Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRATIKUM

BUDIDAYA TANAMAN PANGANUTAMA

( LUHT4344)

UNIT 1 : Budidaya Tanaman Padi Sawah

Nama : Mahilla Ayustina

Nim : 021222154

Jurusan : Agribisnis

SEMESTER : 4

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS POKJAR RANGKASBITUNG

UT-UPBJJ UT SERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada allah swt yang telah memberikan
kesempatan,kekuatan dan kesehatan untuk bisa melaksanakan pratikum budidaya tanaman
pangan utama.alhamdulillah,pratikum ini berjalan dengan lancar dan penuh dengan
kemudahan

Pada kesempatan pratikum budi daya pangan utama saya mampu


menyelaraskan,mempertimbangkan dan menggunakan kesesuaian antara teori dan praktek.
Pratikum budidaya tanaman pangan utama yang di lakukan di daerah carita pandeglang

Semoga mampu memberikan manfaat dan pengalaman yang berharga,serta untuk semua
mahasiswa yang menggeluti di bidang agribisnis.

Rangkasbitung, 8 Maret, 2018

Penulis,

Mahilla ayustina

Nim: 021222154
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

1.PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..............................

a) RUANG LINGKUP……………………………………………………………………………........................
b) TUJUAN PRATIKUM…………………………………………………………………………......................
c) LOKASI DAN WAKTU PELAKSANA PRATIKUM………………………………….......................

2.PELAKSANAAN……………………………………………………………………………………...........................

a) SARANA/ALAT/INSTRUMEN…………………………………………………………….......................
b) LANGKAH LANGKAH PRATIKUM………………………………………………………......................
c) HASIL PENGAMATAN……………………………………………………………………........................
d) KESIMPULAN…………………………………………………………………………………........................
e) REFERENSI DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......................
BAB I

PENDAHULUAN

A.Ruang Lingkup

Pertanian dalam pengertian yang luas mencangkup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan mahluk hidup (termasuk tanaman,hewan dan mikrobia) untuk kepentingan
manusia. Dalam arti sempit,pertanian juga di artikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang
lahan untuk mrmbudi dayakan jenis tanaman tertentu,terutama yang bersifat semusim. Semua
usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar dasar
pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha,pemilihan benih atau bibit,metode
budi daya, pengumpulan hasil, distribusi produk,pengolahan dan pengemasan produk dan
pemasaran.apabila seorang petani memandang semua sapek ini dengan pertimbangan efisiensi
umtuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensife
farming). Usaha pertanian yang di pandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program
dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian kecara pandang demikian dikenal sebagai
intensifikasi. Karenapertanian indrustial selau menerapkan pertanian intensif,keduanya sering
di samakan. Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata teknik,
budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat
sesuatu,sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata tanaman merujuk
pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui
proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan. Cakupan obyek
budidaya tanaman meliputi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Sebagaimana
dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya: · Budidaya tanaman,
dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif. · Kehutanan,
dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar.
Budidaya tanaman memiliki dua ciri penting yaitu:

1. Selalu melibatkan barang dalam volume besar

2. Proses produksinya memiliki

risiko yang relatif tinggi.

Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa
tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses
produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga,
2 hidroponika telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian
dunia masih tetap demikian.

B.Tujuan Pratikum

 Untuk mengetahui tekhnik budidaya tanaman padi


 Untuk melihat pertumbuhan tanaman padi
 Untuk mengetahui karakter tanaman padi
 Untuk melaraskan,mempertimbangkan dan menggunakan kesesuaian antar teori dan
praktek.

C.Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Pratikum

Tempat : Kampung Cibenda Desa Sukarame Kecamatan Carita

Waktu : Kamis 08 Maret 2018


BAB II

PELAKSANAAN

a) Alat/sarana/instrumen
 Buku
 Kamera
 Pulpen

b) Langkah langkah pratikum


 Tentukan lokasi pratikum
 Siapkan alat tulis
 Lakukan pengamatan

c) Hasil pengamatan
NO Jenis pertanyaan Hasil pengamatan keterangan
1 Celembes Umur tanaman
105-110 hari
setelah
semai,biasanya
tekstur nasi pulen.
Cocok ditanam di
sawah irigasi
dataran rendah
sampai ketinggian
400m

2 Bersertifikat Tahun pelepasan -


2000
3 Perlakuan benih Benih Direndam
sebelum di terlebih dahulu di
tanam dalam air selama
24jam ,kemudian
dibungkus atau
diperam 2 malam
didarat sebelum
disemaikan
4 Penngolahan Perendaman
Lahan atau lahan,dimana air
tanah diserap sampai
tanah jenuh
air,pembajakan
yaitu permulaan
pemotongan dan
pembalikan
tanah,penggaruan
selama kegiatan ini
bongkah bongkah
tanah dihancurkan
dan dilumpurkan
dengan air
5 Cara Pada penyemaian
penyemaian basah benih yang
dipra-kecambahkan
disebarkan secara
merata pada
bedengan tanah
berlumpur,dan
semai siap
dipindahtanamkan
20-30 hari sebelum
sebar 50 kg
benih/ha.kerapatan
semai kira kira 100
g/m2 bedengan
semai atau sekitar
50kg benih/ha.
6 Padi sawah Jarak tanam padi
pada tanah subur
biasanya 35x35 cm
Dan dibudidayakan
satu atau dua kali
musim tanam per
tahun
d) Pembahasan

Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah secara
sempurna seraya petani melakukan persemaian. Mula-mula sawah dibajak, pembajakan
dapat dilakukan dengan mesin, kerbau atau melalui pencangkulan oleh manusia.
Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 2-3 hari. Namun di beberapa tempat, tanah
dapat dibiarkan sampai 15 hari. Selanjutnya tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi
untuk kedua kalinya atau bahkan ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu
bibit hasil semaian ditanam dengan cara pengolahan sawah seperti di atas (yang sering
disebut pengolahan tanah sempurna, intensif atau konvensional) banyak kelemahan
yang timbul penggunaan air di sawah amatlah boros. Padahal ketersediaan air semakin
terbatas. Selain itu pembajakan dan pelumpuran tanah yang biasa dilakukan oleh petani
ternyata menyebabkan banyak butir-butir tanah halus dan unsur hara terbawa air
irigasi. Hal ini kurang baik dari segi konservasi lingkungan. Padi merupakan tanaman
yang membutuhkan air cukup banyak untuk hidupnya. Memang tanaman ini tergolong
semi aquatis yang cocok ditanam di lokasi tergenang. Biasanya padi ditanam di sawah
yang menyediakan kebutuhan air cukup untuk pertumbuhannya. Meskipun demikian,
padi juga dapat diusahakan di lahan kering atau ladang. Istilahnya adalah padi gogo.
Namun kebutuhan airnya harus terpenuhi.

e)Kesimpulan

Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga dan
buah/malai. Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25
spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika
dan Australia. Kingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh), Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga), Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil), Sub Kelas:
Commelinidae, Ordo: Poales, Famili: (suku rumput-rumputan), Spesies: Oryza sativa L.
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan
persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman
hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar
tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan
produksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://fia-agroteknologi09.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-dan-lingkup-teknik-
budidaya.html

http://newfachrulislami.blogspot.co.id/2013/10/teknik-budidaya-tanaman-
padi.html

http://aansijawa.blogspot.co.id/2013/09/laporan-hama-penyakit-gulma.html
LAPORAN PRATIKUM

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN UTAMA

(LUHT4344)

Unit 2 : Hama,Penyakit,Serta Gulma Pada Tanaman Padi

Nama : Mahilla Ayustina

Nim : 021222154

Semester : 4

Jurusan : Agribisnis

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS POKJAR RANGKASBITUNG

UT-UPBJJ UT SERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum
manajemen agribisnis, guna memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah manajemen agribisnis
.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
antara lain dosen mata kuliah manajemen agribisnis, dosen dan pendamping dalam praktikum
manajemen agribisnis , yang semuanya telah memberikan dukungan, serta rekan-rekan semua
yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu saya dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan manajemen agribisnis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik guna penulisan yang lebih baik.
Akhirnya saya berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semua dan akan bermanfaat di
kemudian hari.

Mahilla Ayustina, Maret 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

1.PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………............................

a)RUANG LINGKUP……………………………………………………………………………..........................

b)TUJUAN PRATIKUM………………………………………………………………………….........................

c) LOKASI DAN WAKTU PELAKSANA PRATIKUM…………………………………..........................

2.PELAKSANAAN………………………………………………………………………………………….............................

a)SARANA/ALAT/INSTRUMEN…………………………………………………………….......................

b)LANGKAH LANGKAH PRATIKUM………………………………………………………......................

c) HASIL PENGAMATAN……………………………………………………………………........................

3.PEMBAHASAN........................................................................................................................

4.KESIMPULAN..........................................................................................................................

5.REFERENSI DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...........................................


BAB I

PENDAHULUAN

A.RUANG LINGKUP

PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian hama
dan penyakit tumbuhan yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi
dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Sebagai sasaran teknologi PHPT adalah :


1) produksi pertanian mantap tinggi,
2) Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat,
3) Populasi OPT dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan
4) Pengurangan resiko pencemaran Lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan
Dengan konsep pengendalian hama dan penyakit terpadu yang semakin menunjukan peningkatan
pengguaan dan aplikasinya, konsep pengendalian hama dan penyakit yang menerapakan
penggunaan pestisida mulai ditinggalkan.
Konsep perlindungan hama dan penyakit menggunakan pestisida ditinggalkan karena tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup yang menjaga kelestarian lingkungan dan
keragaman hayati serta hilangnya beberapa musuh alami hama dan penyakit.
Konsep lain yang mulai ditinggalkan adalah pertanian secara intensif baik dalam budidaya
maupun penanggulangan hama dan penyakit. Konsep penanggulangan ini hanya berkonsentari
terhadap produksi dan mutu hasil budidaya tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan seperti
adanya zat-zat beracun yang ikut terbawa oleh hasil panen, hilangnya karegaman biota, dan
dampak lainnya yang timbul akibat pertanian secara intensif tersebut.
Gangguan OPT dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil serta kematian
tanaman. Adanya ancaman OPT terhadap tanaman budidaya mengharuskan petani dan
perusahaan pertanian melakukan berbagai upaya pengendalian. Sejarah perkembangan
pengendalian hama dan penyakit di Indonesia dimulai sejak periode sebelum kemerdekaan,
1950-1960-an, 1970-an, dan 1980 sampai sekarang.
Macam –Macam Hama Pada Padi Dan Pengendaliannya

1. Hama Wereng
Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar atau
puso, serta dapat menularkan beberapa jenis penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang
wereng coklat adalah tanaman padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak
tanam yang merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat. Hama wereng coklat
menyerang tanaman pada mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan
adalah terdapatnya imago wereng coklat pada tanaman dan menghisap cairan tanaman pada
pangkal batang, kemudian tanaman menjadi menguning dan mengering.
Untuk pengendalianya Penataan pola tanam melalui tanam serentak, rotasi tanam
non padi, diberokkan secukupnya untuk memutus siklus hidup WBC Penggunaan agensia
hayati (pathogen serangga hama) pada hamparan berpotensi terserang dan populasi WBC
masih rendah atau daerah terancam. Penggunaan pestisida secara bijaksana Eradikasi atau
pemusnahan pada daerah sumber infeksi.
2. Hama tikus
Tikus menyerang berbagai tumbuhan.Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa
generatif, masa panen, tempat penyimpanan.Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya
biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.Tikus membuat lubang – lubang pada
pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak.
Unyuk pengendalianya Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus
dan menangkap tikusnya.Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.Menanam tanaman
secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada
kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.Menggunakan
rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar
atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya
dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus
hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
3. Hama Walang Sangit
Gejala serangan pada walang sangit, walang sangit Menghisap butir – butir padi yang
masih cair. Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
Kulit biji itu akan berwarna kehitam – hitaman. Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif
dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya
hidupnya lebih lama. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah
mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Sedangkan cara yang perlu ditempuh untuk mengendalikan hama ini adalah,

1. Menanam tanaman secara serentak.


2. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak
menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
3. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
4. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
5. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba –
laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
6. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.
4.Ulat

Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan
tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di persemaian
sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan tanaman kekurangan
air.Sedangkan pengen dalianya adlahMembuang telur – telur kupu – kupu yang melekat
pada bagian bawah daun.Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak
sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan
dibasmi.Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan
dengan menggunakan pertisida.

5.Hama Putih

Hama putih menyerang tanaman padi mulai fase vegetatif di persemaian sampai tanaman
padi berumur kurang lebih satu bulan. Gejala serangan hama putih, hama akan memakan
jaringan permukaan bawah daun sehingga tampak garis-garis memanjang berwarna putih.
Tanda adanya hama ini di lapang adalah adanya larva kecil dan ngengat dengan siklus hidup
35 hari.
Stadia hama putih yang merusak adalah stadia larva. Kerusakan pada daun yang khas yaitu
daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung
yang digunakan larva untuk membungkus dirinya (terbungkus dengan benang-benang
sutranya).

Pengendalianya antara lain Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga


larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen. Lalat Tabanidae dan semut
Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.

6. Keong Mas
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk mengendalikan
serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah).

Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda dan keong mas dengan
berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air, keong mas menyenangi tempat-
tempat yang digenangi air. Jika petani petani menanam dengan sistem tanam pindah maka
pada 15 hari setelah tanam pindah, perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara
bergantian (flash flood = intermitten irrigation). Bila petani menanam dengan sistem tabela
(tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar benih sawah perlu dikeringkan
kemudian digenangi secara bergantian.

Bila diperlukan, aplikasi pestisida berbahan aktif niclos amida dan moluska botani dapat
dilakukan di sawah yang tergenang, di caren atau cekungan-cekungan yang ada airnya tempat
keong mas berkumpul.
7. Burung
Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan
langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara
langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.

Cara pengendalian diantaranya adalah dengan menjaga lahan dengan menempatkan orang-
orangan sawah untu mengusir burung, tanam serentak, jangan menanam dan memanen diluar
musim agar tidak dijadikan sebagai sumber makanan serta kendalikan habitat/sarang burung.
Macam Macam Penyakit Padi

1.Hawar Daun Bakteri/BLB (Xanthomonas oryzae pv oryzae)


Daun yang sakit berubah menjadi hijau kelabu, mengering, helaian daunnya melengkung,
diikuti melipatnya helaian daun sepanjang ibu tulang daun. Sumber infeksi dapat berasal dari
jerami yang terinfeksi, singgang tanaman terinfeksi dan gulma inang.
Pengendaliannya adalah dengan menggunakan varietas tahan dan pemupukan yang seimbang,
mengatur pengairan (hindari penggenangan terus menerus), semprot dengan menggunakan
fungisida Copcide 77WP (0,5-1 g/L).

2.Hawar Pelepah Daun (Helminthosporium oryzae)


Penyakit ini menyerang tanaman padi pada stadia pembentukan anakan sampai stadia masak
susu. Gejala serangan penyakit ini adalah pada pelepah daun diantara permukaan air dan daun
terdapat bercak atau spot keabu-abuan yang berbentuk oval memanjang.
Pengendaliannya adalah dengan membajak yang dalam untuk mengubur sisa-sisa tanaman yang
terinfeksi, atur tanaman agar jangan terlalu rapat, rotasi tanaman, buang gulma dan tanaman yang
sakit dari sawah serta keringkan sawah beberapa hari dan menyemprotkan fungisida Recor
250EC pada saat anakan maksimum.
BLAST (Pyricularia oryzae)
Blast daun : terbentuk bercak coklat kehitaman berbentuk belah ketupat dengan pusat bercak
berwarna putih.
Blast leher : berupa bercak coklat kehitaman pada pangkal leher yang mengakibatkan leher malai
patah sehingga menyebabkan gabah hampa.
Pengendalianya, hindari pemupukan nitrogen yang berlebihan, sanitasi lahan dengan
memusnahkan sisa tanaman dan gulma, gunakan fungisida Promefon 250EC (1-2 ml/L) atau
Recor 250EC (0,5-0,75 ml/L) atau dengan menggunakan BOOM PADI saat memasuki fase
promordia.
Bercak Coklat Cercospora (Cercospora oryzae)
Penyakit ini merusak tanaman padi di lahan dengan sistem drainase yang buruk atau lahan yang
kekurangan unsur hara, terutama kalium (K). Serangan patogen menimbulkan gejala lurus sempit
berwarna kecoklatan pada helaian daun bendera, juga dapat terjadi pada pelepah dan kulit gabah
sehingga gabah terlihat kotor dan coklat.

Pengendaliannya dengan pemupukan yang seimbang, Lakukan pengeringan sawah beberapa hari
pada saat anakan maksimum, dan lakukan rotasi tanaman. Gunakan fungsida Promefon 250EC
(1-2 ml/L) atau Recor 250EC (0,5-0,75 ml/L).
Gosong Palsu (Ustilaginoidea virens)
Penyakit ini merusak bulir padi sebagai gejala bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora
yang berukuran 1 cm. Gumpalan spora tersebut mula-mula berwarna kuning sampai oranye
kemudian menjadi hijau gelap. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Ustilaginoidea virens.
Cendawan ini terutama merusak pada kondisi yang lembab, banyak hujan, mendung pada masa
pembungaan, dan pupuk N yang berlebih. Pengendaliannya dengan pemupukan yang berimbang.
Gunakan Magenta 50WP (0,5-1 gr/L).
Macam Macam Gulma Padi

Gulma yaitu tumbuhan/tanaman liar yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi pesaing dan
mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.

Klasifikasi gulma dan penyebarannya.

Gulma secara umum ( marfologi ) dapat dibedakan 3 golongan yaitu :

Golongan Rumput ( Grasses ).

Rumput pada umumnya berdaun panjang, lurus , urat- urat daunnya sejajar batangnya bulat dan
berongga contohnya al : Echinochloa colonum ( L ) Link.Jejagoan leutik ( sunda ), Tuton ( Jawa
) Echinochloa erusgalli ( P ) Beauv.Jajagoan ,Gagajahan ( sunda ), Jawan.( jawa )

Golongan Teki ( Sedges ) Tumbuhan ini hampir serupa dengan rumput, bedanya adalah daunnya
berjajar tiga dan batangnya berbentuk segi tiga serta tidak berongga. Kerapkali mempunyai
rhizoma ( akar tinggal ), yang berbeda - beda bentuknya sesuai dengan fungsinya, yakni untuk
penyimpanan makanan dan untuk pembiakan .Contohnya : . Cyperus difformis L. Jakut
papayungan ( sunda ) Welut ( jawa)

. Fimbristylis miliaecae Wahl ( F. littoralis Gaudich) Tumbaran ( Jawa ),

Golongan Berdaun lebar ( broad leaves )Tumbuhan ini pada umumnya berdaun lebar

ontohnya :
Marsilea crenata Prest. Semanggi ( sunda ) Semanggen ( Jawa )Monochoria vaginalis ( Burm .f )
Presl. Enceng lembut ( sunda ), Bengok ( Jawa )

Gulma Padi gogo rancah

Gulma pada tanaman padi gogorancah hampir mirip dengan padi sawah tadah hujan. Gulma
yang tumbuh umumnya dapat menyesuiakna diri dengan kondisi kering dan basah.
Gulma Padi gogo

Gulma pada tanaman padi gogo umumnya didominasi oleh golongan rumput , sebagian kecil
berdaun lebar dan teki. Ada daerah daerah khusus yang didominasi oleh golongan teki terutama
bila lahan-lahan yang sangat intensif diusahakan dengan pemupukan N yang tinggi.
Gulma padi pasang surut

Sawah pasang surut umunya didominasi oleh gulma golongan rumput . Dari golongan teki
terdapat cyperus iria . Gulma golongan berdaun lebar relatif jarang ditemukan di sawah pasang
surut.
Penyebaran Gulma :

Penyebaran gulma dapat terjadi melalui :


1. Melalui benih yang terkomtaminasi dengan biji gulma.

2. Perantara hewan yang membawa biji pada saluran pencernakan atau bulu dan kotoran.
3. Melalui pupuk kandang yang kurang matang.

4. Melalui sisa tanaman pada waktu panen, khususnya yang dilakukan dengan mesin.
5. Penyebaran melalui angin.

6. Penyebaran melalui air irigasi.

Pengamatan Gulma :

Tujuan pengamatan gulma adalah untuk mengetahui dominasi gulma yang ada sehingga apabila
akan dikendalikan dengan herbisida dapat digunakan dasar pemilihan herbisida yang tepat.
Kerapatan Gulma

Untuk mengukur kerapatan gulma digunakan dua ukuran yaitu :

1. Untuk gulma yang berkompetisi terhadap sinar matahari, ciri gulma ini adalah
pertumbuhannya ke atas dan menaungi tanaman pokok..Kompetisi gulma yang tumbuh tegak
diukur dengan menghitung jumlah gulma per meter pesegi ( ukuran ini dibandingkan dengan
jumlah tanaman pokok per meter pesegi ).

2. Kompetisi gulma yang tumbuh rendah ( menjalar ) diukur dengan membandingkan luas lahan
yang tertutup gulma. Dengan dua cara tersebut nilai yang kecil akan memperlihatkan jumlah
gulma yang sedikit dan tingkat kompetisinya kecil. Hal ini dilakukan dalam rangka menentukan
jenis, dosis dan cara pengendalian dengan herbisida

Cara Pengendalian Gulma

Ada beberapa tehnik pengendalian gulma yang umum dilakukan yaitu :

Preventif ( Pencegahan )

Cara ini dilakukan melalui pengelolaan tanah dan pengelolaan air.

Mekanis ( dengan alat - alat baik sederhana / modern )

a. Manual/tenaga manusia : dengan tangan dan alat-alat sederhana (kored,

b. cangkul, sabit, garu, dan ternak)

c. Semi mekanis : mesin-mesin sederhana (mower, cultivator, dsb)

d. Mekanisasi penuh : alat-alat modern (traktor, ratavator, weed craster, dsb)

e. Penggunaan dengan api (mekanis / physik)


Kimiawi
a. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida, baik yang bersifat kontak
maupun sistemik.

b. Penggunaan herbisida harus memenuhi kriteria 5 (lima) tepat yaitu : tepat jenis, tepat sasaran,
tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.
B.TUJUAN PRATIKUM

Adapun yang menjadi tujuan penulisan laporan pratikum ini selain untuk memenuhi
penilaian pada Mata Kuliah budidaya tanaman pangan utama yaitu juga agar kita semua dapat
mengetahui dan memahami apa itu:

 Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pengendalian Hama dan Penyakit dan gulma pada
tanaman padi
 Unuk mengetahui Permasalahan dan pengendalian hama ,penyakit dan gulma pada tanaman
padi
 Untuk mengetahui nama nama hama,penyakit dan gulma pada tanaman padi

C.MANFAAT PRATIKUM

Bisa mengetahui cara pengendalian hama,penyakit serta gulma pada tanaman padi

Bisa bermanfaat untuk kelanjutan diwaktu yang akan datang serta bermanfaat untuk pembac

D.LOKASI DAN WAKTU

Tempat :Kp. Cibenda des.sukarame kec.carita

Waktu :12 maret 2018


BAB II

PELAKSANAAN

A.SARANA /ALAT

 Alat tulis
 Kamera
 Laptop
 Daftar checklist

B.LANGKAH LANGKAH PRATIKUM

 Menentukan komoditas yang akan dipratikumkan


 Menentukan tempat dan menghubungi penyuluh pertanian setempat
 Menyiapkan checklist untuk pengamatan
C.HASIL PENGAMATAN

NO Jenis penyakit Hasil pengamatan keterangan


1 Hama walang Menyerang tanaman padi
sangit dengan cara mengisap cairan
tanaman. Pada periode
generatif atau reproduksi yaitu
pada saat tanaman telah
menghasilkan bulir,walang
sangit merupakan ancaman
yang dapat menggagalkan
panen.
2 Penyakit tungo Penyakit tungo berasal dari
virus yg ditularkan oleh wereng
hijau,yaitu nephotettik
impieticeps. Hama wereng
hijaubbisa mengakibatkan
tanaman padi terserang virus
setelah tanamanan terhisap
oleh hama wereng.gejala bisa
dilihat dengan perubahan
tanaman menjadi kerdil,anakan
berkurang,daun menguning dari
pucuk sampai kebatang ,malai
kecil tidak keluar sempurna
,dan padi hama.
3 Jenis gulma Gulma berdaun sempit adalah
berdaun sempit golongan rumput liar yang
memiliki daun daun kecil dan
umumnya memiliki batang bulat
dan agak pipih.biasanya gulma
berdaun sempit juga
mempunyai batang yang
berongga.

4 Bagian yang Walang sangit mengisap isi biji


terserang hama padi pada bulir matang susu
dan (milk), bulir yang lunak (soft
pengendalianya dough), dan bulir yang keras
(hard dough)
Walang sangit tidak mengisap
padi pada saat bunting atau
masa pembungaan. Biasanya
padi yang terserang walang
sangit padi yg penanamanya
dekat dengan
hutan,pengendalianya dengan
cara mengikat walang sangit
dengan menggunakan bangkai
ketam atau yuyu.

5 Bagian yang Perubahan daun muda


terserang berwarna kuning ke oraye
penyakit dan dimulai dari ujung daun,daun
pengendalianya muda agak menggulung. Cara
pengendalian tanam
serempak,penganturan waktu
tanam,sanitasi lingkungan.

6 Kondisi tanaman Gulma yang sering ditemukan


yang bersaing pada lahan padi sawah pada
dengan gulma umumnya memiliki karakter
tahan terhadap air dan
kekeringan .artinya gulma pada
lahan sawah memiliki
kemampuan beradaptasi
dengan baik pada semua
kondisi yang terjadi dilahan
persawahan. Secara alami
gulma lebih cepat tumbuh
subur daripada tanaman yang
dibudidayakan .

7 Cara Herbisida untuk mengendalikan


penanggulangan gulma, Pemberantasan hama
hama dengan cara secara biologis yaitu
non kimiawi atau memberantas gulma, hama,
terpadu atau penyakit dengan musuh
alaminya atau dengan
melapaskan hewan jantan
mandul. Hewan jantan mandul
diperoleh dengan cara
meradiasi hewan jantan.
Setelah itu, hewan jantan
dilepaskan ke alam untuk
bersaing dengan hewan jantan
normal dalam membuahi
hewan betina.
8 Cara Bakterisida untuk
penanggulangan mengendalikan bakteri,
penyakit non Pemberantasan hama secara
kimiawi atau biologis yaitu memberantas
terpadu gulma, hama, atau penyakit
dengan musuh alaminya atau
dengan melapaskan hewan
jantan mandul. Hewan jantan
mandul diperoleh dengan cara
meradiasi hewan jantan.
Setelah itu, hewan jantan
dilepaskan ke alam untuk
bersaing dengan hewan jantan
normal dalam membuahi
hewan betina.
9 Cara Herbisida untuk mengendalikan
penanggulangan gulma, Pemberantasan hama
gulma non secara biologis yaitu
kimiawi atau memberantas gulma, hama,
terpadu atau penyakit dengan musuh
alaminya atau dengan
melapaskan hewan jantan
mandul. Hewan jantan mandul
diperoleh dengan cara
meradiasi hewan jantan.
Setelah itu, hewan jantan
dilepaskan ke alam untuk
bersaing dengan hewan jantan
normal dalam membuahi
hewan betina.
BAB III
PEMBAHASAN

Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-
hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini
paling sering dipakai hanya kepada hewan.

penyakit tanaman dapat diartikan ganguan terhadap tanaman yang disebabkan oleh pathogen
dan non pathogen yang menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan pada bagian-bagian
tertentu dari tanaman yang tidak dapat berjalan sesuai fungsinya dengan normal dan dengan baik
sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Penyebaran penyakit phatogen dapat melalui
jamur, bakteri, riketsia. Miklopasma, spiroplasma dan hama yang membawa virus.

gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.

Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu
tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan
tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies
tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan
yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang
tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada
sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis
tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang
BAB IV

KESIMPULAN

Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami

gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut

hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama

tanaman.

Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit.

Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan

dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan.

Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan

tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama

dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida yang

digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan

untuk membasmi jamur disebut fungsida.


BAB V
REFERENSI

Rukmana, R., 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta. Hal:
12-13

https://www.artikelpadi.com/penyakit-tungro-pada-tanaman-padi-dan-cara-pengendaliannya/

http://dasar-pertanian.blogspot.co.id/2017/01/contoh-gulma-berdaun-sempit-beserta.html

https://bertanidirumah.wordpress.com/2013/11/30/cara-mengatasi-hama-penyakit-dan-gulma-
yang-perlu-kita-ketahu/

Anda mungkin juga menyukai