Laporan Praktikum Struktur Senyawa
Laporan Praktikum Struktur Senyawa
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
VI . PROSEDUR PERCOBAAN
Di Susun model molekul A,B,C, dan D lalu,digambarkan model tiga dimensinya
pada lembar laporan.
Di gambarkan
rumus struktur dari setiap senyawa.
Dituliskan
rumus titik electron sesuai dengan rumus strukturnya. Setiap atom harus dikelilingi
oleh electron oktet ( catatan : kecuali atom hydrogen karena hanya mempunyai
satu subkulit dan ditempati oleh dua elektron ).
Diperiksa
setiap rumus titik elektron dengan jalan menjumlahkan elektron valensinya.
Nama Rumus
Rumus Titik e- e-v
Senyawa Struktur
H2 H-H H=1
Cl2 Cl - Cl Cl = 7
Br2 Br - Br Br = 7
I2 I–I I=7
HCl H – Cl H=1
Cl = 7
HBr H - Br H=1
Br = 7
HI H–I H=1
I=7
H
| C=4
CH4 H–C–H H=1
|
H
H H=1
H2O2 | O=6
O–O
|
H
H
| C=4
CH3OH H–C–O– O=6
H H=1
|
H
H
C
H C
CH2I2 | C=4 2 =
I–C–I H=1 H
| I=7 4 4
H H
/
C
C
/
H
HONO H–
H
HCOOHC2HCl3
C
H
CH3N2CH3 |
H–
|
H
N2
H
C2H2
O=6
HOCN H–O–C N C=4
N=5
H=1
CO2 O=C=O O=6
C=4
H
\
C2H2O C = C =O H=1
/ C=4
H O=6
H H
\ / H=1
C3H4 C=C=C C=4
/ \
H H
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita membahas mengenai struktur senyawa, dimana dalam
percobaan ini akan membahas tentang ikatan – ikatan kimia pada suatu senyawa. Ikatan kimia
merupakan interaksi antara elektron – elektron dalam tingkatan energi terluarnya yang dapat
mengikat atom – atom secara bersamaan yang menghasilkan energi tarik – menarik yang kuat.
Ada beberapa jenis ikatan kimia antara lain, ikatan ion, ikatan kovalen
Ikatan ion didefinisikan ikatan antara unsur logam dan non logam. Ikatan ion terjadi
apabila terjadi serah terima antara ion positif dan ion negatif. Natrium klorida dan kalium oksida
termasuk ke dalam contoh ikatan ion. Senyawa ion yang terbentuk memiliki titik didih dan titik
beku yang tinggi, serta larutannya dapat menghantarkan listrik, namun senyawa ion ini mudah
rapuh.
Ikatan kovalen didefinisikan sebagai ikatan antara unsur non logam dan unsur logam.
Ikatan kovalen terjadi apabila adanya penggunaan pasangan elektron secara bersamaan dalam
ikatan kovalen ini. Ikatan kovalen dibagi menjadi enam, anatara lain ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen
non polar dan ikatan kovalen koordinasi. Ciri ikatan kovalen rangkap dua, terdapat dua pasang
elektron dari masing – masing unsur yang berikatan yang dipakai tiga, terdapat tiga elektron
yang dipakai bersamaan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil.
Ikatan polar merupakan ikatan yang terjadi apabila adanya gaya elektrostatik. Sifat ikatan
polar anatara lain, memiliki titik didih yang tinggi, dapat menghantarkan listrik dan dapat tertarik
ke maghnet, contohnya H2O, CH3OH, NH3, PCl3. Ikatan non polar merupakan ikatan yang
terjadi apabila adanya gaya Van Der Waals. Sifat ikatan non polar anatara lain, memiliki titik
didih yang rendah, berwujud cair dan tidak dapat menghantarkan listrik, contohnya CCL4, CH4,
Benzena dan lain – lain.
Di dalam ikatan koordinat terdapat elektron yang dipakai secara bersamaan hanya dari
salah satu unsur yang berikatan. Contoh ikatan koordinasi antara lain I2, Cl2, FCl, HONO dan
lain sebagainya.
Ikatan tunggal ataupun ikatan ganda dua dan ganda tiga memiliki panjang ikatan yang
berbeda. Ikatan tunggal memiliki ikatan yang lebih panjang dari ikatan ganda dua ataupun ganda
tiga, hal ini dikarenakan jumlah elektron yang berpasangan pada ikatan tunggal sedikit. Semakin
panjang ikatan kimia dari suatu senyawa, maka ikatan kimia tersebut akan semakin lemah.
Tetapi ikatan ganda tiga memiliki titik didih yang lebih besar dibandingkan ikatan ganda
duamaupun ikatan tunggal, ini dikarenakan semakin banyak ikatan (ikatan elektron berpasangan)
maka semakin tinggi titik didihnya.
Bentuk molekul suatu senyawa dapat ditentukan dari jumlah pasangan elektron yang
berikatan dengan pasangan elektron bebas. Jumlah dari pasangan elektron berikatan dan elektron
bebas disebut dengan jumlah domain elektron. Apabila jumlah domain elektron sama dengan dua
maka diramalkan bentuk molekulnya linear, tida domain terbentuk segitiga sama sisi, empat
domain terbentuk tetrahedral, lima domain terbentuk bipiramida trigonal, dan enam domain
terbentuk oktahedral. Untuk mengetahui bentuk molekul dapat juga menggunakan metode
hidridisasi.
Adapun sebelum kita melakukan percobaan, terlebih dahulu kita harus memahami materi
yang akan dipakai dalam percobaan ini. Pada percobaan kali ini alat yang digunakan berupa
seperangkat model molekul.
IX. KESIMPULAN
1. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan pasangan elektron
secara bersamaan untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia.
2. Sifat ikatan kovalen antara lain, titik didih dan titik beku yang rendah, mudah
menguap dan larutannya ada yang dapat dan ada yang tidak dapat menghantarkan listrik.
3. Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi antara unsur logam dan non logam. Ikatan
ini terjadi karena adanya gaya tarik – menarik antara ion positif dan ion negatif.
4. Sifat ikatan ionik antara lain, tititk didih dan titik bekunya tinggi, rapuh sehingga
kalau dipukul akan hancur dan larutannya dapat menghantarkan listrik.
5. Panjang ikatan kovalen dapat dinyatakan ikatan kovalen tunggal > ikatan kovalen
rangkap dua > ikatan kovalen rangkap tiga.
6. Perbandingan energi pada ikatan kovalen dapat dinyatakan ikatan kovalen tunggal
< ikatan kovalen rangkap dua < ikatan kovalen rangkap tiga.
materi struktur senyawa
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
I . Nomor Percobaan : III
II . Nama Percobaan : Struktur Senyawa
III. Tujuan Percobaaan :
1. Menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya.
2. Menggambarkan model senyawa dalam tiga dimensi.
3. Menggambarkan rumus struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model molekulnya.
4. Menuliskan rumus struktur dan titik elektron untuk setiap model senyawa yang diberikan oleh
asisten.
IV . Dasar Teori
Atom-atom bereaksi satu sama lain dengan menggunakan electron-elektron dalam
tingkatan energy terluar . Antar aksi electron ini menghasilkan gaya tarik yang kuat “ikatan
kimia” yang mengikat atom-atom bersamaan dalam satu senyawa. Dari rumus seperti H2O ,
H2O2 , HCl , CO2 , C2H2 jelas bahwa atom-atom dari unsure yang berlainan mempunyai
kemampuan berlainan dalam mengikat satu sama lain . Kemampuan bersenyawa suatu unsure
disebut dengan valensi.
Wajah struktur yang paling penting dari atom-atom dalam menentukan perilaku kimia
ialah banyaknya electron dalam tingkatan energy terluarnya. Electron-elektron terluar ini dirujuk
sebagai “electron valensi” . Bila atom-atom suatu unsure bersenyawa dengan atom-atom unsure
lain , selalu terjadi perubahan dalam distribusi electron pada tingkatan energy terluarnya.
Terjadinya pembentukan senyawa menyebabkan atom-atom unsur tertentu cenderung
memperoleh electron dan unsure lain cenderung kehilangan electron . Masing-masing berupaya
untuk menghasilkan suatu penataan electron yang stabil.
Na + Cl Na + Cl
H + Br H + Br
Pada umumnya, bila suatu unsur non logam bersenyawa dengan unsur-unsur non logam
lain , electron tidak dibuang ataupun diambil oleh atom-atom melainkan digunakan secara
bersama-sama yang disebut dengan “ikatan kivalen” . sehingga senyawa yang dibentuk oleh
ikatan kivalen disebut dengan senyawa kovalen
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengambil kesimpulan mengenai umus titik electron
senyawa dari suatu model.Model tersebut disusun dari sejumlah bola dan tongkat
penghubung.Setiap bola mewakili sebuah atom dan setiap tongkat penghubung mewakili satu
ikatan kovalen tunggal. Satu ikatan kovalen tunggal terdiri atas dua electron yang digambarkan
dengan 2 titik. Untuk menyusun suatu model , satu tongkat yang menghubungkan dua bola
menggambarkan satu ikatan tunggal. Jika dua bola bergabung dengan dua tongkat , ini berarti
satu ikatan ganda atau empat electron ikatan. Tiga tongkat yang menggabungkan dua bola
menggambarkan tiga pasang electron ikatan.
(Tim penyusun praktikum kimia dasar 1 : Universitas Sriwijaya)
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia , hanya bagian terluarnya yang
bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu , untuk mempelajari ikatan kimia kita hanya
perlu membahas terutama electron valensi dari atom-atom yang terlibat . Sistem titik yang
disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan electron valensi dari atom-atom yang
terlibat dalam pembentukan ikatan kimia dan untuk meyakinkan bahwa atom-atom yang terlibat
tidak mengalami perubahan.Lambang titik lewis (lewi dot symbol) terdiri dari lambing unsure
dan titik yang setiap titiknya menggambarkan setiap electron valensi dari atom-atom unsure.
Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama memiliki lambing titik lewis yang mirip. Logam
transisi,lantanida, dan aktinida mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh , sehingga secara
umum lambing titik lewis dari unsur-unsur ini tidak dapat dituliskan secara lebih sederhana lagi.
Struktur lewis sendiri adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambing titik
lewis dimana pasangan electron ikatan dinyatakan dengan sati garis atau sepasang titik yang
diletakkan diantara kedua atom , dan pasangan electron bebas dinyatakan dengan titik-titik pada
masing-masing atom. Sedangkan penjelasan tentang ikata kovalen (covalent bond), ikatan yang
terbentk karena pemakaian bersama-sama dua electron oleh dua atom. Senyawa kovalen
(covalent coumpuond) adalah senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen. Secara
sederhana pasangan electron yang digunakan bersama sering dinyatakan dalam satu garis. Jadi
ikatan kovalen dalam molekul hydrogen dapat ditulis sebagai H-H. Pada ikatan kovalen setiap
electron dalam pasangan electron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari kedua
atom yang berikatan. Gaya tarik inilah yang mengikat kedua atom hydrogen dalam molekul
H2 dan yang berperan dalam pembentukan ikatan kovalen dalam molekul yang lainnya.
Pasangan electron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut electron
nonikatan atau pasangan electron bebas .
Pembentukan molekul-molekul ini mengilustrasikan aturan octet (octet rule) yang
dirumuskan oleh lewis “sebuah atom kecuali atom hydrogen cenderung membentuk ikatan
sampai atom tersebut dikelilingi oleh delapan electron valensi” dengan kata lain ikatan kovalen
akan terbentuk jika electron yang tersedia tidak cukup untuk masing-masing atom mencapai
octet yang lengkap. Atom-atom dapat membentuk berbagai jenis ikatan kovalen yang berbeda .
Dua atom yang berikatan melalui sepasang elektrn disebut dengan ikatan tunggal (single bond).
Dalam beberapa senyawa , atom-atom berikatan dengan ikatan rangkap (multiple bond) , yaitu
ikatan yang terbentuk jika dua atom menggunakan dua atau lebih pasangan electron secara
bersama-sama. Ikatan antara dua atom yang menggunakan bersama dua pasang electron disebut
dengan ikatan rangkap dua (double bond). Ikatan rangkap lebih pendek dibandingkan dengan
ikatan tunggal . Panjang ikatan (bond length) didefinisikan sebagai jarak antara inti dari dua
atom yang berikatan secara kovalen dalam suatu molekul.
(Chang,Raymond 2005.Kimia dasar jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Halaman 264-266)
Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia
Pada tahun 1916, beberapa gagasan tentang pembentukan ikatan kimia adalah telah
dikemukakan oleh dua orang kimiawan Amerika, Lewis, dan Langmuir, dan seorang kimiawan Jerman,
Kossel. Menurut mereka, apabila gas mulia tidak bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu
keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsure lain.Apabila
dugaan ini benar, atom yang bergabung dengn atom lain membentuk suatu senyawa , mungkin
mengalami perubahan didalam konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-atom itu lebih
menyerupai gas mulia.Lambang Lewis suatu unsure terdiri dari lambing kimia biasa yang dikelilingi oleh
sejumlah titik. Lambang kimia melambangkan butir atom yang terdiri dari elektron pada inti atom dan kulit
bagian dalam. Titik-titik melambangkan elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.Teori struktur
berdasarkan teori oktet. Kereaktifan atom tergantung pada tinggi rendahnya energi elektron. Elektron
pada kulit terluar berenergi tinggi, sehingga elektron terluar ini yang menjadi penyebab adanya
sifat mengikat dari atom. Elektron terluar elektron valensi. Lewis memodifikasikan model atom Borh
dengan teori struktur Kekule, yaitu: Atom dinyatakan dengan huruf, bulir menggambarkan inti dengan
elektron-elektronnya. Elektron-elektron di kulit terluar digambarkan sebagai titik-titik yang mengelilingi
bulir.
Garis valensi menurut teori struktur kekule mempunyai arti fisik yaitu e- tunggal. Teori kekule
tidak menyadari adanya konsep pasangan e- yang menyendiri. Meskipun teori Lewis berlaku terutama
untuk ikatan kovalen tapi gagasannya dapat digunakan untuk menggambarkan ikatan ion maupun
kovalen. Struktur Lewis adalah kombinasi lambing Lewis yang menggambarkan perpindahan atom
pemakaian bersama elektron dalam suatu ikatan kimia.Muatan formal adalah jumlah elektron kulit terluar
( valensi ) didalam atom terisolasi dikurangi dengan jumlah elektron yang diperuntukkan bagi atom
tersebut didalam struktur Lewis.Suatu struktur Lewis yang didalamnya tidak terdapat muatan formal (
semua muatan formalnya nol ) lebih masuk akal dibandingkan struktur Lewis yang mempunyai muatan
formal, jika muatan formal diperlukan, carilah struktur dengan muatan formal sekecil
mungkin. (Petruci, Kimia Dasar hal : 169 )
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling
terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan
yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.
Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan sigma, ikatan pi, ikatan logam-
logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron. Istilah bahasa Inggris untuk ikatan
kovalen, covalent bond, pertama kali muncul pada tahun 1939. Awalan co-berarti bersama-sama,
berasosiasi dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent bond" artinya adalah atom-atom yang
saling berbagi "valensi", seperti yang dibahas olehteori ikatan valensi. Pada molekul H2, atom hidrogen
berbagi dua elektron via ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang
memilikielektronegativitas yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan
antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena
ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan ion"), kekuatan ikatan kovalen bergantung
pada relasi sudut antara atom-atom pada molekul poliatomik . (
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kovalen)
1. Interaksi atom-atom logam (ikatan metalik/ikatan logam).
Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik menarik-
menarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik
oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini disharing dg gaya tarik yang sama
oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah
ruang kososng yang besar, maka e-memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian
menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kation-kation tersebut. Elektron ini disebut
“delocalized electron” dan ikatannya juga disebut “delocalized bonding”.Elektron bebas dalam
orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling
tarik menarik dengan elektron sebagai semennya.
2. Ikatan kovalen
Pada prinsipnya semua ikatan kimia berasal dari gaya tarik menarik inti (nucleus) yang
bermuatan + terhadap e yang bermuatan negatif, Gaya tarik menarik ini ditentukan oleh Hukum
Coulomb.Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur memiliki ruang kosong dan orbit
luar berenergi rendah. Makin rendah energi suatu orbit, nakin tinggi stabilitas elektron yang ada
di dalamnya. Semua unsur non-logam memiliki paling tidak 4 dari 8 elektron yang mungkin
berada pada orbit luar, kecuali: H, dan He. Perbedaan unsur non-logam dengan logam adalah
tidak memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk penyebaran elektron yang
akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam unsur non-logam tidak mengalami
“delocalised” seperti pada ikatan metalik (ikatan logam). Jadi elektron ini tinggal terlokalisir
dalam kedekatan antar 2 inti (ikatan kovalen).Valensi atau kekuatan penggabungan Valensi suatu
atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F = 1,
O = 2, Li =1.
3. Ikatan non-logam dengan logam
Pasangan elektron yang membentuk suatu ikatan antara atom logam dan non-logam terletak pada
orbit yang overlap antara 2 atom tersebut. Karena atom non logam tidak mempunyai ruang
kosong dengan energi rendah, maka elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.Atom
dari unsur yang berbeda memiliki kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektron
dalam suatu ikatan kovalen.Elektro-negativitas: kemampuan relatif suatu unsur untuk memenuhi
muatan listrik yang negatif.Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-
atom dalam molekulatau kristal.Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan
konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan
susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga
banyak dari struktur ionic. Pada senyawa yang lebih kompleks / rumit, seperti kompleks logam,
teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam
dengan basis mekanika kuantum.Sementara teori atom sedang dikembangkan, berbagai gagasan
juga dicetuskan tentang kombinasi atom yang menghasilkan senyawa kimia
(http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20kimia%20benito.html)
http://ayupasmahwangia3.blogspot.com/2012/03/materi-struktur-senyawa.html