Anda di halaman 1dari 18

Tugas : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

CASE 1
REVOLUSI INOVASI GLOBAL DAN PERANAN
PENTING INFORMASI DAN TEKNOLOGI

Nama : Ahmad S Hasibuan

NIM : P056101341.46

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peran teknologi informasi dan sistem informasi yang handal tidak lagi
diragukan dalam menunjang kemampuan setiap perusahaan untuk memenangkan
persaingan usaha. Di zaman sekarang yang ketat dalam hal persaingan bisnis,
daya saing yang merupakan tujuan utama perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan sistem informasi. Dengan sistem informasi yang memadai terbukti
dapat mendukung perbaikan kinerja perusahaan dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada konsumen dapat disediakan dengan sebaik-baiknya sehingga
sistem yang ditunjang oleh jaringan teknologi ini dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. Sistem informasi dianggap menjadi hal penting dalam
manajemen perusahaan yang dituntut efisien dalam pekerjaannya. Tingkat
keterlibatan sistem informasi bisnis berbasis komputer pun semakin lama semakin
luas dan berkembang.
Penggunaan sistem informasi yang akan ditinjau pada pembahasan ini
terkait dengan penggunaan informasi teknologi dalam renovasi inovasi global.
Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya memicu untuk
melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat membantu untuk memudahkan
mendapatkan informasi. Dan ini mendorong perusahan-perusahaan melakukan
renovasi dan inovasi dalam proses produksi, penjualan, pemasaran, dan distribusi
dengan melibatkan peranan teknologi informasi. Penggunaan informasi teknologi
dalam bisnis memudahkan setiap pelaku bisnis dan menciptakan efesiensi serta
efektivitas bagi perusahaan sehingga dengan penggunaan informasi teknologi
perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif dan mampu bersaing
dalam pasar global.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengidentifikasi peranan informasi teknologi dalam renovasi inovasi global
dalam perusahaan dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dengan adanya
informasi teknologi.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Manajemen


Kebutuhan perusahaan yang semakin beragam membuat banyak
perusahaan semakin sadar akan pentingnya mengelola perusahaan secara efisien.
Asosiasi Perajin Kulit Indonesia (APKI) bertujuan agar perusahaan mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang kerajinan kulit, baik
dalam hal mendapatkan laba perusahaan (secara materi), maupun untuk mencapai
kepuasan pelanggan (secara psikologis). Namun, tentunya tidak mudah untuk
mencapai efisiensi bisnis, mengingat banyaknya hambatan yang akan dialami oleh
perusahaan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan teknologi
informasi. Tidak hanya sebatas itu, penggunaan perangkat tersebut juga harus
dibarengi dengan sistem yang terencana dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.
Tujuan SIM, yaitu:
 Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
 Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya
perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan). Semua sistem Informasi memiliki tiga unsur atau kegiatan utama,
yaitu (Ismail, 2004) :
 Menerima data sebagai masukan ( input)
 Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
 Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).

Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis


maupun komputer.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses
data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2006)
SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software,
communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen
sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi
dalam organisasi seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Peranan SIM dalam Bisnis dan Industri


Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
 Mendukung proses bisnis dan operasional
 Mendukung pengambilan keputusan
 Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Gambar 2.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Pemanfaatan SIM dalam Bisnis dan Industri
Aplikasi bisnis dari sistem informasi telah berkembang secara pesat dari
tahun ke tahun seperti terlihat pada tabel di bawah :

Tabel 2.1 Perkembangan Peranan SI dalam Bisnis dan Manajemen

Pengembangan solusi Information System untuk mengatasi problem bisnis


merupakan kewajiban para profesional bisnis sekarang. Karena lingkungan bisnis
terus berkembang, maka solusi bisnis di masa lalu mungkin perlu mengalami
pengembangan sehingga tetap up-to-date. Pengembangan SI pada dasarnya
melibatkan beberapa tahap yang berulang (siklus) yaitu :
Gambar 2.3 Tahap/Siklus Pengembangan Sistem Informasi

2.2 Teknologi Informasi


Teknologi Informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Teknologi
Informasi terdiri dari hardware dan software. Hardware dapat berupa computer,
laptop atau notebook dilengkapi dengan perangkat pendukungnya seperti printer,
jaringan, infocus, modem, LAN dan lain-lain. Sementara software adalah aplikasi-
aplikasi dan system yang digunakan. Jenis aplikasi misalnya Microsoft, Oracle.
Jenis system misalnya Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris. Saat ini teknologi
informasi berkembang sangat cepat.
Hampir semua bidang kehidupan dan industri sudah tersentuh oleh
teknologi informasi, baik itu entertainment, kesehatan, pendidikan, asuransi, bank
dan bahkan untuk pemerintahan pun teknologi informasi sudah banyak digunakan.
Salah satu kemajuan teknologi informasi adalah internet. Internet saat ini
merupakan fenomena yang mempunyai pengaruh luar biasa terhadap
perkembangan perusahaan.
Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat
penting. Dengan penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan
dapat memiliki competitive advantage dalam industrinya. Teknologi Informasi
semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan
memperluas bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin bersaing dan maju, Teknologi
Informasi tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan.
Teknologi Informasi tampaknya bukan hanya merupakan suatu alat pendukung
tetapi sudah merupakan alat utama.

2.2.1 Lingkup Teknologi Informasi


Secara garis besar teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2
bagian: Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat
keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori,
printer dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi
untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-
instruksi tersebut. O’Brien (2006) membagi teknologi informasi menjadi 6
kelompok yaitu :
 Teknologi masukan (input technology).
 Teknologi keluaran (output technology)
 Teknologi perangkat lunak (software technology)
 Teknologi penyimpan (strorage technology)
 Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
 Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah
CPU.
Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan,
informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran
mempunyai andil yang cukup besar. Pada umumnya informasi disajikan dalam
monitor, namun kadang kala pemakai menginginkan informasi yang tercetak
dalam kertas (hard copy) pada keadaan seperti ini ,piranti printer menentukan
kualitas cetakan. Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau
sering disebut program. Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan
untuk mengendalikan perangkat keras komputer.
Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data. Tape, hard disk, disket, dan zip disk merupakan contoh media
untuk menyimpan data. Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang
memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh
teknologi yang memanfaafkan teknologi komunikasi. Mesin pemroses adalah
bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk mengingat
data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa
komponen CPU).

2.2.2 Peranan Teknologi Informasi


Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang
begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-
kegiatan bisnis,memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang
mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini
berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui
ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan
E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang
dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi
informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
 Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi
informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
 Teknologi memperkuat peran manusia,yakni dengan menyajikan suatu
tugas atau proses.
 Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran
manusia.
Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan
terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani
melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang
paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan
posisi kompetitif,mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
III. PEMBAHASAN

Terjemahan Kasus
REVOLUSI INOVASI GLOBAL DAN PERAN PENTING IT

MIT Erik Brynjolfsson memiliki teori baru tentang


bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka memanfaatkan TI untuk membuka
gelombang inovasi belum pernah terjadi sebelumnya - dan menciptakan kembali
R & D.

Untuk semua kesalahan dan kekurangan - kompleksitas, biaya, kerapuhan, dan


variabilitas pelarian nya - teknologi informasi strategis yang diterapkan telah
menjadi alat utama dengan mana perusahaan-perusahaan terkemuka di banyak
industri telah mulai memisahkan diri dari pesaing, kata MIT profesor dan ahli IT
global Erik Brynyolfsson. mungkin hanya sedikit dari nilai bisnis TI-driven masih
harus direalisasikan.
Sebagai Brynjolfsson (Brin-YOLF-anak) melihat itu, di samping tingkat
permukaan perbaikan operasional dan keuangan TI telah membantu untuk
membuat beberapa tambahan yang kurang jelas, tetapi sangat berharga bagi proses
dicari setiap CEO ingin menguasai: inovasi . "TI adalah berangkat revolusi dalam
inovasi pada empat dimensi secara bersamaan:. Pengukuran, eksperimen, berbagi
dan replikasi Masing-masing adalah penting dalam dan dari dirinya sendiri, tetapi,
lebih mendalam, mereka saling memperkuat Mereka memperbesar dampak satu
sama lain.. .. Dengan melakukan keempat perubahan ini bersama-sama,
perusahaan, pada dasarnya, menciptakan jenis baru dari R & D. "

Ini adalah persis jenis temuan yang perlu disebarkan lebih luas di masa menantang
hari ini ekonomi sebagai berburu kambing hitam mengintensifkan: Mengapa kita
harus menghabiskan begitu banyak pada TI? Kita tidak bisa mengukur ROI, jadi
bagaimana kita tahu apa yang kita mendapatkan? Tidak harus semua sistem telah
mampu memberitahu kita bahwa penurunan itu akan datang? TI hanyalah sebuah
pusat biaya - mengapa kita tidak hanya menyingkirkan sakit kepala keseluruhan
dan outsource ke seseorang yang akan melakukan pekerjaan jauh lebih baik
selama setengah biaya?

Jadi mari kita lihat ini dari perspektif yang berlawanan, yang merupakan salah
satu yang Brynjolfsson mengambil: bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan
aset TI mereka dan output dari aset-aset untuk nilai maksimum? Dalam artikel
Review, jejak Brynjolfsson pertanyaan itu melalui empat dimensi pengukuran,
eksperimen, berbagi, dan replikasi - dan untuk masing-masing empat elemen saya
telah diekstraksi kutipan dari komentarnya.

1) Pengukuran "Ini lebih seperti pengukuran radikal ditingkatkan, melalui


penggunaan dari apa yang saya panggilan data nano,". Katanya dalam artikel
Review. "Itu termasuk data clickstream, Google tren, rinci data e-mail, miliaran
dan triliunan bit informasi yang terlempar oleh sistem perencanaan perusahaan.
Bahkan tanpa upaya sadar pada bagian dari desainer, informasi ini hanya
dihasilkan. Tapi dengan mempelajari data ini sangat hati-hati, perusahaan dapat
memiliki pengetahuan lebih baik tentang pelanggan mereka, proses bisnis mereka,
kualitas produk mereka, dan cacat rantai pasokan mereka. Bidang intelijen bisnis
telah memanfaatkan ledakan data. "

2) Eksperimen. "Eksperimen berbasis TI yang paling jelas di perusahaan-


perusahaan seperti Amazon, yang secara teratur melakukan apa yang disebut"
percobaan A / B, "tes dari halaman Web-nya yang memberikan versi yang berbeda
dari halaman yang sama pada waktu yang sama untuk pengunjung yang berbeda ,
pemantauan pengalaman pelanggan dan tindak lanjut. Google, sama, tidak 200
hingga 300 percobaan pada setiap hari tertentu. Tapi itu juga cukup umum di
perusahaan katalog, seperti perusahaan kartu kredit dan perusahaan direct mail,
dan bahkan di bata mainstream dan perusahaan mortir seperti rantai kasino Harrah
itu ... Dan itu, tentu saja, adalah standar emas untuk dapat memiliki pengetahuan
ditindaklanjuti tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam bisnis Anda, apa inovasi
membayar off dan mana yang tidak. "

3) Berbagi. "Kita sering memikirkan inovasi besar, seperti penemuan bola lampu,
seperti apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Brynjolfsson dalam
artikel Review. "Tapi sama pentingnya, dan mungkin lebih penting, adalah 1.001
inovasi kecil yang manajer bisnis reguler dan pekerja lini lakukan setiap hari di
pekerjaan mereka Jika kita dapat menemukan cara yang lebih efektif untuk
berbagi mereka mikro-inovasi dengan satu sama lain sehingga. Setiap orang doesn
't harus menemukan kembali roda atau menemukan kembali rutinitas printer,
maka kita akan jauh lebih mungkin untuk bisa mendapatkan kecepatan yang lebih
cepat, lebih stabil pertumbuhan ekonomi -. dan keunggulan kompetitif
ditingkatkan untuk perusahaan yang membuat itu mudah "

4) Replikasi. "Namun, apa yang kita juga lihat adalah bahwa proses bisnis itu
sendiri dapat direplikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi Sebuah
contoh yang bagus adalah apa yang Andrew McAfee pada kami. Pusat Bisnis
Digital dijelaskan dalam penelitian tentang CVS. Perusahaan menerapkan sebuah
bisnis ditingkatkan proses untuk obat resep memesan di salah satu apotek, yang
meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan Tapi apa yang terjadi
berikutnya adalah apa yang benar-benar penting.. mangers mengambil bahwa
proses bisnis dan tertanam dalam sebuah sistem informasi perusahaan teknologi,
dan kemudian mereka direplikasi ke 4.000 apotek lain di 4.000 toko CVS lain
dalam setahun Kita. melihat bahwa tidak hanya di ritel tetapi juga di bidang
manufaktur, perbankan, di industri setelah industri. "

Argmen Brynjolfsson adalah menarik dalam beberapa hal tetapi terutama untuk
perselisihan tak tahu malu bahwa TI tidak hanya membawa beratnya sendiri
dalam dekade terakhir tetapi itu sudah memberikan jauh nilai lebih dan perbaikan
dan kemampuan dari kebanyakan perusahaan bersedia atau mampu memahami -
dan tren itu, katanya, akan terus: "Apa yang kita akan lihat dalam dekade
mendatang adalah perusahaan yang seluruh budaya didasarkan pada perbaikan
berkelanjutan dan eksperimentasi - bukan hanya proses tertentu, tapi seluruh jalan
perusahaan berjalan," kata Brynjolfsson dalam artikel. "Saya pikir revolusi ini
dapat cukup dibandingkan dengan revolusi ilmiah yang terjadi berabad-abad lalu
revolusi besar dalam ilmu pengetahuan hampir selalu didahului oleh revolusi
besar dalam pengukuran.. Manajemen historis tidak memiliki jenis pengukuran
hati-hati atau eksperimen. Tapi waktu itu kita mengejar ketinggalan. "

Memang - waktu untuk banyak perusahaan tidak hanya untuk mengejar, tetapi
untuk mendorong ke depan. Untuk CIO, yang berarti memanfaatkan Brynjolfsson
pemikiran-kepemimpinan penuh advokasi sini: mengemudi gagasan bahwa sistem
TI dan proses yang bertanggung jawab CIO tidak hanya perangkat linier dan
mekanistik yang dapat menangani banyak transaksi, tetapi dapat membantu
menciptakan ide-ide dan wawasan yang meningkatkan keterlibatan pelanggan dan
kemudian meningkatkan pendapatan.

Seperti Brynjolfsson mengatakan dalam komentarnya menyimpulkan: "Dan ketika


sejarawan melihat kembali pada era ini, saya pikir banyak orang akan
menyebutnya bukan hanya Resesi Besar, tapi mungkin Restrukturisasi Besar
karena cara bahwa bisnis mengubah cara mereka bekerja dan karena peran sentral
bahwa TI telah di mengemudi beberapa perubahan. "

PERTANYAAN KASUS

1. Bagaimana informasi dan teknologi berkontribusi pada kesuksesan bisnis


pada perusahaan seperti yang digambarkan di kasus? Jelaskan contoh dari
setiap perusahaan yang menjelaskan bagaimana teknologi yang
diimplementasikan menjadi penyebab peningkatan kinerja?

Amazon

Amazon.com adalah toko online yang menjual buku, film, permainan,


DVD, CD musik, perangkat lunak komputer, dan barang-barang lainnya.
Amazon.com merupakan toko online terbesar untuk saat ini. Didirikan pada Mei
1994 di Manhattan oleh Jeffrey (Jeff) P. Bezos.

Teknologi informasi (TI) dimanfaatkan dari sisi “experimentation”,


membantu Amazon meningkatkan jenis dan jumlah informasi yang didapat dari
pengunjung situs web-nya, sehingga membuat pengunjung situs web mudah untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, sehingga memperbesar peluang
terjadinya penjualan.

Amazon secara berkala melaksanakan “A/B experiments”, yang merupakan


pengujian atas halaman web yang memberikan versi yang berbeda dari 1 halaman
pada satu waktu tertentu kepada pengunjung situs web, sembari memonitor
aktivitas yang dilakukan pengunjung/pelanggan. A/B experiment dapat membantu
perusahaan untuk menentukan elemen di dalam halaman web yang dapat
membantu kinerja dari halaman web dan mana yang tidak, berdasarkan atas
aktivitas pengunjung halaman web.

Contoh lain dari Amazon yaitu pemanfaatan teknologi cloud computing


(komputasi awan) berupa penyediaan jasa Amazon Web Services (AWS).
Komputasi awan adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait TI
disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat
Internet (“di dalam awan”) tanpa perlu mengetahui apa yang ada didalamnya,
memiliki keahlian tinggi, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi di
belakangnya.

Dengan AWS pelanggan mendapatkan layanan komputasi, penyimpanan


data, dan layanan lainnya-serta memperoleh akses ke layanan infrastruktur TI
sesuai tuntutan bisnis. Pelanggan memiliki fleksibilitas untuk memilih mana
platform pengembangan atau model pemrograman yang paling tepat untuk
bisnisnya. Daya tarik AWS adalah pelanggan hanya membayar untuk apa yang
gunakan, tanpa muka biaya atau komitmen jangka panjang. Hasilnya adalah 22%
pendapatan Amazon diraih dari bisnis ini, karena AWS memberikan margin yang
lebih tinggi daripada bisnis retail yang selama ini dikelola Amazon.

Google

Google merupakan sebuah perusahaan publik Amerika Serikat, berperan


dalam pencarian Internet dan iklan online. Perusahaan ini berbasis di Mountain
View, California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang (per 30 Juni
2008).

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih
mahasiswa di Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan
pribadi yang berdiri pada 4 September 1998. Go-publik dilakukan pada 19
Agustus 2004, dan berhasil mengumpulkan dana USD 1,67 miliar, dan
berkembang terus sehingga menghasilkan kapitalisasi pasar senilai USD 23 miliar.
Melalui berbagai jenis pengembangan produk baru, take-over dan partnership,
perusahaan ini telah berkembang dari awalnya sebagai bisnis mesin pencari dan
iklan hingga ke area lainnya, termasuk email berbasis web (Gmail), pemetaan
online (Google Maps) dan sebagainya, yang membantu Google untuk membuat
mesin pencarinya makin andal sepanjang waktu.

Sama dengan Amazon, Google memakai pendekatan “experimentation”,


melakukan pula “A/B experiments”, sebanyak 200 – 300 kali per hari. Untuk para
pelanggan AdWords (iklan di Google), Google juga mengembangkan Website
Optimizer, yang merupakan alat yang dapat membantu pemasang iklan untuk
meningkatkan efektivitas dari halaman web-nya, dengan cara menguji apakan isi
dari halaman web tersebut cukup “menjual”. Pemilik halaman web dapat menguji
isi– misalnya: headline, gambar, teks promosi – dan website optimiser dapat
menguji berdasarkan trafik dari situs untuk menentukan isi yang mana yang
paling memberikan nilai tambah.
Harrah’s

Merupakan sebuah korporasi judi yang memiliki dan mengoperasikan kasino,


hotel, dan enam lapangan golf di bawah beberapa merek. Perusahaan ini
merupakan perusahaan judi terbesari di dunia, berbasis di Las Vegas, Nevada,
dengan pendapatan tahunan sekitar USD 10.8 miliar.

Harrah’s memanfaatkan TI juga memakai “experimentation” untuk membentuk


database dari lebih kurang 16 juta pelanggan yang pernah melakukan perjudian di
kasino-kasinonya. Para pelanggan dikelompokkan berdasarkan karakteristik
tertentu seperti: tempat tinggal, berapa lama sebagai pelanggan Harrah’s, berapa
besar jumlah uang yang mungkin mereka keluarkan di meja judi, berapa kali
dalam setahun mereka berjudi dan sebagainya. Dari data tersebut, sistem
informasi komputer di Harrah’s melakukan penghitungan model statistik yang
dapat memprediksi, misalnya, kapan seorang pelanggan akan datang lagi dan
berapa uang yang akan dihabiskan. Lalu komputer dapat membuat suatu laporan
perilaku atas pelanggan sehingga komputer dapat memberikan rekomendasi
kepada front office kasino mana penjudi yang bisa ditawarkan untuk main judi
lagi atau mana penjudi yang harus ditawarkan kamar hotel cuma-cuma.

CVS

CVS merupakan jaringan apotek terbesar kedua di Amerika Serikat (AS)


yang memiliki 7.000 toko di AS dan Puerto Rico. CVS menjual obat resep dan
barang retail, seperti obat bebas, produk kecantikan dan kosmetik, foto dan cuci
cetaknya, dan barang keperluan sehari-hari. CVS didirikan di Massachusetts tahun
1963. CVS mendapatkan benefit dari pendekatan “replication” melalui fungsi IT
untuk mengulangi inovasi pada satu apotik ke apotik lainnya yang sangat
berpengaruh positif kepada proses bisnisnya.

Pada tahun 2002 CVS mengalami penurunan kepuasan pelanggan. Hal ini
disebabkan lamanya waktu tunggu dan pelayanan buruk pada loket pengambilan
obat di apotek. Pada saat itu ada 2 proses yang terjadi setelah pelanggan
memasukkan resep: pertama adalah pemrosesan resep/peracikan obat dan yang
kedua pemeriksaan status asuransi. Kedua proses ini berjalan simultan memakan
waktu lebih kurang 1 jam, dan terkadang banyak issue terjadi, misalnya:
kesalahan pada tanggal lahir pasien. Banyak issue yang tidak tuntas pada saat
pengambilan obat, dan hal ini membuat pelanggan tidak puas. Sehingga CVS
memutuskan untuk memindahkan pemeriksaan asuransi di awal dari pemrosesan
resep, sehingga pelanggan akan tetap ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Proses perubahan ini dimasukkan ke dalam sistem informasi yang mendukung
operasi di 4.000 apotek CVS di AS. Terjadi peningkatan di semua apotik dan skor
kepuasan pelanggan meningkat dari 86% menjadi 91%.
2. CVS menggunakan IT untuk meningkatkan proses bisnis, yang hasilnya
berupa peningkatan kepuasan konsumen. Apa jenis profesi lain yang dapat
memberikan benefit dari penggunaan teknologi sejenis, dan bagaimana?
Kembangkanlah dua perbedaan yang memungkinkan?

CVS terbukti sukses untuk meningkatkan proses bisnis dengan cara


“replication”. Dua contoh pengembangan IT dengan cara replicaiton dapat
diterangkan pada tulisan ini

Hotel Hyatt International

Untuk hotel sekelas Hyatt, peranan teknologi informasi sangatlah vital.


Jaringan hotel bintang lima internasional yang berpusat di Chicago AS ini tersebar
di berbagai negara, sehingga sistem TI pun seragam dan menggunakan standar
yang sama. Penyeragaman sistem TI ini juga berlaku untuk jaringan hotel Hyatt di
Indonesia, seperti Grand Hyatt Jakarta, Hyatt Regency Bandung, Hyatt Regency
Yogyakarta, Hyatt Regency Surabaya, Bali Hyatt, Grand Hyatt Bali, dan Hotel
Aryaduta Jakarta (yang juga dikelola Hyatt Internasional).

TI yang dipakai oleh Hyatt terbagi 2:

 Sistem bersifat global: sistem TI standar yang digunakan oleh Hyatt di


seluruh dunia. Hal ini menjadikan TCO (total cost of ownership) menjadi
lebih kecil, karena Hyatt mendapatkan biaya rata-rata lebih kecil
dibandingkan jika Hyatt memiliki sistem yang sangat lokal di tiap negara.
Sistem TI global ini adalah hotel system dengan aplikasi property
management system (PMS) Maxial/HYAdvantage yang terintegrasi yang
terdiri dari
o aplikasi front office
o purchasing
o point of sales
o sales and marketing
o food and beverage
o aplikasi accounting

 Sistem yang bersifat lokal: setiap hotel diberikan keleluasaan untuk


menggunakan beberapa sistem yang tidak diatur secara global, dan
biasanya untuk mengakomodasi suatu proses bisnis yang berbeda dari satu
negara ke negara yang lain, misalnya: sistem human resources dan e-
taxation.

Jadi terlihat bahwa Hyatt menganut prinsip me-replikasi proses bisnis (yang
ditandai dengan penggunaan sistem informasi seragam di seluruh dunia) dengan
cara me-leveraging teknologi informasi. Sedangkan penggunaan sistem lokal
diperbolehkan, dengan perencanaan dan planning yang sangat akurat karena
manajemen Hyatt international meminta business plan dan justifikasi proyek IT
serta menggunakan dasar perhitungan persentase dari total revenue hotel yang
akan dicapai, umumnya sekitar 3% dari total revenue.
Southwest Airlines

Southwest Airlines (SA) telah tumbuh menjadi armada penerbangan


terbesar di AS. Tahun 2002, CEO Garry Kelly mencanangkan bahwa penggunaan
TI sangat penting bagi pencapaian tujuan strategis perusahaan. Jauh sebelum itu,
di tahun 1995, SA telah membuat Southwest.com dan tahun 1996 mulai menjual
ticket secara online dan menjadi jawara penjualan ticket online. SA juga terus
memperbaharui website tersebut untuk makin memudahkan pelanggan untuk
melakukan transaksi online. Tapi SA masih merasakan adanya kekurangan di
mana SA masih belum dapat merasakan atau mengetahui apa yang diinginkan
oleh pelanggan, yang tidak bisa didapat hanya dengan memakai surevy online.
Sehingga SA memakai IT untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi
penerbangan, perilaku transaksi online, dan berbagai data yang didapat pada saat
moment of touch antara SA dan pelanggan, untuk mencoba memprediksi
keinginan dan preferensi pelanggan, untuk tetap menjaga bahkan meningkatakan
kualitas layanan SA.

Misalnya: sistem scanner untuk secara cepat menangkap respon penumpang


sesaat setelah mendarat di bandara tujuan. Lalu memasang kamera yang
terintegrasi dengan software pemroses image untuk secara cepat menganalisa
apakah penumpang memberikan jempol atau jempol ke bawah pada saat
meninggalkan pesawat.

Data sudah didapat, dan informasi sudah diolah. Jadi pada akhirnya tinggal
bagaimana SA menggunakan informasi yang didapat itu, untuk mengubahnya
menjadi dasar yang akurat untuk meningkatkan layanan pelanggan.

3. Brynjolfsson me-list empat cara di setiap perusahaan yang dapat


memberikan pengaruh pada aset-aset IT perusahaan tersebut. sebutkan cara-
cara lain apakah yang dapat digunakan oleh perusahaan global dalam
memanfaatkan asei-aset IT-nya demi mendapatkan keuntungan strategis?

Peranan teknologi informasi dalam bisnis adalah untuk memfasilitasi


seluruh proses pencatatan data, pengolahan dan pelaporan sehingga up-to-date dan
memberikan informasi bisnis yang handal, tersedia bagi semua pengguna
(stakeholders), seperti manajemen, investor, pemerintah dan pihak berkepentingan
lainnya untuk pengambilan keputusan. Untuk memastikan asset TI dapat dipakai
di jangka panjang, maka CEO dan perusahaan harus memastikan hal di bawah ini:

1. Menselaraskan TI dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan

Investasi TI dapat bernilai ratusan bahkan miliaran rupiah di dalam


perusahaan. Banyak kasus di mana investasi sebesar itu sia-sia karena tidak
selarasnya investasi dengan tujuan perusahaan. Suatu perusahaan jasa yang hanya
melakukan bisnis dengan sejumlah kecil klien mungkin tidak perlu untuk
memanfaatkan ERP selengkap SAP. Atau suatu perusahaan manufaktur yang
memakai sistem SAP yang rumit dan membutuhkan support atau maintenance,
tapi lalai untuk menyiapkan people atau resource untuk hal tersebut.

2. Membentuk IT Governance dan Control

Model-model tata-kelola (governance models) membantu organisasi dalam


mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengontrol inisiatif teknologi
dengan cara yang sama dalam memastikan suksesnya investasi, pemasaran, dan
pembuatan program. Pengendalian juga diperlukan agar sistem memiliki
keandalan dan integritas untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat
diandalkan. IT Governance juga membantu CIO dan CEO untuk memastikan
integrasi sistem, dan efisiensi sumber daya (infrastruktur, software dan people)
sehingga didapat benefit optimal dari TI.

3. Lakukan langkah-langkah pengukuran dan feedback/follow-up

CEO harus memastikan hal-hal di bawah ini agar asset TI yang dipakai
dapat memastikan keuntungan strategis

 Identifikasi strategi. Batasi arah dan tujuan organisasi atau departemen,


dan lebih fokus.
 Pilih ukuran kinerja. Identifikasi pengukuran atau indikator yang
mendukung pada saat perusahaan akan menilai investasi IT
 Pilih tujuan atau target. Beri nilai tujuan-tujuan manajemen terhadap
kebutuhan spesifik di masa datang.
 Terapkan indikator. Sediakan indikasi yang masuk akal untuk melihat
apakah suatu investasi IT mencapai tujuan atau tidak.
 Laporkan informasi. Sediakan basis untuk memonitor manajemen dan
pembuatan keputusan, serta alat untuk mencapai akuntabilitas eksternal.
 Ambil tindakan. Tingkatkan, tambahkan, batalkan, atau cari alternatif
program yang sesuai dengan informasi pengukuran.

4. Menentukan mitra dan partner strategis yang sesuai dengan strategi TI

Perusahaan tidak memiliki sumber daya dan expertise yang memadai untuk
membuat, mengembangkan, dan memelihara sistem informasi. Diperlukan adanya
mitra yang handal, cost beneficial, memiliki kompetensi, sumber daya yang
memadai, dan service level baik. Memang tidak mudah untuk mendapatkan, tapi
hal ini sangatlah strategik dan penting sifatnya.
DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, James. 2006. Pengantar Sistem Informasi, Prespektif Bisnis dan


Manajerial. Dewi Fitriasari dan Deny A. Kwary, Penerjamah ; Palupi
Wuriarti, editor. Jakarta. Salemba Empat. Terjamahan dari Introduction to
Information System 12th ed.

http://adwords.google.com/support/aw/bin/answer.py?hl=en&answer=71976

http://adwords.google.com/support/aw/bin/answer.py?hl=en&answer=55894

http://en.wikipedia.org/wiki/Amazon.com

http://ryanspoon.com/blog/2008/07/07/amazoncom-harrahs-and-the-importance-
of-mining-data/

http://www.businessweek.com/magazine/content/03_51/b3863115_mz063.htm

http://andrewmcafee.org/2006/04/digital_motors_digital_factories/

http://www.ebizzasia.com/0325-2005/insights,0325,03.htm

http://www.erpweaver.com/index.php?view=article&catid=14%3Aaplikasi-
bisnis&id…

http://classes.soe.ucsc.edu/ism158/Spring10/Projects/Southwest%20Airlines.pdf

Anda mungkin juga menyukai