Anda di halaman 1dari 8

SIRKULASI ANTAR RUANG

Kita bergerak dalam waktu, melalui suatu tahapan, dan di dalam ruang.
Kita merasakan suatu ruang dalam hubungan di mana kita berada dan ke mana
kita menetapkan tujuan.

Sirkulasi menghubungkan
ruang satu dengan ruang
lainnya.

Sirkulasi dapat menggunakan


ruang yang sudah ada atau
memiliki ruang sirkulasi sendiri.

Ada 3 materi yang dibahas dalam sirkulasi antar ruang :

Hubungan Jalan
dengan Ruang

Bentuk Ruang
Sirkulasi

Konfigurasi Jalan
Hubungan Jalan dengan Ruang

Jalan mungkin dihubungkan dengan ruang-ruang dalam cara-cara berikut.

Melalui Ruang-ruang
• Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan.
• Konfigurasi jalan fleksibeI.
• Ruang-ruang perantara dapat diprgunakan
• untuk menghut’ungkan jalan dngan
ruangruangnya.

Menembus Ruang
• Jalan dapat menembus sebuah ruang
menurut sumbunya, miring, atau
sepanjang sisinya.
• Dalam memotong sebuah ruang, suatu
jalan menimbulkan pola-pola istirahat dan
gerak di dalamnya.

Berakhir Dalam Ruang


• Lokasi ruang menentukan jalan.
• Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk
pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang
• penting yang fungsional dan simoIis.
Contoh hubungan jalan dengan ruang :

Melalui Ruang-ruang Menembus Ruang

Berakhir Dalam Ruang


Bentuk Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya, atau
terbuka pada kedua sisinya.

Tertutup
Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang
berkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungan
melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding.

Terbuka pada Salah Satu Sisinya


Membentuk baIkon atau galeri yang memberikan
kontinuitas visual dan kontinuitas ruang dengan
ruang-ruang yang dihubungkannya.

Terbuka pada Kedua Sisinya


Membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang
menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang
ditembusnya.

Tertutup Terbuka pada Salah Terbuka pada


Satu Sisinya Kedua Sisinya
Sebuah jalan yang sempit dan tertutup akan
merangsang gerak maju.

Sebuah jalan dapat diperlebar tidak hanya untuk


menampung lebih banyak lalulintas, tetapi untuk
menciptakan tempat-tempat pemberhentian,
untuk beristirahat, atau menikmati pemandangan.

Jalan dapat diperbesar dengan menyatukan


ruang-ruang yang ditembusnya.
Konfigurasi Jalan

Konfigurasi jalan secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola


sirkulasi sebagai berikut.

1. Linier
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama
deretan ruang.
Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah,
memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk
putaran (loop).

2. Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang
berkembang dari sebuah pusat bersama.

3. Spiral (Berputar)
Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat,
mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah.

4. Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang
saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan
bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat.

5. Jaringan
Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang.

Pada kenyataannya sebuah bangunan umumnya membuat konbinasl dari pola-


po!a di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk
ke ruangan, serta tempat untuk sirkulasi vertikal.
Untuk menghindarl timbulnya orlentasi yang membingungkan, suatu susunan
hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan
membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.
Contoh pola sirkulasi linear :

Contoh pola sirkulasi radial :

Contoh pola sirkulasi spiral :


Contoh pola sirkulasi grid :

Contoh pola sirkulasi jaringan :

Anda mungkin juga menyukai