Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia Menangkap Informasi Dari Lingkungan Sekitar Yang Berupa
Rangsangan Untuk Dapat Melangsungkan Hidupnya Dengan Baik. Rangsangan
Tersebut Nantinya Akan Ditangkap Oleh Alat-Alat Tubuh Yang Memiliki Fungsi
Khusus Tertentu Bernama Indera. Alat Indera Pada Pada Manusia Terdiri Dari 5 Alat
Indera, Yaitu Mata,Hidung, Telinga, Kulit, Dan Lidah. Dengan Adanya Alat Indera
Ini, Manusia Dapat Memberikan Respon Sesuai Dengan Keinginan. Oleh Karena Itu
Alat-Alat Indera Sangat Dibutuhkan Oleh Kita. Tanpa Alat Indera Sebagai Reseptor
Dalam Tubuh, Kita Tidak Mungkin Menyadari Perubahan Suhu, Kita Juga Tidak
Mungkin Mendengar Atau Melihat Sesuatu.
Rangsangan Dari Lingkungan Luar Dapat Berupa Gelombang Suara. Alat
Indera Yang Berperan Dalam Hal Ini Adalah Telinga. Telinga Merupakan Salah Satu
Organ Yang Dapat Mendeteksi Suara Dari Luar. Selain Sebagai Alat Indera
Pendengaran, Telinga Juga Berfungsi Sebagai Alat Keseimbangan. Dengan Tugas
Dan Fungsi Yang Sangat Penting Dari Telinga Ini, Maka Kami Akan Mencoba
Membahas Lebih Detail Mengenai Alat Indera Pada Manusia Yaitu Telinga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Indera Pendengaran ?
2. Apa Saja Anatomi Telinga ?
3. Bagaimana Proses Mekanisme Pendengaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Indera Pendengaran
2. Mengetahui Anatomi Telinga
3. Mengetahui Proses Sistem Pendengaran

1
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Indra Pendengaran


Pendengaran Merupakan Indera Mekanik Reseptor Karena Memberikan Respon
Terhadap Getaran Mekanik Gelombang Suara Yang Terdapat Di Udara. Telinga
Menerima Gelombng Suuara Yang Frekuensinya Berbeda, Kemudian Menghantarkan
Informasi Pendengaran Kesusunan Saraf Pusat.
B. Anatomi Telinga
Telinga Manusia Dibagi Dalam Tiga Bagian Atau Ruang:
1. Bagian Luar Atau Ruang Telinga Luar (Eksterna)
Telinga Bagian Luar Terdiri Dari Bagian:
1). Aurikula ( Daun Telinga ), Fungsi Utama Bagian Luar Telinga Ini Adalah
Sebagai Pengumpul Suara Dan Daun Telinga Karena Bentuknya Dapat
Melokalisir Suara Dan Kemudian Mengarahkan Suara Langsung Masuk
Kedalam Rongga Telinga.
Dua Pertiga Pertama Dari Saluran Ini Terdiri Dari Tulang Rawan, Sedang
Sepertiga Sisanya Tulang. Dalam Saluran Ini Biasanya Terdapat Cerumen
Atau Kotoran Telinga, Yaitu Secret Yang Dikeluarkan Oleh Kelenjar
Lemak Yang Berfungsi Sebagai Pelindug Terhadap Benda Asing
(Serangga, Debu, Kuman) Yang Masuk Ke Telinga.
2). Membran Tympani ( Gendang Telinga). Membatasi Antara Ruang Telinga
Luar Dan Tengah, Membran Ini Terdiri Dari Beberapa Lapis Selaput
Fibrosa Yang Relatif Transparan.
3). Meatus Acustikus Eksterna (Lubang Telinga Luar) Adalah Tabung
Berbelok-Belok Yang Terbentang Antara Aurikula Dan Membran Timpani,
Berfungsi Mengahantarkan Gelombang Suara Dari Aurikula Bermembran
Timpani Dengan Panjang Sekitar 2,5 Cm.

2. Bagian Tengah Atau Ruang Telinga Tengah (Medial)


Telinga Tengah Atau Cavum Tympani Adalah Ruang Berisi Udara Dalam Pars
Peterosa Ossis Temporalis Yang Dilapisi Oleh Membran Mukosa, Di Dalamnya
Terdapat Tulang-Tulang Pendengaran Yang Berfungsi Meneruskan Getaran

2
Membran Tympani Ke Telinga Dalam. Atap-Atap Cavum Tympani Dibentuk Oleh
Lempeng Tulang Tipis Yang Dinamakan Tegmentum Tympani, Merupakan
Bagian Dari Pars Petrosa Ossis Temporalis Yang Memisahkan Cavum Tympani
Dari Meninges Dan Lobus Temporalis Dalam Fossa Kranii Media. Bagian-Bagian
Telinga Dalam Terdiri Dari Bagian:
1) Membran Tympani Adalah Memran Fibrosa Tipis Yang Berwarna Kelabu.
Permukaan Luar Ditutupi Epitel Berlapis Gepeng, Sedangkan Permukaan
Dalam Oleh Epitel Silindris, Terpasang Secara Serong Menghadap Kebawah,
Depan, Dn Lateral. Membran Tympani Berbentuk Bulat Dengan Gars
Tengah Sekitar 1cm, Pinggirnya Menebal Tertanam Kedalam Alur Sisi
Tulang Yang Disebut Sulcus Tympani. Membran Tympanisangatpeka
Terhadap Nyeri Dan Permukaan Luarnya Dipersarafi Oleh Nervus
Auditorius.
2). Ossicula Auditus Terdiri Atas Malleus, Incus, Stapes. Malleus Dan Incus
Berputar Pada Sumbu Anterior Posterior Yang Berjalan Melalui:
1. Ligamentum Yang Menghubungkan Processus Anterior Malleus Dengan
Dinding Anterior Cavum Tympani,
2. Processus Anterior Malleus Dengan Processus Brevis Incudis,
3. Ligamentum Yang Menghubungkan Processus Brevis Incudis Dengan
Dinding Posterior Cavum Tympani.
Selama Menghantar Getaran Dari Membran Tympani Ke Perilimf Melalui Osikula
Mengalami Pembesaran Dengan 1, 3:1 Dan Luas Membran Tympani Kurang Lebih
17 Kali Lebih Besar Dari Luas Basis Stapes Yang Berakibat Tekanan Efektif Pada
Perilimf Meningkat Menjadi 22:1.
3). Tuba Auditiva, Bagian Ini Meluas Dari Dinding Anterior Cavum Tympani
Kebawah, Depan, Dan Media Sampai Ke Naso Pharink. Bagian 1/3 Postarior
Terdiri Atas Tulang Dan 2/3 Anterior Tulang Rawan. Berhubungan Dengan
Naso Pharink Setelah Berjalan Diatas Musculus Konstriktor Pharink
Superior. Tuba Auditiva Berfungsi Membuat Seimbang Tekanan Udara
Dalama Cavum Timpani Dan Naso Pharink.
4). Antrum Mastoideum, Bagian Ini Terletak Di Belakang Cavum Timpani Dalam
Pars Petrosa Ossis Temporaris Bentuknya Bundar Dengan Garis Tengah
1cm. Dinding Anterior Berhubungan Dengan Cavum Timpani Dan Dinding
Pesterior Memisahkan Antrum Dari Sinus Sikmoideum Dan Cerebelum.

3
5). Sellulae Mastoidea, Proses Mastoideus Mulai Berkembang Pada Tahun Kedua
Kehidupan. Sellulae Mastoid Adalah Suatu Rongga Yang Berhubungan Dalam
Prosesus Mastoid, Berhubungan Dengan Antrum Dan Cavum Timpani
Sebelah Atasnya, Serta Di Lapisi Membran Mukosa.
3. Bagian Dalam Atau Ruang Telinga Dalam (Interna)
Telinga Dalam ( Labirintus) Adalah Suatu Sistem Saluran Dalam Rongga
Didalam Pars Petrosum Tulang Temporalis, Didalamnya Terdapat Labirin
Membranosa Yang Merupakan Suatu Rangkaian Saluran Dan Rongga-Rongga.
Labirin Membran Nosa Berisi Cairan Endolimf, Dinding Labirin Memounyai
Membran Nosa Yang Memisahkan Endolimf Dengan Perilimf. Labirin Terletak
Dalam Par Petrosa Ossis Temporalis, Medial Terhadap Telinga Tengah, Terdiri
Atas Bagian-Bagian Berikut:
1). Labirintus Osseus ( Labyrinthus Osseus), Terdiri Atas Pestibulum,
Semisirkularis, Dan Koklea. Ketiganya Merupakan Rongga-Rongga Yang
Terletak Dalam Subtansi Tulang Padat Terstruktur, Dilapisi Endosteum Dan
Berisi Cairan Bening(Perilimf) Yang Terletak Dalam Labirintus Mambraneus.
Labirintus Osseus Mempunyai Tiga Bagian :
a. Vestibulum, Bagian Pusat Labirintus Osseus Pada Dinding Lateral Terdapat
Fenestra Pestibuli Yang Ditutup Oleh Basis Stapedis Dan Fenestra Koklea.
Dalam Pestibulum Terdapat Sakulus Dan Utrikulus Labirintus
Membrannaseus.
b. Kanalis Semisirkularis, Bermuara Pada Bagian Posterior Vestibulum,
Terdiri Atas 3 Kanalis Yaitu Kanalis Superior, Posterior Dan Lateralis. Tiap
Kanalis Melebar Pada Salah Satu Ujung Nya Yang Disebut Ampula Dan
Ketiganya Bermuara Kedalam Vestibulum Melalui Lima Lubang. Dalam
Setiap Kanalis Terdapat Duktus Semisirkularis.
c. Koklea, Bermuara Pada Bagian Anterior Vestibulum, Puncaknya Menghadap
Anterolateral Dan Basisnya Ke Posteromedial. Perilimf Dalam Skala
Vestibuli Dipisahkan Dari Kavum Timpani Oleh Basis Stavedis Dan
Ligamentum Anurale Pada Venestra Vestibuli, Sedangkan Ferilimp Dalam
Skala Timfani Dipisahkan Dari Kavum Timfani Oleh Membran Timfani
Sekunder Pada Venestra Koklea.

4
Pada Pertemuan Antara Lamina Spiralis Tulng Dengan Mediolus Terdapat
Ganglion Spiralis Yang Sebagian Besar Diliputi Tulang Bagian Bawah Dan
Menyatu Dengan Membran Basilaris Melintasi Duktus Koklearis Dan Melekat
Pada Ligamentum Basilaris.
a. Membran Basilaris Dibentuk Oleh Lapisan Serat-Serat Kolagen, Permukaan
Bawah Yang Menghadap Skala Timpani Diliputi Oleh Jaringan Ikat Yang
Mengandung Pembuluh Darah.
b. Membran Vestibularis Adalah Suatu Lembaran Jaringan Ikat Tipis, Diliputi
Pada Permukaan Atas Vestibular Oleh Pelapis Rongga Perilimf Yaitu
Jaringan Epitel Selapis Gepeng Yang Terdiri Atas Mesenkim.
1). Duktus Koklearis Mengandung Pigmen, Bentuknya Lebih Tinggi Dan
Tidak Beraturan,Dibawahny Terdapat Jaringan Ikat Yang Banyak
Mengandung Kapiler Yang Disebut Stria Vascularis Duktus Koklearis
Erupakan Tempat Sekresi Endolimf Dan Termasuk Organ Korti.
2). Labirintus Membranosus, Terdapat Dalam Labiritus Ossius. Struktur Ini
Berisi Endolimf Dan Dikeliling Oleh Perilimf, Terdiri Atas Utrukulus
Dansakulus Yang Terdapat Dalam Vestibulum Terdiri Atas Duktus
Semisirkularis, Didalamnya Kanalisis Sirkularis Dan Duktus Khoklearis,
Struktur Ini Sling Berhubungan Dengan Bebas. Labirintus Membranosus
Merupakan Suatu Sistem Yang Tediri Atas Bagian-Bagian Yang Saling
Berhubungan Dilapisi Epitel Dan Mengandung Endolimf. Dinding
Labirintus Membranosus Melekat Pada Periosteum Yang Melapisi Labirin
Tulang Perilimf.Labirintus Membranosus Mempunai Dua Bagian
a. Utrikulus Adalah Bagian Yang Terbesar Yang Terdiri Atas Dua Buah
Sakus Yang Mempnyai Hubungan Tidak Langsung Dengan Sakulus
Dan Duktus Endolimfatikus (Ductus Endolymfaticus) Melalui Duktus
Utrikulosakularis (Ductus Utriculaccularis).
b. Sakulus Bentuknya Bulat Berhubungan Dengan Utrikulus Dan
Bergabung Dengan Duktus Utrikulosakularis Berlanjut Dan Berakhir
Pada Kantung Buntu Kecil Yaitu Sacus Endolimftikus Yang Terletak
Di Bawah Duramator Pada Permukaan Posterior Pars Fetrosa
Ossitemporalis

5
Utrikulus Dan Sakulus Mempunyai Dinding Dengan Lapisan Jaringan
Ikat Yang Mengandung Sejumlah Fibroblas Dan Melanosit Makula Utrikulus
Dinding Lateral Berbentuk Opoid Pada Permukaan Makula Terdapat Suatu
Lapisan Gelatin Disebut Membran Otolik Membran Ini Mengandung Badan
Kristal Kecil Yang Terdiri Atas Kalsium Karbonat Dan Protein. Perubahan
Posisi Kepala Mengakibatkan Perubahan Dalam Tekanan Atau Tegangan
Membran Otolik Akibatnya Terjadi Rangsangan Pada Sel Rambut.
Rangsangan Ini Diterima Oleh Badan Akhir Saraf Yang Terletak Pada Sel-
Sel Rambut.
3). Ductus Semisirkularis Meskipun Diameternya Jauh Lebih Kecil Dari Kanalis
Semisirkularis Tetapi Memiliki Konfigurasi Yang Sama. Ketiganya Tersusun
Tegak Lurus Terhadap Satu Yang Lainnya. Bila Kepala Digerakkan Lebih
Cepat Atau Lebih Lambat Maka Kecepatan Gerakan Endolimf Dari Daam
Duktus Semukurlaris Akan Berubah Terhadap Dinding Duktus
Semisirkularis. Perubahan Ini Dideteksi Oleh Resepto Sensorisdalam
Ampula Semusirkularis.

Sebuah Krista Ditemukan Dalam Setiap Ampula Menyilang Sumbu


Panjang Saluran Yang Dibentuk Saluran Penyokong Seperti Sel Rambut Pada
Makula, Mikrofili, Stereosilia, Dan Linosilia Yang Terbenam Dlam Suatu
Masa Gelatinosa Yang Disebut Kukula. Krista Ampularis Dan Sel Rabut
Dirangsang Oleh Gerakan Endolimf Akibat Percepatan Sudut Kepala. Gerakan
Endolimf Mengakibatkan Tergeraknya Stereosilia Kinosilia. Dalam Makula,
Sel-Sel Rambut Juga Akan Terangsang , Tetapi Perubahan Posisi Kepala
Dalam Ruangan Mengakibatkan Suatu Peningkatan Atau Penurunan Tekanan
Pada Sel-Sel Rambut Oleh Membran Otolik.
4). Duktus Koklearis Berbentuk Segitga Pada Potongan Melintang Dan
Berhubungan Dengan Saklus Melalui Duktus Reoniens. Epitel Yang Terletak
Di Atas Lamina Basilaris Membentuk Organ Korti (Spilaris) Dan Mempunyai
Reseptor-Reseptor Sensoris Untuk Mendengar. Epitel Lapis Duktus Koklearis
Mengandung Pigmen , Bentuknya Lebih Tinggi Dan Tidak Beraturan,
Dibawahnya Terdapat Jaringan Ikat Mengandung Banyak Kapiler Disebut
Striavaspularis Dan Merupakan Tempat Sekresi Endolimf.

6
5). Organ Korti
Organ Korti Terdiri Atas Sel Penyokong Yang Berjalan Sepanjang Koklea
Berbentuk Ramping. Bagian Yang Lebar Mengandung Intidisebut Apeks Masuk
Kedalam Permukaan Bawah Kepala Sel Tiang Dalam. Sel Rambu Organ Korti
Terletak Dalam Basis Yang Melebar Mengandung 50-60 Sel Rambut Sterosilia
Dan Bagian Depan Apikal Sel Rambutnya Tampa Kinosila. Permukaan Organ
Korti Diliputi Oleh Suatu Lembaran Gelatinosa Yang Terdiri Atas Substansi
Dasar Homogen Yang Mengandug Yang Menyebar Diatas Rambut.
6). Ganglion Spiral
Ganglion Spiral Merupakan Neuron Bifolar Cabang Dari Sentral Akson,
Bermielin Membentuk Nerfus Akustivus. Cabang Ferifer(Dendrit) Yang
Bermielin Akan Berjalan Dalam Saluran-Saluran Pada Tulang Yang Mengitari
Ganglion. Gelombang Bunyi Dikonduksi Dari Ferilimf Dalam Skala Vestibuli
Ke Endolimf Dalam Duktus Koklearis, Dengan Cara Tertentu Mempengaruhi
Sel-Sel Rambut. Nerfus Akustikus Mempunyai Bagian Vestibularis Untuk
Asuan Dari Bagian Labirin Dan Beberapa Serat Yang Bergabung Dengan
Nerfus Koklearis.
C. Proses Pendengaran
Meskipun Mendengar Adalah Sebuah Proses Yang Kompleks, Namun Pada
Dasarnya Mendengar Merupakan Kegiatan Pasif Yang Otomatis - Tanpa
Disadari Terlibat Dalam Proses. Berikut Adalah Uraian Singkat Bagaimana Kita
Dapat Mendengar:
Telinga Luar Menangkap Gelombang Bunyi Lalu Diubah Menjadi
Getaran-Getaran Oleh Membran Timpani. Getaran Ini Diteruskan Oleh
Rangkaian Tulang Pendengaran Dalam Telinga Tengah Ke Ferilimf Dalam
Vestibulum Hingga Menimbulkan Gelombang Tekanan Dalam Ferilimf Dan
Pergerakan Cairan Dalam Skala Vestibuli Dan Skala Timpani.Membran Timpani
Pada Tingkap Bulat Bergerak Bebas Sebagai Katup Pengaman Dalam Pergerakan
Cairan Ini, Yang Juga Menggerakan Duktus Koklearis Dan Membran
Basilarisnya. Membran Basilaris Pada Basisi Koklea Peka Terhadap Bunyi
Berfrekuensi Tinggi, Sedangkan Bunyi Berfrekuensi Rendah Lebih Diterima
Pada Bagian Lain Dari Duktus Koklearis.

7
1. Sesuatu Bergetar dan Menciptakan Sebuah Gelombang Bunyi.

2. Gelombang Bunyi Ditangkap Oleh Daun Telinga.

3. Gelombang Bunyi Masuk Ke Dalam Liang Telinga.

4. Gelombang Bunyi Menggetarkan Gendang Telinga Dan Diubah Menjadi

Energi Mekanik.

5. Terdapat Tulang Pendengaran Di Telinga Tengah: Malleus, Incus, dan Stapes.

6. Gendang Telinga Menggetarkan Tulang Pendengaran dan Meneruskannya Ke

Telinga Dalam.

7. Gangguan Pendengaran Konduktif Biasanya Terjadi Di Telinga Tengah Ini.

8. Getaran Cairan Di Dalam Koklea/Rumah Siput Merangsang Sel-Sel Rambut

Menghasilkan Impuls Bio Elektrik.

9. Kerusakan Sel-Sel Rambut Pada Koklea Akan Mengakibatkan Gangguan

Pendengaran Sensorineural.

10. Impuls Listrik Dari Sel-Sel Rambut Diteruskan Ke Otak Oleh Syaraf

Pendengaran.

11. Di Otak, Impuls Dari Kedua Telinga Tersebut Diartikan Sebagai Suara.

12. Otak Membutuhkan Informasi Yang Baik Dari Kedua Telinga Agar Dapat
Menginterpretasikan Bunyi Menjadi Kata-Kata Dan Membantu Kita Untuk
Memahami Percakapan

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi Kesimpulannya Adalah Indra Pendengaran dan Keseimbangan Terdapat Pada
Telinga. Yang Terdiri Dari Tiga Bagian, Yaitu

a. Telinga Luar Yang Menerima Gelombang Suara.


b. Telinga Tengah, Dimana Gelombang Suara Dipindahkan Dari Udara Ke Tulang
dan Oleh Tulang Ke Telinga Dalam
c. Telinga Dalam, Dimna Getaran Ini Diubah Menjadi Impuls Saraf Spesifik Yang
berjalan Melalui Nervus Akustikus Ke Susunan Saraf Pusat

Maka Apabia Pada Ketiga Bagian Telinga Itu Berjalan Dengan Lancar Tanpa Ada
Namanya Gangguan Atau Kelainan Secara Fisik Maupun Saraf, Maka Akan
Didapatkanya Proses Atau Mekanisme Pendengaran Yang Ssangat Baik Dalam
Kehidupan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Syarifudin, A.Mk. (2011). Anatomi Tubuh Untuk Mahasiswa


Keperawatan , Edisi 2, jakarta : Salemba Medika.
Elizabeth J. Corwin, Phd, MSN, CNP, (2009), Buku Saku PATOFISIOLOGI,
Edisi Revisi 3, Penerjemah :Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC
Badiah , Atik. (2002). Sistem pengindraan dan Integumen (Modul 7). Jakarta:
Pusdiknakes Depkes RI.
Baj Pai.(1998) : Anatomi Fisiologi Modul SWA Intruksional .Modul 3.
sistem lokomotor dan sistem pengindraan . Jakarta : EGC
Syarifudin, (1997). Anatomi fisiologi untuk mahasiswa siswa perawat . Jakarta:
EGC

10

Anda mungkin juga menyukai