Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATAKULIAH COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

OPTIMIZATION OF SHAPE AND ANGLE OF ATTACK OF WINGLET


VORTEX GENERATOR IN A RECTANGULAR CHANNEL FOR HEAT
TRANSFER ENHANCEMENT

DISUSUN OLEH :
Monica Pranita (21050115120018)
M. Kurnia Lutfi (21050115120076)
Nakula Panca K. (21050115140137)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
SEMARANG
MEI 2018
OPTIMIZATION OF SHAPE AND ANGLE OF ATTACK OF WINGLET
VORTEX GENERATOR IN A RECTANGULAR CHANNEL FOR HEAT
TRANSFER ENHANCEMENT

1. Pendahuluan CFD
Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah suatu ilmu yang menganalisa
aliran fluida, perpindahan panas, perpindahan massa, dan fenomena fluida lainnya
menggunakan persamaan matematika dengan metode numerik.

Gambar 1. Salah satu aplikasi CFD


Dalam penggunaannya CFD terdiri dari persamaan pembangun utama, yaitu
1.1 Kontuinitas
Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa suatu sistem adalah kekal
dan tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam aliran steady, aliran massa
yang memasuki dan meninggalkan volume kendali (control volume) adalah sama:
ρAv = konstan
1.2 Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum berbicara tentang kekalnya momentum di
sepanjang aliran dan dapat berubah ke dalam bentuk lain, yakni gaya (force) begitu
pula sebaliknya.
1.3 Kekekalan Energi
hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem
tertutup itu tidak berubah—ia akan tetap sama. Energi tersebut tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia ; namun ia dapat berubah dari satu
bentuk energi ke bentuk energi lain.

2. Pendahuluan Tugas
Dalam tugas ini, penulis mengambil topik Analisa perpindahan pada
rectangular channel dengan vortex generator (VG). Vortex generator adalah
perangkat aerodinamika sederhana yang digunakan untuk menjaga aliran udara
tetap menempel di permukaan dan menunda terjadinya separasi aliran dan dapat
meningkatkan perpindahan panas.

Gambar 2. Simulasi Vortex Generator


Jurnal membahas tentang peningkatan heat transfer secara pasif, yaitu dengan
pemberian vortex generator dengan variasi sudut dan variasi Reynold number.
Yaitu Variasi kecepatan 0.4; 0.6; 0.8; 1 m/s dan Variasi sudut adalah 30 ̊ ; 45 ̊

3. Domain Komputasi

Gambar 3. Domain Komputasi tanpa VG

Gambar 4. Domain Komputasi dengan VG


4. Persamaan Pembangun
Persamaan pembangun terdiri dari kontuinitas (1), momentum (2), dan energi
dengan memperhatikan efek gravitasi dan disipasi viskos (3) dapat dilihat pada
gambar dibawah.

Prosses irreversible yang terjadi pada suatu system dimana kerja yang dilakukan
oleh fluida berubah menjadi panas karena adanya tegangan geser disebut disipasi
viskos.

Selain tiga persamaan pembangun utama, ada persamaan-persamaan yang juga


digunakan dalam simulasi, yaitu:

5. Meshing
Sebelum melakukan simulasi, domain komputasi harus melalui tahap meshing,
disini penulis menggunakan ANSYS 16.0 untuk melakukan meshing, metode
meshing yang digunakan adalah Tethrahedron pada bagian domain fluid dengan
patch independent algoritma, sedangkan menggunakan metode otomatis pada
domain extended inlet maupun outlet. Jumlah sel yang didapat sekitar 1,6 juta
dengan ukuran sel 4 mm.

Gambar 5. Meshing

6. Kondisi Batas dan Parameter Simulasi

▸ Simulasi 3d

▸ Material alumunium

▸ Udara incompressible gas ideal

▸ Simulasi turbulent menggunakan model k-ω

▸ Variasi kecepatan 0.4; 0.6; 0.8; 1 m/s

▸ Variasi sudut adalah 30 ̊ ; 45 ̊


7. Metode Simulasi

Start

Geometry

Meshing

Setup dan Iterasi

Konvergen

Result

Selesai

Gambar 6. Flowchart Metode Simulasi

8. Hasil Simulasi
Hasil simulasi yang didapat berupa streamline, kontur tekanan, kontur
kecepatan, kontur temperature, temperature keluar channel, dan nilai Nusselt
Number.
Gambar 7. Streamline VG 30 derajat kecepatan 1 m/s

Gambar 8. Streamline VG 45 derajat kecepatan 1 m/s


Gambar 9. Kontur Tekanan VG 45 derajat kecepatan 1 m/s

Gambar 10. Kontur Kecepatan VG 45 derajat kecepatan 1 m/s


Gambar 11. Kontur Temperatur VG 45 derajat kecepatan 1 m/s

Gambar 12. Nilai Temperatur Keluar VG 45 derajat kecepatan 1 m/s

Dari data temperature keluar tiap variasi sudut dan kecepatan, didapatkan grafik
hubungan antara sudut VG, kecepatan aliran, dan Nusselt Number.
Gambar 13. Grafik Nusselt Number

9. Kesimpulan
1. Nusselt number meningkat dibandingkan dengan tanpa VG
2. Semakin besar kecepatan, maka nilai Nusselt number juga semakin besar
3. Sudut 45 derajat mempunya Nusselt number yang lebih besar

Anda mungkin juga menyukai