Pada sistem pengapian yang masih konvensional, terdapat beberapa kelemahan pada
sistem pengapian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
Pada putaran rendah, proses terhubungnya sisi positif dan negatif (massa) pada platina
akan baik, tetapi pada saat putaran tinggi hubungan sisi positif dan negatif pada platina
menjadi kurang baik dikarenakan ketika mesin berputar pada kecepatan tinggi akan
mengakibatkan terjadinya pemegasan pada platina, sehingga akan timbul tumbukan
antara terminal dan akan menghasilkan gerakan yang disebut dengan pentalan
(prelung). Pada saat putaran tinggi ini, ketika platina pada posisi tehubung akan
mengalami kondisi bergetar sehingga akan membuat hubungan pada platina menjadi
kurang baik (tertunda).
Semakin cepat terjadi pemutusan arus primer pada kontak pemutus maka akan
semakin tinggi tegangan induksi pada rangkaian sekunder yang dihasilkan. Untuk
mempercepat pemutusan arus primer, maka diperlukan suatu alat pemutus rangkaian
yang dapat bekerja dengan sangat cepat.
Pada saat terjadinya pemutusan arus primer pada kontak pemutus platina pada saat
platina membuka, pemutusan arus primer ini tidak akan langsung dapat putus sehingga
kondisi ini dapat menunda pemutusan arus listrik.
Hal ini dikarenakan pada tegangan listrik yang tinggi dapat menimbulkan loncatan listrik
(listrik dapat melewati penghantar udara). Oleh sebab itu pada sistem pengapian
konvensional menggunakan komponen condensor yang berfungsi untuk menyerap arus
listrik sehingga tidak akan terjadi loncatan bunga api ketika platina membuka.
Namun ketika condensor mengalami kerusakan atau kinerjanya menurun maka dapat
mengakibatkan penyerapan arus listrik ini tidak akan maksimal sehingga akan
menurunkan tegangan induksi pada rangkaian sekunder coil karena terjadinya
keterlambatan pemutusan arus primer pada kontak pemutus platina.
Misalnya saja untuk mesin yang memiliki 4 silinder, sudut dwellnya sebesar 52 o±2o.
Putaran mesin kendaraan yang berubah-ubah (bervariasi) tentunya akan berdampak
pada perubahan lamanya pemassaan rangkaian primer pada coil pengapian. Dengan
kata lain, semakin tinggi putaran mesin maka semakin sedikit pula waktu yang
digunakan untuk pemassaan arus primer ini. Sehingga hal ini akan berdampak besar
pada saat putaran tinggi, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh coil pengapian pada saat
putaran tinggi ini akan menurun. Untuk sebab itu diperlukannya sudut dwell yang
bervariasi yang dapat disesuaikan dengan perubahan putaran mesin sehingga waktu
pemassaan arus primer pada coil pengapian akan cukup.
https://www.scribd.com/doc/29962944/sistem-pengapian-elektronik
https://www.academia.edu/11389260/bab_10_pengapian_elektronik