Anda di halaman 1dari 5

MODUL V

PROPERTY RIGHT DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

Konsep property atau kepemilikan muncul dari konsep hak (rights) dan kewajiban

(obligations) yang didefinisikan atau diatur oleh hukum, adat dan tradisi, atau

konsensus yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat dalam hal

kepentingannya terhadap sumberdaya. Seseorang yang hidup terisolasi di suatu

wilayah tidak akan berkepentingan dengan masalah hak kepemilikan. Tetapi, jika

hidup bersama dalam sebuah komunitas masyarakat, diperlukan adanya aturan

menyangkut hak milik, baik milik pribadi maupun hak milik bersama, beserta

penegakkan aturannya (Ostrom, 2000).

Konsep kepemilikan mengatur hubungan diantara masyarakat dalam sebuah

sistem sosial dan ekonomi. Memiliki hak atas suatu barang atau jasa,

mencerminkan adanya hubungan penguasaan dan pembatasan-pembatasan. North

(1990) mendefinisikan sistem hak kepemilikan sebagai bagian dari institusi sosial,

berupa norma dan aturan-aturan yang membangun interaksi dalam masyarakat.

Kepemilikan merupakan hubungan individu dengan individu lain terhadap sesuatu

dan menjadi instrument dalam mengendalikan hubungan dan mengatur siapa

memperoleh apa melalui penggunaan yang disepakati bersama (Kartodihardjo,


1998).

Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengetahui aspek sosial dan aspek gender dalam pengelolaan

hutan rakyat.

2. Mahasiswa dapat membedakan hutan rakyat dengan perhutanan sosial lainnya.

Alat yang digunakan

1. Pena

2. Komputer atau laptop

3. Buku Catatan

4. Dll

Bahan yang digunakan

Jurnal terkait materi tentang sosial dan aspek gender dalam pengelolaan hutan

rakyat yang terdiri dari 10 jurnal Nasional dan 5 jurnal Internasion

Langkah Kerja

1. Mahasiswa mencari informasi atau data tentang aspek sosial dan aspek gender

dalam pengelolaan hutan rakyat.

2. Mahasiswa menganalisis materi dengan literatur-literatur pendukung lainnya

yang terdapat di dalam jurnal.

3. Mahasiswa membuat laporan, power point dan poster mengenai materi tersebut
untuk dipresentasikan di depan kelas.

4. Mahasiswa mediskusikan materi tersebut di dalam kelas.

MODUL VI

MODEL PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

Terbentuknya hutan rakyat karena para petani menanami lahannya dengan

berbagai jenis tanaman, baik itu tanaman kayu, perkebunan, buah dan tanaman

obat/tanaman bawah. Pemilihan jenis tersebut dikarenakan berbagai alasan

diataranya yaitu: karena tanaman tersebut merupakan warisan yang terdahulu,

meniru keberhasilan orang lain, dan yang paling utama adalah karena nilai

ekonomi yang dihasilkan oleh tanaman tersebut.

Seperti dikatakan oleh Djajapertjunda (2003) di atas tanah-tanah yang sistem

pengairannya tidak teratur dan tidak dikelola secara intensif umumnya masih

terdapat tanaman-tanaman berupa campuran berbagai pohon dalam bentuk suatu

kebun yang tidak teratur, yang mungkin kebun tersebut didapat secara turun

temurun dan ada kalanya dikebun tersebut masih tersisa tanah kosong, maka

dibagian tersebutlah tanaman kayu ditambahkan, dalam waktu dan jenis kayu
yangmungkin tidak seragam sehingga tanamannya menjadi campuran dan

tidakseumur. Kondisi ini menghasilkan pola tanam yang sangat beragam di

hutanrakyat, seperti pola agroforestry, monokultur dan polikultur. Secara

umumkegiatan pengelolaan hutan rakyat terdiri dari penanaman, persiapan lapang

dan penanaman, pembibitan, pemeliharaan, serta pemanenan dan pemasaran.

Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mengetahui kegiatan pengelolaan hutan rakyat, pola pengelolaan

hutan rakyat dan pengelolaan hutan rakyat di negara lain.

2. Mahasiswa dapat membedakan hutan rakyat dengan perhutanan sosial lainnya.

Alat yang digunakan

1. Alat tulis

2. Komputer atau laptop

3. Buku Catatan

4. Dll

Bahan yang digunakan

Jurnal terkait materi tentang kegiatan pengelolaan hutan rakyat, pola pengelolaan

hutan rakyat dan pengelolaan hutan rakyat di negara lain yang terdiri dari 10

jurnal Nasional dan 5 jurnal Internasional.


Langkah Kerja

1. Mahasiswa mencari informasi atau data tentang kegiatan kegiatan pengelolaan

hutan rakyat, pola pengelolaan hutan rakyat dan pengelolaan hutan rakyat di

negara lain.

2. Mahasiswa menganalisis materi tentang literatur-literatur pendukung lainnya

yang terdapat di dalam jurnal.

3. Mahasiswa membuat makalah dan power point mengenai materi tersebut untuk

dipresentasikan didepan kelas.

4. Mahasiswa mendiskusikan materi tersebut di dalam kelas.

Anda mungkin juga menyukai