Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT

NOMOR : ......../SK/DIR/

TENTANG

KOMUNIKASI EFEKTIF

RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT

DIREKTUR RSU MITRA SEHAT

Menimbang : a. bahwa untuk komunikasi efektif di Rumah Sakit Umum Mitra


Sehat, maka perlu ditetapkan Surat Keputusan Direktur tentang
Komunikasi Efektif.
b. bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (a), perlu ditetapkan
melalui Surat Keputusan Direktur RSU Mitra Sehat.
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
d. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK 02.03/I/0286/2014
Tentang Penetapan Kelas Rumah sakit Umum Mitra Sehat;
e. Keputusan Bupati Sleman No. 503/3219/405/DKS/2014 tentang
Pemberian Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Mitra Sehat;
f. Keputusan Ketua Komisaris PT. Empat Mitra No.
03/KEP/EM/X/2015 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit
Umum Mitra Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF RUMAH SAKIT UMUM
MITRA SEHAT
Kesatu : Memberlakukan Komunikasi Efektif di Rumah Sakit Umum Mitra
Sehat.
Kedua : Kebijakan Komunikasi Efektif Rumah Sakit Umum Mitra Sehat
terlampir.
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Peraturan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal :

Direktur RSU Mitra Sehat

dr. Sitti Aisyah S Salam, SU


Lampiran :

Keputusan Direktur Nomor :

Tentang : Kebijakan Komunikasi Efektif

KEBIJAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT

I. KOMUNIKASI EFEKTIF RUMAH SAKIT DENGAN MASYARAKAT


LINGKUNGAN
1. Komunikasi dengan menggunakan media
a. Baner
b. Baliho
c. Spanduk
d. Iklan di radio mengenai pelayanan rumah sakit
e. Brosur dan leaflet
2. Komunikasi langsung
a. Talk show dokter umum di radio
b. Penyuluhan kesehatan di posyandu
c. Bakti sosial
II. KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA PPA (PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN)
DENGAN PASIEN/KELUARGA
1. Dokter UGD dengan pasien dan keluarga
a. Setelah dilakukan pemeriksaan (anamnesis, fisik) kemudian dokter menjelaskan
diagnosa atau perkiraan diagnosa pasien, serta pemeriksaan penunjang yang akan
dilakukan.
b. Dokter menjelaskan tujuan pemeriksaan, hasil yang diharapkan dari pemeriksaan
penunjang tersebut untuk menegakkan diagnosa.
c. Untuk besarnya biaya pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan, pasien atau
keluarga diminta ke front office untuk mendapatkan informasi.
d. Apabila keluarga dan pasien setuju, pemeriksaan dapat dikerjakan.
e. Apabila keluarga dan pasien tidak setuju maka pemeriksaan tidak dilakukan dan
keluarga menandatangani surat penolakan.
f. Setelah hasil pemeriksaan penunjang (radiologi, laborat, EKG, USG) sudah selesai
kemudian dokter menjelaskan ke keluarga pasien.
2. Dokter DPJP dengan pasien
a. DPJP wajib memberikan pendidikan kepada pasien tentang kewajibannya terhadap
rumah sakit antara lain :
a) Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur
b) Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c) Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d) Memahami konsekuensi pelayanan
e) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
f) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
b. DPJP menginformasikan rencana pelayanan kepada pasien/keluarga :
a) Dokter menyampaikan pada pasien pemeriksaan/tindakan apa yang akan
dilaksanakan.
b) Dokter menyampaikan kemungkinan manfaat dan resikonya terhadap
tindakan.
c) Dokter memastikan apakah pasien sudah paham.
d) Dokter mempersilahkan kepada pasien untuk menanyakan sesuatu apabila
belum jelas.
3. Informasi Front Office Dengan Pasien
a. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan.
a) Petugas pendaftaran memberikan salam hangat kepada pasien/keluarga
pasien yang datang ke btaagian pendaftaran.
b) Petugas pendaftaran mewancarai pasien atau keluarga pasien terhadap
identitas pasien.
c) Untuk data nama pasien dilakukan eja huruf oleh pasien/keluarga pasien atau
diulang oleh petugas pendaftaran dengan mengeja huruf sehingga tidak
terjadi kesalahan nama pasien.
d) Untuk data tanggal lahir atau umur, petugas mengulang menanyakan
kebenaran data dan apabila masih diragukan maka pengecekan langsung ke
IGD untuk memastikan kesesuaian antara umur dengan fisik pasien.
b. Pendaftaran Pasien Rawat Inap
a) Pasien atau keluarga pasien datang ke bagian pendaftaran untuk melakukan
pendaftaran rawat inap.
b) Petugas pendaftaran memberikan informasi :
i. Hak dan kewajiban pasien
ii. Identitas pasien
iii. Jenis pelayanan
iv. Fasilitas ruangan atau pelayanan
v. Tarif ruangan
vi. Tarif tindakan
c) Setelah pasien atau keluarga pasien memahami dan setuju dengan informasi
tentang hal yang berkaitan dengan rawat inap maka pasien/keluarga pasien
menandatangani persetujuan rawat inap yang disaksikan oleh petugas
pendaftaran.
4. Informasi antara perawat dengan pasien dan keluarga
a. Memberi salam pada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang fasilitas yang ada di ruang perawatan
dan prosedur penggunaannya
c. Menjelaskan tata tertib di rumah sakit
d. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien
e. Memberikan penjelasan dokter atau petugas yang merawat
f. Informasi waktu konsultasi
g. Informasi catatan perkembangan kondisi pasien dan rencana asuhan perawatan
h. Informasi tentang persiapan pulang
III. KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PPA
1. Antar pelayanan klinik dengan non klinik
Saluran komunikasi dapat dilakukan melalui morning report
2. Antar unit pelayanan di rumah sakit
Pasien sering berpindah (trasnfer) pelayanan di rumah sakit. Saat perpindahan pasien maka
terjadi juga perpindahan tim pelayanan. Perpindahan pasien dari satu tim pelayanan ke tim
pelayanan yang lain harus diikuti oleh perpindahan informasi kesehatan pasien. Alat
komunikasi pasien antar tim pelayanan adalah rekam medis atau ringkasannya. Ringkasan
transfer rekam medis sebagai sarana komunikasi transfer pasien mengandung :
a. Alasan masuk rumah sakit
b. Temuan yang signifikan
c. Diagnosa yang telah ditegakkan
d. Tindakan yang telah diberikan
e. Obat-obatan yang telah diberikan
f. Kondisi pasien saat dipindah
3. Antar shift pemberi pelayanan klinik
Berupa buku operan pertukaran shift jaga.
4. Antar DPJP dengan dokter umum
a. Pelayanan medis di RSU Mitra Sehat dilaksanakan oleh dokter spesialis dan dokter
umum.
b. Jika oleh karena suatu sebab dokter spesialis tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka
yang bersangkutan wajib melapor kepada atasan dan mendelegasikan tugas-tugas kepada
dokter spesialis di lingkungan KSM (Kelompok Staf Medis).
c. Apabila di suatu KSM hanya ada 1 orang dokter spesialis atau jika semua dokter spesialis
di suatu KSM berhalangan hadir maka kepala KSM wajib mendelegasikan tugas-tugas
pelayanan kesehatan kepada dokter umum (asisten) sesuai dengan kompetensinya yang
ditentukan oleh dokter spesialis yang bersangkutan.
d. Pada kasus tertentu baik dari rawat jalan atau rawat inap yang memerlukan pengelolaan
medis oleh lebih dari satu DPJP atau bidang KSM lain sesuai dengan kewenangan
klinisnya, DPJP utama wajib melakukan konsul dalam hal :
a) Konsul minta pendapat
Apabila hanya diperlukan untuk memperoleh informasi dan pertimbangan
dari KSM lain tanpa mendapat penanganan lanjutan dari KSM tersebut.
b) Konsul alih rawat
Dilakukan apabila suatu kasus yang awalnya dirawat oleh suatu KSM dan
ternyata sudah tidak perlu mendapatkan perawatan dari KSM tersebut
sedangkan lebih tepat dirawat oleh KSM lain.
c) Konsul rawat bersama
Apabila terdapat kasus yang bersifat kompleks dan harus mendapat
penanganan lebih dari satu bidang ilmu atau KSM dengan DPJP utama
adalah bidang KSM yang tingkat kegawatannya paling tinggi.
e. Segala perihal keperluan konsul antar DPJP harus dijelaskan kepada pasien mengenai
maksud dan tujuannya.
5. Antar DPJP dengan perawat
a. Pelayanan medis di RSU Mitra Sehat dilaksanakan oleh dokter spesialis, dokter umum,
dan perawat.
b. Perawat IGD, poliklinik, dan ruangan wajib melaksanakan instruksi dari DPJP dalam
pemberian pelayanan medis pasien yang ditulis form perkembangan penyakit pasien.
c. Segala tindakan yang dilakukan oleh perawat atas instruksi DPJP harus tercatat dalam
form tindakan keperawatan dan apabila terjadi sesuatu pada pasien setelah diberikan
tindakan segera dan perawat harus wajib melaporkan ke DPJP yang merawat.
6. Antar dokter jaga dan antar perawat jaga
a. Diinformasikan jumlah pasien
b. Permasalahan yang ada
c. Keadaan pasien-pasien yang bermasalah
7. Antar shift Front Office, shift kasir
a. Shift sebelumnya menjelaskan keadaan secara umum
b. Menjelaskan permasalahan selama jaga
c. Instruksi yang terbaru dari atasan
IV. KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR UNIT/INSTALASI/DEPARTEMEN PELAYANAN
1. Pelaksanaan operan antar shift jaga permasing-masing unit
2. Operan dilakukan langsung di unit kerja
3. Operan meliputi hal-hal yang sudah dikerjakan dan yang akan dilanjutkan oleh shift
pengganti, tembusan kebijakan atau program yang diberikan oleh manajemen, dll

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal :

Direktur RSU Mitra Sehat

dr. Sitti Aisyah S Salam, SU

Anda mungkin juga menyukai