Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENANGANAN GIGITAN ULAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan Wisata Darat

Dosen pengampu Ns. Widiyaningsih, MAN

Disusun oleh :

1. Masruroh (1303033)
2. Mega Nanda E.A (1303035)
3. Mitza Marthasari L.N. (1303037)
4. Nia Ratnasari (1303039)
5. Nur Afifatur R (1303041)

PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KARYA HUSADA SEMARANG

2015/2016
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENANGANAN GIGITAN ULAR


Pengertian Gigitan ular (Vulnus Morsum Serpends) adalah kasus gigitan ular berbisa
yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti syok, edema tempat gigitan,
tanda perdarahan, tanda neurotoksik, gangguan pernafasan, gangguan
jantung yang apabila tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan
kematian
Tujuan Sebagai bahan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani pasien
dengan gigitan ular
Kebijakan Penatalaksanaan dilakukan oleh dokter dan perawat
Alat dan Bahan Alat :
1. Kotak P3K
2. Gunting plester
3. Torniquet
4. IV line
5. Spuit
6. Infus set
Bahan :
1. Kasa gulung
2. Plester
3. Cairan IV Nacl 0,9%
4. Cairan RL atau Dextrose 5%
5. SABU Polivalen
6. Analgesik
7. Anti tetanus
8. Antibiotik
9. Methylprednisolon
10. Handscoon
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan dan persetujuan tindakan dan memakai
sarung tangan
2. Bersihkan luka dengan cairan Nacl 0,9%
3. Istirahatkan dan rendahkan daerah gigitan
4. Hindarkan membuat irisan pada luka atau tourniquet
5. Apabila ada gagal nafas atasi dengan Airway, Breathing, dan
Circulation
6. Pasang IV line (infus)
7. Beri SABU Polivalen 2 vial @5ml dalam 500ml Nacl 0,9%, RL atau
dextrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes/ menit (2-4 jam) maksimal
100 ml (2 vial)
8. Pemberian dapat diulang selama 6 jam, apabila diperlukan anti serum
dapat diberikan setiap 24 jam sampai dosis maksimal
9. Berikan analgesic
10. Berikan anti tetanus
11. Elevasi bila edema
12. Berikan Methylprednisolon (125 mgr IV, 2x6,25 mg oral) sesuai
gejala
13. Antibiotik apabila diperlukan
14. Observasi reaksi alergi obat
15. Observasi dan perawatan 3x24 jam di puskesmas apabila keadaan
memburuk langsung di rujuk
16. Apabila pasien menolak tindakan selanjutnya maka pasien
menandatangani surat pernyataan (informed concent)
17. Petugas membereskan alat dan cuci tangan
18. Petugas melakukan dokumentasi
Unit Terkait UGD dan Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai