SYAIFUL ANWAR - Klaim Resiko Dalam Sistem Transportasi Laut
SYAIFUL ANWAR - Klaim Resiko Dalam Sistem Transportasi Laut
PERLINDUNGAN KONSUMEN
PENGERTIAN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk lain dan tidak untuk diperdagangkan.(Pasal 1 UU
Nomor 8 tahun 1999).
Konsumen ada dua macam yaitu konsumen akhir dan konsumen antara.
Konsumen akhir adalah penggunaan atau pemanfaatan akhir dari suatu
produk, sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang
menggunakan suatu produk sebagai bagian dari proses produksi suatu
produk lainnya.
Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga berbentuk badan hukum
maupun badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara RI, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.
DASAR HUKUM
51
Kedua, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (UUPK). Lahirnya Undang-undang ini memberikan
harapan bagi masyarakat Indonesia, untuk memperoleh
perlindungan atas kerugian yang diderita atas transaksi suatu
barang dan jasa. UUPK menjamin adanya kepastian hukum bagi
konsumen.
52
TUJUAN
53
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
serta jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
KEWAJIBAN KONSUMEN
54
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang
dan/atau jasa;
55
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif;
56
Misal : mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan,
kegunaan dan harga barang dan atau tarif jasa serta ketepatan waktu
penerimaan barang jasa.
57
6. Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa
atau mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual
beli jasa;
7. Tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru,
tambahan atau lanjutan dan / atau pengubahan lanjutan yang dibuat
secara sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen
memanfaatkan jasa yang dibelinya;
8. Konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk pembebanan
hak tanggungan, hak gadai, hak jaminan terhadap barang yang dibeli
oleh konsumen secara angsuran;
Didalam UU No.8 Tahun 1999 diatur dalam pasal 19 sampai dengan pasal
28. Dalam pasal 19 mengatur tanggung jawab kesalahan pelaku usaha
terhadap produk yang dihasilkan atau diperdagangkan dengan memberi
ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran, kerusakan, kerugian
konsumen.
58
SANKSI
Sanksi Perdata :
Sanksi Administrasi :
maksimal Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah), melalui BPSK jika
melanggar Pasal 19 ayat (2) dan (3), 20, 25
Sanksi Pidana :
Kurungan :
o Penjara, 5 tahun, atau denda Rp. 2.000.000.000 (dua milyar
rupiah) (Pasal 8, 9, 10, 13 ayat (2), 15, 17 ayat (1) huruf a, b,
c, dan e dan Pasal 18
o Penjara, 2 tahun, atau denda Rp.500.000.000 (lima ratus
juta rupiah) (Pasal 11, 12, 13 ayat (1), 14, 16 dan 17 ayat (1)
huruf d dan f
59
Ketentuan pidana lain (di luar Undang-undang No. 8 Tahun. 1999
tentang Perlindungan Konsumen) jika konsumen luka berat, sakit
berat, cacat tetap atau kematian
Hukuman tambahan , antara lain :
o Pengumuman keputusan Hakim
o Pencabuttan izin usaha;
o Dilarang memperdagangkan barang dan jasa ;
o Wajib menarik dari peredaran barang dan jasa;
o Hasil Pengawasan disebarluaskan kepada masyarakat .
60