listrik 51% sampai ke permukaan bumi Dalam kodisi cerah, besar intensitas cahaya adalah 1000 W/m2 Energi radiasi rata – rata di indonesia antara 5-6 KWh/m2/hari Satu sel surya komersil menghasilkan 0,5 – 1 volt dan arus dengan orde miliampere per cm2 Dibutuhkan sejumlah rangkaian seri dan paralel agar keluarannya dapat mencapai 12 V Substrat/Metal backing Material semikonduktor Kontak metal / contact grid Lapisan antireflektif Enkapsulasi / cover glass Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. material konduktif transparan sebagai kontak negatif Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali. Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran. Silikon Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide) Prinsip kerja sama dengan dioda yaitu terdiri dari 2 sambungan semionduktor tipe-p dan tipe-n Depletion layer antara tipe-n dan tipe-p merupakan sejumlah energi yang harus dilewati oleh elektron agar dapat berpindah Energi gap tersebut harus jg dilewat elektron agar dapat terjadi arus listrik Efek fotolistrik merupakan teori yang dikemukakan oleh albert einstain tahun 1905 Teori inilah yang bisa menerangkan tentang cara kerja sel surya