Anda di halaman 1dari 7

ill

Mudatsir, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Milcroba Dalam Air

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mikroba Dalam Air


Mudatsir

Abstrak. Mikroba adalah organisme yang mampu beradaptasi dan hidup pada berbagai jenis lingkungan. Salah
satu tempat lingkungan hidup mikroba adalah air. Banyak faktor yang mempengaruhi mikroba di dalam air.
Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi kehidupan mikroba di dalam air yaitu faktor biotik dan faktor
abiotik. Faktor abiotik antara lain temperature air, konduktivitas, arus, kekeruhan, cahaya, pH, salinitas,
Biochemical Orygen Demand (BOD , dan Chemical Oxygen Demand (COD). Di samping biotik juga
merupakan suatu aspek yang mempengaruhi mikroba di air. Mikroba berinteraksi dengan organsime lain di
dalam komunitas air. Di antara kelompok mikroba di dalam air akan berkompetisi dalam mendapatkan
makanan dan berinteraksi antar organism' Faktor- faktor biologi.tersebut mempengaruhi kehidupan mikroba
dalam suatu perairan. (JKS 2007; 1: 23-30)

Kata Kunci: Mikroba, biotik, abiotik dan interaksi

Abstract. Microbes are organisms that are able to adapt and live in various kinds of environments. One of the
microbial environments is water. Many factors affect the microbes in the water. Generally, there are two factors
that affect microbial life in the water, biotic factors and abiotic factors. Abiotic factors including water
temperature, conductivity, strear& turbidity, light pH, salinity, Biochemical Oxy,gen Demand (BOD and
Chemical Oxygen Demand (COD). In addition to biotics is also an aspect that affects microbes in water.
Microbes interact with other organsim in the water community. Among the group of microbes in the water, there
will be a competition in getting food and in inter-organism interaction. These biological factors affect microbial
life in the waters. (JKS 2007; 1: 23-30)

Keyworls: Microbe, biotic, abiotic, interaction

Pendahuluan jamur 372.304 (46%), virus 14.376 (1,8%)


Mikroba adalah salah satu golongan dan lainnya 85.641 (10,5%). Asia
makhluk hidup yang terdapat dalam suatu Tenggara merupakan kawasan yalg
ekosistem dan sebagai penyusun mempunyai keanekaragaman mikroba
keanekaragaman hayati di dalam yang paling tinggi di dunia.2
ekosistem tersebut. Mikroba merupakan Mikroba dapat dijumpai di berbagai
salah satu organisme yang mempunyai macam habitat. Hal ini membuktikan
keanekaragaman spesies yang sangat bahwa mikroba adalah organisme yang
tinggi. Mikroba menempati 60 persen mampu beradaptasi dengan segala jenis
lebih biomassa dan telah hidup berevolusi lingkungan. Beberapa habitat yang baik
paling tidak 3,8 miliar tahun. Untuk untuk organisrne tingkat tinggi juga dapat
mempertahankan kehidupannya sebagai menunjang pertumbuhan mikroba. Ada
salah satu komponen ekosistem, rnikroba organisme tingkat tinggi yang tidak dapat
I
harus berinteraksi dengan lingkungannya. tumbuh pada suatu habitat tapi mikroba
Berdasarkan World Data Center -for dapat bertahan hidup bahkan dapat
Microorganism (WDCM) dari 58 negara berkembang biak. Mikroba dapat hidup
di dunia tercatat 815.568 koleksi mikroba, pada permukaan tubuh dari organime
yang terdiri dari bakteri 343.253 (42%), tingkat tinggi ataupun pada bagian dalam
dari hewan, tumbuhan dan manusa.3'a
Kehidupan mikroba di
dalam suatu
ekosistem perairan dipengaruhi oleh faktor
biotik dan faktor abiotik. Oleh karena itu,
Mudatsir adalah dosen pada Bagian untuk mempelaj ari kehidupan, penyebaran,
Milvobiologi Fakultas Kedoheran sifat dan kegunaan mikroba dalam suatu
Universitas Syiah Kuala perairan air harus diperhatikan faktor

23
JURNAL KEDOKTEMN SYUH KUALA Yolume 7 Nontor I April 2007

biotik dan abiotik. Faktor lingkungan Temperatur air


penting diperhatikan dalam rangka untuk Temperatur afu sangat berpengaruh
pengendalian mikroba.) terhadap proses kimia dan biologi
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang perairan. Apabila ternperatur meningfuat,
faktor-faktor yang mempengaruhi akan semakin rendah daya kelarutan
pertumbuhan mikroba di air. Faktor oksigen di dalam air. Dengan
tersebut meliputi faktor abiotik dan meningkatnya temperatur, konsumsi
(temperature air, konduktivitas, arus, oksigen lebih meningkulo'u Mikroba yang
kekeruhan, cahaya, pH, salinitas, hidup di air mempunyai toleransi yang
Biochemical Oxygen Demand (BOD , berbeda terhadap temperatur, tergantung
kadar oksigen terlarut atau Chemical jenis mikrobanya dan tingkat
Oxygen Demand (COD). Faktor biotik aklimatisasinya. Walaupun mikroba dapat
meliputi kompetisi untuk mendapatkan hidup bertahan pada temperatur yang
makanan dan interaksi antara. organisme. tinggi tetapi pada tingkat tertentu kenaikan
temperatur menyebabkan kematian.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan temperafur yang mendadak
Kehidupan Mikroba Dalam Air dapat menyebabkan terganggunya
metabolisme mikroba tetapi lama-
1.Faktor Abiotik kelamaan mikroba tersebut akan
Beberapa faktor abiotik meliputi faktor beradaptasi mengatasi keadaan dan
yangmempengaruhi kehidupan mikroba *a*pu bertahan hidup.3
yang terdapat dalam air antara lain Ada tiga kelompok mikroba dibedakan
temperatur, konduktivitas, arus, berdasarkan temperatur yaitu mikroba
kekeruhan, kecerahan, derajat keasaman psikofrlik, mesofilik dan termofrlik.
(pH), oksigen terlarut, salinitas dan total Kisaran suhu pertumbuhan ketiga
bahan organik. golongan miktoba tersebut dapat dilihat
padatabelberikut ini

Tabel 1. Penggolongan mikroba berdasarkan suhu pertumbuhururyus

Golongan Mikroba Minimum ('C) Optimum ('C) Maksimum ('C)

Psikofilik -10 s.d +6 -10 s.d +20 +20 s.d +30

Mesofilik +10 s.d +15 +30 s.d +40 +40 s.d +50

Termofilik +25 s.d +45 +50 s.d 75 +75 s.d +93

24
Mudatsir, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mikroba Dalam Air

Dari sudut kesehatan suhu air sebaiknya mengakibatkan pengadukan air dari
sejuk atau tidak panas terutama agar tidak permukaan ke dasar air sehingga akan
terjadi pelarutan zat kimia yang menghilangkan kemungkinan terjadinya
menyebabkan gangguan kesehatan bila pelapisan temperatur air, menghindari
dikonsumsi. Kenaikan suhu air dapat kondisi anaerob di dasar air serta dapat
menyebabkan penurunan kadar oksigen mengencerkan senyawa-senyawa hasil
terlarut. Kadar oksigen terlarut yang metabolisme. Secara tidak langsung arus
terlalu rendah mengakibatkan terjadinya air juga mencegah tertimbunnya bahan-
degradasi secara anaerobik sehingga bahan organik di tempat-tempat tertentu
menimbulkan bau tidak enak pada air.6 pada bagian sungai atau kolam.6

Konduktivitas Kekeruhan
Daya hantar listrik atau conductivity Kekeruhan atau turbiditas menunjukkkan
adalah suatu angka yang menunjukan kadar bahan-bahan yang melayang di
kemampuan air
untuk menghantar arus dalam air yang dapat mengganggu
listrik. Besarnya daya hantar listrik penetrasi cahaya matahari ke dalam air.
ditentukan oleh kadar ion dan temperatur Nilai kekeruhan yang tinggi akan
air limbah. Parameter ini dapat digunakart memperkecil penetrasi cahaya matahari ke
sebagai petunjuk adarrya kadar mineral dan dalam air, sehingga dapat menghambat
salinitas (keasinan). Besarnya daya hantar proses fotosintesis oleh tumbuhan air.
listrik juga ditentukan oleh kandungan zat Kurangnya penetrasi cahaya matahari
padat terlarut. Oleh karena itu semakin dapat menurunkan produktivitas perairan.
besar padatan terlarut dalam air limbah Kekeruhan air disebabkan oleh adanya
maka semakin tinggi daya hantar partikel-partikel kecil yang bersifat
listriknya. Pada umumnya padatan terlarut koloidal dan mempunyai ukuran 10 nm-
total di dalam air adalah 0,65 kali nilai 10 um.3
daya hantar listrik. makin besar kadar ion Kekeruhan air disebabkan karena adanya
di dalam air maka semakin tinggr angka zat organik dan anorganik yang menyerap
7
daya hantar li s triknya. cahaya dengan frekwensi yang berlainan.
Konduktivitas atau daya hantar listrik Bila senyawa yang larut dalam air
menunjukkan bilangan yang menyatakan menirnbulkan warna, maka warna yang
kemampuan air untuk menghantarkan arus ditimbulkan disebut wama sejati, tetapi
listrik. Konduktivitas juga memberikan bila warna air terjadi karena pengaruh zat
gambaran tentang tingkatan mineralisasi yang tersuspensi (keruh), maka wama
total dari padatan terlarut dan dapat tersebut disebut \trrarna ikutan. Warna air
digunakan untuk menilai pengaruh sumur dapat disebabkan karena warna
berbagai ion dalam kesetimbangan reaksi yang berasal dari cucian. Air minum
dan pengaruhnya secara fisiologis terhadap sebaiknya tidak berwarna, hal ini bertujuan
mikroorganisme yang terdapat di air.E unfuk mencegah keracunan berbagai zat
kimia maupun mikroorganisme yang
Arus berrvama. Bila air keruh menunjukkan
Arus air merupakan salah satu fakor yang adanya senyawa-senyawa organik yang
cukup besar pengaruhnya terhadap kualitas bila dilakukan proses khlorinasi terhadap
air, khususnya terhadap proses difusi air tersebut akan mengakibatkan
oksigen dari udara dan penimbunan bahan terbentuknya khloroform yang dapat
organik. Kekuatan besarnya kecepatan membahayakan kesehatan bila
arus air dapat menimbulkan riak atau dikonsumsi.6
gelombang pada permukaan air, yang akan
mengakibatkan proses difusi oksigen dari
udara ke dalam air. Arus air juga dapat

25
JURNAL KEDOKTEMN SYIAH KUALA Volume 7 Nomor I April 2007

Cahaya Derajat Keasaman (pII)


Kemampuan cahaya matahari untuk Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran
menembus sampai ke dasar perairan daya aktif ion hidrogen di dalam air. Batas
dipengaruhi oleh kecerahan dan kekeruhan .toleransi mikroorganisme di air terhadap
air. Semakin tinggi kecerahan atau pH air bervariasi dan dipengaruhi oleh
semakin rendah kekeruhan maka semakin banyak faktor seperti temperatur, oksigen
tinggi penetrasi cahaya matahari masuk ke terlarut, alkalinitas, adanya berbagai ion
perairan. Dengan demikian proses dan kation serta jenis organisme yang
fotosintesis di air tersebut dapat hidup di dalamnya.6 Kebanyakan mikroba
berlangsung dan memudahkan interaksi yang terdapat di air hidup pada pH
mikroorganisme yang membutuhkan optimum 6,0-8,0, meskipun beberapa
oksigen.e mikroba memiliki pH optimum 3,0 dan
Indikasi yang sering digunakan suatu beberapa mikroba lainnya memiliki pH
perairan adanya mikroba ditandai masih optimum 10,5.3
ada pertumbuhan alga di perairan tersebut. Bila derajat keasaman air netral, tidak
Ha tersebut dapat diukur secara dengan bersifat asam atau basa akan mencegah
mengetahui tingkat kompensasi. Tingkat terjadinya pelarutan logam berat dan
kompensasi dapat ditentukan dengan cara korosi jaringan pada distribusi air minum.
kultur alga dalam botol selama 24 jam. Air yang masih segar dari pegunungan
Sejumlah bakteri fototrof misalnya bakteri biasanya memiliki pH yang lebih tinggi.
hijau dan bakteri ungu menggunakan Semakin lama pH air akan semakin
energy dengan cara mereduksi COz. Tetapi menurun dan semakin bersifat asam, hal
mikroba anaerob tidak mampu ini disebabkan pertambahan bahan-bahan
mendissosiasi HzO dengan menggunakan organik yang kemudian membebaskan
berbagai macam senyawa organik, coz.6
misalnya hodrogen donor. Demikian juga Pertumbuhan danperkembangbiakan
terjadi pada bakteri yang dapat tumbuh di mikroorganisme banyak dipengaruhi oleh
semua semua kondisi air anaerob dimana konsentrasi ion hidrogen, misalnya pH
masih dapat cahaya untuk menjaga media. Hanya sebagian kecil bakteri dapat
keseimbangan fotosintesis dengan baik. tumbuh pada pH 3 atau dibawahnya.
Bila radiasi sinar matahari tinggi, bakteri Contohnya, bakteri kelompok asidofilik,
hijau dan bakteri ungu kemampuannya yani Thiobacillus thioowdans dan
menjadi lebih sedikit. Hal ini juga terdapat Thiobacillus feruooxidans dapat bertahan
spesies fitoplankton memiliki kedalarnan pada pH l. Demikian juga dengan bakteri
optimum pada musim panas dan beberapa termofilik, Sulpholobus acidocaidarius,
meter cli bawah permukaan air.s masih dapat diternukan pada sulfur panas
Pada beberapa bakteri efek cahaya dapat dengan pH 1,6-3,0. Demikian juga dengan
merusak sel bakteri. Efek tersebut beberapa bakteri lainnya masih dapat
biasanya berasal dari sinar ultraviolet yang tumbuh pada pH 8-9, misalnya bakteri
berasal dari sinar matahari. Sebagai contoh Vibrio cholera dan Vibrio
panjang gelombang 366-436 nm dapat parahaemolyticuts.to
menghambat oksidasi nitrit pada bakteri Salinitas
Nitrobacter utinogradslry. Cahaya merah Salinitas dalam perairan dapat diariikan I

juga memiliki efek menghambat sebagai konsentrasi total ion-ion terlarut


t
i
pertumbuhan mikroba. Contohnya dalam perairan. Ion-ion yang memberikan :
t
:.
Micrococcus denitri,ficans menjaii inaktif kontribusi utama adalah natrium klorida,
dan akhirnya mati karena cahaya.t kalium klorida, sulfat, bikarbonat. Pada air
laut kadar garam dipengaruhi oleh
masuknya air tawar ke dalam perairan,
evaporasi dan transpirasi fumbuhan dan

26
r

Mudats ir, Faktor-Fahor yang Memp engaruhi Kehidupan Mikroba D alam Air

plankton. Apabila masuk ke air tawar dan mikroorganisme untuk mendegradasi


laju evapotranspirasi tinggi, maka salitas Nilai BoD ini dapat
bahan organik.ls
dalam suatu perairan akan menurun. digunakan untuk mengestimasi efek
Kehidupan mikroba di air tergantung pencemaran senyawa organik dalam
kepada kemampuan mikroba itu bertahan sungai.l2 Parameter pencemaran senyawa
terhadap salinitas air tersebut.3 organik seperti BOD dan COD adalah
Salinitas dapat memperpanjang waktu parameter umum yang sering digunakan
generasi bakteri dan jamur. Seringkali untuk menunjukkan tingkat pencemaran
salinitas juga menyebabkan perubahan organik dari suatu pencemar seperti yang
morfologis dan fisiologis mikroba. bersumber dari sumber domestik, lahan
Beberapa bakteri laut yang semula pertaniary perikanan dan industri. Tingkat
memprrnyai bentuk batang atau bentuk pencemaran suatu perairan juga akan
koma pada salinitas optimal menjadi lebih mempengaruhi habitat mikroba dalam
panjang pada konsentrasi garum lebih 5% ekosistem tersebut.5'6
dan akhirnya menjadi bentukan filamen.
Bakteri luminous yang telah diisolasi dari- Chemical Oxygen Demand. (COD)
Laut Arab tumbuh optimal pada kadar Chemical oxyigen demand (COD) adalah
garam lebih kurang 3% berbentuk batang, banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk
panjang l-2 tm pada kadar garum lYo mengoksidasi'zat kimia dalam ppm cairan.
berbentuk kokus, dan pada kadar galarn COD dapat dipergunakan sebagai petunjuk
7,5Yo berbentuk filament dengan panjang untuk memperkirakan jumlah zat
lebih 100 um. Perubahan silinitas anorganik yang tereduksi di dalam air.
menyebabkan perubahan mekanisme Oleh karena itu diterapkan tolak ukur lain
reproduktif. Sel-selnya masih dapgt untuk menyatakan kebutuhan oksigen
tumbuh walaupun tidak dapat membelah.) yaflg diperlukan pada reaksi oksidasi
Bakteri dari genus Vibrio merupakan secara kimiawi. Bagr mikroba anaerob
bakteri halofilik bersifat patogen misalnya dalam suafu perairan biasanya akan
Vibrio vulnificus berasal dari air laut. cenderung terdapat pada dasar dari
Bakteri ini dapat menyebabkan lesi kulit perairan tersebut untuk menghindari
yang hebat pada orang yang menangani oksigen. Sedangkan bagi bagi mikroba
kerang atau hewan laut lainnya, dan aerob biasanya akan menempati bagian
kadang-kadang juga dapat menyebabkan permukaan dari sutu perairan.t'u
enteritis, bakterimia, dan kematian pada Sumber oksigen terlarut di dalam air
orang yarrg lemah atau berusia lanjut. adalah difusi dari udara dan aliran air.
Beberapa vibrio lainnya juga Namun demikian ketersediaan oksigen
menyebabkan penyakit pada manusia terlarut di dalam air akan dikurangi dengan
sepe.rti Yibrio mimicus menyebabkan diare adarya proses difusi, respirasi organisme
setelah memakan makanan laut yang yarl1 terdapat di air dan reaksi-reaksi
belum dimasak, biasanya tiram mentah. kimia yang memerlukan oksigen. Kadar
Vibrio hollisae dan Yibrio fluvialis oksigen terlarut untuk kehidupan
menyebabkan diare. Yibrio algynoliticus mikroorganisme sangat tergantung jenis
menyebabkan infeksi mata, telinga, atau mikrobanya. Bagi mikroba yang bersifat
luka setelah terkena air laut. Vibrio aerob kadar oksigen terlarut yang ideal
damsela jrga menyebabkan infeksi berkisar antara 5-7 mgll Kadar oksigen
3,r4,r 8
luka.
r
terlarut rendah dalam jangka waktu yang
lama dapat mempengaruhi pertumbuhan
I Oxyge n D e m an d(BOD)
B i oclt em ico milcroba.ll
Muslimin menjelaskan bahwa Biochemical Oksigen terlarut (DO) digunakan sebagai
Oxygen Demand (BOD) adalah banyaknya tolak ukur kandungan senyawa organik
oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh dan anorganik. Tolak ukur ini dipilih

27
JURNAL KEDOKTERAN SYUH KUALA Yolume 7 Nomor I April 2007

karena kebutuhan oksigen untuk reaksi berbagai substansi yang dapat


yang dilakukan oleh sel ini setara dengan menghambat organisme lain.lT Kompetisi
konsentrasi senyawa organik yang nutrient antar mikroba memainkan peran
dirombak. ?erombakan ini
terus dan mempengaruhi mikroflora dalam suatu
berlangsung selama oksigen di dalam air habitat. Mikroba yang berhasil dalam
masih tersedia sehingga menghasilkan sel interaksi dengan lingkungannya adalah
baru untuk berlangsungnya pertumbuhan mikroba yang lebih cepat mendapatkan
l2
sel. nutrient-nutrien untuk sumber
Oksigen terlarut merupakan parameter makanannya.6
yang penting untuk mengukur kualitas air. Beberapa mikroba di air memiliki
Umumnya reaksi-reaksi biokimia dalam pertumbuhan yang berbeda, beberapa
air dapat terjadi karena adanya oksigen lairmya memiliki kecepatan yang lebih
terlarut. Penggunaan oksigen terlarut oleh dalam pembelahan sel dibandingkan yang
mikroorganisme untuk mendegradasi zat- lain. Hasil metabolism dari mikroba di
zat organik dalam jumlah banyak dalam suatu perairan dapat menghambat
mengakibatkan berkurangnya jumlah pertumbuhan kompetitornya. Misalnya
oksigen terlarut dalam afu, akibatnya terjadinya perubahan pH, atau ketika
mikroorganisme aerob mati sehingga menghasilkan substansi zat aktif. Jika
mikroorganisme anaerob yang tersisa akumulasi dari sejumlah produk
dapat menyebabkan air menjadi bau.12 metabolism terlalu banyak maka dapat
Apabila kandungan oksigen terlarut dalam mengganggu mikroba lain sebagai
air dapat memenuhi kebutuhan, maka air konrpetitornya. Pada kondisi lingkungan
yang menerima beban itu dinyatakan air yang ekstrim, kompetisi nutrient di bawah
yang dapat memurnikan diri 6eA kondisi normal, misalnya dalam air dengan
purification). Jika kadar oksigen terlarut temperature tinggi, salinitas atau pH yang
air mendekati nol, maka mikroorganisme ekstrim, dalam kondisi ini hanya beberapa
yang berperan dalam perombakan adalah mikroba yang dapat menggunakan nutrient
mikroorganisme anaerobik, sehing ga dapat yang ada.s
menimbulkan bau yang kurang baik akibat
adanya pembentukan H2S dan NH3. Warna Interaksi antara organisme
limbah i..u.u visual tampak hitam.T Terdapat tiga jenis interaksi antar
organisme, yaitu mutualisme,
2. Faktor Biotik komensalisme dan parasitisme.
Disarnping faktor fisaka dan kimia yang Mutualisme adalah bentuk hubungan yang
merupakan faktor abiotik, faktor biotik saling menguntungkan kedua belah pihak.
juga merupakan suatu aspek yang Komensalisme adalah bentuk interaksi
mempengarlii mikroba di air. Mikroba antara satu organisme mendapat
berinteraksi dengan organsime lain di keuntungan, sedangkan yang lain iidak
dalam komunitas air. Di antara kelompok dirugikan ataupun mendapatkan
mikroba di dalam air akan kornpetisi keuntungan. Sedangkan parasitisme adalah
dalam mendapatkan makanan dan interaksi bila salah satu pihak mendapat
berinteraksi antar organisme.
s
keuntungan sedang pihak lain
dirugikan.rs'17
I(ompetisi untuk mendapatkan Beberapa mikroorganisme parasitit
makanan menyerang menyerang bakteri dan fungi
Kompetisi adalah interaksi antara dan mengahncurkannya. Bakteriofaga juga
mikroorganisme yang merupakan dapat berpengaruh dalam interaksi
persaingan akibat keterbatasan makanan terhadap mikroflora di dalam air. Faktor
yang tersedia. Di samping itu ada pula bioiogi lebih sulit dipelajari dibandingkan
mikroorganisme yang menghasilkan faktor abiotik. salinitas, temperatur dan

28
Mudatsir, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Milcroba Dalam Air

faktor-faktor abiotik lainnya dapat diukur Isolation of Mycobacteria from Water. Appl.
dengan akurat. Hal ini berbeda faktor Environ. Microbiol. 1997 : 63: 547 -552.
biotik dimana interaksi mikoba dengan 10. Zulkifli, H., Biologi Lingkungan, Jakarta:
mikroba lainnya atau organisme lainnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Pembinaan Sarana Kuliah,. 1998
tidak dapat diukur dengan akurat, biasanya
hanya berdasarkan prediksi dari interaksi 11. Rivera, ING; Chun, J; Anwar H; Sack, RB and
mikroba tersebut dengan lingkungan biotik Cowel, RR.. Genotypes Associated with
Virulence in Environmental Isolates of Yibrio
lainnya.5
cholerae. App. Environ.Microbiol. 2001 : 67. 6 :
242 1-2429.
Kesimpulan
12, Yital, M; Peter HF; Hammes, F and Egli, T.
Growth of Yibrio cholerae Ol Ogawa Eltor in
1.Faktor abiotik yang mempengaruhi freshwater. Microbiol. 2007 : 153 : 1993-2001
kehidupan mikroba di air air terdiri dari 13. Suharto. Flora Normal Serta Hubungan Kuman
konduktivitas, arus, kekeruhan, cahaya, dengan Hospes dan Lingkungannya. Dalam:
pH, salinitas, Biochemical Oxygen Syahrurrahman A; Chatim A; Soebandrio,A
Demand (BOD ,dan Chemical Orygen dd. (eds). Milcrobiologi KedoWeran Jakarta:
Demand (COD). Binarupa Aksara. 1994: 27 -32.
2. Faktor biotik yang mempengaruhi 14. Greub, G and Raould.. Microorganisms
kehidupan mikroba di air meliputi Resistant to Free-Living Amoebae. Clin.
kompetisi untuk mendapatkan makanan Microbiol. Rev.2004: l7: 413-433.
dan interaksi antara organisme. 15. Berg, SG and Black, WC. Cooling Towers-A
Potential environmental Source of Slow-
Growing Mycobacterial Spesies. AIHA J.
Daftar Pustaka 2003:64:238-24.
l. Helianti, I. Genom Mikroba, Proyek Masa
Depan Manusia. Kompas, 27 Apnl 2003.
2. Komagota K. Microbial Diversity and the Role
og Culture Collection. Pure Apll. Chem.1998:
70:l-8
3. Brock, MD and Madigaq A, Fundamentals
Aquatic Ecology. Blackwell Scientific
Publication. 1991.
4. RheinheimeE G. 1992. Aquatic Microbiologlt
46. New York, Brisbane, Toronto: John Willey
& Sons. Chichester, 1992.
5. Waloyo, L. Mikrobiologi Lingkungan Malang:
UMM Press.2005.
6. Suriawiria, U. Mikrobiologi Air. Bandung:
Angkasa.2003.
7. Rochelle, PA.. Environmental Molecular
Microbiology: In troduction. In: Rochelle, PA
(eds). Environmental Molecular Microbiologt:
P rot o c o ls an d App I i c a t i on. Califomia: Hirizon,
Scientif,rc Press. 2001 : 1-13.
8. Yunita. Keanekaragaman Komunitas
Mikrozoobenthos di Perairan Sungai Satui
Kalirnantantan Selatan. Bandung: PPs ITB..
I 988.
9. Neumanr! M; Robbecke, RS; Hagenau, C and
Behringer, K. Comparison of Methos for

29

Anda mungkin juga menyukai