Anda di halaman 1dari 4

ENUMERASI BAKTERI URIN

Oleh :
A-07
Iqbal Farhan Sayudo 1607101010070
Risna Fuji Lestari 1607101010033
Sukma Wulan Dianti 1607101010102
Debi Triana 1607101010111
Fadhil Muammar 1607101010018
Nurul Hidayati 1607101010061
Risma Zulia 1607101010088
M. Faris Alfianto 1607101010124
Putri Tamara Dasatos 1607101010107
Alda Olivia Chamisa 1607101010146

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017/2018
1. HARI & TANGGAL PRAKTIKUM
Hari dan tanggal praktikum adalah Jum’at, 25 Mei 2018

2. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1.1.1. Alat
 Cawan Petri
 Spiritus
 Tabung reaksi
 Handscoon
 Autoklaf
1.1.2. Bahan
 Media Nutrient agar
 Akuades steril
 Spesimen urin segar

3. TINJAUAN PUSTAKA
4. PROSEDUR PRAKTIKUM
Pada praktikum ini dilakukan teknik penanaman kuman dengan metode
Pour plate. Prosedur praktikum adalah sebagai berikut:
a. Sebanyak 25 ml aquades dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer
lalu tambahkan 0,5 gram serbuk NA kedalamnya dan dipanaskan
ke dalam microwave hingga larut.
b. Larutan tersebut disterilkan di dalam menggunakan autoklaf pada
suhu 121°C selama 15 menit dengan tekanan 1 atm.
c. Spesimen urin diencerkan sebanyak 3 seri menggunakan akuades
steril hingga pengenceran 10-3 (1 mL urin ditambahkan 9 ml
akuades disebut pengenceran 10, 1 mL urin pengenceran 10-1
ditambah akuades 9 mL akuades steril disebut pengenceran 10-2 dan
1 mL urin pengenceran 10-2 ditambah 9 mL akuades steril disebut
pengenceran 10-3).
d. Larutan media ditunggu hingga mencapai suhu 40-50°C, lalu
dituang ke dalam masing-masing cawan Petri yang telah berisi 1
mL spesimen urin dalam 3 seri pengenceran secara aseptik. Urin
dan media harus dihomogenkan dengan menggerakkan cawan Petri
mengikuti pola angka “8”
e. Media dibiarkan mengeras, lalu diinkubasi pada suhu 35-37°C
selama 18-24 jam.
f. Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada media NA setelah
diinkubasi. Hasil dinyatakan dalam CFU/mL urin.
5. HASIL PENGAMATAN

No. Pengenceran Jumlah Koloni


1 10-1 70
2 10-2 52
3 10-3 16
Note: Pengenceran 10-3 tidak digunakan karena tidak memenuhi syarat
penghitungan yaitu 30-300 koloni.

(70𝑥101 )+(52𝑥102 ) 700+5200


Jumlah koloni CFU/ml = = =2950 atau 2,9 x 103
2 2

CFU/ml

Interpretasi: jumlah koloni < 104 CFU/ml, menunjukkan: tidak ada ISK.

6. PEMBAHASAN

Pada penghitungan bakteri urin, digunakan tiga pengenceran yaitu 10-1, 10-2, dan
10-3. Dimana pada pengenceran 10-1 terhitung ada 70 koloni, pada 10-2 terhitung
ada 52 koloni, dan pada 10-3 terhitung 16 koloni. Namun, untuk pengenceran 10-3
tidak digunakan karena tidak memenuhi syarat densitas koloni yaitu 30-300
koloni. Selain itu dalam penghitungn koloni, ada beberapa syarat, yaitu:

1. Satu koloni dihitung 1 koloni.


2. Dua koloni yang bertumbuk dihitung 1 koloni.
3. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.
4. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2
koloni.
5. Koloni yang terlalu besar atau lebih besar dari setengah luas cawan tidak
dihitung.
6. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.

Setelah dilakukan penghitungan koloni, didapatkan jumlah bakteri 2,9 x 103


CFU/ml. Berdasarkan kriteria interpretasi kultur urin, maka jumlah bakteri < 104
CFU/ml. Hal ini menunjukkan bahwa sampel urin yang diambil secara midstream
tidak mengalami ISK.

Interpretasi kultur urin:

1. Bila didapatkan bakteri < 104 CFU/ml, maka kemungkinan tidak ada ISK
kecuali sampel dari aspirasi suprapubik atau sitoskopi pada pasien dengan
gejala atau ada leukosituria dilaporkan hasil identifikasi.
2. Bila didapatkan 104-105 CFU/ml, maka hasil diragukan perlu dilakukan tes
ulang.

Bila didapatkan > 105 CFU/ml, maka dilaporkan berdasarkan jumlah bakteri yang
tumbuh. Dikatakan bakteriuria jika ≥105 CFU/ml terlihat dari adanya >100 koloni
kuman di media kultur walaupun tanpa gejala.

7. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai