahwa dia
menyerah.
Gadis itu melihat ke balik bahunya sambil menggenggam pisau berdarah itu.
Dia meminta keputusan.
"Lakukan saja." Pada saat yang sama, Dietfriet mengangkat ibu jarinya dan
memberi isyarat padanya seolah memotong lehernya sendiri.
259
Gadis itu menggerakkan lengannya dan Dietfriet, merampas nyawa orang
terakhir. Serangkaian pembunuhan memakan waktu kurang dari satu menit
sama sekali. Dengan terengah-engah, dia melihat ke arah mereka lagi. Dia
tidak berbicara, tapi matanya bertanya, "Apakah ini cukup?"
--Apa ini? Tanya Gilbert pada dirinya sendiri. Apa? Apa yang sedang terjadi? Dia
menelan ludahnya dengan lesu. Apakah ini kenyataan?
"Kau mengerti, bukan? Gilbert... ia bukan hanya anak kecil. Begitu kau
memikirkan bagaimana cara menggunakannya, ia bisa menjadi senjata terbaik
di dunia ... "
Meskipun dia baru saja membunuh orang, gadis itu hanya berdiri di sana,
secara apatis menunggu perintah lebih lanjut.
Dari ekspresinya, Gilbert mengerti bahwa Dietfriet takut pada gadis itu dari
lubuk hatinya. Meski dia tersenyum, ia tampak tertekan.
260
"Kau juga pasti lebih cocok untuk ini"
Kakak laki-lakinya memberi makhluk yang tidak bisa dia tangani kepada
adiknya.Karena itulah dia memanggilnya dengan alasan merayakan
promosinya.
Akhirnya, Gilbert membawa gadis itu bersamanya. Hal itu sebagian karena
simpati terhadap saudaranya yang selalu percaya diri, yang tidak pernah
mengaku takut pada sesuatu namun akhirnya memiliki sesuatu yang dia
takutkan. Sisanya,karena dia pikir tiada hal baik yang akan ia dapat bila
meninggalkan gadis itu dengan Dietfriet.
Saat mereka bepisah, Dietfriet berkata kepadanya, "Sampai jumpa, monster. Ini
adalah tuanmu yang baru." Meskipun dia tidak pernah memperlakukannya
seperti manusia, dia mengelus kepalanya pada saat itu.
Gadis itu tetap diam, tapi berbalik untuk melihat ke belakang berkali-kali saat
berjalan bersama Gilbert, yang memegangi tangannya. Dia mengenakan jaket
seragam militernya pada gadis bertelanjang kaki itu dan berdiri di tengah jalan.
Bahkan setelah insiden besar seperti itu, kota Leiden sama seperti
sebelumnya. Pemandangan itu cukup terang untuk membuat seseorang ingin
menutupi mata mereka dan bertanya-tanya apakah itu benar benar bukan
siang hari. Pembantaian yang baru saja terjadi belum bocor ke dunia luar.
261
Mayat itu juga kemungkinan besar ditemukan di tempat yang berbeda atau
tidak pernah ditemukan. Gilbert tahu bahwa saudaranya bukan orang yang
menganggap hal itu enteng.
Setelah menyaksikan gaya bertarung gadis itu, dia tidak habis pikir untuk
membiarkannya pergi ke mana pun yang tidak bisa dijangkau matanya. Anak
yang melihatnya seolah-olah dia adalah sesuatu yang penuh teka-teki
hanyalah anak yatim piatu yang malang.
Gilbert tampak berbeda dengan Dietfriet, tapi jauh di lubuk hatinya, keduanya
sama. Keduanya memandang hal-hal secara empiris, menentukan dengan
tepat apa yang saat ini terjadi, dan mencoba menghadapinya dengan cara
terbaik. Bahkan jika mereka memiliki sisi manusiawi dengan ukuran yang
signifkan, jumlah yang sama dari kekakuan mereka adalah karena menjadi
bagian dari militer.
Dia tidak akan mempercayakannya pada siapapun. Apa yang harus dia lakukan
dengan gadis yang telah melakukan hal yang takkan pernah ia lupakan itu
262
sudah jelas, dia harus menganggapnya sebagai 'senjata' - dia harus belajar
bagaimana cara menggunakannya dengan benar.
Leidenschaftlich saat ini sedang dalam konfik dengan banyak negara di benua
yang sama dan melakukan perang ekspedisi. Sejak dulu, alasan bentrokan
antar sesama manusia bervariasi dari air dan bahan bakar hingga tanah dan
agama. Semua jenis masalah kompleks disertakan, namun tujuan utama
Leidenschaftlich untuk berpartisipasi dalam perang adalah mencegah monopoli
menjarah perdagangan maritim mereka dari invasi negara-negara lain.
Perang antar negara besar disebut sebagai perang kontinental. Asal mula
perang kontinental saat ini adalah bahwa Benua Utara telah bergerak menuju
Selatan dan menyusupi wilayahnya. Ini melanggar wilayah ekonomi Selatan
karena melanggar masuk dan bekerja secara ilegal. Dari sudut pandang Utara,
itu memang perlu dilakukan.
Untuk beberapa waktu, banyak negara di Utara dan Selatan telah saling
menukar persediaan dan layanan satu sama lain. Utara, yang kekurangan
sumber daya alam, terlalu bergantung pada perdagangan dengan Selatan.
Karena Selatan menyadari hal itu, harganya terus meningkat. Begitu Utara
meminta biaya yang lebih masuk akal, Selatan mengancam untuk
menghentikan perdagangan bersama mereka. Mengambil kendali lawan
dengan dominasi ekonomi telah menjadi inisiatif dari Selatan. Dalam sebuah
tanggapan irasional, negara-negara Utara yang marah memutuskan untuk
mengambil alih Selatan. Dengan bekerja sama antara satu sama lain, mereka
berulang kali menyusup ke Selatan dan menghancurkannya.
Akan baik-baik saja jika konfik itu terjadi antara Utara dan Selatan, tapi perang
yang berbeda terjadi pada saat bersamaan - sebuah perang suci antara Timur
263
dan Barat. Negara-negara barat dan timur pada awalnya didirikan sebagai satu
negara dengan satu agama utama. Sambil menghormati Tuhan yang sama,
perbedaan cara penyembahan dan interpretasi doktrin menyebar, dan
karenanya terbagi menjadi Barat dan Timur. Meskipun pada awalnya
merupakan negara bagian timur-barat, Barat dan Selatan membentuk sebuah
aliansi, dan Timur, yang memiliki persahabatan yang kuat dengan Utara,
menunjukkan pendekatan yang mendukung dalam hal invasi ke Selatan.
Aliansi Timur Utara meminta pertimbangan kembali atas perjanjian
perdagangan Selatan dan penyerahan wilayah ziarah yang dimiliki oleh Barat.
Liga Barat Selatan menuntut kompensasi melalui agresi pasukan militer, secara
menyeluruh mengekspresikan niat mereka untuk menolaknya. Dan begitulah,
benua itu terbungkus dalam peperangan.
264
Baru belakangan ini Gilbert dipromosikan menjadi mayor mengingat
pencapaiannya di peperangan dan harapan dari garis keturunannya. Dia saat
ini sedang cuti sementara dari medan perang untukmenyelesaikan
prosedur upacara, untuk menerima penghargaan atas promosinya. Memenui
gadis pada saat yang tepat seperti itu bisa dianggap takdir. Ini adalah saat
yang paling tepat baginya untuk memahami peluang mengisi posisi yang lebih
tinggi.
265
Gilbert Bougainvillea sadar bahwa dia tidak akan membuat proposal semacam
itu sebagai lelucon. Berkat kepercayaan itu ia akhirnya menang.
Tirai gelap menghalangi jendela ruang latihan dan karpet besar yang berat dan
kotor tergeletak di lantai. Sepuluh tahanan hukuman mati ditempatkan di
posisinya. Di antara mereka ada beberapa yang telah melakukan
kekerasan terhadap wanita dan pembunuhan serta perampokan.
Yang akan melawan mereka adalah gadis itu seorang. Seperti itulah kira kira
yang akan mereka pikirkan, jika perkiraan Gilbert benar, mengalahkan sepuluh
penjahat yang kasar itu akan mudah untuk dilakukan. Gilbert sendiri, dan juga
rumah Bougainvillea, adalah bagian dari faksi yang memikirkan mekanisme
pengujian jahat semacam itu.
266
Tidak ada cara lain untuk membesarkannya sekaligus menjaganya tetap di
dekatnya. Dia adalah seorang tentara, dia adalah seorang pembunuh, dan
demi bisa tinggal bersama dengannya, dia harus menegaskan keberadaannya
sendiri dan mendapatkan tempat untuk dimilikinya. Apa gunanya ragu
sekarang, dia bertanya pada dirinya sendiri. Jika dia membawanya ke medan
perang, dia tidak hanya harus menghadapisepuluh musuh saja. Ribuan tentara
diizinkan melakukan pembantaian dengan menggunakan perang sebagai
alasan. Orang yang perlu menegaskan kembali ketetapan hatinya, pikir Gilbert,
bukan gadis itu, tapi dirinya sendiri, demi menjadi 'pengguna' -nya.
Sambil merenungkan hal itu, Gilbert menyadari bahwa lengan bajunya ditarik.
"Ada masalah?" Gadis itu menatapnya. Karena dia melihatnya tanpa ekspresi,
dia tidak tahu apa yang dipikirkannya. Dia tampaknya mengamati
sikap tuan barunya dengan mata birunya yang besar. Mungkin ia
mengkhawatirkannya.
"Aah, aku ... baik-baik saja." Meski ia harusnya tidak mengerti kata-kata,
Gilbert berbicara kepadanya dengan lembut.
"Gilbert!"
267
Seorang pria seumuran Gilbert menghampirinya dengan senyuman riang.
Sekilas saja, dia tampak seperti orang ramah yang mudah bergaul dengan
wanita. Dia memiliki wajah tampan dan mata yang suram, wajahnya itu
terpahat dengan sangat maskulin. Rambut merah khasnya memiliki gelombang
yang halus. Seragam militernya tampak usang, kain kotak-kotak hias
menggantung dari ikat pinggangnya. Dia memberikan kesan yang sama sekali
berbeda dari Gilbert, yang mengenakan pakaian yang sama tapi tanpa
aksesoris apapun.
"Sial ... aku sangat bahagia! Kau masih hidup! Sudah lama.
Dan juga, kau dipromosikan menjadi mayor! "Pria bernama Hodgins terus
menepuk bahu Gilbert.
Gadis itu melihat Hodgins dengan tatapan hati-hati, tapi seolah menyimpulkan
bahwa dia tidak memiliki niat buruk terhadap Tuannya, dia melepaskan lengan
bajunya.
"Maaf.Maaf. Aku baru saja kembali untuk menerima medali. Kudengar kau
berada dalam situasi yang ekstrem saat aku bertemu semua orang, jadi aku
bertanya pada atasanku, yang akur denganku, untukmembiarkanku kemari.
Apakah kau baik-baik saja Apakah kau makan dengan benar? Kau belum punya
tunangan atau apa pun, ya? "
268
"Kau bisa tahu dengan melihatnya, bukan?"
"Sikap dinginmu ... sudah lama sekali aku menganggapnya menawan, betapa
anehnya ... Jadi, alih-alihmendapat tunangan, kau mendapat anak
perempuan?"
"Siapa namamu?"
Hening.
"Dia ... masih belum punya nama. Dia anak yatim piatu tanpa
pendidikan yang tidak bisa berbicara.
"Kau ... itu mengerikan. Dia sangat cantik. Pilih saja nama yang cocok dengan
itu."Tanya Hodgins, tapi seperti yang diharapkan, gadis itu tidak bereaksi. Dia
hampir bisa mendengar deru kalkulator dari matanya yang biru.
269
"Aku akan merasa malu jika kau terus menatapku seperti itu ... hei,
Gilbert, aku mendengar tentang keadaanmu, tapi kau baik-baik saja?"
"Maksudmu?"
Hodgins berdiri setelah menyeka debu dari lututnya. Karena dia lebih tinggi
dari Gilbert, ia harus melihat ke atas.
"Kupikir masih ada waktu untuk membatalkan ini. Apakah kau benar-benar
akan membiarkan anak ini melakukan pembunuhan? Tampaknya orang-orang
yang lebih tinggi menantikannya, tapi aku tidak tahanmelihat gadis
mungil ini dibantai dengan begitu kejam. "
"Aku tidak khawatir tentang itu. Hodgins, ini sudah waktunya kita pergi ke
bangku penonton. "
"Hei, Gilbert."
Menghadap gadis yang hanya mengamati tanpa ikut dalam percakapan, Gilbert
membuka mulutnya, "Kaubisa ... melakukannya, kan?"
Itu adalah pertanyaan yang tak berarti. Dia tidak bisa menjawab. Namun,
Gilbert tetap tak bisa melakukan itu tanpa konfrmasi.
"Kau ... bisa melakukannya. " Saat melihat gadis itu, tekadnya terguncang.
Kata-kata temannya juga meningkatkan rasa bersalahnya. Namun dia akan
menelan semuanya dan meraih masa depan dimana dia bisa tinggal
bersamanya.
270
--Dari saat aku memelukmu, takdir kita terjalin.
Sambil meninggalkan gadis itu dengan wasit pelatihan, Gilbert duduk di salah
satu bangku yang paling dekat dengan langit-langit. Hodgins duduk di
sampingnya seakan itu sudah pasti. Sambil mengeluarkan sebatang rokok dan
bertanya "mau satu?", Gilbert mengambilnya tanpa bersuara. Dengan rokok di
sela bibirnya, dia menggunakan ujung rokok Hodgins untuk menyalakannya.
"Kau bersama anak kecil! Sulit untuk merokok di sekitar mereka. "
Mata Hodgins menyipit pada wajah Gilbert. "Gilbert, apa kau selalu seperti ini?
Kau benar-benarmelembut.Bagaimana kalau membeli rumah? Mungkin itu
cocok untukmu."
"Apakah kau merekomendasikan itu meskipun kau bahkan tidak berniat untuk
menikah?"
271
"Aku ini flantropis, jadi aku tidak bisa terjebak dengan satu orang! Ah, aku
mau bertanya lagi ... apakah anak itu benar-benar memiliki potensi
pertempuran tinggi seperti yang kau beritahukan pada para atasan? "
"Bahkan aku sudah pasti tidak bisa menang melawan gadis itu. Sama untukmu
meskipun akan berbeda jika kalian berdua tidak bersenjata. "
"Itu bohong kan? Tidak mungkin aku kalah. Kau tau, meskipun aku mungkin
baik dengan wanita, akutidak menahan diri jika mereka adalah musuh. "
Tertawa menyebar di tempat itu pada sosoknya saat ia memilih lebih dari dua
senjata dengan penangananberbeda. Namun, saat ia melengkapi busur
mekanis itu ke satu tangan tanpa keengganan dan melepaskan tembakan
percobaan, ruangan itu menjadi sepi. Selanjutnya, gelombang berisik bisikan
pun terjadi.
272
Semua orang mulai menyadari keanehan makhluk indah itu sedikit demi
sedikit.
Gilbert telah menjelaskan kepada petugas pengawas bahwa dia hanya akan
bergerak jika ia berkata'bunuh'. Dia juga menerima perintah dari atasannya
yang menyatakan bahwa orang yang akanmelakukannya adalah wasit, untuk
memeriksa apakah sebenarnya itu bukan tipuan.
--Tidak ada trik atau apapun, tapi kalau itu akan membuat kekuatannya diakui,
kita harus menurut.
"Hah?"
"Maksud aku taruhannya. Taruhan mengenai siapa yang akan menang Setelah
mendengar apa yang kaukatakan, aku bertaruh pada gadis kecil itu. Omong-
omong, kami bertarung dengan rokok. Barang lebih berharga daripada uang
sekarang. "
273
"Baiklah, aku akan meminjamkan beberapa padamu.Kau juga harus bertaruh
lima pada gadis itu. Jika kita menang, kita mendapatkan tiga dari itu. Jika kita
kalah, traktir aku untuk makan. Dan minuman."
Pada saat dia kembali, bangku-bangku itu hampir terisi penuh. Saat tentara
menyaksikan, wasit bergerak. Tanpa mengklarifkasi makna atau asal usul
eksperimen yang sedang terjadi; dia hanya butuh ijin dari Gilbert, ia pun
mengangguk.
Setelah mengarahkan gadis dan tahanan itu pada dua sisi yang berbeda, wasit
berkata dengan suara keras, "Sekarang, mulailah."
274
dengan mudah. Sementara itu, gadis itu benar-benar tidak bergerak, bahkan
saat dia diperintahkan untuk 'membunuh' oleh atasan. Seperti patung, dia
berdiri diam sambil memegang kapak.
"Jadi itu benar-benar bohong? Kami telah dibuat untuk menghadiri sesuatu
yang sangat menyedihkan ... "Beberapa orang berbicara tanpa mempedulikan
Gilbert yang mendengarnya.
"Tidak mungkin anak itu bisa menang melawan orang dewasa.Batalkan saja
sudah.Kasihan dia."Beberapa bergumam atas nama gadis itu.
--Waktu itu, dia juga memegang senjata itu tanpa ragu sedikit pun. Dia tidak
takut sedikitpun. Ada yang salah. Tapi kalau bukan perintahnya, lalu, apa?
275
Sementara dia berpikir, orang terbesar dari para tahanan itu bergerak untuk
menyerang, yang secara ekstensif mengayunkan tongkat dan tertawa. Meski
pada jarak tertentu, gadis itu tidak bergeming.
Dengan kedutan, gadis itu bereaksi terhadap suara seperti jeritan Hodgins,
mendongak ke bangku penonton. Bola mata birunya melihat mata hijau Gilbert
di tengah banyak tentara lainnya.
Tatapan mereka tergabung dan, untuk sesaat, Gilbert merasakan detak jantung
mereka juga selaras. Ia bisa merasakan suara jantungnya yang mengganggu
bergema di telinganya.Untuk beberapa alasan, waktu berjalan lamban. Hodgins
terlalu berisik di sisinya.Para atasan mengutuk gadis itu dengan kata-kata yang
tidak pantas. Dia bisa mendengarnya, namun seolah-olah mereka sedang
dalam video gerak lambat.
Di matanya, narapidana itu mendekati gadis itu dengan lesu. Ruang di antara
mereka menutup. Dalam bahaya mematikan itu, dia hanya menatap Gilbert.
Tidak peduli berapa kali wasit memberi perintah, matanya tidak memantulkan
siapa pun kecuali dirinya.
276
Dia berbicara dalam volume yang hanya sedikit orang di sekitarnya yang bisa
didengarnya, namunsuaranya itu telah sampai pada gadis itu. Suara kapak
yang memotong angin berputar.Pisau kapak kayu itu panjangnya sekitar lima
belas sentimeter. Senjata mematikan itu terlepas dari tangan gadis itu, terbang
ke udara.Terlempar setelah diayunkan dari belakang, terus berputar
dalam busur yang indah.
Gadis itu mengayunkannya dengan santai. Dia pergi untuk membunuh tanpa
goyah, bergerak dengansangat lancar dan tidak memiliki keraguan tentang apa
yang harus dilakukan untuk membela diri dari suara yang menjulang.
"Ah ..." sebuah suara tolol namun menyedihkan terlepas dari bibir tahanan.
Segera, gadis itu mengarahkan busur mekanik dan menembakkan anak panah
besi. Dengan sempurna menyentuh gagang kapak yang menempel di kepala
tahanan. Dengan sentuhan panahnya, pisau itutertancap lebih jauh ke dalam
tengkoraknya. Tahanan itu terus berteriak sampai dia rebah ke belakang
dengan ekspresi tersiksa dan menyakitkan.
277
Tanpa memperhatikan kerumunan orang, gadis itu memindahkan kakinya yang
mungil ke arah tawanan yang tersentak itu, mengarahkan busur ke
tubuh mereka dan menembaki anak panah lain selagi dia mendekat. Itu adalah
pembunuhan mekanis yang kejam dan tepat. Anak panah besi menusuk
dadanya dan melayangkan nyawanya.
Gadis itu mengambil kapak dari mayat yang telah ia bunuh dan
mengayunkannya dengan ringan ke bawah, darah dan lemak pada kapak itu
terciprat ke lantai. Dia juga tampak mantap dan seakan terbiasa saat
mengambil panah besi dan memposisikannya kembali.Meskipun ia terlihat
seperti anak kecil saat dia berdiri diam, citranya sebagai pemburu yang
terampil muncul saat dia bergerak.
Tidak ada yang meramalkan bahwa karpet yang diletakkan di tempat latihan
akan ternoda oleh darah para narapidana. Tapi sejak saat itu, tempat itu
akan tenggelam dalam darah mereka. Seorang tentara wanita yang akan
mengukir namanya dalam sejarah tentara Leidenschaftlich akan segera lahir.
Sebagai penontonyang takut memeluk frasat itu, tatapan mereka terfokus
pada Gilbert.
Gadis itu bergerak seperti boneka otomatis. Dia melesat, tubuhnya yang
kecil menunduk secara bertahap. Sekali lagi, dia melemparkan kapak, yang
bernoda darah, ke titik vital salah satu tahanan itu.Para tahanan kemudian
menjauh dari mereka yang telah dibunuh. Orang-orang yang melarikan diri
ditembak tanpa ampun secara berulang kali di kepala olehnya.Mereka yang
278
berani,bekerja sama satu sama lain dan mengepung gadis itu. Sepertinya
mereka berencana untuk menyudutkannya dan memukulinya sampai mati.
Mereka menyerang serempak, mencoba mencuri senjatanya.
Saat itu, gadis itu tanpa terlihat lewat melalui celah di antara tubuh mereka,
para tahanan menjerit dan berguling ke lantai. Pergelangan kaki mereka telah
ditebas, dan itu bukan serangan acak - dia menikam dan memotongnya
berulang-ulang. Taktik semacam itu bisa dilakukan karena feksibilitas efektif
gadis itu. Sosoknya saat dia berdiri dengan pisau di tangannya di
tengah mereka yang tewas, seperti peri yang terlahir dari kelopak bunga
darah.
Saat seorang tahanan berusaha melarikan diri sambil menyeret kakinya, dia
bergegas meraih kepalanya dari belakang dan merobek tenggorokannya
dengan pisau itu, dengan sunyi mengakhiri hidupnya. Gerakan tangannya
serupa dengan koki yang memenggal ikan dan ayam. Dia kemudian berpaling
ke tahanan yang menunggu untuk dibantai, membunuh mereka satu per satu.
Dalam prosesnya, pisau itu akhirnya menjadi tidak dapat digunakan dan dia
tidak bisa membunuh dengan apapun kecuali pentungan.
"TIDAKKKKKKKKKK!"
279
Wajah para narapidana terlihat menyerah dalam depresi. Perlahan-lahan,
bahkan beberapa tentara di bangku penonton, yang terbiasa melihat mayat di
medan perang, mulai muntah dan mengalihkan pandangan mereka dari
kekejaman itu. Namun, Gilbert melihat semuanya. Dengan kuat mencengkeram
pisaunya dan menekan emosinya, dia tetap membuka matanya sampai akhir.
Wasit yang ketakutan menodongkan pistol ke arahnya, tapi apakah dia bisa
membunuhnya atau tidak, itu bisa diperdebatkan. Senjata apa pun yang
digunakan untuk menghadapi dia, kemungkinan menang sangat tipis.
Dia itu mutlak. Teknik pertarungannya dalam menggunakan banyak senjata
memberi kompensasi atas kekuatan fsiknya yang kurang. Kemampuannya
yang luar biasa mengungguli kekuatan brutal.
Dari mana dia mempelajari semua itu dan apa yang dia gunakan untuk bisa
seperti itu? Bahkan jika dia bisa berbicara, seseorang tidak mengharapkan
jawaban yang layak.
280
Duduk di genangan darah, gadis itu menarik napas dalam-dalam. Bahkan saat
dia gerah dengan darah dan lemak, sosoknya saat dia menghirup dan
mengembuskan dengan bibir kecilnya tampak seperti anak kecil. Hal tersebut
menambah kengerian terhadap dirinya.
Gilbert tidak membalas pujian ringan itu.Dia telah menyadari dua hal mengenai
'eksperimen' itu. Salah satunya adalah bahwa gadis itu memiliki kekuatan yang
tak tertandingi dan benar-benar monster.Satu hal lainnya ialah kemungkinan
besar dia hanya mau mendengarkan perintahnya.
281
memberitahunya bahwa sebuah pasukan baru telah dibentuk baginya dengan
dia sebagai Kapten-Mayor. Seperti yang direncanakan semula, unit itu disebut
Pasukan Penyerangan Khusus Leidenschaftlich. Gilbert diminta untuk
membimbing unit tersebut menuju pertempuran terakhir yang akan datang.
Selain itu, ada satu hal yang diharapkan darinya - yaitu mempertajam
kemampuan senjata rahasia yang tidak tercantum dalam dokumen pasukan
sebagai tentara.
Hari itu berakhir dalam sekejap karena berbagai persiapan dan korespondensi
untuk membentuk tim itu. Gilbert menyambutnya sebagai bawahan, dan
meskipun dia dilarang mendekati gerbang depan, dia diizinkan untuk berjalan
di sekitar markas. Meskipun tidak terdaftar sebagai manusia, dia adalah orang
yang akan selalu berada di sisinya mulai sekarang.
282
Sudah pasti gadis itu berbeda dengan manusia normal, ia sangat kuat dan bisa
membantai beberapa orang secara beruntun. Namun, ia juga yakin bahwa dia
adalah 'gadis muda'. Tidak peduli berapa banyak yang telah binasa oleh
tangannya, dia hanya anak kecil, dan alasan mengapa dia tidak berbicara
adalah tidak ada yang mengajarkan kepadanya bagaimana caranya.
--Jika dia monster, apakah tidak apa menggunakannya seperti ini? Apa tidak
masalah memanfaatkannya sebagai senjata? Meskipun itu adalah sesuatu
yang dimulai olehnya, dia sendiri ragu-ragu.Tapi, di tempat seperti apa aku bisa
meninggalkan anak ini?
Itu adalah masalah yang realistis, tapi dia mengabaikan rasa sakit hati
nuraninya dan mendorongnya ke bagian belakang pikirannya. Jika ada yang
bisa dia lakukan, itu adalah mengubahnya menjadi tentara yang hebat. Lagi
pula, dia adalah prajurit yang dikirim surga untuk mematuhi perintahnya.
283
belum mengerti mengapa kau harus melakukan ini, atau mengapa ... kau
bersamaku setelah berpisah dari saudaraku."
"Kau tidak tahu apa-apa. Kau tidak tahu apa-apa selain bertarung. Aku akan
memanfaatkan itu. Dan itulah sebabnya kau juga harus berusaha
menggunakanku. Apapun boleh. Emas, posisi kekuasaan ... curilah apa pun
yang kau inginkan dariku. Pelajarilah segala macam hal baru. Kau tahu, aku ...
tidak dapat melindungimu dengan cara lain. Aku sebenarnya ingin memberimu
orang tua untuk membesarkanmu dengan tepat. Tapi aku tidak bisa."
Gilbert mengakui dengan menyakitkan. "Aku ... takut ... kau membunuh
seseorang tanpa sepengetahuanku. Aku ingin kau ... untuk mengerti mengapa
hal itu membuatku takut. Tidak apa-apa jika butuh waktu. Sekalipun hanya
sedikit, pahamilah ketakutanku. Jika kau melakukan itu, kau bisa menjadi
sesuatu yang lebih dari sekedar 'alat'. Tolong pahami aku dan hiduplah
bersamaku. " Dia berbicara putus asa dengan kedua tangannya memegang
bahunya yang tipis. Gadis itu tidak mengerti apa yang dia katakan
sebelumnya, tapi meski menyadari hal itu, ia tidak memiliki metode lain untuk
secara sungguh-sungguh menyampaikan maksudnya, Gilbert melanjutkan,
tersenyum dalam penderitaan pada gadis yang terus tidak mengatakan apa-
apa, "Aku sudah memutuskan ... untuk memanggilmu Violet. Panggil dirimu
seperti itu. Ini adalah nama dewi bunga. Bila kau tumbuh dewasa ... kau pasti
akan menjadi wanita yang layak mendapatkannya. Mengerti, Violet Jangan
menjadi 'alat'; jadilah 'Violet'. Jadilah gadis yang cocok dengan nama itu. "
Gadis itu - Violet - menatap dengan linglung pada pria yang memanggil
namanya, berkedip beberapa kali. Sambil melakukannya, meski seharusnya
284
tidak tahu bagaimana cara berbicara, entah mengapa, dia mengangguk pelan
dan membuka mulutnya, "Mayor."
Mata Gilbert melebar kaget saat bisikan yang bocor dari bibirnya. "Kau bisa
berbicara?" Hatinya berdetak sampai sakit. Kata-kata yang diucapkannya
dalam hari-hari yang tak terhitung jumlahnya untuk berbicara dengannya
langsung terlintas dalam pikirannya.
"Mayor."
"Apa kau mengerti apa yang kukatakan, Violet?" Tanyanya, dengan agak
senang meski cemas.
"Mayor."
Tidak peduli berapa banyak yang dia tanyakan, dia tidak akan mengatakan hal
lain. Lalu sambil menunjuk dirinya sendiri, dan berkata, "Mayor."
"Salah, kau Violet." Dengan memegang jari telunjuknya yang mungil, dia
bergantian menunjuk ke arahnya dan dirinya sendiri beberapa kali. "Mayor
adalah ... aku. Kau adalah violet Mengerti? Aku adalah Mayor, kau adalah
Violet. "
"Mayor. Violet."
"Mayor."
285
"Y-Ya. aku... aku... Mayor. "
"Mayor."
286
Di sela rambut emasnya, matanya yang biru perlahan terbuka.Terdengar
ledakan berikutnya bergema di sekitarnya. Langit biru cerah, tapi dari mata
burung-burung di atas, hanya ada baku tembak yang bisa terlihat. Di dataran
tanpa penghuni yang bagaikan padang pasir itu, unit itu terbagi menjadi dua
faksi, yang melakukan penyerangan dan pertahanan.
Pemilik mata biru itu adalah wanita yang sangat tidak cocok untuk medan
perang. Dengan kecantikan yang mirip dengan boneka, kulit halusnya itu
terlihat sangat tidak terjangkau bagi orang biasa. Seluruh tubuhnya tertutup
kotoran saat ia berbaring telentang di atas tanah, menatap pria yang dengan
287
gelisah mengawasinya dan bergumam,"Mayor ... berapa lama ... aku sudah
tidak sadarkan diri?" Suara yang keluar dari bibir merahnya terdengar manis.
"Bahkan tidak satu menit pun. Kau hanya mengalami gegar otak kecil karena
dampak ledakan. Apakah kau baik-baik saja? Jangan memaksakan diri untuk
berdiri." Orang yang menjawabnya itu bermata hijau zamrud. Seragam
peperangannya terbuat dari kain hijau rumput dan bulu putih. Dia memiliki ciri-
ciri wajah tampan yang selaras dengan ekspresi suramnya.
Wanita muda itu langsung duduk, tanpa mempedulikan hal lain, dan
mengkonfrmasi situasinya. Di garis depan ada tentara yang mengenakan
seragam militer yang sama, membentuk penghalang pelindung di kamp untuk
memblokir tembakan. Di belakang mereka ada lubang raksasa dengan banyak
mayat yang disekitarnya. Pejuang tempur ada dimana-mana, namun tidak
banyak yang diharapkan akan selamat. Di sisi lain palang sekutu, di balik
hembusan debu dari terdapat wilayah musuh, sebuah senjata kaliber besar,
yang telah menciptakan gunung mayat di depan mereka, diposisikan diluar
jangkauan. Itu mungkin mundur karena pemboman tadi dan tidak
menunjukkan tanda-tanda bergerak kembali dalam waktu dekat.
Sementara pedang, senjata api dan meriam menjadi senjata utama, kapak
tempur adalah senjata aliran utama, kapak perang adalah senjata klasik. Itu
288
mengancam pada pertarungan jarak dekat, tapi tidak akan menjadi ancaman
bagi lawan yang jauh. Untuk mengimbanginya, tangkai kapak yang dipegang
oleh wanita muda itu sangat besar. Panjang totalnya mungkin lebih tinggi
darinya.
"Tembak!!"
"Apakah mereka berniat untuk melarikan diri?" Salah seorang tentara Utara
bertanya dengan heran sambil secara tidak sengaja melonggarkan tangan
yang memegang senjatanya dan dimarahi oleh komandan. Yang kemudian
berteriak untuk memberi perintah menembak ke layar asap, tapi karena peluru
289
ditembakkan ke sasaran tak terlihat, mereka terbuang percuma. Ini hanya
menimbulkan kegelisahan, karena ini adalah pemborosan amunisi yang tak
terelakkan.
Asap putih menyebar seperti badai dahsyat. Hal itu merupakan satu-satunya
nuansa para pejuang yang misinya membawa kehidupan musuh mereka. Itu
bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng ; Sebaliknya, hal itu hanya
menimbulkan gangguan. Tubuh mereka gemetaran saat keheningan mendadak
yang dibawa oleh Leidenschaftlich setelah baku tembak yang teramat panas.
Ruang di antara dua kubu mulai kosong. Apa pun langkah selanjutnya dari
tentara Leidenschaftlich, tidak mungkin tiba-tiba mereka menyerang. Begitu
asapnya habis, apakah tidak ada yang tersisa? Atau lebih tepatnya, bukankah
akan ada 'binatang buas' yang menakutkan yang maju ke arah mereka dari
dalam hutan asap di depan?
"Se... se ... Sesuatu mendekat!" Teriakan itu terdengar begitu sebuah frasat
menjadi kenyataan.
Sesuatu yang menyerupai seekor ular muncul dari balik tirai asap dan
membelit pergelangan kaki salah satu tentara. Dia segera ditarik kedalam asap
putih, dan dari situ bisa terdengar jeritannya yang penuh derita.
Tak lama kemudian, objek tak dikenal itu kembali. Melihat dari dekat, itu adalah
rantai penyeimbang yang panjang. Ujungnya memiliki ornamen berbentuk
buah ceplukan. Karena penggunanya sepertinya mencoba langkah yang sama
dua kali, itu ditujukan pada kaki orang lain dan ditangkis dengan pedang.
290
Rantai itu dengan cepat menarik diri, kembali setelah beberapa detik.Seakan
kecepatan sebelumnya hanya sebuah ujicoba, ia datang memukul semua
penembak depan di wajah mereka dengan kecepatan yang berbeda. Serangan
itu dilakukan dengan ujung rantai itu, yang merupakan rangkaian sabit tajam.
Mata pisau itu merobek mata dan hidung para tentara, dan segera membuat
puluhan orang tumbang.
"ITU MENYAKITKAN! SAKIT, SAKIT, SAKIT! AH, AH, AH ... TIDAK ...! "
291
Rantai berlumuran darah tanpa ampun menghempaskan korbannya dan
kembali kedalam asap, mengarah ke meriam begitu kembali. Penembak
meriam itu menempatkan dirinya dalam posisi begitu persiapan selesai.
Namun, dia tidak diserang dengan cara yang sama seperti komandan - sebagai
gantinya, senjata tersebut mengikat tangan dan kakinya ke laras meriam itu.
Seperti yang telah dilakukan sampai sekarang, rantai itu mundur ke arah yang
sama. Kemungkinan senjata itu memakai fungsi penyuluhan dan kontraksi
(seperti karet), dan tidak dapat menarik apapun yang terlalu berat. Dalam
kesempatan itu, rantai tersebut ditarik oleh pihak lawan. Suara mesin bisa
terdengar dari balik asap.
"Apa itu…!?"
Prajurit dengan kapak tempur aneh yang telah menembus pertahanan musuh
itu adalah seorang gadis bermata biru dan berambut emas. Dia mengenakan
292
seragam militer Leidenschaftlich sebagai bukti bahwa dia adalah bagian
darinya. Para tentara terkejut tidak hanya karena dia wanita atau dia terlihat
terlalu muda, tapi juga kecantikannya yang mencolok.
"Peringatan. Jika tidak ingin mati, menyerahlah. " Gadis yang menakjubkan itu
menendang rantai itu dengan sepatu bot militernya, menyebabkannya
bergetar keras ke atas laras, menuntut pengajuan. "Mereka yang tidak
menjatuhkan senjata ..." salah satu tangannya memegang kapak tempur, yang
lainnya memegang pistol. "... mereka yang berniat untuk melawan, akan
dimusnahkan atas nama Leidenschaftlich." Sebelum menyelesaikan kalimat
terakhir, Violet mengangkat kapak keatas kepalanya.
Tak peduli betapa hebat senjata yang dipegangnya, masih sangat tidak masuk
akal untuk melemparkan dirinya ke markas musuh sendirian. Tapi meski begitu,
hujan mayat hanya meletus di sekitarnya. Sama seperti saat dia unjuk diri di
tempat latihan Leidenschaftlich.
Hujan darah mengalir ke tanah. Di tengah badai merah, dia adalah bunga yang
tumbuh indah.Memanipulasi kapak tempur, yang cukup mengkhawatirkan
hanya dengan melihatnya, Violet memukul dan menebas musuh. Saat
senjatanya tidak bisa digunakan, dia akan mencuri senjata api dari mereka -
pistol, bayonet, rife, apapun. Dia tidak menunjukkan keseganan untuk
293
menggunakan senjata apapun. Sebaliknya, saat dia mencurinya, mereka
tampak menjadi lebih kuat di tangannya.
Bahkan melawan tentara yang jauh lebih besar dan lebih kuat dari dirinya
sendiri, seperti akrobat, dia melompat seolah menari, menunjukkan
kemampuan fsiknya yang luar biasa.Sosoknya terlihat mempesona dan
menakjubkan. Dia memiliki kekuatan dan teknik bersenjata yang setara dengan
ribuan orang.
"Violet, aku membawakanmu air." Dia menunjukkan botol air berbentuk tabung
di tangannya.
294
Violet membuka matanya dalam sekejap, menerima botol itu dan, setelah
beberapa saat membawanya ke bibirnya, menenggak air di atas kepalanya
sendiri. Darah dan lumpur dicuci dari wajahnya.
"Mayor, tidak ada masalah. Satu Peluru mengenai bahu saya tapi
pendarahannya sudah berhenti." Perban di balikseragam tempurnya dicat
hitam dengan darah. Sebuah kotak pertolongan pertama berada diatas tanah.
"Kau harus beristirahat di dalam. Aku punya mobil yang kosong. Butuh
beberapa jam untuk sampai ke kota pemasok. Pergilah tidur. "
Matahari terbenam, langit berubah dari jingga menjadi kobalt gelap, unit itu
akhirnya sampai di tempat tujuannya. Kota ini adalah basis divisi tentara
295
Leidenschaftlich.Pasukan Gilbert disambut dan disambut oleh rekan mereka di
asrama. Mereka akan tinggal di sana selama beberapa hari.Gilbert sebentar
mengatakan kepada mereka yang tidak terluka untuk "Tidak melangkahi
batas."sebagai bentuk implisit dari omelan sambil memberi mereka izin untuk
pergi keluar. Pada akhirnya, jumlah anggota Pasukan Khusus yang berada di
asrama sedikit. Violet tidur di kamarnya, yang merupakan satu satunya kamar
tanpa pasangan.
"Betul. Nah, ketika ditanya tentang hal itu, kami diberitahu itu karena mereka
bersalah atas tindakan yang pastinya akan mengakibatkan kematian mereka...
"walaupun penjelasannya tidak jelas, siapa pun yang sangat naif sekalipun
dapat memahami implikasi di dalam perkataannya.
296
karena dia adalah objek kasih sayang Gilbert? Ada banyak cara untuk
melihatnya dalam cahaya cabul.
Gilbert meludahkan ceramah yang sudah biasa dia berikan, "Dia pada dasarnya
adalah anggota unit kami yang paling terampil. Dalam keadaan normal, dia
akan memiliki medali yang sesuai di dadanya dan kau seharusnya memberi
hormat kepadanya. Tapi karena sayangnya dia rahasia, setidaknya dia bisa
diperlakukan sesuai dengan prestasinya. Bagaimanapun ... meskipun
tawaranmu itu cukup sopan, saya tidak dapat menerimanya. Jika ada sesuatu
yang mungkin butuh dirimu nanti, aku akan mengandalkanmu. Menyingkirlah."
Pemuda itu memiliki ekspresi yang kompleks, tapi membungkuk dan pergi
tanpa menghiraukannya. Saat suara langkahnya semakin jauh, Gilbert
menghela napasnya.
Beberapa tahun telah berlalu sejak dia membawa Violet kecil. Ke mana pun dia
pergi atau siapa yang dia temui, dia akan dicari cari untuk menjelaskan
tentangnya.
297
penyihir dengan wajah seorang malaikat. Memiliki bawahan dengan kecantikan
iblis dan bakat alami yang luar biasa dalam pertempuran memberinya masa
sulit sebagai atasan.
Perangkat makan itu berdenting saat Gilbert menaiki tangga kayu tua asrama
itu. Meskipun berbagai bagian divisi telah menerima peringatan untuk tidak
mendekati kamarnya, dia melihat banyak pria yang mencoba mengintip ke
dalamnya dan menyalak pada mereka. Hanya memanggil nama mereka sudah
cukup untuk membuat mereka pergi. Dia menghembuskan napas sekali lagi
karena dia harus mengatur agar pemimpin unit mereka memberi mereka
hukuman.
Saat dipanggil, dia mengangkat kepalanya dari posisi meringkuk di atas kasur,
mengenakan kemeja pria besar.
"Terima kasih banyak. Sisi kanan tidak terluka. "Saat dia dengan ramah
membungkuk dengan rasa syukur, tidak ada tindakan yang dia katakan
menyerupai saat mereka bertemu. Tubuhnya juga berubah dari seorang gadis
menjadi wanita setelah berlewatnya tahun demi tahun. "Mayor ... apakah Anda
tidak pergi keluar?"
298
Setelah memberi tahu Violet untuk makan saat dia memegang sendok tanpa
menyentuh makanannya, Gilbert menjawab, "Laporan sedang dikumpulkan,
dan ada juga pertemuan untuk menentukan strategi pertempuran berikutnya.
Bermain main diluar itu tugas orang lain. Lain ceritanya kalau kau ingin pergi
keluar. Kau pasti diijinkan jika pergi dengan seseorang. "
"Dengan siapa?"
Ia tumbuh dewasa namun jarang berbicara dengan orang lain selain dia.
--Tapi, jika dia melekat pada orang lain, itu akan menjadi masalah.
Rasa khawatirnya itu adalah karena ia merupakan senjata' miliknya, tapi akhir-
akhir ini, ada juga alasan emosional terlarang yang terlibat.
299
"Tidak, saya memiliki semua yang saya butuhkan, jadi tidak masalah."
"Anak-anak yang terlihat setua dirimu. Tapi ... kau terlihat sedikit ... lebih
dewasa dari usiamu. "
Empat tahun telah berlalu sejak mereka berdua pertama kali bertemu, Gilbert
tak tau usianya yang sebenarnya. Seandainya usianya sepuluh tahun, dia
sekarang berusia empat belas tahun. Apakah dia normal, Violet masih akan
memiliki wajah yang manis. Namun, fturnya yang sangat canggih itu
menghapus kepolosan miliknya dan membuatnya terlihat seperti wanita
dewasa.
"Mari kita lihat ... aku belum menikah dan tidak sering melihat saudara
perempuanku setelah dikirim ke medan perang, jadi aku tidak bisa mengatakan
banyak, tapi ... itu mungkin seperti gaun, bros, cincin dan boneka imut."
300
Violet melihat kapak tempur dan tas militernya yang diletakkan di sudut
ruangan. Kapak yang beristirahat di belakang tuannya, terbungkus kain kotor.
Bagasinya hanya terdiri dari barang bawaan itu.
"Saya rasa tiada artinya bagi saya untuk memiliki hal semacam itu. Hanya ...
menerima Witchcraft dari Mayor sudah cukup. Desainnya seperti yang saya
harapkan dan ini cukup mudah untuk digunakan. "
Kapak yang dia gunakan di medan perang sebelumnya adalah pesanan buatan
khusus yang diminta Gilbert untuknya. Nama yang diberikan oleh penemunya
adalah 'Witchcraft'.
Gilbert tersenyum getir pada kenyataan bahwa itu sangat khas Violet, yang
telah mendambakan senjata mematikan, dan tidak menginginkan hal-hal yang
biasanya orang inginkan. "Jika aku ... melakukan ini ketika kau masih muda,
aku bertanya-tanya apakah kau akan lebih berminat pada hal semacam ini."
Dia belum pernah mencoba membeli gaun atau boneka untuknya. Selama
empat tahun setelah bertemu Violet, unit itu terus bergerak di sekitar benua
itu, tidak pernah istirahat cukup lama. Begitulah kehidupan militer. Gilbert,
yang baru saja dipromosikan ke Mayor dan membawa tanggung jawab
memimpin pasukan, selalu sibuk dengan urusan sehari-hari, dan telah
mengajarinya bagaimana cara mengutarakan prioritasnya. Namun, itu adalah
pencapaian baginya dan Gilbert untuk berhasil membangun dan
mempertahankan reputasi yang kokoh di militer meski berbeda dari yang
lainnya. Dia telah menghabiskan cukup banyak usaha untuk membuat gadis
unik itu dikenal masyarakat. Dan dia telah berhasil melakukannya.
301
Kulit kremnya tidak pernah menggelap, meski sering terkena sinar matahari
sekalipun. Wajahnya terlihat luar biasa meski tanpa make up.
Dia pernah mengatakan bahwa dia harus menjadi layak atas namanya. Dia
berkembang seperti yang dia inginkan. Keindahannya mendekati kecantikan
seorang dewi.Pastinya akan menjadi lebih elegan jika dia mengenakan sesuatu
selain seragam militer. Dia bisa menjadi bunga yang lebih cantik dan lebih
lembut daripada wanita bangsawan manapun.
"Violet, besok ... tidak, lusa ... aku akan meluangkan waktu, jadi kenapa kita
tidak pergi keluar sebentar?"
"Kenapa?"
"Kau sudah menjadi lebih tinggi, dan kau belum pernah membeli pakaian untuk
sementara waktu ini, bukan? Ayo kita cari. "
302
"Yang kumiliki sekarang sudah cukup."
"Kau tidak punya pakaian tidur, bukan? Ini sudah sangat usang. " Gilbert
menunjuk ke lengan bajunya.
Meskipun dia tidak punya urusan lain, Violet menolak, seolah barang yang dia
terima dari Gilbert adalah pengecualian. "Tapi ... ini adalah pemberian darimu,
jadi aku masih bisa memakainya."
Suara Gilbert melunak secara alami pada sikapnya yang manis, "Aku tidak
ingin kau memakai baju... seperti yang kau pakai saat masih kecil dulu, tapi
ada baju yang mirip dan sama nyamannya. Tidak, tidak harus pakaian tidur.
Mungkin sesuatu yang ingin kau makan. "
"Jika Mayor ingin pergi keluar, saya akan menunggu di sini. Anda akan merasa
nyaman jika aku tidak meninggalkan ruangan, bukan? Jika saya menguncinya,
orang juga tidak bisa masuk. " Dia menunjuk untuk mewakili seseorang yang
menyelinap ke tempat tidurnya. "Lagipula, saya takkan menahan diri meski
terluka."
Violet sendiri sadar akan membunuh orang. Dia patut dihargai atas naluri
pertahanan yang tak terbendung untuk menahan semua orang yang berusaha
303
menyerangnya, tapi membunuh rekan-rekannya itu keterlaluan. Dia sadar
bahwa Gilbert menjauhkannya dari yang lain demi melindungi mereka.
"Aku... aku ingin ... pergi keluar bersamamu. Sekali-sekali ... maukah kau
membiarkan aku bertindak seperti orang tua? "
Itu alasan yang sedikit kuat, tapi seandainya Gilbert menikah dini, tidak aneh
kalau dia memiliki anak setua Violet. Dia telah mengajari dia segalanya, mulai
dari bahasa hingga gaya hidup sehari-hari. Hubungan mereka bisa
digambarkan sebagai orang tua dan anak, kakak laki-laki dan adik perempuan,
guru dan murid ...
... dan tentu saja atasan dan bawahan. Suara lembutnya menusuk dada
Gilbert.
"Bahkan jika ... kau berpikir begitu ... kau adalah ..."
--Kau adalah…
Dia tidak bisa meneruskan. Untuk apa dia? Apa kata yang terbaik baginya?
'senjata' mungkin kata paling tepat. Meskipun demikian, sangat tidak sesuai
bagi 'senjata' untuk memiliki kesadaran diri akan keberadaan lawan jenisnya.
Dalam kasus itu, dia adalah 'putrinya' atau 'saudara perempuannya'.Tetap saja,
sebetapapun dia mencoba untuk bersikap seperti keluarganya, dia tak begitu
memperhatikan hal tersebut, dan tidak memperlakukannya seperti keluarga.
304
Violet sendiri tak menganggapnya sebagai seorang ayah.Meski dia merupakan
atasan, jika saja dia tak menganggapnya seperti atasan.Begitu dia berbalik
padanya, dia akan secara otomatis terbunuh ; Apalagi, alasan mengapa
mereka memiliki jenis hubungan seperti ini adalah karena Violet mencari
perintahnya dan memiliki kemampuan bertempur yang muluk. Sebuah kerja
sama yang tak tergoyahkan ada di antara mereka - dia memberikan
instruksinya di medan perang dan dia memberinya kekuatan untuk meraih
kemenangan. Itu merupakan kebenaran yang tak dapat diubah.
"Aku...kau…"
"Aku…"
Tidak peduli apa pun, Violet tidak membiarkannya memiliki harapan. Namun,
Gilbert tersenyum, tanpa merasa buruk, saat ia berusaha menghibur dirinya
yang gundah. "Iya, itu keinginanku, jadi tolong penuhilah."
305
Begitu senyum itu muncul di wajahnya, Violet mengembuskan napas dalam-
dalam, dengan lega mengangguk. "Ya, Mayor."
Dua hari setelahnya pada sore hari, untuk pertama kalinya dalam empat tahun
mereka menghabiskan waktu bersama, keduanya pergi keluar untuk hal-hal
yang tidak terkait dengan pekerjaan mereka. Gilbert entah bagaimana berhasil
mendapatkan waktu luang dengan memulai bekerja lebih awal, kemudian
menjemputnya di kamarnya.
Dia telah memberi tahu rekan-rekan kerjanya bahwa dia akan meninggalkan
markas, tapi bukannya menerima tatapan dingin, dia dan Violet anggota unit
mereka melihatnya seakan menyaksikan sesuatu yang luar biasa.Bagi Violet,
melangkah keluar saja sudah langka.Bagi Gilbert, ia biasanya sibuk dengan
dokumen dan pertemuan karena berbagai kepentingan tertentu, dia secara
pribadi tidak pernah punya waktu untuk pergi keluar. Alasan dia mengajukan
cuti adalah bahwa dia memiliki 'kompromi', jadi mungkin semua orang percaya
bahwa dia akan pergi kerja. Tidak diinterogasi tentang hal itu menguntungkan
baginya.
306
terasa hangat, suasananya cocok untuk minum sambil mendengarkan musik
ceria. Namun, baik Gilbert maupun Violet tidak tersenyum sambil menikmati
diri mereka sendiri, hanya berjalan tanpa ekspresi.
Duo itu memasuki sebuah toko pakaian besar yang masih terbuka. Itu adalah
toko yang aneh, dengan pakaian tergantung dari langit-langit ke lantai.
Mungkin karena kota itu adalah tempat markas tentara berada, saat kedua
militer masuk, mereka disambut tanpa reaksi mengejutkan.
Penjaga toko wanita berusia empat puluhan. Dia berbicara dengan Violet
seolah-olah memilih pakaian untuk putrinya sendiri.Saat Violet berdiri diam dan
terlihat kesusahan, Gilbert berbicara atas namanya, "Ini terlalu mencolok.
Warna apapun terlihat bagus untuknya ... tapi tolong jangan lupa dia tentara. "
"Desainnya bagus.Saya akan menunggu di sini, jadi tolong pilih pakaian dalam
sesuai dengan pilihan anda sendiri. "
Pemilik toko itu dengan lembut menyentuh dada Violet, wajahnya tumbuh
masam. "Benarkah?. Rasanya yang dia kenakan tidak sesuai dengan ukuran
tubuhnya. "
Saat kedua wanita itu menghilang ke ruang belakang, Gilbert akhirnya bisa
bernafas. Dia menempelkan tangannya ke mulutnya dan berpaling ke samping,
untungnya mereka tidak melihat pipinya yang merah padam.
307
"Terima kasih telah membeli banyak barang! Datanglah lagi."
Menjelang malam ketika belanja pakaian mereka berakhir dan penjaga toko
melihat mereka pergi. Mereka bisa saja pulang pada saat itu, tapi Gilbert
berubah pikiran saat Violet berhenti untuk mengamati jalan yang berkilauan
dengan lentera.
Sepertinya tidak ada yang menarik minat Violet, tapi saat pergi ke sana,
kakinya berhenti sejenak.
308
"Apa ada yang kau mau?"
"Tidak ..." dia menyangkal, tapi matanya terus menatap ke arah yang sama.
"Selamat datang." Penjaga toko tua yang baik menyambut mereka dengan
sopan.
Kotak kaca berisi permata tergeletak di atas sebuah deretan karpet hitam yang
diletakkan di lantai. Gilbert tidak tahu apakah mereka asli, tapi merasa bahwa
pengerjaan yang ada di dalamnya lebih rumit dan elegan daripada barang
penjual lainnya. Violet dengan tajam melihatnya dan Gilbert tersentak saat dia
mengarahkan tatapannya ke arahnya seolah ingin menembaknya.
"Ada apa...?"
"Mata Mayor ada di sini. " Violet menunjuk sebuah permata. Jari putihnya yang
ramping membentang lurus ke depan, menuju bros zamrud.
Tidak diragukan lagi, itu memang menyerupai warna misterius mata Gilbert. Itu
adalah oval mengkilap besar, mekar dari dalam kotak kacanya dengan cara
yang lebih mencolok dari pada permata lainnya
309
Sementara Violet membuka mulutnya dan mengerutkan kening seolah-olah dia
tidak bisa mengeluarkan kata kata yang tepat, penjaga toko menawarkan
bantuan, "Zamrud."
"Ketika saya ... melihat ini ... saya bertanya-tanya kata apa yang sesuai
untuknya..."
Dari sudut pandang pemilik toko, tertawa adalah reaksi yang jelas. Dia adalah
pedagang perhiasan. Itu pasti sebuah kata yang tertanam dalam rutinitasnya.
Namun Violet, yang menaggapnya berharga lebih dari apapun, merasa
mulutnya merenung saat dia mengucapkan untuk pertama kalinya istilah yang
baru dia pelajari.
" 'Cantik'…"
"Saya tidak tahu 'Cantik'. Apakah itu memiliki arti yang sama dengan ...
'indah'? "
310
--Ah, ada ada saja
Dia tidak mengajarinya kata-kata yang begitu sederhana. Begitu dia tahu cara
berbicara sampai batas tertentu, dia pikir secara logis dia bisa tahu kata-kata
lainnya.Dia telah mengukur itu dengan standarnya,meskipun dia dulunya gadis
kecil yang hanya tau kata 'mayor' .
Dia tidak mencari kata selain 'bunuh'. Setelah membawanya dan menjadi
walinya,dia hanya membawanya ke medan perang. Itulah hari pertama mereka
pergi berbelanja seperti itu.
--Ah ... disinilah aku, berusaha bertingkah seperti orang tua, namun ...
311
Dia sama sekali tidak mengajarkan kata-kata itu kepadanya. Itu sangat
mengkhawatirkan.
--Untuk berpikir aku tidak pernah mengatakan "cantik", meskipun aku bisa
mengatakan "bunuh" ... padahal kata itu benar-benar cocok dengannya ...
"Kalau begitu,siapa pun yang melahirkan Anda tidak kompeten. Bahkan saya
pun bisa menulis. "
"Jika Anda tinggal jauh dari kampung halaman Anda, setidaknya Anda harus
menulis beberapa."
"Apakah begitu…?"
"Saya beli satu ... Violet, pilihlah," katanya dengan nada rendah, seolah marah.
312
Violet berkedip. "Apakah itu perintah?"
Sebenarnya dia tidak ingin menyebutnya perintah. Namun, dia takkan patuh
jika mendengarkan dia mengatakan sebaliknya.
Violet melihat kotak kaca lagi dan, seperti yang diharapkan, menunjuk kembali
bros zamrud. "Kalau begitu, yang ini."
Saat Gilbert menekan penjaga toko dengan ekspresi kaku, yang hanya
tersenyum dan menyerahkan bros itu sembari berkata, "Datanglah lagi." bros
itu mahal, tampak bahwa, sebagai pemilik toko, dia akan sangat puas.
Menerima bros itu, Gilbert menarik lengan Violet sekali lagi dan meninggalkan
tempat itu. Jalan-jalan dipenuhi orang-orang yang datang untuk menikmati
kota malam. Di tengah keramaian, mereka berdua yang biasanya selalu
mempertanyakan hubungan dan eksistensi mereka kemana pun mereka pergi,
hanyalah bagian dari kemacetan.
Karena Violet tidak terbiasa dengan banyak orang, matanya bergerak ke segala
arah dan kakinya tertinggal. Dalam prosesnya, tangan mereka saling
melepaskan satu sama lain dan keduanya terpisah. Saat itulah Gilbert akhirnya
berbalik untuk melihat Violet. Rambut keemasannya tersembunyi dibalik
keramaian.
"Mayor."
313
Dia bisa mendengar panggilannya di tengah kebisingan. Terlepas dari berapa
banyak orang yang ada atau tidak dapat melihatnya, tidak mungkin dia akan
merindukan suaranya. Selalu, sejak pertama kali dia mengatakan 'mayor',
suara seperti angin yang berhembus dengan ramah telah diukir di telinganya.
Dia bergegas untuk pergi kembali dari jalan sebelumnya.
"Violet…"
Violet menatap Gilbert yang kebingungan itu dengan ekspresi tenang saat dia
menarik napas berat. Tampaknya tersesat tidak membuatnya sedikit gugup.
"Mayor, apa yang harus saya lakukan dengan ini ... setelah memilikinya?" Dia
menunjukkan kepadanya bros yang telah dipegangnya selama ini.
Gilbert mendesah. "Dalam pertempuran, ya. Tapi kau bisa memakainya pada
hari libur. Padahal, karena matamu biru, mungkin lebih baik membeli sesuatu
yang berwarna biru. "
Violet menggelengkan kepalanya pada kalimat terakhir. "Tidak, yang ini yang
paling 'cantik'." Dia berkata sambil menusuk jarum bros itu ke pakaiannya,
"Warna itu sama dengan mata Major."
314
--Kenapa ... kau ... mengatakan bahwa mataku indah ... pada saat seperti ini?
Meskipun dia adalah seorang gadis yang bersikap seolah-olah dia tidak
memiliki hati, dia menyembah pria yang telah membesarkannya tanpa
mengajarinya bagaimana mengekspresikan emosi.
Tanpa tahu apa yang dipikirkan Gilbert, Violet melanjutkan, "Saya selalu ...
menganggap mereka 'cantik'. Tapi saya tidak tahu kata itu, jadi saya tidak
pernah mengatakannya. " Dia tampaknya tidak bisa memakai brosnya dengan
benar, dia menusukkan jarumnya terus-menerus. "Tapi mata Major, dari saat
kami bertemu, 'cantik'."
--Hapus perasaanmu kau tidak bisa membiarkan dirimu terlihat dengan wajah
seperti ini.
"Biarkan aku ..." dia mengambil bros dari tangannya dan menaruhnya di
atasnya.Violet mengalihkan pandangannya ke permata di kerahnya.
315
"Mayor, terima kasih." Suaranya agak sedikit lemah. "Terima kasih banyak."
Berulang kali mendengarnya, dia menjadi tidak nyaman dan dadanya terasa
seperti sedang direbus.
--Aku tidak bisa ... mengatakan apapun.Aku tidak berhak untuk melakukannya.
316
Medan pertempuran tiba-tiba berubah beberapa hari setelahnya. Perang
kontinental yang dimulai dengan konfik moneter antara Utara dan Selatan dan
konfik agama antara Barat dan Timur, yang pecah pada periode yang sama,
saling terkait dan membuat keadaan semakin rumit. Gilbert dan Pasukan
Penyerangan Khusus Leidenschaftlich yang tidak biasanya dikirim ke medan
tempur berskala besar dan pasti, ke berbagai tempat di benua. Peranan
mengakhiri pertempuran dengan cepat tadinya adalah untuk Unit
Penyerbu. Berbagai pertempuran - dengan kata lain, pertempuran kecil -
menyebar dengan cepat di benua ini. Mereka bukanlah bentrokan biasa dimana
kekuatan lawan hanya bertabrakan di satu area.
Medan pertempuran luas yang dimiliki oleh garis pertahanan invasi utara dan
penghambatan selatan diberi nama Intense. Ini berbasis tepat di tengah
benua. Keseluruhan wilayahnya terdiri dari tanah suci, menurut agama yang
dimiliki oleh negara-negara Barat dan Timur. Itu adalah kota yang terbuat dari
batu dan pusat pasokan terbesar di wilayah Barat Selatan. Karena ingin
menguasai wilayah barat tanah suci, Timur meminjamkan kekuatan mereka ke
Utara sebagai sebuah negara sekutu, dan akibatnya, Barat bergabung dengan
Selatan.
Saat itu jam tiga pagi ketika sebuah laporan menginformasikan bahwa jalur
pertahanan Intense hancur. Garis pertahanan yang telah penuh dengan kamp-
kamp militer, dengan cepat dimusnahkan oleh serangan Utara, terus berlanjut
dalam keadaan darurat. Pada saat yang sama, konfik yang lebih kecil di
berbagai daerah mulai runtuh. Rincian kejadian tersebut menunjukkan bahwa
Utara, yang kekurangan sumber daya alam sejak awal, dan Timur, yang telah
menawarkannya dukungan, tidak dapat menarik persediaan, telah
317
memusatkan kekuatan militer mereka pada Intense, bertaruh secara
keseluruhan - menghadapi musuhnya.
Kamp-kamp Barat Selatan, yang tidak siap untuk segera merespons kejutan
serangan dengan perbedaan kekuasaan yang luar biasa, kembali bergerak
maju. Perintah pertemuan dikirim ke Gilbert dan unitnya, yang termasuk dalam
Sekutu Serikat Bangsa-Bangsa Barat Selatan dan telah mendengar laporan
tentang terobosan pertahanan '. Seorang utusan telah mengumumkan secara
resmi bahwa setiap tentara diharuskan berkumpul untuk ikut serta dalam
pertempuran yang menentukan, di mana semua tentara akan berkumpul.
Menjelang malam ketika Gilbert dan yang lainnya tiba di markas. Saat
berkemah, dia bertemu kembali dengan Hodgins setelah sekian lama.
"Kau masih hidup." Kali ini, Gilbertlah yang menemukan Hodgins dan menepuk
pundaknya.
Pria berambut merah itu tersenyum lebar saat dia berbalik. "Gilbert ... hei. Jadi
kamu juga hidup. Apakah kau khawatir tentangku? Banyak bawahanku
meninggal, tapi ... aku selamat. "
318
Dia bertanggung jawab atas sebagian pasukan yang ditempatkan di
Intense. Kelelahan dan pesimisme akibat kehilangan teman-temannya tidak
tersembunyi di balik senyumannya. Dia telah menertawakan leluconnya
sendiri, tapi kantung matanya terasa dalam dan wajahnya kotor.
Hal itu kemungkinan besar akan sulit bagi Hodgins, karena mereka adalah
rekan-rekannya yang mempercayakan hidupnya padanya dan berbagi cerita
setiap hari dengannya. Namun, saat melihat Violet saat dia datang, akhirnya
dia menunjukkan pandangan yang benar-benar ceria. "Apakah ini ... gadis kecil
itu?"
"Kau ... bisa datang dengan nama yang sombong. Violet kecil, ya? Nah, ini
bukan pertemuan pertamamu denganku, tapi kau tidak mengingatnya,
bukan? Aku kenalan lamamu. Panggil aku 'Mayor Hodgins'. "
319
"Kau telah menjadi cantik ..." Hodgins melingkarkan lengan ke bahu Gilbert dan
berbicara dengan suara rendah saat keduanya membelakangi Violet, "Kau...
ini ... sangat buruk, tahu? Seorang wanita muda seperti ini di daerah tempur ...
yah, tapi ... sepertinya tidak perlu mengkhawatirkan tubuhnya ... bahkan
korpsku tahu tentang perbuatannya. "
"Mungkin begitu, tapi ... bagaimana mungkin aku tahan? Ini sia sia. Kekuatan
fsiknya bukanlah saty satunya karunia yang ia miliki. Akan ... bagus jika dia
memiliki pekerjaan yang memanfaatkan atributnya yang lain. "
"Kau tau, aku ... sedang memikirkan untuk mundur dari militer dan membuka
usaha sendiri setelah perang ini usai. Ketika itu terjadi ... aku ingin tahu apakah
aku harus mengajak ... Violet kecil."
320
dalam kotak itu, Gilbert mengambilnya. Dia tidak cukup bodoh untuk tidak
menerima tawaran temannya di malam hari tepat sebelum pertempuran akhir
setelah beberapa minggu tidak merokok. Mendekatkan wajah mereka satu
sama lain, keduanya saling berbagi api.
"Tidak, aku takkan mati! Pasti. Aku sudah lama berpikir untuk membeli
perusahaan ... "
"Kenapa ... kau memilih gaya hidup singkat seperti itu ...?"
321
saya tetap berada di tentara seperti ini, tapi ... ada sesuatu yang merasa
salah. Akhirnya aku mengerti apa."
Gilbert sangat iri pada Hodgins saat dia dengan malu-malu membicarakan
mimpinya. Mereka mungkin tidak memiliki hari esok. Dalam keadaan seperti
itu, temannya bisa mengatakan bahwa ada hal-hal yang ingin dia lakukan dan
membicarakan masa depan bersama mereka. Mungkin ada orang yang akan
menertawakannya dengan bodoh, tapi Gilbert melihatnya sebagai sesuatu
yang mempesona.
--Aku tidak punya hal untuk dilakukan, dan tidak dapat memikirkan tempat lain
yang bisa kujalani.
Dia telah datang sejauh itu dengan bertindak seperti yang diharapkan dari
seorang anak yang lahir dalam keluarga militer mulia yaitu Bougainvillea.
Dia duduk di tanah agak jauh, menatap api unggun. Karena dia selalu berada
disamping Gilbert, tidak ada yang akan memanggilnya, tapi dia bisa
merasakan di kulitnya bahwa tatapan tentara di kamp terkonsentrasi
padanya. Dia tidak cocok untuk tempat seperti itu.
--Mungkin dia bisa ... menjalani sisa hidupnya berpakaian lebih cantik, bergaul
dengan gadis remaja seperti dirinya sendiri ... Tidak, tidak apa-apa jika mereka
tidak cantik. Jika dia bisa tinggal di suatu tempat ... di mana dia bisa
melakukan sesuatu atas kemauannya sendiri, dan bukan dengan perintah
dariku... aku merasa ... bahwa dia akan mampu ... untuk mendapatkan sesuatu
yang lebih unik."
322
"Benar. Jika bisnismu aman, aku mungkin akan membiarkannya bersamamu. "
Gilbert memiliki bakat untuk militer. Dia tidak pernah merasakan kegelisahan
atau ketakutan saat menerima promosi di tentara. Tuhan telah
menganugerahkannya dengan takdir yang sangat cocok dengannya.
Karena Hodgins tidak menyangka bahwa dia akan mendengar itu, dia
menjatuhkan rokok saat dia mengucapkan "Hah?", Seolah meminta
pengulangan.
Violet, yang telah diam, perlahan bereaksi dan mengangkat kepalanya ke arah
mereka.
"Seperti yang kukatakan, jika sesuai dengan Violet, aku mungkin akan
menitipkannya padamu ..."
"Benarkah!? Aku menganggap itu sebagai janji! Tulislah sebuah kesaksian! "
Gilbert terbatuk saat ia meraih kerah jaket seragamnya dan terguncang maju
mundur. "Aku bilang 'mungkin'! Itu belum pasti! "
323
"Yah, biarpun kukatakan itu berbahaya ... itu ... bukan berarti aku akan menjadi
pelindungnya."
"Mari kita lanjutkan diskusi ini nanti. Sampai jumpa, Hodgins. "
"Hei, Gilbert! Jangan lupa apa yang kau katakan tadi tidak peduli apapun! Tidak
peduli apapun, mengerti !? "
--Tidak, tapi ... aku pulang dengannya di pelukanku saat pertama kali bertemu.
Kembali saat dia berlumuran darah dan tidak tahu bagaimana cara berbicara,
meski dia ketakutan, dia masih memeluknya. Sementara itu, dia telah
mengawasinya seolah-olah dia adalah sesuatu yang misterius. Pada saat ini,
saat dia mengamati raut wajahnya saat dia membiarkan rambutnya turun,
meski telah berkembang menjadi wanita muda yang ramping, dia masih
seorang gadis kecil. Namun, penampilannya yang dewasa tampaknya tidak lain
dari pada wanita, dan di dalam tubuhnya tinggal jiwa seorang pejuang yang
ganas.
324
Mungkin karena Gilbert sedang menatapnya, Violet berpaling untuk
menatapnya. Tatapan mereka terkunci.
"Tidak, maksud saya setelah besok. Apa yang harus saya lakukan saat besok
berakhir? Mayor, Anda ... membicarakannya dengan Mayor Hodgins. Bahwa
Anda akan mempercayakan saya padanya. "
"Kau mendengarkan?"
Violet tidak berekspresi seperti biasanya, namun suaranya terdengar aneh.
"Violet?"
"Apakah saya akan dipindahkan ke Mayor Hodgins ... untuk dibuang? Apakah
saya tidak dapat menerima perintah Mayor? " Pertanyaan tersebut mencela
bahwa dia menganggap dirinya sebagai 'benda'. "Saya ... kemungkinan
325
besar ... tidak bisa menerima perintah Mayor Hodgins. Saya sendiri ... tidak ...
memahaminya dengan baik ... tapi saya tidak bisa bergerak jika tidak dengan
perintah orang-orang yang saya akui. Itulah sebabnya ... aku akan menjadi
yang paling berguna ... disamping Mayor."
Wajah Gilbert mendung pada kalimat yang seperti mesin itu. "Apakah kau ...
begitu menginginkan perintahku?"
"Perintah adalah segalanya untukku. Dan ... jika mereka tidak diberikan oleh
Mayor ... aku ... "
--Harus…
326
"Eh?"
Dengan wajah yang dia buat, Violet hanyalah seorang gadis muda. Itu
membuatnya ingin bertanya mengapa dia pergi ke medan perang. Mengapa
tubuhnya cenderung untuk berperang? Mengapa dia mempercayakan dirinya
kepada orang lain dan menjadi alat mereka?
"Apakah itu ... sebuah perintah?" Seolah menolak gagasan tersebut, Violet
dengan putus asa mengajukan sedikit perubahan dalam ekspresinya, "Apakah
itu perintah Mayor?"
327
--Aah, bukan itu
Rasa frustrasi pada hal-hal yang tidak berjalan seperti yang dia inginkan
mendidih di dalam kepalanya dan meledak. "Kenapa ... apa pendapatmu
tentang segala sesuatu harus berhubungan dengan perintah?! Apakah kau ...
benar-benar percaya bahwa aku menganggapmu sebagai alat? Jika memang
begitu, aku tidak akan menggendongmu di tanganku atau memastikan bahwa
tidak ada yang akan mengacaukanmu saat tumbuh dewasa! Dan juga ... kau
tidak menyadari ... bagaimana perasaanku ... tentangmu. Biasanya ... siapapun
pasti ... pasti mengerti. Bahkan saat aku marah, bahkan saat keadaan sulit, aku
...! " Dia bisa melihat bayangan wajahnya yang menyedihkan di mata
Violet. "Aku ... Violet ..."
Mata biru itu selalu memandang Gilbert. Namun, sama untuk mata hijau
itu. Tanpa sadar, dia akan selalu menatapnya. Dari satu bulan sampai empat
tahun, mereka akan selalu bersama kemanapun itu.
"Ma ... yor ..."Sejak bibirnya yang merah cerah mengucapkan kata
pertamanya, Gilbert telah melakukan semua yang dia bisa untuk
melindunginya. Dia juga seorang pemuda belaka saat mereka pertama kali
bertemu, dan tidak tahu cara membesarkan anak-anak.
"Apa kau tidak memiliki perasaan? Bukan begitu, kan? Kau bukannya tidak
memilikinya. Bukankah begitu? Jika kau tidak memiliki perasaan, lalu
bagaimana wajah itu? kau bisa membuat wajah seperti itu, bukan? Kau
memiliki perasaan. Kau memiliki ... hati sepertiku, kan !? "
328
Teriakannya mungkin bisa terdengar di tenda-tenda di dekatnya. Memikirkan
itu untuk sedetik, ia merasa dadanya mengencang. Dia tidak memiliki hak
untuk menceramahi dia dengan penuh kesombongan.
"Saya tidak ... mengerti ... perasaan." Violet berkata dengan suara gemetar,
seolah-olah untuk menunjukkan bahwa dia tidak tahu bahwa dia sedang
ketakutan.
"Kau ... sekarang berpikir aku menakutkan... bukan? Kau tidak suka ... aku tiba-
tiba berteriak, bukan?"
"Kau tidak suka diberitahu hal-hal yang tidak kau pahami, bukan?"
"Itu bohong…"
Dia kehilangan sesuatu yang penting sebagai pribadi. Bahkan jika dia memiliki
perasaan, dia tidak bisa merasakannya. Dia telah dibesarkan seperti itu.
329
Gilbert meletakkan tangan diatas matanya dan memejamkannya. Dengan
begitu, dia tidak bisa lagi melihat wajahnya. Yang bisa didengarnya hanyalah
suara napasnya. Ia tidak bisa melihatnya.
"Saya tidak ... mengerti diri saya sendiri. Mengapa saya dibuat sangat berbeda
dari orang lain? Kenapa aku tidak bisa ... mendengarkan perintah dari siapapun
kecuali Mayor ...? "Dia terdengar sangat putus asa. "Saat, saya ... pertama kali
bertemu dengan Mayor, saya berpikir, 'ikuti orang ini'."
Dia bisa tahu betapa mudanya dirinya bahkan bila ia tak ingin
mendengarkannya.
Setelah terdiam beberapa saat, Gilbert berbisik pelan, "Violet, maafkan aku."
Dia membuka matanya dan mengulurkan tangannya ke arahnya, meletakkan
selimut di atas tubuhnya sampai ke mulutnya. "Aku berbicara seolah-olah saya
menuduhmu melakukan sesuatu yang tidak pernah kau lakukan ... aku ingin
330
kau memaafkanku. Besok adalah ... pertempuran akhir. Harapan banyak orang
bergantung pada kekuatanmu. Tidurlah. Mari kita bicara lagi ... tentang apa
yang akan kita lakukan setelah itu."
Dia menggunakan nada terlembut yang bisa dia keluarkan.
"Ya." Violet mendesah lega. "Saya pasti akan melakukan yang terbaik. Selamat
malam, Mayor. "
Ada suara gemeresik menggoda untuk sesaat, tapi tak lama kemudian, Gilbert
bisa mendengar suara napas yang biasa. Sambil membelakangi Violet, dia
berusaha mendorong dirinya untuk tidur seperti Violet. Namun, air mata
meluap dari dalam matanya yang tertutup.
Air mata yang telah ia tahan sedemikian lama mulai menetes tanpa henti. Dia
melakukan yang terbaik agar tidak terdengar. Dengan membawa tangannya ke
wajahnya, dia merasakan sakit di dadanya.
331
yang hampir seperti taman kotak, yang berisi jalur air yang kompleks, kincir
angin dan lapangan terbuka. Hanya ada satu pintu masuk dan satu pintu
keluar. Sebuah jalan tunggal yang panjang, yang dinamai Jalan Ziarah, menuju
pusat kota, tanjakan meninggi sedikit demi sedikit, dan berakhir di sebuah
katedral. Tulisan itu berisi kitab suci yang dipercaya menggambarkan Kejadian
Kontinental dan beberapa dewa yang disembah di seluruh benua, serta
pertempuran kuno dan apa yang akan terjadi selama kiamat.
Tempat itu dianggap sakral karena berada di katedral tempat kitab suci asli itu
disimpan. The Continental Genesis menggambarkan karakteristik dan tindakan
para dewa, dan akhirnya, kitab suci asli adalah objek iman yang paling akurat,
tidak peduli tuhan mana yang dipercayainya. Itu adalah tanah damai dimana
semua sekte bertemu melalui difusi dari buku asli. Gilbert dan Angkatan Darat
Barat Selatan harus masuk ke tanah perdamaian tersebut dan merebutnya
kembali.
332
"Pasukan utama akan terlibat dalam pertempuran pertahanan-penyerangan di
gerbang. Kami memikirkan memanjat dinding untuk serangan mendadak, tapi
terlalu besar. Tidak mungkin. Sementara itu kita akan membuat sebuah
tangga, semangat tempur pasukan mereka akan menurun dan Timur Utara
akan menuju ke tanah suci dan memperkuat benteng mereka. Saat itulah saya
ingin bergantung pada kekuatan tak beraturan yang bersekutu dengan
Persatuan Barat Selatan, yang ternyata banyak jumlahnya. Pertama, Mayor
Gilbert dari Pasukan Penyerangan Khusus Leidenschaftlich. "
333
"Maksud saya, ini adalah rencana berdasarkan kondisi ideal, tapi yang jelas,
semuanya tidak akan berjalan begitu dalam kenyataan. Jika Unit Penyerbu
gagal, ada pilihan untuk menarik dan membakar tempat dari luar. Lahannya
luas, jadi api akan menjadi besar. Mereka akan terbakar lebih cepat. Ini
efektif ... tapi membakar ke tempat suci tidak bisa diterima, secara emosional.
Tolong jangan membenci kami, pejabat Angkatan Darat Barat. Kami dari
Angkatan Darat Selatan bukan ateis. Saya bukan seorang ateis. Tapi, serius. Ini
adalah upaya terakhir. Namun, sekarang satu-satunya kesempatan kita.
Semakin banyak waktu berlalu, semakin banyak kemajuan dengan
memperjuangkan daerah ziarah Intense dan semakin sulit untuk
mendapatkannya kembali. Orang-orang di dalam juga akan mengalami lebih
banyak kerusakan. Saya ingin mengakhiri perang yang memakan sumber daya
ini, bahkan jika artinya mengolesi wajah negara-negara Barat Selatan dengan
lumpur. Semua orang berpikir sama, bukan? Batu pijakan kita adalah ...
Pasukan Penyerangan Khusus Leidenschaftlich. Kami mengandalkanmu. "
Diberitahu begitu dengan nada tegas, Gilbert menjawab pelan. "Aku tahu.
Pertahanan katedral mungkin yang terkuat. Tapi tidak perlu khawatir. 'Senjata'
Leidenschaftlich...menjamin itu. Saya ingin setiap unit merasa nyaman dan
berkonsentrasi pada penekanan. "
334
Di sekeliling pagar batu tanah suci Intense adalah saluran irigasi. Itu adalah
jalur air yang cukup dalam, sedalam pinggang orang dewasa. Sepanjang
perjalanannya, kaskade (air terjun kecil) di mana orang yang jatuh darinya bisa
terlihat. Bagian dalam sistem drainase terbagi dalam banyak jalur, dan jika
beberapa mengarah ke kota, seharusnya ada yang mengarah ke katedral.
Unit itu memulai infltrasi mereka sambil dengan hati-hati menurunkan tangga
yang terpasang. Squad 2, 3 dan 4 memilih rute terpisah satu demi satu, dan
akhirnya, hanya Gilbert dan Squadnya yang berlari ke saluran air bawah tanah
yang sangat panjang. Mereka sangat yakin akan ada penyergapan yang
menunggu mereka, namun akhirnya kecewa karena tiada apapun.
Setelah beberapa saat berlari, saluran irigasi yang rumit bisa terlihat. Ada
sebuah tangga, dan di atasnya ada sesuatu yang mirip dengan tutup besi.
Dibaliknya adalah dunia luar.
Kaki Violet benar-benar berhenti bergerak. Semua orang tentu saja berhenti
juga.
335
"Apakah kau mendengar sesuatu?"
"Tidak, saya pikir karena saya tidak mendengar apapun. Jika saya adalah
komandan mereka, saya akan memberantas Unit penyerbu di sini saat mereka
berusaha melakukan invasi yang luar biasa. Jika kita hanya menaiki tangga dan
pergi ke sana, kita mungkin akan terbunuh. Mayor, saya akan terus maju
sendiri. " Violet menyatakan, melepaskan kapak tempur yang dibuat khusus
untuknya dari sarung di punggungnya.
"Kau tidak bisa. Kita tidak tahu berapa banyak jumlah mereka. "
"Jika mereka dalam jumlah besar, lebih banyak alasan bagi saya untuk
mengusir musuh sehingga setiap orang bisa selamat. Perintahmu, Mayor. "
"Mayor, perintahmu."
Bukan hanya pandangan Violet tapi tatapan yang lainnya juga berpusat pada
Gilbert.
336
menggerakkan rantai penyeimbang. Memutar tubuhnya dengan sekuat tenaga,
dia melepaskan ujung rantai ke tutup besi. Tutupnya kemudian terbang dengan
dentang yang luar biasa. Sekilas wajah mengejutkan tentara musuh bisa dilihat
dari sisi lain. Namun, sebelum mereka bisa menyiram Violet dengan peluru,
ujung rantai yang diregangkan itu meremas kapsul dan mengeluarkan suar
sinyal. Cahaya yang menyilaukan itu membingungkan tentara musuh.
"Baiklah, kita juga naik! Ayo pergi sambil menyembunyikan diri sementara
Violet mendukung kita" Gilbert menaiki tangga, menuntun semua orang, selagi
Violet menghabisi puluhan orang.
Jalur saluran air bawah tanah itu bukan menuju katedral tapi jalan pintas untuk
itu. Dengan pandangan musuh yang memusatkan perhatian padanya, anggota
unit berlari ke arah gedung yang berfungsi sebagai perisai dan
menyembunyikan diri mereka sendiri.
"Sniper! Bersiaplah!"
"Tembak!!"
337
Peluru tembakan melewati Violet dan mengenai musuh. Pada saat yang sama,
dia berputar ke udara dan mengambil pistol dari sarung seragam militernya.
Sebelum mendarat, dia menembak dua musuh yang akan menyerang Gilbert
dan yang lainnya dari bayang-bayang. Saat kakinya menyentuh tanah, dia
tidak meraih pegangan Witchcraft melainkan rantainya dan berbalik. Leher
beberapa orang lain yang berusaha melarikan diri terbang. Beberapa jalur yang
sebelumnya telah diblokir oleh musuh terbuka dan Violet segera maju setelah
membantai garda depan. Semuanya terjadi dalam sekejap.
"Semuanya, maju!!"
Atas perintah Gilbert, semua orang menarik pedang mereka dan mengikutinya.
Tidak ada satu jiwa pun yang meragukan punggung kecil itu. Pada hari itu,
pembunuh terbaik mereka mengerahkan seluruh kemampuannya.
"OOOOOOOOOOOOOOOOOH !!"
338
berharga. Alasan suci yang mereka mimpikan. Bukankah begitu?" Dia
mengangkat suaranya dengan senyum tak kenal takut. "Squad pendukung,
keluarkan trebuset! (pelontar batu) Mari kita hancurkan kincir angin yang
digunakan musuh sebagai pelindung! Kami akan menghancurkannya dan
menghabisi penjaga belakang mereka! Tentara mereka akan datang satu demi
satu, tapi jangan menyerah! Siapa pun yang bisa memanfaatkan benteng ini
dengan baik menang! Tunjukkan mereka sisi mana yang terbaik! "
"Ya!" Teriakan persetujuan terjadi sebagai balasan dan setiap prajurit bertindak
segera.
Hasilnya belum terlihat. Namun, itu juga berarti mereka masih memiliki
kesempatan untuk menang.
"Aku sudah marah sejak kemarin ... tidak, sejak dulu! Ayo akhiri perang bodoh
ini! " Sambil menaikkan senjatanya, Hodgins memasuki awan debu untuk
bertarung bersama rekan-rekannya.
"Pasukan utama telah memulai invasi dari gerbang. Unit Timur Utara yang
menguasai daerah ini terbagi menjadi dua kelompok untuk gerbang dan
katedral. Jenderal utama mungkin ada di salah satu dari mereka. Agar bisa
menang, kita harus memotong lehernya dan menguasai katedral. Jika moral
mereka turun, kita menang. "
339
Anggota Pasukan Penyerangan Khusus Leidenschaftlich bersembunyi di sebuah
bangunan di dekatnya yang menghadap ke katedral. Mereka menyortir
keadaan setelah mendengarkan pengirim kabar yang diutus dari gerbang
utama.
Katedral yang bisa dilihat dari jendela bangunan itu dilindungi oleh keamanan
bagaikan tembok baja dan terlihat cukup menggelikan. Tentara bersenjata
mengelilingi pinggiran katedral yang berbentuk silinder. Sebaliknya, personil
yang tersisa dari Pasukan Penyerang tidak cukup. Meskipun yang terluka
dibawa ke gedung, mereka tidak dapat dihitung, dan bagian atas katedral
cukup jauh dari mereka. Untuk naik ke atasnya, gerbang diatas tanah, yang
merupakan satu-satunya pintu masuk dan keluar, adalah satu-satunya
pilihan. Sepertinya tidak ada harapan lain. Namun, masuk langsung dari depan
tidak akan menghasilkan apa-apa selain membuang nyawa dengan
percuma. Semua orang kelelahan. Mereka telah melarikan diri ke tempat itu
untuk mempersiapkan diri mereka untuk saat ini, tapi tidak bisa tinggal di sana
selamanya.
Meskipun ada yang duduk di lantai, Violet berdiri di dekat jendela sepanjang
waktu. Gilbert mengira dia memperhatikan musuh, tapi sepertinya dia
merencanakan sesuatu.
Dia melirik ke luar. Itu adalah struktur persegi yang aneh."Atapnya terbuka dan
jarak ke katedral tidak terlalu besar. Saya bisa melompat dari sini jika dan
melakukan pendekatan. "
340
Dia yakin itu tidak mungkin. Meski jarak antara bangunan dan katedral tentu
sudah dekat, tidak akan ada pijakan bahkan jika lompatan tersebut
dilakukan. Jatuh dari situ tampak fatal.
"Saya percaya bahwa Mayor dengan aman akan membawa semua orang
kembali ke sini. Aku tidak bisa memikirkan metode lain. Kita perlu menahan
pihak lain agar kita bisa menang."
"Saya tidak tahu ... apakah kematian adalah sesuatu yang seharusnya saya
siapkan ... atau tidak."
Sama saja dengan mengatakan bahwa dia tidak takut akan hal itu.
341
"Kalau begitu, apakah Anda berniat menunggu di sini sampai Unit Penyerbu
datang?"
"Kesampingkan saya, banyak rekan kita telah meninggal sampai saat ini. Dan
ini bukan pengorbanan tapi merupakan ukuran (putusan) penting. Mayor
sebaiknya membuat keputusan yang tepat, seperti biasa. Tolong sampaikan
kepada saya. Tolong perintahkan saya, tidak peduli apa yang terjadi ...
Mayor. Dan kemudian, saya ... pasti ... " Violet menyalurkan maksudnya yang
jelas ke dalam suaranya," ... menjadi 'perisai' dan 'senjata' Anda. " Dia
menatap mata hijau Gilbert seolah-olah itu adalah sesuatu yang
mempesona. "Aku akan melindungimu." Kata-katanya tidak berbohong. "Tolong
jangan ragukan ini. Akulah 'asetmu'. "Anehnya, sudut bibir Violet sedikit
meringkuk ke atas.
"Apa itu?"
--Aku…
342
--Aku tidak bisa membandingkanmudengan orang lain. Bahkan jika banyak
bawahanku mati, aku ingin kau hidup. Aku…
"Aku telah berpikir selama ini ... tentang takdir yang kubawa sebagai hasil dari
selalu memprioritaskan keuntunganku sendiri."
"Kau benar. Mementingkan satu orang itu salah. Ada hal lain ... yang harus
diprioritaskan. "
"Aku mengerti, Violet. Ayo lakukan itu tapi, " Gilbert menambahkan," Aku tidak
akan membiarkanmu pergi sendiri. Kami akan memisahkan kelompok untuk
penyerangan dan kelompok untuk meminta bala bantuan dari Squad 2 dan 3.
Kami akan menembakkan sebuah kabel baja ke beranda dan kau akan
menuruninya. Setelah selesai, tidak hanya kau tapi yang lainnya juga akan bisa
masuk ke dalam. "
Infltrasi akhirnya dimulai. Pindah ke gedung yang ditunjukkan oleh Violet itu
mudah. Mungkin karena keadaan perang yang mengerikan, selain yang
343
ditempatkan di katedral, semua tentara di sekitar kota tersebut menuju ke
gerbang.
Saat mereka sampai di atap, langit bisa terlihat tertutup oleh jaring baja
berkarat. Mereka hanya memindahkan bagian-bagian yang menjadi
menghambat jalan, sehingga memudahkan Violet berlari. Mereka kemudian
memaku kabel besi ke tanah pada jarak tempuh dekat. Yang tersisa untuk
dilakukan adalah membuka jalan .
"Aku akan jadi ... yang pertama. Kalian semua bisa mengikuti setelahnya. "
Semua orang mengambil bagian dari jala besi yang dipotong menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Mereka akan menggunakannya untuk
menggantungkan kabel besi dan meluncur ke bawah.
344
Suara tentara musuh bisa terdengar dari bawah. Sepertinya keberadaan
mereka telah diketahui.
Memastikan bahwa kabel besi yang melekat pada tubuh Violet cukup ketat,
Gilbert turun dengan bersemangat. Saat menabrak dinding dan entah
345
bagaimana berhasil mendaki ke atas, Violet segera mengulurkan
tangannya. Dia berdiri tegak di kakinya dan menahan beban rekan-rekannya
yang turun dari kabel besi.
Setelah ditanya demikian, dia tiba-tiba terjatuh di tempat. Tali baja ditembak
oleh senjata musuh. Para prajurit jatuh ke tanah dan meninggal. Gilbert
memberi isyarat kepada mereka yang ditinggalkan di atap, "tolong panggil
bantuan" dengan tangannya.
Pada akhirnya, hanya dua orang yang berhasil melakukan infltrasi, tapi Gilbert
agak merasa bahwa itu memang sudah pasti.
"Ya, Mayor."
Dia tampak buruk. Pipinya yang putih memiliki goresan dari potongan-
potongan kaca. Pakaian tempurnya tercabik-cabik. Dia dipenuhi bau asap,
basah oleh darah tentara musuh, dan napasnya terganggu, seolah kekuatan
fsiknya berada pada batasnya.
"Iya."
Pundak Gilbert juga terangkat karena kelelahan. "Tapi ini perintah: tidak peduli
apa, jangan mati."
346
"Ya, saya pasti akan hidup dan melindungimu, Mayor."
--Kau benar-benar ... bisa berbicara dengan baik. Kau sudah dewasa kau ...
bukanlah 'aset'.
Di luar ruangan ada tangga spiral yang mengarah ke teras. Keduanya melihat
keluar jendela saat mereka naik, mengamati tanah yang tampak jauh di
bawah. Jubah asap yang tinggi naik dari gerbang. Gilbert cemas bertanya-
tanya apakah Hodgins masih hidup.
"Mayor, kita akan segera sampai di lantai paling atas." Violet sekali lagi meraih
kapak tempurnya.
Prajurit yang telah siaga mendengar langkah kaki mereka, menarik pedang
mereka dan turun untuk menyerang mereka. Bersamaan dengan itu, tentara
lainnya meraung saat mereka menaiki tangga.
347
Gilbert menarik pedangnya sendiri dan berjalan menuju lantai yang lebih
rendah. "Pergilah, Violet. Selagi aku menghambat mereka, bunuh yang di atas
dan nyalakan suar sinyal. Hanya dengan itulah ... kita dapat mengumumkan
deklarasi kemenangan atas pertempuran ini. Bahkan jika jumlah kita lebih
sedikit, kita lebih diuntungkan. "
Meski tidak pernah ragu saat membuat pilihan yang kejam, Violet goyah. Jika
semua tentara dari lantai bawah datang, dia hampir tidak bisa membayangkan
Gilbert memiliki kesempatan untuk melawan.
"Tapi saya-"
Saat dia dibentak, tubuh Violet bergerak otomatis setengah jalan. Dia menaiki
tangga tanpa bisa membalasnya, menendang pintu ke lantai atas tempat
patung para dewa digambar dan keluar. Saat dia melakukannya, apa yang ia
lihat adalah pemandangan yang begitu indah, bisa membuat orang menyesal
melihat ke sana dalam situasi seperti itu. Air mancur mungil yang
lembut. Taman yang tumbuh hijau dan berbunga. Aroma manis dan harum
mereka dicampur dengan bau busuk asap.
Teras katedral itu adalah taman di langit. Untuk beberapa saat, Violet terkejut
akan melencengnya realitas secara berlebihan.
348
"Dia musuh! Bunuh dia!"Ada empat tentara. Mereka adalah penembak jarak
jauh dan pengamat. Berapa banyak rekannya yang dibunuh oleh mereka saat
mereka mencoba memasuki katedral? Mereka berada di tempat menembak
yang hebat.
Jeritan dan tembakan terdengar dari bawah. Suara detak jantung Violet
meningkat tajam.
"Bergerak ..." Dia mengayunkan kapak tempur, darah orang-orang yang dia
bunuh berceceran di sekitar tempat itu saat dia mempelototi musuh di
depannya dengan tatapan binatang buas. "Bergerak, bergerak, bergerak,
bergerak, bergeraklah!"
Gilbert melindunginya dari bawah. Dia harus kembali sesegera mungkin dan
memberinya bantuan.
349
"BERGERAKLAHHHHH!"
Dia menyayat leher orang terakhir. Kakinya secara alami jatuh ke tanah karena
rasa sakit akibat tembakan. Sambil berdiri tegak, dia melepaskan suar sinyal
yang telah dibungkus di pistolnya ke langit. Kecerahan putih tersebar di
udara. Rasanya seperti bunga cahaya.
Dia tidak membiarkan semuanya berakhir dengan hanya satu tembakan. Dia
menggiling semua puing-puing yang tersisa.
Sinyal tersebut membuat suara nyaring. Segera setelah terdengar suara, Violet
terjatuh kedepan lebih dahulu.
"Ah ... Augh ... ugh ..." Suara berikutnya yang didengarnya bukan dari suar
sinyal yang baru saja ia tembakkan. Teriakan singkat terdengar pada saat yang
luar biasa itu. Bahu kanannya telah ditembak dari jarak dekat, yang telah
membuka lubang besar di dalamnya. Wajahnya dipenuhi darahnya sendiri.
Dia tidak bisa bernapas dengan baik. Pundak tangannya yang dominan hanya
menggantung dengan lesu. Indra perasa tangannya memudar.
350
Dia tidak seharusnya berdiri. Semakin dia bergerak, semakin banyak darah
mengalir keluar.
"Mayor!"
Meski begitu, Violet kembali ke tempat dia datang. Satu-satunya alasan dia
bisa menggerakkan tubuhnya meskipun ada luka serius adalah obsesinya
terhadap satu-satunya tuan miliknya. Dia meninggalkan jejak merah saat dia
berjalan.
Gilbert terbaring di tengah tangga, dan akan ditikam sampai mati oleh
bayonet tentara musuh. Tangan musuh tergelincir mendengar suara Violet, tapi
ujung bayonet menusuk wajah Gilbert.
351
Salah satu mata Gilbert telah dicungkil dan dia mengalami luka parah. Dia
tidak lagi bisa melihat cahaya atau warna dengannya. Dia tampak seperti
mayat yang tidak bisa berbicara tapi tetap bernafas. Namun, napasnya sangat
dangkal. Tangan dan kakinya berdarah dengan goresan peluru dan pedang.
Apakah dia akan mati karena pendarahan hebat atau terbunuh oleh tentara
musuh yang akan datang dari bawah? Bagaimanapun, kecemerlangan hidup
hampir hilang baginya.
Violet tak merenung sedikitpun terhadap pilihan untuk membuang Gilbert atau
kapak tempurnya. Dia melemparkan kapak tempur itu dan mencoba turun
dengan Gilbert menggunakan lengan yang masih bekerja. Saat melakukannya,
sekelompok pria bersenjata bergegas menyerbu dari bawah.
352
"UUUUUUUUUUAAAAAAAH !!"Violet mengangkat kapak pertempuran sekali lagi
dan memotong musuh dengan satu tangan. Dia tanpa ampun memukul mereka
dengan rantainya, memecahkan tengkorak mereka yang berusaha menyerang
dirinya dengan ujung rantai itu.
"MA... MATILAH!"
Akhirnya, Violet lengah terhadap seorang prajurit muda, yang berteriak saat
dia bergegas, untuk menyerangnya. Teriakannya tidak terdengar. Pedangnya
mengunggis bagian bawah lengan satunya.
Itu adalah musuh tanpa keterampilan bertarung. Dalam kondisi normal, dia
mungkin akan menjadi anak muda yang tidak memiliki hubungan dengan
peperangan dan tidak perlu memegang pedang.
Menjatuhkan senjata yang telah menikamnya dan berdiri, dia berteriak. Dia
menatapnya dari jarak dekat, menyusut saat menyadari yang harus dia bunuh
adalah seorang gadis muda.
"Kau bisa ..." darah menetes dari bibirnya, "bunuh aku ... tapi tolong ... jangan
bunuh ... Mayor." Violet memohon untuk kehidupan Gilbert. Prajurit yang
tercengang itu tercermin dalam mata birunya yang indah, tapi dia tidak bisa
melihatnya dengan benar karena darah dan keringat turun dari kepalanya. Dia
tidak bisa melihat ekspresi wajahnya.
353
"Aku ... maafkan aku ... aku tidak bermaksud begitu ... aku ..." suara tentara itu
retak.
"Aku tidak bersungguh-sungguh! Maafkan aku! Aku tidak bermaksud begitu! "
"Tolong...."
"Bukan begitu! Ini…! Aku tidak bermaksud begitu! " Prajurit itu menjerit saat
dia melarikan diri.
"Violet ..." Gilbert, yang telah terpejam sepanjang waktu, nyaris tidak
membuka salah satunya saat dia berbicara.
Mendengar namanya dipanggil, Violet menjawab dengan suara penuh air mata,
"Mayor ..."
Itu adalah suara yang tidak dia dengar darinya sampai saat itu. Aura dewa
iblisnya menghilang dan wajahnya seperti anak ketakutan yang tergeletak di
sudut medan perang.
354
"Violet ... apa yang terjadi ... sekarang? Di mana kita?"
"Pergi... larilah."
Karena tidak dapat memahami apa yang telah dia katakan pada awalnya,
Violet ragu untuk menjawabnya. "Apakah Anda menyuruhku untuk ...
meninggalkanmu?" Dia menggelengkan kepalanya untuk menolak. "Aku tidak
bisa melakukan itu! Mayor ... aku akan membawamu. "
"Aku baik-baik saja. Jika kau meninggalkanku di sini dan pergi ... kau ...
masih ... memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Tolong kaburlah, Violet. "
355
Ledakan keras bisa terdengar dari kejauhan. Hanya tempat yang mereka
berdua tempati yang sepi, seolah-olah itu adalah dimensi yang berbeda.
"Saya tidak akan melarikan diri, Mayor! Jika Mayor disini, maka saya akan
bertarung disini! Jika saya harus melarikan diri, saya akan membawa Mayor
bersamaku! "Teriaknya sambil menggunakan kedua lengannya, berdarah dan
kram, untuk memegang kerah seragam tempurnya dan menyeretnya.
Dia bisa mendengar suara pembuluh darah yang pecah. Dia mungkin sangat
menderita saat dagingnya hancur lebur.
"Violet!"
356
Violet tidak mendengarkan perintahnya. Napasnya keluar seperti desis dan,
sambil meletakkan sisa kekuatannya di lengan yang telah ditikam oleh
bayonet, dia turun satu langkah setiap kali. Semakin dia bergerak, pisau itu
semakin memotong dagingnya.
"Violet!"
Meski begitu, sambil menggigit bibirnya erat-erat, dia kembali menaiki tangga
dengan hanya menggunakan lututnya. Namun tubuhnya telah kehilangan
keseimbangan tanpa lengannya. Dia terpeleset beberapa kali dan
357
terguling. Dia akan jatuh dan berdiri, jatuh dan berdiri. Khawatir tentang Gilbert
seorang, dia membalikkan diri ke tangga, menuju lautan darah. Meskipun dia
tidak berada di bidang penglihatannya, begitu Gilbert menyadari bahwa dia
telah kehilangan lengannya karenanya, air mata mulai mengalir dari
matanya."Hentikan ..." suaranya yang memohon bergema dengan sedih,
"hentikanlah, Violet!"
"Aku tidak mau." Sekali lagi, dia langsung menolak. "Mayor ... hanya ...
hanya ... sedikit lagi ..."
"Itu cukup. Sudah cukup ... lenganmu ... lenganmu ... "
"Tentara musuh tidak datang. Kemungkinan besar ... bala bantuan tiba di lantai
bawah. Aku bisa mendengar ... suaranya. "
"Kalau begitu turunlah lebih dulu! Itu benar, lebih baik seperti ini. Panggil bala
bantuan Pergilah, aku baik-baik saja! "
"Aku tidak mau! Jika ... Jika Mayor meninggal saat aku pergi, apa yang harus
kulakukan? "
"Jika itu terjadi, itu akan berakhir untuk saya. Tidak apa-apa, turun saja! "
"Aku tidak mau! Tidak peduli apa ... aku tidak mau! Jika aku meninggalkan
Major di sini ... dan saat kembali ... "
358
"Tidak apa-apa kalau aku mati. Tidak apa-apa asalkan kau hidup! "
"Aku tidak bisa mematuhi perintah ini!" Sambil meringkuk, Violet terus
berusaha menarik Gilbert. Tangannya sudah lumpuh, dan karena itulah dia
tidak bisa membawanya. Dia bisa saja berjalan menggunakan persendiannya,
tapi tidak tanpa membawanya. "Tidak masalah ... tidak peduli apapun ... aku
tidak akan membiarkan Mayor mati." Gigitan Violet menggali bahu Gilbert. Dia
seperti seekor anjing yang membawa sesuatu dengan mulutnya.
"U ... Uuuuuuh!" Suaranya bocor keluar dengan penuh penderitaan. Sosoknya
bergetar saat dia berulang kali berusaha menariknya. Namun, dengan luka
separah itu dan tubuh yang bukan anjing, melainkan manusia, tidak mungkin
dia berhasil. "Ma ... yor ..."
"Violet, hentikan ... aku ..." Gilbert tersedak, "... aku ... aku ... mencintaimu!"
Teriaknya, penglihatannya kabur karena air mata yang meluap, "aku cinta
kau! Aku tidak ingin membiarkanmu mati! Violet! Hiduplah!!"
359
dibisikkan hatinya. Meski begitu, dia sama sekali tidak mengatakannya secara
langsung.
Kapan perasaan itu tumbuh dalam dirinya? Dia tidak tahu apa pemicunya. Jika
ada yang bertanya apa yang ia sukai darinya, dia tidak akan bisa
mengungkapkannya dengan benar melalui kata-kata."Violet…"
"Mayor." Sebelum dia menyadarinya, dia merasa senang setiap kali dia
memanggilnya. Dia percaya bahwa dia harus melindunginya saat dia
mengikutinya dari belakang. Dadanya dilanda dengan kecintaan yang tak
dapat diubah.
360
--Aku ... ingin berhenti bertanya kepada Tuhan apa yang benar dan apa yang
salah. Jika ini adalah dosa, aku ingin menyelesaikan semua hutangku dengan
kematian.
"Cin ... ta ..." darah masih mengalir turun dari tangannya, Violet mengucapkan
kata itu seolah mendengarnya untuk pertama kalinya. Dia menyeret tubuhnya
ke sisi Gilbert, berjongkok di sampingnya dan mengintip ke wajahnya. "Apa
itu ... 'cinta'?"
Dia terdengar sangat bingung. Air matanya jatuh dari atas, membasahi pipi
Gilbert. "Apa itu cinta'? Apa itu cinta'? Apa itu cinta'?"
Wajah yang berantakan sambil menangis adalah sesuatu yang belum pernah
dia lihat bahkan saat dia masih kecil. Dia tidak akan menangis saat membunuh
orang, atau karena dia kesepian karena tidak dicintai orang lain. Dia adalah
seorang gadis yang belum pernah menangis sebelumnya.
361
--Ah, itu benar
Hati Gilbert terasa lebih sakit daripada tubuhnya. Dia tidak tahu. Tidak
mungkin dia bisa mengerti. Lagi pula, dia belum memberitahunya. Dia tidak
'mengajarkan' tentangnya.
--Dia tidak tahu ... cinta. Saat itu, Gilbert sekali lagi meneteskan air
mata. Betapa bodohnya aku.
Meski begitu, hatinya terasa damai. Dia memiliki frasat bahwa rasa sakit di
tubuhnya sedikit demi sedikit mereda. Itu adalah perasaan yang aneh. Fakta
bahwa dia akhirnya bisa mengumpulkan perasaan paling jujurnya mungkin
penyebabnya. Dia merasa bahwa segala sesuatu yang ia lakukan telah
dimaafkan.
"Violet ... cinta ... adalah ..." Gilbert berkata kepada gadis yang paling dia cintai
sepanjang hidupnya, "Mencintai adalah ... berpikir untuk... ingin melindungi
seseorang paling berharga di dunia ini." Dia berbisik lembut, seolah-
olah menceramahinya, seolah-olah dia masih anak kecil saat mereka pertama
kali bertemu, "Kau penting ... dan berharga. Aku tidak pernah ingin kau
terluka. Aku ingin kau bahagia. Aku ingin kau sehat. Itu sebabnya, Violet ... kau
harus hidup dan bebas. Keluar dari militer dan menjalani hidupmu. Kau akan
362
baik-baik saja walaupun aku tidak ada. Violet, aku cinta kau. Hiduplah "Gilbert
mengulangi," Violet, aku mencintaimu. "
363
Anak kecil yang tidak bisa mendengarkan apa pun selain 'bunuh' meratapinya
demi mendengar perintah untuk membantunya. Pada saat dimana dia cukup
dekat untuk dipeluk, Gilbert hanya bisa menggumamkan satu kalimat saat
kesadarannya memudar, "Aku mencintaimu."
Dia bisa mendengar suara seseorang yang datang dari bawah, tapi tidak lagi
bisa membuka matanya.
Catatan gadis prajurit bernama Violet berakhir di sana.
VOLUME 1 END
364
AFTERWORDS
Afterwords dari pengarang, Akatsuki Kana
365
Kepada siapapun yang memperhatikan, senang bertemu denganmu. Apa
kabarmu? Aku tetap sama seperti biasa.
Aku telah menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri, dank arena itu aku
mulai menulis novel. Untuk sekitar 3 tahun, saya pernah ke Kuil Jinguu
Hokkaido dan berdoa pada para leluhur, “ bila aku bisa jadi novelis, aku tidak
peduli bila tiada lagi yang mencintaiku” sebagai bentuk pertukaran
setara.Entah bagaimana, aku ingin sesuatu yang pasti, tak tergoyahkan, aku
ingin itu.
366
Aku sering gagal dan menangis. Kupikir itu akan berkurang saat aku beranjak
dewasa, tapi aku malah menjadi lebih cengeng. Satu satunya yang berbeda
adalah caraku menangis dari anak kecil adalah sekarang aku menggunakannya
untuk membersihkan lumpur di lututnya, berdiri kembali dan berlari dengan
kecepatan penuh, menggunakan penderitaan miliknya sebagai bahan bakar.
Faktanya aku tidak melambat, fakta bahwa aku menyadari orang yang
melihatku selagi aku berlari dan ingat untuk menunjukkan rasa syukurku…
segala yang kurasakan kutuang kedalam Violet Evergarden. Ini bukan cerita
yang bahagia, karena hidup itu sulit.
Aku tak ingin hari esok datang. Tetap saja,dengan kata kata kejam ini, aku
tergerak untuk menangis setiap kali momen keajaiban terjadi. Aku percaya itu
indah. Jika cerita seperti itu dibolehkan, maka aku ingin menulis lebih. Bila ada
seseorang yang membaca sampai sini dan tidak ingin hari esok datang, tolong
jangan menyerah. Aku bersorak untukmu. Aku juga ingin disoraki, jadi marilah
membuat semuanya berjalan lancar dan melakukan yang terbaik.
Kalau begitu, semoga setiap orang yang merasakan hal yang sama menikmati
saat saat yang indah juga. Salam hormat.
367