TENTANG
KEBIJAKAN PANDUAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
DI RUMAH SAKIT UMUM SOFIFI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Ternate
Pada Tanggal 01 Oktober 2018
DIREKTUR,
Tembusan :
1. Wakil Direktur
2. Kepala SPI
3. Kepala Bidang
4. Kepala SMF/ Instalasi
5. Ketua Komite
RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie.
6.
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD Dr.H. Chasan Boesoirie
Nomor : 14.01.03/ KPTS / RSHB
Tanggal : 01 Oktober 2018
Tentang : Kebijakan Panduan Komunikasi yang efektif di RSUD. dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate
A. DEFINISI
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang tepat waktu, akurat, lengkap, tidak
ragu-ragu dan dimengerti oleh penerima instruksi akan mengurangi kesalahan-
kesalahan dan akan meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi dapat dilakukan
secara elektronik, lisan atau tertulis.
Informasi adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Proses informasi meliputi empat tahap, yakni tahap sensasi, presepsi, memori dan
berfikir. Proses ini memungkinkan individu dapat memahami kualitas fisik
lingkungannya. Selanjutnya individu mempersiapkan objek atau pun hubungan-
hubungan yang diperoleh, kemudian menyimpulkan atau menafsirkan informasi
tersebut. Sensasi yang telah dipersiapkan oleh individu kemudian direkam oleh
memori.
Tenaga Profesional Pemberi Asuhan merupakan tenaga kesehatan interdisiplin
diposisiskan disekitar pasien, mempunyai tugas mandiri, delegatif, kolaboratif,
kompetensi memadai, sama penting/ setara pada konstribusi profesinya.
B. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan komunikasi yang efektif ini dijalankan oleh semua tenaga kesehatan atau
professional pemberi asuhan yaitu dokter, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi,
radiographer, analis laboratorium klinik dan tenaga kesehatan lainnya. Baik
dilaksanakan antar sesama professional pemberi asuhan ataupun dari professional
pemberi asuhan ke pasien dan keluarga. Ruang lingkupnya yaitu :
1. Komunikasi yang Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan
2. Komunikasi Pemberi Edukasi Kepada Pasien & Keluarga Berkaitan dengan Kondisi
Kesehatannya
C. TATA LAKSANA
1. Komunikasi Yang Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan
Terdiri dari :
a. Komunikasi Verbal
Merupakan komunikasi yang disampaikan secara lisan. Komunikasi dapat
dilakukan secara langsung atau melalui sarana komunikasi seperti telepon.
Metode Komunikasi Verbal dengan SBAR
Komunikasi Verbal dengan Metode TULBAKON (Tulis Baca ulang Konfirmasi)
b. Komunikasi Tertulis
Merupakan Komunikasi yang penyampaian pesan secara tertulis baik manual
maupun melalui media seperti email, surat, media cetak, dan lain-lain.
Prinsip Komunikasi tertulis, yaitu : lengkap, ringkas, pertimbangan, konkrit, jelas,
sopan, benar.
2. Komunikasi Pemberi Edukasi Kepada Pasien & Keluarga Berkaitan Dengan
Kondisi Kesehatannya.
Tahap asesmen pasien
Tahap Cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif.
Tahap Cara verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami
edukasi yang diberikan.
3. Strategi Komunikasi Dengan Populasi Pasien
Rumah sakit telah mengimplementasi suatu strategi komunikasi dengan populasi pasien
di RSUD dr.H.Chasan Boesoirie Ternate. Bentuk implementasi komunikasi Rumah sakit
terhadap masyarakat dilakukan dalam beberapa bentuk, meliputi :
a. Penyuluhan (secara langsung atau tidak langsung)
b. Sosialisasi
c. Pameran/expo
d. Kegiatan sosial.
Jenis informasi yang dikomunikasikan yaitu :
1) Rumah Sakit menyediakan informasi tentang mutu pelayanan
2) Rumah sakit menyediakan informasi tentang pelayanan, jam operasional, dan proses
untuk mendapatkan pelayanan, serta informasi lainnya
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan Komunikasi Efektif di RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie di
dokumentasikan pada :
1. Formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.
2. Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga Terintegrasi.
3. Dokumentasi bentuk lainnya.
DIREKTUR,