Mahila .A Tugas Pratikum Budidaya Tanaman Utama
Mahila .A Tugas Pratikum Budidaya Tanaman Utama
( LUHT4344)
Nim : 021222154
Jurusan : Agribisnis
SEMESTER : 4
UT-UPBJJ UT SERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada allah swt yang telah memberikan
kesempatan,kekuatan dan kesehatan untuk bisa melaksanakan pratikum budidaya tanaman
pangan utama.alhamdulillah,pratikum ini berjalan dengan lancar dan penuh dengan
kemudahan
Semoga mampu memberikan manfaat dan pengalaman yang berharga,serta untuk semua
mahasiswa yang menggeluti di bidang agribisnis.
Penulis,
Mahilla ayustina
Nim: 021222154
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
1.PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..............................
a) RUANG LINGKUP……………………………………………………………………………........................
b) TUJUAN PRATIKUM…………………………………………………………………………......................
c) LOKASI DAN WAKTU PELAKSANA PRATIKUM………………………………….......................
2.PELAKSANAAN……………………………………………………………………………………...........................
a) SARANA/ALAT/INSTRUMEN…………………………………………………………….......................
b) LANGKAH LANGKAH PRATIKUM………………………………………………………......................
c) HASIL PENGAMATAN……………………………………………………………………........................
d) KESIMPULAN…………………………………………………………………………………........................
e) REFERENSI DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Ruang Lingkup
Pertanian dalam pengertian yang luas mencangkup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan mahluk hidup (termasuk tanaman,hewan dan mikrobia) untuk kepentingan
manusia. Dalam arti sempit,pertanian juga di artikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang
lahan untuk mrmbudi dayakan jenis tanaman tertentu,terutama yang bersifat semusim. Semua
usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar dasar
pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha,pemilihan benih atau bibit,metode
budi daya, pengumpulan hasil, distribusi produk,pengolahan dan pengemasan produk dan
pemasaran.apabila seorang petani memandang semua sapek ini dengan pertimbangan efisiensi
umtuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensife
farming). Usaha pertanian yang di pandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program
dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian kecara pandang demikian dikenal sebagai
intensifikasi. Karenapertanian indrustial selau menerapkan pertanian intensif,keduanya sering
di samakan. Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata teknik,
budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat
sesuatu,sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata tanaman merujuk
pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui
proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan. Cakupan obyek
budidaya tanaman meliputi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Sebagaimana
dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya: · Budidaya tanaman,
dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif. · Kehutanan,
dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar.
Budidaya tanaman memiliki dua ciri penting yaitu:
Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa
tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses
produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga,
2 hidroponika telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian
dunia masih tetap demikian.
B.Tujuan Pratikum
PELAKSANAAN
a) Alat/sarana/instrumen
Buku
Kamera
Pulpen
c) Hasil pengamatan
NO Jenis pertanyaan Hasil pengamatan keterangan
1 Celembes Umur tanaman
105-110 hari
setelah
semai,biasanya
tekstur nasi pulen.
Cocok ditanam di
sawah irigasi
dataran rendah
sampai ketinggian
400m
Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah secara
sempurna seraya petani melakukan persemaian. Mula-mula sawah dibajak, pembajakan
dapat dilakukan dengan mesin, kerbau atau melalui pencangkulan oleh manusia.
Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 2-3 hari. Namun di beberapa tempat, tanah
dapat dibiarkan sampai 15 hari. Selanjutnya tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi
untuk kedua kalinya atau bahkan ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu
bibit hasil semaian ditanam dengan cara pengolahan sawah seperti di atas (yang sering
disebut pengolahan tanah sempurna, intensif atau konvensional) banyak kelemahan
yang timbul penggunaan air di sawah amatlah boros. Padahal ketersediaan air semakin
terbatas. Selain itu pembajakan dan pelumpuran tanah yang biasa dilakukan oleh petani
ternyata menyebabkan banyak butir-butir tanah halus dan unsur hara terbawa air
irigasi. Hal ini kurang baik dari segi konservasi lingkungan. Padi merupakan tanaman
yang membutuhkan air cukup banyak untuk hidupnya. Memang tanaman ini tergolong
semi aquatis yang cocok ditanam di lokasi tergenang. Biasanya padi ditanam di sawah
yang menyediakan kebutuhan air cukup untuk pertumbuhannya. Meskipun demikian,
padi juga dapat diusahakan di lahan kering atau ladang. Istilahnya adalah padi gogo.
Namun kebutuhan airnya harus terpenuhi.
e)Kesimpulan
Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga dan
buah/malai. Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25
spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika
dan Australia. Kingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh), Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga), Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil), Sub Kelas:
Commelinidae, Ordo: Poales, Famili: (suku rumput-rumputan), Spesies: Oryza sativa L.
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan
persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman
hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar
tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://fia-agroteknologi09.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-dan-lingkup-teknik-
budidaya.html
http://newfachrulislami.blogspot.co.id/2013/10/teknik-budidaya-tanaman-
padi.html
http://aansijawa.blogspot.co.id/2013/09/laporan-hama-penyakit-gulma.html
LAPORAN PRATIKUM
(LUHT4344)
Nim : 021222154
Semester : 4
Jurusan : Agribisnis
UT-UPBJJ UT SERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum
manajemen agribisnis, guna memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah manajemen agribisnis
.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
antara lain dosen mata kuliah manajemen agribisnis, dosen dan pendamping dalam praktikum
manajemen agribisnis , yang semuanya telah memberikan dukungan, serta rekan-rekan semua
yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu saya dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan manajemen agribisnis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik guna penulisan yang lebih baik.
Akhirnya saya berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semua dan akan bermanfaat di
kemudian hari.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
1.PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………............................
a)RUANG LINGKUP……………………………………………………………………………..........................
b)TUJUAN PRATIKUM………………………………………………………………………….........................
2.PELAKSANAAN………………………………………………………………………………………….............................
a)SARANA/ALAT/INSTRUMEN…………………………………………………………….......................
c) HASIL PENGAMATAN……………………………………………………………………........................
3.PEMBAHASAN........................................................................................................................
4.KESIMPULAN..........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A.RUANG LINGKUP
PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian hama
dan penyakit tumbuhan yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi
dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
1. Hama Wereng
Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar atau
puso, serta dapat menularkan beberapa jenis penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang
wereng coklat adalah tanaman padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak
tanam yang merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat. Hama wereng coklat
menyerang tanaman pada mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan
adalah terdapatnya imago wereng coklat pada tanaman dan menghisap cairan tanaman pada
pangkal batang, kemudian tanaman menjadi menguning dan mengering.
Untuk pengendalianya Penataan pola tanam melalui tanam serentak, rotasi tanam
non padi, diberokkan secukupnya untuk memutus siklus hidup WBC Penggunaan agensia
hayati (pathogen serangga hama) pada hamparan berpotensi terserang dan populasi WBC
masih rendah atau daerah terancam. Penggunaan pestisida secara bijaksana Eradikasi atau
pemusnahan pada daerah sumber infeksi.
2. Hama tikus
Tikus menyerang berbagai tumbuhan.Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa
generatif, masa panen, tempat penyimpanan.Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya
biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.Tikus membuat lubang – lubang pada
pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak.
Unyuk pengendalianya Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus
dan menangkap tikusnya.Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.Menanam tanaman
secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada
kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.Menggunakan
rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar
atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya
dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus
hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
3. Hama Walang Sangit
Gejala serangan pada walang sangit, walang sangit Menghisap butir – butir padi yang
masih cair. Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
Kulit biji itu akan berwarna kehitam – hitaman. Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif
dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya
hidupnya lebih lama. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah
mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Sedangkan cara yang perlu ditempuh untuk mengendalikan hama ini adalah,
Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan
tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di persemaian
sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan tanaman kekurangan
air.Sedangkan pengen dalianya adlahMembuang telur – telur kupu – kupu yang melekat
pada bagian bawah daun.Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak
sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan
dibasmi.Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan
dengan menggunakan pertisida.
5.Hama Putih
Hama putih menyerang tanaman padi mulai fase vegetatif di persemaian sampai tanaman
padi berumur kurang lebih satu bulan. Gejala serangan hama putih, hama akan memakan
jaringan permukaan bawah daun sehingga tampak garis-garis memanjang berwarna putih.
Tanda adanya hama ini di lapang adalah adanya larva kecil dan ngengat dengan siklus hidup
35 hari.
Stadia hama putih yang merusak adalah stadia larva. Kerusakan pada daun yang khas yaitu
daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung
yang digunakan larva untuk membungkus dirinya (terbungkus dengan benang-benang
sutranya).
6. Keong Mas
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk mengendalikan
serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah).
Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda dan keong mas dengan
berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air, keong mas menyenangi tempat-
tempat yang digenangi air. Jika petani petani menanam dengan sistem tanam pindah maka
pada 15 hari setelah tanam pindah, perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara
bergantian (flash flood = intermitten irrigation). Bila petani menanam dengan sistem tabela
(tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar benih sawah perlu dikeringkan
kemudian digenangi secara bergantian.
Bila diperlukan, aplikasi pestisida berbahan aktif niclos amida dan moluska botani dapat
dilakukan di sawah yang tergenang, di caren atau cekungan-cekungan yang ada airnya tempat
keong mas berkumpul.
7. Burung
Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan
langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara
langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.
Cara pengendalian diantaranya adalah dengan menjaga lahan dengan menempatkan orang-
orangan sawah untu mengusir burung, tanam serentak, jangan menanam dan memanen diluar
musim agar tidak dijadikan sebagai sumber makanan serta kendalikan habitat/sarang burung.
Macam Macam Penyakit Padi
Pengendaliannya dengan pemupukan yang seimbang, Lakukan pengeringan sawah beberapa hari
pada saat anakan maksimum, dan lakukan rotasi tanaman. Gunakan fungsida Promefon 250EC
(1-2 ml/L) atau Recor 250EC (0,5-0,75 ml/L).
Gosong Palsu (Ustilaginoidea virens)
Penyakit ini merusak bulir padi sebagai gejala bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora
yang berukuran 1 cm. Gumpalan spora tersebut mula-mula berwarna kuning sampai oranye
kemudian menjadi hijau gelap. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Ustilaginoidea virens.
Cendawan ini terutama merusak pada kondisi yang lembab, banyak hujan, mendung pada masa
pembungaan, dan pupuk N yang berlebih. Pengendaliannya dengan pemupukan yang berimbang.
Gunakan Magenta 50WP (0,5-1 gr/L).
Macam Macam Gulma Padi
Gulma yaitu tumbuhan/tanaman liar yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi pesaing dan
mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.
Rumput pada umumnya berdaun panjang, lurus , urat- urat daunnya sejajar batangnya bulat dan
berongga contohnya al : Echinochloa colonum ( L ) Link.Jejagoan leutik ( sunda ), Tuton ( Jawa
) Echinochloa erusgalli ( P ) Beauv.Jajagoan ,Gagajahan ( sunda ), Jawan.( jawa )
Golongan Teki ( Sedges ) Tumbuhan ini hampir serupa dengan rumput, bedanya adalah daunnya
berjajar tiga dan batangnya berbentuk segi tiga serta tidak berongga. Kerapkali mempunyai
rhizoma ( akar tinggal ), yang berbeda - beda bentuknya sesuai dengan fungsinya, yakni untuk
penyimpanan makanan dan untuk pembiakan .Contohnya : . Cyperus difformis L. Jakut
papayungan ( sunda ) Welut ( jawa)
Golongan Berdaun lebar ( broad leaves )Tumbuhan ini pada umumnya berdaun lebar
ontohnya :
Marsilea crenata Prest. Semanggi ( sunda ) Semanggen ( Jawa )Monochoria vaginalis ( Burm .f )
Presl. Enceng lembut ( sunda ), Bengok ( Jawa )
Gulma pada tanaman padi gogorancah hampir mirip dengan padi sawah tadah hujan. Gulma
yang tumbuh umumnya dapat menyesuiakna diri dengan kondisi kering dan basah.
Gulma Padi gogo
Gulma pada tanaman padi gogo umumnya didominasi oleh golongan rumput , sebagian kecil
berdaun lebar dan teki. Ada daerah daerah khusus yang didominasi oleh golongan teki terutama
bila lahan-lahan yang sangat intensif diusahakan dengan pemupukan N yang tinggi.
Gulma padi pasang surut
Sawah pasang surut umunya didominasi oleh gulma golongan rumput . Dari golongan teki
terdapat cyperus iria . Gulma golongan berdaun lebar relatif jarang ditemukan di sawah pasang
surut.
Penyebaran Gulma :
2. Perantara hewan yang membawa biji pada saluran pencernakan atau bulu dan kotoran.
3. Melalui pupuk kandang yang kurang matang.
4. Melalui sisa tanaman pada waktu panen, khususnya yang dilakukan dengan mesin.
5. Penyebaran melalui angin.
Pengamatan Gulma :
Tujuan pengamatan gulma adalah untuk mengetahui dominasi gulma yang ada sehingga apabila
akan dikendalikan dengan herbisida dapat digunakan dasar pemilihan herbisida yang tepat.
Kerapatan Gulma
1. Untuk gulma yang berkompetisi terhadap sinar matahari, ciri gulma ini adalah
pertumbuhannya ke atas dan menaungi tanaman pokok..Kompetisi gulma yang tumbuh tegak
diukur dengan menghitung jumlah gulma per meter pesegi ( ukuran ini dibandingkan dengan
jumlah tanaman pokok per meter pesegi ).
2. Kompetisi gulma yang tumbuh rendah ( menjalar ) diukur dengan membandingkan luas lahan
yang tertutup gulma. Dengan dua cara tersebut nilai yang kecil akan memperlihatkan jumlah
gulma yang sedikit dan tingkat kompetisinya kecil. Hal ini dilakukan dalam rangka menentukan
jenis, dosis dan cara pengendalian dengan herbisida
Preventif ( Pencegahan )
b. Penggunaan herbisida harus memenuhi kriteria 5 (lima) tepat yaitu : tepat jenis, tepat sasaran,
tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.
B.TUJUAN PRATIKUM
Adapun yang menjadi tujuan penulisan laporan pratikum ini selain untuk memenuhi
penilaian pada Mata Kuliah budidaya tanaman pangan utama yaitu juga agar kita semua dapat
mengetahui dan memahami apa itu:
Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pengendalian Hama dan Penyakit dan gulma pada
tanaman padi
Unuk mengetahui Permasalahan dan pengendalian hama ,penyakit dan gulma pada tanaman
padi
Untuk mengetahui nama nama hama,penyakit dan gulma pada tanaman padi
C.MANFAAT PRATIKUM
Bisa mengetahui cara pengendalian hama,penyakit serta gulma pada tanaman padi
Bisa bermanfaat untuk kelanjutan diwaktu yang akan datang serta bermanfaat untuk pembac
PELAKSANAAN
A.SARANA /ALAT
Alat tulis
Kamera
Laptop
Daftar checklist
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-
hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini
paling sering dipakai hanya kepada hewan.
penyakit tanaman dapat diartikan ganguan terhadap tanaman yang disebabkan oleh pathogen
dan non pathogen yang menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan pada bagian-bagian
tertentu dari tanaman yang tidak dapat berjalan sesuai fungsinya dengan normal dan dengan baik
sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Penyebaran penyakit phatogen dapat melalui
jamur, bakteri, riketsia. Miklopasma, spiroplasma dan hama yang membawa virus.
gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu
tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan
tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies
tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan
yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang
tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada
sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis
tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang
BAB IV
KESIMPULAN
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami
gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut
hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,
wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama
tanaman.
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit.
Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan
dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan.
Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan
tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama
dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida yang
digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan
Rukmana, R., 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta. Hal:
12-13
https://www.artikelpadi.com/penyakit-tungro-pada-tanaman-padi-dan-cara-pengendaliannya/
http://dasar-pertanian.blogspot.co.id/2017/01/contoh-gulma-berdaun-sempit-beserta.html
https://bertanidirumah.wordpress.com/2013/11/30/cara-mengatasi-hama-penyakit-dan-gulma-
yang-perlu-kita-ketahu/