Anda di halaman 1dari 3

Tujuan

1. Menentukan energi aktivasi dari reaksi penguraian oksitetrasiklin


2. Menentukan orde reaksi penguraian oksitetrasiklin
3. Menentukan usia simpan oksitetrasiklin

Teori dasar

Kestabilan obat berarti kemampuan dari sediaan farmasi untuk menjaga sifat fisik, kimia,
farmakologi dalam jangka waktu penyimpanan hingga penggunaan kepada pasien. Tujuan dari pengujian
stabilitas yaitu untuk membuktikan kualitas senyawa obat atau sediaan mempunyai waktu yang
bervariasi akibat dari faktor lingkungan dan menguji waktu simpan dari sediaan serta kondisi
penyimpanannya.
Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi kestabilan obat yaitu, suhu, cahaya, kelembaban,
oksigen, pH, mikroorganisme, dan eksipien yang digunakan dalam sediaan. Pengaruh suhu dalam
stabilita obat terdapat pada tumbukan antar partikel. Semakin tinggi suhu sediaan semakin sering
terjadi tumbukan antar partikel zat aktif dengan partikel lainnya (partikel zat aktif, pelarut, eksipien).
Sebaliknya semakin rendah suhu sediaan semakin jarang terjadi tumbukan antar partikel. Tumbukan
inilah yang mempengaruhi kecepatan reaksi degradasi dari suatu zat aktif pada sediaan. Reaksi ini dapat
berupa reduksi, oksidasi, dan hidrolisis.
Menurut ICH, pengujian stabilitas dipercepat dilakukan pada suhu 40 ± 20 °C dengan
kelembaban 75 ± 5% dalam jangka waktu 6 bulan. Sedangkan bahan aktif dan sediaan diuji dilakukan
pada suhu 30 ± 20 °C dengan kelembaban 60 ± 5%.

Prosedur

Dicampurkan 130 mg
Dibuat dapar oksalat pH asam oksalat dengan 100
Penyiapan Larutan Dapar
2,5 ml air suling dan NaOH
5M hingga pH 2,5
Dilarutkan 50 mg
Pembuatan Kurva Dibuat larutan induk
oksitetrasiklin HCl dalam
Kalibrasi oksitetrasiklin HCl
25 ml air

Dibuat larutan
Dibuat kurva hubungan
oksitetrasiklin HCL
antar konsentrasi dengan Diukur masing-masing
dengan konsentrasi
luas puncak yang larutan dengan HPLC
1500, 1000, 500, 250,
diperoleh
100, 50 μg/ml

Ditentukan stabilitas
Dalam tiap oven (60, 70,
larutan oksitetrasiklin HCl
Penentuan Stabilitas 80 °C) dimasukkan 16 vial
dalam suhu 40, 50, dan 60
larutan oksitetrasiklin HCl berisi 5 ml oksitetrasiklin
°C dalam konsentrasi 100
HCl
mg/100 ml

Larutan disaring dan


Setelah 10 menit, diambil
Ditentukan konsentrasi ditentukan konsentrasinya
2 vial dari masing-masing
pada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 jam dengan HPLC. Konsentrasi
suhu dan didinginkan
dari 2 vial tiap suhu dianggap sebagai
dalam lemari es
konsentrasi awal

Ditentukan konsentrasi
oksitetrasiklin yang tersisa
setelah 1 hingga 7 jam
Ditentukan reaksi Ditentukan harga konstanta
Penentuan Usia Simpan
penguraian dengan kecepatan reaksi pada
Oksitetrasiklin HCl
perhitungan atau grafik masing-masing suhu

Dihitung usia simpan


larutan oksitetrasiklin HCL Ditentukan harga konstanta Dihitung energi aktivasi
pada suhu kamar. Bila kecepatan reaksi pada suhu dengan menggunakan
terurai lebih dari 10% maka kamar dengan ekstrapolasi persamaan Arrhenius
tidak dapat dipakai kembali

Sinko, Patrick J. Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Sixth Edition.
2011. Halaman 318, 329

Anda mungkin juga menyukai