Anda di halaman 1dari 37

Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro

Bab 5

Bab 5 DISAIN UNTUK KONSTRUKSI SIPIL


Hambatan utama dari pembangunan pembangkit listrik skala kecil adalah biaya
pembangunan yang cukup tinggi. Pada bab ini, elemen teknologi dijelaskan dengan
asumsi yang dibutuhkan untuk mengurangi biaya konstruksi sipil (tidak ada penjelasan
yang diberikan untuk itu yang sama penggunaannya untuk mendisain sebuah
pembangkit listrik tenaga air yang biasa).

5.1 Dam intake

5.1.1 Tipe-tipe dasar dam intake

Terdapat beberapa jenis tipe dasar dam intake seperti yang disebutkan dibawah ini.

(1) Dan beton graviti


(2) Dam beton mengapung
(3) Dam tanah
(4) Dam urugan batu
(5) Dam pasangan batu basah
(6) Dam batu bronjong
(7) Dam batu bronjong diperkuat beton
(8) Dam ranting kayu
(9) Dam kayu
(10) Dam bingkai kayu dengan kerikil

Dari jenis-jenis diatas, secara mendasar dam urugan batu fleksibel dan dam batu
bronjong, dll. adalah terkenal digunakan di negara-negara Asia Tenggara karena
beberapa keuntungan seperti (i) tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi dari tanah
dasarnya dan (ii) relatif mudah diperbaiki jika mengalami kerusakan. Bagaimanapun,
mereka dapat ditembus oleh banjir karena itu struktur dan penggunaannya harus
didahului dengan pengujian yang hati-hati dari konstruksi yang penting seperti struktur
sipil dan kondisi dari arus bawah.

- 5-1 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Table 5.1.1 Tipe dasar dam intake untuk pembangkit listrik tenaga air skala
kecil dan kondisi aplikasinya
Tipe Garis Besar Gambar Kondisi aplikasinya
Dam Beton Beton digunakan untuk mengkonstruksi Fondasi: pada prinsipnya, lapisan
graviti bangunan secara keseluruhan. batu
Kondisi sungai : tidak dipengaruhi
oleh kemiringan,
keluaran air atau
tingkat beban
sedimen
Kondisi intake : penampilan yang
baik, intake efisien

Dam beton Bagian infiltrasi yang diperpanjang dari Fondasinya : pada prinsipnya,
mengapung fondasinya dengan diputus, dll. Untuk kerikil
menyempurnakan penampilannya. Kondisi sungai : tidak dipengaruhi
oleh kemiringan,
keluaran air atau
tingkat beban
sedimen
Kondisi intake : penampilan yang
baik, intake efisien

Dam tanah Tanah (earth) digunakan untuk bahan utama Fondasi : bervariasi dari
dan penggunaan dari batu gosong dan tanah (earth)
dinding utama tergantung dari kondisi jika sampai lapisan
diperlukan batu
Kondisi sungai : aliran yang tidak
deras dan mudah
diatasi bila terjadi
banjir
Kondisi intake : efisiensi intake
yang baik
dikarenakan
penampilan yang
baik jika
dikerjakan dengan
hati –hati
Dam urugan Kerikil digunakan sebagai bahan utama dari Fondasi : berbagai jenis tanah
batu bangunannya. Penggunaan dari dinding (earth) sampai
utama tergantung dari kondisi jika lapisan batu
diperlukan Kondisi sungai : sungai dimana dam
tanah dapat hanyut
jika menggunakan
keluaran air yang
normal
Kondisi intake : keterbatasan
penggunaan sungai
karena efisiensi
intake yang rendah

- 5-2 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Dam pasangan Pengisian ruang dengan kerikil dan Fondasi : berbagai jenis
batu basah semen,dll. tanah (earth)
sampai lapisan
batu
Kondisi sungai : tidak dipengaruhi
oleh kemiringan,
keluaran air atau
tingkat beban
sedimen
Kondisi intake : penampilan yang
baik dan intake
yang efisien
Dam batu Batu belah dibungkus dengan jarring logam Fondasi : berbagai jenis
bronjong untuk menyempurnakan kesatuannya. tanah (earth)
sampai lapisan
batu
Kondisi tanah : sungai dimana
dam urugan batu
bisa hanyut dengan
menggunakan
keluaran air yang
normal
Kondisi intake : keterbatasan
penggunaan sungai
karena efisiensi
intake yang rendah
Dam batu Penguatan permukaan batu bronjong dengan Fondasi : berbagai jenis
bronjong beton. tanah sampai
diperkuat lapisan batu
beton Kondisi sungai : sungai dimana
jaring logam dapat
mengalami
kerusakan jika
aliran sungai
terlalu deras
Kondisi intake : dapat diterapkan
jika efisiensi intake
yang tinggi
diperlukan
Dam ranting Dam sederhana dengan menggunakan Fondasi : berbagai jenis
kayu ranting pohon lokal. tanah (earth)
sampai lapisan
kerikil.
Kondisi sungai : pengikisan terjadi
jika terdapat banjir.
Kondisi intake : pada bagian dengan
volume intake
yang rendah atau
intake dari aliran
(stream) sampai
suplemen untuk
sungai di musim
kemarau

- 5-3 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Dam kayu Dam dengan menggunakan kayu. Fondasi : berbagai jenis


tanah (earth)
sampai lapisan
batu.
Kondisi sungai : aliran yang tidak
deras dengan
pergerakan
sedimen yang
rendah.
Kondisi intake : suatu tingkat dari
efisiensi intake
dalam keadaan
yang aman jika
permukaannya
dilapisi, dll.
Dam bingkai Didalam frame kayu diisi dengan kerikil Fondasi : berbagai jenis
kayu dengan untuk meningkatkan stabilitasnya. tanah (earth)
kerikil sampai lapisan
batu.
Kondisi sungai : sungai dimana dam
urugan kerikil
dapat hanyut jika
menggunakan debit
air yang normal
Kondisi intake : keterbatasan
penggunaan bagian
air sungai karena
efisiensi intake
yang rendah

5.1.2 Memutuskan ketinggian dam

Seperti volume dam adalah proposional ke persegi dari tingginya, adalah penting untuk
memutuskan ketinggian dam dalam hal meminimalkan kondisi-kondisi berikut kedalam
pertimbangan.

(1) Kondisi yang membatasi ketinggian saluran

Untuk menentukan ketinggian dam, adalah perlu untuk mempertimbangkan kondisi


topografi dan geologi dari rute saluran yang akan digunakan sebagai tambahan bahan
pertimbangan pada lokasi konstruksi dam. Pemeriksaan yang teliti terutama dibutuhkan
pada sebuah lokasi dimana perhitungan biaya konstruksi saluran air memiliki proporsi
yang besar dari total biaya konstruksi.

Ketinggian dam pada lokasi dimana saluran air dikonstruksi di bawah jalan yang sudah
ada, seringkali ditentukan dengan referensi pada ketinggian jalan yang bersangkutan.

- 5-4 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

(2) Kemungkinan kenaikan dasar sungai dibagian hilir

Ketinggian dam untuk pembangkit listrik skala kecil pada umumnya rendah, ada
perhatian bahwa fungsi normalnya dapat terganggu oleh naiknya dasar sungai di bagian
hilir.
Oleh karena itu, kenaikan dasar sungai di masa depan harus diperkirakan untuk
memutuskan ketinggian dari dam jika lokasi yang direncanakan terdapat pada kasus
kasus berikut ini.

1) Kemiringan sungai yang tidak terlalu curam dengan tingkat perubahan /


pergerakan sedimen yang cukup tinggi
2) Keberadaan check dam yang tidak terisi penuh, dll. di bagian hilir dari dam intake
yang direncanakan.
3) Keberadaan dari lokasi yang rusak di bagian hilir yang cenderung akan berlanjut
mengalami kerusakan di kemudian hari.
4) Keberadaan bagian sempit di daerah hilir yang akan menghalangi jalannya aliran
sedimen dan/atau sampah kayu.

(3) Kondisi untuk memindahkan sedimen dari depan dam dan bak pengendap dengan
metode intake (intake tyrolean dan intake sisi)

Dibawah keadaan normal, ketinggian dari dam harus direncanakan untuk melebihkan
nilai perhitungan dengan metode berikut untuk memastikan kemudahan dalam
memindahkan sedimen dari depan dam dan bak pengendap.

1) Intake sisi

Pada kasus intake sisi, kasus berikut (a) atau (b), yang mana saja lebih tinggi,
diadopsi.

a. Tinggi dam (D1) ditentukan dalam hubungan dengan elevasi dasar dari pintu
pemeriksaan dari dam intake
D1 = d1 + h

b. Tinggi dam (D2) ditentukan dengan kemiringan dasar dari bak pengendap
D2 = d2 + h + L (ic – ir)

Dimana,
d1 : Tinggi dari dasar pintu pemeriksaan ke dasar dari pintu pemasukan air
(biasanya 0.5 – 1.0 m)
d2 : Perbedaan antara dasar dari pintu pemeriksaan dari bak pengendap dasar
sungai pada lokasi yang sama (biasanya sekitar 0.5 m)
hi : Kedalam air dari pintu pemasukan air (biasanya ditentukan untuk membuat
kecepatan aliran masuk mendekati 0.5 – 1.0 m/det)
L : Panjang bak pengendap (Lihat Bab 5-5.3 dan Gambar 5.3.1)
ic : Kemiringan dari dasar bak pengendap (biasanya sekitar 1/20 – 1/30)
ir : Kemiringan sungai sekarang.

- 5-5 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Inlet L

hi

ic
d1

ir
d2

Gambar 5.1.1 Potongan dari intake sisi dan dam

2) Intake tyrolean

Intake tyrolean dimana air diambil dari asumsi dasar bahwa didepan dam diisi
dengan sedimen dan oleh karena itu, ketinggian dam ditentukan dengan kasus D2
untuk intake sisi.

D2 = d2 + hi + L (ic – ir)

Inlet L

D2 hi

ic

ir
d2

Gambar.5.1.2 Potongan dari intake tyrolean dan dam

(4) Pengaruh pada pembangkitan daya listrik

Pada sebuah lokasi dimana penggunaan ketinggian kecil atau dimana dirancang untuk
mengamankan ketinggian dengan sebuah dam, ketinggian dam secara signifikan
mempengaruhi tingkat pembangkitan energi listrik. Berdasarkan hal tersebut, adalah
perlu untuk menentukan ketinggian dam pada lokasi seperti itu dengan membandingkan
perubahan yang diharapkan dari kedua biaya konstruksi dan pembangkitan energi listrik
karena perbedaan dari ketinggian dam.

- 5-6 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

(5) Pengaruh dari air di bagian belakang

Ketika jalan, tanah pemukiman, pertanian dan jembatan, dll. ada di area yang elevasinya
lebih rendah di bagian hulu dari sebuah lokasi dam intake yang direncanakan, adalah
perlu untuk menentukan ketinggian dam untuk mencegah banjir karena air di bagian
belakang. Terutama sekali pada sebuah lokasi dengan ketinggian dam tinggi, tingkat
pengaruh pada penampakan diatas harus diperiksa dengan menghitung air di bagian
belakang atau metode lainnya.

5.2 Intake

5.2.1 Metode Intake

Terlepas dari metode intake sisi yang biasa, ada beberapa jenis metode intake sederhana
dimana bertujuan pada pengurangan ketinggian dan menghilangkan pintu intake (dalam
hal ini mengacu pada seperti metode intake tyrolean) untuk sebuah pembangkit listrik
tenaga air. Dua jenis contoh ditulis dibawah.

• Tipe Saringan
• Tipe Tanpa Saringan

Detail dari dua tipe ini ada pada Tabel 5.2.1.

- 5-7 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Tabel 5.2.1 Contoh Tipe dari Metode Intake Tyrolean


Keuntungan dan Masalah yang ditemui
Metode Intake Garis Besar Gambar Karakteristik
berdasarkan survey di lapangan
Tipe Saringan • Jika sebuah saringan dipasang untuk menutup sebagian < Keuntungan >
besar saluran sungai, adalah memiliki daya tahan yang • Sebuah pintu pengecekan dari dam intake dapat
tinggi terhadap fluktuasi dasar sungai. Sebuah intake dihilangkan.
yang cukup lebar dapat mengambil 100 % intake dari air • Sebuah fasilitas intake yang lengkap cocok untuk
sungai. Kelebihan aliran dapat terjadi karena daun-daun sebuah sungai yang sempit dan deras.
yang jatuh, dll. mengumpul pada permukaan saringan, • Intake yang stabil memungkinkan untuk mengatasi
lebar saringan harus memiliki lebar yang cukup. perubahan dasar sungai bagian hilir.
Kapasitas pengendapan dari dam berhubungan dengan
arus pengendapan juga harus dianalisa. < Permasalahan >
• Tipe ini umum dipakai dan nilai intake secara umum • Pada saat banjir atau air mengalir, endapan dan
0.1 – 0.3 m3/det per unit lebar di dasarkan pada sebuah sampah mengalir di saluran.
sudut batang yang dipasang hingga 30°, sebuah jarak • Sebuah saringan yang tersumbat oleh kerikil, dll,
antar bidang batang 20 – 30 mm dan sebuah panjang dibutuhkan banyak tenaga untuk membersihkannya.
batang yang kira-kira 1 m.
Tipe Tanpa • Aliran air biasanya mengalir melalui bagian atas dam < Keuntungan)

-5- 8 -
Saringan dan kemudian menuju bak pengendap melalui saluran • Sebuah fasilitas intake yang lengkap sesuai untuk
intake yang diletakkan memotong saluran sungai dan sungai yang sempit atau deras.
berada di sepanjang ambang akhir (pembelokan). • Intake yang stabil memungkinkan untuk mengatasi
Dengan kenaikan debit sungai, maka aliran air akan perubahan dasar sungai bagian hilir.
mengalir ke ambang akhir dan menjadi suatu aliran • Sedimen dan sampah dikeluarkan secara alami pada
yang cepat menuju ke ambang akhir, hal ini saat banjir.
menyebabkan tidak mungkin terjadi banjir pada intake.
Akan tetapi, jika sedimen yang tersimpan di saluran < Permasalahan >
intake dapat hanyut melalui air terjun di ambang akhir, • Banyak sekali sedimen dan sampah yang mengalir
maka perawatan dari saluran intake menjadi lebih melalui saluran.
mudah. Karena bagan dari tipe ini mempunyai • Penggosokan secara rutin pada bak pengendap
kesamaan dengan bagian pada tipe tipe saringan, sangat diperlukan.
ketiadaan dari saringan berarti pengurangan biaya
perawatan dan tenaga kerja untuk merawat saringan.

- 5-8 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.2.2 Poin-poin penting untuk mendisain intake

Untuk desain intake pada pembangkit tenaga air skala kecil, diperlukan pemeriksaan
teliti untuk melihat kemungkinan penghilangan pintu intake dan lainnya agar diperoleh
pengurangan biaya.

Dalam kasus pembangkit listrik tenaga air skala kecil, saluran air cenderung merupakan
sebuah saluran terbuka, saluran tertutup atau pipa yang tertutup. Jika jenis saluran ini
digunakan, adalah penting untuk menghindari volume aliran air yang cenderung
melebihi desain volume intake agar tidak terjadi kerusakan pada salurannya.

Sementara itu, kontrol pintu otomatis untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
dapat menyebabkan biaya meningkat, sehingga dipilih kontrol manual, pada kasus
fasilitas intake untuk pembangkit tenaga air skala kecil yang dibangun di daerah
pegunungan terisolir, sehingga banjir sulit untuk mencapainya. Beberapa metode ini
dianjurkan untuk mengontrol aliran pada saat banjir tanpa menggunakan pintu, dll.

(1) Prinsip

Metode ini cenderung merupakan bagian dari desain intake yang menjadi lubang bila
terjadi kenaikan air sungai yang disebabkan oleh banjir. Metode ini pada umumnya
digunakan untuk intake tyrolean atau untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil di
Indonesia.

Volume aliran masuk dihitung dengan menggunakan formula berikut ini.

Level air banjir


bi
dh Bsp

hi Ai
Level air spillway
dh hsp H
Level air normal
hi →

Qf = Ai x Cv x Ca x (2g x H ) 0.5  

Dimana,
Qf : Volume aliran masuk pada lubang dibawah permukaan air (m3/s)
Ai : Daerah intake (m2) Ai=bi × (dh + hi) dh=0.10~0.15m
Cv : Koefisien velositas : Cv = 1/(1 + f)
f : Koefisien dari aliran yang berkurang (lihat gambar berikutnya)
Bsp, hsp: Mengacu pada Bab 5-5.3 Bak pengendap

- 5-9 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Angularity Haunch Rounded

f = 0.5 f = 0.25 f = 0.1 (round)


- 0.2 (orthogon)

Bellmouth Protruding
θ

f = 0.5 + 0.3 cosθ


f = 0.05 – 0.01 f = 0.1 + 0.2 cos2θ

Gambar.5.2.1 Koefisien dari aliran yang berkurang pada berbagai bentuk


pemasukan.

Ca : Koefisien kontraksi (mendekati 0.6; lihat formula berikut)


0.0418
Ca = 0.582 + (formula Merriman’s)
1.1 + d/D
dimana,
D, d: perbandingan antara aliran atas dan aliran bawah dari aliran kontraksi
ketika, d << D, Ca = 0.582
H: tingkat perbedaan aliran atas dan aliran bawah pada lubang (m)

(2) Garis besar dari peralatan

Hal–hal penting untuk disain adalah sebagai berikut.

1) Adalah perlu bagi intake mempunyai keran penutup dari pada sebuah keran
terbuka sehingga akan menjadi sebuah tekanan intake ketika terjadi kenaikan
level air sungai.

2) Intake harus diletakkan pada sudut yang tepat ke arah aliran sungai yang
memungkinkan sehingga ketinggian dari pendekatan kecepatan aliran air pada
saat banjir diminimalkan.

3) Pada saat banjir dimana debit air melebihi desain volume intake, maka kapasitas
saluran pelimpah pada bak pengendap atau titik permulaan dari saluran air
haruslah cukup besar.

- 5-10 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.3 Bak pengendap

Bak pengendap tidak hanya mempunyai struktur yang hanya mampu untuk
menempatkan dan memindahkan sedimen yang ukurannya lebih besar dari ukuran
minimum yang dapat merusak turbin, dll. tetapi juga suatu saluran pelimpah untuk
menjaga agar debit air yang berlebih tidak mengalir ke saluran air. Konfigurasi dasar
dari bak pengendap diilustrasikan di bawah ini.

Dam

Intake Spillway
Stoplog Flushing gate

B Headrace
b

1.0
2.0
Conduit section Settling section
Widening section
Bsp

hsp+15cm
10~15cm

Stoplog
Intake

hi h0
hs

ic=1/20 ~1/30
Sediment Pit
Flushing gate
Lc Lw Ls
bi L

Gambar 5.3.1 Konfigurasi dasar dari bak pengendap

[Referensi]
Pada bagian membujur, kedalaman aliran sama: ho1=H*×0.1/(SLs)0.5
H* : lihat ke {Ref.5-1}
SLs : kemiringan pada ujungakhir headrace
ho2={(α×Qd2)/(g×B2)}1/3
α=1.1
Qd= Disain debit air (m3/s)
g=9.8
B:Lebar Headrace (m)
jika ho1<ho2, ho=ho1
jika ho1≦ho2, ho=ho2

- 5-11 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Setiap bagian dari bak pengendap mempunyai fungsi sebagai berikut.

(1) Bagian penyalur

Bagian penyalur menghubungkan intake dengan bak pengendap. Ini diperlukan bahwa
bagian penyalur harus membatasi panjangnya.

(2) Bagian melebar:

Ini mengatur aliran air dari saluran penyalur ke pencegah terjadinya kolam pusaran dan
aliran turbulen dan mengurangi kecepatan aliran masuk ke bak pengendap untuk
menentukan kecepatan sebelumnya.

(3) Bagian pengendap:

Fungsi dari bagian ini adalah untuk menempatkan sedimen diatas ukuran dan panjang
tertentu (1) yang kemudian dihitung dengan menggunakan formula yang didasarkan
pada hubungan antara kecepatan pengendapan, kecepatan aliran dalam bak pengendap
dan kedalaman air.

Panjang dari bak pengendap (Ls) biasanya ditentukan berdasarkan sebuah margin untuk
menghitung dua kali panjang dengan menggunakan formulanya.

V
l≥ ×hs   Ls = 2×l
U

dimana,

l : Panjang minimum bak pengendap (m)


hs : Kedalam air bak pengendap (m) ( -lihat Gambar 5.3.1)
U : kecepatan marginal pengendapan untuk endapan yang akan diendapkan
(m/s)
Umumnya sekitar 0.1 m/s untuk target ukuran butiran sekitar 0.5 – 1 mm.
V : Rata – rata kecepatan aliran di bak pengendap (m/s)
Pada umumnya sekitar 0.3 m/s tetapi ditoleransi sampai 0.6 m/s pada kasus
dimana lebar bak pengendap dibatasi.
V = Qd/(B×hs)
Qd : desain debit (m3/s)
B : lebar bak pengendap (m)

(4) Tempat endapan:

Area ini merupakan tempat penimbunan sedimen

- 5-12 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

(5) Spillway

Spillway mengalirkan aliran masuk bagian bawah dimana mengalir dari intake. Ukuran
dari spillway akan diputuskan dengan persamaan berikut.

Qf= C×Bsp×hsp1.5→hsp={Q f /(C×Bcp)}1/1.5

Dimana,
Qf : volume aliran masuk dari lubang di bagian bawah (m3/s, lihat Bab 5-5.2.2 (1))
C : Koefisien =1.80
hsp: kedalaman air pada spillway (m, lihat Gambar 5.3.1)
Bsp: lebar spillway (m, lihat Gambar 5.3.1)

5.4 Saluran Pembawa

5.4.1 Tipe dan Struktur Dasar Saluran

Karena secara umum jumlah air yang terangkut kecil, saluran pembawa untuk sebuah
pembangkit listrik tenaga air secara mendasar mengadopsi struktur terbuka, seperti
sebuah saluran terbuka atau sebuah saluran tertutup, dll. Sejumlah contoh dan struktur
dasar mereka diberikan masing-masing dalam Tabel 5.4.1 dan Tabel 5.4.2.

- 5-13 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Tabel 5.4.1 Tipe-tipe saluran pembawa untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Tipe Gambar Keuntungan dan Permasalahan Kekhasan strukturnya
Saluran terbuka < Keuntungan > • Saluran tanah sederhana
• Relatif murah • Jalur saluran (jalur
• Mudah mengkonstruksinya pasangan batu basah atau
kering, jalur beton)
< Permasalahan > • Pagar Saluran ( terbuat dari
• Kemungkinan aliran sedimen dari kayu, beton atau tembaga)
lereng diatasnya • Jalur saluran berbentuk
• Tingginya tingkat jatuh daun – lembaran
daunan, dll. • Saluran berbentuk setengah
tabung (seperti pipa –pipa
yang berbelok -belok, dll)

-5- 14 -
Pipa tertutup / < Keuntungan > • Tabung yang dipendam
saluran tertutup • Pada umumnya volume pekerjaan (Hume, PVC or FRPM)
tanahnya besar. • Box culvert
• Rendahnya rata - rata sedimen dan • Pagar saluran dengan
daun – daunan yang jatuh di tutupnya.
saluran.

< Permasalahan >


• Sulitnya merawat dan meninjau
saluran, termasuk pembersihan dan
perbaikkannya.

- 5-14 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Tabel 5.4.2 Struktur dasar saluran untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Tipe Garis Besar Diagram Keuntungan dan Permasalahan
Saluran tanah < Keuntungan >
sederhanan • Mudah dikonstruksi
• Murah
• Mudah diperbaiki

< Permasalahan >


• Mudah mengalami kerusakan pada
dindingnya
• Tidak dapat diterapkan pada tanah
n=0.030 yang tinggi tingkat permeabelnya
(permeable = mudah ditembus air)
• Sulit untuk membersihkan timbunan
sedimennya.
Saluran lajur < Keuntungan >
(batu dan batu • Konstruksinya relatif mudah
keras) • Dapat dibangun dengan
menggunakan bahan - bahan lokal
• Ketahanan tinggi terhadap gerusan
• Relatif mudah diperbaiki

< Permasalahan >


n=0.025 Tidak dapat diterapkan pada tanah yang
tinggi tingkat permeabelnya
(permeable = mudah ditembus air)
Saluran < Keuntungan >
pasangan batu • Dapat dibangun dengan
basah menggunakan bahan - bahan lokal
• Ketahanan yang tinggi terhadap
gerusan
• Dapat diterapkan pada tanah yang
tinggi tingkat permeabelnya
(permeable = mudah ditembus air)
Plastered : n=0.015 < Permasalahan >
Non Plastered : n=0.020 • Lebih mahal daripada saluran tanah
sederhana atau saluran pasangan batu
kering (saluran lajur batu/batu
keras).
• Relatif banyak memerlukan tenaga
kerja
Saluran beton < Keuntungan >
• Tingkat kebebasan yang cukup tinggi
untuk desain potongan melintang.

< Permasalahan >


• Konstruksi sulit jika diameter
dalamnya kecil
n=0.015 • Masa konstruksinya relatif lama

- 5-15 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Saluran < Keuntungan>


berpagar kayu • Lebih murah bila dibandingkan
dengan saluran dari beton.
• Susunannya fleksible jika terjadi
deformasi tanah kecil.

< Permasalahan>
• Penggunaan yang terbatas jika
menggunakan fondasi tanah (earth)
n=0.015 • Kurang cocok untuk cross - section
yang cukup besar.
• Sulit untuk memastikan kerapatan air
(water-tightness)yang sempurna.
• Mudah rusak
Saluran Box < Keuntungan >
Culvert • Konstruksi yang mudah bila
dibandingkan dengan pipa hume
pada lereng curam dengan
kemiringan potongan melintang
• Periode konstruksi yang relatif
singkat dapat diterapkan pada
potongan melintang yang kecil, jika
produk siap pakainya digunakan
• Kaya dengan berbagai jenis variasi
produk siap pakai..

< Permasalahan>
n=0.015
• Beban yang berat
• Biaya transportasi yang cukup tinggi,
jika menggunakan produk siap pakai.
• Periode konstruksi yang cukup lama,
jika dibuat langsung di daerah yang
bersangkutan.
Saluran pipa < Keuntungan >
hume • Mudah dikonstruksi di daerah tidak
terlalu curam
• Periode konstruksinya relatif singkat
• Ketahanan yang tinggi
• Dapat diterapkan pada potongan
melintang yang kecil
• Memungkinkan untuk konstruksi
yang tinggi dengan bentangan yang
pendek

n=0.015 < Permasalahan >


• Biaya transportasi yang cukup tinggi
dan beban yang berat.

- 5-16 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.4.2 Menentukan Potongan Melintang dan Kemiringan (slope) Longitudinal

Ukuran potongan melintang dan kemiringan harus ditentukan supaya debit yang
dibutuhkan turbin dapat diarahkan secara ekonomis ke bak penenang. Pada umumnya
ukuran potongan melintang berhubungan erat dengan kemiringan. Kemiringan saluran
pembawa harus dibuat sehalus mungkin untuk mengurangi kehilangan ketinggian
(perbedaan antara level air pada intake dan bak penenang) tetapi hal ini akan
menyebabkan kecepatan yang lebih rendah dan potongan melintang yang lebih besar.
Selain itu kemiringan yang curam, akan menyebabkan kecepatan aliran yang tinggi dan
bagian yang lebih kecil tetapi juga kehilangan ketinggian yang besar.

Pada umumnya, pada kasus perencanaan pembangkit listrik tenaga air skala kecil,
kemiringan salurannya ditentukan 1/500 – 1/1,500. Bagaimanapun pada kasus
perencanaan mikro-hidro, kemiringannya menjadi 1/50 – 1/500, karena kemampuan
yang rendah pada saat survei saluran dan pembangunan oleh kontraktor lokal.

Bagian penampang melintang dari saluran pembawa ditentukan berdasarkan metode


dibawah ini.

(1) Metode perhitungan

Qd= A ×R 2/3×SL 1/2 /n

Qd : disain debit untuk saluran pembawa (m3/s)


A : luas dari potongan melintang (m2)
R : R=A/P (m)
P : panjang sisi-sisi basah (m) mengacu pada gambar berikut.

Permukaan air
: P

SL : Slope mendatar saluran pembawa (contoh SL= 1/100=0.01)


n : koefisien kekasaran (lihat Tabel 5.4.2)

Secara singkat, pada kasus potongan melintang empat persegipanjang, dengan lebar
(B)=0.6m, kedalaman air (h)=0.5m, kemiringan longitudinal (SL)=1/200=0.005,
koefisien kekasaran (n)=0.015.

A= B×h = 0.6 × 0.5 = 0.30 m2

P= B + 2 × h = 0.6 + 2 × 0.5 =1.60 m

R= A/P = 0.30/1.60 = 0.188 m

∴ Qd= A ×R 2/3×SL1/2 /n = 0.30 ×1.60 2/3×0.005 1/2 /0.015 = 1.94 m3/s

- 5-17 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

(2) Metode sederhana

Untuk menyederhanakan metode diatas, maka metode berikut ini digunakan untuk
menentukan potongan melintang yang kemudian dijelaskan di [Referensi 5-1 Metode
sederhana untuk menentukan potongan melintang]

Referensi ini digunakan untuk menentukan potongan melintang pada dua bentuk berikut
ini.

1.0

B=0.6 and 0.8m B=0.6 and 0.8m m=0.5

Potongan melintang empat persegipanjang Potongan melintang trapesium

H* harus dihitung untuk setiap slope yang berbeda. Secara singkat, pada kasus
potongan melintang trapesium, disain debit (Q)=0.5m3/det, lebar (B)=0.8m, kemiringan
longitudinal (SLA,B,C,D)=1/100, 1/50, 1/100, 1/200 yang merupakan bagian paling halus
dari saluran pembawa, koefisien kekasaran (n)=0.015.

Kedalaman air (H*) mendekati 0.3 m di Referensi 5-1 gambar-4. Oleh karena itu
kedalaman air yang sebenarnya (H) adalah

H = H* × 0.1 /(SL)0.5
HA,C = H* × 0.1 /(SLA,C)0.5 = 0.3×0.1/(0.01) 0.5 = 0.3
HB = H* × 0.1 /(SLB)0.5 = 0.3×0.1/(0.02) 0.5 = 0.21
HD = H* × 0.1 /(SLD)0.5 = 0.3×0.1/(0.005) 0.5 = 0.42

Dan ketinggian dari bagian melintang dari Slope A,C adalah 0.60m(0.3+0.2~0.3),
Ketinggian bagian melintang dari Slope B adalah 0.55m(0.21+0.2~0.3),
Ketinggian dari bagian melintang dari Slope D adalah 0.75m(0.42+0.2~0.3).

Slope A
Slope B
Slope C
Slope D
SLA = 1/100
SLB = 1/50
SLC = 1/100
SLD = 1/200

- 5-18 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.5 Bak Penenang

5.5.1 Kapasitas bak penenang

(1) Fungsi bak penenang

Fungsi bak penenang secara kasar ada dua jenis.

• Mengontrol perbedaan debit dalam penstock dan sebuah saluran pembawa


karena fluktuasi beban.
• Pemindahan sampah terakhir (tanah dan pasir, kayu yang mengapung, dll.)
dalam air yang mengalir

(2) Definisi kapasitas bak penenang

Kapasitas bak penenang didefinisikan sebagai kedalaman air dari hc ke h0 dari panjang
bak penenang L seperti terlihat dalam Gambar 5.5.1.

Spillway

Headrace b B As

1.0
2.0
B-b L 30~50cm Screen
Bspw

dsc Ht
h0
0.5
SLe h>1.0×d
hc
1.0
d

1.0 30~50cm
20.0
0.5
h0=H*×0.1/(Sle)  H*:Refer to 'Reference 5-1'
hc={(α×Qd2)/(g×B2)}1/3   α=1.1 g=9.8 S=1~2×d
d=1.273×(Qd/Vopt)0.5  Vopt:Refer to 'Reference 5-2'
Vsc=As×dsc=B×L×dsc≧10sec×Qd
B,dsc:desided depend on site condition.

Gambar 5.5.1 Gambar kapasitas bak penenang

- 5-19 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Kapasitas bak penenang Vsc = As×dsc=B×L×dsc


dimana, As: area bak penenang
   B : lebar bak penenang
L : panjang bak penenang
dsc: kedalaman air dari kedalaman aliran yang sama dari sebuah saluran
ketika menggunakan debit maksimum (h0) menuju kedalaman kritis
dari ujung tanggul untuk menjebak pasir dalam sebuah bak
penenang (hc)

[Referensi]
Pada bagian membujur, kedalaman aliran yang sama: ho=H*×0.1/(SLe)0.5
H* : merefer pada {Ref.5-1}
SLe : slope dari akhir saluran dari saluran pembawa
2
kedalaman kritikal: hc={(α )/(g×B2)}1/3 α: 1.1 g : 9.8

(3) Menentukan kapasitas sebuah bak penenang

Kapasitas bak penenang harus dipertimbangkan dari metode kontrol beban dan metode
debit seperti disebutkan dibawah ini:

a. Pada kasus hanya beban yang dikontrol

Pada kasus pengontrolan fluktuasi beban permintaan yang dipertimbangkan, pada


umumnya pengarah dummy load diterapkan. Pengarah dummy load adalah
gabungan dari pemanas – pendingin air atau pemanas – pendingin udara,
perbedaan energi listrik yang dihasilkan melalui pembangkitan di rumah turbin dan
beban aktual untuk menyerap panas. Kontrol debit tidak ditampilkan.

Kapasitas bak penenang harus diamankan hanya untuk menyerap getaran dari
saluran pembawa dengan maksimum debit sekitar 10 kali sampai 20 kali dari
maksimum debit (Qd).

Suatu format frame dari pengontrolan beban dengan menggunakan suatu pengarah
dummy load ditunjukkan dalam gambar 5.5.2.
Tenaga listrik

Power demand Generated power

Dummy load consumption


Debit air

Waktu

Gambar 5.5.2 Diagram aturan dari konsumsi load

- 5-20 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

b. Dalam kasus beban dan debit yang sudah dikontrol

Dalam kasus pengontrolan beban dan debit, digunakan untuk kontrol beban suatu
pengarah mekanik atau pengarah elektrik. Pengarah ini mempunyai fungsi untuk
mengontrol operasi baling–baling menuju ke optimal debit ketika beban listriknya
berubah. Pada umumnya pengarah mekanik tidak sensitif merespon perubahan
beban, kapasitas bak penenang dalam kasus ini harus diamankan pada selang 120
kali sampai 180 kali dari Qd.
Di sisi lain pengarah elektrik merespon perubahan beban dengan baik oleh karena
itu kapasitas bak penenang di desain berada di sekitar 30 kali sampai 60 kali dari
Qd dalam banyak kasus.

5.5.2 Hal-hal penting untuk disain bak penenang

Detail disain untuk bak penenang pembangkit listrik tenaga air skala kecil pada
dasarnya sama seperti pembangkit listrik tenaga air skala medium dan hal–hal penting
yang perlu didiskusikan adalah :

(1) Meliputi kedalaman air dan ketinggian pemasangan dari inlet penstock

Pada pembangkit listrik tenaga air skala kecil diameter pipa pesat pada umumnya kecil
(biasanya 1.0 m atau kurang), penstock seharusnya cukup untuk mengamankan seluruh
kedalaman air dimana sama atau lebih besar dari diameter di dalam pipa pesat.
Bagaimanapun, pada kasus saluran dimana diameter didalam pipa pesat dan inklinasi
pipa pesat besar seperti yang diilustrasikan dibawah ini, terjadinya aliran turbulensi
sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan seluruh kedalaman air diputuskan dengan
menggunakan ilustrasi referensi di bawah ini dimana diameter di dalam penstock
bertambah 1.0 m.

Sudut vertikal
penstock

Berputar ketika Qmax

- 5-21 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

h = d2
dimana,
h : kedalaman air dari pusat inlet ke level air paling rendah dari bak penenang =
seluruh kedalaman air (m)
d : diameter dalam dari penstock (m)

• Seluruh kedalaman air


Seluruh kedalaman air pada inlet penstock harus diatas nilai berikut untuk
mencegah terjadinya aliran turbulen.

d ≤ 1.0 m → h ≥ 1.0 d

d > 1.0 m → h ≥ d2

dimana
h : kedalaman air dari pusat inlet ke level air terendah dari bak penenang =
seluruh kedalaman air (m)
d : diameter dalam dari penstock (m)

NWL

LWL

d
30~50cm

1~2d

• Ketinggian pemasangan penstock


Terdapat banyak laporan kasus dengan pengoperasian yang tidak baik yang
mengakibatkan aliran sedimen ke dalam pipa pesat, sehingga dapat merusak
turbin dan peralatan yang lain. Oleh karena itu, dasar pemasukan dari pipa pesat
ditempatkan lebih tinggi dari dasar bak penenang (antara 30 – 50 cm).

(2) Ruang saringan yang sesuai untuk jenis turbin, dll.

Ruang saringan (ukuran efektif mesh saringan) secara kasar ditentukan berdasarkan
diameter katupnya tetapi tetap harus mempertimbangkan tipe dan dimensi dari turbin
dan kuantitas sebagaimana kualitas dari kotoran/sampah yang mungkin melewatinya.
Nilai referensi ukuran efektif jarak saringan dijelaskan di bawah ini.

- 5-22 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

50
Ukuran efektif
mesh saingan
(mm)

20

200 400 600 800 1000

Diameter katup(mm)
Ukuran efektif mesh saringan (referensi)

(3) Instalasi pipa lubang angin sebagai pelengkap pintu bak penenang

Jika instalasi pintu bak penenang dilakukan untuk pusat tenaga listrik, maka diperlukan
instalasi pipa lubang angin di belakang pintu bak penenang untuk mencegah rusaknya
saluran penstock.

Dalam kasus ini, formula empiris dibawah ini digunakan untuk menentukan dimensi
pipa lubang angin.

P2・L
d = 0.0068 (     ) 0.273
H2
dimana,
d : diameter dalam dari pipa lubang angin (m)
P : nilai output dari turbin (kW)
L : panjang total pipa lubang angin (m)
H : head (m)
Sumber: Sarkaria, G.S., “Quick Design of Air Vents for Power Intakes”, Proc. A.S.C.E., Vol. 85, No.
PO.6, Dec., 1959

(4) Spillway pada bak penenang

Secara umum, spillway akan dipasang pada bak penenang supaya kelebihan kuantitas
air dialirkan ke sungai dengan aman ketika turbin dihentikan. Ukuran dari spillway
ditentukan dengan persamaan berikut.

Qd=C×Bspw×hspw1.5 →  hspw={Qd/(C×Bspw)}1/1.5

Qd : disain debit (m3/s)


C : koefisien, biasanya C=1.8
Bspw : lebar spillway (m , merefer ke Gambar 5.1.1)
hspw : kedalaman spillway (m)

- 5-23 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.6 Penstock

5.6.1 Bahan Penstock

Saat ini, bahan utama pipa pesat adalah pipa–pipa baja, pipa–pipa ductile dan pipa
FRPM (fibre reinforced plastic multi-unit). Sedangkan pembangkit tenaga air skala
kecil menggunakan pipa – pipa hard vinyl chloride, pipa–pipa howell atau pipa-pipa
spiral welded dapat dipertimbangkan karena diameternya kecil dan tekanan internalnya
relatif rendah. Karakteristik pipa–pipa ini diperlihatkan pada tabel 5.6.1 (Bahan pipa
penstock untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil).

5.6.2 Perhitungan ketebalan pipa baja

Ketebalan minimum dari pipa baja penstock ditentukan dengan rumus berikut.
P×d
t0 =     + δt (cm) dan t0=≧0.4cm or t0≧(d+80)/40 cm
2×θa×η
dimana, t0: ketebalan minimum pipa
P: disain tekanan air yaitu tekanan hidrostatis + water hammer
(kgf/cm2) , dalam skema mikrohidro P=1.1×tekanan hidrostatis.
Secara singkat, jika head (Hp, merefer ke gambar berikut) dimana
dari bak penenang ke turbin adalah 25m, P=2.5×1.1=2.75 kgf/cm2.
d: diameter dalam (cm)
θa: stress yang dapat diterima (kgf/cm2) SS400: 1300kgf/cm2
η: efsiensi pengelasan (0.85~0.9)
δt : margin (pada umumnya 0.15cm)

5.6.3 Menentukan Diameter Penstock

Pada umumnya diameter pipa pesat ditentukan berdasarkan pembandingan dengan


biaya pipa pesat dan biaya kehilangan head pipa pesat. Metode sederhana untuk
menentukan diameter penstock dapat dilihat pada [Referensi 5-2 Metode Sederhana
untuk menentukan Diameter Penstock].

Diameter penstock dapat ditentukan berdasarkan “Sudut rata–rata Penstock (Lihat


gambar berikut)” dan “Desain Debit (Q)”.
Head Tank

Lp

Hp
Ap = Hp / Lp

Power House

- 5-24 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Secara singkat, pada kasus disain debit (Qd)=0.50m3/s, panjang penstock (Lp)=60m,
ketinggian dari bak penenang ke power house (Hp)=15m, sudut rata-rata
(Ap)=15/60=0.25, velositas optimum (Vopt) ditentukan sekitar 2.32 dalam Referensi 5-
2. Oleh karena itu diameter pipa penstock (d) adalah

d = 1.273 × (Qd/Vopt)0.5 =1.273 × (0.5/2.32)0.5 = 0.59 m

- 5-25 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Tabel 5.6.1 Bahan-bahan pipa penstock untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Pipa Resin Pipa Besi
Pipa Hard Vinyl
Pipa Howell Pipa FRP Pipa Baja Pipa Ductile Iron Pipa Spiral Welded
Chlorid
Karakterisrik • Bahan yang populer • Pada dasarnya • Pipa plastik yang • Populer menjadi • Sering dipakai untuk • Sejumlah contoh
untuk pemipaan resisten terhadap diperkuat dengan pilihan untuk pipa suplai air, saluran, penggunaan untuk
seperti sering tekanan eksternal fibergalss penstock dalam irigasi dan pipa jaringan pemipaan
dipakai untuk tetapi pipa siap • Digunakan untuk pembangkit listrik industri • Pada dasarnya
suplai air dan pakai yang tahan pipa yang terbuka tenaga air • Secara umum digunakan untuk
jaringan saluran tekanan internal ada dan dapat dibuat • Bahan yang baik digunakan dengan ditanam karena
• Efektif untuk • Relatif mudah lebih ringan dari untuk disain teknik ditanam meskipun untuk
sebuah jaringan dalam pipa FRPM dengan yang ada penggunaan di tempat menyembunyikan
pipa dengan debit pembuatannya dinding yang lebih terbuka jalur spiral
kecil karena mudah dilas tipis dengan syarat memungkinkan pengelasan
• Mempunyai banyak • Pada dasarnya tidak ada beban • Tahanan tinggi • Dapat digunakan
jenis pipa-pipa siap digunakan dengan eksternal kecuali terhadap tekanan sebagai lapisan pipa
pakai ditanam dalam salju eksternal maupun besi
• Sering dikubur tanah internal
dalam tanah karena
resistensi yang
lemah dan koefisien
linear expansi yang

-5-26 -
besar

Diameter Pipa tebal: ∅300 ∅2,000 ∅3,000 mendekati ∅3,000 ∅2,600 ∅2,500
Maksimum Pipa Pipa tipis: ∅800
(mm)

Tekanan di dalam Pipa tebal: 10 2.0 – 3.0 Class A: 22.5 133 mendekati 40 15
yang diijinkan Pipa tipis: 6
(kgf/cm2)

Hydraulic Property 0.009 – 0.010 0.010 – 0.011 0.010 – 0.012 0.010 – 0.014 0.011 – 0.015 -
(n) (umumnya mendekati (umumnya mendekati (umumnya mendekati
0.011) 0.012) 0.012)

- 5-26 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

Pipa Resin Pipa Besi


Pipa Hard Vinyl
Pipa Howell Pipa FRP Pipa Baja Pipa Ductile Iron Pipa Spiral Welded
Chlorid
Kemampuan kerja • Disain dan • Kemampuan kerja • Kemampuan kerja • Kurang bagus • Kurang bagus • Kurang bagus
pengoperasiannya bagus karena baik karena kemampuan kerjanya kemampuan kemampuan
mudah bebannya beratnya ringan beratnya ringan dan dibandingkan dengan kerjanya kerjanya
ringan dan terdapat tidak perlu pipa-pipa FRP dibandingkan dibandingkan
bebagai macam pengelasan di dengan pipa-pipa dengan pipa-pipa
variasi pipa lokasi seperti FRP FRP
membentuk cincin
karet yang
digunakan untuk
menyambung pipa
• Pipa baja
digunakan untuk
bagian khusus
karena persediaan
yang terbatas dari
pipa FRP khusus

Kerapatan terhadap • Kerapatan bagus • Tidak ada masalah • Tidak ada masalah • Tidak ada masalah • bagus • Tidak ada masalah

-5-27-
kebocoran memungkinkan kebocoran pada dengan kebocoran dengan kebocoran
sebagai pengikat sambungan selama cara selama cara
sambungan penyambungannya penyambungannya
mantap mantap

- 5-27 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

5.7 Pondasi Rumah Pembangkit (Rumah pembangkit)

Rumah pembangkit dapat diklasifikasikan ke dalam ‘tipe diatas tanah’, ‘tipe semi-
dibawah tanah’ dan ; tipe dibawah tanah’. Sebagian besar pembangkit listrik tenaga air
skala kecil adalah ‘tipe diatas tanah’

Dimensi untuk lantai rumah pembangkit seperti peralatan dasar dan pendukung
seharusnya ditentukan dengan memperhitungkan kenyamanan selama operasi,
perawatan dan pekerjaan pemasangan, dan area lantai seharusnya digunakan secara
efektif.

Berbagai tipe pondasi rumah pembangkit dapat dipertimbangkan tergantung pada tipe
turbin. Bagaimanapun tipe pondasi untuk rumah pembangkit dapat diklasifikasikan ke
dalam ‘untuk Turbin Impulse’ (seperti turbin Pelton, turbin Turgo dan turbin Crossflow)
dan ‘untuk Turbin Reaction’ (turbin Francis, turbin Propeller).

5.7.1 Pondasi untuk Turbin Impulse

Gambar 5.7.1 menunjukkan pondasi untuk turbin Crossflow dimana sering digunakan
dalam skema mikrohidro seperti sebuah turbin impulse. Pada kasus turbin impulse, air
yang dilepaskan oleh runner, secara langsung dikeluarkan ke dalam udara di tailrace.
Permukaan air dibawah turbin akan bergelombang. Oleh karena itu jarak bebas antara
dasar rumah pembangkit dengan permukaan air di afterbay harus dijaga paling tidak 30-
50 cm. Kedalaman air (hc) di afterbay dapat dihitung dengan persamaan berikut.

1.1 X Qd2
hc = ( )1/3
2
9.8 X b

hc : kedalaman air di afterbay (m)


Qd: disain debit (m3/s)
b : lebar saluran tailrace (m)

Level air di afterbay harus ditentukan lebih tinggi daripada estimasi level air banjir.

Kemudian pada kasus turbin impulse, head antara pusat turbin dan level air pada outlet
menjadi kerugian head (HL3:merefer ke Ref.5-3).

- 5-28 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

A
2
hc={ 1.1×Qd2
1/3
}
9.8×b

30~50cm Flood Water Level(Maximum)

hc

HL3
(see Ref.5-3)
30~50cm
A

Afterbay Tailrace cannel Outlet

Section A-A
bo
bo: depends on Qd and He

20cm 20cm
b

Gambar 5.7.1 Pondasi Rumah pembangkit untuk Turbin Impulse (Turbin Crossflow)

5.7.2 Pondasi untuk Turbin Reaction

Gambar 5.7.2(a) menunjukkan pondasi untuk turbin Francis yang merupakan jenis
turbin reaction. Air dikeluarkan ke dalam afterbay melalui turbin.

Pada kasus turbin reaction, head antara turbin dan level air dapat digunakan untuk
membangkitkan tenaga. Sehingga adalah memungkinkan bahwa turbin dipasang
dibawah level air banjir pada kondisi untuk melengkapi peralatan berikut.(lihat Gambar
5.7.2(b))

a. Pintu Tailrace
b. Pompa di rumah pembangkit

- 5-29 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit ListrikMikro Hidro
Bab 5

A
d3
Hs:depens on characteristic of turbine

2
hc={ 1.1×Qd2
1/3
}
9.8×b
Hs
30~50cm Flood Water Level(Maximum)

20cm
hc
1.15×d3

HL3
2×d3 (see Ref.5-
1.5×d3 3)
A

Section A-A

1.5×d3

Gambar 5.7.2(a) Pondasi rumah pembangkit untuk Turbin Reaction (turbin Francis)

Flood Water Level (Maxmum)


Pump

Gate
HL3

Gambar 5.7.2(b) Cara pemasangan ke bagian lebih rendah seperti contoh

- 5-30 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

{Ref. 5-1 Metode sederhana untuk Menentukan Bagian Melintang}

0.60

0.55

0.50

0.45

0.40
Water Depth Dammy H* (m)

n=0.015
0.35 n=0.020
n=0.025
0.30 n=0.030

0.25
H=H*×0.1/(SLmin)0.5
0.20 0.2~0.3m

H
0.15
0.6m
0.10

0.05

0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Turbine Discharge Q (m3/s)

Gambar 1 Menentukan potongan melintang Saluran


Bentuk Empat Persegipanjang (B=0.6m)

-5- 31-
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

0.80
n=0.015
0.75
n=0.020
0.70 n=0.025
n=0.030
0.65

0.60

0.55

0.50
Water Depth Dammy H* (m)

0.45

0.40

0.35

0.30

0.25
H=H*×0.1/(SLmin)0.5
0.20
0.2~0.3m
0.15
H
0.10
0.8m
0.05

0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Turbine Discharge Q (m3/s)

Gambar 2 Menentukan Potongan melintang Saluran


Bentuk Empat Persegipanjang (B=0.8m)

-5- 32-
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

0.60

0.55

0.50

0.45

0.40
Water Depth Dammy H* (m)

n=0.015

0.35 n=0.020
n=0.025

0.30 n=0.030

0.25
0.5
H=H*×0.1/(SLmin)
0.20 0.2~0.3m
1:0.5

H
0.15

0.6m
0.10

0.05

0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Turbine Discharge Q (m3/s)

Gambar 3 Menentukan Potongan melintang Saluran


Bentuk Trapesium (B=0.6m)

-5- 33-
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

0.60

0.55

0.50

0.45 n=0.015
n=0.020
n=0.025
0.40 n=0.030
Water Depth Dammy H* (m)

0.35

0.30

0.25

0.20 0.2~0.3m
0.5
H=H*×0.1/(SLmin)
0.2-0.3
0.15
1:0.5

H
0.10
0.8m
0.05

0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Turbine Discharge Q (m3/s)

Gambar 4 Menentukan Potongan melintang Saluran


Bentuk Trapesium (B=0.8m)

-5- 34-
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

{Ref.5-2 Metode Sederhana menentukan Diameter Penstock}

3.20
3.10 D=1.273×(Q/Vopt)0.5
3.00
2.90 D: diameter of pipe(m)
2.80
2.70
Q: design discharge(m3/s)
O p tim u m v e lo c ity V o p t (m /s)

2.60 Vopt: optimum velocity(m/s)


2.50
2.40
2.30
2.20
2.10
2.00
1.90
1.80
1.70
1.60
1.50
1.40
1.30
1.20
1.10
1.00
0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40

Average angle of penstock Ap

Menentukan Diameter Pipa Penstock

-5- 35-
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

{Ref. 5-3 Perhitungan Head Loss}

Kehilangan Head pada sistem tenaga air ditunjukkan oleh gambar berikut. HL1
dapat dihitung secara mudah sebagai perbedaan level air antara intake dengan bak
penenang. Dengan cara sama HL3 dapat dihitung sebagai perbedaan level antara
pusat turbin ke tailrace.

Intake
Headrace
Forebay HL1
Settling Basin HL2

Penstock
H Hg
He

Powerhouse HL3
Tailrace

He = Hg – (HL1 + HL2 + HL3 )


He: Head Efektif
Hg: Head Kotor
HL1: Kehilangan Head dari intake ke bak penenang
HL2: Kehilangan di penstock
HL3: Head di instalasi dan kehilangan di tailrace

Sehingga HL2 dapat dihitung dengan persamaan berikut.

(1) Kehilangan akibat gesekan (Friction loss)

Friction loss (Hf) adalah losses yang terbesar di penstock.

Hf = f ×Lp×Vp2 /(2×g×Dp)

Hf : Friction loss di penstock (m)


f : koefisien pada diameter pipa penstock (Dp).
f= 124.5×n2/Dp1/3
Lp : Panjang penstock. (m)

- 5-36 -
Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Bab 5 Referensi

Vp : Kecepatan aliran di penstock (m/s)


Vp = Q / Ap
g : 9.8
Dp : Diameter pipa penstock (m)
n : Koefisien kekasaran (pipa besi: n=0.12, pipa plastik: n=0.011)
Q : Disain debit (m3/s)
Ap : Area potongan melintang pipa penstock. (m2)
Ap = 3.14×Dp2/4.0

(2) Inlet Loss

he = fe × Vp /(2×g)

he : Inlet loss (m)


fe : Koefisien pada bentuk di inlet. Biasanya fe = 0.5 dalam skema mikrohidro.

(3) Valve Loss

hv = fv × Vp /(2×g)

hv : Valve loss (m)


fv : Koefisien pada jenis valve.
fv = 0.1 ( butterfly valve)

(4) Lain-lain

“Bend loss (losses di belokan)” dan “kehilangan pada perubahan area potongan melintang”
dipertimbangkan sebagai losses yang lain. Bagaimanapun losses ini dapat diabaikan dalam
skema mikrohidro. Biasanya perencana skema mikrohidro harus memperhitungkan margin
berikut sebagai losses lain.

ho = 5~10%×( hf + he +hv )

- 5-37 -

Anda mungkin juga menyukai