1 SM PDF
1 SM PDF
Abstrak
Mati tergantung sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan bunuh diri dengan cara ini sering dilakukan, karena
dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan seutas tali, kain, dasi atau bahan apa saja yang dapat melilit leher.
Kematiaan pada gantung diri umumnya disebabkan oleh asfiksia. Tanda- tanda asfiksia yang paling sering ditemukan pada
kasus gantung diri adalah sianosis, kongesti, oedem, bintik bintik perdarahan.
Kata kunci : gantung diri; asfiksia
Abstract
Dead by hanging is very common in the community. This form of suicide is often encountered since it can be done anywhere
or anytime and it requires only a piece of rope, a neck tie, or anything that can strangle the neck. Dead is hanging is often
caused by asphyxia The most common by encountered sign of asphyxia in the victims are cyanosis, congestion, oedema,
petechial haemoorrhage.
Keywords: hanging; asphyxia
PENDAHULUAN
Mati tergantung sangat akrab dalam kehidupan sehari- Klasifikasi
hari. Tindakan bunuh diri dengan cara ini sering dilakukan, Berdasarkan kekuatan konstriksi, hanging dapat dibagi 2
karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan yaitu:
seutas tali, kain, dasi atau bahan apa saja yang dapat melilit 1. Tergantung total (complete hanging), jika kedua kaki
leher. Demikian pula pada pembunuhan atau hukuman mati tidak menyentuh tanah dan sepenuhnya dipengaruhi
dengan cara penggantungan yang sudah digunakan sejak oleh berat badan korban.
zaman dahulu.1 2. Setengah tergantung (partial), jika kedua kaki menyentuh
Pada kasus hanging alat penjerat sifatnya pasif, tanah dan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh berat badan
sedangkan berat badan sifatnya aktif sehingga terjadi korban, misalnya pada korban yang tergantung dengan posisi
konstriksi pada leher. berlutut partial hanging hampir selamanya karena bunuh
Keadaan tersebut berbeda dengan penjeratan, dimana diri.1,3,4,6
yang aktif (kekuatan yang menyebabkan konstriksi leher), Istilah ini digunakan jika berat badan tubuh tidak
adalah terletak pada alat penjeratnya. sepenuhnya menjadi kekuatan daya jerat tali, misalnya pada
Kematian karena penggantungan pada umumnya bunuh korban yang tergantung dengan posisi berlutut. Pada kasus
diri, pembunuhan dengan cara mengantung atau tersebut berat badan tubuh tidak seluruhnya menjadi gaya
menggantung mayat untuk membuat keadaan seakan- akan berat sehingga disebut penggantungan parsial.
korban gantung diri jarang dijumpai. Kematian dengan
penggantungan dapat dijumpai pada kasus hukum gantung. 2 Gejala :
Pada kebanyakan kasus korban yang meninggal. Gejalanya
DEFINISI yang penting sehubungan dengan penggantungan adalah:
Hanging adalah suatu keadaan dimana terjadi konstriksi 1. Kehilangan tenaga dan perasaan subyektif.
dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat 2. Perasaan melihat kilatan cahaya.
badan seluruh atau sebagian oleh pengaruh gaya tarik berat 3. Kehilangan kesadaran,bisa disertai dengan kejang- kejang.
badan sendiri.1-9 4. Keadaan tersebut disertai dengan terhentinya
fungsi jantung dan pernafasan. 4 , 7 Berdasarkan
Gaya berat minimal alat yang dapat menyebabkan titik gantung, hanging dapat dibagi 2 yaitu :
pembendungan leher 1. Tipikal (typical hanging) titik gantung berada tepat di atas
a. Vena jugularis 2 kg. pertengahan tulang oksipital. Dalam hal ini terjadi pene-kanan
b. Arteri carotis 2.5-10 kg. arteri dan saluran nafas secara maksimum di daerah leher.
c. Trakhea 15 kg. 2. Atipikal, titik gantung berada di semua tempat selain dari
d. Arteri Vertebral 8.2-30 kg.3,5,6,9 pada pertengahan tulang oksipital. Contohnya saat peng-
gantungan korban terjatuh dari ana tangga yang sedang comunis dileher dan ini akan menimbulkan anemia
dinaikinya.1,3,4,6,11,12 pada otak dan tekanan pada nervus laringeus
hingga akan menimbulkan shock.1-7
Simpul.
Ada 2 jenis simpul yaitu: 2. Kongesti vena (pembendungan vena)
1. Simpul hidup (running noose). Akibat lilitan tali pengikat pada leher terjadi penekanan
2. Simpul mati (satu atau lebih). vena jugularis secara complete sehingga timbul
pembendungan darah vena di otak sampai menimbulkan
Pemeriksaan jenis dan panjang bahan yang dipakai, serta perdarahan di otak.1,7
jenis simpul dapat membantu menentukan cara kematian. 3. Iskemik cerebral, karena sumbatan pada arteri carotis dan
Pada waktu membebas lilitan dari leher korban, tidak arteri vertebralis. Tertekannya arteri karotis di leher akan
boleh membuka simpul, tetapi lilitan dipotong diluar simpul, menyebabkan terhentinya aliran darah ke otak.1,3,4,6,7
karena bentuk simpul bisa membantu penentuan kematian 4. Syok vagal, karena tekanan pada sinus carotis menyebab-
secara medikolegal.1,12 kan jantung berhenti berdenyut.Terjadi akibat penekanan
pada nervus vagus dan sinus karotis yang menyebabkan
Alat yang biasa digunakan vaso vagal inhibisi sehingga terjadi cardiac arrest.1-7
Banyak variasi dari jenis penjeratan tergantung pada jenis 5. Fraktur atau dislokasi tulang vertebra servikalis II-III. Ini
tali yang digunakan seperti: wayar, tali gitar, tali celana piyama, didapati pada hukuman gantung (judicial hanging),
tali pinggang, kalung, selendang, dasi, stoking, dan sejumlah hentakan yang tiba-tiba pada ketinggian 1-2 meter oleh BB
alat- alat lain bisa digunakan tergantung kemampuannya. (berat badan) korban dapat menyebabkan fraktur dan
Pada orang tahanan berbagai jenis alat- alat yang bisa dislokasi vertebra servikalis bagian atas yang menekan
digunakan untuk membunuh diri sendiri seperti: tali sepatu, atau merobek spinal cord hingga menyebabkan kematian
sprai sering digunakan di sel tahanan.4,5,12 tiba- tiba.1,2
1. Tanda penjeratan pada leher. Hal ini sangat penting diper- 3. Jika korban lama tergantung, ukuran leher menjadi
hatikan oleh dokter, dan keadaannya bergantung kepada semakin panjang.
beberapa kondisi: 4. Tanda- tanda asfiksia.
Muka pucat atau bisa bengkak, mata menonjol keluar,
a. Tanda penjeratannya jelas dan dalam jika bahan perdarahan berupa ptekia tampak pada wajah dan
penggantung yangdigunakan kecil dan keras subkonjuntiva (Tardeou's spot pada conjuntiva bulbi dan
dibandingkan jika menggunakan bahan yang lembut palpebra).1-12
dan lebar seperti selendang, maka bekas jeratan 5. Lidah. Jika posisi tali di bawah cartilago thyroidea maka
tidak begitu jelas.1-7 lidah akan terlihat menjulur ke luar dan berwarna lebih
Letak ikatan pada leher penting untuk membedakan gelap akibat proses pengeringan.9
hanging dan strangulasi. 6. Air liur mengalir dari sudut bibir di bagian yang berlawanan
dengan tempat simpul tali. Keadaan ini merupakan tanda
Pada hanging : pasti penggantungan ante-mortem.1-3,6-12
i. 85% di atas cartilago thyroidea. 7. Lebam mayat
ii. 15% setinggi cartilago thyroidea. Bila korban lama diturunkan dari gantungan, lebam mayat
iii. 5% di bawah cartilago thyroidea.3 didapati dikaki dan tangan bagian bawah terutama di
ujungujung jari tangan dan kaki. Bila segera diturunkan
b. Bekas jeratan (ligature mark) berparit, bentuk oblik lebam mayat bisa didapati di bagian depan atau belakang
(miring) seperti ”V” terbalik pada bagaian depan tubuh sesuai dengan letak tubuh sesudah diturunkan.1,2,9,12
leher, dimulai pada leher bagian atas diantara 8. Posisi tangan biasanya dalam keadaan tergenggam.7
kartilago tiroid dengan dagu, lalu berjalan miring 9. Urin dan feses bisa keluar.1-3,6-12
sejajar dengan garis rahang bawah menuju belakang 10. Kadang penis tampak ereksi akibat terkumpulnya
telinga. Tanda ini semakin tidak jelas pada bagian darah.1,2,6,7,9
belakang. Kadangkadang disertai luka lecet dan
vesikel kecil di pinggir jeratan.1,3,6,7 Pemeriksaan dalam
c. Tanda penjeratan tersebut berwarna coklat gelap dan 1. Jaringan yang berada di bawah jeratan berwarna putih,
kulit tampak kering, keras dan berkilat. Pada perabaan, berkilat dan perabaan seperti perkamen karena
kulit terasa seperti perabaan kertas perkamen, disebut kekurangan darah, terutama jika mayat tergantung
tanda parchmentasi. Bila jeratan tali keras, mula- mula cukup lama. Pada jaringan di bawahnya mungkin tidak
akan menimbulkan warna pucat kemudian berubah terdapat cedera lainnya.
menjadi coklat seperti warna kertas perkamen. Pada 2. Platisma atau otot lain di sekitarnya mungkin memar
pinggir ikatan dijumpai daerah hiperemis dan ekimosis. atau ruptur pada beberapa keadaan. Kerusakan otot ini
Ini menunjukkan bahwa pengikatan terjadi sewaktu lebh banyak tejadi pada kasus penggantungan yang
korban masih hidup. Bila pengikatan degan bahan disertai dengan tindak kekerasan.1,3,6,7
yang lembut seperti selendang maka terlihat bekasnya 3. Lapisan dalam dan bagian tengah pembuluh darah
lebar dan tidak ada lekukan ikatan, biasanya miring mengalami laserasi ataupun ruptur. Resapan darah hanya
dan kontinu. Bila lama tergantung, di bagian atas terjadi di dalam dinding pembuluh darah. Pada arteri karotis
jeratan warna kulit lebih gelap karena adanya lebam komunis dijumpai garis berwarna merah (red line) pada
mayat 1-7 tunica intima.1,6
d. Pada tempat dimana terdapat simpul tali yaitu pada 4. Fraktur tulang hyoid sering terjadi. Fraktur ini biasanya
kulit di bagian bawah telinga, tampak daerah terdapat pada penggantungan yang korbannya dijatuhkan
segitiga pada kulit di bawah telinga, yaitu di bagian dengan tali pengantung yang panjang dimana tulang hyoid
yang tidak ada bekas jeratan. Kadang- kadang mengalami benturan dengan tulang vertebra. Adanya efusi
didapati juga bekas tekanan simpul di kulit. 1- 12 darah disekitar fraktur menunjukkan bahwa penggantu-
e. Pinggirannya berbatas tegas dan tidak terdapat ngannya ante- mortem.1,9
tandatanda abrasi di sekitarnya.9 5. Fraktur kartilago tiroid jarang terjadi.6,7
f. Jumlah tanda penjeratan 6. Fraktur 2 buah tulang vertebra servikalis bagian atas. Frak-
Pada keadaan lain bisa didapati leher dililiti beberapa tur ini sering terjadi pada korban hukuman gantung.1-11
kali secara horizontal baru kemudian digantung, dalam 7. Paru- paru mengalami oedem dan kongesti dan dijumpai
keadaan ini didapati beberapa bekas jeratan yang tanda Tardeou's spot dipermukaan paru, jantung dan otak.
lengkap, tetapi pada satu bagian tetap ada bagian
8. Pada jantung bilik kanan penuh dengan darah dan bilik
yang menunjukkan titik simpul. kiri kosong.1,3,4,6-12