Anda di halaman 1dari 1

KOMPOSISI : terjadi bersamaan maka diperlukan terapi kombinasi.

Setiap penyuntikan Fenitoin


Tiap ampul (2 ml) mengandung Fenitoin Natrium …......................100 mg (50 mg/ml) Natrium secara intravena harus dilanjutkan dengan penyuntikan larutan NaCl steril
melalui jarum atau kateter intravena yang sama untuk mencegah iritasi lokal akibat
CARA KERJA : alkalinitas larutan. Hindarkan pemberian infus secara terus menerus.
Fenitoin Natrium adalah suatu preparat anti kejang yang berguna untuk mengatasi
status epileptikus pada tipe grand mal. Bekerja terutama pada korteks motorik EFEK NON TERAPI :
dimana aktivitas bangkitan dihambat penyebarannya. Mungkin dengan mempercepat Tanda-tanda keracunan waktu pemberian Fenitoin Natrium secara intravena adalah
pengeluaran Natrium dari neuron-neuron, Fenitoin Natrium akan menstabilkan kolaps kardiovaskular dan atau depresi susunan saraf pusat. Hipotensi dapat terjadi
ambang kejang terhadap kepekaan yang berlebihan atau perubahan-perubahan pada pemberian obat intravena yang terlalu cepat. Kecepatan pemberian sangat
yang dapat mengurangi gradien Natrium pada membran ini meliputi pengurangan penting, tidak boleh lebih dari 50 mg per menit (1 ml larutan per menit). Pada
potensiasi post tetanik pada sinaps. Pengurangan potensiasi post tetanik mencegah kecepatan ini tidak akan terjadi keracunan. Reaksi kardiotoksik berat dan kematian
fokus bangkitan pada korteks untuk mengaktifkan daerah korteks di sekitarnya. pernah dilaporkan dengan depresi konduksi atrial dan ventrikuler dan fibrilasi
Fenitoin Natrium mengurangi aktivitas maksimum dari pusat-pusat di batang otak ventrikel. Komplikasi berat paling sering dijumpai pada pasien lanjut usia atau pasien
yang menyebabkan fase tonik dari bangkitan tonik klonik. yang sakit keras. Fenitoin Natrium injeksi kadang-kadang menyebabkan mengantuk,
nistagmus, rasa tebal di sekitar mulut, vertigo, mual dan kadang-kadang muntah.
INDIKASI : Biasanya hal ini terjadi pada konsentrasi lebih dari 20 mcg/ml yang merupakan
Fenitoin Natrium diindikasikan untuk mengontrol status epileptikus dari tipe grand batas-batas konsentrasi terapetik.
mal serta pencegahan dan pengobatan dari bangkitan yang terjadi selama
pembedahan saraf. EFEK SAMPING :
• Sistem susunan saraf pusat: nistagmus, ataksia, ucapan tidak jelas, bingung,
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN : pusing, insomnia, gugup, kejang motorik, sakit kepala.
Penyuntikan secara intravena tidak boleh melebihi 50 mg per menit. Batas keamanan • Sistem saluran pencernaan: mual, muntah, konstipasi toksis, hepatitis dan
Fenitoin Natrium relatif kecil. Pada pengobatan status epileptikus pemberian secara kerusakan hati.
intravena lebih baik dibandingkan dengan intramuskular karena tidak terjadi • Sistem intergumenter: ruam morbili (cacar air, campak).
penghambatan absorbsi. • Sistem hematopoetik: trombositopenia, leukopenia, granulositopenia,
agranulositosis, pansitopenia, makrositosis dan anemia megaloblastik,
Status Epileptikus limfadenopati.
Intravena: 150 sampai 250 mg diberikan secara perlahan-lahan, kemudian 100 • Sistem jaringan penghubung: muka terlihat kasar, pembesaran pada bibir,
sampai 150 mg 30 menit kemudian jika diperlukan. Dosis yang lebih tinggi mungkin hiperplasia gingival, hipertikosis dan penyakit peyronie.
diperlukan untuk mengontrol serangan. Dosis untuk anak-anak biasanya ditentukan • Sistem kardiovaskular: periatritis nodosa.
berdasarkan berat badan dan merupakan perbandingan dengan dosis untuk 150 • Sistem imunologi: sindroma hipersensitifitas (atralgia, eosinofilia, demam, disfungsi
pound orang dewasa. Dosis untuk bayi dihitung berdasarkan standar 250 mg per hati, limfadenopati atau ruam-ruam), sistemik lupus eritematosus, imunoglobulin
meter persegi luas permukaan tubuh. Jika ekstremitas pasien tak dapat dimobilisasikan yang abnormal.
sama sekali akibat konvulsi atau pembuluh darah tidak dapat ditemukan, pengobatan
dapat diberikan secara intramuskuler selama serangan. Jika pemberian Fenitoin KONTRAINDIKASI :
Natrium tidak menghentikan serangan dapat dipertimbangkan untuk memakai anti • Penderita yang hipersensitif terhadap preparat Fenitoin Natrium.
konvulsan lain golongan barbiturat secara intravena, anesthesia umum atau tindakan • Pemberian intravena Fenitoin tidak boleh diberikan pada penderita takikardia.
lainnya.
INTERAKSI OBAT :
Neurosurgery • Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar Fenitoin Natrium antara lain:
Dosis profilaksis 100 sampai 200 mg (2 sampai 4 ml) intramuskuler dengan interval Amiodarone, Kloramfenikol, Klordiazepoksid, Diazepam, Dikumarol, Disulfiram,
kira-kira 4 jam selama operasi dan dilanjutkan selama periode pasca operasi. Halotan, Isoniazid, Metilfenidat, derivat Fenotiazin, Fenilbutazon, Salisilat,
Suksinamida, Sulfonamida, Tolbutamida, Trazodone, Estrogen, H2 antagonis,
KELEBIHAN DOSIS : termasuk pemasukan alkohol akut.
Dosis letal pada orang dewasa diperkirakan 2 sampai 5 gram. Gejala pertama yaitu • Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Fenitoin Natrium antara lain:
nistagmus, ataksia dan disartria. Pasien kemudian menjadi koma, pupil tidak bereaksi Karbamazepin, penyalahgunaan alkohol kronis, Reserpin dan Sukralfat.
dan tekanan darah menurun. Kematian terjadi akibat depresi respirasi dan apnea. • Obat-obat yang dapat menurunkan atau meningkatkan kadar Fenitoin Natrium
Pengobatannya bersifat non spesifik karena belum diketahui penawarnya. Jika termasuk: Fenobarbital, Natrium Valproat dan Asam Valproat. Meskipun bukan
reflek faring menghilang, pernafasan harus dibantu oksigen, vasopresor dan interaksi obat yang sebenarnya antidepresan trisiklik dapat menyebabkan
pernapasan yang dibantu mungkin perlu pada depresi sistem saraf pusat pernapasan bangkitan pada pasien tertentu dan dosis Fenitoin Natrium dapat disesuaikan.
dan kardiovaskuler. Kemudian hemodialisis dapat dipertimbangkan karena Fenitoin • Obat-obatan yang efikasinya digagalkan oleh Fenitoin Natrium termasuk
Natrium tidak terikat kuat pada protein plasma. Transfusi tukar darah dapat dilakukan Kortikosteroid, antikoagulan Kumarin, Digitoksin, Doksisiklin, Furosemid, Quinidin,
dalam pengobatan untuk keracunan berat pada pasien anak-anak. Rifampin, Teofilin, Estrogen dan obat kontrasepsi oral serta vitamin D.

PERINGATAN DAN PERHATIAN : KEMASAN :


• Penghentian pengobatan Fenitoin Natrium secara tiba-tiba pada penderita epilepsi Dus, 10 ampul @ 2 ml
dapat mengakibatkan status epileptikus. No. Reg. : DKL0809319643A1
• Pengurangan atau penghentian dosis atau penggantian dengan obat anti kejang
lainnya harus dilakukan secara bertahap. HARUS DENGAN RESEP DOKTER
• Pemberian secara intravena tidak boleh melebihi 50 mg (1 ml larutan per menit).
Jangan gunakan jika larutan berkabut atau timbul endapan. Simpan di tempat kering pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya.
• Hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati atau diskrasia darah.
• Selama pemakaian obat ini, dilarang menggunakan kendaraan bermotor atau
bekerja dengan mesin.
• Fenitoin Natrium tidak diindikasikan untuk kejang yang disebabkan hipoglikemia
atau kasus-kasus lain yang belum diketahui dengan pasti.

PEMAKAIAN PADA MASA KEHAMILAN : Diproduksi oleh :


Dilaporkan adanya kemungkinan hubungan pemberian obat antikonvulsan dengan PT. IKAPHARMINDO PUTRAMAS
beberapa cacat bawaan. Karena itu obat ini pada kehamilan harus benar-benar PHARMACEUTICAL LABORATORIES
dipertimbangkan keuntungannya dibandingkan dengan kemungkinan resiko terhadap JAKARTA - INDONESIA
janin. Penambahan larutan Fenitoin Natrium pada cairan infus tidak dianjurkan
karena daya larutnya kurang dan adanya kemungkinan pengendapan. Biotransformasi
terjadi di hati. Pasien dengan gangguan fungsi hati, pasien lanjut usia atau sakit
berat akan memperlihatkan gejala toksisitas lebih awal. Sebagian kecil pasien yang
mendapat Fenitoin Natrium memperlihatkan metabolisme obat yang lambat.
Lambatnya metabolisme ini mungkin akibat terbatasnya jumlah enzim dan kurangnya
induksi enzim tersebut, hal ini berhubungan dengan sifat genetik. Obat untuk epilepsi PRI033
tonik klonik tidak bermanfaat untuk epilepsi petit mal. Apabila kedua keadaan ini

Anda mungkin juga menyukai