Penting untuk diingat bahwa sebelumnya Yesus telah mengatakan kepada para muridNya bahwa,
“Misteri Kerajaan Allah telah dipercayakan kepadamu” (Markus 4:11). Karena Kerajaan Allah
pula, mereka telah meninggalkan segala sesuatunya dan mengikuti Yesus. Mereka mencari
kehadiran Allah; mereka ingin menjadi bagian dari KerajaanNya. Namun sekarang Yesus
memperingatkan mereka bahwa dengan menolak kanak-kanak, mereka sebenarnya sedang
menutup satu-satunya jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah yang sangat mereka harapkan.!
Namun kalimat ini juga dapat bermakna: “menyambut Kerajaan Allah sebagaimana kita
menyambut kanak-kanak.” Kata kerja “menyambut” yang digunakan dalam kalimat ini secara
umum memiliki makna khusus, yaitu “menyambut seseorang,” sebagaimana dapat dilihat
kemudian saat Yesus berbicara tentang “menyambut kanak-kanak” (Markus 9:37). Dalam hal
ini, Yesus akan membandingkan antara menyambut kehadiran Allah dengan penyambutan
seorang kanak-kanak. Inilah rahasia keterkaitan antara Kerajaan Allah dan seorang kanak-kanak.
Menyambut seorang kanak-kanak berarti menyambut sebuah janji. Seorang anak tumbuh dan
berkembang. Dalam hal yang sama, Kerajaan Allah di bumi bukanlah sebuah kenyataan yang
sudah lengkap terjadi tapi justru merupakan sebuah janji, sebuah dinamisme dan proses
perkembangan yang sedang terjadi. Dan kanak-kanak sungguh tak terduga. Dalam Injil, mereka
datang di saat yang mereka inginkan dan datang pada saat di mana para murid tidak
menginginkannya. Namun Yesus menekankan bahwa mereka harus disambut sebagaimana
adanya mereka. Di saat yang sama, kita harus menyambut kehadiran Allah saat kehadiran Allah
menampakkan diri, baik di saat yang tepat atau tidak. Kita harus memainkan permainan ini.
Menyambut Kerajaan Allah sebagaimana kita menyambut seorang kanak-kanak bermakna
senantiasa berjaga-jaga dan berdoa agar kita dapat menyambutnya saat Kerajaan Allah datang.
Kerajaan Allah datang tak terduga, baik dalam kesempatan yang baik atau tidak.
Suatu hari, dua belas rasul berdebat tentang siapa yang teragung (Markus 9:33-37). Yesus
menerka apa yang sedang mereka perbincangkan dan mengatakan beberapa kata yang
mengejutkan dan menjungkir balikkan segala yang mereka pikirkan dan membuat mereka
bertanya-tanya: “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama maka mereka harus menjadi yang
terakhir dan menjadi hamba dari semuanya.”
Yesus kemudian melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang dikatakanNya. Dia mencari
seorang kanak-kanak. Tidak penting apakah dia seorang kanak-kanak terlantar di sebuah jalanan
di pojok kota Kapernaum? Dia mengambil seorang anak, menempatkannya di tengah-tengah
para rasul yang kemudian akan menjadi cikal bakal pemimpin-pemimpin Gereja dan berkata
kepada mereka, “Siapapun yang menyambut seorang anak dalam namaku, mereka juga
menyambutku.” Yesus menyamakan dirinya dengan kanak-kanak yang diambilNya dan
didekapNya. Dia menyatakan bahwa “seorang kanak-kanak seperti ini” mewakili diriNya secara
tepat, sehingga menyambut seorang kanak-kanak seperti itu sama artinya dengan menyambut
Kristus.
Sesaat sebelum ini, Yesus menyampaikan kata-kata penuh teka-teki ini: “Anak Manusia
diserahkan kepada tangan-tangan manusia” (Markus 9:31). “Anak Manusia” adalah Yesus
sendiri, dan di saat yang sama juga bermakna semua “anak-anak manusia”, dengan kata lain
semua umat manusia. Kata-kata Yesus dapat dapat dimaknai sebagai: “umat manusia diserahkan
kepada kekuasaan sesama manusia yang lain.” Secara khusus saat Yesus ditangkap dan disesah,
sekali lagi menjadi jelas bahwa manusia memperlakukan sesamanya yang tidak berdaya dan
lemah sesuai dengan semena-mena. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bahwa Yesus
menempatkan diriNya dalam diri seorang anak yang dicariNya, karena kanak-kanak sering kali
tunduk pada belas kasih mereka yang lebih berkuasa dari pada mereka.
Jika Yesus menempatkan seorang kanak-kanak di tengah-tengah para murid yang sedang
berhimpun, juga bermakna bahwa mereka setuju untuk menjadi kecil. Dia menjelaskan hal ini
kepada mereka dalam pengajaranNya: “Barang siapa memberimu segelas air karena engkau
adalah milik Kristus, maka sebenarnya mereka tidaklah kehilangan imbalannya” (Markus 9:41).
Berjalan di jalan dunia untuk mengabarkan Kerajaan Allah maka para rasul juga akan
“diserahkan kepada tangan-tangan manusia”. Mereka tidak akan pernah tahu sebelumnya
bagaimana mereka akan disambut. Namun orang-orang yang menyambut mereka hanya dengan
segelas air dingin, tanpa memperhatikannya dengan sungguh-sungguh, telah menjadi pembawa
kehadiran Allah.
Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah,
Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus
Dari apa yang dikatakan Tuhan Yesus dengan apa yang diperbincangkan oleh murid-muridNya
jelas sangat bertentangan. Yesus sedang berbicara tentang penderitaan dan pengorbanan yang
akan dilakukanNya, namun mereka tidak mengerti justru mereka bertengkar tentang siapa yang
terbesar diantara mereka.
Sikap seperti ini bisa terjadi dalam kehidupan orang Kristen. Dapat kita katakana bahwa kita
sebagai pengikut Kristus “sedang berjalan bersama dengan Yesus di sepanjang kehidupan”.
Namun kenyataannya sering terjadi putusnya hubungan/komunikasi ataupun pengertian antara
rencana Tuhan atas hidup kita dengan rencana kita atas diri sendiri.
Kita selalu merencanakan supaya kita “seperti ini” dan “seperti itu”, namun kita tidak pernah
mau untuk memahami dan melaksanakan maksud dan rencana Tuhan atas hidup kita. Kita hanya
tahu untuk meminta supaya Tuhan berbuat seperti yang kita inginkan, sementara kita tidak
pernah untuk mau melakukan apa yang diinginkan Tuhan atas hidup kita.
Sikap yang kedua yang bisa menjadi pelajaran bagi kita dari apa yang diperlihatkan oleh murid-
murid Yesus ini, bahwa masih banyak sifat-sifat manusia yang masih selalu ingin “lebih” dari
orang lain. Entah itu lebih kaya, sukses, tinggi kedudukan, dihormati dan lain sebagainya.
Hal ini menyebabkan adanya persaingan antar sesama manusia. Orang lain dianggap menjadi
saingan bahkan lawan yang harus disingkirkan. Sementara Tuhan Yesus bersabda “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Itulah sebabnya dalam ayat ini Tuhan Yesus
menasehatkan: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Dan Yesus mencontohkan bagaimana
sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh pengikut Kristus untuk melihat ataupun menerima
sesamanya, yakni seperti menyambut seorang anak.
Siapa yang tidak gemas dan bahagia melihat tingkah laku yang diperlihatkan anak-anak? Secara
umum orang pasti akan menyambut anak-anak dengan senyuman dan penuh dengan kasih
saying. Demikianlah halnya pengikut Kristus memperlakukan sesamanya manusia untuk
menyambutnya dengan penuh kasih sayang.
Sehingga pengikut Kristus itu harus memiliki hati yang mau mengasihi, menolong, membantu
semanya. Bukan justru sebaliknya kita menganggap orang lain itu adalah ancaman, saingan,
lawan yang harus dimusuhi maupun dikalahkan. Seperti pri-bahasa yang sering kita dengar
“Susah lihat orang senang, senang lihat orang susah”. Maka sambutlah sesama kita manusia
sebagaimana kita menyambut Tuhan Yesus dalam diri kita.
No comments :
Post a Comment
Labels
Advent
Ajaran Kristen
Akhir Zaman
Ayat Kontekstual
Berita Kristen
Buku Ende (BE dan SDJ)
Doa
Dosa
Epistel
Etika Kristen
Firman Allah
Gambar Rohani Kristen
Hikmat
Iman
Kasih
Kebangkitan Yesus
Keluarga Kristen
Keselamatan
Khotbah Minggu
Kidung Jemaat (KJ)
Kisah Inspiratif
Mengikut Yesus
Mengucap Syukur
Muzijat Tuhan
Natal
Paskah
Passion
Pergumulan Hidup
Perkataan Yesus
Persekutuan
Perumpamaan Tuhan Yesus
Renungan
Renungan Harian
Roh Kudus
Saksi Kristus
The Word of God
Trinitatis
About Metro
Powered by Blogger.
Popular Posts
Ayat Alkitab Untuk Penghiburan Kepada Yang Berduka
Dibawah ini kami menuliskan beberapa nas Alkitab untuk membantu kita dalam
memberikan kata-kata penghiburan kepada yang berduka .
Beberapa nas Alkitab yang dapat kami tuliskan dibawah ini yang dapat kita berikan untuk
ucapan selamat ulang tahun bagi orang-orang yang...
Matius 7: 7-10 Kuasa Doa Doa adalah komunikasi dengan Bapa yang disorga, seperti
yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus dan sebagaim...
Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 17: 1-7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh
karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karen...
Followers
Blog Archive
► 2018 ( 4 )
► 2017 ( 55 )
► 2016 ( 90 )
▼ 2015 ( 85 )
o ► December ( 2 )
o ► November ( 5 )
o ► October ( 11 )
o ▼ September ( 11 )
Markus 10: 2-16 | "Yang dipersatukan Allah....."
Markus 9: 38-50 | Siapa penyesat dan siapa yang te...
Bilangan 11: 4-6, 10-16, 24-29 | Kebutuhan apa yan...
[TRITUNGGAL] Tuhan Tidak Pernah Berhenti Berkarya
Markus 9: 30-37 | Siapa yang menolak Tuhan Yesus?
Tuhan Ajar Aku Berdoa ("Doa Bapa Kami")
Balaslah Kejahatan!
Yakobus 3: 1-12 | Berbicaralah sebagai orang yang ...
Mazmur 116: 1-9 | Tuhan telah (akan) menyelamatkan...
Yesaya 35: 4-7a | Kunci Kehidupan ada pada Yesus K...
Markus 7: 24-37 | Tuhan Pulihkan Hidupku
o ► August ( 19 )
o ► July ( 13 )
o ► June ( 10 )
o ► May ( 2 )
o ► April ( 2 )
o ► March ( 1 )
o ► February ( 6 )
o ► January ( 3 )
► 2014 ( 77 )
► 2013 ( 55 )
Popular Posts
Ayat Alkitab Untuk Penghiburan Kepada Yang Berduka
Dibawah ini kami menuliskan beberapa nas Alkitab untuk membantu kita dalam
memberikan kata-kata penghiburan kepada yang berduka .
Beberapa nas Alkitab yang dapat kami tuliskan dibawah ini yang dapat kita berikan untuk
ucapan selamat ulang tahun bagi orang-orang yang...
Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 17: 1-7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh
karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karen...
Bacaan Firman Tuhan: Matius 25: 1-13 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak
mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kam...
Ada persoalan nyata terjadi pada jemaat di Roma antara jemaat yang dikatakan disini
“lemah imannya” yang hanya memakan sayur-sayuran dan me...
Dalam nas ini diberitakan bahwa Nikodemus yang adalah seorang Farisi, pemimpin
orang-orang Yahudi (Sanhedrin) dan juga Ahli Taurat...
Bacaan Firman Tuhan: Matius 21: 23-32 Awalnya para imam-imam, tua-tua Yahudi dan
ahli-ahli taurat (pejabat Sanhedrin) meminta jawab Yes...
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan
perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang le...
Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 67: Roma 11:1-2a+29-32 Mazmur ini mengingatkan
umat Israel akan pemanggilan Abraham (Kej. 12:1-3) "Ak...
Home
Home
Tentang Saya
Kontak
Kebijakan
Kidung Jemaat (KJ)
Buku Ende (BE dan SDJ)
Home » Epistel » Mengikut Yesus » Persekutuan » Markus 9: 30-37 | Siapa yang menolak Tuhan
Yesus?
Markus 9: 30-37 | Siapa yang menolak Tuhan
Yesus?
Dari apa yang dikatakan Tuhan Yesus dengan apa yang diperbincangkan oleh murid-muridNya
jelas sangat bertentangan. Yesus sedang berbicara tentang penderitaan dan pengorbanan yang
akan dilakukanNya, namun mereka tidak mengerti justru mereka bertengkar tentang siapa yang
terbesar diantara mereka.
Sikap seperti ini bisa terjadi dalam kehidupan orang Kristen. Dapat kita katakana bahwa kita
sebagai pengikut Kristus “sedang berjalan bersama dengan Yesus di sepanjang kehidupan”.
Namun kenyataannya sering terjadi putusnya hubungan/komunikasi ataupun pengertian antara
rencana Tuhan atas hidup kita dengan rencana kita atas diri sendiri.
Kita selalu merencanakan supaya kita “seperti ini” dan “seperti itu”, namun kita tidak pernah
mau untuk memahami dan melaksanakan maksud dan rencana Tuhan atas hidup kita. Kita hanya
tahu untuk meminta supaya Tuhan berbuat seperti yang kita inginkan, sementara kita tidak
pernah untuk mau melakukan apa yang diinginkan Tuhan atas hidup kita.
Sikap yang kedua yang bisa menjadi pelajaran bagi kita dari apa yang diperlihatkan oleh murid-
murid Yesus ini, bahwa masih banyak sifat-sifat manusia yang masih selalu ingin “lebih” dari
orang lain. Entah itu lebih kaya, sukses, tinggi kedudukan, dihormati dan lain sebagainya.
Hal ini menyebabkan adanya persaingan antar sesama manusia. Orang lain dianggap menjadi
saingan bahkan lawan yang harus disingkirkan. Sementara Tuhan Yesus bersabda “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Itulah sebabnya dalam ayat ini Tuhan Yesus
menasehatkan: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Dan Yesus mencontohkan bagaimana
sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh pengikut Kristus untuk melihat ataupun menerima
sesamanya, yakni seperti menyambut seorang anak.
Siapa yang tidak gemas dan bahagia melihat tingkah laku yang diperlihatkan anak-anak? Secara
umum orang pasti akan menyambut anak-anak dengan senyuman dan penuh dengan kasih
saying. Demikianlah halnya pengikut Kristus memperlakukan sesamanya manusia untuk
menyambutnya dengan penuh kasih sayang.
Sehingga pengikut Kristus itu harus memiliki hati yang mau mengasihi, menolong, membantu
semanya. Bukan justru sebaliknya kita menganggap orang lain itu adalah ancaman, saingan,
lawan yang harus dimusuhi maupun dikalahkan. Seperti pri-bahasa yang sering kita dengar
“Susah lihat orang senang, senang lihat orang susah”. Maka sambutlah sesama kita manusia
sebagaimana kita menyambut Tuhan Yesus dalam diri kita.
SAP DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A.Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada
musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aegypti.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mencegah dan menangani demam
berdarah dengue secara mandiri
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue
d. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue
C. Pelaksanann Kegiatan
1) Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya.
2) Sasaran : Seluruh Masyarakat dan petugas kesehatan
yang berada di ……..
1) Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
2) Media dan Alat : LCD, leaflet
3) Waktu dan Tempat :
4) Materi (Terlampir) : 3 Lembar
5) Setting Tempat :
Keterangan :
F : Fasilitator
M : Moderator
P : Penyaji
A : Audience
N : Notulis
6) Pelaksana
Moderator :
Penyaji :
Notulis :
Fasilitator :
7) Strategi Pelaksana :
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
D. Daftar Pustaka
a) Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue Epidemiology".
b) Gubler DJ. 2006. Dengue/dengue haemorrhagic fever: history and current status. Novartis
Found Symp. 277:3-16.
c) Kristina, Isminah, Wulandari L (2004) "Demam Berdarah Dengue" Litbang Depkes
http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.
d) Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Media
Aesculapius.
e) National Institute of Allergy and Infectious Diseases. 2007. Dengue Fever Symptomps.
National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Dengue Fever Treatments.
f) National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) (2006) "Dengue Fever" National
Institute of Allergy and Infectious Diseases
g) Vorvick, L (2010) "Dengue hemorrhagic fever" MedlinePlus.
h) World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever".
i) http://www.bratachem.com/abate/siklus.htm. 2004. Membasmi Jentik Nyamuk, Mencegah
Demam Berdarah.
j) http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_308/materi2.html. 2008. Demam Berdarah
Dengue.
k) http://118.98.213.22/aridata_web/e-dukasi/pp_full.php ppid=245&fname=hal3a.htm. 2008.
Demam Berdarah Dengue.
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang
biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti.
B. Penyebab DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypti pada pembuluh darah.
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1. Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Tubuhnya belang hitam
putih.
2. Menggigit pada siang hari
3. Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir
Cara Pencegahan
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS
1. MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember bunga,
2. MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan
bertelur.
3. MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air
hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat
bersarangnya nyamuk.
4. MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk aedes.
Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan tidur
menggunakan kelambu.
Waktu : 20 menit
Hari / Tanggal :
Penyuluh :
Notulen :
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data 2016 dan 2017 Penyakit Diare Di wilayah kerja Puskesmas Elly Uyo
masuk dalam10 besar penyakit terbanyak dan diare masuk diurutan ke 9. Angka kematian
diare yang didapat dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995) bila dilihat pada
penduduk Indonesia, setiap tahunnya terdapat 112.000 kematian pada semua golongan
umur,pada balita terjadi 55.000 kematian.
Secara global ada dua tujuan pokok program P2 Diare, yaitu mencegah kematian karena
diare dan mencegah agar tidak sakit diare. Upaya pencegahan yang efektif melalui
peningkatan kegiatan komunikasi Informasi Edukasi (KIE) serta menggerakkan peran serta
masyarakat secara aktif. Sebagai sasaran utama KIE adalah masyarakat, terutama ibu yang
mempunyai balita agar dapat melaksanakan tatalaksana diare dengan benar dan kegiatan
pencegahan yang efektif.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang penyakit diare pada anak, peserta
penyuluhan dapat mengerti dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diare
2. Menjelaskan penyebab Diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala diare
4. Menjelaskan cara penularan diare
5. Menjelaskan pencegahan diare
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MEDIA
1. Leaflet
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinikan sebagai bertambahnya defekasi (buang
air besar) lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah.
B. Klasifikasi
Depatemen Kesehatan RI (2000) mengklasifikasikan jenis diare manjadi empat kelompok
yaitu :
1. Diare akut
Yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Disentri
Yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya.
3. Diare persisten
Yaitu diare yang berlangsung selama 14 hari secara terus menerus.
4. Diare dengan masalah lain
Yaitu : Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit lain
seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.
C. Penyebab
1. Infeksi atau bakteri : Escherichia Coli, Salmonella, cacing, Entamoeba histolityca
2. Mal absorbsi : disakarida (intoleransi laktosa,maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi
glukosa, fruktosa, galaktosa). Pada bayi dan anak terpenting ialah intoleransi laktosa.
3. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan, susu.
4. Psikologis : Rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada
anaka yang lebih besar.
D. Faktor resiko
1. Tidak memberikan ASI secara penuh
2. Menggunakan botol susu yang kurang bersih
3. Menyimpan makanan masak pada suhu ruangan
4. Menggunakan air minum yang tercemar
5. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudan buang air besar atau kecil.
6. Tidak membuang tinja dengan benar
2. Gejala:
a. Tidak nafsu makan
b. Lemas
c. Dehidrasi
d. Gelisah
e. Cengeng
f. Oliguria
g. Anuria
h. Rasa haus
i. Penularan
G. Pencegahan
1. Mencuci tangan sebelum makan untuk mengurangi infeksi
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam
penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah
buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum
menyuapi makanan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare (Depkes
RI, 2006).
2. Mendesinfeksi permukaan peralatan rumah tangga.
3. Gunakan selalu air bersih
Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-oral
mereka dapat ditularkan dengan memasukkan kedalam mulut, cairan atau benda yang tercemar
dengan tinja misalnya air minum, jari-jari tangan, makanan yang disiapkan dalam panik yang
dicuci dengan air tercemar (Depkes RI, 2006).
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar-benar bersih mempunyai
resiko menderita diare lebih kecil dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air
bersih (Depkes RI, 2006).
4. Buang air besar pada tempatnya
5. Mencuci pakaian kotor dengan segera sampai bersih
6. Hindari makanan dan air yang terkontaminasi
7. Pemberian ASI
Pada bayi yang tidak diberi ASI secara penuh, pada 6 bulan pertama kehidupan resiko
terkena diare adalah 30 kali lebih besar. Pemberian susu formula merupakan cara lain dari
menyusui. Penggunaan botol untuk susu formula biasanya menyebabkan risiko tinggi terkena
diare sehingga oci mengakibatkan terjadinya gizi buruk (Depkes RI, 2006).
H. Penanganan diare
1. Bawa ke petugas kesehatan bila :
a. BAB encer semakin sering
b. Ada muntah berulang
c. Demam yang tinggi
d. Ada darah dalam tinja
e. Tidak mau makan atau minum