Anda di halaman 1dari 9

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama Mahasiswa :

NIM :

Hari/Tanggal Ujian :

Tindakan : PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

No KEGIATAN 0 1 2

1. Identifikasi kebutuhan pasien

2. Persiapan alat :

 Baki + alas

 Pen light

 Tissue

 Sarung tangan bersih

 Tounge spatel / sudip lidah

 Bengkok

 Termometer

 Sfigmomanometer

 Jam tangan detik

 Reflek hamer

 Bak instrumen
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

 Garpu tala

 Alkohol swab

 Minyak kayu putih

 Kopi

 Gula

 Garam

 Kom kecil

3. Salam terapeutik

4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien

5. Dekatkan alat

6. Tutup sampiran

7. Cuci tangan

8. Mengukur tanda – tanda vital :


a. Mengukur suhu tubuh
b. Menghitung respirasi dalam 1 menit
c. Menghitung nadi dalam 1 menit
d. Mengukur tekanan darah
9. Inspeksi bentuk kepala : simetris/ tidak, apakah terdapat lesi/ benjolan

10. Inspeksi wajah : simetris/ tidak, ada lesi/ tidak

11. Inspeksi bagian mata apakah simetris/ tidak, ada kelainan bentuk/ tidak

12. Inspeksi pergerakan bola mata simetris/ tidak, gunakan jari, berikan instruksi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

kepada klien untuk mengikuti pergerakan jari tersebut

13. Inspeksi konjungtiva, apakah terdapat kemerahan, anemis/ tidak dengan cara
menarik kelopak mata bawah dengan 2 jari
14. Inspeksi sclera apakah ikterik/ tidak dengan cara 2 jari menarik palpebra, klien
melihat ke bawah
15. Periksa TIO (tekanan intra okuler) dengan cara : gunakan 2 jari telunjuk untuk
meneakan daerah bola mata dengan kelopak mata atas dengan posisi tertutup.
Bandingkan tekanan anatara mata kanan dan mata kiri
16. Kaji reaksi pupil terhadap cahaya dengan cara menggunakan pen light

17. Inspeksi kulit di sekitar hidung mengenai warna kulit, adanya edema/ tidak,
adanya lesi/ tidak, adanya jaringan parut/ tidak
18. Inspeksi lubang hidung apakah ada kemerahan, sekresi hidung catat.
Karakteristknya, warnanya, bentuk septum hidung simetris/ tidak
19. Palpasi area sinus frontalis, etmoidalis, dan maksilaris apakah ada nyeri tekan

20. Kaji fungsi penciuman dengan menggunakan minyak kayu putih

21. Inspeksi bibir: warna kemerahan/ merah muda/ sianosis, ada/ tidaknya
stomatitis, aphatae, ada/ tidaknya kelinan bibir
22. Inspeksi gigi : ada/ tidaknya sisa makanan, karang gigi, karies gigi, ompong,
perdarahan
23. Inspeksi lidah : bagaimana kebersihannya

24. Palpasi lidah dengan cara klien diminta untuk menjulurkan lidahnya kemudian
pegang dengan menggunakan kassa steril lalu palpasi lidah terutama bagian
belakang
25. Kaji fungsi pengecapan menggunakan perasa (kopi, gula dan garam)

26. Inspeksi faring : ada/ tidaknya peradangan, bagaimana warna, ada/ tidaknya
eksudat
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

27. Inspeksi daerah tonsil : ada/ tidaknya pembesaran

28. Inspeksi kesimetrisan telinga kiri dan kanan

29. Lubang telinga : kaji kebersihannya, apakah terdapat serumen, bagaimana


karakteristiknya
30. Inspeksi membran timpani : dengan cara menyinari lubang telinga
menggunankan penlight, normalnya bentuk uutuh, akan memantulkan cahaya
politzer pada penyinaran lampu senter (penlight)
31. Palpasi pinna : bagaimana tekstur, ada/ tidaknya keluhan nyeri tekan

32. Palpasi tragus dan tulang mastoidius : jika ada peradangan akan timbul nyeri
tekan
33. Tes rine
Caranya :
a. Getarkan garputala
b. Letakkan garputala pada tulang mastoid kiri klien
c. Anjurkan klien untuk memberitahu sewaktu tidak merasakan getaran
lagi
d. Angkat garputala dan pegang di depan telinga kiri klien dengan posisi
garputala paralel terhadap lubang telinga luar
e. Anjurkan klien utnutk memberitahu apakah masih mendengar suara
getaran/ tidak
f. Periksa telinga kanan klien dengan cara yag sama
g. Hasilnya positif/ negative
34. Test schwabach
Caranya :
a. Getarkan garputala
b. Letakkan garputala di depan telinga klien
c. Anjurkan klien untuk memberitahu jika sudah tidak mendengar suara
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

getaran lagi
d. Pindahkan garputala ke depan telinga pemeriksa
e. Jika pemeriksa masih mendengar suara berarti swabach memendek
35. Inspeksi bentuk, warna kulit, pembengkakan/ massa, ada/ tidaknya jaringan
parut pada leher
36. Inspeksi tiroid dengan cara klien dianjurkan untuk menelan kemudian amati
gerakan kelenjar tiroid pada takik suprasternal
37. Palpasi kelenjar limpa

38. Palpasi tyroid dengan cara meletakan dua tangan pada area fossa suprasternal
dengan posisi dari belakang klien, anjurkan klien untuk menelan
39. Inspeksi bentuk dada : kesimetrisan, ada/ tidaknya kelainan bentuk seperti :
pigeon chest, funnel chest, barel chest
40. Inspeksi ada/ tidak retraksi intercostal/ suprasternal/ pernapasan cuping hidung

41. Palpasi dinding thorax dengan menggunakan seluruh telapak tangan dan jari kiri
dan kanan, apakah ada nyeri tekan, ada massa/ tidak
42. Kaji vocal fremitus rasakan getaran dinding dada sewaktu klien dengan
mengucapkan kata “tujuh puluh tujuh”
Caranya :
a. Letakkan telapak tangan pada bagian belakang dinding dada dekat apek
paru – paru sambil klien mengucapkan kata tujuh puluh tujuh
b. Ulangi langkah a dengan telapak tangan bergerak ke bagian dasar paru –
paru
c. Bandingkan vocal fremitus pada kedua sisi paru
43. Perkusi dinding thorax dengan cara : mengetuk dengan jari tengah tangan kanan
pada jari tengah tangan kiri yang ditempelkan dengan erat di dinding dada di
celah intercostal
44. Auskultasi suara nafas menggunakan stetoskop
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

45. Kaji vocal resonan : instruksikan klien untuk mengucapkan “tujuh puluh tujuh”
berulang – ulang, kemudian pemeriksa mendengarkan dengan stetoskop secara
sistematik di semua lapang paru
46. Inspeksi denyut ictus cordis pada area intercostal lima linea midclavicula kiri

47. Palpasi denyut ictus cordis

48. Perkusi jantung untuk mengetahui ada pembesaran/ tidak

49. Auskultasi area jantung untuk mendengarkan bunyi jantung

50. Inspeksi kesimetrisan letak abdomen, ada lesi atau tidak, ada bekas luka atau
tidak
51. Auskultasi bunyi bissing usus pada semua kuadran

52. Perkusi abdomen di semua kuadran

53. Palpasi hepar dengan cara meletakkan tangan kanan pada batas bawah tulang
rusuk sisi kanan, kemudian bergerak mengikuti irama nafas klien, pada saat
klien inhalasi rasakan batas hepar, ada pembesaran/ tidak
54. Palpasi lien dengan cara bimanual yaitu tangan kiri perawat menyangga bagian
tulang rsusuk kiri klien kemudian tangan kanan perawat melakukan palpasi
pada area tersebut
55. Palpaasi ginjal dengan cara meletakkan tangan kiri di bawah pinggul dan
elevasikan ginjal ke arah anterior kemudian tangan kanan perawata diletakkan
pada dinding perut anterior pada garis midclavicula pada tepi bawah batas
kosta, lalu tekan tangan kanan sementara tarik nafas panjang rasakan ada
pembesaran/ tidak
56. Inspeksi ekstermitas atas : simetris/ tidak, ada edema/ tidak

57. Kaji pergerakan klien pada semua persendian/ range of motion


a. Fleksi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

b. Ekstensi
c. Rotasi
d. Abduksi
e. Adduksi
58. Kaji kekuatan otot dengan menggunakan skala 0 – 5

59. Kaji reflek bisep


a. Bila posisi klien duduk, lengan bawah pronasi rileks di atas paha
b. Bila posisi klien tertidur telentang, lengan di taruh di atas bantal, lengan
bawah dan tangan diatas abdomen
c. Taruh ibu jari pemeriksa di atas tendon brisep
d. Ketukan reflek hamer di atas ibu jari
60. Reflek trisep
a. Bila posisi klienduduk, lengan bawah pronasi rileks di atas paha
b. Bila posisi klien tidur telentang, lengan ditaruh di atas bantal, lengan
bawah dan tangan di atas abdmen
c. Posisi pemeriksa sebaiknya dari arah samping belakang klien untuk
mengamati kontraksi
d. Ketuk reflek hamer kira – kira 5 cm di atas siku
61. Inspeksi ekstermitas bawah : simetris/ tidak

62. Kaji ada/ tidaknya edema pada ekstermitas bawah, ada edema/ tidak

63. Kaji pergerakan pada eksterimtas bawah


a. Fleksi
b. Ekstensi
c. Rotasi
d. Abduksi
e. Adduksi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

64. Kaji kekuatan otot ekstermitas bawah dengan menggunakan skala 0 – 5

65. Reflex patella


 Minta klien berbaring terlentang dan sangga lutut dalam posisi fleksi 90o
 Palpasi area tendon patella
 Letakan tangan non dominan pada paha klien bagian distal sementara
tangan lainnya mengetukan reflek hammer secara langsung pada tendon
patella.
66. Reflex babinski
 Gunakan benda yang memiliki ketajaman sedang, seperti ujung bawah
reflek hammer
 Goreskan ujung bawah reflek hamer tersebut pada telapak kaki klien
bagian lateral, dimulai dari tumit terus ke bantalan tumit dan bantalan
depan telapak kaki hingga mencapai ibu jari. Amati adanya respon
reflek berupa dorsofleksi dari bu jari dan disertai pemekaran dari jari –
jari lainnya menandakan babinski positif
67. Pakai handscoon

68. Inspeksi rambut pubis, catat distribusi dan pertumbuhannya

69. Inspeksi kulit sekitar pubis, kaji ada/tidak lesi, eritema

70. Inspeksi vulva, ada tidak benjolan

71. Inspeksi secret vagina, catat karakteristik mengenai warna dan jumlah

72. Inspeksi labia mayora, labia minora, klitoris dan meatus uretra, ada/ tidak
pembengkakan, ulkus, sekresi, dll
73. Anus :
Inspeksi ada/ tidak hemoroid, lesi atau kemerah – merahan, tanda – tanda
keganasan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

74. Rapikan alat


75. Rapikan pasien
76. Terminasi
77. Cuci tangan
78. Dokumentasi

JUMLAH

TOTAL NILAI

PRESENTASE

Keterangan :

 Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna

 Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna

 Nilai 0 : tindakan tidak dilakukan sama sekali

 Presentase : Total nilai x 100 %

156

Tanggal,

Mahasiswa yang diuji Penguji

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai