Anda di halaman 1dari 25

HUBUNGAN KEKERABATAN HEWAN

Oleh :
Nama : Arida Fauziyah
NIM : B1J0111!
R"m#"$%a$ : &II
Kel"m'"( : )
A*i*+e$ : ,u-lu( Fuadah
,A.ORAN .RAKTIKUM TAK/ONOMI HEWAN
KEMENTERIAN .EN0I0IKAN 0AN KEBU0A1AAN
UNI&ER/ITA/ JEN0ERA, /OE0IRMAN
FAKU,TA/ BIO,OGI
.URWOKERTO
)01!
I2 .EN0AHU,UAN
A2 ,a+ar Bela(a$%
Studi kekerabatan merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam
taksonomi hewan. Kekerabatan mencakup dua pengertian, yaitu kekerabatan
filogenetik dan kekerabatan fenetik. Kekerabatan filogenetik adalah kekerabatan
yang didasarkan pada hubungan filogeni antara takson yang satu dengan takson
yang lain, sedangkan kekerabatan fenetik adalah kekerabatan yang didasarkan
pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang tampak pada takson. Penentukan
kekerabatan filogenetik mutlak diperlukan fosil yang representatif yang dapat
memberikan gambaran hubungan antara takson, dengan demikian kekerabatan
filogenetik sulit dipelajari tanpa tersedianya fosil yang representatif
tersebut(Clifford dan Stephenson, !"#$.
%ilogenetik adalah salah satu sistem klasifikasi yang didasarkan pada
keeratan hubungan nenek moyang (e&olusioner$ antara takson satu dengan
lainnya. 'leh karena itu sistem klasifikasi ini sangat penting untuk digunakan
dalam penelusuran kekerabatan e&olusioner diantara berbagai takson yang ada.
(nalisis kekerabatan %ilogenetik diantara sampel (organisme$ dapat dimulai
dengan pembuatan matrik yang menetapkan status karakter setiap penanda untuk
masing-masing sampel. )asil analisis tersebut kemudian dapat digambarkan
dalam bentuk matrik similaritas maupun disimilaritas dan diilustrasikan dengan
pohon filogenetik atau dendogram (*otto, !+,$.
-enentukan kekerabatan filogenetik mutlak diperlukan fosil yang
representatif yang dapat memberikan gambaran hubungan antara takson, dengan
demikian kekerabatan filogenetik sulit dipelajari tanpa tersedianya fosil yang
representatif tersebut (*otto, !+,$. Penentuan kekerabatan fenetik dapat
dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif. Kekerabatan fenetik secara kualitaif
umumnya dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan ciri-
ciri taksonomik yang dimiliki oleh masing-masing takson. -enurut -ayr dan
(shlock (!!.$, disebutkan bahwa ciri taksonomik meliputi ciri morfologi,
antomi, fisiologi, ekologi, dan geografi. Ciri yang dibandingkan sebanyak
mungkin paling tidak ada #/ ciri (*otto, !+,$. -akin banyak jumlah ciri yang
yang mirip antara dua takson yang di bandingkan, berarti makin dekat hubungan
kekerabatanya dan sebaliknya semakin sedikit jumlah ciri yang mirip antara dua
takson, berarti semakin jauh hubungan kekerabatanya (Sokal dan Sneath, !0.$.
B2 Tu3ua$
1ujuan dari praktikum hubungan kekerabatan hewan adalah
. -enyusun karakter morfologi yang digunakan sebagai dasar menentukan
kekerabatan fenetik
,. -elakukan uji kekerabatan fenetik pada kelompok hewan (ikan$.
II2 MATERI 0AN METO0E
A2 Ma+eri
(lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset,
buku gambar, sarung tangan, masker dan alat tulis. 2ahan-bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah ikan layur (Trichiurus savala$, ikan lidah
(Cynoglossus lingua$, ikan kembung (Rastrellinger brachysoma$, ikan lele
(Clarias batrachus), dan ikan nilem (Osteochilu hasselti$.
B2 Me+"de
. (lat dan bahan untuk praktikun hubungan kekerabatan hewan disiapkan.
2. 3icari ciri-ciri taksonomi dari preparat yang digunakan yaitu ikan layur
(Trichiurus savala$, ikan lidah (Cynoglossus lingua$, ikan kembung
(Rastrellinger brachysoma$, ikan lele (Clarias batrachus), dan ikan nilem
(Osteochilus hasselti$.
.. Ciri-ciri taksonomi ikan tersebut dicocokkan dengan masing-masing sampel.
(ngka untuk hewan yang memiliki persamaan dan angka / untuk hewan
yang tidak memiliki persamaan.
4. 5umlah karakter baik yang ada persamaan maupun yang tidak ada persamaan
dihitung berdasarkan koefisien asosiasi.
#. 3ihitung kedekatan hubungan kekerabatan antar ikan-ikan tersebut.
III2 HA/I, 0AN .EMBAHA/AN
A2 Ha*il
Ta#el 12 4iri +a(*"$"mi( i(a$ ya$% diama+i
N"
4iri Ta(*"$"mi( 5m"r6"l"%i7 a$a+"mi da$
8iri lai$$ya9
/'e*ie* I(a$
A B 4 0 E
2entuk kepala pipih bilateral / /
, 2entuk kepala dorso&entral / / / /
. Posisi mulut inferior / / / /
4 Posisi mulut superior / / / /
# Posisi mulut terminal / / /
0 Posisi mulut subterminal / / / /
" -ulut relatif lebar / / /
+ -ulut relatif sempit / /
! 6jung moncong meruncing / / / /
/ 6jung moncong tumpul /
-ulut tidak dapat disembulkan / /
, -ulut dapat disembulkan / / /
. 1erdapat sungut / / /
4 1idak terdapat sungut / /
# -ata terletak pada satu sisi / / /
0 -ata terletak pada dua sisi / /
" -ata relatif lebar / /
+ -ata relatif sempit / / /
! Posisi mata dorsolateral kepala / / / /
,/ Posisi mata lateral kepala / /
, Posisi mata dorsal kepala / / / /
,, 2entuk tubuh pipih bilateral /
,. 2entuk tubuh pipih dorso&entral / / / /
,4 Punggung meninggi / / /
,# Punggung tidak meninggi / /
,0 1erdapat sisik /
," 1idak terdapat sisik / / / /
,+ 1ipe sisik ctenoid / / /
,! 1ipe sisik sikloid / / /
./ 6kuran sisik relatif besar / / /
. 6kuran sisik relatif kecil / / /
., 5umlah sirip punggung /
.. 5umlah sirip punggung , / / / /
.4 5umlah jari-jari keras sirip punggung 7 # / / / / /
.# 5umlah jari-jari keras sirip punggung 8 # / /
.0 Sirip punggung dan sirip ekor bersambung / / /
." Sirip anal dan sirip ekor bersambung / / / /
.+ 6jung-ujung sirip selain sirip ekor meruncing / / /
.! 6jung-ujung sirip selain sirip ekor membulat / / /
4/ 2entuk luar sirip ekor bercagak / / /
4 2entuk luar sirip ekor membulat / / / /
4, 2entuk luar sirip ekor meruncing / / /
4. Posisi garis rusuk (linea lateralis$ di tengah /
44 Posisi garis rusuk (linea lateralis$ di bawah / / / /
4# 2entuk garis rusuk lurus / /
40 2entuk garis rusuk melengkung / / /
4" 2atang ekor relatif lebar / / / /
4+ 2atang ekor relatif sempit /
4! 1inggi sirip-sirip selain sirip ekor relatif tinggi /
#/ Sirip dada termodifikasi patil / / / /
Ke+era$%a$ :
9 1erdapat karakter yang diamati
/ 9 1idak terdapat karakter yang diamati
( 9 :kan nilem
2 9 :kan kembung
C 9 :kan layur
3 9 :kan lidah
; 9 :kan lele
ka
rak
ter
A
B
A
C
A
D
A
E
B
C
B
D
B
E
C
D
C
E
D
E
1 + + - - + - - - - +
2 + + - - + - - - - +
3 + + - + + - + - + -
4 + - + + - + + - - +
5 + - - - - - - + + +
6 + + + - + + - + - -
7 + - + - - + - - + -
8 + - + - - + - - + -
9 + - + + - + - - - +
10 + - + + - + + - - +
11 + - - - - - - + + +
12 + - - - - - - + + +
13 - - - + - + - + - -
14 - - - + + + - + - -
15 + + - - + - - - - +
16 + + - - + - - - - +
17 + + - - + - - - - +
18 + + - - + - - - - +
19 + + - - + + - + - +
20 + + - - + - - - - -
21 + + - + + - - - + +
22 + + - + + - - - + -
23 + + - + + - + - + -
24 + - - - - - - + + -
25 + - + - - - - + + +
26 + + + - + + - + - +
27 + + + - + + - + - -
28 - - + - + - + - + -
29 - - + - + - - - - -
30 - - + - + - + - + +
31 - - + + + - - - - -
32 - + + + - - - + + +
33 - + + + - - - + + +
34 + + - + + + + + + +
35 + + - - + - - - - +
36 + - - + - - + + - +
37 + + - + + - + - + -
38 + + - - + - - - - -
39 + + - - + + - + - +
40 + - + - - - - + + -
41 + + - - + + - + - +
42 + - + + - - + + - -
43 + - + + - + + - - -
44 + - + + - + + - - +
45 - - + + + - - - - +
46 - - + + + - - - - +
47 + + + - + + - + - +
48 + + + - + + - + - -
49 + + - + + - + - + -
50 + + + - + + - + - -
A
B
C
A
B
D
A
B
E
B
C
D
B
C
E
C
D
E
A
C
D
A
C
E
A
D
E
B
D
E
A
B
C
D
A
B
C
E
A
B
D
E
A
C
D
E
B
C
D
E
A
B
C
D
E
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
- - - - - + - - + + - - - - - -
- - - - - - - - - - - + - - - -
- - - - - - - - - - - - + - - -
+ + + - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - + - - - - -
- - - - + + - + - - - - - - - -
+ + + + - - + - + + + - + - -

+
- - - - - - - - - - - - + - - -
+ + + + + + + + + + - + + + +

+
- - - + + + + + + + - - - + +

+
+ + + - - - - - - - - - - - - -
- - + - - - - + + - - - - - - -
+ + - + + + + - - + + - - - +

+
- - - - - + - - + + - - - - - -
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
- - - - - + - - + + - - - - - -
- - - - - - - - - - + - - - - -
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
- - - - - - - - - - - + - - - -
+ + + + + + + + + + + + + + +

+
- - - - - - - - - - - + - - - -
+ + + - - - - - - - - - - - - -
- - + + + + + + + + - - - + +

+
+ + + + + + + + + + + + + + +

+
- - - - - - - - - - + - - - - -
- + - - - - + - + - - - - - - -
+ + - + + - - - - - - - - - - -
- + - - - - + - + - - - - - - -
+ - - + + - - - - - - - - - - -
+ + + + + + + + + + + + + + +

+
- - - - - - - - - - - - - + - -
- - - - - - - - - - + + + + -

+
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
- - - + - + + - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - + - - - -
+ + + + + - + + - - + + - - -

+
- - - - - - - - - - + - - - - -
+ + + - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - + - - - - -
Ta#el )2 Ma+ri( Nilai Hu#u$%a$ Ke(era#a+a$ A$+ar /'e8ie* I(a$
<o. Spesies ( 2 C 3 ;
( -
, 2 /.+ -
. C /.#4 /.00 -
4 3 /.# /..+ /.44 -
# ; /.44 /.., /..+ /.#4 -
Ta#el !2 Ma+ri( Nilai .e$%el"m'"(a$ .er+ama
<o. Spesies (2 C 3 ;
(2 -
, C /.# -
. 3 /..4 - -
4 ; /.,+ - - -
Ta#el :2 Ma+ri( Nilai .e$%el"m'"(a$ Kedua
<o. Spesies (23 C ;
(23 - - -
, C /., - -
. ; /.4 - -
Ta#el ;2 Ma+ri( Nilai .e$%el"m'"(a$ Ke+i%a
<o. Spesies (23C ;
(23C - -
, ; /./, -
0ia%ram 12 Fe$"%ram 6e$e+i( hu#u$%a$ (e(era#a+a$ ; *'e*ie* i(a$




















0,02 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
0ia%ram )2 Fe$"%ram 6il"%e$e+i( hu#u$%a$ (e(era#a+a$ ; *'e*ie* i(a$
Spesies A
Spesies B
Spesies C
Spesies D
Spesies E
0.1649
0.1649
0.4486
0.5639
0.5639
0.2837
0.3289
0.2136
0.0 0.2 0.4 0.6
Gam#ar 're'ara+ ya$% di'ra(+i(um(a$:

Gam#ar 12 I(a$ Nilem Gam#ar )2 I(a$ ,idah
5Ostechilus hasselti9 5Cynoglossus lingua9

Gam#ar !2 I(a$ Kem#u$% Gam#ar :2 I(a$ ,ayur
5Rastrellinger brachysoma9 5Trichiurus savala9
Gam#ar ;2 I(a$ ,ele
(Clarias batrachus)
B2 .em#aha*a$
Praktikum kekerabatan hewan kali ini menggunaakan analisis fenetik dan
filogenetik. (nalisis fenetik atau analisis berdasarkan kenampkan morfologi
dilakukan secara manual dengan menghitung koefisien asosiasi dari setiap
karakter dari kelima spesies hewan uji. Setelah diketahui koefisien asosiasi dari
kelima hewan uji tersebut, dibentuklah fenogram kekerabatan. )asilnya, ikan
nilem dan ikan kembung merupakan spesies dengan jarak kekerabatan terdekat
dibuktikan dengan matrikulasi koefisien asosiasi terbesar yaitu /,+. 1etuan dari
ikan nilem dan kembung berkerabat dengan tetua ikan layur. 1etua ikan layur dan
tetua dari tetua ikan nilem dan ikan kembung berkerabat dengan tetua ikan lidah.
1etua dari tetua ikan layur, tetua dari tetua ikan nilem dan ikan kembung, dan
tetua ikan lidah, berekrabat dengan tetua ikan lele. 5adi dapat diketahui bahwa
kekerabatan terjauh terjadi pada ikan lele dan ikan nilem (-ayr, !+,$.
(alisis filogenetik dilakukan dengan menggunakan software Molecular
Evolutionary Genetic Analysis (-;*($. Software ini menggunakan data urutan
basa 3<( hasil PC= sebagai data mentah. Penggunaan urutan basa 3<( ini
bertujuan untuk melacak asal-usul e&olusi dari kelima spesies hewan uji. 3idapat
hasil yang diperlihatkan dalam fenogram filogenetik. :kan nilem dan ikan
kembung berasal dari tetua yang sama. 1etua dari ikan nilem dan ikan kembung
ini berkerabata dengan tetua dari ikan layur. :kan lidah dan ikan lele berasal dari
tetua yang sama. 1etua dari ikan lele dan ikan lidah ini berkerabat e&olusi dengan
tetua dari ikan layur dan tetua dari tetua ikan nilem dan ikan kembung.
Perbedaan antara fenogram fenetik dan fiologenetik. Pada fenogram
fenetik, ikan lidah tidak pada satu garis kekerabatan dengan ikan lele. )al ini
terjadi karena analisis fenetik didasarkan pada kenampakan morfologi (-ayr,
!+,$, yang mana ikan lele tidak memiliki kemiripan morfologi dengan ikan
lidah. 2erbeda dengan analisis filogenetik yang berdasarkan karakter asal-usul
e&olusi (-ayr, !+,$. :kan lidah dan ikan lele berasal dari satu tetua yang sama,
hal ini dikarenakan urutan basa 3<( ikan lele mirip dengan urutan basa 3<(
ikan lidah. Penggunaan software -;*(, hasil analisis filogenetik pada
pembuatan fenogram menggunakan boopstrap dan parsimoni menghasilkan data
yang berbeda. )al ini terjadi karena pada penggunaan parsimoni (yang digunakan
pada praktikum kali ini$ didasarkan pada data yang ada, yaitu urutan basa 3<(
dan menghasilkan buah pohon filogeni, untuk melihat jarak kekerabatan.
Sedangkan pada penggunaan boopstrap, data yang digunakan sama, namun
terdapat optional pada toolbox yaitu kisaran #/-//. )al ini menunjukkan bahwa
penggunaan boopstrap akan menghasilkan hasil analisis jarak kekerabatan
berdasarkan beberapa pohon filogeni, jarak kekerabatan dihasilkan berdasarkan
banyak pohon filogeni yang dihasilkan antar kedua spesies uji (Simpson, ,/$.
Kekerabatan merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam taksonomi
hewan yang mencakup dua pengertian, yaitu kekerabatan filogenetik dan
kekerabatan fenetik. Kekerabatan filogenetik adalah kekerabatan yang didasarkan
pada hubungan filogeni antara takson yang satu dengan takson yang lain,
sedangkan kekerabatan fenetik adalah kekerabatan yang didasarkan pada
persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang tampak pada takson (Clifford dan
Stephenson, !"#$.
Kekerabatan dalam sistematik hewan dapat diartikan sebagai pola
hubungan atau total kesamaan antara kelompok hewan berdasarkan sifat atau ciri
tertentu dari masing-masing kelompok hewan tersebut. 2erdasarkan jenis data
yang digunakan untuk menentukan jauh dekatnya kekerabatan antara dua
kelompok hewan, maka kekerabatan dapat dibedakan atas kekerabatan fenetik dan
kekerabatan filogenetik (filetik$. Kekerabatan fenetik didasarkan pada persamaan
sifat-sifat yang dimiliki masing-masing kelompok tumbuhan tanpa
memperhatikan sejarah keturunannya, sedangkan kekerabatan filogenetik
didasarkan pada asumsi-asumsi e&olusi sebagai acuan utama (>artillot dan
Philippe , ,//+$.
Kekerabatan fenetik, dalam prakteknya lebih sering digunakan dari pada
kekerabatan filogenetik. )al tersebut disebabkan karena adanya kesulitan untuk
menemukan bukti-bukti e&oluasi pendukung sebagai penunjang dalam
menerapkan klasifikasi secara filogenetik dan bila cukup banyak bukti yang
dipertimbangkan biasanya kekerabatan fenetik juga akan dapat menggambarkan
kekerabatan filogenetik (>artillot dan Philippe, ,//+$. 1ujuan utama dari
penerapan taksonomi numerik adalah untuk meningkatkan objektifitas dalam
pengolahan data dan repitabilitas hasil klasifikasi yang diperoleh. )al ini penting
bagi taksa yang klasifikasinya masih menjadi perdebatan karena pebedaan dalam
penempatan taksa pada kategori tertentu.
)ubungan kekerabatan?hubungan filogenetik dapat memberikan @dasarA
klasifikasi mahluk hidup yang lebih tepat, sesuai dengan kemiripannya baik secara
genetik (lewat 3<( dan penanda molekuler lainnya$ maupun secara morfologis.
Pengklasifikasian mahluk hidup yang disesuaikan dengan hubungan filogenetik
ini, yang disebut sebagai @klasifikasi naturalA (&ersus klasifikasi artifisial yang
umumnya bersifat anthropocentric$ dikenal juga dengan bidang ilmu Kladistika
atau Sistematika. )ubungan filogenetik menunjukan hubungan kekerabatan, dan
hubungan kekerabatan menunjukan pula hubungan e&olusi, maka
pengklasifikasian yang berdasarkan hubungan filogenetik ini laBim dianggap lebih
@benarA, karena mampu menjelaskan e&olusi berbagai karakter, sifat, dan ciri-ciri
suatu mahluk hidup, serta menunjukkan @kedekatanA suatu mahluk hidup yang
satu dengan lainnya sesuai dengan hubungannya di alam (>artillot dan Philippe,
,//+$.
%enogram merupakan diagram dalam bentuk dendrogram diagram yang
menunjukkan kesamaan antara kelompok organisme (populasi, tanaman
kompleks, taksa$. %enogram merupakan cabang panjang yang melambangkan
kesamaan derajat, yang merupakan ukuran koefisien kesamaan. %enogram
merupakan grafik yang digunakan untuk membandingan antara ciri yang mirip
dengan semua ciri yang digunakan berupa nilai rata-rata kemiripan ciri, sekaligus
menunjukan tingkat hubungan kekerabatan antara taksa yang dibandingakan.
<ilai rata-rata kemiripan ciri, selanjutnya dapat digunakan untuk membuat
fenogram (Clifford et al. ,!"#$.
-enurut Clifford et al. (!"#$, pada sistem klasifikasi modern, terdapat
dua sistem klasifikasi yang mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Sistem fenetik memiliki kekurangan dan kelebihan seperti, data yang diperoleh
berdasarkan persamaan dan perbedaan karakter fenetik yang diamati, kemiripan
karakter berkurang pada kategori yang lebih tinggi, tidak memerlukan
pengetahuan atau analisis e&olusi, namun sulit membedakan karakter yang terlihat
sama atau menunjukkan kemiripan, contohnya spesies sibling dan simpatrik.
Sistem filogenetik memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. 3ata
berdasarkan kesamaan nenek moyang, makin dekat moyang dua unti taksonomi
maka akan berkerabat semakin dekat dan ditempatkan pada kategori taksonomi
yang lebih rendah dengan unit taksonomi yang berbagi moyang lebih jauh, hanya
dapat diterapkan pada obyek yang benar-benar memunyai riwayat perkembangan
moyang, dan upaya rekontruksi perkembangan e&olusi yang dapat meningkatkan
oemahaman kita terhadap perkembanan e&olusi dalam sistem klasifikasi.
Ciri taksonomik merupakan karakter yang dapat diukur, dihitung, atau
dideskripsikan. Contoh ciri taksonomik adalah warna tubuh dan tinggi tubuh.
-erah bukan merupakan sebuah ciri, melainkan kondisi?keadaan atau sifat suatu
karakter (-ayr, !+,$. 1iap ciri memiliki sifat atau status. 3juhanda (!+$
menyarankan 4 kriteria mengenai ciri taksonomik. Pertama, ciri taksonomik harus
memiliki &ariasi yang rendah di dalam kelompok daripada antar kelompok.
Kedua, ciri taksonomik ditentukan secara genetik tetapi tidak memiliki keragaman
genetik intrinsik yang tinggi. Ketiga, ekspresi suatu ciri taksonomik dimodifikasi
secara tidak nyata oleh lingkungan, dan yang keempat adalah pola &ariasi ciri
suatu ciri taksonomik yang sedang diuji berkaitan dengan pola &ariasi yang ada
pada karakter lain.
2erikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing spesies ikan yang
diamati C
12 I(a$ ,ayur 5Trichiurus savala9
>ayur merupakan ikan laut yang
mudah dikenal dari bentuknya yang
panjang dan ramping. :kan ini tersebar di
banyak perairan dunia. 5enis yang
ditemukan di Pasifik dan (tlantik
merupakan populasi yang berbeda.
6kuran tubuhnya dapat mencapai panjang
, m, dengan berat maksimum tercatat # kg dan usia dapat mencapai # tahun.
Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang
kaya plankton krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan.
>ayur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di :ndonesia. :a juga menjadi
ikan umpan (-ayr, !+,$.
Karakteristik yang mencolok kebanyakan dari ikan layur (cutlassfish$
adalah bentuknya lonjong ke ekor whiplike menunjuk tanpa sirip ekor, sirip
punggung tunggal yang panjang (sekitar .# sinar$ yang berasal dekat di belakang
mata, sekitar dua pertiga di midlength tinggi sebagai tubuh dalam,dubur panjang
terdiri dari lepas duri rendah yang sangat menunjuk ke belakang, dan berduri
panjang taringnya di depan mulut, empat di atas dan dua di rahang bawah.
Kedalaman dari tubuh sama dengan sekitar satu-ketiga belas untuk satu-kelima
belas dari total panjang, sekitar satu-ketujuh seperdelapan dari yang diduduki oleh
kepala. moncong ini menunjuk, mulut gapes kembali ke bawah mata dan proyek
rahang bawah luar atas. Setiap rahang dipersenjatai dengan "-/ yang lebih kecil
di belakang gigi taringnya. Sirip dubur direduksi menjadi serangkaian duri
mencolok pendek, sekitar //-/ nomor, tanpa menghubungkan membran sirip,
berlari kembali dari lubang hampir ke ujung ekor. Para dada kecil terletak sedikit
di muka sudut belakang penutup insang. 1idak ada sirip &entral dan kulitnya
scaleless ((lamsyah, !"4$.
-enurut Saanin (!0+$, klasifikasi :kan layur adalah sebagai berikutC
Kingdom C (nimalia
Phylum C Chordata
'rdo C Perciformes
%amilia C 1richiuridae
*enus C 1richiurus
Spesies C Trichiurus savala
)2 I(a$ ,idah 5Cynoglossus lingua9
-enurut Saanin (!0+$, klasifikasi :kan >idah adalah sebagai berikutC
Kingdom C (nimalia
Phylum C Chordata
Class C (ctinopterygii
'rdo C Pleuronectifomes
%amily C Cynoglossidae
*enus C Cynoglossus
Spesies C Cynoglossus lingua
Panjang maksimum 4# cm,
panjang rata-rata ,# cm. hidup di air
tawar, laut dan payau, dengan
kedalaman sekitar /-!0 m. hidup di
perairan indo pasifik baratC termasuk
1hailand, Dietnam, %ilipina dan
:ndonesia. -ata sisi coklat kemerahan,
kadang-kadang dengan tambalan coklat-hitam yang tidak teratur, dengan bercak
hitam besar pada penutup insang. -ata dengan ruang interorbital kecil. Sudut
mulut mencapai jauh melampaui &ertikal melalui pinggiran belakang mata yang
lebih rendah, lebih dekat ke insang membuka daripada ujung moncong. Sisik
relatif besar, sisir pada sisi mata tubuh, lingkaran (halus$ di sisi buta. )idup
terutama di berlumpur dangkal dan dasar berpasir landas kontinen (-enon, !""$.
>ubang mulutnya sempit dan gigi-gigi pada sebelah badan yang tidak
berwarna lebih baik. 3i muara-muara sungai di Sumatra terdapat ikan lidah dari
spesies Cynoglossus monopus dalam jumlah yang banyak. :kan ini dapat
mencapai panjang tubuh " cm, hidupnya pada dasar air yang brlumpur. 5enis-
jenis ikan lidah lainnya tidak dapat lebih besar dari " cm. -isalnya C
Cynoglossus lingua (3juhanda, !+$.
!2 I(a$ lele (Clarias batrachus)
-enurut Saanin (!+4$, klasifikasi ikan lele adalah sebagai berikutC
Kingdom C (nimalia
Sub Kingdom C -etaBoa
Phylum C Dertebrata
Class C Pisces
Sub Class C 1eleostei
'rdo C 'stariophysoidei
Sub 'rdo C Siluroidea
%amily C Claridae
*enus C Clarias
Spesies C Clarias batrachus
-enurut Suyanti (!!$, ikan lele (Clarias batrachus) memiliki patil tidak
tajam dan giginya tumpul. Sungut ikan lele relatif panjang dan tampak lebih kuat
dari pada lele lokal. Kulit dadanya terletak bercak-bercak kelabu seperti jamur
kullit manusia (panu$. Kepala dan punggungnya gelap kehitam-hitaman atau
kecoklat-coklatan. 1idak seperti ikan lainya, agak sulit untuk mengatakan bentuk
badan lele secara tepat. 1engah badanya mempunyai potongan membulat, dengan
kepala pipih kebawah (depressed$, sedangkan bagian belakang tubuhnya
berbentuk pipih kesamping (compressed$, jadi pada lele ditemukan tiga bentuk
potongan melintang (pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping$.
Kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini
membentuk ruangan rongga diatas insang. 3isinilah terdapat alat pernapasan
tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. -ulut berada
diujung moncong (terminal), engan ihiasi ! pasang sungut" #ubang hiung
yang epan merupa$an tabung pene$ beraa ibela$ang bibir atas, lubang
hiung sebelah bela$ang merupa$an celah yang $urang lebih bunar beraa i
bela$ang sungut nasal" Mata berbentu$ $ecil engan tepi orbitalyang bebas" Sirip
ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip
perut berbentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada
dilengkapi sepasang duri tajam?patil yang memiliki panjang maksimum mencapai
4// mm. Patil ini beracun terutama pada ikan ikan remaja, sedangkan padaikan
yang tua sudah agak berkurang racunya. :kan ini memiliki kulit berlendir dan
tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena
cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas,
sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak
menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 4// mm. :kan lele
bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Siang
hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. 3i alam, ikan
lele memijah pada musim penghujan. (da sedikit perbedaan dikalangan ilmuwan
dalam menggolongkan ikan lele ini. (da yang memasukan ikan lele ini ke dalam
ikan pemakan daging (karni&ora$. 3an adalagi yang memasukannya ke dalam
omni&ora (Simpson, ,/$.
:2 I(a$ Kem#u$% 5Rastrellinger brachysoma9
:kan kembung yang tertangkap di perairan :ndonesia rata-rata terdiri atas
dua spesies, yaitu kembung perempuan (Rastrelliger negletus$ dan kembung
lelaki (Rastrelliger $anagurta$. Kedua ikan kembung tersebut mempunyai sifat
dan ciri-ciri yang berbeda. Kedua ikan kembung tersebut termasuk dalam famili
Scombridae, yaitu jenis ikan yang suka hidup bergerombol. :kan kembung
merupakan ikan pelagis yang memakan plankton halus. 2adan tidak begitu
langsing, tetapi pendek dan gepeng. 1ubuh bagian atas berwarna kehijauan dan
putih perak pada bagian bawah, terdapat totol-totol hitam pada bagian punggung,
sirip punggung pertama kuning keabuan dengan pinggiran gelap. Perut dan sirip
dada berwarna kuning maya gelap dan sirip lainnya berwarna kekuningan. :kan
kembung ini memiliki finlet berjumlah #-", ukuran tubuhnya mencapai #-./ cm.
:kan kembung biasanya hidup lebih mendekati pantai dan membentuk
gerombolan besar.
-enurut Saanin (!0+$, klasifikasi :kan Kembung adalah sebagai berikutC
Kingdom C(nimalia
Phylum CChordata
Subphylum CDertebrata
Class C(ctinopterygii
'rder CPerciformes
%amily CScombridae
*enus C=astrelliger
Spesies CRastrelliger brachysoma
;2 I(a$ Nilem 5Osteochilus hasselti9
:kan <ilem (Osteochilus hasselti$ termasuk ke dalam keluarga Cyprinidae
dengan bentuk tubuhnya langsing sehingga dapat bergerak lincah walaupun di air
deras. :kan <ilem memiliki sirip punggung yang bentuknya memanjang dan
terletak di bagian permukaan, sirip dubur bagian belakang juga memiliki jari-jari
keras dengan bagian akhir berbentuk gerigi, sirip ekor berbentuk cagak dan
berukuran simetris (5asin, !+!$.
Klasifikasi ikan <ilem (Osteochilus hasselti$ menurut 5asin (!+!$ adalah
sebagai berikut
Phylum C Chordata
Subphylum C Dertebrata
Classis C Pisces
Subclassis C 1eleostei
'rdo C 'stariophysi
Sub 'rdo C Cyprinoidae
%amilia C Cyprinidae
Sub familia C Cyprininae
*enus C 'stechilus
Spesies C Osteochilus hasselti
-erekonstruksi sejarah e&olusi dari sekuens molekuler menggunakan
analisis filogenetik merupakan jantung dari beberapa bidang penelitian bilogi,
seperti bidang genomic komparatif, prediksi, deteksi transfer gen lateral atau
identifikasi dari organisme baru. (nalisis filogenetik dapat ditempuh melalui
beberapa tahapan yang termasuk di dalamnya yaitu identifikasi dai sekuen
homolog, multiple alignment, dan rekonstruksi pohon filogeni. Proses ini
membutuhkan proses pemograman yang fungsional tergantung pada panjang dan
jumlah sekuen, dan tujuan dari penelitian tersebut (3ereeper et al., ,//+$.
%ilogenetik adalah suatu sistem yang mengklasifikasikan organisme-organisme
berdasarkan garis e&olusionernya. )ubungan atau garis e&olusioner tersebut dapat
yang dapat diketahui melalui matriks data molekuler dan data morfologi. Sistem
ini dianggap sebagai sistem klasifikasi yang paling unggul. >uaran yang diperoleh
dari sistem filogenetik berupa pohon filogeni. Sistem ini juga menjadi sistem yang
menjadi acuan dari banyak taksonom seiring dengan berkembangnya sistematika
molekuler (Simpson, ,/$.
(nalisis kekerabatan filogenetik menggunakan software -;*( #./#.
dengan prosedur penggunaan sebagai berikut (Simpson, ,/$. 1ahap pertama
adalah pengolahan data. Pertama, data spesies yang sudah dibuat, sebanyak #
spesies dalam -s. Eord pada filemega diganti dengan cara Ctrl-), / menjadi (
dan menjadi 1. Kedua, software -;*( #./# dibuka pilih (lignment, pilih
;dit?build (lignment. Ketiga, pada Select an 'ptionC Create a new alignment
diklik, lalu 'K. Keempat, pada kotak dialog (re you building a 3<( or Protein
seFuence alignment pilih 3<(. Kelima, pada menu ;dit, :nsert <ew 2lank
seFuence (ctrl-<$ dipilih sampai seFuence # (sesuai preparat$. Keenam, pada
seFuence , diisi dengan nama spesies yang sudah diketik sebelumnya pada -s.
Eord. Gaitu spesies ( H spesies ;, kemudian pada kolom sebelahnya diisi urutan
basa yg sudah diketik pada filemega. Ketujuh, setelah selesai, pada menu 3ata
dipilihI lalu eJport (lignment diklikI -;*( %ormat dipilih. Kemudian ganti
nama dengan nama yg diinginkan, kemudian sa&e. Kedelapan, pada kotak dialog
Protein-coding <ucleotide seFuence data menu G;S diklik.
1ahap selanjutnya adalah menentukan fenogram hubungan kekerabatan
antar spesies. Pertama, software -;*( #./# dibukaI -enu (nalysis dipilihI lalu
Phylogeny diklikI kemudian pilih Construct?test 6P*-( treeK lalu klik G;S,
kemudian muncul kotak dialog, Klik Compute. Kedua, hasil kemudian disimpan,
klik menu :mage (ctrl-C$, copy to clipboard diklik, kemudian ctrl-D ditekan pada
keyboard di -S. Eord.
1ahap terakhir adalah menentukan nilai matriks hubungan kekerabatan
antar spesies. Pertama, program aplikasi -;*( #./# dibuka, dengan
menggunakan data di atasI -enu 3istance dipilih, kemudian Compute Pairwise
3istanceKdiklik. Kedua, file yang akan digunakan dipilh dengan cara pada menu
'pen dipilihI pada kotak dialog Compute diklik. Ketiga, hasil kemudian
disimpan, menu %ile dipilihI ;Jport?print 3istanceKdiklikI Pada 'utput %ormat
pilih L> -icrosoft eJcel workbookI lalu klik Print?sa&e matriJ. 1erakhir, hasil
tabel data ditampilkan pada -S. ;Jcel, kemudian dicopy-paste ke -s. Eord yg
sudah berisi data awal tadi atau dapat langsung diprint.
I&2 KE/IM.U,AN 0AN /ARAN
A2 Ke*im'ula$
2erdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut C
. )ubungan kekerabatan dibagi menjadi dua yaitu kekerabatan filogenetik dan
kekerabatan fenetik.
,. )ubungan kekerabatan yang paling dekat adalah ikan kembung dan ikan layur
sedangkan yang paling jauh adalah ikan lele.
B2 /ara$
Sebaiknya semua preparat terutama ikan brek tersedia untuk semua
kelompok, jadi memudahkan dalam mengamati ciri-ciri morfologi yang terdapat
pada preparat ikan-ikan tersebut.
0AFTAR REFEREN/I
(lamsyah., !"4. Sistematika :khtiologi pada :kan <ilem (Osteochilus hasselti$.
5urnal (kuatik %akultas Perikanan 3epartemen Perikanan. 2ogor. 0+
halaman
Clifford dan Stephenson. !"#. (n :ntroduction 1o <umerical Classification.
<ew Gork, (cademic Press.
3ereeper, (., D. *uignon, *. 2lanc, S. (udic, S. 2uffet, %. Che&enet, 5.-%.
3ufayard, S. *uindon, D. >efort, -. >escot, 5.--. Cla&erie and '.
*ascuel. ,//+. Phylogeny.frC robust phylogenetic analysis for the non-
specialist. <ucleic (cids =esearch, Dol. .0. E40#-E40!.
3juhanda, 1atang. !+. 3unia :kan. (rmico. 2andung.
;ffendie, :. ,//4. Pengantar (kuakultur. Penerbit Penebar Swadaya. 2ogor
:ndonesia. +" hal.
>artillot < dan Philippe ), ,//+. :mpro&ement of molecular phylogenetic
inference and the phylogeny of 2ilateria" Phil. 1rans. =. Soc. 2 .0., pp.
40.-4",.
-ayr, ;rnest. !+,. Principles 'f Systematic Moologi. <ew 3elhi, 1ata -c*raw
)ill Publishing Company.
-enon, (*K .!"". ( systematic monograph of the tongue soles of the genus
Cynoglossus )amilton-2uchanan (PiscesC Cynoglossidae$.Smithson.
Contrib. Mool. (,.+$C-,!.
Saanin, ). !0+. 1aksonomi dan Kunci :dentifikasi :kan :. 2ina 1jipta, 2andung.
Simpson, -. *. ,/. Plant Systematics. ;lse&ier (cademic Press. Canada.
Sokal, =. = dan P. ). ( Sneath, !0.. Principle of <umerical 1aJonomy. E. )
%reeman and Company, San %ransisco and >ondon.
Suyanto, S=. !!. 2udidaya :kan >ele. 5akartaC Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai