Ketunarunguan digolongkan dalam kurang dengar dan tuli. Kurang dengar yang masih memiiki sisa
pendengaran dan tuli adalah yang tidak bisa mendengar sama sekali. Alat bantu dengar hanya memiliki
fungsi untuk menghidupkan rambut-rambut getar yang ada di dalam telinga saja sehingga tidak
langsung dapat mendengar.
Menurut para ahli, yaitu Boothroyd, tunarungu ditujukan pada seseorang yang mengalami segala
gangguan daya dengar terlepas dari sifat, factor penyebab dan tingkat ketunarunguan.
Menurut para ahli lainnya seperti Moores, orang tuli adalah seseorang yang kehilangan kemampuan
mendengar pada tingkat 70 dB ISO atau lebih. Sedangkan kurang dengar adalah seseorang yag
kehilangan kemampuan mendengar pada tingkat 35 dB sampai 69 dB ISO.
Klasifikasi tunarungu terbagi dua. Pertama adalah kurang dengar yang memiliki tingkatan yaitu; sangat
ringan 27-40 dB; ringan 41-55 dB; sedang 56-70 dB; dan yang berat 71-90 keatas. Kedua adalah tuli yaitu
91 dB keatas.