PENDAHULUAN
2. Capasity Control
Burner lance dapat digerakkan maju mundur pada burner housing. Pada bagian
combustion chamber terdapat atomizer yang menyuplai udara bertekanan. Burner gun yang
melalui gang kecil pada slot ring atomisasi dapat dirubah, sehingga jumlah bahan bakar
dapat diatur setiap saat.
Pengaturan ini dilakukan dengan pemasangan konrol, yang dapat mengatur
kebutuhan bahan bakar sesuai dengan perbandingan udara yang masuk melalui cara
mengatur posisi dari burner lance. Kapasitas produksi IGS dapat diatur sesuai kebutuhan,
yang dilakukan dari cargo control room atau IGS room dengan memilih switch auto atau
manual.
3. Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk Inert Gas Generator (IGG) disini adalah Marine
Diesel Oil (N13-4645). Akan tetapi bahan bakar tersebut bisa diganti dengan yang lebih
murni, sehingga didapat pembakaran yang sempurna, yaitu dengan menggunakan bahan
bakar jenis HSD. Oil/minyak disalurkan melalui pompa bahan bakar ke main burner. Untuk
pembakaran pertama dibantu oleh busi yang terdapat pada burner, setelah itu bahan bakar
dibakar dengan udara yang diimpuls tangensialkan melalui burner lance.
Bahan bakar diisap dan disuplai pada suatu tekanan konstan oleh pompa bahan
bakar (number :501/502) yang dipasang return valve, dengan return valve tekanan
penghantar dari pompa dapat diatur. Untuk pengamanan ditambahkan standby pump.
Aliran minyak ke main burner melalui dua solenoid valve (number : 16 & 17) dan
dua regulating valve (number : 8 & 9). Regulating valve merupakan bagian dari
perlengkapan capacity control. Solenoid valve diperintahkan melalui suatu switch
program. Overflow valve (number 21) pada pipa kembali terpisah, maksudnya adalah agar
tekanan bahan bakar minyak sebelum regulating valve dapat diatur tergantung pada kadar
oxygen didalam inert gas yang diproduksi. Selama pengapian, sejumlah kecil bahan bakar
minyak disuplaipada tekanan yang disetting pada pilot burner melalui solenoid valve
(number : 14 & 282), yang juga diperintah oleh switch program.
4. Suplai Udara Pembakaran
Udara pembakaran disuplai untuk main burner oleh salah satu dari dua blower
sentrifugal yang terpasang. Blower yang akan digunakan dapat dipilih melalui suatu
selector switch pada generator control panel.
Jika blower (number 1) yang digunakan, shut off valve (number : 380) dibuka dan
shut off valve (number : 381) ditutup. Untuk menghindari aliran ballik yang melewati
blower (number :2). Posisi valve yang benar dimonitor melalui limit switch (number : 380a
& 381a) (LED-Light Emiting Diode).
7. Sistem Pendingin
System pendingin untuk IGG adalah system pendinginan secara langsung melalui
wter jacket cooling yang terdapat di sekeliling combustion chamber. Pendinginan yang
digunakan adalah air laut. Untuk mendinginkan gas inert dilakukan dengan penyemprotan
air ke gas inert yang terbentuk pada generator. Sehingga terjadi pencucian dari inert gas
yng akan keluar melalui scrubber, untuk pendinginan lebih lanjut.
Sewaktu aliran inert gas yang panas melalui bagian cooling atau washing dari
combustion chamber, disamping didinginkan secara langsung juga terjadi pencucian dari
inert gas. Dimana sulphuroxides yang terbentuk selama pembakaran dapat terlarut didalam
air laut. Sulphur merupakan bagian yang terkandung dalam bahan bakar minyak. Untuk
tujuan di atas, tersedia suatu sprayer yang dipasang dibagian dalam combustion chamber.
Air laut disuplai ke sprayer (number : 322 & 323), melalui orifice (number : 85 & 86) ke
jacket. Air laut meninggalkan sprayer, mengalir keluar melalui water seal.
Suplai air laut diamankan oleh suatu switch alarm tekanan tinggi dan rendah
(number : 77 Resp. 78). Pendinginan yang cukup pada dinding combustion chamber,
diamankan oleh switch alarm temperature tinggi (number : 305), pada keluaran air
pendingin dari jacket combustion chamber. Jumlah pendingin untuk gas inert diatur dengan
alarm temperature tinggi (number : 271) dalam pipa gas inert yang meninggalkan
combustion chamber.
a. Sistem Control
2.5.1 Generator Pressure Control
Untuk pembakaran yang pantas dari sejumlah udara pembakaran konstan pada kapasitas
tertentu, tidak hanya tekanan didalam generator yang akan dijaga konstan, tetapi ia juga akan selalu
mempunyai nilai yang sama.
Penyetelan dari fuel oil generating valve (number : 8 & 9) yang terdapat pada tekanan
delivery generator (0.15 bar). Hasil tekanan lain dari delivery fan, yang mensuplai minyak melalui
regulating valve mempunyai tekanan yang sama. Tekanan dipegang konstan dengan tujuan
pengontrolan regulating valve (number : 231), dalam cara sebagai berikut :
- Tekanan generator diukur, dan diperkuat oleh suatu transmitter (number : 273) tekanan
(input range 0-200 mbar, output 200-1000 mbar). Signal output dipakai untuk suatu
pressure control (number : 236). Dimana ia dibandingkan dengan suatu nilai yang
ditetapkan (150 mbar), diset pada controler.
- Nilai terukur, dari penyetelan diindikasikan dengan maksud pengumpanan gauge 200-1000
mbar. Tergantung pada perbedaan antara nilai terukur dan yang diset. Suatu signal
diintegrasikan dengan perbandingan yang ditimbulkan (range 200-1000 mbar), yang
dilewatkan melalui actuator (number 232, motor penggerak) pada regulating valve, sebagai
berikut :
Jika actuator 200 mbar, maka valve terbuka
Jika actuator 1000 mbar, maka valve tertutup
c. Safety system
System pengaman bertujuan untuk menghindari terjadinya malfunction pada system gas
inert yang ada di CNB, sehingga harus dilengkapi dengan peralatan pengaman.
2.7.1 Deck Water Seal Unit
Fungsi deck water seal unit adalah untuk menghindari aliran balik gas – gas dari cargo tank
sepanjang pipa utama inert gas, jika terjadi kegagalan dari non return valve sewaktu produksi gas
inert berhenti atau generator inert gastidak bekerja. Deck water seal ini memberikan suatu
kekedapan efektif pada aliran yang balik dari gas – gas sebesar 2500mmWG.
Untuk tujuan tersebut deck water seal mempunyai system suplai air secara terus menerus
(sejumlah +5m3). Juga sewaktu generator gas inert bekerja, pada daerah dingin, harus dilengkapi
dengan coil pemanas, untuk menghindari terjadinya pembekuan air.
Gambar 9: Deck Water Seal
Gambar 10 : P / V Breaker
Catatan :sewaktu unit terbuka aliran gas akan memindahkan cairan, sehingga perlu diisi ulang.