Letak Perusahaan Dan Mendirikan Perusahaan PDF
Letak Perusahaan Dan Mendirikan Perusahaan PDF
BAB IV
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN DAN PROSEDUR
MENDIRIKAN PERUSAHAAN
OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang bersangkutan. Harapannya semoga makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, diharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut.
1. Lebih menambah wawasan mengenai tata lokasi dan tata cara
mendirikan perusahaan bagi mahasiswa dalam menentukan langkah
kedepannya.
2. Menambah wawasan masyarakat mengenai tata lokasi dan tata cara
mendirikan perusahaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
- Bahan baku b bs b bs
- Tenaga Kerja bs b s bs
- TPL b b b s
- Tranportasi bs s b k
- Pasar/Konsumen bs k b k
2. Cara Kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan
dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria.
Dengan contoh pada table 4.1, ditetapkan nilai untuk masing-
masing kriteria : bs = 5, b = 4, s = 3, k = 2 , ks = 1.
- Bahan baku
b 4 bs 5 b 4 bs 5
- Tenaga Kerja
bs 5 b 4 s 3 bs 5
- TPL
b 4 b 4 b 4 s 3
- Tranportasi
bs 5 s 3 b 4 k 2
- Pasar atau
bs 5 k 2 b 4 k 2
Konsumen
x x
TBM DK
Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan
(TKP) antara TBM dan DK, maka menurut Weber harus dilihat
sifat barang mentah yang digunakan perusahaan dan cara
memproduksinya.
Sifat barang mentah dan cara produksinya dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Ubikuitas Mutlak
Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang tidak
terbatas dan terdapat di mana saja. Misalnya udara bagi pabrik
gas.
b. Ubikuitas Relatif
Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas,
tetapi hanya ada di beberapa tempat tertentu saja. Misalnya
tanah liat untuk pabrik batu bata.
Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis yaitu :
Bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses
produksi.
Bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam
proses produksi atau terdapat kemerosotan berat bahan
baku.
c. Diperlukan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.
Apabila jenis bahan yang digunakan oleh perusahaan
adalah Ubikuitas Mutlak maka tentu saja TKP akan
berada di DK sebab jika di luar daerah DK berarti
perusahaan harus mengeluarkan biaya pengangkutan
hasil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan
8
Contoh :
Jarak antara TBM – DK = 200 km
Biaya pengangkutan untuk 1 kg/200 km = Rp. 200,00
Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg
Penyelesaian :
I. Apabila TKP berada di DK, maka besarnya biaya
pengangkutan yang dikeluarkan hanyalah biaya
pengangkutan bahan mentah dari TBM ke DK
yaitu sebesar : 400 x Rp. 200,00 = Rp. 80.000,00
II. Apabila TKP berada 100 km dari TBM dan dari
DK (TKP berada ditengah – tengah jarak TBM –
DK), maka biaya pengangkutan yang dikeluarkan
ialah untuk mengangkut bahan mentah dari TBM
ke TKP serta biaya pengangkutan barang jadi dari
TKP ke DK.
200 km
100 km 100 km
TBM TKP DK
9
Contoh :
150 kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg
barang jadi.
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg/tiap km = Rp.100
Biaya pengangkutann barang jadi tiap kg/tiap km = Rp. 150
Jarak TBM – DK = 100 km
Dalam hal ini kita akan mencoba mencari TKP antara
TBM – DK yang mempunyai biaya pengangkutan
paling rendah.
TBM 50 km 25 km
DK
TKP I TKP II TKP III
100 km
Misalkan :
(1) Kita ambil TKP di TBM, maka biaya pengangkatan
bahan mentah dan barang jadi sebesar :
( 150 x 0 x Rp. 100 ) + ( 90 x 100 x Rp. 150 ) = Rp. 1.350.000
(2) Kita ambil TKP II di tengah-tengah jarak TBM –
DK yaitu 50 km dari TBM dan 50 km dari DK,
10
Kesimpulan :
- Biaya pengangkutan paling rendah adalah sebesar
Rp. 1.350.000 yaitu apabila TKP terletak di TBM.
- Terlihat apabila semakin jauh TKP dari TBM ( atau
semakin mendekati DK ), maka biaya pengangkutan
semakin besar, karena terdapat kemerosotan berat
bahan mentah yang cukup besar sehingga berat
barang jadi lebih kecil dari berat bahan mentahnya.
x km
TBM I
a kg bahan mentah
TKP c kg barang jadi
b kg bahan mentah
DK
TBM II z km
y km
Indeks Material
Indeks Material merupakan hasil bagi antara berat bahan
mentah ditambah berat bahan pembantu dibagi berat barang jadi.
Indeks Material :
Keterangan :
A : Berat Bahan Mentah
B : Berat Bahan Pembantu
C : Berat Barang Jadi
Ketentuan :
Jika Indeks Material lebih besar daripada satu, berarti tidak
semua bahan yang digunakan dalam proses produksi menjadi
barang jadi atau terdapat sisa dari bahan yang tidak dapat
dipergunakan. Dalam hal ini maka TKP akan cenderung berada di
TBM.
Apabila Indeks Material sama dengan satu, berarti semua
bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi habis dipakai
atau tidak ada sisa bahan. Dalam hal ini TKP didirikan dimanapun
sama saja, hanya karena pertimbangan resiko kerusakan barang,
maka lebih baik TKP berada di DK saja.
Contoh :
(1) Berat bahan baku = 120 ton
Berat bahan pembantu = 160 ton
Berat barang jadi = 200 ton
12
Jadi IM > 1
2) Sanksi
Semua pelanggaran atau perusahaan yang berdiri tanpa izin
tempat usaha akan mengakibatkan ditutupnya/disegelnya
tempat usaha tersebut atau dikeluarkannya mesin mesin dan
alat alat pembantunya yang dipergunakan untuk usaha.
Pelanggaran sebagaimana tersebut diatas diancam dengan
hukuman selama lamanya 6 bulan atau denda.
2) Sanksi
Semua pelanggaran atau perusahaan yang berdiri tanpa
izin tempat usaha akan mengakibatkan ditutupnya/disegelnya
tempat usaha tersebut atau dikeluarkannya mesin mesin dan
alat alat pembantunya yang dipergunakan untuk usaha.
Pelanggaran sebagaimana tersebut diatas diancam dengan
hukuman selama lamanya 6 bulan atau denda.
Pendiri perusahaan
Modal perusahaan
Hasil pemeriksaan ditulis dalam berita acara hasil
pemeriksaan, lalu diproses oleh Kanwil perindustrian dalam
jangka waktu 1 minggu setelah pemeriksaan, kemudian baru
keluar surat izin usaha yang berlaku selama 5 tahun terhitung
mulai tanggal surat izin tersebut dibuat, biaya yang dikeluarkan
tergantung peraturan dan besar kecilnya perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang
diantaranya sebagai berikut.
1. Lokasi perusahaan merupakan aspek penting dalam kelangsungan
perusahaan tersebut, adapun jenis letak perusahaan dapat dibedakan
menjadi 4 antara lain ; 1. Letak Perusahaan yang terikat pada alam, 2.
Letak Perusahaan berdasarkan sejarah, 3. Letak Perusahaan yang
ditetapkan pemerintah, 4. Letah Perusahaan yang dipengaruhi faktor
ekonomi. Terdapat 2 cara dalam menentukan lokasi perusahaan, yaitu
Cara Kualitatif dan Cara Kuantitatif. Selain itu, ada teori lain untuk
menetapkan lokasi perusahaan yang dikemukakan oleh Alfred Weber.
2. Prosedur untuk mendirikan Perseroan Terbatas antara lain : Permohonan
Akte Notaris, Pendaftaran ke Dinas Perekonomian dan Perindustrian,
Pendaftaran ke Kanwil Perindustrian dan Perdagangan, dan Dibenarkan
Menteri Kehakiman. Sedangkan untuk mendirikan Persekutuan
Komanditer (CV) memiliki prosedur yang hampir sama, namun pada
prosedur pendirian CV, CV didaftarkan ke Pengadilan Negeri dan tidak
diharuskan untuk dibenarkan oleh Menteri Kehakiman. Untuk prosedur
mendirikan Perusahaan Perorangan hampir sama dengan prosedur
pendirian CV.
3.2 SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah lokasi perusahaan
sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu kita
diharapkan mampu menentukan lokasi yang tepat dan sesuai dengan
perusahaan kita. Sedangkan untuk prosedur mendirikan perusahaan, kita
diharapkan mengikuti segala syarat dan ketentuan yang berlaku, agar nantinya
tidak ada kendala yang akan mengganggu jalannya kegiatan perusahaan.
26
DAFTAR PUSTAKA