Anda di halaman 1dari 2

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BERITA

Kaidah kebahasaan merupakan kaidah atau ketentuan bagaimana suatu teks dibangun. Dengan
adanya kaidah kebahasaan inilah kita dapat membedakan apakah suatu teks itu termasuk ke dalam
teks berita atau bukan. Adapun ciri atau kaidah kebahasaan teks berita adalah sebagai berikut:

Adanya keterangan,

Keterangan dalam teks berita berfungsi untuk menjelaskan lebih lanjut kalimat-kalimat dalam teks
berita. Keterangan ini diperlukan agar pembaca berita dapat memahami berita dengan benar.

Verba Transitif

Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian
dinamis lainnya, jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Verba diartikan sebagai kata yang menggambarkan
proses, perbuatan, atau keadaan (Kata kerja).

Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai subjek, dan satu lagi sebagai
objek dalam suatu kalimat aktif. Objek dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.

Contoh verba transitif yaitu memulai, menuduh,menabrak. Contoh dalam kalimat:

Pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kapal-kapal asal Vietnam telah lebih dari 1.400
kali menabrak kapal-kapal Tiongkok di dekat lokasi anjungan pengeboran minyak yang kontroversial
di Laut Tiongkok Selatan.

Verba pewarta

Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu percakapan. Verba pewarta ini
menjadi salah satu ciri kebahasaaan yang ada dalam teks berita.

Contoh verba pewarta yaitu mengatakan, memaparkan, memberitakan, dan lain – lain. Contoh dalam
kalimat:

Banyak sekali media yang memberitakan peristiwa terjadinya kecelakaan di Mina, Arab Saudi ketika
sedang pelaksanaan ibadah haji.

Teks berita tentu memiliki tata bahasa tersendiri. Nah, sobat perlu tahu bermacam-macam kaidah atau
ciri kebahasaan teks berita, antara lain yaitu :
1. Menggunakan Kalimat Singkat dan Padat untuk Informasi yang Tertuang pada Judul
Setiap kata umumnya diawali dengan huruf kapital, kecuali kata depan untuk perantara (seperti di, ke,
dari, kepada, yang, untuk, kepada) yang tidak berdiri di awal kalimat.
 Contohnya : OJK Dorong Perbankan Indonesia Ekspansi ke China
Agar terkesan singkat dan padat, verba pada judul biasanya dihilangkan imbuhannya.
 Contohnya : Anggaran Mengendap, Mendagri Kirim Tim Khusus (kirim=mengirim)
2. Menggunakan Kata Kerja Aksi
Kata kerja aksi adalah kata kerja yang menjelaskan suatu kegiatan yang nampak. Misalnya
menangis,meminta, merelakan, melamun, mematikan, mengantuk, menyetujui, menghargai, dan lain-
lain.
Dalam penulisan judul, imbuhan me- pada kata kerja aksi ini sering dihilangkan (seperti penjelasan
sebelumnya).
3. Menggunakan Verba Pewarta
Verba pewarta atau saying verb misalnya : memberitakan/diberitakan, melaporkan/dilaporkan,
menyampaikan/disampaikan, menceritakan/diceritakan.
4. Menggunakan Kata Keterangan
Misalnya : secara hati-hati, hanya saja, amat, sangat, terlalu, selalu, segera, hendak, terkadang,
agaknya, rupanya, dan lain-lain.
5. Menggunakan Bahasa yang Populis
Populis artinya dapat dimengerti semua kalangan/tingkatan pembaca (pemulung, pengemis, tukang
becak, cendekiawan).
6. Menggunakan Kalimat yang Logis
Artinya, kalimatnya itu bisa di terima olek akal pikiran.
7. Menggunakan Bahasa Baku
8. Menggunakan kata /kalimat baku dan menghindari kata/kalimat tidak baku
9. Menggunakan Kaidah Etika
Apa itu kaidah etika ? Kaidah etika maksudnya yaitu tidak menggunakan kata/kalimat yang kurang
sopan, jorok, vulgar, sumpah-serapah, hujatan, dan lain sebagainya.
Tidak Banyak Menggunakan Kata-kata Teknis (sederhana, ringan dibaca, mudah dimengerti dan
dipahami)
10. Sering dimunculkan Beragam Istilah
Istilah tersebut sering dimunculkan baik itu istilah asing maupun daerah. Contohnya : banget,
sungkeman, outbond, Computer Based Test (CBT), ngapak, stake holder

Anda mungkin juga menyukai